makalah peradaban sungai nil di mesir

14
MAKALAH PERADABAN SUNGAI NIL DI MESIR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peradaban adalah memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan masyarakat manusia. Seringkali istilah ini digunakan untuk merujuk pada suatu masyarakat yang "kompleks": dicirikan oleh praktik dalam pertanian, hasil karya dan pemukiman, berbanding dengan budaya lain, anggota-anggota sebuah peradaban akan disusun dalam beragam pembagian kerja yang rumit dalam struktur hirarki sosial. Istilah peradaban sering digunakan sebagai persamaan yang lebih luas dari istilah "budaya" yang populer dalam kalangan akademis. Dimana setiap manusia dapat berpartisipasi dalam sebuah budaya, yang dapat diartikan sebagai "seni, adat istiadat, kebiasaan , kepercayaan, nilai, bahan perilaku dan kebiasaan dalam tradisi yang merupakan sebuah cara hidup masyarakat". Namun, dalam definisi yang paling banyak digunakan, peradaban adalah istilah deskriptif yang relatif dan kompleks untuk pertanian dan budaya kota. Peradaban dapat dibedakan dari

Upload: ikhwan

Post on 15-Jul-2016

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah Ilmu Pengetahuan Sosial

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Peradaban Sungai Nil Di Mesir

MAKALAH PERADABAN SUNGAI NIL DI MESIR

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Peradaban adalah memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan

masyarakat manusia. Seringkali istilah ini digunakan untuk merujuk pada

suatu masyarakat yang "kompleks": dicirikan oleh praktik dalam pertanian,

hasil karya dan pemukiman, berbanding dengan budaya lain, anggota-anggota

sebuah peradaban akan disusun dalam beragam pembagian kerja yang rumit

dalam struktur hirarki sosial.

Istilah peradaban sering digunakan sebagai persamaan yang lebih luas

dari istilah "budaya" yang populer dalam kalangan akademis. Dimana setiap

manusia dapat berpartisipasi dalam sebuah budaya, yang dapat diartikan

sebagai "seni, adat istiadat, kebiasaan , kepercayaan, nilai, bahan perilaku dan

kebiasaan dalam tradisi yang merupakan sebuah cara hidup masyarakat".

Namun, dalam definisi yang paling banyak digunakan, peradaban adalah

istilah deskriptif yang relatif dan kompleks untuk pertanian dan budaya kota.

Peradaban dapat dibedakan dari budaya lain oleh kompleksitas dan organisasi

sosial dan beragam kegiatan ekonomi dan budaya.

Dalam sebuah pemahaman lama tetapi masih sering dipergunakan adalah

istilah "peradaban" dapat digunakan dalam cara sebagai normatif baik dalam

konteks sosial di mana rumit dan budaya kota yang dianggap unggul lain

"ganas" atau "biadab" budaya, konsep dari "peradaban" digunakan sebagai

sinonim untuk "budaya (dan sering moral) Keunggulan dari kelompok

tertentu." Dalam artian yang sama, peradaban dapat berarti "perbaikan

pemikiran, tata krama, atau rasa". masyarakat yang mempraktikkan pertanian

secara intensif; memiliki pembagian kerja; dan kepadatan penduduk yang

mencukupi untuk membentuk kota-kota. "Peradaban" dapat juga digunakan

dalam konteks luas untuk merujuk pada seluruh atau tingkat pencapaian

manusia dan penyebarannya (peradabanmanusia atau peradaban global).

Page 2: Makalah Peradaban Sungai Nil Di Mesir

Istilah peradaban sendiri sebenarnya bisa digunakan sebagai sebuah upaya

manusia untuk memakmurkan dirinya dan kehidupannya. Maka, dalam sebuah

peradaban pasti tidak akan dilepaskan dari tiga faktor yang menjadi tonggak

berdirinya seuah peradaban. Ketiga faktor tersebut adalah sistem

pemerintahan, sistem ekonomi, dan IPTEK.

