makalah pencemaran laut.docx

Upload: fitriani-yahya-sugianti

Post on 08-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 MAKALAH PENCEMARAN LAUT.docx

    1/15

    MAKALAH PENCEMARAN LAUT

    Fitriani Yaya Sugianti

    115080600111045

    IO1

    PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

    JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

    FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    MALANG

    2013

  • 7/22/2019 MAKALAH PENCEMARAN LAUT.docx

    2/15

    I. PENDAHULUAN

    Lingkungan Hidup merupakan Anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang wajib

    dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar tetap dapat menjadi sumber

    penunjang hidup bagi manusia dan mahluk hidup lainnya demi kelangsungan dan

    peningkatan kualitas hidup itu sendiri.

    Kerusakan lingkungan (dalam konteks hukum) disebabkan oleh perbuatan

    manusia, oleh karena itu, tindakan manusia yang merusak ini harus dikendalikan.

    Salah satu alat pengendaliannya adalah hukum dalam hal ini hukum lingkungan.

    Hukum lingkungan internasional adalah prinsip-prinsip yang mengatur perlindungan

    dan pengelolaan lingkungan hidup yang bersifat lintas batas negara. Sedangkan

    hukum lingkungan itu sendiri adalah sekumpulan ketentuan dan prinsip-prinsip

    hukum yang diberlakukan untuk melindungi kepentingan pengelolaan hukum. Dilihat

    dari dimensi perkembangan umat manusia, gagasan hukum lingkungan sebenarnya

    bersifat korektif terhadap berbagai kesalahan yang telah dilakukan akibat tidak

    ketatnya pengendalian dampak modernisasi yang antara lain, diwarnai oleh proses

    industrialisasi dan perdagangan.

    Perkembangan masyarakat internasional menunjukkan bahwa lingkungantidak lagi dapat diabaikan kedudukannya dalam kehidupan manusia. Perhatian yang

    cukup dan penanganan yang serius harus segera dilakukan, mengingat kerusakan

    lingkungan berarti ancaman bagi kelangsungan hidup manusia.

    Hukum Lingkungan Internasional adalah salah satu cabang ilmu yang mulai

    berkembang sejak tahun 60-an, United Nations Conference on the Human

    Environment yang lebih dikenal dengan Konferensi Stockholm yang diadakan di

    Stockholm pada tahun 1972 merupakan konperensi dengan isu lingkungan hidup

    internasional yang pertama kali dilaksanakan, konperensi Stockholm merupakan titik

    balik dalam perkembangan politik lingkungan hidup internasional. Konferensi

    Stockholm melahirkan konsep hanya ada satu bumi (only one earth).

    Pencemaran atas laut atau Marine Pollutionmerupakan salah satu masalah

    yang mengancam bumi saat ini, Pencemaran atas laut terus dibicarakan dalam

    konteks perbaikan lingkungan hidup internasional. Perlindungan laut terhadap

    pencemaran adalah merupakan upaya melestarikan warisan alam. Melestarikan

    warisan alam adalah memberikan prioritas pada nilai selain ekonomis : nilai

  • 7/22/2019 MAKALAH PENCEMARAN LAUT.docx

    3/15

    keindahan alam, nilai penghormatan akan apa yang ada yang tidak diciptakan

    sendiri, dan lebih dari itu, nilai dari kehidupan itu sendiri, sebuah fenomena yang

    bahkan sekarang ini dengan kemampuan akal budi manusia tidak mampu

    dijelaskan.

    Beberapa ketentuan dalam Hukum Lingkungan Internasional berkaitan

    dengan upaya mempertahankan warisan alam dilaut diantaranya MARPOL 73/78

    (International Convention for the Prevention of Pollution from Ships), CLC 1969 dan

    Protokolnya 1992 (Convention on Civil Liability for Oil Pollution Damage), London

    Convention 1972 (Convention on the Prevention of Marine Pollution by Dumping of

    Wastes and Other Matter), OPRC 1990 (Convention on Oil Preparedness, Response

    and Cooperation), danUnited Nation Convention on the law of the Sea (UNCLOS

    1982.

  • 7/22/2019 MAKALAH PENCEMARAN LAUT.docx

    4/15

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi Laut

    Laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang

    menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut adalah

    merupakan air yang menutupi permukaan tanah yang sangat luas dan umumnya

    mengandung garam dan berasa asin. Biasanya air mengalir yang ada di darat akan

    bermuara ke laut.

