makalah pkn.doc

17
UPACARA MANTEN KUCING (Di Kabupaten Tulungagung Desa Pelem Kecamatan Campurdarat) MAKALAH Makalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Yang dibimbing oleh Bapak Fajar Oleh: Aris Mbajeng Wahyu Prasiska (100533402635) S1 Pendidikan Teknik Informatika offering A 2010 Oleh: UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO APRIL 2012

Upload: ariz-mbajeng-wahyu-prasiska

Post on 08-Aug-2015

296 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah PKN.doc

UPACARA MANTEN KUCING(Di Kabupaten Tulungagung Desa Pelem Kecamatan Campurdarat)

MAKALAHMakalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pendidikan KewarganegaraanYang dibimbing oleh Bapak Fajar

Oleh:Aris Mbajeng Wahyu Prasiska (100533402635)

S1 Pendidikan Teknik Informatika offering A 2010

Oleh:

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTROAPRIL 2012

Page 2: makalah PKN.doc

A. JUDUL UPACARA MANTEN KUCUNG (Di Kabupaten Tulungagung Desa Pelem Kecamatan Campurdarat)

B. DESKRIPSI SINGKAT

Khasanah budaya daerah merupakan cerminan bagi kebudayaan Nasional.

Hal itu merupakan landasan utama untuk menunjukan jati diri Bangsa Indonesia.

Berbagai macam tradisi budaya yang dimiliki Nusantara ini sangat beragam

bentuknya, mulai dari budaya tradisi Ngaben di Bali, Sekaten di Yogyakarta,

upacara Kasada di Bromo, dan budaya Manten Kucing di Tulungagung.

Prof. S. Budhisantoso mengungkapkan, bahwasanya setiap kali orang dapat

berkata dengan bangganya, bahwa masyarakat Bangsa Indonesia yang majemuk

ini sangat kaya dengan kebudayaan. Bahkan kebudayaan yang beraneka ragam itu

dianggap sebagai modal utama yang dapat dipasarkan lewat pariwisata untuk

meningkatkan penghasilan devisa. Namun demikian tidaklah banyak orang yang

mampu menjelaskan dengan baik di mana ke-bhineka-an (keragaman) serta ke-

unggul-an masyarakat dan kebudayaan di Indonesia yang tersebar di Nusantara,

dari Sabang sampai Merauke (Zulyani Hidayah, 1999:ix).

Tradisi budaya lokal, potensinya sangat bagus apabila dikembangkan

dengan serius. Sehingga dengan budaya lokal-lah kita mampu mewujudkan

budaya tingkat Nasional. Realitanya, banyak generasi muda di daerah tidak

memperdulikan bahkan mereka tidak mengetahui tradisi budaya yang ada

didaerahnya. Hal itu membuat keprihatinan tersendiri, sebab trend mode

globalisasi lambat laun memusnahkan pola pikir anak terhadap tradisi budaya

yang ada. Generasi muda lebih suka play station, game online dari pada melihat

festival manten kucing.

Kita tidak harus mengadili yang namanya trend globalisasi, sebab kalau kita

berpikir secara aktif, dengan adanya perkembangan zaman tersebut kita mampu

memanfaatkannya untuk mengembangkan budaya tradisi (Nggugah). Seperti

halnya mempublikasikan melalui internet, media elektronik, dan facebook.

Sehingga belum tentu perkembangan zaman ini akan memusnahkan keberadaan

budaya tradisi daerah, melainkan kita harus mampu memanfaatkan perkembangan

Page 3: makalah PKN.doc

zaman ini untuk menumbuhkembangkan budaya tradisi kedaerahan.

Demikian pula seperti membangkitkan gairah pengembangan dan pemberdayaan

tradisi lokal yang identik sebagai simbolisasi dalam memperkuat budaya

Nasional. Manten Kucing, adalah tradisi budaya yang berada di Desa Pelem,

Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung. Tradisi budaya Manten

Kucing ini merupakan tradisi masyarakat untuk meminta diturunkannya hujan,

ketika musim kemarau panjang. Sehingga simbolisasi Manten Kucing ini ialah

ritual untuk meminta hujan.

