makalah penglolaan lingkungan hidup

Upload: wahyurudiansyah

Post on 05-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah pengolaan lingkungan hidup

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar BelakangPembangunan pada hakekatnya merupakan proses perubahan terencana sistematik dan berkesinambungan. Disini pihak pembangunan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dilain pihak proses pembangunansering terkandung proses dampak samping berupa dampak negative yang harus diantisipasi agar tidak menimbulkan masalah. Salah satu dampak negative akibat pembangunan adalah potensi bahaya kesehatan masyarakat yang mengancam terpeliharanya unsure utama kualitas sumber daya manusia. Bandara merupakan salah satu hal vital dalam proses transportasi maupun bongkar muat barang yang tujuannya lintas daerah. Pentingnya transportasi udara ini membuat setiap daerah menginginkan adanya bandar udara, sehingga setiap daerah membangun bandara. Pembangunan bandar udara tentunya menimbulkan berbagai dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Untuk menjaga perubahan perubahan lingkungan akibat pembangunan bandara tersebut agar tidak berisiko terhadap kesehatan masyarakat maka perlu adanya analisis resiko terhadap kesehatan lingkungan, acuan tersebut disebut Analisi Mengenai Dampak Kesehatan Lingkungan. Analisis dampak kesehatan lingkungan ADKL bandar udaradibuat agar dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan di setiap tahapan kegiatan operasionalnya. Secara umum, dampak yang paling signifikan dalam pembangunan dan pengoperasian bandar udara adalah perubahan tata guna lahan dan peningkatan kebisingan. Frekuensi kebisingan yang ditimbulkan akan semakin meningkat dengan semakin padatnya arus lalu lintas penerbangan pada lokasi tersebut. Selain itu, perubahan tata guna lahan dan tata ruang dapat terjadi pada daerah disekitar bandara. Dengan terbangunnya suatu bandara, maka akan ada suatu wilayah yang disebut KKOP (Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan), dimana pada lokasi tersebut pembatasan pembangunan seperti pembangunan gedung-gedung bertingkat, menara komunikasi, rumah sakit, dan lain sebagainya. Mengingat potensi dampak lingkungan yang timbul dari kegiatan ini, maka sebagai upaya dalam melakukan pengendalian dampak lingkungan, baik pada saat pra konstruksi, konstruksi, dan operasi bandar udara tersebut, diperlukan perencanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dapat dipertanggungjawabkan dalam dokumen pengelolaan lingkungan. 1. Rumusan Masalah1. Apa saja parameter lingkungan dari pembangunan perumahan yang berpengaruh terhadap kesehatan?1. Bagaimana proses dan potensi pemajanan dari pembangunan bandar udara?1. Bagaimana karakteristik penduduk yang berisiko (population at risk) dari pembangunan bandar udara?1. Apa saja sumber daya kesehatan yang dibutuhkan?1. Tujuan1. Mengetahui apa saja parameter lingkungan dari pembangunan bandar udara yang berpengaruh terhadap kesehatan1. Memahami proses dan potensi pemajanan dari pembangunan bandar udara1. Memahami karakteristik penduduk yang berisiko (population at risk) dari pembangunan bandar udara1. Mengetahui sumber daya kesehatan yang diperlukan dari pembangunan bandar udara

