makalah-peran swasta dalam pengelolaan pesisir ujungpangkah
TRANSCRIPT
5/8/2018 Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-peran-swasta-dalam-pengelolaan-pesisir-ujungpangkah 1/10
Studi Kasus
Peran Swastadalam
Pengelolaan Pesisir Ujungpangkah,Kabupaten Gresik
Angela Ika Y MariendrasariHESS (Indonesia-Pangkah) Ltd.
Prof. Dietrich G Bengen
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian [email protected]
5/8/2018 Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-peran-swasta-dalam-pengelolaan-pesisir-ujungpangkah 2/10
-2/ 10-
Abstract
Peran Swasta dalam Pengelolaan Pesisir Ujungpangkah,Kabupaten Gresik
Angela Ika Y Mariendrasari, dan Prof. Dietrich G Bengen
Sebagai wilayah pesisir, Ujungpangkah didominasi oleh pertambakan yang memanfaatkansystem tradisional dan teknologi semi intensive. Hanya sebagian kecil garis pantai dan
wilayah pertambakan tertutup oleh mangrove.
Ekosistem mangrove merupakan sumberdaya alam yang unik untuk mendukung kehidupanmanusia; sebagai daerah pembiakan ikan (spawning ground), lahan pembibitan (nursery
ground) dan lokasi makanan (feeding ground) bagi banyak biota laut, penahan erosi,mengurangi/ pemecah ombak, penghalang intrusi air laut, penyaring polusi air/ udara.
Untuk mengembalikan fungsi mangrove, terutama untuk penyediaan sumberdaya alam danpenghalang kerusakan alam, dibutuhkan tindakan untuk melindungi dan merehabilitasi
ekosistem mangrove tersebut.
Berbicara mengenai keberlanjutan lingkungan, maka akan mengacu pada kegiatan matapencaharian pada masyarakat pesisir di Gresik. Kondisi ini berkaitan dengan kegiatan HESS
(Indonesia-Pangkah)Ltd., sebagai kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) BPMIGAS, yangberoperasi di wilayah pesisir Ujungpangkah. HESS bekerjasama dengan masyarakat pesisir
Ujungpangkah menginisiasi sebuah pengelolaan wilayah pesisir yang berkelanjutan danbeberapa aktifitas mata pencaharian masyarakat di wilayah pesisir. Tujuannya meningkatkan
kapasitas masyarakat serta stakeholders lainnya untuk melakukan pengelolaan sumberdaya
pesisir berbasis masyarakat dan aktifitas mata pencaharian pesisir yang berkelanjutan untukmeningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi local.
Untuk mendukung tujuan tersebut, HESS bekerjasama dengan Universitas, pemerintah
daerah, pemerintah desa, sekolah, dan kelompok masyarakat ikut berpartisipasi dalam hal
pendampingan teknis untuk kegiatan Pengelolaan Wilayah Pesisir yang Terintegrasi.Partisipasi HESS antara lain dalam kegiatan:
1. Fasilitasi pembuatan Profile Sumberdaya Pesisir Ujungpangkah; sebagai sumber datainformasi untuk pengelolaan wilayah pesisir di Ujungpangkah.
2. Fasilitasi pembuatan kurikulum local Sumber Daya Lingkungan Pesisir bagi siswaSMU
3. Fasilitasi sarana pembelajaran tambak-mangrove (silvo-fishery) sebagai upaya
konservasi mangrove dan peningkatan kondisi ekonomi masyarakat pesisir.
Harapannya pemerintah kabupaten juga mengajak stakeholder lain agar pengelolaan pesisir
Ujungpangkah menjadi terpadu dan berkelanjutan.
Key w ords : konservasi, kurikulum, mangrove, percontohan, pengelolaan tambak.
