makalah pend.inkuiri

25
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah data dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumber daya manusia tersebut pendidikan memiliki peran yang sangat penting. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif menyeimbangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yng diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Hal ini sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan disetiap jenjang termasuk di sekolah harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan di lapangan sangat

Upload: mardhatullah-djaelani

Post on 09-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Inkuiri

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pend.inkuiri

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah data dan mutu

yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi

sumber daya manusia tersebut pendidikan memiliki peran yang sangat penting.

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif menyeimbangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yng diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan Negara. Hal ini sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyebutkan bahwa pendidikan

nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan

disetiap jenjang termasuk di sekolah harus diselenggarakan secara sistematis guna

mencapai tujuan tersebut. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, guru sebagai

ujung tombak pelaksana pendidikan di lapangan sangat menentukan

keberhasilannya. Dalam hal ini guru dapat dikatakan sebagai pemegang peranan

utama dalam proses pendidikan yang tercermin dalam proses belajar mengajar di

sekolah.

Pada saat proses belajar mengajar maka akan terjadi hubungan timbal balik

antara guru dan siswa yang beranekaragam dan itu akan mengakibatkan

terbatasnya waktu guru untuk mengontrol bagaimana pengaruh tingkah lakunya

terhadap motivasi belajar siswa. Selama pelajaran berlangsung guru sulit untuk

menentukan tingkah laku mana yang berpengaruh positif terhadap motivasi belajar

siswa, contohnya gaya mengajar mana yang memberi kesan positif pada diri siswa

Page 2: Makalah Pend.inkuiri

2

selama ini, strategi mana yang dapat membantu kejelasan konsep, media dan

metode mana yang tepat untuk dipakai dalam menyajikan suatu bahan sehingga

dapat membantu mengaktifkan siswa dalam belajar.

Profesionalisme guru bukanlah hanya mengembangkan ilmu pengetahuan,

tetapi lebih kepada kemampuannya melaksanakan pembelajaran yang menarik

untuk siswa sehingga siswa lebih aktif mengikuti pembelajaran.

Cara guru mengajar menjadi salah satu penentu keberhasilan proses belajar

mengajar. Salah satu caranya dengan penerapan model pembelajaran. Berbicara

mengenai model-model pembelajaran banyak sekali model pembelajaran yang

dapat digunakan oleh seorang guru, salah satunya adalah model inkuiri. Model

pembelajaran ini dikembangkan oleh seorang tokoh yang bernama Suchman.

Suchman meyakini bahwa anak-anak merupakan individu yang penuh rasa ingin

tahu akan segala sesuatu. Sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan

untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang alam sekitar di

sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia

memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indera penglihatan,

pendengaran, pengecapan dan indera-indera lainnya. Hingga dewasa keingintahuan

manusia secara terus menerus berkembang dengan menggunakan otak dan

pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna (meaningfull)

manakala didasari oleh keingintahuan itu,

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa masalah yang akan

dibahas dalam makalah ini antara lain :

1. Apa pengertian pendidikan inkuiri?

2. Apa saja teori-teori belajar yang mendasari pembelajaran inkuiri?

3. Apa ciri-ciri pembelajaran inkuiri?

4. Apa saja prinsip-prinsip pembelajaran inkuiri?

5. Apa saja model pembelajaran inkuiri?

6. Apa saja metode pembelajaran inkuiri?

7. Apa saja langkah-langkah pembelajaran inkuiri?

8. Apa kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran inkuiri?

Page 3: Makalah Pend.inkuiri

3

1.3 Tujuan Masalah

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian inkuiri

2. Untuk mengetahui teori-teori belajar yang mendasari pembelajaran inkuiri

3. Untuk mengetahui ciri-ciri pembelajaran inkuiri

4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pembelajaran inkuiri

5. Untuk mengetahui model pembelajaran inkuiri.

6. Untuk mengetahui metode pembelajaran inkuiri.

7. Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran inkuiri.

8. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran inkuiri.

