makalah pengantin betawi
DESCRIPTION
MAKUL SEJARAH MODE VERSI PENGANTIN NUSANTARA PAKEMTRANSCRIPT
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada zaman modern seperti ini banyak mode atau gaya pernikahan,
dari yang terlihat simpel namun anggun dan yang terlihat mewah. Seiring
dengan perkembangan zaman dan teknologi, banyak masyarakat yang
melupakan tentang apa itu pernikahan menggunakan mode atau gaya
tradisional. Banyak orang mengatakan pernikahan gaya tradisional itu
terlalu membutuhkan banyak dana dan aturan-aturan yang cukup rumit.
Dari alasan orang-orang tersebut kami disini akan membahas
tentang salah satu gaya pengantin Indonesia, yakni salah satunya tentang
Pengantin Betawi yang di dalamnya rangkaian acaranya pun memiliki
urutan yang cukup rumit.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah dari Pengantin Betawi?
2. Bagaimana tata rias Pengantin Betawi?
3. Seperti apa model busana Pengantin Betawi?
4. Aksesoris apa saja yang digunakan pada Pengantin Betawi?
C. MANFAAT
a. Mampu memberi informasi tentang sejarah dari Pengantin Betawi.
b. Mampu memberi informasi tentang tata rias Pengantin Betawi.
c. Mampu memberi informasi tentang busana Pengantin Betawi.
d. Mampu memberi informasi tentang aksesoris yang digunakan
Pengantin Betawi.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
A. SEJARAH PENGANTIN BETAWI
Pengantin asal provinsi DKI Jakarta ini memiliki keunikan berupa
perhiasan yang lekat budaya Tionghoa. Besar kemungkinan ini terjadi
sebagai akibat asimilasi budaya yang berlangsung berabad silam.
Perhiasan tersebut mencakup antara lain kembang goyang, mahkota,
hangkwan, burung hong atau feng huang, serta siangkat besar dan cadar.
Sanggul yang di pakai oleh pengantin Betawi Rias Besar adalah
konde cepol yang sangat sederhana. Kata cepol sendiri berasal dari bahasa
asli Betawi yang berarti tinju. Karenanya, konde atau sanggul cepol
iniukurannya sebesar kepalan tinju orang dewasa dengan posisi, agak
tinggi. Di sini, sanggul yang diterapkan adalah sanggul modifikasi
berbentuk kerucut yang juga berfungsi sebagai tempat untuk menyematkan
beragam aksesori atau perhiasan rambut unik tersebut.
B. TATA RIAS PENGANTIN BETAWI
Riasan pada Pengantin Betawi Rias Besar Tradisional, seperti pada
mata warna eyeshadow lebih tegas dan warna eyeshadow sesuai dengan
busana yang dikenakan agar memberi keunikan agar mampu
memperlihatkan keunikan riasan pengantin ini. Kemudian gunakan bulu
mata imitasi yang sesuai dengan bentuk mata pada garis mata atas dan
bawah.
Pada daerah pipi agar menciptakan kesan wajah segar berseri
dengan membubuhkan blush on warna pink lembut nuansa jingga
kecoklatan mulai dari sudut tulang pipi hingga puncak pipi. Gunakan kuas
besar berbulu lembut untuk menciptakan pulasan yang halus dan merata.
Pada daerah bibir agar mampu memberi kesan modern dengan apkasi
lipstik nuansa cantik dan anggun yang serasi dengan busana.
3
C. BUSANA PENGANTIN BETAWI
Pengantin Betawi Rias Besar Tradisional biasanya mengenakan
busana berupa baju tuaki dan rok kun. Namun untuk tampilan modifikasi
yang lebih modern dan elegan, busana tersebut digantikan dengan kebaya
panjang lengan panjang dengan padanan kain batik Betawi dan delima
teratai dada Betawi yang berfungsi sebagai penutup bahu dan dada.
D. AKSESORIS PENGANTIN BETAWI
Aksesoris dan baju yang digunakan dalam tata rias pengantin
betawi rias besar tradisional
Aksesoris pada pria yaitu menggunakan roje melati. Pada wanita
menggunakan :
tusuk paku 17 buah tusuk laam 1 buah
burung hong 2 pasang
kembang goyang 11 buah
sisir galur 1 buah
kembang rumput 2 buah
kembang kelapa 2 buah
hong kwa
siangko
sinting 1 pasang
tusuk bunga 5 buah melati
pasung cempaka 5 atau 7 buah
roje melati
kerabu/anting-anting
kalung sebar
delima teratai dada betawi (penutup dada)
sirih dara (pemberian pengantin pria)
gelang listring
Baju yang digunakan pada pria yaitu:
alpie
jubah
selempang kebesaran di dalam jubah
4
gamis
celana
sepatu pantofel
baju yang digunakan pada wanita yaitu:
baju tuaki
rok kun
selop perahu kolek
Aksesoris pada Tata Rias Pengantin Betawi Rias Bakal (Untuk
Acara Akad Nikah), yaitu :
Pada pria menggunakan:
liskol
roje melati
baju abang Jakarta
kalung roje melati
rante jam
rante kuku macan
rante batu akik
piso raut dan roje melati
sabuk lokcan/van zuylen
roje melati
celana panjang
sepatu pantofel
Pada wanita menggunakan:
kembang goyang
roje melati
burung hong
tanda merah bulan sabit
sanggul sawi asin
kerabu
kalung tebar berlian
kalung tulisan arab (izim)
kalung tebar desain bunga-bunga dari mas
kida-kida (terate)
5
gelang listring
manset
cincin penganten
selempang
baju kurung
sarung van zuylen
selop tutup
Sarung yang bisa dipakai :
Sarung pekalongan corak buketan gaya Eropa karya E. Van Zuylen
atau buketan dari karya Oey Hin Hio, karya The Tie Siet, Sarung Lasem.