Tradisi yang terkemas dalam wujud budaya, tentunya bisa dijadikan sebagai

media pembelajaran. Orang Jawa, dalam tradisi budayanya memiliki unsur nilai-

nilai tinggi, dan juga penyampaian pesan moral yang biasanya terwujud dalam

bentuk upacara tradisi, seperti halnya; Manten Kucing, tradisi budaya yang

terdapat di Desa Pelem, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung ini

dilaksanakan upacaranya setiap tahun oleh masyarakat sekitar, dan juga

pemerintah peran serta didalam pelaksanaannya.

Selain dijadikan media pembelajaran, tentunya upacara tradisi budaya yang

ada di daerah-daerah dapat dijadikan sebagai fokus objek wisata lokal. Menggali

(Ndudhuk) potensi upacara tradisi tersebut sangatlah diperlukan, kalau perlu kita

mempelajari nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Seperti apa yang

diungkapkan oleh Prof. Ayu Sutarta (2004:176), untuk membangun ketahanan

budaya, kita harus menggali dan kemudian memilah-milah produk-produk budaya

yang kita warisi dari para leluhur kita. Tidak semua produk budaya yang kita

miliki konstruktif dan produktif. Ada beberapa produk budaya yang harus kita

tinggalkan, karena tidak lagi sesuai dengan kebutuhan zaman dan tidak lagi

mampu menjawab kebutuhan zaman.

Semakin majunya teknologi komunikasi di zaman sekarang, penulis merasa

takut apabila warisan budaya tradisi leluhur hanya tersimpan dalam bentuk audio-

vidio. Sedangkan wujud budaya aslinya sudah musnah ditelan perkembangan

zaman. Sehingga melihat kondisi semacam itu, generasi muda juga harus menjadi

objek didalam pembelajaran tradisi budaya. Pengembangan dan pemberdayaan

Page 4: makalah PKN.doc

tradisi budaya yang ada di daerah selayaknya mulai dini dikenalkan kepada

generasi muda (pelajar), salah satunya dengan memuat kurikulum muatan lokal,

sanggar budaya, café budaya dan festival budaya.

C. Expresi dan Performaransi

a. Tujuan diadakannya Festival Manten Kucing ( Peralatan dan makna simbolik )

Tulungagung Adalah sebuah kabupaten di Jawa Timur, Indonesia.

Kabupaten Tulungagung dibatasi oleh Kabupaten Blitar di sebelah timur,

Kabupaten Trenggalek disebelah barat, Kabupaten Kediri di sebelah utara dan

Samudra Hindia di sebelah selatan. Secara administratif, Kabupaten Tulungagung

terbagi dalam 19 kecamatan, 257 desa, dan 14 kelurahan. Kecamatan tersebut

adalah Bandung, Besuki, Boyolangu, Campurdarat, Gondang, Kalidawir,

Karangrejo, Kauman, Kedungwaru, Ngantru, Ngunut, Pagerwojo, Pakel,

Pucanglaban, Rejotangan, Sendang, Sumbergempol, Tanggung Gunung,

Tulungagung.

Bagian barat laut Kabupaten Tulungagung merupakan daerah pegunungan

yang merupakan bagian dari pegunungan Wilis-Liman-Limas. Bagian tengah

adalah dataran rendah; dan bagian selatan adalah pegunungan yang merupakan

bagian dari rangkaian Pegunungan Kidul. Tulungagung adalah salah satu

penghasil marmer terbesar di Indonesia, yakni di daerah campurdarat & besole.

Page 5: makalah PKN.doc

Pantai Popoh, merupakan obyek wisata pantai di Laut Selatan yang cukup

terkenal.

