makalah pengujian sondir

9
MAKALAH PENYELIDIKAN TANAH DENGAN SONDIR 12 Oktober 2014Tak Berkategori BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pondasi merupakan bagian bangunan yang menyalurkan beban langsung ke dalam lapisan tanah. Jika kondisi tanah di bawah struktur cukup kuat dan mampu mendukung beban yang ada berarti pondasi plat setempat dapat digunakan untuk menyalurkan beban. Dilain pihak, seandainya kondisi tanah permukaan adalah lunak berarti tiang ataupier dapat digunakan untuk menyalurkan beban lebih dalam pada kondisi tanah yang paling sesuai. Pada tulisan ini pembahasan dibatasi hanya pada pondasi dangkal. Dalam dunia konstruksi yang menentukan daya dukung ijin pondasi dangkal biasanya adalah insinyur geoteknik. Berdasarkan pengalaman dan didukung oleh teori-teori, insinyur geoteknik menginterprestasikan informasi hasil soil investigation untuk mendapatkan prediksi performansi pondasi. Penyelidikan tanah untuk pondasi dangkal di Indonesia umumnya menggunakan metode Conus Penetration Test (CPT) atau sounding/sondir. Dan hasil prediksi tersebut berakhir pada laporan rekomendasi yang dibuat oleh insinyur geoteknik. Ada berbagai cara untuk menentukan daya dukung tanah, salah satu diantaranya adalah melakukan pengetesan dengan alat sondir. Alat ini mempunyai standar luas penampang sebesar 10 cm 2 , sudut puncak 60°, dan luas selimut 150 cm 2 (di Indonesia 100 cm 2 ). Kecepatan penetrasi 2 cm/detik (standar ASTM D411-75T). Arsitek dan insinyur struktur mungkin sangat familiar dengan pernyataan seperti “Rekomendasi daya dukung ijin pondasi plat setempat pada lokasi site yaitu 2 kg/cm2”. Tetapi bagaimana cara

Upload: ardly-s-rama-d

Post on 26-Dec-2015

545 views

Category:

Documents


82 download

DESCRIPTION

Pengujian Tanah dengan Sondir

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pengujian Sondir

MAKALAH PENYELIDIKAN TANAH DENGAN SONDIR12 Oktober 2014Tak Berkategori

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pondasi merupakan bagian bangunan yang menyalurkan beban langsung ke dalam

lapisan tanah. Jika kondisi tanah di bawah struktur cukup kuat dan mampu

mendukung beban yang ada berarti pondasi plat setempat dapat digunakan untuk

menyalurkan beban. Dilain pihak, seandainya kondisi tanah permukaan adalah lunak

berarti tiang ataupier dapat digunakan untuk menyalurkan beban lebih dalam pada

kondisi tanah yang paling sesuai. Pada tulisan ini pembahasan dibatasi hanya pada

pondasi dangkal. Dalam dunia konstruksi yang menentukan daya dukung ijin

pondasi dangkal biasanya adalah insinyur geoteknik. Berdasarkan pengalaman dan

didukung oleh teori-teori, insinyur geoteknik menginterprestasikan informasi hasil soil

investigation untuk mendapatkan prediksi performansi pondasi. Penyelidikan tanah

untuk pondasi dangkal di Indonesia umumnya menggunakan metode Conus

Penetration Test (CPT) atau sounding/sondir. Dan hasil prediksi tersebut berakhir

pada laporan rekomendasi yang dibuat oleh insinyur geoteknik. Ada berbagai cara

untuk menentukan daya dukung tanah, salah satu diantaranya adalah melakukan

pengetesan dengan alat sondir. Alat ini mempunyai standar luas penampang

sebesar 10 cm2, sudut puncak 60°, dan luas selimut 150 cm2 (di Indonesia 100 cm2).

Kecepatan penetrasi 2 cm/detik (standar ASTM D411-75T).

Arsitek dan insinyur struktur mungkin sangat familiar dengan pernyataan seperti

“Rekomendasi daya dukung ijin pondasi plat setempat pada lokasi site yaitu 2

kg/cm2”. Tetapi bagaimana cara mendapatkannya dan menentukannya sehingga

rekomendasi tersebut muncul ? Pengetahuan ini berguna bagi arsitek untuk

keperluan preliminary design pondasi atau disain pondasi bangunan sederhana,

yang paling ideal jika didapatkan dari hasil penyelidikan tanah seperti CPT atau

Page 2: Makalah Pengujian Sondir

sondir yang biasa digunakan di Indonesia dalam mendisain pondasi dangkal tetapi

jika belum ada dapat dimanfaatkan hasil sondir-sondir terdahulu dengan

mengasumsikan jika lokasi rencana bangunan dekat dengan lokasi sondir terdahulu,

dianggap daya dukung tanahnya diasumsikan sama walaupun asumsi tersebut tidak

sepenuhnya benar tetapi paling tidak dapat memberikan gambaran kondisi tanah

pada wilayah rencana.