B.     Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :

1.      Apa itu peradaban ?

2.      Bagaimana kebudayaan sebagai peradaban ?

3.      Apakah mungkin terjadinya peradaban universal?

C.    Tujuan Penulisan

1.      Ingin mengetahui apa itu peradaban ?

2.      Ingin mengetahui bagaimana kebudayaan sebagai peradaban ?

3.      Ingin mengetahui apakah mungkin terjadinya peradaban universal?

Page 3: Makalah Peradaban Sungai Nil Di Mesir

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Manusia dan Peradaban

Manusia dan peradaban merupakan dua hal yang tidak mungkin

terpisahkan. Manusia melalui kemampuan cipta dan karya selalu melakukan

karya-karya di segala bidang kehidupan. Istilah peradaban mempunyai arti

yang erat kaitannya dengan manusia. Istilah peradaban seringkali merujuk

pada suatu masyarakat yang kompleks.

Peradaban manusia bisa dilihat melalui praktik pertanian, hasil karya,

permukiman, dan berbagai pandangan manusia mengenai ilmu pengetahuan,

politik, dan kehidupan.

1.      Peradaban

Peradaban merupakan terjemahan dari kata civilization yang berasal dari

kata civil (warga kota) dan sivitas (kota; kedudukan warga kota). Biasanya,

peradaban juga disamakan dengan budaya dan kebudayaan dalam beberapa

literatur. Menurut Huntington, peradaban mewujudkan puncak-puncak dari

kebudayaan. Manusia sebenarnya sudah mencapai puncak kebudayaan

walaupun masih dalam taraf primitif.

Akan tetapi, tidak semua kebudayaan bisa mencapai tahap puncaknya.

Kadang, kebudayaan manusia terhenti dengan apa yang disebut blind eyes atau

jalan buntu. Frans Boas mengartikan peradaban sebagai keseluruhan bentuk

reaksi manusia terhadap tantangan dalam menghadapi alam sekitar, individu

ataupun kelompok.

Peradaban bisa meliputi segala aspek kehidupan manusia, seperti budaya

materiil, relasi sosial, seni, agama, dan ditambah dengan sistem moral,

gagasan, dan bahasa.

2.      Perjalanan Peradaban

Dalam perjalanan peradaban manusia, ada suatu fenomena yang harus

dihadapi, yaitu terjadinya benturan peradaban. Hutington menyebutnya

dengan istilah clash civilization. Pada zaman modern, Hutington meyakini

bahwa peradaban-peradaban yang muncul akan menimbulkan proses

Page 4: Makalah Peradaban Sungai Nil Di Mesir

benturan-benturan. Benturan itu terjadi bisa antara peradaban Barat dan

Timur. Bisa juga karena perbedaan ideologi.

Satu hal yang tidak boleh terjadi adalah berhenti mempelajari peradaban

manusia. Peradaban manusia harus terus dikaji atau dipelajari. Sejarah

peradaban manusia dari tiap masa tidak boleh hilang. Karena dari belajar

peradaban di masa lalu itulah, kita bisa becermin untuk mengembangkan

peradaban manusia masa mendatang.

3.      Peradaban sungai Mesir

Beberapa alasan menyebutkan bahwa peradaban kuno biasanya tumbuh

dan berkembang dengan sangat pesat di daerah yang berada di sekitar lembah

sungai atau pantai. Ini karena sungai dan pantai merupakan prasarana

perhubungan dengan bangsa lain, juga sungai dan pantai merupakan sumber

kehidupan.

Peradaban sungai Mesir terletak di Lembah Sungai Nil. Bagi bangsa Mesir

sungai Nil adalah sumber kehidupan dan pusat perhubungan antarbangsa. Oleh

karena itu, tidaklah mengherankan jika peradaban Mesir kuno sangat maju

dibanding dengan bangsa lain. Beberapa fakta yang menyebutkan bahwa mesir

kuno telah memiliki kebudayaan yang tinggi, di antaranya sebagai berikut.

1.      Pemerintahan

Bangsa Mesir sudah mengenal bentuk pemerintahan kerajaan. Adalah

daerah Mesir Utara yang beribukota Memphis dengan raja Menes, yang

pertama kali menjalankan bentuk pemerintahan kerajaan ini.

2.      Kepercayaan

Bangsa Mesir percaya pada dewa-dewa (polytheisme). Mereka memuja

banyak dewa, dengan Dewa Ra atau Dewa Matahari sebagai dewa tertinggi

yang dipuja oleh sebagian besar masyarakat Mesir kuno. Bangsa Mesir juga

percaya ada kehidupan baru setelah kematian. Oleh karena itu pada pada

waktu pemakaman harta benda yang meninggal akan diikutsertakan.

