makalah resume isbd kependudukan

Upload: via-lachtheany

Post on 01-Mar-2016

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kependudukan

TRANSCRIPT

BAB 1. KEPENDUDUKAN

1.1 Pengertian KependudukanIlmu yang mempelajari masalah kependudukan, yaitu demografi, merupakan bagian dari program pendidikan sosiologi, yang diawali pada abad ke-17 dan ke-18. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti demos adalah rakyat atau penduduk dan grafein adalah menulis atau gambar. Jadi, secara sederhana, demografi adalah tulisan tulisan atau karangan- karangan yang menjelaskan atau menggambarkan mengenai penduduk atau rakyat.Banyak para ahli yang mencoba mengembangkan dan memberikan definisi tentang demografi, yang secara umum dapat disimpulkan bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaan perubahanperubahan penduduk dengan segala komponenkomponennya, seperti kelahiran, kematian, migrasi, dan persebaran sehingga menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk menurut usia, jenis kelamin, dan keperluan lain.

1.2 Perubahan pendudukJumlah penduduk cenderung meningkat , tetapi dapat pula stabil dan bahkan menurun. Berikut ini merupakan indikator indikator atau komponen demografi yang dapat mempengaruhi penduduk :1. Kelahiran (fertilitas)Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan penduduk adalah tingkat kelahiran (birthrate) dengan salah satu indikatornya adalah angka kelahiran kasar (crude birthrate).Laju kelahiran ini dihitung dengan menghitung jumlah kelahiran hidup dalam satu tahun pada 1000 penduduk yang diukur pada pertengahan tahun. Angka fertilitas (fertility rate) merupakan indikator mengenai jumlah rata-rata bayi yang secara nyata dilahirkan hidup oleh seorang wanita dan dinyatakan dengan jumlah kelahiran pada 1000 wanita usia subur, sedangkan fekunditas (fecundity rate) mengacu pada potensi biologis seorang wanita untuk melahirkan.Menurut Hatmadji (1981) dalam melakukan pengukuran fertilitas terdapat beberapa persoalan yang mendasar, yaitu : Suatu angka menunjukkan ukuran untuk suatu jangka waktu Kelahiran melibatkan kedua orangtua, sehingga memungkinkan timbulnya keinginan untuk mengukur fertilitas berdasarkan sifat-sifat ayah, ibu, atau keduaorangtuanya. Penentuan penduduk yang mempunyai resiko melahirkan sangat sulit. Kesukaran dalam membedakan live birth (lahir hidup) dan still birth (lahir mati) Melahirkan lebih dari satu kali adalah hal yang biasa terjadi pada seorang istri.Jadi, tingkat kelahiran penduduk dapat dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain tempat tinggal, tingkat pendidikan, usia perkawinan pertama si istri, dan pengalaman bekerja.2. Kematian (Mortalitas)Konsep lain yang dipakai untuk mengukur pertumbuhan penduduk ialah angka kematian kasar (crude deathrate atau mortality rate), yaitu jumlah kematian pada 1000 penduduk dalam satu tahun yang diukur pada pertengahan tahun. Konsep yang berkaitan dengan laju kematian ialah angka kematian bayi yang mengacu pada jumlah bayi dalam satu tahun lahir hidup dan meninggal sebelum mencapai usia satu tahun. Informasi tentang kematian ini sangat penting, tidak saja bagi pemerintah melainkan juga bagi pihak swasta, terutama bagi mereka yang berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan.Tingkat kematian suatu penduduk berbeda antara kelompok penduduk satu dengan penduduk lainnya. Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain faktor jenis kelamin, faktor usia, faktor sosial ekonomi, faktor tempat tinggal, faktor pekerjaan, dsb. Tingkat kematian penduduk laki-laki biasanya lebih tinggi daripada tingkat kematian penduduk wanita, tingkat kematian penduduk dewasa muda lebih rendah daripada tingkat kematian bayi dan anak, dan penduduk usia lanjut.