Manten Kucing merupakan tradisi budaya dari daerah Tulungagung. Pada

tahun 2010, keberadaan tradisi budaya Manten Kucing difestivalkan dalam rangka

memperingati Hari Jadi Tulungagung ke-805. Festival Manten Kucing tersebut di-

ikuti 19 (Sembilan belas) kecamatan yang ada di Kabupaten Tulungagung. Acara

tersebut dilaksanakan pada hari kamis, 25 November 2010, kegiatan festival

Manten Kucing tersebut berpusat di kawasan Kota Tulungagung.

Festival tersebut baru pertama kalinya diadakan di Kabupaten Tulungagung,

hal itu untuk memperkenalkan kepada generasi muda, bahwasanya Manten

Kucing adalah tradisi budaya khas Tulungagung. Tradisi Manten Kucing biasanya

diadakan di Desa Pelem, Kecamatan Campurdarat tersebut merupakan upacara

tradisi untuk meminta diturunkan hujan.

Uniknya di festival tersebut terdapat kolaborasi antara Manten Kucing

dengan kesenian lain, antara Manten Kucing dengan Reog Gendang, Jaranan Jawa

dan Hadrah (sholawatan). Sehingga kolaborasi tersebut mendapat sambuatan

hangat dari masyarakat, begitu pula para pelajar saat festival itu juga ikut serta

menonton. Secara tidak langsung akan menumbuhkan pengetahuan, pemahaman

serta mengenali asset budaya tradisi Manten Kucing.

Dalam satu sisi, diadakannya festival Manten Kucing ini memang baik

untuk memperkenalkan asset wisata budaya daerah. Namun disisi lain, kesakralan

upacara Manten Kucing didalam festival tersebut sudah tidak terasa kesakralannya

lagi. Sebab budaya sudah menjadi tontonan, bukan lagi tuntunan. Kesakralan

upacara Manten Kucing saat mengikuti prosesi upacara di Desa Pelem,

Kecamatan Campurdarat. Sehingga simpulan sederhana adalah kita harus mampu

untuk memilah-milah didalam mengembangkan dan memberdayakan asset wisata

daerah, agar nilai-nilai dan pesan moralnya tidak hilang, bukan hanya sekedar

hiburan.

Page 6: makalah PKN.doc

Pergeseran nilai yang sangat mengkhawatirkan tersebut dapat kita lihat

jelas, karena menggejala secara mencolok di sekitar kita, yang antara lain adalah;

(1). Nilai moral lebih murah daripada nilai materi; (2). Tuhan terasa jauh dan uang

terasa dekat; (3). Produk-produk budaya asing lebih digandrungi daripada produk-

produk budaya sendiri; (4). Kepentingan agama, politik, dan ekonomi

dicampuradukan, sehingga batas-batasannya menjadi jelas; (5). Kekerasan sering

digunakan untuk menyelesaikan perbagai persoalan dalam masyarakat (Ayu

Sutarta, 2004:173).

Sehingga untuk Ndudhuk, Ndhudhah dan Nggugah asset budaya daerah

harus memiliki konsep yang matang. Mengembangkan dan memberdayakan asset

budaya daerah tidak harus mengorbankan unsur nilai-nilai positif yang sudah ada.

Dari dulu hingga sekarang, budaya adalah pembelajaran yang konkrit dan

fleksibel.

Makna dari kucing itu sendiri adalah kucing merupakan hewan yang

mempunyai banyak keturunan dan di artikan kucing mempunyai sembilan nyawa

dan itulah mengapa hewan kucing di pakai dalam ritual ini. Dalam mewujudkan

masyarakat yang sejahtera dan lingkungan yang subur makmur merupakan

idaman setiap warga disinilah makna-makna ddari kucing tersebut dimaksudkan.

b. Kronologi Tampilan

Dulu Manten Kucing dilaksanakan sebagai tatacara untuk memohon

turunnya hujan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Namun dengan perkembangan

zaman, Manten Kucing diadakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan

Page 7: makalah PKN.doc

bahwa permohonan turunnya telah dipenuhi. Apapun bentuknya, kita wajib

melestarikan upacara adat/tradisi lokal sebagai kekayaan budaya Tulungagung

yang bisa menambah kekayaan budaya bangsa dan aset wisata budaya.

