makalah posyandu
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
i. Dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia sebagai potensi
pembangunan bangsa agar dapat membangun dan menolong dirinya
sendiri, merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan
masyarakat, maka posyandu cukup strategis dalam pengembangan
kualitas sumber daya manusia sejak dini perlu ditingkatkan
pembinaannya.
ii. Untuk meningkatkan pembinaan Posyandu sebagai pelayanan KB-
Kesehatan yang dikelola untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan
pelayanan teknis dari petugas perlu ditumbuh kembangkan perlu serta
aktif masyarakat dalam wadah LKMD.
iii. Meningkatkan mutu pengelolaan Posyandu, perlu dimantapkan
koordinasi dan keterpaduan pembinaan disemua tingkatan pemerintah.
Ketiga petunjuk diatas adalah merupakan beberapa isi dari Inmendagri
No.9 Tahun 1990 dan dapat kita artikan betapa pentingnya keberadaan
Posyandu ditengah-tengah masyarakat yang merupakan pusat kegiatan
masyarakat, dimana masyarakat sebagai pelaksana sekaligus memperoleh
pelayanan kesehatan serta Keluarga Berencana. Disamping itu wahana ini
juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk tukar menukar informasi,
pendapat dan pengalaman serta bermusyawarah untuk memecahkan berbagai
masalah yang dihadapi baik masalah keluarga ataupun masyarakat itu sendiri.
1
Sebagai dasar terbentuknya Posyandu ialah bertitik tolak dari definisi ilmu
Kesehatan Masyarakat menurut Winslow, yang mana disebutkan bahwa
diharapkan masyarakat itu berusia untuk dapat menanggulangi kesehatannya
sendiri. Seterusnya disebutkan pula bahwa terciptanya kesehatan yang
optimal bagi masyarakat ialah dengan adanya peran serta dari masyarakat
secara teratur' dan berkesinambungan. Dari penjelasan tersebut diatas terlihat
bahwa wadah yang paling tepat untuk peran serta masyarakat tersebut ialah
"Posyandu'"
2. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Posyandu?
2. Bagaimanakah pembentukan Posyandu?
3. Apa saja persyaratan dari Posyandu?
4. Siapa kah penyelenggara Posyandu?
5. Dimanakah Posyandu berada?
6. Apa saja pelayanan kesehatan yang dijalankan Posyandu?
7. Apa kah system lima meja itu?
8. Apa saja prinsip dasar Posyandu?
2
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa defisi dari Posyandu.
2. Dapat mengerti persyaratan, peyelenggara dan lokasi
Posyandu
3. Dapat memahami apa saja pelayanan kesehatan yang di
jalankan di Posyandu.
4. Dapat mengetahui isi dari system Lima Meja.
5. Mengetahui Prinsip dasar Posyandu
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI POSYANDU
Posyandu adalah singkatan dari Pos Pelayanan Terpadu yaitu suatu wadah
komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga
Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan
dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga.
berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya
manusia sejak dini. Yang dimaksud dengan nilai strategis untuk pengembangan
sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu manusia masa yang
akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia ada 3
intervensi yaitu :
1. Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan
untuk menjaga kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai
usia balita.
2. Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan
untuk membina tumbuh/kembang anak secara sempurna, baik fisik maupun mental
sehingga siap menjadi tenaga kerja tangguh.
3. Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk
memberikan kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan
negara.
Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit
bantuan dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu
merupakan strategi yang tepat untuk intervensi ini. Intervensi ke 3 perlu
dipersiapkan dengan memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud.
4
Atau lebih singkatnya definisi Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih
teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang
mempunyai nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini.
Posyandu merupakan perpanjangan tangan puskesmas yang memberikan
pelayanan dan pemantauan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu. Kegiatan
posyandu dilakukan oleh dan untuk masyarakat. Posyandu sebagai wadah peran
serta masyarakat yang menyelenggarakan sistem pelayanan pemenuhan kebutuhan
dasar, peningkatan kualitas manusia secara empirik telah dapat meratakan
pelayanan bidang kesehatan. Kegiatan tersebut meliputi pelayanan imunisasi,
pendidikan gizi masyarakat serta pelayanan kesehatan ibu dan anak (Aritonang,
2000). Peran posyandu sangat penting karena posyandu sebagai wahana pelayanan
berbagai program. Guna meningkatkan derajat kesehatan serta melihat kemunduran
kinerja posyandu. Mendagri menginstruksikan program revitalisasi posyandu
melalui surat edaran no. 411.3/536/SJ tanggal 3 maret 1999. Revitalisasi posyandu
adalah upaya pemberdayaan posyandu untuk mengurangi dampak krisis ekonomi
terhadap penurunan status gizi dan kesehatan ibu dan anak, yang bertujuan untuk
meningkatkan fungsi kerja dan kinerja posyandu. Pelakasanaannya di selenggarakan
dengan dukungan Lembaga Kesehatan Masyarakat desa, tim penggerak Pembinaan
Kesejahteraan keluarga, Lembaga Swadaya Masyarakat, sektor swasta dan sector
lembaga donor yang berminat.
