makalah pertimbangan nilai keadilan gender dalam praktik kebidanan

7
PERTIMBANGAN NILAI-NILAI KEADILAN GENDER DALAM PRAKTIK KEBIDANAN MAKALAH Untuk memenuhi tugas semester II mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan yang dibina oleh Siti Jamah, S. Kp. Disusun Oleh : 1. Izzatul Ummah 2.Kuriah 3. Linda Melani 4. Shintani Azka Yolandita 5.Sri Ratmini 6. Afifah Bakhtiriany

Upload: shinta-dita

Post on 10-Jul-2016

59 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Mata Kuliah Etikolegal - Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pertimbangan Nilai Keadilan Gender Dalam Praktik Kebidanan

PERTIMBANGAN NILAI-NILAI KEADILAN GENDER DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas semester II mata kuliah Etikolegal dalam Praktik Kebidanan yang dibina oleh Siti Jamah, S. Kp.

Disusun Oleh :

1. Izzatul Ummah 2. Kuriah

3. Linda Melani4. Shintani Azka Yolandita

5. Sri Ratmini6. Afifah Bakhtiriany

Kelas 1B

AKADEMI KEBIDANAN MUHAMMADIYAH CIREBONJl. Kalitanjung Timur No. 14/18 Kel./ Kec. Harjamukti Kota Cirebon

45143

2016

Page 2: Makalah Pertimbangan Nilai Keadilan Gender Dalam Praktik Kebidanan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seorang Ibu dan anak terutama wanita menjadi sasaran utama dalam

menjalankan praktik kebidanan. Setiap wanita akan mengalami masa

kehamilan,persalinan nifas. hingga menopause.Hal tersebut menimbulkan masalah

tentang kesehatan reproduksinya. Terkadang seorang wanita yang telah menikah akan

merencanakan penundaan atau pembatasan jumlah anak yang akan dilahirkannya.

Misalnya,dalam membatasi jumlah anak atau menunda kehamilan, seorang wanitalah

yang ditunjuk oleh keluarga atau masyarakat untuk menggunakan alatkontrasepsi.

Program KB yang dicanangkan oleh pemerintah cenderung wanita yang menjadi

pusat perhatiannya, seperti memakai IUD (Intra Uterine Device), KB suntik, implant,

pil KB, dan sebagainya. Sehingga munculah ketidakadilan gender dalam masyarakat.

Seorang laki-laki atau suami pun perlu diikut sertakan dalam berKB, misalkan

memakai kondom atau lain sebagainya.

Sebagian masyarakat Indonesia menganut budaya patriarki. Budaya patriarki

merupakan budaya yang mengutamakan garis keturunan laki-laki. Sehingga setiap

tindakan seorang wanita harus sesuai dengan persetujuan sang suami. Misalkan dalam

kasus rujukan, seorang ibu yang melahirkan mengalami pendarahan yang

mengharuskan ibu dirujuk kerumah sakit. Sedangkan sang suami sedang tidak ada

bersamanya. Karena keluarga ibu tersebut menganut budaya patriarki, sang ibu

menunggu keputusan suaminya yang perlu waktu lebih untuk mendapatkan keputusan

tersebut. Seorang wanita atau ibu harus diberdayakan oleh bidan dalam memilih

keputusannya sendiri sehingga keadilan gender diterapkan dalam kehidupannya. Oleh

karena itu, nilai-nilai keadilan gender sangat penting dalam praktik kebidanan.

Page 3: Makalah Pertimbangan Nilai Keadilan Gender Dalam Praktik Kebidanan

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksuddengan keadilan gender?

2. Apa pertimbangan nilai-nilai keadilan gender dalam praktik kebidanan?

1.3 Tujuan

Setiap penulisan sesuatu pasti mempunyai tujuan tertentu, dengan demikian

juga penulisan makalah ini penulis mempunyai tujuan :

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan keadilan gender.

2. Untuk mengetahui pertimbangan nilai-nilai keadilan gender dalam praktik

kebidanan.

1.4 Manfaat

1. Teoritis

Sebagai sumbangan ilmu pengetahuan bagi pembaca maupun penulis.

2. Praktis

Sebagai acuan untuk melakukan asuhan kehamilan sesuai dengan filosofi

untuk mengetahui fakta yang ada pada zaman sekarang.

Page 4: Makalah Pertimbangan Nilai Keadilan Gender Dalam Praktik Kebidanan

BAB II

TEORI DAN PEMBAHASAN

3.1. Pengertian keadilan gender

Gender adalah perbedaan dan fungsi peran sosial yang dikonstruksikan oleh

masyarakat serta tanggungjawab laki-laki dan perempuan.

Gender adalah pembedaan pearan, atribut, sifat dan perilaku yang tumbuh

dan berkembang di masyarakat. Peran gender terbagi menjadi peran

produktif, peran reproduksi serta peran sosial dan kemasyarakatan

(KEMENTRIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN

PERLINDUNGAN ANAK)

Keadilan gender adalah sesuatu proses dan perlakuan adil terhadap

perempuan dan laki-laki. Dengan keadilan gender berarti tidak ada

pembakuan peran, beban ganda, merginalisasi, subordinasi, dan kekerasan

terhadap perempuan dan laki-laki.

3.2. Pertimbangan nilai-nilai keadilan gender dalam praktik kebidanan

1. Memberikan kesempatan pada pasien baik laki-laki maupun perempuan

untuk berdoa menurut kepercayaan masing-masing sebelum bidan

melakukan perawatan atau tindakan.

2. Memberikan pelayananan yang adil tanpa membeda-bedakan jenis kelamin

dan kedudukan sosial dalam memberikan pelayanan kebidanan.

3. Mengutamakan kepentingan pasien dan keselamatan pasien baik laki-laki

maupun perempuan dari pada kepentingan sendiri.

4. Mengutamakan musyawarah dengan akal sehat dan sesuai dengan hati

nurani yang luhur serta dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan yang

Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai

kebenaran dan keadilan bagi semua klien.

5. Mengembangkan sikap adil dengan menjaga keseimbangan antara hak dan

kewajiban terhadap semua pasien, pelayanan terhadap pasien dilaksanakan

Page 5: Makalah Pertimbangan Nilai Keadilan Gender Dalam Praktik Kebidanan

dengan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan antara

pasien, keluarga pasien, serta tim para medis. (DepKes RI: Onny, 1985).

Page 6: Makalah Pertimbangan Nilai Keadilan Gender Dalam Praktik Kebidanan

BAB III

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Dengan mengetahui tentang nilai-nilai keadilan gender kita dapat

memberikan pelayananan yang adil tanpa membeda-bedakan jenis kelamin dan

kedudukan sosial dalam memberikan pelayanan kebidanan. Dapat mengutamakan

kepentingan pasien dan keselamatan pasien baik laki-laki maupun perempuan dari

pada kepentingan sendiri.

4.2. Saran

Bidan harus mengetahui standar pelayanan kebidanan dengan mengetahui

nilai-nilai gender agar dapat memberdayakan perempuan, mengutamakan

kepentingan pasien, dan mengikuti prosedur batas-batas praktek pelayanan

kebidanan serta memberi kesempatan kepada pasien untuk mengucapkan doa

sebelum dan sesudah dilakukan tindakan.