3.      Bangunan

Bangunan bangsa Mesir dengan kemegahan dan misteri yang terkandung

di dalamnya sampai saat ini masih bisa dinikmati dan membawa kekaguman

tersendiri bagi masyarakat modern. Salah satu bangunan Mesir yang dimaksud

Page 5: Makalah Peradaban Sungai Nil Di Mesir

tentu saja adalah Piramida. Bangunan dengan bentuk limas ini dibangun sejak

dinasti ketiga untuk makam raja-raja Mesir.

4.      Seni Patung

Bangsa Mesir meninggalkan seni patung yang sangat mengagumkan

dengan ukuran yang besar-besar meskipun saat itu belum ditemukan alat-alat

atau teknologi canggih seperti yang dimiliki zaman modern seperti sekarang

ini. Seni patung Mesir menggambarkan dewa dewi maupun raja dan

keluarganya. Seni patung Mesir berhubungan dengan bangunannya.

5.      Seni Lukis

Media lukis yang dipakai Bangsa Mesir kuno adalah papyrus. Lukisan

memiliki fungsi sebagai upacara pelengkap kematian atau upacara keagamaan.

Bentuk lukisan Bangsa Mesir tidak memiliki perspektif, posisi manusia

semuanya dengan posisi menyamping. Selain itu, Bangsa Mesir pun sudah

mengenal karya sastra. ini terbukti dengan ditemuannya kitab talkin buatan

Bangsa Mesir.

B.     Kebudayaan Sebagai Peradaban

Saat ini, kebanyakan orang memahami gagasan "budaya" yang

dikembangkan di Eropa pada abad ke-18 dan awal abad ke-19. Gagasan

tentang "budaya" ini merefleksikan adanya ketidakseimbangan antara

kekuatan Eropa dan kekuatan daerah-daerah yang dijajahnya.

Mereka menganggap 'kebudayaan' sebagai "peradaban" sebagai lawan kata

dari "alam". Menurut cara pikir ini, kebudayaan satu dengan kebudayaan lain

dapat diperbandingkan; salah satu kebudayaan pasti lebih tinggi dari

kebudayaan lainnya.

Artefak tentang "kebudayaan tingkat tinggi" (High Culture) oleh Edgar

Degas.

Pada prakteknya, kata kebudayaan merujuk pada benda-benda dan

aktivitas yang "elit" seperti misalnya memakai baju yang berkelas, fine art,

atau mendengarkan musik klasik, sementara kata berkebudayaan digunakan

untuk menggambarkan orang yang mengetahui, dan mengambil bagian, dari

aktivitas-aktivitas di atas.

Sebagai contoh, jika seseorang berpendendapat bahwa musik klasik adalah

musik yang "berkelas", elit, dan bercita rasa seni, sementara musik tradisional

Page 6: Makalah Peradaban Sungai Nil Di Mesir

dianggap sebagai musik yang kampungan dan ketinggalan zaman, maka

timbul anggapan bahwa ia adalah orang yang sudah "berkebudayaan".

Orang yang menggunakan kata "kebudayaan" dengan cara ini tidak

percaya ada kebudayaan lain yang eksis; mereka percaya bahwa kebudayaan

hanya ada satu dan menjadi tolak ukur norma dan nilai di seluruh dunia.

Menurut cara pandang ini, seseorang yang memiliki kebiasaan yang berbeda

dengan mereka yang "berkebudayaan" disebut sebagai orang yang "tidak

berkebudayaan"; bukan sebagai orang "dari kebudayaan yang lain." Orang

yang "tidak berkebudayaan" dikatakan lebih "alam," dan para pengamat

seringkali mempertahankan elemen dari kebudayaan tingkat tinggi (high

culture) untuk menekan pemikiran "manusia alami" (human nature)

Sejak abad ke-18, beberapa kritik sosial telah menerima adanya perbedaan

antara berkebudayaan dan tidak berkebudayaan, tetapi perbandingan itu -

berkebudayaan dan tidak berkebudayaan- dapat menekan interpretasi

perbaikan dan interpretasi pengalaman sebagai perkembangan yang merusak

dan "tidak alami" yang mengaburkan dan menyimpangkan sifat dasar

manusia.