5/8/2018 Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-peran-swasta-dalam-pengelolaan-pesisir-ujungpangkah 3/10
-3/ 10-
A. Latar Belakang
Sebagai wilayah pesisir utara Jawa Timur dan sebagai hillir dari Sungai Bengawan Solo,kecamatan Ujungpangkah didominasi oleh pertambakan yang memanfaatkan system
tradisional dan teknologi semi intensive. Hanya sebagian kecil, wilayah pesisir tertutupoleh mangrove. Dari 62,17 km2 luas wilayah desa pesisir, hanya 84,1 Ha mangrove yang
tersisa dengan kerapatan yang rendah. Tiga jenis mangrove sejati yang dominanmelingkupi pesisir Ujungpangkah, yakni: Api-api (Avicennia alba), Pedada (Sonneratia
caseolaris), dan Bakau (Rhizophora mucronata).
Dari aspek biologis hutan mangrove sangat penting untuk tetap menjaga kestabilan
produktivitas dan ketersediaan sumberdaya hayati wilayah pesisir. Hal ini mengingat
bahwa hutan mangrove juga merupakan daerah asuhan (nursery ground) danpemijahan (spawning ground) beberapa biota laut seperti udang, ikan dan kekerangan.
Dari 13 desa di Ujungpangkah, terdapat 4 desa di wilayah pesisir, yaitu Pangkah Wetan,
Pangkah Kulon, Banyuurip dan Ngemboh dimana wilayah tersebut sebagian besarmasyarakatnya bekerja sebagai nelayan dan terkena dampak langsung (ring 1) dari
kegiatan HESS (Indonesia-Pangkah)Ltd., sebuah kontraktor kontrak kerjasama (KKKS)BPMIGAS yang beroperasi di perairan Ujungpangkah. Oleh sebab itu HESS wajib
bekerjasama dengan masyarakat di 4 desa pesisir tersebut dan melakukan kegiatanpengembangan masyarakat yang dilakukan melalui proses perencanaan secara
partisipatif yang diakukan sejak tahun 2006.
A.1 Masalah di Ujungpangkah
Pada perencanaan program bersama masyarakat, sering diungkapkan bahwasemakin tahun Ujungpangkah mengalami degradasi alam, hasil tangkapan nelayan
dan hasil panen tambak semakin menurun baik secara kualitas maupun kuantitas.Berdasarkan permasalahan tersebut, Maka pada tahun 2008 HESS bekerjasama
dengan IPB memfasilitasi sebuah tilik-kaji (assessment) untuk program pemulihankawasan pesisir di Ujungpangkah.
Permasalahan yang teridentifikasi di Ujungpangkah sbb:
• Pencemaran; akibat pembukaan lahan pertanian di daerah hulu, limbahindustri di daerah aliran sungan (DAS). Sektor industri yang menghasilkan
limbah kimiawi (hidrokarbon, logam berat, dll) yang masuk melalui aliransungai sangat potensial mencemari perairan pesisir dan laut.
• Degradasi Fisik Habitat kawasan pesisir Ujungpangkah akan
mengakibatkan penurunan kualitas ekosistem pesisir; mangrove dan terumbukarang. Habitat yang mengalami kerusakan seperti konversi hutan mangrove
untuk kepentingan pembukaan lahan tambak, penambangan batu karang
untuk bahan bangunan, pengendapan dan peningkatan beban sedimentakibat erosi tanah, eksploitasi berlebihan sumberdaya ikan.
• Eksploitasi Sumberdaya secara Berlebihan
Menipisnya stock sumberdaya ikan tersebut dipicu oleh aktifitas ekonomi,baik secara langsung maupun tidak langsung merusak ekosistem dan
lingkungan, sehingga perkembangbiakan sumberdaya ikan terganggu.
Disamping itu, penipisan tersebut juga dipengaruhi oleh kurangnya apresiasidan pengetahuan masyarakat untuk melakukan konservasi ekosistem
penunjang sumberdaya ikan; mangrove, terumbu karang dan ekosistem lain.