    2.2 Sejarah Terbentuknya Laut

    Laut, menurut sejarahnya, terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana

    awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100

    C) karena panasnya Bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu

    atmosfer Bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang

    menyebabkan tingginya pelapukan yang terjadi yang menghasilkan garam-garaman

    yang menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat itu,

    gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam Bumi.

    Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu juga bertipe mamut atau tinggi/besar

    sekali tingginya karena jarak Bulan yang begitu dekat dengan Bumi.

    Menurut para ahli, awal mula laut terdiri dari berbagai versi; salah satu versi

    yang cukup terkenal adalah bahwa pada saat itu Bumi mulai mendingin akibat mulai

    berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada saat itu tertutup

    oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar Matahari untuk

    masuk ke Bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah

    hujan. Hujan inilah (yang mungkin berupa hujan tipe mamut juga) yang mengisi

    cekungan-cekungan di Bumi hingga terbentuklah lautan.

    Secara perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer mulai

    berkurang akibat terlarut dalam air laut dan bereaksi dengan ion karbonat

    membentuk kalsium karbonat. Akibatnya, langit mulai menjadi cerah sehingga sinar

    Matahari dapat kembali masuk menyinari Bumi dan mengakibatkan terjadinya

    proses penguapan sehingga volume air laut di Bumi juga mengalami pengurangandan bagian-bagian di Bumi yang awalnya terendam air mulai kering. Proses

  • 7/22/2019 MAKALAH PENCEMARAN LAUT.docx

    5/15

    pelapukan batuan terus berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa ke lautan,

    menyebabkan air laut semakin asin.

    Pada 3,8 milyar tahun yang lalu, planet Bumi mulai terlihat biru karena laut

    yang sudah terbentuk tersebut. Suhu bumi semakin dingin karena air di laut

    berperan dalam menyerap energi panas yang ada, namun pada saat itu diperkirakan

    belum ada bentuk kehidupan di bumi. Kehidupan di Bumi, menurut para ahli,

    berawal dari lautan (life begin in the ocean). Namun demikian teori ini masih

    merupakan perdebatan hingga saat ini.

    Pada hasil penemuan geologis di tahun 1971 pada bebatuan di Afrika Selatan

    (yang diperkirakan berusia 3,2 s.d. 4 milyar tahun) menunjukkan adanya fosil

    seukuran beras dari bakteri primitif yang diperkirakan hidup di dalam lumpur

    mendidih di dasar laut. Hal ini mungkin menjawab pertanyaan tentang saat-saat

    awal kehidupan dan di bagian lautan yang mana terjadi awal kehidupan tersebut.

    Sedangkan kelautan itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari berbagai biota atau

    makhluk hidup di laut yang perlu dimanfaatkan melalui usaha perikanan.

    2.3 Manfaat Laut

    Laut memiliki banyak fungsi / peran / manfaat bagi kehidupan manusia danmakhluk hidup lainnya karena di dalam dan di atas laut terdapat kekayaan sumber

    daya alam yang dapat kita manfaatkan diantaranya yaitu :

    1. Tempat rekreasi dan hiburan

    2. Tempat hidup sumber makanan kita

    3. Pembangkit listrik tenaga ombak, pasang surut, angin, dsb.

    4. Tempat budidaya ikan, kerang mutiara, rumput laun, dll.

    5. Tempat barang tambang berada

    6. Salah satu sumber air minum (desalinasi)

    7. Sebagai jalur transportasi air

    8. Sebagai tempat cadangan air bumi

    9. Sebagai objek riset penelitian dan pendidikan, dll

  • 7/22/2019 MAKALAH PENCEMARAN LAUT.docx

    6/15

    2.4 Jenis-jenis Laut

    Ada beberapa jenis laut, menurut cara terjadinya kita mengenal adanya laut

    Transgresi, laut Ingresi dan laut Regresi :

    a. Laut Transgresi (laut yang meluas), terjadi karena adanya perubahan

    permukaan laut secara positif (secara meluas). Perubahan permukaan ini

    terjadi karena naiknya permukaan air laut atau daratannya yang turun,

    sehingga bagian-bagian daratan yang rendah tergenang air laut. Perubahan

    ini terjadi pada zaman es. Contoh laut jenis ini adalah laut Jawa, laut Arafuru

    dan laut Utara.

    b. Laut Ingresi, adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan tanah di

    dasar laut. Oleh karena itu laut ini juga sering disebut laut tanah turun.

