makalah pilgub

22
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia adalah Negara demokrasi. Negara demokrasi adalah Negara yang diselenggarakan berdasarkan kehendak dan kemauan rakyat karena kedaulatan berada di tangan rakyat. Oleh karena itu, Negara Indonesia menerapkan system politik demokrasi. Politik demokrasi adalah system yang menunjukkan bahwa kebijaksanaan numum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik. Dengan system politik seperti itu, memberi kesempatan kepada semua warga Indonesia untuk mengabdikan dirinya menjadi wakil rakyat atau kepala pemerintahan, yang telah dipilih oleh rakyat. Karena pemilihan tersebut ditentukan oleh rakyat, maka para calon kepala pemerintahan harus bisa meyakinkan kepada rakyat bahwa dirinya layak memimpin daerah. Proses untuk meyakinkan rakyat inilah yang sering disebut Kampanye. Ketika calon Kepala Daerah berkampanye, mereka sering mengumbar janji, guna meraih simpati. Janji seakan menjadi satu-satunya cara efektif untuk memengaruhi atau meyakinkan masyarakat, misalnya biaya pendidikan dan kesehatan digratiskan. Seakan butuh janji-janji itu, rakyat pun akan 1

Upload: anggaina-elfandora

Post on 22-Dec-2015

170 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pilgub

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Indonesia adalah Negara demokrasi. Negara demokrasi adalah Negara yang

diselenggarakan berdasarkan kehendak dan kemauan rakyat karena kedaulatan berada di

tangan rakyat. Oleh karena itu, Negara Indonesia menerapkan system politik demokrasi.

Politik demokrasi adalah system yang menunjukkan bahwa kebijaksanaan numum

ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat

dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan

diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.

Dengan system politik seperti itu, memberi kesempatan kepada semua warga

Indonesia untuk mengabdikan dirinya menjadi wakil rakyat atau kepala pemerintahan,

yang telah dipilih oleh rakyat. Karena pemilihan tersebut ditentukan oleh rakyat, maka para

calon kepala pemerintahan harus bisa meyakinkan kepada rakyat bahwa dirinya layak

memimpin daerah. Proses untuk meyakinkan rakyat inilah yang sering disebut Kampanye.

Ketika calon Kepala Daerah berkampanye, mereka sering mengumbar janji, guna

meraih simpati. Janji seakan menjadi satu-satunya cara efektif untuk memengaruhi atau

meyakinkan masyarakat, misalnya biaya pendidikan dan kesehatan digratiskan. Seakan

butuh janji-janji itu, rakyat pun akan memilihnya. Namun, ketika calon pemimpin tersebut

terpilih, acap kali janji itu terlupakan karena dikalahkan oleh kesibukkan dengan urusan-

urusan elit poitik, sehingga kepentingan masyarakat yang telah memperjuangkan

kemenangannya hanya menunggu janji yang tidak tau kapan akan ditepatinya. Janji-

janjinya tidak dilaksanakan atau tidak mengubah apapun, kecuali harapan kosong dan

bualan belaka. Janji dijadikan sebagai alat transportasi menuju ambisinya dengan cara

memanipulasi keindahan dengan menghidangkan harapan-harapan yang kosong namun

penuh dengan kebohongan.

Janji kampanye yang tidak dilaksanakan oleh Kepala Daerah sudah tentu masuk dalam

kategori pembohongan publik dan ini merupakan wujud nyata dari sebuah pelanggaran

etika politik yang dilakukan oleh Kepala Daerah. Adanya pelanggaran tersebut memicu

1

Page 2: Makalah Pilgub

terjadinya pemakzulan atau impeachment terhadap kepala daerah, yang berujung pada

pemecatan.

Hal-hal di atas akan dibahas dalam makalah ini, dengan Pemilihan Gubernur Jawa

Tengah 2013 sebagai lingkup bahasan yang diambil. Menjelang pilgub Jateng 2013 yang

akan dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2013 mendatang, para pasangan calon gubernur

yang terdiri atas Hadi Prabowo-Don Murdono, Bibit Waluyo-Sudijono Sastroadmojo, dan

Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko, mulai berkampanye di tengah masyarakat. Beberapa

janji yang diucapkan oleh para pasangan dalam kampanye akan diulas dalam makalah ini.