Page 4: Makalah Pend.inkuiri

4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan Inkuiri

Inkuiri berasal dari bahasa Inggris yaitu inquiry yang dapat diartikan sebagai

proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang

diajukannya. Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat mengarahkan pada

kegiatan penyelidikan terhadap obyek pertanyaan. Dengan kata lain inkuiri adalah

suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan

observasi dan eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah

terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan

berpikir kritis dan logis. National Science Education Standards (NSES)

mendefinisikan inkuiri sebagai aktivitas beraneka ragam yang meliputi observasi,

membuat pertanyaan, memeriksa buku-buku atau sumber informasi lain untuk

melihat apa yang telah diketahui, merencanakan investegasi, memeriksa kembali

apa yang telah diketahui menurut bukti eksperimen, menggunakan alat untuk

mengumpulkan, menganalisa, menginterprestasikan data, mengajukan jawaban,

penjelasan dan prediksi, serta mengkomunikasikan hasil. Inkuiri juga diartikan

sebagai aktivitas siswa dimana mereka mengembangkan pengetahuan dan

pemahaman tentang ilmu pengetahuan sebagaimana layaknya ilmuwan memahami

fenomena alam, memperjelas pemahaman, dan menerapkannya dalam kehidupan

sehari-hari. Menurut Piaget menyatakan bahwa inkuiri merupakan teknik yang

mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri

secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan

pertanyaan-pertanyaan dan mencari jawabannya sendiri, serta menghubungkan

penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang

ditemukan peserta didik lainnya.

Menurut Douglas Liewellyn, inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran dimana siswa

melibatkan diri mereka dalam proses penyelidikan, merumuskan pertanyaan dan

memecahkan masalah, kegiatan seperti ini untuk mengasah keterampilan mereka

agar hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Demikian juga menururut Mulyasa

dijelaskan bahwa inkuiri merupakan metode penyelidikan yang melibatkan proses

mental dengan kegiata sebagai berikut yaitu mengajukan pertanyaan –pertanyaan

Page 5: Makalah Pend.inkuiri

5

fenomena alam, merumuskan masalah yang ditemukan, merumuskan hipotesis,

merancang dan melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, dan

menarik kesimpulan. Sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran inkuiri

merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses

berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu

masalah yang dipertanyakan. Sedangkan proses pendidikan yang didalamnya

diterapkan pembelajaran inkuiri disebut pendidikan inkuiri.

2.2 Teori-teori belajar yang mendasari Pembelajaran Inkuiri

Adapun teori-teori belajar yang mendasari proses pembelajaran dengan model

inkuiri antara lain:

1. Teori belajar kontruktivisme

Menurut pandangan teori ini siswa mengkontruksi pengetahuan mereka

sendiri melalui interaksi dengan objek, fenomena, data-data, fakta-fakta,

pengalaman dan lingkungannya.

Pengetahuan yang dikontruksi dianggap benar, bila pengetahuan tersebut

dapat digunakan untuk memecahkan masalah sesuai dengan masalah yang

dihadapi.

Kontruktivisme juga beranggapan bahwa pengetahuan tidak dapat ditransfer

begitu saja dari sesorang kepada orang lain, tetapi harus diinterpretasikan

sendiri oleh masing-masing individu. Artinya, pengetahuan bukanlah sesuatu

yang sudah jadi, melainkan proses yang berkembang terus menerus.

Salah satu tokoh kontruktivisme yaitu Piaget berpendapat bahwa:

pengetahuan yang dibuat dalam pikiran anak, selama anak tersebut terlibat

dalam proses pembelajaran merupakan akibat dari interaksi secara aktif

dengan lingkunganya melalui proses asimilasi dan akomodasi. Asimilasi

adalah suatu proses kognitif untuk menyerap setiap informasi baru kedalam

pikirannya seperti: presepsi, konsep, dan sebagainya. Selanjutnya akomodasi

masalah suatu proses menata kembali informasi yang sudah ada atau

kemampuan menyusun kembali struktur pikirannya karena pengaruh

informasi yang baru saja diterima’.

Page 6: Makalah Pend.inkuiri

6

Selain Piaget, ahli konstruktivisme Vygostsky berpendapat bahwa

“perkembangan intelektual seorang anak yang sedang mengalami proses

pembelajaran juga oleh faktor sosialnya”. Maksudnya, perkembangan anak

secara kognitif dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana anak itu berada.

Jadi, belajar dianggap sebagai proses untuk mengkonstruksi pengetahuan

yang dilakukan oleh siswa secara mandiri. Karena siswa diarahkan untuk

menjawab materi sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang

dimilikinya saat itu. Disamping itu, dalam konstruktivisme proses belajar

dipengaruhi oleh faktor pengalaman dan lingkungan yang mendukung dalam

memecahkan masalah, melakukan penyelidikan, dan menarik suatu

kesimpulan. Hal ini sejalan dengan rancangan materi yang disesuaikan

dengan masalah yang baik bisa dialami dilingkungan sehari-hari. Dengan

demikian teori kontruktivisme berkaitan dengan penjelasan melalui metode

inkuiri.

