makalah-peran swasta dalam pengelolaan pesisir ujungpangkah

10
 Studi Kasus Peran Swasta dalam Pengelolaan Pesisir Ujungpangkah, Kabupaten Gresik Angela Ika Y Mariendrasari HESS (Indonesia-Pangkah) Ltd. [email protected] Prof. Dietrich G Bengen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor [email protected] 

Upload: angela-ika

Post on 06-Jul-2015

555 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah

5/8/2018 Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-peran-swasta-dalam-pengelolaan-pesisir-ujungpangkah 1/10

 

Studi Kasus

Peran Swastadalam

Pengelolaan Pesisir Ujungpangkah,Kabupaten Gresik

Angela Ika Y MariendrasariHESS (Indonesia-Pangkah) Ltd.

[email protected] 

Prof. Dietrich G Bengen

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian [email protected] 

Page 2: Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah

5/8/2018 Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-peran-swasta-dalam-pengelolaan-pesisir-ujungpangkah 2/10

 

-2/ 10-

Abstract

Peran Swasta dalam Pengelolaan Pesisir Ujungpangkah,Kabupaten Gresik

Angela Ika Y Mariendrasari, dan Prof. Dietrich G Bengen

Sebagai wilayah pesisir, Ujungpangkah didominasi oleh pertambakan yang memanfaatkansystem tradisional dan teknologi semi intensive. Hanya sebagian kecil garis pantai dan

wilayah pertambakan tertutup oleh mangrove. 

Ekosistem mangrove merupakan sumberdaya alam yang unik untuk mendukung kehidupanmanusia; sebagai daerah pembiakan ikan (spawning ground), lahan pembibitan (nursery

ground) dan lokasi makanan (feeding ground) bagi banyak biota laut, penahan erosi,mengurangi/ pemecah ombak, penghalang intrusi air laut, penyaring polusi air/ udara.

Untuk mengembalikan fungsi mangrove, terutama untuk penyediaan sumberdaya alam danpenghalang kerusakan alam, dibutuhkan tindakan untuk melindungi dan merehabilitasi

ekosistem mangrove tersebut. 

Berbicara mengenai keberlanjutan lingkungan, maka akan mengacu pada kegiatan matapencaharian pada masyarakat pesisir di Gresik. Kondisi ini berkaitan dengan kegiatan HESS

(Indonesia-Pangkah)Ltd., sebagai kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) BPMIGAS, yangberoperasi di wilayah pesisir Ujungpangkah. HESS bekerjasama dengan masyarakat pesisir

Ujungpangkah menginisiasi sebuah pengelolaan wilayah pesisir yang berkelanjutan danbeberapa aktifitas mata pencaharian masyarakat di wilayah pesisir. Tujuannya meningkatkan

kapasitas masyarakat serta stakeholders lainnya untuk melakukan pengelolaan sumberdaya

pesisir berbasis masyarakat dan aktifitas mata pencaharian pesisir yang berkelanjutan untukmeningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi local.

Untuk mendukung tujuan tersebut, HESS bekerjasama dengan Universitas, pemerintah

daerah, pemerintah desa, sekolah, dan kelompok masyarakat ikut berpartisipasi dalam hal

pendampingan teknis untuk kegiatan Pengelolaan Wilayah Pesisir yang Terintegrasi.Partisipasi HESS antara lain dalam kegiatan:

1.  Fasilitasi pembuatan Profile Sumberdaya Pesisir Ujungpangkah; sebagai sumber datainformasi untuk pengelolaan wilayah pesisir di Ujungpangkah.

2.  Fasilitasi pembuatan kurikulum local Sumber Daya Lingkungan Pesisir bagi siswaSMU

3.  Fasilitasi sarana pembelajaran tambak-mangrove (silvo-fishery) sebagai upaya

konservasi mangrove dan peningkatan kondisi ekonomi masyarakat pesisir.

Harapannya pemerintah kabupaten juga mengajak stakeholder lain agar pengelolaan pesisir

Ujungpangkah menjadi terpadu dan berkelanjutan.

Key w ords  : konservasi, kurikulum, mangrove, percontohan, pengelolaan tambak.