1.2 Tujuan Penulisan

1.2.1 Dapat mengetahui bagaimana pengawasan terhadap janji politik Kepala Daerah.

1.2.2 Dapat mengetahui apa saja janji yang diberikan oleh calon Kepala Daerah Jawa

Tengah 2013.

1.2.3 Dapat memahami analisa dari janji yang diberikan oleh calon Kepala Daerah Jawa

Tengah 2013.

2

Page 3: Makalah Pilgub

BAB 2

PERMASALAHAN

2.1 Bagaimana pengawasan terhadap janji politik Kepala Daerah?

Dalam hal ini akan disebutkan Peraturan apa saja yang mengatur perihal pelaksanaan

kewajiban kepala daerah dan pertanggung jawabannya terhadap janji-janji politik yang

ditebar selama kampanye. Berlanjut dari pembahasan peraturan-peraturan yang terikat

tersebut, akan dibahas pula mengenai impeachment beserta contohnya dalam Negara

Indonesia.

2.2 Apa saja janji yang diberikan oleh calon Kepala Daerah Jawa Tengah 2013?

Menjelang pemilihan gubernur Jawa Tengah pada 26 Mei 2013, banyak janji yang

bertebaran di masyarakat Jateng yang diberikan oleh para calon. Dalam rumusan ini akan

disebutkan apa saja janji yang diberikan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah

tersebut.

2.3 Bagaimana analisis dari janji yang diberikan oleh calon Kepala Daerah Jawa Tengah

2013 tersebut?

Dalam bahasan ini berisi tentang analisa janji-janji yang diberikan calon Kepala

Daerah Jawa Tengah 2013 kepada masyarakat. Setiap janji yang diucapkan akan

dianalisa, realistis tidak kah janji tersebut bila dilihat dari pengalaman-pengalaman kepala

daerah di daerah Indonesia lainnya, serta dari pandangan penulis.

3

Page 4: Makalah Pilgub

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Bagaimana pengawasan terhadap janji politik Kepala Daerah?

Pelanggaran politik yang dilakukan oleh Kepala Daerah dalam konteks janji

kampanye yang tidak dilaksanakan, nantinya bisa dilakukan impeachment atau

pemakzulan. Dalam perspektif hukum tata negara, rakyat bisa menyampaikan Janji

Kampanye Kepala Daerah itu kepada DPRD. Selanjutnya, DPRD bisa mempertanyakan

ingkar janji itu kepada Kepala Daerah yang pada akhirnya akan bermuara pada

impeachment atau pemakzulan seorang Kepala Daerah.

Bila mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan tata cara

penyusunan, Pengendalian dan evaluasi Pelaksanaan Rencana pembangunan Daerah,

bunyi pasal 6 hurup (c) mengatakan perencanaan pembangunan daerah menggunakan

pendekatan politis, selanjutnya bunyi pasal 9 menyatakan bahwa pendekatan politis

sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 hurup (c), bahwa program-program pembangunan

yang ditawarkan masing-masing calon kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih

pada saat kampanye, disusun dalam rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD).

Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri tersebut sudah sangat jelas disampaikan

bahwa janji kampanye yang dilakukan oleh calon kepala daerah terpilih dikenai

kewajiban untuk menuangkan janji-janjinya itu dalam peraturan daerah tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Maka melalui Peraturan Daerah

(perda) ini rakyat dan DPRD dapat terus menagih janji kepala daerah terpilih tersebut.

Sehingga melalui Perda itu dapat menjadi dasar bagi masyarakat dan DPRD untuk

menilai kinerja kepala daerah. Kalau masyarakat merasa tidak puas atas kinerja Kepala

Daerah, Perda itu juga dapat jadi dasar untuk mengajukan mosi tidak percaya kepada

Kepala Daerah. Akibat selanjutnya bisa berujung pada diturunkannya kepala daerah itu

dari jabatannya.

4

Page 5: Makalah Pilgub

Secara konstitusional ketentuan mengenai pemakzulan atau impeachment kepala

daerah memang sudah diatur dalam undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang

pemerintahan daerah, ada tiga hal yang menjadi dasar bagi pemakzulan kepala daerah

yakni perbuatan kriminal, pengkhianatan dan perbuatan tercela. Dalam ketentuan itu juga

diatur mekanisme dan tata cara pemberhentian kepala daerah, baik melalui peran DPRD

maupun tindakan langsung yang dilakukan oleh presiden tanpa melalui usulan DPRD.