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Parameter Lingkungan Yang Berpengaruh Terhadap KesehatanTempat-tempat umum merupakan masalah kesehatan masyarakat yang paling cukup mendesak karena tempat umum merupakan tempat bertemunya segala macam masyarakat dengan segala penyakit yang dimiliki oleh masyarakat tersebut. Oleh sebab itu maka tempat umum merupakan tempat menyebarnya segala penyakit terutama penyakit-penyakit yang medianya makanan, minuman, udara dan air. Dengan demikian maka sanitasi tempat-tempat umum harus memenuhi syarat-syarat kesehatan dalam arti melindungi, memelihara, dan mempertinggi derajat kesehatan masyarakat (Mukono, 2006). Tempat-tempat umum mempunyai potensi sebagai tempat terjadinya penularan penyakit, pencemaran lingkungan, ataupun gangguan kesehatan lainnya. Pengawasan atau pemeriksaan sanitasi tempat-tempat umum dilakukan untuk mewujudkan lingkungan tempat-tempat umum yang bersih guna melindungi kesehatan masyarakat dari berbagai kemungkinan penularan penyakit dan gangguan/kesehatan lainnya. Untuk itu diadakan ADKL paradigma kesehatan lingkungan.Dalam Paradigma Kesehatan Lingkungan, diperolehlah sebuah model, dimana model ini terdiri dari simpul 1, simpul 2, simpul 3 dan simpul 4. Dimaksudkan dari model, agar lebih memahami paradigma kesehatan lingkungan akibat pembangunan Bandar udara. Berikut penjelasannya:2.1.1 Simpul 1Sumber Perubahan (Proyek/Kegiatan)Pada simpul 1 ini diteliti mengenai sebuah kegiatan yang akan dibangun dan dijadikan sebuah proyek. Pembangunan yang kami bahas dalam makalah ini merupakan yaitu proyek pembangunan Bandar Udara Sungai Siring. Bandara Sungai Siring ini rencananya akan dibuat seluas 4,70 Km2. Memiliki satu buah landasan pacu dengan panjang 2.500 meter dan selebar 60 meter, bandara ini di bangun di daerah sungai siring oleh karena itu bandara yang baru dibangun ini dinamakan internasional airport sungai siring. Akibat pembangunan Bandar Udara ini, terjadilah sebuah sumber perubahan, yang dimana dahulunya lahan yang ada masih asri dengan pepohohonan kemudian untuk alasan pembangunan di ratakan demi pembangunan proyek Bandar Udara Sungai Siring. Kondisi alamiah yang terdapat pada wilayah di sekitar proyek tergantikan oleh pembangunan Bandar Udara Sungai Siring akhirnya menciptakan sebuah perubahan. Aspek-aspek yang menjadi sumber perubahan akibat proyek pembangunan Bandar Udara Siring , yaitu:1. Penebangan dan Pengalihan Fungsi LahanDalam pembuatan Bandar udara tersebut memerlukan lahan yang tidak sedikit. Apalagi untuk Bandar udara yang bertaraf internasional. Sebenarnya sudah cukup luas area hutan lindung yang diubah menjadi hutan produktif, apalagi bila ditambah untuk Bandar udara, maka berkuranglah hutan sebagai paru-paru dan sebagai penyumbang oksigen dibumi.2. Kendaraan BermotorSelain permasalahan udara, sumber perubahan yang mungkin terjadi yaitu timbulnya kebisingan. Kebisingan disini dilihat dari faktor faktor semakin banyaknya transportasi yang berlalu lalang baik itu kendaraan darat seperti mobil dan atau motor maupun pesawat yang landing dan take off. Gas buangan dan kebisingan tidak hanya dihasilkan oleh kendaran bermotor dari kendaraan pengangkut bahan baku proyek dan masyarakat, tetapi juga mesin atau alat-alat yang ada di proyek tersebut. Padahal dahulunya tempat lahan itu sunyi, tetapi karena Bandar udara mempermudah akses mereka dalam berkendara, sehingga sumber kebisingan dimana mana terjadi.

3. Penebangan HutanSelain hal diatas, habitat asli yang terdapat pada hutan juga menjadi terancam, sehingga banyak hewan hewan yang kehilangan habitatnya dan bermigrasi ke sebagian lahan yang lain, dan ada juga sebagian hewan yang tidak jarang menyerang penduduk sekitar atau hanya bersarang di pemukiman warga. Hal ini dikarenakan tempat yang dijadikan untuk sumber habitat, terancam karena adanya pembangunan Bandar udara. 4. PembangunanSumber perubahan yang lain adalah bahan atau zat kimia. Zat kimia bisa berasal dari bahan yang digunakan dalam konstruksi Bandar udara, seperti bahan cat. Belum lagi, jika ada yang zat-zat kimia lain yang digunakan untuk membersihkan peralatan kontruksi Bandar udara. Adapula limbah cair Bandar udara yang berasal dari aktivitas pencucian lantai, pencucian peralatan proyek dan lain sebagainya dibuang secara langsung tanpa adanya proses pengolahan terlebih dahulu.