3. Migrasi Faktor dasar lain yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk ialah perpindahan penduduk atau migrasi. Peninjauan migrasi secara regional sangat penting untuk ditelaah secara khusus mengingat adanya kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata., adanya faktor-faktor pendorong, dan penarik bagi orang-orang untuk melakukan migrasi, adanya desentralisasi dalam pembangunan, dilain pihak, komunikasi dan transportasi semakin lancar.Pengertian migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik atau Negara ataupun batas administratif atau batas bagian dalam suatu Negara.Ada beberapa jenis migrasi, antara lain :a. Migrasi Intern, yaitu perpindahan penduduk dari satu kota ke kota lain dalam suatu wilayah Negara.b. Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu Negara ke Negara lain.c. Migrasi keluar (out-migration), yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal.d. Migrasi kedalam (in-migration), yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan.Beberapa hal yang menyebabkan orang melakukan imigrasi, antara lain adanya faktor pendorong seperti keadaan politik, ekonomi, dan keamanan yang kurang stabil dan memadai, dapat menyebabkan orang melakukan migrasi ke daerah atau Negara lain yang dirasakan lebih baik dan lebih terjamin keadaannya. Sebaliknya, faktor politik, keamanan, dan perekonomian yang lebih baik dan terjamin tersebut juga dapat menjadi faktor spesifik bagi orang untuk melakukan migrasi masuk ke Negara lain.

1.3 Komposisi PendudukKomposisi penduduk merupakan suatu konsep yang mengacu pada susunan penduduk menurut criteria tertentu. Data yang sering digunakan ialah menurut usia, dan jenis kelamin. Data mengenai struktur penduduk yang disajikan secara grafis biasanya disebut piramida penduduk. Bentuk suatu piramida penduduk dapat memberikan indikasi mengenai berbagai hal, seperti tingkat kelahiran, kematian, usia median, dan angka beban tanggunan. Usia median adalah usia yang membagi penduduk menjadi dua bagian dengan jumlah yang sama, bagian yang pertama lebih muda dan bagian ynag kedua lebih tua daripada median age. Sedangkan angka beban tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif ( 65 tahun) dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif ( usia 15-64 tahun)

1.4 Perkembangan penduduk Perkembangan penduduk dunia sangat pesat. Malthus berargumen bahwa jumlah penduduk berkembang menurut deret ukur, sedangkan jumlah bahan makanan hanya dapat ditingkatkan menurut deret hitung, sehingga perkembangan jumlah penduduk yang tak terbendung akan terbentur pada keterbatasan penyediaan bahan makanan. Jumlah penduduk tidak dapat melewati daya dukung sumber daya alam karena adanya berbagai mekanisme pencegah, yaitu perang, kelaparan, dan penyakit yang akan meningkatkan tingkat kematian, sedangkan mekanisme yang dinamakannya preventive checks berupa abortus, pembunuhan bayi, dan pengendalian kelahiran akan membatasi tingkat kelahiran.Untuk menghindarkan malapetaka yang akan menurunkan kualitas hidup manusia, Malthus mengusulkan diterapkannya pengendalian moral berupa penundaan pernikahan dan pembatasan hubungan seks.

1.5 Kebijaksanaan KependudukanKebijaksanaan pendudukan merupakan gejala yang relatif baru. Berbagai kebijaksanaan ekonomi maupun sosial ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk. Kebijaksanaan itu meliputi penyediaan lapangan kerja, memberikan kesempatan pendidikan, meningkatkan kesehatan, serta usaha lainnya.Ada dua macam kebijaksanaan kependudukan yaitu kebijaksanaan yang mempengaruhi variabel kependudukan dan kebijaksanaan yang menanggapi perubahan penduduk. Kebijaksanaan yang mempengaruhi variabel kependudukan antara lain berupa pengadaan vaksinasi anak untuk menyelamatkan mereka dari penyakit, sedangkan contoh dari kebijaksanaan antara lain pendirian sekolah sekolah untuk menampung peningkatan jumlah anak-anak yang disebabkan oleh penurunan angka kematian anak.Kebijaksanaan pendudukan erat hubungannya dengan keputusan pemerintah.Dengan mempengaruhi kelahiran, kematian, dan penyebaran penduduk, pemerintah mempunyai pola atau strategi baik secara nasional maupun sektoral yang dianggap baik untuk kesejahteraan penduduknya.

1.6 Angkatan kerjaAngkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat atau berusaha untuk terlibat dalam kegiatan produktif yaitu memproduksi barang dan jasa.Karakteristik angkatan kerja tidak terlepas dari pengaruh tiga variabel utama kependudukan yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi. Pemilahan angkatan ini dapat dilihat dari piramida penduduk menurut usia dan pekerjaan, yang umumnya dikaitkan dengan usia produktif, dan komposisi kerja penduduk. Data ini dapat menggambarkan tingkat keproduktivitas dan kondisi masyarakat suatu Negara.Pertumbuhan angkatan kerja disebabkan oleh trend demografi di masa lalu, dan juga sebagai tanggapan atau respon dari suatu keadaan perekonomian.Jadi, perubahan karakteristik angkatan kerja adalah karena unsure demografi dan unsur ekonomis secar bersama-sama.