Di Coban sana, lima hari sebelum upacara digelar, sesepuh pemimpin upacara

menggelar ritual memohon izin terkait dengan hari yang telah ditentukan untuk

menggelar Manten Kucing. Hal itu dilakukan seiring dengan persiapan

kelengkapan upacara seperti dua ekor kucing jantan dan betina. Karena tidak ada

kucing Candramawa, maka digunakan kucing telon yang diambil dari dua dusun,

Bangak dan Sumberjo.

Lalu dua orang calon pengantin yang asalnya sesuai dengan asal kucingnya.

Namun, untuk sebuah tontonan/pertunjukan (festival), persyaratannya tidak harus

begitu. Kelengkapan upacara berikutnya adalah seperangkat jaranan. Kesenian ini

mengiringi arak-arakan calon pengantin menuju tempat upacara dan dipentaskan

di tempat upacara. Ada juga rombongan Tiban yaitu sejumlah pemuda gagah

dengan kostum celana longgar dan baju hitam, serta ikat kepala.

Mereka membawa ujung yaitu lidi aren atau enau sebesar ibu jari sebagai cambuk.

Seni Tiban diiringi gambang, kendang, dan kentongan. Seni ini mengiringi arak-

arakan calon pengantin dan mengadakan pergelaran (show) Tiban di tempat

upacara.

1. Jalannya Upacara

Pada Hari H, calon pengantin dengan dandanan pengantin Jawa sambil

menggendong kucingnya diarak menuju Coban. Mereka diapit duah buah

kembang mayang. Di lokasi itu prosesi upacara Manten Kucing digelar. Pertama,

Page 8: makalah PKN.doc

memandikan calon pengantin sambil menggendong kucing. Lalu sesepuh adat

memandikan kucing satu persatu, kemudian kedua binatang tersebut dilepas

begitu saja. Selanjutnya kedua calon pengantin menuju tempat duduk untuk

Jemuk Pengantin: tempat pertemuan pengantin pria dan wanita beralasakan tikar

dan kain panjang/jarit.

Prosesi berikutnya adalah, kedua pengantin berjalan perlahan menuju jemuk

sambil memegang gantal (selembar daun sirih yang digulung). Setelah dekat,

kedua pengantin saling lempar gantal. Lalu dipimpin seorang juru jemuk, kedua

pengantin dipertemukan sesuai adat Jawa atau adat setempat. Kedua pengantin

kemudian berdiri di atas tikar dan kain panjang/jarit. Dan juru jemuk melakukan

beberapa prosesi untuk pengantin antara lain: minum air kendi tiga kali. Kedua

pengantin bersalaman dan tangannya disiram air kendi tiga kali. Pengantin wanita

membasuh kaki pengantin pria. Setelah itu, kedua mempelai berputar/berkeliling

satu kali. Prosesi berikutnya, kedua pengantin diajak ke tempat selamatan yang

dipimpin oleh juru ujub/juru kajat.  Seusai selamatan, acara pergelaran jaranan

dan tiban dimulai. Pentas jaranan digelar sampai selesai untuk member hiburan

kepada masyarakat penonton.

Upacara Manten Kucing merupakan upacara tradisional yang masih

dilaksanakan oleh masyarakat Desa Pelem. Dengan mewariskan budaya-budaya

bangsa kepada generasi penerus, diharapkan muncul rasa memiliki. Dengan

begitu, mereka tidak akan begitu saja menerima budaya asing yang mungkin akan

mendesak budaya kita. Menggali dan melestarikan upacara Manten Kucing akan

menambah aset wisata budaya dan wisata alam di Kabupaten Tulungagung.