2.1.2 Simpul 2Wahana LingkunganSimpul ini merupakan wahana lingkungan yang berisikan tentang sesuatu yang menyebabkan perubahan akibat adanya kegiatan manusia atau proyek besar seperti air, udara, tanah, makanan, serta vektor penular penyakit dan manusia itu sendiri yang bisa mengganggu kesehatan manusia.1. UdaraDalam pembangunan Bandar udara tentu terdapat banyak kendaraan proyek yang keluar masuk area pembangunan tersebut, padahal dahulunya tempat tersebut masih berupa hutan alamiah yang sejuk, sekarang menjadi sebuah tempat yang dapat menimbulkan sebuah polusi yaitu pencemaran udara. Polusi ini dapat seperti partikel debu yang banyak, sehingga berbeda dengan keadaan sebelumnya. Polusi ini diakibatkan semakin banyaknya kendaraan proyek yang berlalu lalang membawa bahan baku pembangunan, belum lagi jika debu-debu dari bahan baku seperti semen terhambur ke udara. Selain itu setelah Bandar udara ini dioperasikan pencemaran udara juga semakin banyak yang berasal dari emisi gas buangan pesawat seperti HC, Sox, NOx dan lain-lain sehingga kualitas udara yang ada menurun. 2. AirHutan merupakan tempat penyerapan air tanah yang terbaik. Ketika proyek pembangunan Bandar udara dilakukan, maka perusahaan yang menjalankan proyek tersebut akan melakukan penebangan hutan. Hal ini akan berdapak terhadap air serapan yang terdapat di dalam hutan tersebut. Tidak akan ada lagi tempat penyerapan air, kualitas air juga akan mengalami penurunan. Sehingga kebutuhan akan air bersih tidak bisa terpenuhi lagi. Selain itu, limbah yang dihasilkan dari kontruksi maupun setelah Bandar udara digunakan masuk kedalam saluran pembuangan air limbah (SPAL) yang akan menuju badan air dan mencemari air sungai sebagai bahan baku air bersih Kemudian air juga akan menjadi tercemar dimana air akan menjadi tempat untuk berkembang biak hewan dan atau vector yang kemudian dapat mengancam kehidupan manusia.3. TanahSebelum Bandar udara dibangun, hutan di daerah tersebut merupakan tempat yang ditumbuhi pepohonan serta tempat hidup dari tumbuhan dan hewan. Pembangunan Bandar udara tersebut yang mengakibatkan berkurangnya flora dan fauna yang ada di hutan tersebut. Pembangunan Bandar udara ini juga secara otomatis akan menyebabkan berkurangnya zat unsur hara tanah, kesuburan dan juga berkurangnya lahan hijau. Tanah menjadi tidak subur dan jelas tidak dapat ditanami.4. MaterialTahap kontruksi proyek tentunya akan menyisakan tumpukan sampah. Tumpukan sampah pada tahap kontruksi Bandar udara adalah berupa sampah anorganik seperti kaleng bekas, karung semen, potongan besi, plastik dan lain-lain. Sampah anorganik merupakan jenis sampah yang sulit atau tidak dapat terurai oleh alam. Selain merusak pandangan dan mengurangi estetika, penumpukan sampah dari proyek pembangunan Bandar udara ini juga akan menyebabkan munculnya berbagai jenis sumber penyakit.5. Hewan/VektorPembangunan Bandar udara yang dilakukan pada lahan hutan akan mengakibatkan hilangnya habitat hewan dan atau vector yang tinggal di dalam hutan tersebut. Sebagai akibatnya hewan-hewan yang bertempat tinggal di hutan yang ditebang dan dijadikan Bandar udara akan kehilangan tempat tinggal dan kemudia hewan tersebut akan mencari habitat baru. Bisa saja karena hutan sudah tidak ada, maka hewan-hewan tersebut akan bermigrasi ke pemukiman penduduk di sekitar proyek pembangunan Bandar udara tersebut. 