Dua contoh kasus pemakzulan yang dilakukan oleh DPRD terhadap kepala daerah,

yaitu kasus pemakzulan DPRD Kota Surabaya terhadap Walikota Surabaya Tri

Rismaharini dan kasus pemakzulan terhadap Bupati Garut Aceng Fikri. Pemakzulan

DPRD terhadap Walikota Surabaya, dengan alasan Walikota dinilai telah melanggar

Peraturan Walikota No. 56 dan 57 tentang nilai sewa reklame. DPRD Surabaya akan

menggunakan hak menyatakan pendapatnya untuk menentukan apakah sang walikota

akan dinonaktifkan atau tidak yang selanjutnya akan diajukan ke Mahkmah Agung.

Sesuai pasal 29 ayat 4 UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

menyebutkan bahwa Mahkamah Agung berwenang memutus pendapat DPRD atas

pemberhentian kepala daerah yang diusulkan jika kepala daerah dinilai melanggar

sumpah/janji jabatan dan atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya. Selanjutnya,

putusan usul pemberhentian itu disampaikan kepada presiden dan memprosesnya paling

lambat 30 hari sejak DPRD menyampaikan usul itu. Namun Pemakzulan terhadap

walikota Surabaya akhirnya gagal karena tidak cukup dasar dan tidak memenuhi kriteria

persyaratan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Pemakzulan kedua terjadi pada kasus pelanggaran etika yang telah dilakukan oleh

Bupati Garut, setelah mendapat tekanan hebat dari publik, akhirnya DPRD Garut

membentuk pansus untuk melakukan investigasi terhadap adanya dugaan pelanggaran

etika, tak lama kemudian hasil pansus di putuskan dalam sidang paripurna dan keputusan

sidang paripurna DPRD Garut memutuskan bahwa Bupati Aceng Fikri telah melanggar

etika, perundang-undangan dan sumpah jabatan akibat skandal nikah siri Aceng dengan

Fany Oktora yang hanya berumur 4 hari karena dianggap sudah tidak perawan.

Selanjutnya DPRD Garut membuat surat permohonan kepada Mahkamah Agung, tak

lama kemudian surat permohonan dari DPRD itu akhirnya dikabulkan oleh mahkmah

Agung.

5

Page 6: Makalah Pilgub

Pertimbangan Majelis Hakim dalam mengabulkan Permohonan DPRD Kabupaten

Garut di antaranya karena dalam kasus perkawinan, posisi termohon dalam jabatan

sebagai bupati tidak dapat dipisahkan atau dikotomi antara posisi pribadi di satu pihak

dengan posisi jabatannya selaku Bupati Garut di lain pihak. Sebab dalam perkawinan,

jabatan tersebut tetap melekat dalam diri pribadi yang bersangkutan. Oleh karena itu,

perilaku pejabat tetap harus dijaga sesuai dengan sumpah jabatan yang telah diucapkan.

Dengan dikabulkannya permohonan DPRD Garut oleh Mahkamah Agung, maka

langkah berikutnya tinggal menunggu eksekusi dari DPRD Kabupaten Garut agar

pemakzulan ini bisa segera dilaksanakan melalui sidang paripurna DPRD dan putusannya

disampaikan Kemendagri, selanjutnya tinggal menunggu penetapan pemberhentian

bupati yang akan dilakukan oleh presiden.

Kasus pemakzulan yang dilakukan oleh DPRD, baik Kota Surabaya maupun

Kabupaten Garut, secara tidak langsung telah memberikan pendidikan politik bagi

masyarakat, lepas dari gagal atau tidaknya pemakzulan tersebut, ada intisari yang bisa

diambil hikmahnya yakni terbukti bilamana kepala daerah telah melanggar kewajibannya

selaku kepala daerah maka dimungkinkan bagi rakyat untuk melakukan gugatan mosi

tidak percaya yang disampaikan melalui mekanisme lembaga perwakilan rakyat (DPRD).

3.2 Apa saja janji yang diberikan oleh calon Kepala Daerah Jawa Tengah 2013?

Menjelang Pemilihan Gubernur Jawa Tengah atau Pilgub Jateng 2013, banyak janji-

janji yang mulai bertebaran dari para calon gubernur dan calon wakil gubernurnya.