Page 3: Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah

5/8/2018 Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-peran-swasta-dalam-pengelolaan-pesisir-ujungpangkah 3/10

 

-3/ 10-

A.  Latar Belakang

Sebagai wilayah pesisir utara Jawa Timur dan sebagai hillir dari Sungai Bengawan Solo,kecamatan Ujungpangkah didominasi oleh pertambakan yang memanfaatkan system

tradisional dan teknologi semi intensive. Hanya sebagian kecil, wilayah pesisir tertutupoleh mangrove. Dari 62,17 km2 luas wilayah desa pesisir, hanya 84,1 Ha mangrove yang

tersisa dengan kerapatan yang rendah. Tiga jenis mangrove sejati yang dominanmelingkupi pesisir Ujungpangkah, yakni: Api-api (Avicennia alba), Pedada (Sonneratia

caseolaris), dan Bakau (Rhizophora mucronata).

Dari aspek biologis hutan mangrove sangat penting untuk tetap menjaga kestabilan

produktivitas dan ketersediaan sumberdaya hayati wilayah pesisir. Hal ini mengingat

bahwa hutan mangrove juga merupakan daerah asuhan (nursery ground) danpemijahan (spawning ground) beberapa biota laut seperti udang, ikan dan kekerangan.

Dari 13 desa di Ujungpangkah, terdapat 4 desa di wilayah pesisir, yaitu Pangkah Wetan,

Pangkah Kulon, Banyuurip dan Ngemboh dimana wilayah tersebut sebagian besarmasyarakatnya bekerja sebagai nelayan dan terkena dampak langsung (ring 1) dari

kegiatan HESS (Indonesia-Pangkah)Ltd., sebuah kontraktor kontrak kerjasama (KKKS)BPMIGAS yang beroperasi di perairan Ujungpangkah. Oleh sebab itu HESS wajib

bekerjasama dengan masyarakat di 4 desa pesisir tersebut dan melakukan kegiatanpengembangan masyarakat yang dilakukan melalui proses perencanaan secara

partisipatif yang diakukan sejak tahun 2006.

A.1  Masalah di Ujungpangkah

Pada perencanaan program bersama masyarakat, sering diungkapkan bahwasemakin tahun Ujungpangkah mengalami degradasi alam, hasil tangkapan nelayan

dan hasil panen tambak semakin menurun baik secara kualitas maupun kuantitas.Berdasarkan permasalahan tersebut, Maka pada tahun 2008 HESS bekerjasama

dengan IPB memfasilitasi sebuah tilik-kaji (assessment) untuk program pemulihankawasan pesisir di Ujungpangkah.

Permasalahan yang teridentifikasi di Ujungpangkah sbb:

•  Pencemaran; akibat pembukaan lahan pertanian di daerah hulu, limbahindustri di daerah aliran sungan (DAS). Sektor industri yang menghasilkan

limbah kimiawi (hidrokarbon, logam berat, dll) yang masuk melalui aliransungai sangat potensial mencemari perairan pesisir dan laut.

•  Degradasi Fisik Habitat kawasan pesisir Ujungpangkah akan

mengakibatkan penurunan kualitas ekosistem pesisir; mangrove dan terumbukarang. Habitat yang mengalami kerusakan seperti konversi hutan mangrove

untuk kepentingan pembukaan lahan tambak, penambangan batu karang

untuk bahan bangunan, pengendapan dan peningkatan beban sedimentakibat erosi tanah, eksploitasi berlebihan sumberdaya ikan.

•  Eksploitasi Sumberdaya secara Berlebihan

Menipisnya stock sumberdaya ikan tersebut dipicu oleh aktifitas ekonomi,baik secara langsung maupun tidak langsung merusak ekosistem dan

lingkungan, sehingga perkembangbiakan sumberdaya ikan terganggu.

Disamping itu, penipisan tersebut juga dipengaruhi oleh kurangnya apresiasidan pengetahuan masyarakat untuk melakukan konservasi ekosistem

penunjang sumberdaya ikan; mangrove, terumbu karang dan ekosistem lain.