• Abrasi pantai; factor-faktor yang menyebabkan terjadinya abrasi pantai
yaitu: proses alami karena gerakan gelombang pada pantai terbuka dank
5/8/2018 Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-peran-swasta-dalam-pengelolaan-pesisir-ujungpangkah 4/10
-4/ 10-
arena aktifitas manusia (penebangan ekosistem mangrove, pengambilan
terumbu karang)
• Konflik pemanfaatan; banyak terjadi pergeseran, kawasan lindung menjadi
lahan pelabuhan, pertambakan, pariwisata. Akibatnya terjadi kerusakanekosistem, terutama mangrove. Maka yang terjadi adalah: regenerasi stok
ikan/ udang terancam, pencemaran laut, yang sebelumnya dapat diikat olehmangrove, pendangkalan perairan pantai, erosi garis pantai dan intrusi air
asin.
A.2 Rekomendasi Program
Dari penilikan kawasan pesisir Ujungpangkah maka direkomendasikan 3 (tiga)
program sinergis yang berbasis masyarakat dan pemangku kepentingan dalampengelolaan sumberdaya pesisir serta pengembangan mata pencaharian
masyarakat pesisir, yakni:
(1) Fasilitasi penyusunan Profil sumberdaya pesisir Ujungpangkah sebagai
sumber data untuk penyusunan rencana pengelolaan berkelanjutan dan dapat
direplikasi secara terpadu pada desa-desa Kabupaten Gresik lainnya,
(2) Fasilitasi penyusunan kurikulum muatan lokal lingkungan hidup,khususnya pesisir untuk Sekolah Menegah Umum (SMU), dan
(3) Pembelajaran pengembangan wanamina pola tambak-mangrove sebagai
upaya konservasi mangrove sekaligus budidaya ikan (aqua-culture).
HESS berharap dapat berperan serta dalam pemulihan pesisir Ujungpangkah pada
khususnya dan ikut serta dalam pengelolaan pesisir Gresik pada umumnyabersama dengan stakeholders terkait, secara terpadu demi kelestarian sumberdaya
alam pesisir di Gresik.
B. Goal & Objectives
Goal kegiatan tersebut yaitu:
• Ikut serta dalam mempertahankan, memperbaiki kualitas sumberdaya pesisirdan lingkungan Ujungpangkah
• Ikut serta dalam meningkatkan kualitas social dan ekonomi masyarakat melalui
peningkatan ketahanan pangan di wilayah pesisir Ujungpangkah.
Objectives:
• Profil Sumberdaya Pesisir Ujungpangkah menyediakan informasi yang
objektif dan akurat serta dapat diakui oleh berbagai pihak yang terkait dalam
pengelolaan wilayah pesisir.
• Penyusunan Kurikulum Lingkungan Pesisir bertujuan agar siswa dapat
mengenali dan memahami ekosistem dan lingkungan hidup pesisir dan laut
sehinga tercipta generasi yang mengenal dan mencintai lingkungan hidupnya,
dalam jangka panjang pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Gresik
senantiasa berorientasi pada pembangunan yang berwawasan lingkungan.
5/8/2018 Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-peran-swasta-dalam-pengelolaan-pesisir-ujungpangkah 5/10
-5/ 10-
• Wanamina (s i l vo f i shery ) sebagai pembelajaran konservasi sekaligus
sebagai sumber mata pencaharian masyarakat (tambak) tetap dipertahankan
sehingga pembabatan mangrove secara besar-besaran dapat dihindari.
C. Metodologi
C.1 Profil Sumberdaya alam pesisir Ujungpangkah
• Pengumpulan data
Secara umum data yang akan dikumpulkan baik primer maupun sekunder
dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu: (1) data biofisik, (2) data ekonomi, (3)
data sosial, dan (4) data kelembagaan, serta (5) data pendukung lainnya (Tabel 1).
• Analisis data
Analisis ini digunakan untuk mengetahui status sumberdaya alam yang ada
di lokasi kajian, meliputi aspek potensi, status pemanfaatan, tingkat
pemanfaatannya saat ini, dan tingkat kerusakan yang terjadi. Dalam konteks
ini, analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif untuk menggambarkan kondisi sumberdaya alam secara umum yang terdapat
di lokasi. Analisi yang dilakukan: (1) Analisis Potensi Biofisik dan Sumberdaya alam,
dan (2) Analisis Kesesuaian
• Arahan P engelolaan
Atas dasar hasil analisis sebelumnya (analisis potensi sumberdaya alam dan analisis
keruangan), selanjutnya dikembangkan arahan pengelolaan kawasan Kecamatan
Ujungpangkah. Pengembangan arahan pengelolaan ini menggunakan metode
KeKePan (kekuatan-kelemahan-peluang-ancaman) atau analisis SWOT (Strength,
Weakness, Opportunity and Threat).