Pasangan calon gubernur nomor urut satu, Hadi Prabowo-Don Murdono, atau biasa

disebut HP-Don, mulai “berjalan” dari kota asalnya yaitu Klaten. Di kota kelahiran Hadi

Prabowo tersebut, pihaknya berjanji akan memajukan kota Klaten. Tentu hal tersebut

menyimpan pesan tersirat agar para warga Klaten memilih pasangan HP-Don dalam

pilgub mendatang. Di tempat yang berbeda, yakni Batang, pasangan nomor urut satu

tersebut dibantu oleh ibu-ibu kaum tani yang tergabung dalam Omah Tani Batang. Para

ibu membagikan Kartu Sejahtera yang bergambarkan HP-Don. Kartu Sejahtera memang

telah dijanjikan oleh pasangan tersebut, jika pada akhirnya mereka terpilih menjadi

Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2013. Kartu Jateng Sejahtera merupakan

6

Page 7: Makalah Pilgub

kartu yang dapat memberikan layanan gratis pada hal pembuatan akta kelahiran,

puskesmas, rawat inap, bedah rumah tak layak huni, dan lain-lain.

Pasangan calon gubernur dengan nomor urut dua ialah Bibit Waluyo dan Sudijono

Sastroadmojo, atau biasa disebut “Bissa”. Menurut pasangan ini, ada empat hal yang

menjadi sasaran program kerjanya, yakni pertumbuhan ekonomi kerakyatan, pendidikan,

kesehatan, dan social kemasyarakatan. Katanya, program kerja itu tidak perlu muluk-

muluk, yang penting berjalan dan berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pasangan Bissa tersebut mempunyai komitmen untuk menyejahterakan guru-guru swasta

dan pembenahan pendidikan di Jawa Tengah. Pihaknya juga berjanji akan menjadikan

kota Batang menjadi kota Lumbung Pangan. Hal ini dilakukan karena kota Batang sangat

berpotensi dalam melancarkan misi keduanya. Misi kedua dari pasangan ini bisa dibilang

merupakan lanjutan dari misi pertama yang sebelumnya berhasil dijalankan. Misi kedua

dari “Gerakan Bali Ndesa Mbangun Desa” yakni pemberdayaan ekonomi kerakyatan

dengan intensifikasi pertanian dalam arti luas, UMKM, dan industry padat karya.

Pasangan terakhir dengan nomor urut tiga adalah Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko,

atau biasa disebut “Gagah”. Pada hari Kartini, pasangan ini menyempatkan untuk

mengunjungi makam Kartini. Pasangan Gagah berkomitmen untuk mengembangkan

pertanian organik. Setiap desa akan diberi satu orang penyuluh pertanian yang telah

didiklat, sehingga bisa membimbing para petani desa serta terlibat langsung dalam

pertanian masyarakat. Di tempat berbeda, pasangan nomor urut tiga ini berjanji kepada

para pedagang Pasar Projo, Ambarawa, dalam hal perbaikan pasar yang tidak terurus

sejak kebakaran tahun lalu. Janji perbaikan juga diberikan pada penghuni Rusunawa

Kaligawe, Semarang, karena gedung Rusunawa seperti sudah tidak layak untuk

ditempati. Janjinya yang lain ialah pengurangan dana atau penghapusan Bantuan Sosial

(Bansos). Dalam pernyataannya, cagub Ganjar siap mengurangi atau justru menghapus

seluruh pos bansos dalam APBD Jateng, dan dialihkan ke desa-desa, jika terpilih menjadi

gubernur Jawa Tengah. Langkah penghapusan bansos tersebut dilakukan karena sesuai

dengan slogannya, yaitu “Mboten Korupsi Mboten Ngapusi”. Selain itu, untuk

mengambil hati para jiwa muda, Ganjar berjanji untuk mengundang band Metallica

tampil di Semarang. Pasangan Gagah juga telah membentuk Satuan Petugas (Satgas) Anti

Politik Uang. Pembentukan satgas tersebut bertujuan untuk mengantisipasi adanya

kecurangan yang dilakukan oleh calon lainnya dalam berkampanye. Gaya kampanye

Gagah dinamai dengan “Kampanye Jateng Lucu”. 7

Page 8: Makalah Pilgub

2.4 Bagaimana analisis dari janji yang diberikan oleh calon Kepala Daerah Jawa

Tengah 2013 tersebut?