BAB 2. GENERASI

2.1 Pengertian GenerasiSecara terminologi, kata generasi berasal dari gene yang berarti unit dalam sel yang mempengaruhi sistem pembentukan (sel) keturunan, dan ratien yang berarti hitungan atau perkembangan.Jadi, generasi secara mendasarberarti gambaran perkembangan keturunan manusia.Istilah generasi banyak mengalami perkembangan, diantaranya ialah semua manusia yang dilahirkan pada waktu yang hampir sama atau satu tingkatan keturunan dalam garis keluarga. Generasi juga dapat diartikan sebagai suatu masa dimana kelompok manusia pada masa tersebut mempunyai keunikan yang dapat memberi ciri pada diri atau kelompoknya dan pada perubahan sejarah atau zaman.Umumnya keberadaan atau eksistensi suatu generasi ditandai dengan suatu momentum situasi sosial tertentu yang menghasilkan suatu perubahan atau fenomena sosial.

2.2 Regenerasi dan Persepsi tentang generasi a. Regenerasi alamiDasar-dasar untuk memahami makhluk hidup terutama manusia sebagai makhluk yang bersifat fisik, bertumbuh, dan berkembang itu sangat pokok untuk menghasilkan pengetahuan tentang manusia (makhluk hidup), serta bagaimana manusia melangsungkan kehidupan dan keturunannya (reproduksi) sebagai homo sapiens sampai sekarang.Manusia sebagai makhluk sosial juga dituntut untuk melakukan regenerasi atau keberlanjutan keturunanya dengan alasan-alasan tertentu yang berhubungan dengan aspek ekonomi, kekeluargaan, dan kependudukan.Regenerasi atau pergantian generasi sudah menjadi hal yang lumrah bagi suatu kehidupan.Regenerasi tidak saja terjadi dalam kehidupan manusia, dikalangan tumbuhan-tumbuhan, dan hewan pun terjadi regenerasi.Regenerasi umat manusia berlangsung dengan penuh perhitungan dan sengaja direncanakan.Faktor-faktor dan asas-asas sosial sangat berperan dalam hal ini, seperti internalisasi, enkulturasi, akulturasi, dan terutama sosialisasi.

b. Regenerasi dan Kesinambungan GenerasiRegenerasi yang dimaksud disini adalah keberlanjutan generasi dalam rangka tugas-tugas dan kewajiban sosial sebagai warga Negara dan sebagai penerus, serta pelestari pemerintahan, nilai-nilai , dan perkembangan dari lingkungan dan bangsa pada umumnya.Regenerasi berencana dalam bentuk lain adalah kaderisasi. Sistem regenerasi-kaderisasi adalah proses dimana para kader pimpinan bangsa atau suku digembleng serta dipersiapkan untuk mengganti para pendahulunya dan untuk melestarikan nilai-nilai tertentu yang sesuai dengan perilaku atau harapan kelompoknya. Sebagai suatu siklus, manusia menerima dan melakukan sosialisasi untuk dapat mempertahankan, mengerti, dan mengembangkan kehidupannya. Prose sosial ini pada awalnya didapatkan dari lingkungan keluarga (orangtua), lingkungan sosial, dan pendidikan. Hal ini akan mencirikan individu terhadap pola dan sifat kaderisasi yang akan didapatkan. Kemudian, manusia juga harus dapat beradaptasi terutama terhadap aspek fisik-sosial dan lingkungan alamnya. Hal tersebut yang akan mendorong manusia untuk mempertahankan eksistensinya.

c. Persepsi tentang GenerasiPengetahuan harus dapat mengarahkan kita agar informasi dan wawasan kita tentang manusia dan sejarah menjadi jelas dan konkret, untuk menghindari sikap spekulasi atau hanya bermain main dengan dugaan pikiran, bukan kepastian yang nyata.Pengertian tentang generasi secara umum dan wacana tentang suatu generasi yang ada di suatu masyarakat atau bangsa , akan memunculkan suatu persepsi tentang suatu generasi tertentu. Sejarah dapat dikatakan sebagai cerminan episode-episode dari suatu generasi ke generasi , walaupun mungkin sangat terbatas. Dalam proses kesejarahan, akannampak corak-corak khas dari suatu generasi. Jika suatu generasi dibandingkan dengan generasi pendahulunya atau generasi yang menyusul berikutnya, cirri-ciri khasnya akan segera nampak , maka masing-masing generasi menyandang kondisi khas pada zamannya.

