makalah perawatan spiritual budha
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Makalah Perawatan Spiritual Budha
1/13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Agama pada dasaranya adalah sikap dasar manusia yang seharusnya kepada Tuhan.
Agama mengungkapkan diri dalam sembah bakti sepenuh hati kepada Tuhan. Berbeda
dengan iman yang didasarkan pada pewahyuan Tuhan, agama sebenarnya merupakan
hasil usaha manusia, yang dikembangkan dalam rangka mengatur berbagai hal yang
berkaitan dengan pengungkapan iman. Seseorang yang beragama baru merupakan sebuah
awal dari perjalanan panjang yang harus dilaluinya mengarungi dunia rohani yang tiada
batasnya. Disebut tiada batasnya karena perjalanan rohani terutama berkaitan dengansesuatu yang trasenden atau gaib. Jadi agama lebih merupakan wadah atau lembaga yang
mempersatukan dan mengatur berbagai aktivitas berkaitan dengan pengungkapan dan
penghayatan iman kepada Tuhan.(Antonius Atoskhi !ea, "##$%Agama Buddha timbul sekitar abad ke&enam sebelum 'asehi, sebagai reaksi
terhadapa system upaara keagamaan )indu Brahmana yang terlampau kaku. *stilah
Buddha berasal dari +ata Bodhi- yang artinya Bangkit- atau Bangun- dan dari kata
kerja Bujjhati- berarti mempeeroleh penerahan. 'engetahui dan mengerti sehingga
kata Buddha dapat diartikan sebagai seorang yang telah memperoleh kebijjaksanaan
sempurna. mat Buddha diseluruh dunia menyatakan ketaatan dan kesetiaan mereka
kepada Buddha , Dhamma, dan Sangha dengan kata&kata dalam rumusan +uno yang
sederhana namun menyentuh hati. /umusan itu berbunyi0a. Buddha saranam gahami 1 aku berlindung kepada Buddha
b. Dhamma saranam gahami 1 aku berlindung kepada Dhamma. Sangha saranam gahami& aku berlindung kepada Sangha
Tiratana berasal dari bahasa 2ali, sedangkan Triratana dari bahasa Sangsekerta. Tiratana
adalah suatu bagian yang terpenting dan yang menjadi dasar agama Buddha. Tri /atana
terdiri dari dua kata yang menjadi dasar agama Buddha Tri- yang berarti tiga dan
/atana- yang artinya permata. Sehingga kata tersebut dapat diartikan seara keseluruhan
3 Tiga 2ermata 'ulia- berarti Tiga perlindungan-. ()adi )ilman +, 4556%
4
-
8/19/2019 Makalah Perawatan Spiritual Budha
2/13
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang didapatkan adalah
bagaimana perawatan spiritual dalam perspekti7 agama Buddha.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui perawatan
spiritual dalam perspekti7 agama budha.
1. Man!aat
'an7aat yang bisa didapatkan dalam penyusunan makalah ini yaitu dapat memahami
peran perawat sebagai 7asilitator dalam memenuhi kebutuhan spiritual pasien.
"
-
8/19/2019 Makalah Perawatan Spiritual Budha
3/13
BAB II
PEMBAHA"AN
2.1 Pera#at Menja$% &as%l%tat'r (e)utuhan "*%r%tual2eran perawat menjadi 7asilitator klien dalam memenuhi kebutuhan spiritualnya, yaitu
dimana kita ketahui perawat merupakan seorang pelayan yang sangat berperan dalam
membantu memenuhi kebutuhan spiritual pasien, baik dengan melakukan pendekatan
sharing atau urhat, dengan memberikan penerahan agama atau mengusahakan
kemudahan seperti mendatangkan pemuka agama sesuai dengan agama yang diyakini
pasien, serta member kelonggaran pada pasien untuk berinteraksi dengan orang lain
misalnya keluarga, teman, dsb. Selain itu perawat juga melakukan kolaborasi tidak hanya
dengan tenaga medis tetapi juga dengan pemuka agama. Salah satu ontoh perawat
menjadi 7asilitator klien dalam pemenuhan spiritual klien yaitu perawat mem7asilitasi
tempat ibadah.