2. Teori belajar Ausubel

Belajar menurut Ausubel (Dahar,1996:111) ada dua jenis, yaitu 1) belajar

bermakna (meaningful learning), dan 2) belajar menghafal (rate learning).

Belajar bermakna merupakan suatu proses dimana setiap informasi atau

pengetahuan baru dihubungkan dengan struktur pengertian atau pemahaman

yang sudah dimilikinya oleh siswa sebelumnya. Belajar bermakna terjadi bila

siswa mampu menghubungkan setiap informasi baru kedalam struktur

pengetahuan mereka. Hal ini terjadi melalui pemahaman siswa terhadap

sebuah konsep, mampu mengubah konsep melalui proses asimilasi dan

akomodasi konsep. Sehingga menyebabkan peningkatan kemampuan untuk

memecahkan masalah. Untuk itu dapat dikatakan teori belajar bermakna dari

Ausubel sesuai dengan model pembelajaran inkuiri. Karena siswa

mengidentifikasi masalah dan menyelesaikan materi secara mandiri tanpa

dibimbing oleh guru.

3. Teori belajar penemuan dari Bruner

Salah satu model instruksional kognitif yang sangat berpengaruh ialah model

dari Jerome Bruner (1996) yang dikenal dengan nama belajar penemuan.

Page 7: Makalah Pend.inkuiri

7

Bruner menganggap, bahwa “belajar penemuan sesuai dengan pencarian

secara aktif oleh manusia ”. Menurut Bruner, siswa disarankan berusaha

sendiri untuk memecahkan masalah yang berinteraksi dengan lingkungan,

agar mereka memperoleh pengalaman, melakukan eksperimen dan

menemukan konsep itu sendiri.

Berdasarkan pendapat yang diungkapkan Bruner, model inkuiri mempunyai

kesesuaian dengan teori belajar penemuan. Karena siswa diarahkan untuk

menyelesaikan permasalahan pada lembar kerja sesuai dengan pengetahuan

dan kemampuan sendiri. Setelah itu siswa berdiskusi dan dapat menarik

kesimpulan sendiri mengenai materi yang diberikan.

2.3 Ciri-ciri Pembelajaran Inkuiri

1. Pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal

untuk mencari dan menemukan. Artinya, pembelajaran inkuiri menempatkan

siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya

berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal,

tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu

sendiri.

2. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan

menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga

diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (Self belief). Dengan

demikian pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber

belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktivitas

pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan

siswa. Karena itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya

merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri.

3. Tujuan dari penggunaan pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan

kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau

mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.

Dengan demikian, dalam pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut untuk

menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat

menggunakan potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai

pelajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara

Page 8: Makalah Pend.inkuiri

8

optimal. Sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan kemampuan

berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi pelajaran.

2.4 Prinsip-prinsip Pembelajaran Inkuiri

Pembelajaran inkuiri mengacu pada prinsip-prinsip berikut ini:

1. Berorientasi pada pengembangan intelektual

Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan

berpikir. Dengan demikian pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil

belajar juga berorientasi pada proses belajar.

2. Interaksi

Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi baik interaksi

antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru bahkan interaksi antar

siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti

menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur

lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.

3. Bertanya

Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan pembelajaran ini

adalah guru sebagai penanya, sebab kemampuan siswa untuk menjawab

setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses

berpikir. Dalam hal ini kemampuan guru untuk bertanya dalam langkah inkuiri

sangat diperlukan. Di samping itu pada pembelajaran ini juga perlu

dikembangkan sikap kritis siswa dengan selalu bertanya dan

mempertanyakan berbagai fenomena yang sedang dipelajarinya.

4. Belajar untuk Berpikir

Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah

proses berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan potensi

seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan

otak secara maksimal.

5. Keterbukaan

Page 9: Makalah Pend.inkuiri

9

Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan

berbagai kemungkina sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya.

Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan

kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan

kebenaran hipotesis yang diajukan.

2.5 Model Pembelajaran Inkuiri

1. Inkuiri Induktif

Inkuiri induktif adalah model inkuiri yang penetapan masalahnya ditentukan

sendiri oleh siswa sesuai dengan bahan/materi ajar yang akan dipelajari.