6. Manusia (Orang)Dalam proses kontruksi atau pembangunan sebuah Bandar udara sudah pasti membutuhkan banyak sumber daya manusia yang merupakan para pekerja dan para perancang. Orang-orang ini tidak hanya pekerja yang berasal dari daerah tersebut, melainkan didatangkan pula dari daerah-daerah lain yang memiliki kemampuan yang sesuai dengan proyek tersebut. Tidak menutup kemungkinan para pekerja yang didatangkan ini memang telah mengidap suatu penyakit, sehingga pekerja ini dapat menjadi wahana transmisi penyakit.2.1.3 Simpul 3Bagian Simpul 3 berisikan masalah yang berimbas pada masyarakat atau dengan kata lain apa yang dirasakan masyarakat tersebut dari pembangunan Bandar udara tersebut. Oleh karena adanya pembangunan Bandar Udara Sungai Siring dapat diprediksi bahwa pola penduduk masyarakat sekitar yang berada di daerah sekitar pembangunan bandara tersebut juga akan mengalami pergeseran.1. Pembangunan Rumah-Rumah di sekitar Wilayah Bandar UdaraAdanya pembangunan Bandar Udara di sekitar wilayah sungai siring akan membuat masyarakat di samarinda untuk membeli tanah di sekitar Bandar Udara Sungai Siring ini. Karena kebanyakan penduduk cenderung ingin mendapat kemudahan akses agar dapat bepergian ke Bandar Udara tersebut. Dengan adanya pembangunan Bandar Udara yang berada di wilayah Sungai Siring berarti ketersediaan akses untuk menuju ke Bandar Udara tersebut haruslah terlaksana, karena adanya pembangunan tersebut maka masyarakat samarinda akan lebih cenderung membeli tanah di sekitar pembangunan jalan menuju bandara.2. Perubahan Mata Pencaharian PendudukDengan adanya pembangunan Bandar Udara di daerah sungai siring akan mempengaruhi pencaharian warga yang tinggal dekat sana karena mereka mendapatkan peluang untuk kerja yang lebih baik dan mendirikan usaha, yang tadinya warga di sana bekerja sebagai buruh tani, berkebun, lahan mereka akan bergeser di ambil alih misalnya menjadi pertokoan, rumah makan, perhotelan. Akan tetapi nantinya akan mengakibatkan jumlah pnduduk yang lebih banyak lagi hingga menjadi padat penduduk.3. Peningkatan Populasi Paparan PolusiMasyarakat yang berada di sekitar wilayah Bandar Udara tersebut maupun masyarakat yang berada di sekitar poros pembangunan Bandar Udara maupun tenaga kerja yang turut berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan penerbangan di Bandar Udara Sungai Siring akan turut mendapatkan dampak bagi kesehatan mereka.2.1.4 Simpul 4Pada simpul ke 4 ini meneliti akibat dampak-dampak dari polusi terhadap populasi yang beresiko di sekitar wilayah pembangunan Bandar Udara Sungai Siring kemungkinan akan terjadi sebagai berikut :1. Banyaknya penderita penyakit kronik seperti ISPA, ketulian dan lain-lain akan meningkat. Karena telah terpajan dari polusi udara serta polusi kebisingan yang diakibkan pembangunan sebelum dan setelah pasca pembangunan proyek Bandar Udara Sungai Siring.2. Meningkatnya angka kecekaan lalu lintas. Karena pembangunan Bandar Udara Sungai Siring ini dibangun pada poros jalan menuju bontang-sangata, maka banyak kendaraan besar yang akan melintas di poros itu. Di tambah dengan banyaknya kendaraan yang menuju ke Bandar Udara Sungai Siring mengakibatkan tingginya angka kecelakaan lalu lintas.2.2 Proses dan Potensi Pemajanan dari Pembangunan Bandar Udara2.2.1 Air Borne DiseasePada saat proses pembangunan sebuah Bandar udara, tentu membutuhkan bahan baku bangunan yang tidak sedikit. Bahan bangunan tersebut selain menggunakan bahan dari daerah setempat juga didatangkan dari luar daerah. Proses pengangkutan bahan baku tersebut tentu saja menggunakan alat transportasi seperti truk dan sebagainya. Truk tersebut tentu saja menghasilkan gas buangan yang berupa CO. selain itu, bahan baku yang dibawa juga dapat menjadi sumber polusi. Kemudian setelah bandara mulai dioperasikan penyebab penyakit berbasis lingkungan ini akan semakin bertambah. Karena pesawat akan mengeluarkan emisi gas yang berupa gas karbon dioksida(CO2),metana(CH4), nitrogen oksida(NOx), sulfur oksida Ssulfur oksida (SOx) dan karbon monoksida (CO). metana (CH4), nitrogen oksida (N2O) dan tiga