    Penurunan tanah di dasar laut akan membentuk lubuk laut dan palung laut.

    Lubuk laut atau basin adalah penurunan di dasar laut yang berbentuk bulat.

    Contohnya : lubuk Sulu, lubuk Sulawesi, lubuk Banda dan lubuk Karibia.

    Sedangkan Palung Laut atau trog adalah penurunan di dasar laut yang

    bentuknya memanjang. Contohnya palung Mindanau yang dalamnya 1.085

    m, palung Sunda yang dalamnya 7.450 m, palung Jepang yang dalamnya

    9.433 m serta palung Mariana yang dalamnya 10.683 m (terdalam di dunia).c. Laut Regresi, adalah laut yang menyempit. Penyempitan terjadi karena

    adanya pengendapan oleh batuan (pasir, lumpur dan lain-lain) yang dibawa

    oleh sungaisungai yang bermuara di laut tersebut. Penyempitan laut banyak

    terjadi di pantai utara pulau Jawa.

    Menurut letaknya, laut dibedakan menjadi tiga yaitu laut tepi, laut pertengahan dan

    laut pedalaman.

    1) Laut tepi (laut pinggir), adalah laut yang terletak di tepi benua (kontinen) dan

    seolaholah terpisah dari samudera luas oleh daratan pulau-pulau atau jazirah.

    Contohnya laut Cina Selatan dipisahkan oleh kepulauan Indonesia dan

    kepulauan Filipina.

    2) Laut pertengahan, adalah laut yang terletak di antara benua-benua. Lautnya

    dalam dan mempunyai gugusan pulau-pulau. Contohnya laut Tengah di

    antara benua Afrika- Asia dan Eropa, laut Es Utara di antara benua Asia

    dengan Amerika dan lain-lain.

  • 7/22/2019 MAKALAH PENCEMARAN LAUT.docx

    7/15

    3) Laut pedalaman, adalah laut-laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh

    daratan. Contohnya laut Kaspia, laut Hitam dan laut Mati. Berdasarkan

    kedalamannya laut dibedakan menjadi 4 wilayah (zona) yaitu: zona Lithoral,

    zona Neritic, zona Bathyal dan zona Abysal.

    Zona Lithoral, adalah wilayah pantai atau pesisir atau shore. Di wilayah

    ini pada saat air pasang tergenang air dan pada saat air laut surut

    berubah menjadi daratan. Oleh karena itu wilayah ini sering juga

    disebut wilayah pasang-surut.

    Zona Neritic (wilayah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah pasang

    surut hingga kedalaman 150 m. Pada zona ini masih dapat ditembus

    oleh sinar matahari sehingga pada wilayah ini paling banyak terdapat

    berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuh-tumbuhan.

    Contohnya laut Jawa, laut Natuna, selat Malaka dan laut-laut di sekitar

    kepulauan Riau.

    Zona Bathyal (wilayah laut dalam), adalah wilayah laut yang memiliki

    kedalaman antara 150 m hingga 1800 m. Wilayah ini tidak dapat

    tertembus sinar matahari, oleh karena itu kehidupan organismenya

    tidak sebanyak yang terdapat di wilayah Neritic.

    Zone Abyssal (wilayah laut sangat dalam), yaitu wilayah laut yang

    memiliki kedalaman di atas 1800 m. Di wilayah ini suhunya sangat

    dingin dan tidak ada tumbuh-tumbuhan. Jenis hewan yang dapat hidup

    di wilayah ini sangat terbatas.

    2.5 Pencemaran Laut

    Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi

    dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti

    berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses

    alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi

    sesuai dengan peruntukkannya.