C.2 Pembelajaran Model Wanamina (Silvo-fishery)
Kegiatan pengembangan model percontohan wanamina di Ujungpangkah dilakukanmelalui metode berikut:
1. Persiapan dan sosialisasi yang merupakan kegiatan awal yang dilakukan
untuk menyampaikan rencana program dan menjaring aspirasi, tanggapanserta keinginan masyarakat, terutama kelompok petambak.
2. Survey lokasi berupa kegiatan mengumpulkan berbagai informasi dan
permasalahan pengelolaan tambak dan mangrove yang terdapat di lokasikegiatan.
3. Melakukan lokalatih di (calon) lokasi percontohan pengelola tambak-mangrove (Pangkahkulon dan Pangkahwetan)
4. Penyiapan lokasi untuk penerapan model contoh wanamina (silvo-fishery)
5. Pembibitan mangrove; yaitu menyemai bibit dan persiapan lahan serta
penanaman mangrove di lokasi percontohan yang telah disepakatikelompok petambak.
6. Monitoring dan evaluasi kemajuan program bersama dengan masyarakat
(kelompok petambak, pemerintah desa, Dinas Kelautan Perikanan)
5/8/2018 Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-peran-swasta-dalam-pengelolaan-pesisir-ujungpangkah 6/10
-6/ 10-
C.3 Kurikulum Pendidikan Lingkungan Pesisir
• Pengumpulan informasi
Kebutuhan informasi secara garis besar diringkaskan sebagai berikut: (1)
Karakteristik biofisik lingkungan, (2) Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir dan Laut
dan (3) Sistem Pengelolaan Sumberdaya pesisir dan laut.
• Fasilitasi Penyusunan kurikulum
Secara konpseptual fasilitasi dilakukan sejak sosialisasi, semiloka, pengumpulaninformasi sampai dengan penyusunan modul kurikulum muatan lokal.
D. Progress Output
Kegiatan yang sudah dilaksanakan antara lain:
• Terselesaikannya dan diresmikannya Profile Sumberdaya alam Pesisir
Ujungpangkah yang diresmikan oleh Bupati Gresik pada tanggal 20 Juli 2010.
• Percontohan tambak-mangrove (wanamina) pada salah satu lokasi tambak
di desa Pangkah Kulon seluas 9,375 m
2
. Saat ini telah melewati tahap pemilihanlokasi, lokalatih penanaman dan penanaman mangrove. Saat ini sedangmemasuki tahap pemeliharaan (3 bulan) dan kemudian dilakukan
pembudidayaan ikan bandeng. Seluruh tahap kegiatan pembelajaran akan
selesai bulan Desember 2010.
• Fasilitasi penyusunan Kurikulum Pendidikan Lingkungan Hidup untuk
siswa SMU saat ini sudah tersusun dan akan disosialisasikan dalam sebuahlokakarya sebagai finalisasi dan akan diresmikan oleh Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Gresik pada tahun 2011.
E. Pembahasan
E.1 Profil Sumberdaya Wilayah Pesisir Ujungpangkah
Kompleksitas wilayah pesisir sebagai multi-use zone menuntut adanya upaya-upaya
pengelolaan secara terpadu dengan tahapan yang jelas. Dalam konteks otonomi
daerah, pemerintah daerah sebaiknya mengembangkan program formal pengelolaan
wilayah pesisir terpadu (Integrated Coastal Management /ICM), yang memberikan
kesempatan lembaga-lembaga, baik pemerintah maupun non-pemerintah, sektor
swasta, perguruan tinggi dan pengguna sumberdaya bekerja bersama secara efektif.