Kepala kain sarung Lasem tanpa ragam hias tumpal dan papan mengecil
karya Toorop. Keindahan terlihat pada gambar burung merak di bagian
tumpal.
E. ADAT PENGANTIN BETAWI
1. Ngedelengin
Dalam adat pernikahan betawai, Ngedelengin adlah proses
mencari pasangan yang bisa dilakukan siapa saja termasuk si jejaka
sendiri. Setelah mereke bertemu dengan pasangan yang dirasa cocok,
proses meminta ke pihak perempuan di lakukan oleh seseorang yang biasa
disebut Mak Comblang. Jika terjadi kecocokan dengan pihak perempuan,
maka si Gadis akan diberu uanga sembe atau angpao. Mak Comblang akan
melanjutkan dengan persiapan dan apa saja yang disyaratkan oleh pihak
pria atau sering disebut bawaan ngelamar.
2. Nglamar
Dalam adat pernikahan betawi, ngelamar adalah permintaan
orangtua pria kepada orangtua gadis secara resmi. Keputusan dari pihak
wanita akan terjawab pada saat itu juga. Setelah itu, syarat dan prasyarat
lamaran akan diutarakan oleh pihak wanita.
Yang harus di persiapkan saat lamaran, yakni :
1. Sirih , Pisang raja, Roti tawar, Hadiah lain
2. Hadirnya orang-orang untuk mejadi saksi dan memperkuat keputusan
yang dibuat oleh pihak wanita.
6
3.Bawa tande putus
Dalam adat pernikahan betawi, tande putus adalah sebuah tanda
yang mengibaratkan anak wanita yang telah dilamar tidak boleh di ganggu
oleh pihak manapun meskipun acara akad nihak masih jauh. Tande putus
dapat berupa apa saja, yang mengisyaratkan sebuah ikatan resmi.
5. Akad Nikah
Sebulum acara Akad nikah dalam adat pernikahan betawi, ada pra-
akad nikah dimana prosesnya sebagai berikut.
1. Masa dipiare, yaitu suatu masa dimana calon none atau gadis yang
akan menghadapi akad nikah dikontrol kegiatannya oleh tukang piare
atau tukang rias.
2. Acara mandiin , acara ini adalah acara untuk mempelai wanita dimana
mempelai wanita akan dilulur dan berpuasa selama seminggu agar
pernikahannya dapat berjalan lancar.
3. Acara tangas atau acara kum adalah acara mandi uap dengan tujuan
memberisihkan sisa luluran yang berada di tubuh wanita. Mempelai
wanita akan duduk dibawah bangku yang dibawahnya terdapat
godokan rempah-rempah. Kurang lebih 30 menit sampai mempelai
wanita mengeluarkan keringat beraroma rempah.
4. Acara Ngerik atau malam pacar. Acara untuk mempelai wanita
memerahkan kuku kaki dan kuku tangannya dengan pacar.
Setelah acara pra akad nikah selesai, prosesi akad nikah dapat
dilakukan. Kedatangan mempelai pria dan keluarganya disambut
dengan aneka petasan untuk memeriahkan suasana. Barang yang
dibawa pada akad nikah tersebut antara lain sirih nanas lamaran, sirih
nanas hiasan, mas kawin, miniatur masjid yang berisi uang belanja,
sepasang roti buaya, sie atau kotak berornamen Tiongkok untuk tempat
sayur dan telor asin, jung atau perahu yang mengindentikan perjalanan
bahtera rumah tangga, hadiah lain sebagai pelengkap, kekudang atau
makan yang disukai oleh gadis dari kecil sampe dewasa dan kue
penganten.
Dalam adat pernikahan betawi, setelah akad nikah selesai,
mempelai pria akan membuka cadar yang menutupi muka mempelai
wanita untuk memastikan apakah benar, yang ada dibalik cadar
tersebut adalah wanita idamannya. Setelah itu baru mempelai wanita
dan pria diperbolehkan duduk berdampingan serta di isi dengan acara-
acara untuk menghibur kedua mempelai.
7
5. Acare Negor Satu hari setelah acara akad nikah, dalam adat pernikahan
betawi, mempelai pria diperbolehkan untuk menginap di mempelai
wanita, namun, tidak diperkenankan untuk melakukan hubungan
layaknya suami istri. Namun tanggung jawab istri tetap dilakukan
seperti menyiapkan makan, minum dan menyiapkan peralatan mandi.
Untuk menghadapi sikap none atau mempelai wanita tersebut, si pria
harus memasang strategi dengan cara memberi Uang tegor yang
diselipkan di bawah taplak meja.
6. Pulang Tige Ari Sebagai tanda kegembiraan dari pihak pria, dalam adat pernikahan
betawi, oragtua pria atas kesucian yang telah di pelihara oleh pihak
wanita, makan akan diberikan hadiah kepada pihak orangtua wanita.
Setelah acara ini selesai makan tuan dan nyonye betawi berhak untuk
tinggal serumah atau menetap di tempat yang telah disepakati beruda.
8
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah ini dapat disimpulkan bahwa pengantin betawi
adat memiliki sejarah yang cukup panjang, untuk busana dan rias pun
memiliki nilai keunikan dan sejarah yang tinggi. Aksesori yang dikenakan pun
memiliki banyak ragam dan keuinikan tersendiri.
B. SARAN
Nilai keunikan dan tradisional pada pengantin betawi ini sebaiknya
untuk dipertahankan agar nantinya anak cucu kita dapat mengetahui tentang
adat pengantin betawi.
9
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, Dra. Tien, MPd. 2010. Tata Rias & Busana Pengantin Seluruh
Indonesia. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama Jakarta.