2.2 PEMBENTUKAN POSYANDU
Posyandu dibentuk dari pos-pos yang telah ada seperti pos penimbangan
balita, pos immunisasi, pos keluarga berencana, pos kesehatan, pos lainnya yang
bentuk baru.
5
a. Langkah – langkah pembentukan :
1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan.
2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan
teknis unsur kesehatan dan KB .
3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri,
sarana dan prasarana posyandu, biaya posyandu
4) Pemilihan kader Posyandu.
5) Pelatihan kader Posyandu.
6) Pembinaan.
b. Kriteria pembentukan Posyandu.
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu
Posyandu melayani 100 balita.
c. Kriteria kader posyandu
1) Dapat membaca dan menulis.
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan.
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat.
4) Mempunyai waktu yang cukup.
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu.
6) Berpenampilan ramah dan simpatik.
7) Diterima masyarakat setempat.
6
2.3 PERSYARATAN POSYANDU
Persyaratan
a. Penduduk RW tersebut paling sedikit terdapat 100 orang balita.
b. Terdiri dari 120 kepala keluarga.
c. Disesuaikan dengan kemampuan petugas (bidan desa).
d. Jarak antara kelompok rumah, jumlah KK dalam satu tempat atau kelompok
tidak terlalu jauh.
2.4 PENYELENGGARA
1) Pelaksana kegiatan adalah anggota masyarakat yang telah dilatih
menjadi kader kesehatan setempat di bawah bimbingan puskesmas.
2) Pengelola posyandu adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW
yang berasal dari kader PKK, tokoh masyarakat formal dan informal
serta kader kesehatan yang ada di wilayah tersebut.
Pelaksanaan Kegiatan Posyandu.
Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD, Kader,
Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari KB. Pada hari
buka Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu :
Meja I : Pendaftaran.
Meja II : Penimbangan
Meja III : Pengisian KMS
Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS.
Meja V : Pelayanan KB Kes :
1) Imunisasi
2) Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat
7
3) tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus.
4) Pembagian pil atau kondom
5) Pengobatan ringan.
6) Kosultasi KB-Kes.
Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V
merupakan meja pelayanan paramedis (Jurim, Bindes, perawat dan petugas KB).
Pelaksanaan Posyandu
Pada pelaksanaan posyandu melibatkan petugas puskesmas, petugas BKKBN,
sebagai penyelenggara pelayanan profesional dan peran serta masyarakat secara
aktif dan positif sebagai penyelenggara pelayanan profesional terpadu dalam rangka
alih teknologi dan swakelola masyarakat
2.5 LOKASI POSYANDU
Lokasi/letak posyandu
1. Berada di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat.
2. Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri.
3. Dapat merupakan lokal tersendiri.
4. Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan di rumah penduduk, balai rakyat,
pos RT/RW atau pos lainnya.
8
2.6 PELAYANAN KESEHATAN YANG DIJALANKAN
a. Pelayanan kesehatan yang dijalankan
1) Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
2) Penimbangan bulanan
3) PMT yang berta badannya kurang
4) Immunisasi bayi 3-14 bulan
5) Pemberian oralit yang menanggulangi diare
6) Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama
b. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur
1) pemeriksaan kesehatan umum
2) Pemeriksaan kehamilan dan nifas
3) Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah
4) Immnunisasi TT untuk ibu hamil
5) Peyuluhan kesehatan dan KB
6) Pemberian alat kontrasepsi KB
7) Pemberian oralit pada ibu yang terkena diare
8) Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama
9) Pertolongan petama pada kecelakaan
2.7 SISTEM LIMA MEJA
1) Meja pertama,
Kader mendaftar bayi/balita yang dibawa ibu–ibu, menuliskan nama
bayi/balita pada secarik kertas dan diselipkan pada KMS/buku KIA. Apabila peserta
baru, berikan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)/KMS baru dan tuliskan namanya
kemudian selipkan secarik kertas bertuliskan nama bayi/balita pada buku
9
KIA/KMS. Kader mendaftar ibu hamil : menulis nama ibu hamil pada formulir atau
register ibu hamil. Apabila ibu hamil tidak membawa balita, langsung dipersilahkan
menuju meja 4. Untuk ibu hamil baru, atau belum mempunyai buku KIA berikan
buku KIA.