Bagi suatu daerah yang mengandalkan basis pembangunan pada wilayah pesisir,
informasi yang terintegrasi tentang pengelolaan wilayah pesisir disusun agar semua
data dan informasi mengenai pesisir dapat tersaji dengan baik. Semua data dan
informasi tersebut dapat disajikan secara komprehensif melalui penyusunan profil
sumberdaya pesisir dengan pendekatan terpadu.
Untuk menjamin bahwa data tersebut bersifat objektif dan dapat dimanfaatkan oleh
semua pihak terkait (stakeholder), maka dalam proses penyusunan profil
sumberdaya pesisir kawasan Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, harus
5/8/2018 Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-peran-swasta-dalam-pengelolaan-pesisir-ujungpangkah 7/10
-7/ 10-
dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh komponen stakeholder
pesisir.
Dengan demikian profil sumberdaya pesisir kawasan Kecamatan Ujungpangkah yang
disusun secara partisipatif dapat menyajikan data yang akurat dan aktual sebagai
langkah awal bagi penyusunan Rencana Pengelolaan yang tepat sasaran bagi
pengembangan dan pembangunan suatu daerah. Pada Profil Sumberdaya Wilayah
Pesisir Ujungpangkah menampilkan antara lain:
• Realitas Biogeofisik Lingkungan
• Dimensi sosial budaya dan ekonomi masyarakat
• Isu dan permasalahan
• Perspektif strategi pengelolaan sumberdaya pesisir Ujungpangkah
E.2 Pembelajaran wanamina (s i l vo f i shery )
Pertambakan tradisional dan tradisional plus terlihat dominan di pesisirUjungpangkah yang umumnya membudidayakan ikan bandeng. Di beberapa jalurpematang dan dalam tambak masih terlihat ditumbuhi mangrove. Sebagian
tambak yang dekat dengan garis pantai masih ditumbuhi mangrove dengan jenisApi-api (Avicennia sp) terlihat dominan dan sebagian kecil ditumbuhi bakau
(Rhizophora sp). Jarak dari garis pantai pada saat air surut ke tambak sekitar100 m. Sebagian besar masyarakat pesisir Ujungpangkah bermata pencaharian
budidaya ikan (petambak) dan nelayan.
Selain bandeng sebagai komoditas budidaya utama, juga dibudidaya udang.Sebagian masyarakat menangkap kepiting sebagai sumber mata pencaharian
alternatif.
Melihat kondisi tambak yang sebagian masih bermangrove di pesisir
Ujungpangkah, didominasi substrat lumpur berpasir yang masih sesuai bagi jenisApi-api dan Bakau. Selain itu, kelompok petambak Pangkahkulon berinisiatif untuk menyediakan lahan (tambak) untuk dijadikan percontohan. Maka desa
Pangkahkulon direkomendasikan sebagai lokasi pembelajaran wanamina (silvo-fishery) yang dapat direplikasi.
Konsep wanamina (silvo-fishery) merupakan konsep yang akomodatif dimana
konservasi dan sumber pencaharian (aqua-culture) dapat berjalan bersama, danpenebangan mangrove dapat dihindari.
Tambak percontohan yang dijadikan model wanamina di desa Pangkahkulon
seluas 9,375m2, didasarkan pada pemanfaatan suatu tambak berpematangmangrove, dengan sistem penanaman jalur di tengah tambak sebanyak 3 jalur,
sehingga berpola empang bermangrove. Tambak percontohan tersebut ditanamisemaian mangrove berumur sekitar 3-4 bulan untuk budidaya ikan, sehingga
terdapat perpaduan antara tanaman mangrove (wana) seluas sekitar 70% luasantambak dan budidaya ikan (mina) yang menempati badan air seluas 30% luasan
tambak.