gas-gas industri yang mengandung flour (hidrofluorokarbon / HFC, perfluorokarbon / PFC dan sulfur heksafluorida / SF6) yang kemudian akan mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan seperti ISPA. 2.2.2 Water Borne DiaseaseKetika akan dimulai proses pembangunan tentu saja terjadi penebangan hutan yang kemudian dapat mengakibatkan bencana banjir yang melanda masyarakat sekitar daerah pembangunan Bandar udara. Dari bencana banjir tersebut air yang dibawa oleh banjir merupakan air yang kotor dengan kandungan bakteri dan selanjutnya akan mencemari air bersih yang ada di pemukiman tersebut. Hal ini menyebabkan timbulnya penyakit akibat air seperti diare. selain itu, air banjir tentu saja tidak langsung surut. Air sisa banjir masih menggenang di sekitar pemukiman warga yang akan berpotensi untuk menjadi tempat berkembang biar bakteri maupun jamur, sehingga dapat menyebabkan penyakit kulit seperti dermatitis dan alergi.2.2.3 Vektor Borne DiseaseSebelum pembangunan bandara, daerah sungai siring merupakan hutan yang di dalamnya terdapat banyak habitat hewan-hewan. Saat terjadi penebangan, habitat hewan yang tinggal di dalam hutan tersebut tentu saja menjadi terusik dan kehilangan tempat tinggal mereka. Sehingga mereka terpaksa bermigrasi ke pemukiman penduduk di sekitar hutan. Hewan-hewan tersebut ada yang buas maupun merupakan vector yang membawa bibit penyakit seperti nyamuk yang kemudian akan mengakibatkan DBD maupun malaria.2.3 Potensi Besarnya Risiko PenyakitPotensi terbesar penyakit yang mungkin terjadi di daerah sekitar Bandar udara Sungai Siring ini adalah penyakit berbasis lingkungan seperti DBD, TBC dan diare. Hal ini disebakan karena terjadi perubahan kondisi lingkungan yang awalnya hutan lebat berubah menjadi kawasan bandar udara sehingga wahana transmisinya pun berubah. Penyakit DBD dan Malaria kemungkinan besar disebabkan karena perpindahan vektor DBD dan Malaria ke pemukiman warga sekitar pembangunan perumahan sehingga angka kesakitan dan kematian akibat DBD dan Malaria meningkat. Sedangkan penyakit diare diperkirakan akan terjadi ketika bandar udara telah dibuka dan banyaknya masyarakat yang berlomba-lomba membangun rumah di sekitar bandara sungai siring tersebut. Seperti dapat dilihat di bandara Temindung Samarinda rumah warga di sekitar bandara tersebut sangat padat dan tergolong kurang tertata rapi serta selokan di depan rumah warga yang kotor. Hal tersebut mengakibatkan sanitasi lingkungan sekitar bandara tidak baik dan mengakibatkan diare.Selain itu pencemaran suara yang dihasilkan oleh pesawat akan mengganggu warga sekitar bandar udara tersebut. Kebisingan dapat menyababkan gangguan pendengaran, hipertensi, jantung dan gangguan psikologis. Hal ini karena kebisingan yang dihasilkan oleh aktifitas yang terjadi di bandar udara tidak mengenal waktu dan kebisingannya diatas ambang batas. Ambang batas kebisingan adalah 55 dB, sedangkan kebisingan di bandar udara mencapai 150 dB ketika pesawat jet lepas landas. Hal ini tentu saja sangat mengganggu.2.4 Karakteristik Penduduk Yang Berisiko Akibat Pembangunan BandaraAkibat dari pembangunan kawasan bandar udara ini tentunya banyak penduduk pendatang baru yang akan membuat pemukiman di daerah tersebut sehingga jumlah populasi yang terkena dampak kemungkinan risiko penyakit akan bertambah. Selain itu juga tentunya penyakit-penyakit lain akan muncul akibat dari migrasi penduduk tersebut. Kemudian akan terjadi pola perubahan perilaku maupun lingkungan yang dapat berdampak bagi kesehatan penduduk disekitar kawasan bandar udara tersebut akibat dari kedatangan warga-warga baru. 2.5 Sumber Daya Kesehatan yang DibutuhkanDengan adanya pembangunan proyek Bandar Udara Sungai Siring maka harus diimbangi