Inkuiri induktif merupakan proses penalaran yang bermula dari yang bermula

dari keadaan khusus menuju umum.

2. Inkuiri Deduktif

Inkuiri deduktif adalah model inkuiri yang permasalahannya berasal dari guru.

Siswa dalam inkuiri deduktif diminta untuk menentukan teori/konsep yang

digunakan dalam proses pemecahan masalah.

Inkuiri deduktif merupakan proses yang bermula dari keadaan umum menuju

khusus.

2.6 Metode Pembelajaran Inkuiri

1. Inkuiri terbimbing

Dalam proses belajar mengajar dengan metode inkuiri terbimbing, siswa

dituntut untuk menemukan konsep melalui petunjuk-petunjuk seperlunya dari

seorang guru.Petunjuk-petunjuk itu pada umumnya berupa pertanyaan-

pertanyaan yang bersifat membimbing (Wartono 1999). Selain pertanyaan-

pertanyaan, guru juga dapat memberikan penjelasan-penjelasan seperlunya

pada saat siswa akan melakukan percobaan, misalnya penjelasan tentang

cara-cara melakukan percobaan. Metode inkuiri terbimbing biasanya

digunakan bagi siswa-siswa yang belum berpengalaman belajar dengan

menggunakan metode inkuiri. Pada tahap permulaan diberikan lebih banyak

bimbingan, sedikit demi sedikit bimbingan itu dikurangi.

Page 10: Makalah Pend.inkuiri

10

2. Inkuiri bebas

Metode inkuiri bebas digunakan bagi siswa yang telah berpengalaman belajar

dengan pendekatan inkuiri. Karena dalam pendekatan inkuiri bebas ini

menempatkan siswa seolah-olah bekerja seperti seorang ilmuwan. Siswa

diberi kebebasan menentukan permasalahan untuk diselidiki, menemukan dan

menyelesaikan masalah secara mandiri, merancang prosedur atau langkah-

langkah yang diperlukan.

3. Inkuiri bebas modifikasi

Metode inkuiri bebas modifikasi merupakan kolaborasi atau modifikasi dari dua

inkuiri sebelumnya, yaitu: pendekatan inkuiri terbimbing dan pendekatan inkuiri

bebas. Meskipun begitu permasalahan yang akan dijadikan topik untuk

diselidiki tetap diberikan atau mempedomani acuan kurikulum yang telah ada.

Artinya, dalam metode ini siswa tidak dapat memilih atau menentukan

masalah untuk diselidiki secara sendiri, namun siswa yang belajar dengan

metode ini menerima masalah dari gurunya untuk dipecahkan dan tetap

memperoleh bimbingan. Namun bimbingan yang diberikan lebih sedikit dari

Inkuiri terbimbing dan tidak terstruktur.

2.7 Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri

Secara umum langkah-langkah pembelajaran inkuiri sebagai berikut :

1. Orientasi

Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim

pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar

siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan

mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi

merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan pembelajaran ini

sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan

kemampuannya dalam memecahkan masalah, tanpa kemauan dan

kemampuan maka proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan lancar.

2. Merumuskan Masalah

Page 11: Makalah Pend.inkuiri

11

Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu

persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah

persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu.

Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan

masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari

jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting

dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan

memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya

mengembangkan mental melalui proses berpikir.

3. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang

dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya.

Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus

memiliki landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan

itu bersifat rasional dan logis. Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan

sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan

pengalaman. Dengan demikian, setiap individu yang kurang mempunyai

wawasan akan sulit mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis.

4. Mengumpulkan Data

Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring informasi yang dibutuhkan

untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam pembelajaran inkuiri,

mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam

pengembangan intelektual. Proses pemgumpulan data bukan hanya

memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan

ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya.

5. Menguji Hipotesis

Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima

sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan

data. Menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir

rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya

Page 12: Makalah Pend.inkuiri

12

berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang

ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.

6. Merumuskan Kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang

diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan

yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang

relevan.

2.8 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Inkuiri

1. Kelebihan

a. Pembelajaran inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar

sesuai dengan gaya belajar mereka.

b. Pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang sesuai dengan

perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah

proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.

c. Pembelajaran inkuiri menekankan kepada pengembangan aspek kognitif,

afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran menjadi

lebih bermakna.

d. Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-

rata, artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan

terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.