HP-Don menyampaikan janji yang cukup menarik hati para pemilih, yakni pembagian

Kartu Jateng Sejahtera. Kartu tersebut hampir serupa dengan Kartu Jakarta Sehat, tetapi

manfaatnya lebih luas, tidak hanya terbatas pada bidang kesehatan saja. Hingga akhir

Maret 2013, kartu tersebut telah di distribusikan sekitar 30 juta lembar. Janji pelayanan

gratis itu umumnya diterjemahkan dengan gratis berobat pada fasilitas pelayanan

kesehatan pemerintah yaitu puskesmas, dan rumah sakit. Ditengah mahalnya pelayanan

kesehatan, janji itu untuk masyarakat menjadi berbau surga. Sehingga mendorong

masyarakat untuk memilih pasangan nomor urut satu tersebut.

Namun sebenarnya, tak semudah itu mensukseskan program berbau layanan gratis,

apalagi dalam hal kesehatan. Semua orang tahu bahwa biaya kesehatan sangat mahal

harganya. Sedangkan janji itu menina bobokkan masyarakat miskin. Karena mereka bisa

berobat gratis kalau sakit, maka mereka terlupa untuk menjaga kesehatannya. Buat apa

menaruh perhatian pada cuci tangan, minum air matang, berhenti merokok, kalau sakit

bisa berobat gratis. Buat apa pula ber-KB, kalau melahirkan bisa gratis. Sering kali janji

ini dilakukan untuk tujuan politis, yaitu menenangkan dan menyenangkan hati

masyarakat. Banyak pemimpin daerah beranggapan bahwa kalau sudah menyediakan

pelayanan kesehatan gratis untuk masyarakat tidak mampu mereka merasa telah bekerja

dengan baik. Fakta bahwa masyarakat miskin berobat berkali kali dengan penyakit yang

sama bertahun-tahun tidak menjadi perhatian. Apalagi, sering kali janji ini tidak diikuti

dengan restruktur dan realokasi anggaran daerah keseluruhan, lupa kalau pelayanan

kesehatan yang kuratif ini mahal ongkosnya. Ditambah dengan masalah birokrasi yang

menyebabkan berbagai kasus sulitnya masyarakat miskin untuk mengakses pelayanan

gratis itu. Masyarakat, baik miskin atau tidak perlu selalu menyadari bahwa pelayanan

kesehatan, terutama pelayanan di rumah sakit adalah pelayanan yang mahal biayanya.

Kesadaran itu hilang dengan berobat gratis. Jadi perlu ada sistem yang memberikan

insentif untuk setiap orang menjaga kesehatannya dan memberikan disinsentif kalau

melalaikannya.

Di Jepang, orang yang sakit bisa menggunakan asuransi kesehatan, kecuali bila sakit

itu karena mabuk, karena berkelahi, atau karena penyakit kelamin. Salah satu usaha yang 8

Page 9: Makalah Pilgub

bisa dilakukan adalah, usaha kemandirian yang banyak dilakukan oleh masyarakat miskin

di berbagai daerah perlu dibangun kembali dan dilibatkan dalam penentuan besarnya

kontribusi anggotanya bila menggunakan fasilitas kesehatan.

Bibit dan Sudijono mempunyai potensi besar untuk memenangkan pilgub jateng 2013.

Pasalnya, Bibit merupakan calon incumbent, yaitu calon yang masih memegang jabatan

sebagai pemimpin daerah (dalam kasus ini sebagai gubernur). Sehingga menurutnya,

kampanye yang dilakukan tidak perlu muluk-muluk karena pihaknya telah berkampanye

selama lima tahun ini, yaitu dengan kesuksesannya dalam menerapkan program Bali

Ndeso Mbangun Deso.