dengan penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai. Dalam pembangunan proyek Bandar Udara Sungai Siring ini juga akan dibangun fasilitas kesehatan di dalamnya. Kemudia penyediaan dari segi alat pelindung diri bagi para pegawai yang mengoprasikan segala kegiatan penerbangan yang ada. Ditinjau dari presfektif kesehatan kerja maka perlu juga dilakukan engeenering control dengan pemeriksaan dan perawatan alat-alat terkait masalah penerbangan dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan, kemudian dari administratif control yakni dengan mengatur waktu kerja yang aman bagi para pekerja di Bandar Udara Sungai Siring.2.6 MitigasiMitigasi yang dimaksud ialah pengendalian paparan polusi agar dapat di minimalisirkan sehingga dampaknya tidak terlalu besar bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu paparan polusi yang diakibatkan oleh adanya pembangunan proyek harus dilakukan pengolahan atau di treatment terlebih dahulu sehingga aman atau berkurang dampaknya bagi kesehatan masyarakat. perlakuan mitigasi ini bisa dilakukan dengan cara, yakni :Pada tahap kontruksi Bandar Udara:1. Dilakukan penyiraman secara berkala pada jalan yang dilalui oleh truk pengangkut dan penutupan bak truk pada tahap konstruksi 2. Melaksanakan program penghijauan.Setelah bandara dibuka:1. limbah cair yang dihasilkan dari aktifitas bandar udara dialirkan terlebih dahulu ke dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebelum dibuang pada badan air penerima.2. Membuat drainase sementara pada tahap konstruksi untuk mencegah air larian menuju area tapak proyek dan pemukiman warga sekitar, membuat sistem drainase permanen yang terpisah dengan sistem penyaluran air buangan untuk kelancaran operasional bandar udara.3. Mengatur aliran arus lalu lintas di sekitar bandar udara, memasang rambu lalu lintas yang memadai di sekitar bandar udara dan menyediakan lahan parkir yang mencukupi sesuai dengan kapasitas bandar udara, termasuk menentukan batas kecepatan kendaraan.

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan 1. Paradigma Kesehatan terdiri dari simpul 1, simpul 2, simpul 3 dan simpul 4 yang dimana pada simpul 1 membahas tentang sumber perubahan yang terjadi baik itu dari segi proyek yang akan dibangun atau kegiatan lainnya. Pada simpul 2 dibahas mengenai wahana lingkungan yang mengami paparan polusi. Pada simpul 3 di bahas tentang karakteristik masyarakat yang rentan terhadap paparan polusi tersebut. Kemudian pada simpul 4 dibahas tentang dampak bagi populasi beresiko yang ditimbulkan oleh paparan polusi.2. Potensi pemajanan yang terjadi akibat pembangunan bandar udara adalah terjadinya berbagai macam penyakit berbasis lingkungan seperti air borne disease, water borne disease dan vektor borne disease.3. Potensi besar penyakit yang terjadi di sekitar pembangunan bandara adalah DBD, TBC, diare dan berbagai penyakit akibat kebisingan.4. Penduduk yang terkena dampak risiko penyakit adalah penduduk yang ada di sekitar pembangunan bandara dan para pendatang.5. Sumber daya kesehatan yang dibutuhkan agar bandar udara ini menjadi bandara yang baik adalah fasilitas kesehatan dan pengadaan APD bagi para pegawai bandara6. Mitigasi ialah pengendalian paparan polusi agar dapat di minimalisirkan sehingga dampaknya tidak terlalu besar bagi masyarakat sekitar. Yang dimana mitigasi pada proses pembangunan proyek Bandar Udara ini dilakukan sebelumm dan sesudah Proyek itu terlaksana.

3.2 SaranDiharapkan agar para semua pihak yang tergabung dalam pembangunan proyek Bandar Udara Sungai Siring ini dapat saling bekerja sama dan semua instansi membuat bandara ini menjadi bandar udara yang ramah lingkungan agar masyarakan terhidar dari dampak negatif yang ditimbulkannya.14