•  Abrasi pantai; factor-faktor yang menyebabkan terjadinya abrasi pantai

yaitu: proses alami karena gerakan gelombang pada pantai terbuka dank

Page 4: Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah

5/8/2018 Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-peran-swasta-dalam-pengelolaan-pesisir-ujungpangkah 4/10

 

-4/ 10-

arena aktifitas manusia (penebangan ekosistem mangrove, pengambilan

terumbu karang)

•  Konflik pemanfaatan; banyak terjadi pergeseran, kawasan lindung menjadi

lahan pelabuhan, pertambakan, pariwisata. Akibatnya terjadi kerusakanekosistem, terutama mangrove. Maka yang terjadi adalah: regenerasi stok

ikan/ udang terancam, pencemaran laut, yang sebelumnya dapat diikat olehmangrove, pendangkalan perairan pantai, erosi garis pantai dan intrusi air

asin.

A.2  Rekomendasi Program

Dari penilikan kawasan pesisir Ujungpangkah maka direkomendasikan 3 (tiga)

program sinergis yang berbasis masyarakat dan pemangku kepentingan dalampengelolaan sumberdaya pesisir serta pengembangan mata pencaharian

masyarakat pesisir, yakni:

(1) Fasilitasi penyusunan Profil sumberdaya pesisir Ujungpangkah sebagai

sumber data untuk penyusunan rencana pengelolaan berkelanjutan dan dapat

direplikasi secara terpadu pada desa-desa Kabupaten Gresik lainnya,

(2) Fasilitasi penyusunan kurikulum muatan lokal lingkungan hidup,khususnya pesisir untuk Sekolah Menegah Umum (SMU), dan

(3) Pembelajaran pengembangan wanamina pola tambak-mangrove sebagai

upaya konservasi mangrove sekaligus budidaya ikan (aqua-culture).

HESS berharap dapat berperan serta dalam pemulihan pesisir Ujungpangkah pada

khususnya dan ikut serta dalam pengelolaan pesisir Gresik pada umumnyabersama dengan stakeholders terkait, secara terpadu demi kelestarian sumberdaya

alam pesisir di Gresik.

B.  Goal & Objectives

Goal kegiatan tersebut yaitu:

•  Ikut serta dalam mempertahankan, memperbaiki kualitas sumberdaya pesisirdan lingkungan Ujungpangkah

•  Ikut serta dalam meningkatkan kualitas social dan ekonomi masyarakat melalui

peningkatan ketahanan pangan di wilayah pesisir Ujungpangkah.

Objectives:

•  Profil Sumberdaya Pesisir Ujungpangkah menyediakan informasi yang

objektif dan akurat serta dapat diakui oleh berbagai pihak yang terkait dalam

pengelolaan wilayah pesisir.

•  Penyusunan Kurikulum Lingkungan Pesisir bertujuan agar siswa dapat

mengenali dan memahami ekosistem dan lingkungan hidup pesisir dan laut

sehinga tercipta generasi yang mengenal dan mencintai lingkungan hidupnya,

dalam jangka panjang pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Gresik

senantiasa berorientasi pada pembangunan yang berwawasan lingkungan.

Page 5: Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah

5/8/2018 Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-peran-swasta-dalam-pengelolaan-pesisir-ujungpangkah 5/10

 

-5/ 10-

•  Wanamina (s i l vo f i shery  ) sebagai pembelajaran konservasi sekaligus

sebagai sumber mata pencaharian masyarakat (tambak) tetap dipertahankan

sehingga pembabatan mangrove secara besar-besaran dapat dihindari.

C.  Metodologi

C.1   Profil Sumberdaya alam pesisir Ujungpangkah

•  Pengumpulan data

Secara umum data yang akan dikumpulkan baik primer maupun sekunder

dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu: (1) data biofisik, (2) data ekonomi, (3)

data sosial, dan (4) data kelembagaan, serta (5) data pendukung lainnya (Tabel 1).