D. Nilai-nilai Yang Terkandung Dalam Upacara

a. Nilai ketuhanan karena upacara ini meminta ke Yang Maha Esa untuk diturunkan hujan

b. Nilai sosial masyarakat saling bekerjasama agar upacara ini berlangsung dengan baik

c. Nilai persatuan masyarakat gotong royong supaya upacara bisa terselenggara.

Page 9: makalah PKN.doc

E. Prospek nilai-nilai

1. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa

Keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa bukanlah kepercayaan  yang

tidak dapat dibuktikan kebenarannya melalui penalaran, melainkan suatu

penalaran yang berpangkal dari kesadaraan manusia sebagai makhluk tuhan. Bagi

kita dan dalam negara Indonesia, tidak boleh ada pertentangan dalam hal

Ketuhanan Yang Maha Esa, tidak boleh ada sikap dan perbuatan yang anti

Ketuhanan Yang Maha Esa, serta anti kehidupan bergama. Nilai Pancasila ini juga

terdapat pada ritual ini yaitu masyarakat mengadakan upacara untuk meminta

kepada Tuhan Yang Maha Esa agar di hujan segera turun dan tanaman yang

mereka tanam bisa tumbuh subur.

2. Nilai Kemanusiaan yang adil dan beradab

Dalam sila ini kemanusiaan merupakan norma untuk menilai apapun yang

menyangkut kepentingan manusia sebagai makhluk Tuhan yang mulai dengan

kesadaran martabat dan derajatnya. Kemanusiaan yang adil dan beradap adalah

kesadaran sikapa dan perbuatan manusia yang didasarkan kepada potensi budi

nurani manusia dalam hubungan norma-norma kebudayaan pada umumnya.

Hubungan dan norma baik terhadap diri pribadi, sesame manusia dan terhadap

lingkungannya. Nilai-nilai dalam sial Kemanusiaan yang adil dan beradab itu

adalah nilai yang merupakan nilai refleksi dari martabat  serta harkat manusia

yang memiliki nilai cultural. Potensi itu dihayati sebagai hal yang bersifat umum

(universal) dan dipunyai oleh semua bangsa tanpa terkecuali Dalam sila ini

tersimpul nilai kemanusiaan yang lengkap, yang adil serta bermutu tinggi, karena

kemampuannya berbudaya. Menurut sila kemanusiaan yang adil dan beradap itu, 

setiap manusia Indonesia adalah bagia dari warga dunia, yang meyakini adanaya

prinsip  persamaan harkat dan martabatnya sebagai hamba Tuhan. Nilai ini juga

terdapat dalam upacara Manten Kucing yaitu upacara ini diadakan untuk hujan

dan masyarakat sejahtera karena tanaman mereka tumbuh dengan subur.

Page 10: makalah PKN.doc

3.  Nilai Persatuan Indonesia

Persatuan dalam sila ketiga ini meliputi makna persatuan dan kesatuan

dalam arti ideologis, pilotik social budaya dan keamanan.Sila peratuan Indonesia

ini mengandung nilai-nilai keharmonian dan nilai etis yang mencakup nilai

kedudukan dan martabat manuisa Indonesia untuk menghargai keseimbangan

antar kepentingan pribadi dan masyarakat. Nilai yang menjunjung tinggi tradisi

kejuangan dan kerelaan untuk berkorban dan membela kehormatan bangsa dan

negara. Mengandung nilai petirotik serta penghargaan ras abangga sebagai realitas

yang dinamis.

Dalam nilai ini juga terdapat dalam upacara Manten Kucing yakni dalm

upacara ini masyarakat gotong-royong dan bersama-sama berpartisipasi dalam

menyelenggarakannya. Ini membuktikan bahwa para warga mempunyai persatuan

yang sangat baik.

4. Nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan / perwakilan.

Dalam sila ini, diakui bahwa negara RI menganut asas demokrasi yang

bersumber kepada nilai-nilai kehidupan yang berakar dalam budaya bangsa

Indonesia. Perwujudan asas demokrasi itu dipersepsi sebagai paham kedaulatan

rakyat, yang bersumber kepada nilai kebersamaan, kekeluargaan dan

kegotongroyongan. Penghargaan nilai tertinggi  terhadap nilai musyawarah 

mencerminkan nilai kebenaran. Dalam nilai sila keempat ini, tercermin nilai yang

mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat yang harus didahulukan.

Didalam sila ini terungkap nilai yang lebih mengahrgai kesukarelaan  dan

lesadaran daripada memaksakan sesuatu kepada orang lain. Sila kerakyatan yang

dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan ini, menghargai sikap etis berupa tanggung

jawab yang harus ditunaikan, sebagai amanat seluruh rakyat. Tanggung jawab itu

bukan hanya ditujukan kepada manusia, tetapi tanggung jawab moral kepada

Tuhan Yang Mha Esa. Sila ini pun mengandung pengkuan  atas nilai kebenaran

Page 11: makalah PKN.doc

dan keadilan dalam menegakkan kehidupan yang bebas dan sejahtera.

dalam sebuah ritual pasti ada seorang yang memimpin jalannya ritual ini seorang

pemimpin ritual juga terdapat ritual ini. Ini membukti bahwa terdapat seorang

pemimpin yang mampu mengayomi.

5. Nila keadilan social bagi seluruh Indonesia

Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini mencakup bahwa keadilan social

berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat disegala bidang kehidupan baik

material maupun spiritual. Seluruh rakyat Indonesia berarti setiap orang yang

berdiam ditanah air, maupun bertempat tinggal dinegara asing. Keadilan social ini

juga menjamin bahwa setiap rakyat Indonesia diperlakukan dengan adil dalam

bidang hukum, elonomi, kebudayaan dan social. Dalam sila ini diakui bahwa

kedudukan pribadi tidak dapat dipisahkan kedudukannya sebagai warga

masyarakat.

Nilai-nilai yang terkandung dalam sila kelima ini meliputi nilai keselarasan,

keseimbangan dan keserasian yang menyangkut hak dan kewajiban yang dimiliki

oleh rakyat Indonesia, tanpa membedakan asal suku, agama yang dianut,

keyakinan politik, serta tingkat ekonominya. Dalam sila inipun terkandung nilai

kedermawanan terhadap sesama, nilai yang memberi sikap juga mengembangkan

nili untu kmenghargai karya dan norma yang menolak adanya kesewenang-

wenangan serta pemerasan kepada sesame. Nilai kelima ini juga mengandung

nilai vital yaitu keniscayaan secara bersama mewujudkan kemajuan yang merata

dan keadilan sosial, dalam makan untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat

manusia. NIlai-nilai yang mencakup keadilan sosial itu memberi jaminan untuk

mencapai taraf kehidupan yang layak dan terhoemat sesuai dengan kodratnya dan

menempatkan nilai demokrasi dalam bidang ekonomi dan sosial.

Dalam upacara ini dibuktikan dengan adanya keselarasan antara masyarakat

dengan adat istiadat yang lama-kelamaan menjadikan sebuah budaya daerah yang

sara akan nilai-nilai moral dan menjadikan kebiasaan dalam sekelompok

masyarakat yang penuh akan nilai sosial.

Page 12: makalah PKN.doc

F. Lampiran Identitas Informan

Saudara Agus Prastyo warga desa Pelem Kecamatan Campurdatat

Kabupaten Tulungagung. Merupakan warga asli dan tinggal di desa Pelem sejak

kecil hingga sekarang. Beliau merupakan seorang dari salah satu pemuda desa

yang ikut serta dalam pelestarian budaya upacara Manten Kucing, rumah beliau

juga dekat sekali dengan air terjun Cuban Rondo dimana tempat tersebut

merupakan tempat dimana upacar Manten Kucing sering diselenggarakan.