BAB 3. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

3.1 Pembangunan RakyatLima puluh lima tahun lebih bangsa Indonesia telah merdeka. Dalam kurun waktu tersebut, bangsa Indonesia telah berhasil dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan dapat dianggap berhasil dalam mengisinya dengan pembangunan yang dapat meningkatkan taraf kehidupan rakyat dan menempatkan Indonesia dalam kedudukan yang cukup terhormat dalam pergaulan antarbangsa di dunia.Namun, dengan keberhasilan itu bangsa Indonesia masih berhadapan dengan berbagai permasalahan yang harus dipecahkan dalam rangka membangun masyarakat yang sesuai dengan cita-cita kemerdekaan, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Penetapan langkah-langkah untuk menghadapi tantangan dimasa depan, semestinya tetap mengacu pada konstitusi dan amanat rakyat untuk memastikan bahwa pembangunan yang kita laksanakan adalah bagi kepentingan rakyat.

3.2 Pembangunan BerkelanjutanPembangunan yang harus kita lakukan adalah pembangunan yang berorientasi kerakyatan, yaitu pembangunan untuk kepentingan dan dapat meningkatkan taraf hidup rakyat, sesuai dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia.Pembangunan harus selaras dan terpadu baik pada pertumbuhannya maupun pemerataannya.Selain itu, pembangunan juga harus disikapi dengan arif, cermat, dan dengan konsep yang berkelanjutan, yang disesuaikan dengan segala kondisi dan karakter bangsa kita sendiri.Pengalaman selama ini menunjukan bahwa kegiatan pembangunan yang hanya meletakkan kepentingan ekonomi semata ternyata banyak meninggalkan warisan masalah yang tak terbayangkan sebelumnya., baik itu dibidang ekonomi, sosial, budaya , politik, bahkan pada lingkungan hidup.Untuk mendorong rakyat Indonesia mempunyai rasa memiliki dan ikut berpartisipasi dalam setiap pembangunan, pemerintah harus selalu memberikan kesempatan dan mendorong setiap warga Negara untuk menggunakan haknya dalam menyampaikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung.Selain itu, dalam membangun suatu daerah harus berdasarkan visi dan strategi yang jelas , dan mengikutsertakan warga dalam seluruh proses pembangunan, sehingga warga merasa memiliki dan ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan daerahnya.

BAB 4. KESIMPULAN

1. Generasi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu masa dimana suatu kelompok manusia pada masa tersebut mempunyai keunikan yang dapat memberi ciri pada dirinya dan pada perubahan sejarah atau zaman.

2. Suatu generasi harus dipersiapkan untuk menghadapi tantangan pada zamannya, melaksanakan pembangunan dengan sumber daya yang ada dan akan ada, serta menjaga keberlangsungan dan keberlanjutan dari pembangunan dan sumber daya-sumber daya tersebut.

3. Bila kita kaitkan antara generasi dengan pembangunan, maka keberadaan generasi tidak akan terlepas dari karakter dan ciriciri penduduk suatu bangsa beserta kondisinya. Masalah penduduk yang meliputi jumlah, komposisi, persebaran, perubahan, pertumbuhan, dan ciri-ciri penduduk berkaitan langsung dengan perhitungan-perhitungan pembangunan, baik konsep, tujuan, maupun strategi pembangunan suatu bangsa.

4. Pembangunan yang ideal adalah pembangunan yang harus disikapi dengan arif, cermat, dan dengan konsep yang berkelanjutan, disesuaikan dengan kondisi dan karakter bangsa itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Hatmadji,Sri Hartati.1981.Fertilitas (Kelahiran) dalam Dasar-dasar Demografi.Jakarta:FEUI.Kartasasmita, Ginandjar.1996.Pembangunan Untuk Rakyat.Jakarta: PT.Pustaka CIDESINDO.Kusumosuwidho, Sisdjiatmo.1981.Angkatan Kerja dalam Dasar-dasar Demografi. Jakarta: FEUI.Munir, Rozy.1981.Migrasi dalam Dasar-dasar Demografi.Jakarta: FEUI.Nasikun.1984.Sistem Sosial Indonesia.Jakarta: Rajawali Pers.12