E.3 Kurikulum pendidikan lingkungan hidup
Menyadari bahwa ketersediaan sumberdaya manusia merupakan faktor penting
dalam pembangunan dan pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut kabupaten
5/8/2018 Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-peran-swasta-dalam-pengelolaan-pesisir-ujungpangkah 8/10
-8/ 10-
Gresik, guna mencapai pembangunan yang optimal dan berkelanjutan, maka
disadari betapa penting mempersiapkan kader-kader pembangunan yang
memahami nilai-nilai lingkungan sejak awal.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka salah satu program yang diusulkan olehDinas Pendidikan Kabupaten Gresik adalah mengembangkan modul kurikulum
muatan lokal lingkungan hidup. Upaya yang dilakukan adalah pengenalan danpemahaman nilai-nilai ekosistem dan lingkungan hidup pesisir dan laut sejak dini
kepada murid-murid SMU di Kabupaten Gresik dengan mengintegrasikan muatanlokal kedalam kurikulum Sekolah Menengah Umum.
Penyusunan dilakukan oleh kelompok guru SMU di Kabupaten Gresik. Untuk
membantu kegiatan ini Dinas Pendidikan bekerja sama dengan BadanLingkungan Hidup dan Universitas (IPB). Penyusunan diawali dengan lokakarya
oleh kelompok guru dan stakeholders terkait.
F. Daftar Pustaka
Bengen, D.G., BPMIGAS-HESS. 2010. Profil Sumberdaya Wilayah Pesisir Kecamatan
Ujungpangkah, Kabupaten Gresik.
Bengen, DG., T. Ardhyanto, A. Ika dan Subali. 2008. Sinopsis Tilik Kaji PengelolaanSumberdaya Pesisir Kabupaten Gresik. Lokasi Teknis Ujungpangkah. 18-24 Agustus
2008. HESS (Indonesia-Pangkah) Ltd.
Bengen, D.G., Laporan Penyusunan Profil Sumberdaya Wilayah Pesisir danPengembangan Model Wanamina (Silvofishery) di Kecamatan Ujungpangkah,
Kabupaten Gresik.
G. Tabel , Gambar dan Lampiran
Tabel 1. Kebutuhan Data Penyusunan Profil Sumberdaya Pesisir Kecamatan Ujung
Pangkah, Kabupaten Gresik
No. Kategori Jenis Data Pengukuran
A. Biofisik
1. Fisik pesisir Luas kawasan, panjang pantai, tipe pantai,dasar pantai, letak geografis, iklim, kedalaman
perairan pantai
Sekunderdan primer
2. Oseanografi Arus, pasang surut, salinitas, suhu Primer dan
sekunder3. Kualitasperairan
Kekeruhan dan kecerahan, oksigen terlarut,amonia, nitrat, ortophosphat, BOD, COD, PH
Primer dansekunder
4. Biologi Mangrove: luas dan sebarannya, jenis-jenismangrove, pengelolaan, dan sebagainya
Ekosistem lainnya, seperti padang lamun,
perikanan pantai
Primer dansekunder
B. Ekonomi
1. Aktivitas Perikanan tangkap dan budidaya, industri Sekunder
5/8/2018 Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-peran-swasta-dalam-pengelolaan-pesisir-ujungpangkah 9/10
-9/ 10-
ekonomi pengolahan, pariwisata, dan lain-lain dan primer
2. Potensi
sumberdayaalam
Potensi lestari sumberdaya ikan, potensi lahan,
potensi air tawar dan lain-lain
Primer dan
sekunder
3. Infrastruktur Pelabuhan, jalan darat, pendaratan ikan, Sekunder
4. Aksesibilitas Jarak dari kota dan kabupaten, ketersediaan
sarana transportasiC. Sosial
1. Sosial
budayamasyarakat
Adat istiadat masyarakat, persepsi masyarakat,
animo masyarakat, etos kerja
Sekunder
2. Kelembagaan
masyarakat
Koperasi, BUMR, lembaga sosial masyarakat sekunder
3. Kebijakan
pemerintahdaerah
Perda, aturan masyarakat, Sekunder
Gambar 1. Skema tambak percontohan model Wanamina (silvo fishery) di
Pangkahkulon
5/8/2018 Makalah-Peran Swasta Dalam Pengelolaan PEsisir Ujungpangkah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-peran-swasta-dalam-pengelolaan-pesisir-ujungpangkah 10/10
-10/ 10-
Gambar 2. Tambak percontohan model wanamina
(Silvofishery) di Pangkahkulon