Namun walaupun begitu, pasangan dengan nomor urut dua ini tetap memberikan

beberapa janji pada masyarakat jika pihaknya terpilih menjadi pemimpin, salah satunya

ialah menyejahterakan guru-guru swasta. Jika mengingat tugas guru swasta yang

demikian berat dengan gaji yang lebih sedikit daripada guru negeri, membuat prihatin

yang menjalaninya. Apalagi bagi guru swasta yang mengajar penuh dalam seminggu,

dijalani mulai pagi sampai sore pun tidak akan bisa menyamai gaji guru negeri. Atau

yang mendapat jam mengajar hanya sedikit bahkan karena banyaknya guru, ada yang

hanya mendapat dua jam mengajar dalam seminggu. Jika dikalkulasi, hasil keringat yang

diperoleh tidak sepadan dengan biaya selama kuliah. Memang kelihatan materialis dan

cengeng jika selalu mengaitkan dengan rupiah. Tapi inilah fakta, yang ada di luar rasa

ikhlas dan sosial. Di beberapa daerah, Tegal misalnya, banyak guru swasta yang

tergabung dalam Forgusta berunjuk rasa untuk menagih janji dalam penyejahteraan guru

swasta.

Adanya janji penyejahteraan guru swasta dari pemerintah yang belum berhasil

ditangani menjadi tantangan tersendiri untuk pasangan Bissa. Pasalnya, janji tersebut

terkesan cukup berat mengingat kondisi guru swasta yang hingga kini masih

memprihantinkan.

Pasangan dengan nomor urut tiga yakni Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko, sejauh

penulis membaca berita-berita hingga makalah ini ditulis, pasangan Gagah adalah

pasangan yang cukup banyak memberi janji kepada masyarakat.

9

Page 10: Makalah Pilgub

Pertama, Gagah berjanji akan memberi satu orang penyuluh pertanian pada tiap desa.

Hal ini dimaksudkan agar para petani bisa lebih produktif dengan bimbingan penyuluh

yang terlibat langsung dalam pertanian masyarakat. Namun tak semudah itu memberi

penyuluh pada masing-masing desa. Anggaran yang akan dikeluarkan cukup banyak,

mengingat tiap-tiap penyuluh harus diberi fasilitas yang mencukupi dalam pelaksanaan

tugasnya, seperti misalnya fasilitas kendaraan atau motor. Menurut informasi yang

penulis himpun dari internet, banyak petani yang menyampaikan argumentasinya perihal

kurangnya pemberian fasilitas terhadap para penyuluh. Kurangnya fasilitas tersebut

menurut para petani membuat kinerja para penyuluh menjadi tidak maksimal. Belum lagi

fasilitas penunjang administrasi, dan fasilitas-fasilitas lainnya yang dibutuhkan oleh para

penyuluh. Tentu hal ini membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Kedua, Gagah berjanji akan memperbaiki Pasar Projo di Ambarawa yang tidak terurus

sejak kebakaran tahun lalu pada Juli 2012. Menurut para pedagang, pemerintah kurang

memperjuangkan audiensi para pedagang dengan DPRD. Kegagalan audiensi tersebut

dikarenakan perbedaan pandangan. Pemerintah akan memindahkan para pedagang ke

Jalan Baru selama pembangunan pasar, tetapi para pedagang hanya ingin pindah ke

Kawasan Tambak Boyo. Dari keluhan tersebut, Ganjar berjanji akan memperjuangkan

hal seputar itu. Namun menurut penulis, janji Ganjar tersebut tidak semudah itu

diwujudkan. Sebab pertimbangan pemerintah daerah yang saat ini masih menjabat pasti

sudah dipikirkan matang-matang. Seharusnya para pedagang bisa mengikuti saran

pemerintah, bukannya asal meminta sesuai keinginan hatinya tanpa memperhatikan

kondisi yang ada. Karena sebab itu lah menurut penulis janji tersebut cukup sulit untuk

direalisasikan.

Ketiga, Gagah berjanji akan memperbaiki Rusunawa Kaligawe di Semarang. Kondisi

rusunawa memang cukup memprihatinkan. Sekiranya janji tersebut bisa direalisasikan.

Namun berbeda cerita bila diingat bahwa rusunawa yang tidak layak huni bukan hanya di

Kaligawe Semarang. Banyak hunian yang tidak layak yang menyebar di Provinsi Jawa

Tengah. Memang, janji Ganjar ditujukan pada rusunawa Kaligawe Semarang. Namun

bukan berarti tanggungan Ganjar hanya rusunawa tersebut. Masih banyak rusunawa dan

hunian tidak layak lainnya yang harus diperbaiki. Karena apabila hanya satu rusunawa

yang diperbaiki, otomatis akan membuat hunian-hunian lainnya iri dan dapat berpotensi

menimbulkan demo.