2. Kekurangan

a. Di kelas dengan banyak siswa dan kemampuan heterogen, guru akan sulit

mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.

b. Guru mengalami kesulitan pembelajaran karena terbentur dengan

kebiasaan siswa dalam belajar.

c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya memerlukan waktu yang

panjang sehingga guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah

ditentukan.

d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa

menguasai materi pelajaran, maka pembelajaran inkuiri akan sulit

diimplementasikan oleh setiap guru.

Page 13: Makalah Pend.inkuiri

13

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan definisi para pakar pendidikan dapat disimpulkan bahwa inkuiri

merupakan suatu proses yang ditempuh siswa untuk memecahkan masalah,

merumuskan eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis

data, dan menarik kesimpulan. Jadi dalam pendidikan inkuiri ini siswa terlibat

secara mental maupun fisik untuk memecahkan suatu permasalahan yang diberikan

guru. Dengan demikian siswa akan terbiasa bersikap seperti para ilmuwan sains,

yaitu teliti, tekun atau ulet, objektif, jujur, kreatif, dan menghormati pendapat orang

lain. Adapun manfaat pembelajaran inkuiri adalah meningkatkan kemampuan siswa

untuk mencari dan menemukan sendiri materi yang akan dipelajarinya, melatih

kepekaan diri, menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan motivasi dan

partisipasi belajar, meningkatkan tingkah laku yang positif, meningkatkan prestasi

dan hasil belajar.

3.2 Saran

Saran untuk para guru, proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses

interaksi siswa dengan siswa dan siswa dengan guru. Maka pembelajaran inkuiri ini

sangat baik untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar di sekolah, tentunya

dengan memperhatikan 4 hal, yaitu karateristik siswa, sumber dan lingkungan

belajar, kompetensi guru dan kurikulum sekolah.

Page 14: Makalah Pend.inkuiri

14

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………….. 2

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………... 3

1.3 Tujuan Masalah …………………………………………………………… 3

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………….. 4

2.1 Pengertian Pendidikan Inkuiri ……………………………………………. 4

2.2 Teori-teori belajar yang mendasari Pembelajaran Inkuiri ……………. 5

2.3 Ciri-ciri Pembelajaran Inkuiri ……………………………………………… 7

2.4 Prinsip-prinsip Pembelajaran Inkuiri …………………………………….. 8

2.5 Model Pembelajaran Inkuiri ………………………………………………. 9

2.6 Metode Pembelajaran Inkuiri ……………………………………………… 9

2.7 Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri …………………………………. 10

2.8 Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri ………………………. 12

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………. 13

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………. 13

3.2 Saran ………………………………………………………………………... 13

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………… 14

Page 15: Makalah Pend.inkuiri

15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Alloh Swt, karena atas rahmat dan

hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pendidikan Inkuiri. Makalah

ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep MIPA.

Terima kasih yang tak terhingga kami tujukan khususnya kepada dosen

pembimbing yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyusun

makalah ini.

Harapan kami semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca

umumnya dan selaku penyusun khususnya kami menyadari tugas yang di susun ini

masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami

sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di

masa yang akan datang.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Terima kasih.

Jakarta, 11 Maret 2015

Penyusun

Page 16: Makalah Pend.inkuiri

16

DAFTAR PUSTAKA

Ridwan Mustafa 2403-6.blogspot.com/2013/04/ pendekatan inkuiri – dalam –

pembelajaran. Html.

Sanjaya Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Rawamangun-Jakarta: Kencana Perdana Media Group.

Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, Bandung: Remaja Rosda Karya.

____,2012.”Teori Belajar yang mendasari Model Pembelajaran Inkuiri.”On line.

(http://repository.upi.edu/operator/upload/s_tm_,05461_chapter2.pdf diakses pada

20 Nopember 2013).

____.2012.”Model Pembelajaran Inquiri.”On line.

(http://www.ras.eko.com/2011/05/model pembelajaran-inquiri.html diakses pada 20

Nopember 2013).

Page 17: Makalah Pend.inkuiri

17

PENDIDIKAN INKUIRI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep MIPA

dari Ibu Dr.Ir Mamik Suendarti, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Nani Harniawati NPM : 201472790552. Neneng Erna NPM : 201472790563. Anni Helena NPM : 20147279113

PROGRAM PASCA SARJANA

Page 18: Makalah Pend.inkuiri

18

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

JAKARTA

2015

Page 19: Makalah Pend.inkuiri

19