•  Analisis data

Analisis ini digunakan untuk mengetahui status sumberdaya alam yang ada

di lokasi kajian, meliputi aspek potensi, status pemanfaatan, tingkat

pemanfaatannya saat ini, dan tingkat kerusakan yang terjadi. Dalam konteks

ini, analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif untuk menggambarkan kondisi sumberdaya alam secara umum yang terdapat

di lokasi. Analisi yang dilakukan: (1) Analisis Potensi Biofisik dan Sumberdaya alam,

dan (2) Analisis Kesesuaian

•  Arahan P engelolaan

Atas dasar hasil analisis sebelumnya (analisis potensi sumberdaya alam dan analisis

keruangan), selanjutnya dikembangkan arahan pengelolaan kawasan Kecamatan

Ujungpangkah. Pengembangan arahan pengelolaan ini menggunakan metode

KeKePan (kekuatan-kelemahan-peluang-ancaman) atau analisis SWOT (Strength,

Weakness, Opportunity and Threat).

C.2   Pembelajaran Model Wanamina (Silvo-fishery)

Kegiatan pengembangan model percontohan wanamina di Ujungpangkah dilakukanmelalui metode berikut:

1.  Persiapan dan sosialisasi yang merupakan kegiatan awal yang dilakukan

untuk menyampaikan rencana program dan menjaring aspirasi, tanggapanserta keinginan masyarakat, terutama kelompok petambak.

2.  Survey lokasi berupa kegiatan mengumpulkan berbagai informasi dan

permasalahan pengelolaan tambak dan mangrove yang terdapat di lokasikegiatan.

3.  Melakukan lokalatih di (calon) lokasi percontohan pengelola tambak-mangrove (Pangkahkulon dan Pangkahwetan)

4.  Penyiapan lokasi untuk penerapan model contoh wanamina (silvo-fishery)

5.  Pembibitan mangrove; yaitu menyemai bibit dan persiapan lahan serta

penanaman mangrove di lokasi percontohan yang telah disepakatikelompok petambak.

6.  Monitoring dan evaluasi kemajuan program bersama dengan masyarakat

(kelompok petambak, pemerintah desa, Dinas Kelautan Perikanan)

Page 6: Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah

5/8/2018 Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-peran-swasta-dalam-pengelolaan-pesisir-ujungpangkah 6/10

 

-6/ 10-

C.3   Kurikulum Pendidikan Lingkungan Pesisir

• Pengumpulan informasi

Kebutuhan informasi secara garis besar diringkaskan sebagai berikut: (1)

Karakteristik biofisik lingkungan, (2) Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir dan Laut

dan (3) Sistem Pengelolaan Sumberdaya pesisir dan laut.

•  Fasilitasi Penyusunan kurikulum

Secara konpseptual fasilitasi dilakukan sejak sosialisasi, semiloka, pengumpulaninformasi sampai dengan penyusunan modul kurikulum muatan lokal. 

D.  Progress Output

Kegiatan yang sudah dilaksanakan antara lain:

•  Terselesaikannya dan diresmikannya Profile Sumberdaya alam Pesisir

Ujungpangkah yang diresmikan oleh Bupati Gresik pada tanggal 20 Juli 2010.

•  Percontohan tambak-mangrove (wanamina) pada salah satu lokasi tambak

di desa Pangkah Kulon seluas 9,375 m

2

. Saat ini telah melewati tahap pemilihanlokasi, lokalatih penanaman dan penanaman mangrove. Saat ini sedangmemasuki tahap pemeliharaan (3 bulan) dan kemudian dilakukan

pembudidayaan ikan bandeng. Seluruh tahap kegiatan pembelajaran akan

selesai bulan Desember 2010.

•  Fasilitasi penyusunan Kurikulum Pendidikan Lingkungan Hidup untuk

siswa SMU saat ini sudah tersusun dan akan disosialisasikan dalam sebuahlokakarya sebagai finalisasi dan akan diresmikan oleh Kepala Dinas Pendidikan

Kabupaten Gresik pada tahun 2011.

E.  Pembahasan

E.1   Profil Sumberdaya Wilayah Pesisir Ujungpangkah

Kompleksitas wilayah pesisir sebagai multi-use zone menuntut adanya upaya-upaya

pengelolaan secara terpadu dengan tahapan yang jelas. Dalam konteks otonomi

daerah, pemerintah daerah sebaiknya mengembangkan program formal pengelolaan

wilayah pesisir terpadu (Integrated Coastal Management  /ICM), yang memberikan

kesempatan lembaga-lembaga, baik pemerintah maupun non-pemerintah, sektor

swasta, perguruan tinggi dan pengguna sumberdaya bekerja bersama secara efektif.