1.2 Perumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan tes sondir ?

2. Apa saja keuntungan dan kerugian uji sondir ?

3. Bagaimana teori uji sondir itu ?

4. Apa saja alat dan bahan pengujian sondir ?

5. Bagaimana langkah kerja pengujian sondir ?

1.3 Tujuan Penulisan

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk:

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan tes sondir

2. Mengetahui apa saja keuntungan dan kerugian uji sondir

3. Mengetahui teori uji sondir

4. Mengetahui alat dan bahan pengujian sondir

5. Mengetahui langkah kerja uji sondir

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tes Sondir

Tes sondir merupakan salah satu tes dalam bidang teknik sipil yang berfungsi untuk

mengetahui letak kedalaman tanah keras, yang nantinya dapat diperkirakan

seberapa kuat tanah tersebut dalam menahan beban yang didirikan di atasnya. Tes

ini biasa dilakukan sebelum membangun pondasi tiang pancang, atau pondasi-

pondasi dalam lainnya. Data yang didapatkan dari tes ini nantinya berupa besaran

gaya perlawanan dari tanah terhadap konus, serta hambatan pelekat dari tanah

yang dimaksud. Hambatan pelekat adalah perlawanan geser dari tanah tersebut

yang bekerja pada selubung bikonus alat sondir dalam gaya per satuan panjang.

Page 3: Makalah Pengujian Sondir

Hasil dari tes sondir ini dipakai untuk:

Menentukan tipe atau jenis pondasi apa yang mau dipakai

Menghitung daya dukung tanah asli

Menentukan seberapa dalam pondasi harus diletakkan nantinya

2.2 Metode Sondir

Metoda sounding/sondir terdiri dari penekanan suatu tiang pancang untuk meneliti

penetrasi atau tahanan gesernya. Alat pancang dapat berupa suatu tiang bulat atau

pipa bulat tertutup dengan ujung yang berbentuk kerucut dan atau suatu tabung

pengambil contoh tanah, sehingga dapat diperkirakan (diestimasi) sifat-sifat fisis

pada strata dan lokasi dengan variasi tahanan pada waktu pemancangan alat  

pancang itu. Metoda ini berfungsi untuk eksplorasi dan pengujian di lapangan. Uji ini

dilakukan untuk mengetahui elevasi lapisan “keras” (Hard Layer) dan homogenitas

tanah dalam arah lateral. Hasil Cone Penetration Test disajikan dalam bentuk

diagram sondir yang mencatat nilai tahanan konus dan friksi selubung, kemudian

digunakan untuk menghitung daya dukung pondasi yang diletakkan pada tanah

tersebut.

Di Indonesia alat sondir sebagai alat tes di lapangan yang sangat terkenal karena di

negara ini banyak dijumpai tanah lembek (misalnya lempung) hingga kedalaman

yang cukup besar sehingga mudah ditembus dengan alat sondir. Di dunia

penggunaan Sondir ini semakin populer terutama dalam menggantikan SPT untuk

test yang dilakukan pada jenis tanah liat yang lunak dan untuk tanah pasir halus

sampai tanah pasir sedang/kasar. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui

perlawanan penetrasi konus (qc), hambatan lekat (fs) tanah dan friction ratio (rf)

untuk memperkirakan jenis tanah yang diselidiki.

2.3 Keuntungan dan Kerugian Alat Sondir

Keuntungan:

1. Cukup ekonomis.

2. Apabila contoh tanah pada boring tidak bisa diambil (tanah lunak / pasir).

3. Dapat digunakan manentukan daya dukung tanah dengan baik.

4. Adanya korelasi empirik semakin handal.

5. Dapat membantu menentukan posisi atau kedalaman pada pemboran.

Page 4: Makalah Pengujian Sondir

6. Dalam prakteknya uji sondir sangat dianjurkan didampingi dengan uji lainnya baik uji

lapangan maupun uji laboratorium, sehingga hasil uji sondir bisa diverifikasi atau

dibandingkan dengan uji lainnya.

7. Dapat dengan cepat menentukan lekat lapisan tanah keras.

8. Dapat diperkirakan perbedaan lapisan

9. Dapat digunakan pada lapisan berbutir halus

1. Baik digunakan untuk menentukan letak muka air tanah.

Kerugian:

1. Jika terdapat batuan lepas biasa memberikan indikasi lapisan keras yang salah.

2. Jika alat tidak lurus dan tidak bekerja dengan baik maka hasil yang diperoleh

diperoleh bisa merugikan.

3. Tidak dapat diketahui tanah secara langsung

2.4 Teori Sondir

Sondir merupakan salah satu pengujian tanah untuk mengetahui karakteristik tanah

yang dilakukan di lapangan atau pada lokasi yang akan dilakukan pembangunan

konstruksi. Sondir ada dua macam, yang pertama adalah sondir ringan dengan

kapasitas 0-250 kg/cm² dan yang kedua adalah sondir berat dengan kapasitas 0-600

kg/cm². Jenis tanah yang cocok disondir dengan alat ini adalah tanah yang tidak

banyak mengandung batu.