10

Page 11: Makalah Pilgub

Keempat, Gagah berjanji akan mengundang Band Metallica. Janjinya tersebut serentak

disambut gegap gempita oleh mayoritas anak muda. Dapat diakui bahwa pasangan

bernomor urut tiga ini cukup cerdik, karena pihaknya menjanjikan sesuatu yang jarang

dijanjikan oleh calon-calon pemerintah pada umumnya. Namun menurut penulis,

kebijakan mendatangkan hiburan Band Metallica yang notabenenya band Internasional

itu kurang efektif, bila mengingat fungsi pemerintah menurut undang-undang, dan biaya

yang dikeluarkan nantinya. Tak masalah jika biaya untuk memanggil band tersebut

ditanggung oleh pihaknya pribadi, bukan dari anggaran pemerintahan.

Kelima, komitmen Gagah dalam penghapusan Bantuan Sosial (Bansos). Menurutnya

penyaluran bansos selama ini kurang tepat sasaran, sehingga alokasi bansos dalam APBD

Provinsi Jawa Tengah menjadi besar. Ganjar mengatakan akan mengalihkan bansos

tersebut dalam bentuk penyaluran ke desa-desa. Sehingga dananya akan diterima utuh

oleh pemerintah desa tanpa ada potongan dari pihak manapun. Menurut penulis,

kebijakan tersebut kurang efektif, karena bila penyaluran dana hanya disalurkan pada

desa-desa, bagaimana dengan nasib orang-orang jalanan yang tidak mempunyai tempat

tinggal? Para orang jalanan atau sejenisnya yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap

pun akan menjadi terabaikan oleh pemerintah apabila penyaluran hanya pada desa-desa.

Namun pastinya pihak Ganjar sudah memikirkan hal tersebut, karena seorang pemerintah

tidak boleh bertindak secara gegabah.

11

Page 12: Makalah Pilgub

BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Indonesia menerapkan system politik demokrasi. Kegiatan politik yang berbasis

demokrasi tersebut senantiasa diawasi dengan berpacu pada undang-undang yang telah

ditetapkan. Pelanggaran politik yang dilakukan, seperti kepala daerah yang tidak

menepati janji kampanyenya, akan memicu terjadinya impeachment atau pemakzulan,

yang berujung pada pemecatan.

Pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung ialah pilgub Jateng 2013. Para calon

kepala daerah memberikan sekian janji kepada masyarakat. HP-Don dengan Kartu Jateng

Sejahteranya, Bibit-Sudijono dengan misi kedua “Bali ndeso mbangun deso” nya, dan

Ganjar-Heru dengan banyak janjinya. Janji-janji yang diberikan tersebut terlalu

normative atau datar-datar saja. Dari beberapa janji yang diucapkan, ada yang realistis

dan kurang realistis. Hal tersebut dianalisis dari beberapa kasus pemerintahan di beberapa

daerah di Indonesia.

4.2 Saran

Menjadi kepala pemerintahan memang suatu impian. Namun bukan berarti untuk

meraih impian tersebut, masyarakat harus dibohongi dengan janji-janji kampanye yang

terdengar menjanjikan. Seharusnya, masyarakat jangan digiurkan atau dibohongi dengan

janji-janji palsu.

Dalam kasus kampanye calon gubernur Jateng 2013, HP-Don sebaiknya menyiapkan

matang-matang Kartu Jateng Sejahtera, mulai dari biaya hingga penyeleksian pemilik

kartu tersebut. Bibit-Sudijono, yang notabenenya calon incumbent, harus mampu

menunjukkan progress di tahun kedua jika nanti terpilih kembali. Ganjar-Heru, yang

merupakan calon gubernur termuda di antara dua yang lain, sebaiknya bisa meletakaan

prioritas pada tempatnya. Karena jika dilihat dari janji-janjinya, ada yang terlihat kurang

penting atau mempunyai prioritas rendah bagi masyarakat.

Para calon gubernur maupun calon kepala daerah lainnya sebaiknya memberikan janji-

janji yang realistis atau bukan sekedar angan belaka. Masyarakat juga sebaiknya mampu

12

Page 13: Makalah Pilgub

menyeleksi janji-janji mana yang sekiranya realistis sehingga dapat menjatuhkan

pilihannya pada calon kepala daerah yang memang benar-benar berkualitas.

4.3 Referensi

13

Page 14: Makalah Pilgub

14

Page 15: Makalah Pilgub

15