2.2 Pr'se$ur Pemenuhan (e)utuhan "*%r%tual +leh Pera#at
4. +omunikasi sebaiknya dilakukan untuk menormalkan suasana perasaan pasien tetapi
usahakan jangan terlalu nyata". 'endengarkan pasien yang akan mengungkapkan kebutuhannya sehingga pasien
merasa dihargai6. 'enanyakan kepada pasien tentang perasaan yang ada di benaknya karena pasien
sering takut mengungkapkan hal&hal yang ada dalam pikirannya8. 'emastikan apa yang di tanyakan pasien dengan mengklari7ikasi dan mere7lesikan
kembali ke pertanyaannya9. Apabila keadaan memungkinkan perawat perlu menyadari kesulitan pasien dengan
penyakit terminalnya dan jangan dikurangi, begitu juga jangan mendebat pasien$. 'emastikan bahwa perawat dan pasien membiarakan hal&hal yang sama. Selalu
berusaha menookkan pemahaman dan minta umpan balik dengan pasien.:. 'empertahankan keselarasan perilaku verbal dan non verbal;. 'enyediakan waktu jika pasien ingin biara walaupun kadang&kadang tidak
menyenangkan.
6
-
8/19/2019 Makalah Perawatan Spiritual Budha
4/13
2.3 Tujuan Pemenuhan (e)utuhan "*%r%tual
+ebutuhan spiritual adalah suatu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi
karena sebagai semangat, atau motivasi untuk hidup, kebutuhan untuk
mempertahankan
-
8/19/2019 Makalah Perawatan Spiritual Budha
5/13
2..1 Melaksanakan (eh%$u*an "ehar%,har%
Sebagai penganut agama budha, hendaknya membiasakan diri memberi
penghormatan kepada !uru Agung ini setiap hari. *ni dapat dilakukan pada dini
hari (pagi&pagi sekali% atau malam hari sebelum tidur. Sambil melakukan ini,
adalah ber7aedah, jika diusahakan untuk membaakan beberapa sutta. *nilah
ara hidup nan mulia dari umat Buddha. >rang tua harus menananamkan
kebiasaan&kebiasaan agama yang berman7aat dan dihormati sepanjang ?aman ini
diantara anak&anak mereka sehingga mereka dapat menyadari dan menghargai
pusaka mereka yang berharga.2ara orang tua yang beragama Buddha dianjurkan untuk menyekolahkan
anak&anaknya di Sekolah 'inggu Buddhis atau kelas&kelas agama untuk
melatih anak&anak itu menjadi anak&anak yang patuh dan menjadi warga negara
yang baik. Selain umat Buddha dianjurkan untuk melaksanakan ketentuan&
ketentuan agama didalam keluarganya, mereka diingatkan untuk tidak
melupakan atau mengabaikan kewajiban&kewajiban bersama terhadap kegiatan&
kegiatan di vihara tempat kebaktian&kebaktian diadakan seara teratur pada hari&
hari bulan purnama dan bulan madu (tanggal 4 dan 49 @andrasankala%.
Berkunjung ke wihara dan turut serta dalam kebaktian&kebaktian dapat
dianggap sebagai perbuatan yang berjasa. 2elaksanaan delapan sila (ATT)A
S*=A% selama hari&hari tersebut (tanggal 4 dan 49 =unar @alender% oleh para
penganut merupakan suatu perbuatan yang layak dan berjasa. 'ereka yang turut
melaksanakan ini diminta untuk berpakaian putih sederhana dan tinggal di
vihara selama 4 hari, dengan menurahkan waktunya pada soal&soal keagamaan
seperti meditasi, diskusi agama, rnembaa buku&buku agarna dan memanarkan
inta kasih ('etta%.
2..2 Tra$%s% Dan A$at Ist%a$at
2elaksanaan tradisi dan adat istiadat kebangsaan tidak perlu dibuang bila
seseorang menjadi umat Buddha atau mengikuti ajaran Sang Buddha.
Sesungguhnya Sang Buddha menasihati para pengikutnya untuk menghormati
tradisi dan adat istiadat mereka sendiri jika hal itu mempunyai arti penting dan
tidak merugikan. Sebaliknya, jika praktik&praktik itu bertentangan dengan atau
9
-
8/19/2019 Makalah Perawatan Spiritual Budha
6/13
melanggar prinsip&prinsip Buddhis yang 7undamental, membahayakan orang
lain, atau menyusahkan, maka praktik&praktik itu hendaknya dibuang,
betapapun hal itu ditujukan untuk maksud baik. Bahkan dalam mengatur 7ungsi&
7ungsi keagamaan kita, adalah tugas kita untuk menyusun 7ungsi&7ungsi itu
dengan ara&ara terhormat tanpa menyusahkan orang lain. 2engertian ini sangat
penting dalam pelaksanaan agama kita dalam masyarakat yang terdiri atas
berbagai suku.