2) Meja kedua.
Kader mendaftar bayi/balita yang dibawa ibu–ibu, menuliskan nama
bayi/balita pada secarik kertas dan diselipkan pada KMS/buku KIA.Selanjutnya
menuju meja 3. Layanan meja II merupakan layanan penimbangan.
3) Meja ketiga.
Kader mencatat hasil timbangan yang ada disecarik kertas dipindahkan
kedalam buku KIA/KMS. Cara pengisian buku KIA/KMS, sesuai petunjuk petugas
kesehatan.
4) Meja keempat.
Kader di meja 4 memberikan penyuluhan kepada ibu, sesuai dengan hasil
pencatatan di buku KIA/KMS pengamatan kepada anaknya. Penyuluhan ini tidak
hanya diberikan kepada balita yang tidak naik/turun timbangannya, tetapi yang
timbangannya naikpun juga perlu diberi penyuluhan untuk dapat menjaga
kesehatannya. Di meja 5 kader dapat melakukan rujukan ke tenaga kesehatan,
bidan, atau Puskesmas pada kasus-kasus yang perlu dirujuk. Topik penyuluhan yang
diberikan sesuai dengan permasalahan yang ada dapat memberikan penyuluhan gizi
misalnya Pemberian Makanan Tambahan, pertolongan dasar, pemberian Vitamin A,
oralit, menurunkan demam ringan pada anak dan sebagainya. Tidak kalah
pentingnya juga memberikan pujian kepada balita/ibunya, bila mereka rajin
menimbang dan bagus hasil timbangannya atau perkembangannya.
10
5) Meja kelima.
Khusus di meja 5, yang memberi pelayanan adalah petugas kesehatan/
bidan. Layanan yang diberikan antara lain:
a. Imunisasi
b. Keluarga Berencana
c. Pemeriksaan ibu hamil
d. Pemberian tablet tambah darah, kapsul yodium, dan lain lain.
2.8 PRINSIP DASAR
Prinsip dasar posyandu
1. Posyandu merupakan usaha masyarakat dimana terdapat perpaduan
antara pelayanan profesional dan non prosfesional.
2. Adanya kerjasama lintas program yang baik (KIA, KB, Gizi,
Imunisasi, penanggulangan diare) maupun lintas sektoral
(Departemen Kesehatan RI, Departemen dalam negeri, BKKBN).
3. Kelembagaan masyarakat (pos desa, kelompok timbang/pos timbang,
pos imunisasi, pos kesehatan, dll).
4. Mempunyai sasaran penduduk yang sama (Bayi 0-1 tahun, anak balita
1-5 tahun, ibu hamil, PUS).
5. Pendekatan yang digunakan adalah pengembangan dan PKMD/PHC.
11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Posyandu adalah keanjangan dari Pos Pelayanan terpadu yang memiliki definisi
yaitu suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat
oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam mengembangkan
sumber daya manusia sejak dini.
Posyandu dibentuk dari pos-pos yang telah ada seperti pos penimbangan
balita, pos immunisasi, pos keluarga berencana, pos kesehatan, pos lainnya yang
bentuk baru.
Pada pelaksanaan posyandu melibatkan petugas puskesmas, petugas
BKKBN, sebagai penyelenggara pelayanan profesional dan peran serta masyarakat
secara aktif dan positif sebagai penyelenggara pelayanan profesional terpadu dalam
rangka alih teknologi dan swakelola masyarakat.
Lokasi/letak posyandu
Berada di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat.
Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri.
Dapat merupakan lokal tersendiri.
Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan di rumah penduduk, balai
rakyat, pos RT/RW atau pos lainnya.
12
SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi
pembaca untuk mendalami dan memahami tentang penejelasan mengenai Posyandu
atau Pos Pelayanan Terpadu. Akan tetapi banyak sekali kesalahan yang mungkin
terdapat dalam makalah ini, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Semata.
Oleh karena itu, kritik dan saran kami terima untuk membenahi dan memperbaiki isi
makalah ini. Terima kasih.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://library.usu.ac.id/download/fkm/biostatistik-nasap.pdf
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/2058324-konsep-dasar-posyandu/
http://www.infoposyandu.info/pengertian-posyandu.html
http://www.pustaka-zikzik.co.cc/2009/08/posyandu.html
http://enyretnaambarwati.blogspot.com/2010/02/pengembangan-wahanaforum-psm-berperan.html
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-heningtyas-5710-3-babii.pdf
14