Bagi suatu daerah yang mengandalkan basis pembangunan pada wilayah pesisir,

informasi yang terintegrasi tentang pengelolaan wilayah pesisir disusun agar semua

data dan informasi mengenai pesisir dapat tersaji dengan baik. Semua data dan

informasi tersebut dapat disajikan secara komprehensif melalui penyusunan profil

sumberdaya pesisir dengan pendekatan terpadu.

Untuk menjamin bahwa data tersebut bersifat objektif dan dapat dimanfaatkan oleh

semua pihak terkait (stakeholder), maka dalam proses penyusunan profil

sumberdaya pesisir kawasan Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, harus

Page 7: Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah

5/8/2018 Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-peran-swasta-dalam-pengelolaan-pesisir-ujungpangkah 7/10

 

-7/ 10-

dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh komponen stakeholder 

pesisir.

Dengan demikian profil sumberdaya pesisir kawasan Kecamatan Ujungpangkah yang

disusun secara partisipatif dapat menyajikan data yang akurat dan aktual sebagai

langkah awal bagi penyusunan Rencana Pengelolaan yang tepat sasaran bagi

pengembangan dan pembangunan suatu daerah. Pada Profil Sumberdaya Wilayah

Pesisir Ujungpangkah menampilkan antara lain:

•  Realitas Biogeofisik Lingkungan

•  Dimensi sosial budaya dan ekonomi masyarakat

•  Isu dan permasalahan

•  Perspektif strategi pengelolaan sumberdaya pesisir Ujungpangkah

E.2   Pembelajaran wanamina (s i l vo f i shery  )

Pertambakan tradisional dan tradisional plus terlihat dominan di pesisirUjungpangkah yang umumnya membudidayakan ikan bandeng. Di beberapa jalurpematang dan dalam tambak masih terlihat ditumbuhi mangrove. Sebagian

tambak yang dekat dengan garis pantai masih ditumbuhi mangrove dengan jenisApi-api (Avicennia sp) terlihat dominan dan sebagian kecil ditumbuhi bakau

(Rhizophora sp). Jarak dari garis pantai pada saat air surut ke tambak sekitar100 m. Sebagian besar masyarakat pesisir Ujungpangkah bermata pencaharian

budidaya ikan (petambak) dan nelayan.

Selain bandeng sebagai komoditas budidaya utama, juga dibudidaya udang.Sebagian masyarakat menangkap kepiting sebagai sumber mata pencaharian

alternatif.

Melihat kondisi tambak yang sebagian masih bermangrove di pesisir

Ujungpangkah, didominasi substrat lumpur berpasir yang masih sesuai bagi jenisApi-api dan Bakau. Selain itu, kelompok petambak Pangkahkulon berinisiatif untuk menyediakan lahan (tambak) untuk dijadikan percontohan. Maka desa

Pangkahkulon direkomendasikan sebagai lokasi pembelajaran wanamina (silvo-fishery) yang dapat direplikasi.

Konsep wanamina (silvo-fishery) merupakan konsep yang akomodatif dimana

konservasi dan sumber pencaharian (aqua-culture) dapat berjalan bersama, danpenebangan mangrove dapat dihindari.

Tambak percontohan yang dijadikan model wanamina di desa Pangkahkulon

seluas 9,375m2, didasarkan pada pemanfaatan suatu tambak berpematangmangrove, dengan sistem penanaman jalur di tengah tambak sebanyak 3 jalur,

sehingga berpola empang bermangrove. Tambak percontohan tersebut ditanamisemaian mangrove berumur sekitar 3-4 bulan untuk budidaya ikan, sehingga

terdapat perpaduan antara tanaman mangrove (wana) seluas sekitar 70% luasantambak dan budidaya ikan (mina) yang menempati badan air seluas 30% luasan

tambak.