PERHITUNGAN:

– Hambatan Lekat (HL)

HL = (JP-PK) x A/B

Dimana :

JP = Jumlah Perlawanan Konus dan Hambatan Lekat (px2)

PK = Perlawanan Penetrasi Konus (px1)

Page 5: Makalah Pengujian Sondir

A = Interval Pembacaan 20 cm

B = Faktor Alat = L Konus/L torak= 10 cm

– Jumlah Hambatan Lekat

JHLi = Z HL

Dimana :

i = Kedalaman Lapisan Yang Ditinjau

Z= Zigma

2.4 Alat dan Bahan

Alat:

1. Mesin sondir

2. Satu set batang sondir lengkap dengan stang dalam yang panjangnya 1 meter

3. Manometer 2 buah

–             Kapasitas 0-50   kg/cm²

–             Kapasitas 0-250 kg/cm²

4. Satu buah Bikonus dan satu buah paten konus.

5. Pelat persegi 2 batang

6. Satu set (2) buah angker

Bahan :

1. Minyak Hidrlolik

2. Tanah

2.5  LANGKAH KERJA

1. Menentukan lokasi yang permukaannya datar

Page 6: Makalah Pengujian Sondir

2. Memasang empat buah angker ke dalam tanah dengan memutarnya menggunkan

kunci pemutar angker (kunci T). kemudian memasang 2 pelat persegi yng

memanjang di saming angker. Jarak antar angker dan jarak kedua pelat disesuaikan

dengan ukuran mesin sondir.

3. Memasang mesin sondir tegak lurus dan perlengkapannya pada lokasi pengujian,

yang diperkuat dengan pelat besi pendek untuk menjepit mesin dan diperkuat

dengan mor pengunci angker yang dipasang ke dalam tanah.

4. Memasang Traker,tekan stang dalam. Pada penekanan pertama ujung konus akan

bergerak ke bawah sedalam 4 cm, kemudian manometer dibaca yang menyatakan

perlawanan ujung. Pada penekanan berikutnya konus dan mantelnya bergerak

4cm. Nilai pada manometer yang terbaca adalah nilai tekanan ujung dan perlawanan

lekat.

5. Menekan stang luar sampai kedalaman baru, penekanan stang dilakukan sampai

setiap kedalaman tambahan sebanyak 20 cm.

6. Melakukan hal yang sama dengan langkah kerja di atas sampai pembacaan

manometer tiga kali berturut-turut menunjukkan nilai ≥150 kg/cm2 dan jika

penekanan mesin sondir sudah mencapai maksimalnya atau dirasa telah mencapai

tanah keras, maka pengujian ini dapat dihentikan.

GAMBAR: ALAT SONDIR

GAMBAR: KERJA UJI SONDIR

Contoh Data dan Hasil Perhitungan

  Tabel hasil perhitungan sondir.

(1)

Kedalaman

(cm)

(2)

Perlawanan

Konus

(kg/cm²)

(3)

Jumlah

Perlawanan

(kg/cm²)

(4)

Perlawanan

Gesek

(kg/cm²)

(5)

Hambatan

Pelekat

(kg/cm²)

(6)

JHP

(kg/cm²)

(7)

Hambatan

Setempat

(kg/cm²)

Page 7: Makalah Pengujian Sondir

(3)-(2) (4)x2 S(5) (4)/10

0 0 0 0 0 0 0

0,2 10 20 10 20 20 1

0,4 14 28 14 28 48 1,4

0,6 14 28 14 28 76 1,4

0,8 18 32 14 28 104 1,4

1,0 20 30 10 20 124 1

1,2 30 40 10 20 144 1

1,4 20 30 10 20 164 1

1,6 20 30 10 20 184 1

1,8 60 70 10 20 204 1

2,0 100 140 40 80 284 4

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sondir merupakan salah satu pengujian tanah untuk mengetahuikarakteristik tanah

yang dilakukan di lapangan atau pada lokasi yang akandilakukan pembangunan

konstruksi. Dari cara kerja dan dilakukannya tes makaakan didapatkan nilai

perlawanan konus pada kedalaman-kedalaman tertentu, Pemeriksaan Kekuatan

tanah Dengan Sondir, menentukan tipe atau jenis pondasiapa yang mau dipakai,

menghitung daya dukung tanah asli, dan menentukan seberapa dalam pondasi

harus diletakkan nantinya.

Setelah melakukan praktikum sondir, maka dapat disimpulkan bahwa :

Page 8: Makalah Pengujian Sondir

2. Nilai perlawanan konus pada kedalaman 2,00 m sebesar 100 kg/cm2 dan

jumlah perlawan sebesar 140 kg/cm2.

3. Sondir dihentikan pada kedalaman 2,00 m sebelum manometer menunjukkan 150

kg/cm2 karena alat sondir sudah terangkat.

3.2 Daftar Pustaka

https://tekniksipil006.wordpress.com/2014/10/12/makalah-penyelidikan-tanah-dengan-sondir/

09 Februari 2015 21.20