2..3 Pengh'rmatan Pa$a De#a
Di banyak rumah umat Buddha, pesta&pesta tertentu atau perayaan&perayaan
khusus diadakan untuk menghormati berbagai dewa dan roh sui yang dipuja
di dalam rumah mereka atau di kuil&kuil. alaupun tidak ada keberatan khusus
sepanjang hal itu tidak melanggar a?as&a?as pokok Buddhis, namun harus
ditarik suatu perbedaan terhadap kenyataan bahwa perayaan&perayaan yang
demikian si7atnya tidaklah mernbantu dalam kemajuan batin kita keuali untuk
kemajuan duniawi. )al&hal itu harus dengan jelas dibedakan dari Buddha
Dhamma sendiri. >leh karena itu kita jangan memperkenalkan kebiasaan&
kebiasaan menurut adat atau tradisi ini sebagai kebiasaan&kebiasaan agama
Buddha. 'enurut ajaran&ajaran Sang Buddha ara yang tepat untuk mengenang
atau menghormati dewa&dewa ini adalah melalui pemindahan jasa&jasa dengan
jalan melaksanakan perbuatan&perbuatan berjasa dan memanarkan inta kasih
('etta% kita kepada mereka melalui meditasi.
2.- (e*era#atan "*%r%tual +rang "ak%t
Seseorang yang sakit, selain menempuh pengobatan medis biasa, sebaiknya juga
rnengundang para bhikkhu untuk melakukan suatu pemberkahan keagarnaan yang
bertujuan memperepat kesembuhan si pasien. 2emberkahan seperti itu dapat
menanamkan pengaruh spiritual dan kejiwaan pada si pasien sehingga memperepat
penyembuhannya. +hususnya bila penyakit itu kebetulan berhubungan dengan sikap
batin si sakit, suatu pelayanan spiritual oleh seorang bhikkhu akan sangat menolong
(Silva,"##9%.
Dalam hal terdapat keperayaan bahwa suatu penyakit disebabkan oleh pengaruh buruk dari luar atau roh&roh jahat, maka suatu kebaktian 2emberkahan dapat menjadi
$
-
8/19/2019 Makalah Perawatan Spiritual Budha
7/13
obat penawar yang baik. Tetapi, sebagai urnat Buddha yang mengerti, kita jangan
menyerahkan diri pada keperayaan atau khayalan keliru bahwa roh&roh jahat
merupakan sebab penyakit kita (Silva,"##9%. Casihat Sang Buddha0 Bilamana badanmu sakit, jangan biarkan pikiranmu menjadi
sakit juga", sungguhlah benar. Sesuai dengan nasehat ini, kita harus mempergunakan
keerdasan dan pikiran sehat kita untuk menari pengabatan medis yang ook untuk
penyakit kita daripada menyerah pada tahyulan 'eskipun demikian, kita harus
senantiasa ingat bahwa sakit merupakan bagian dan bidang dari kehidupan kita sehari&
hari didunia ini, dan kita harus menerimanya dengan tenang (Silva,"##9%.
2.-.1 Peran Pera#at Terha$a* (e)utuhan "*%r%tual
Sang Buddha menasehati murid&muridCya tentang pentingnya pelayanan
kepada orang sakit. Beliau bersabda 0-Seseorang yang merawat orang sakit, berarti
ia telah merawat Saya-. 2ernyataan terkenal ini dibuat oleh ang Terberkati saat
Beliau menemukan seorang bhikkhu yang sedang berbaring dalam jubah kotornya.'enurut agama Buddha menyebutkan si7at&si7at yang harus dimiliki oleh seorang
perawat baik (Silva,"##9%*a harus mampu memberikan obat, ia harus mengetahui apa yang berman7aat
untuk pasien dan apa yang tidak berman7aat. *a harus menjauhkan apa yang tidak
berman7aat dan hanya memberikan apa yang berman7aat bagi pasien. *a harus
mempunyai inta kasih dan murah hati, ia harus melakukan kewajibannya atas
kesadaran untuk melayani dan bukan hanya untuk imbalan (mettacitto gilanam
upatthati no amisantaro%. *a tidak boleh merasa jijik terhadap air liur, lendir, air
kening, tahi, luka, dll. *a harus mampu menasehati dan mendorong pasien dengan
ide&ide mulia, dengan pembiaraan Dhamma (A.iii,488% (Silva,"##9%.2atut diperhatikan di sini bahwa perawat tidak hanya diharapkan akap dalam
merawat badan dengan memberi makanan dan obat yang tepat, tetapi ia jugadiharapkan untuk merawat kondisi batin pasien. *tulah sebabnya inta kasih (metta%
dan belas kasihan (karuna%, yang juga merupakan perasaan&perasaan mulia
(brahmavihara%, dianggap sebagai si7at&si7at yang patut dipuji dalam seorang
perawat. Sutta&sutta menambahkan dimensi lain bagi pro7esi perawatan dengan