E.3   Kurikulum pendidikan lingkungan hidup

Menyadari bahwa ketersediaan sumberdaya manusia merupakan faktor penting

dalam pembangunan dan pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut kabupaten

Page 8: Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah

5/8/2018 Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-peran-swasta-dalam-pengelolaan-pesisir-ujungpangkah 8/10

 

-8/ 10-

Gresik, guna mencapai pembangunan yang optimal dan berkelanjutan, maka

disadari betapa penting mempersiapkan kader-kader pembangunan yang

memahami nilai-nilai lingkungan sejak awal.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka salah satu program yang diusulkan olehDinas Pendidikan Kabupaten Gresik adalah mengembangkan modul kurikulum

muatan lokal lingkungan hidup. Upaya yang dilakukan adalah pengenalan danpemahaman nilai-nilai ekosistem dan lingkungan hidup pesisir dan laut sejak dini

kepada murid-murid SMU di Kabupaten Gresik dengan mengintegrasikan muatanlokal kedalam kurikulum Sekolah Menengah Umum.

Penyusunan dilakukan oleh kelompok guru SMU di Kabupaten Gresik. Untuk

membantu kegiatan ini Dinas Pendidikan bekerja sama dengan BadanLingkungan Hidup dan Universitas (IPB). Penyusunan diawali dengan lokakarya

oleh kelompok guru dan stakeholders terkait.

F.  Daftar Pustaka

Bengen, D.G., BPMIGAS-HESS. 2010. Profil Sumberdaya Wilayah Pesisir Kecamatan

Ujungpangkah, Kabupaten Gresik.

Bengen, DG., T. Ardhyanto, A. Ika dan Subali. 2008. Sinopsis Tilik Kaji PengelolaanSumberdaya Pesisir Kabupaten Gresik. Lokasi Teknis Ujungpangkah. 18-24 Agustus

2008. HESS (Indonesia-Pangkah) Ltd.

Bengen, D.G., Laporan Penyusunan Profil Sumberdaya Wilayah Pesisir danPengembangan Model Wanamina (Silvofishery) di Kecamatan Ujungpangkah,

Kabupaten Gresik.

G.  Tabel , Gambar dan Lampiran

Tabel 1. Kebutuhan Data Penyusunan Profil Sumberdaya Pesisir Kecamatan Ujung

Pangkah, Kabupaten Gresik

No. Kategori Jenis Data Pengukuran

A. Biofisik

1. Fisik pesisir Luas kawasan, panjang pantai, tipe pantai,dasar pantai, letak geografis, iklim, kedalaman

perairan pantai

Sekunderdan primer

2. Oseanografi Arus, pasang surut, salinitas, suhu Primer dan

sekunder3. Kualitasperairan

Kekeruhan dan kecerahan, oksigen terlarut,amonia, nitrat, ortophosphat, BOD, COD, PH

Primer dansekunder

4. Biologi Mangrove: luas dan sebarannya, jenis-jenismangrove, pengelolaan, dan sebagainya

Ekosistem lainnya, seperti padang lamun,

perikanan pantai

Primer dansekunder

B. Ekonomi

1. Aktivitas Perikanan tangkap dan budidaya, industri Sekunder

Page 9: Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah

5/8/2018 Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-peran-swasta-dalam-pengelolaan-pesisir-ujungpangkah 9/10

 

-9/ 10-

ekonomi pengolahan, pariwisata, dan lain-lain dan primer

2. Potensi

sumberdayaalam

Potensi lestari sumberdaya ikan, potensi lahan,

potensi air tawar dan lain-lain

Primer dan

sekunder

3. Infrastruktur Pelabuhan, jalan darat, pendaratan ikan, Sekunder

4. Aksesibilitas Jarak dari kota dan kabupaten, ketersediaan

sarana transportasiC. Sosial

1. Sosial

budayamasyarakat

Adat istiadat masyarakat, persepsi masyarakat,

animo masyarakat, etos kerja

Sekunder

2. Kelembagaan

masyarakat

Koperasi, BUMR, lembaga sosial masyarakat sekunder

3. Kebijakan

pemerintahdaerah

Perda, aturan masyarakat, Sekunder

Gambar 1. Skema tambak percontohan model Wanamina (silvo fishery) di

Pangkahkulon

Page 10: Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah

5/8/2018 Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-peran-swasta-dalam-pengelolaan-pesisir-ujungpangkah 10/10

 

-10/ 10-

Gambar 2. Tambak percontohan model wanamina

(Silvofishery) di Pangkahkulon