Dalam hal ini, musik tradisional (yang diciptakan oleh masyarakat kelas

pekerja) dianggap mengekspresikan "jalan hidup yang alami" (natural way of

life), dan musik klasik sebagai suatu kemunduran dan kemerosotan.

Saat ini kebanyak ilmuwan sosial menolak untuk memperbandingkan

antara kebudayaan dengan alam dan konsep monadik yang pernah berlaku.

Mereka menganggap bahwa kebudayaan yang sebelumnya dianggap "tidak

elit" dan "kebudayaan elit" adalah sama - masing-masing masyarakat memiliki

kebudayaan yang tidak dapat diperbandingkan.

Pengamat sosial membedakan beberapa kebudayaan sebagai kultur

populer (popular culture) atau pop kultur, yang berarti barang atau aktivitas

yang diproduksi dan dikonsumsi oleh banyak orang.

C.    Perbedaan Kebudayaan dan Peradaban

Oswald membedakan antara kebudayaan dan peradaban. Menurutnya, dua

hal tersebut merupakan dua gaya hidup yang berlawanan. Oswal berpendapat

bahwa kebudayaan lebih dominan pada nilai-nilai spiritual yang menekan

manusia pada perkembangan individu di bidang mental dan moral. Sementara

Page 7: Makalah Peradaban Sungai Nil Di Mesir

itu, peradaban menurutnya, lebih mengarah kepada hal-hal bersifat material

yang menekankan pada kesejahteraan fisik dan material.

Oswald mencontohkan bahwa gaya hidup Yunani Kuno dan Romawi

Kuno sebagai peradaban. Bieren de Han berpendapat sama dengan Oswald. Ia

juga membedakan antara kebudayaan dan peradaban. Menurut Bieren,

peradaban adalah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan teknik.

Kebudayaan, bagi Bieren, lebih menekankan kepada segala sesuatu yang

berasal dari hasrat dan gairah yang lebih murni, berada di atas tujuan praktis

hubungan masyarakat.

BAB III

PENUTUP

A.    Simpulan

Setelah dibahas dalam bab sebelumnya maka kami selaku penulis dapat

menarik kesimpulan bahwa Istilah peradaban sering digunakan sebagai

persamaan yang lebih luas dari istilah "budaya" yang populer dalam kalangan

akademis. Dimana setiap manusia dapat berpartisipasi dalam sebuah budaya,

yang dapat diartikan sebagai "seni, adat istiadat, kebiasaan , kepercayaan,

nilai, bahan perilaku dan kebiasaan dalam tradisi yang merupakan sebuah cara

Page 8: Makalah Peradaban Sungai Nil Di Mesir

hidup masyarakat". Namun, dalam definisi yang paling banyak digunakan,

peradaban adalah istilah deskriptif yang relatif dan kompleks untuk pertanian

dan budaya kota. Peradaban dapat dibedakan dari budaya lain oleh

kompleksitas dan organisasi sosial dan beragam kegiatan ekonomi dan

budaya.

Sedangkan Peradaban dapat juga digunakan dalam konteks luas untuk

merujuk pada seluruh atau tingkat pencapaian manusia dan penyebarannya

(peradaban manusia atau peradaban global/ universal). Istilah peradaban

sendiri sebenarnya bisa digunakan sebagai sebuah upaya manusia untuk

memakmurkan dirinya dan kehidupannya. Maka, dalam sebuah peradaban

pasti tidak akan dilepaskan dari tiga faktor yang menjadi tonggak berdirinya

sebuah peradaban. Ketiga faktor tersebut adalah sistem pemerintahan, sistem

ekonomi, dan IPTEK.

Page 9: Makalah Peradaban Sungai Nil Di Mesir

DAFTAR PUSTAKA

Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat. Komunikasi Antarbudaya:Panduan

Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. 2006.

Bandung:Remaja Rosdakarya

http://www.anneahira.com/manusia-dan-peradaban.htm

http://id.wikipedia.org/wiki/Peradaban

Page 10: Makalah Peradaban Sungai Nil Di Mesir

KATA PENGANTAR

Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena

anugerah dan rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin,

yang mana telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari

semua pihak yang memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan

suatu dorongan yang positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-

hambatan dalam menghimpun bahan materi untuk menyusun makalah ini.

Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari

kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi

bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa

penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.