memasukkan elemen spiritual dalam pembiaraan perawat.+eadaan sakit adalah saat seseorang sedang menghadapi kenyataan&kenyataan
hidup dan kondisi ini adalah suatu kesempatan baik untuk menanamkan suatu
kesadaran spiritual yang mendesak, bahkan dalam batin yang paling materialistis
:
-
8/19/2019 Makalah Perawatan Spiritual Budha
8/13
sekalipun. =ebih lanjut lagi, seseorang yang sedang sakit tentunya mempunyai
perasaan takut pada kematian yang lebih besar daripada saat ia sedang sehat. @ara&
ara yang paling bagus untuk menenangkan perasaan takut ini adalah dengan
mengalihkan perhatian kepada Dhamma. Dalam pengawasannya, perawat
diharapkan memberikan bimbingan spiritual kepada pasien sebagai suatu bagian
dan paket dari kewajiban seorang perawat (Silva,"##9%.'etode Buddhis untuk melayani orang sakit, seperti yang ditunjukkan dari
teks&teks di atas, tidak hanya menyatakan pentingnya pengobatan dan perawatan
yang tepat, tetapi juga pengendalian pikiran pasien ke pikiran&pikiran baik.
Campaknya terdapat suatu keyakinan bahwa perhatian pada topik&topik
berhubungan dengan Ajaran, terutama pengingatan tentang kebajikan&kebajikan
yang telah dikembangkan oleh seseorang, memiliki si7at&si7at penyembuhan
(Silva,"##9%.
2ada waktu sakit parah, perhatian ditujukan pada si7at&si7at spiritual seseorang,
maka kegembiraan yang luar biasa akan memenuhi pikirannya, dan 7aktor&7aktor
yang meningkatkan kesehatan menjadi akti7 dalam tubuh, mungkin dengan ara
pengeluaran hormon&hormon yang mengembalikan kesehatan. 'ungkin dengan
ara demikianlah individu&individu berspiritual tinggi mendapatkan kesehatannya
kembali saat sutta&sutta yang tepat dibaakan (Silva,"##9%.
2ertanyaan yang mungkin timbul adalah seberapa e77ekti7 bimbingan spiritual
jika pasien menjelang kematian sedang tidak sadar. Sebenarnya apa yang penting
di sini adalah kita benar&benar tidak mengetahui kondisi batin pasien pada saat
kematian. 2ara dokter dan penonton mungkin menyimpulkan bahwa pasien tidak
sadar karena ia tidak bereaksi terhadap sekelilingnya dan pertanyaan&pertanyaanyang ditujukan kepadanya. =ima inderanya mungkin sebagian atau sama sekali
tidak ber7ungsi, tetapi tidak ada yang memastikan apakah 7ungsi pikirannya akti7
atau tidak. +ita tentunya tidak tahu potensi&potensi spesial apa yang ada dalam
pikirannya saat kematian. +emungkinan besar bahwa bagian pikiran adalah yang
paling akti7 pada saat yang penting ini. 'ungkin pada saat inilah seseorang
mempunyai perjuangan batin yang paling keras, keinginan hidup yang kuat yang
berasal dari kebiasaan kuat menentang dan memprotes kematian (Silva,"##9%.
;
-
8/19/2019 Makalah Perawatan Spiritual Budha
9/13
Sangat tepat untuk menyimpulkan karangan ini dengan memikirkan apa yang
harus kita lakukan saat kita mengunjungi pasien menjelang kematian. Sikap normal
kita adalah kesedihan dan perasaan kasihan, tetapi Buddhisme menganggap salah
mempunyai pikiran&pikiran negati7 pada saat demikian. 2endapat saya adalah akan
lebih membantu bagi pasien menjelang kematian dan bagi pasien siapapun, jika
kita memanarkan pikiran&pikiran metta, inta kasih kepadanya. +arena pikiran
pasien menjelang kematian mungkin sedang bekerja pada saat penting ini, tak
terhalangi oleh keterbatasan yang dibebankan oleh 7ungsi&7ungsi jasmani,
kemungkinan bahwa batin seseorang akan lebih sensiti7 dan mudah menerima
gelombang&gelombang pikiran spiritual di sekitarnya. Jika kesedihan dan tangisan
menghasilkan gelombang pikiran negati7, maka orang yang akan meninggal
mungkin terpengaruh. Tetapi jika pikiran&pikiran baik tentang inta kasih
dipanarkan, pikiran&pikiran demikian dapat ber7ungsi sebagai penenang batin
yang menghilangkan penderitaan dan keemasan dari datangnya kematian dan
dapat menyelubungi pikiran seseorang dalam selimut yang hangat, tenang dan
melindungi (Silva,"##9%.
2.-.2 Hal,Hal ang Da*at D%!as%l%tas% +leh Pera#atDalam agama Buddha, tidak diakui adanya makhluk&agung atau dewa&agung
yang padanya kita harus bermohon. mat Buddha peraya akan hukum karma
yang menyatakan kebahagian dan ketidakbahagiaan adalah hasil dari perbuatan
kita sendiri. +ejayaan dan kesengsaraan diiptakan individu itu sendiri oleh
perbuatan, uapan dan pikirannya sendiri. )ukum karma tidak hanya untuk orang&
orang tertentu, tidak ada perantara
-
8/19/2019 Makalah Perawatan Spiritual Budha
10/13
b. Sekurang&kurangnya ke Eihara setiap hari posatha untuk bersembahyang
seara pribadi, berdoa bersama, kebaktian membaa trivitaka. Berusaha selama
"8 jam untuk melatih diri di jalan kesuian yaitu tidak berbuat jahat, selalu
berbuat kebajikan, suikan hati dan pikran.. Sekurang&kurangnya setiap posatha melakukan puasa Buddha yaitu ;
pantangan.
Saat umat Buddha bersembahyang benda&benda yang di taruh di meja
sembahyang biasanya yaitu patung Buddha, dupa, kembang, makanan dan
minuman serta tidak jarang yang menaruh 7oto&7oto bhikkhu. Dari semua benda
tersebut maka benda yang dapat di7asilitasi oleh seorang perawat kepada pasiennya
yang sedang dirawat diantaranya yaitu0
a. 2atung Buddha2atung buddha membantu seseorang mengingat keagungan si7at&si7at
baik
-
8/19/2019 Makalah Perawatan Spiritual Budha
11/13
BAB III
PENUTUP
3.1 (es%m*ulan+ebutuhan spiritual adalah suatu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi
karena sebagai semangat, atau motivasi untuk hidup, kebutuhan untuk
mempertahankan
-
8/19/2019 Makalah Perawatan Spiritual Budha
12/13
*a harus mampu memberikan obat, ia harus mengetahui apa yang berman7aat untuk
pasien dan apa yang tidak berman7aat. *a harus menjauhkan apa yang tidak berman7aat
dan hanya memberikan apa yang berman7aat bagi pasien. *a harus mempunyai inta kasih
dan murah hati, ia harus melakukan kewajibannya atas kesadaran untuk melayani dan
bukan hanya untuk imbalan (mettacitto gilanam upatthati no amisantaro%. *tulah
sebabnya inta kasih (metta% dan belas kasihan (karuna%, yang juga merupakan perasaan&
perasaan mulia (brahmavihara%, dianggap sebagai si7at&si7at yang patut dipuji dalam
seorang perawat. Sutta&sutta menambahkan dimensi lain bagi pro7esi perawatan dengan
memasukkan elemen spiritual dalam pembiaraan perawat.
3.2 "aran
Sebagai perawat yang selalu menghadapi berbagai maam agam pasien, hendaknya
perawat bisa mengenal kebutuhan spiritual setiap agama. Bukan mengikuti ajaran
agamanya, tetapi perawat bisa menghormati batasan norma spiritual setiap pasien.
Dengan seperti itu, maka pengenalan perspekti7 keperawatan spiritual setiap agam itu
lebih baik diperkenlkan sejak dini.
DA&TAR PU"TA(A
Atoskhi Antonius !ea, Coor /ahmat, dkk.("##$%. Relasi dengan Tuhan. Jakarta0 2T FleG'eedia +omputindo
)adi )ilman +. (4556%. Antropologi Agama I . Bandung0 2T. @itra Aditua Bhakti
CC."#49. Agama Buddha. H>nlineI. Tersedia0 http0
-
8/19/2019 Makalah Perawatan Spiritual Budha
13/13
idya,edaswari.("#46%. Peran Pera$at %alam Pemenuhan ebutuhan piritual lien.
H>nlineI.Tersedia0 http0