    Undang-undang No. 23 tahun 1997 tentang ketentuan-ketentuan pokok

    pengelolaan lingkungan hidup memberikan pengertian pencemaran secara umum

    sebagai berikut : Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya

    makhluk hidup,zat atau komponen lainnya kedalam lingkungan hidup oleh kegiatanmanusia sehingga kualitasnya turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan

    http://id.wikipedia.org/wiki/Mahluk_hiduphttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Udarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Udarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mahluk_hidup
  • 7/22/2019 MAKALAH PENCEMARAN LAUT.docx

    8/15

    lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Pengertian

    dari pencemaran lingkungan, pada prinsipnya sama dengan pengertian dari

    pencemaran laut. Karena laut adalah juga merupakan bagian integral lingkungan

    hidup. Oleh sebab itu apabila disebut pencemaran laut maka hal tersebut berarti

    pencemaran lingkungan, dalam hal ini pencemaran lingkungan laut.

    Dalam sebuah kasus pencemaran, banyak bahan kimia yang berbahaya

    berbentuk partikel kecil yang kemudian diambil oleh plankton dan binatang dasar,

    yang sebagian besar adalah pengurai ataupun filter feeder (menyaring air). Dengan

    cara ini, racun yang terkonsentrasi dalam laut masuk ke dalam rantai makanan,

    semakin panjang rantai yang terkontaminasi, kemungkinan semakin besar pula

    kadar racun yang tersimpan. Pada banyak kasus lainnya, banyak dari partikel

    kimiawi ini bereaksi dengan oksigen, menyebabkan perairan menjadi anoxic.

    Sebagian besar sumber pencemaran laut berasal dari daratan, baik tertiup angin,

    terhanyut maupun melalui tumpahan.

    2.6 Penyebab Pencemaran Laut

    2.6.1 Pencemaran oleh logam berat

    Logam berat ialah benda padat atau cair yang mempunyai berat 5 gram atau

    lebih untuk setiap cm3, sedangkan logam yang beratnya kurang dari 5 gram adalah

    logam ringan. Logam berat memiliki densitas yang lebih dari 5 gram/cm3 dan logam

    berat bersifat tahan urai. Sifat tahan urai inilah yang menyebabkan logam berat

    semakin terakumulasi di dalam perairan. Logam berat yang berada di dalam air

    dapat masuk ke dalam tubuh manusia, baik secara langsung maupun tidak

    langsung. Logam berat di dalam air dapat masuk secara langsung ke dalam tubuh

    manusia apabila air yang mengandung logam berat diminum, sedangkan secara

    tidak langsung apabila memakan bahan makanan yang berasal dari air tersebut. Di

    dalam tubuh manusia, logam berat juga dapat terakumulasi dan menimbulkan

    berbagai bahaya terhadap kesehatan.

    Logam berat, seperti merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd),

    kromium (Cr), seng (Zn), dan nikel (Ni), merupakan salah satu bentuk materi

    anorganik yang sering menimbulkan berbagai permasalahan yang cukup serius

    pada perairan. Penyebab terjadinya pencemaran logam berat pada perairan

    biasanya berasal dari masukan air yang terkontaminasi oleh limbah buangan industri

  • 7/22/2019 MAKALAH PENCEMARAN LAUT.docx

    9/15

    dan pertambangan. Jenis-Jenis Industri Pembuang Limbah yang Mengandung

    Logam Berat :

    Kertas: Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Zn

    Petro-chemical: Cd, Cr, Hg, Pb, Sn, Zn

    Pengelantang: Cd, Cr, Hg, Pb, Sn, Zn

    Pupuk: Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Zn

    Kilang minyak: Cd, Cr, Cu, Pb, Ni, Zn

    Baja: Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Sn, Zn

    Logam bukan besi: Cr, Cu, Hg, Pb, Zn

    Kendaraan bermotor, pesawat terbang: Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Sn, Zn

    Gelas, semen, keramik: Cr

    Tekstil: Cr

    Industri kulit: Cr

    Pembangkit listrik tenaga uap: Cr, Zn

    2.6.2 Pencemaran oleh sampah

    Plastik telah menjadi masalah global. Sampah plastik yang dibuang, terapung

    dan terendap di lautan. 80% (delapan puluh persen) dari sampah di laut adalah

    plastik, sebuah komponen yang telah dengan cepat terakumulasi sejak akhir

    Perang Dunia II. Massa plastik di lautan diperkirakan yang menumpuk hingga

    seratus juta metrik ton.

    Plastik dan turunan lain dari limbah plastik yang terdapat di laut berbahaya

    untuk satwa liar dan perikanan. Organisme perairan dapat terancam akibat terbelit,

    sesak napas, maupun termakan.

    Jaring ikan yang terbuat dari bahan plastik, kadang dibiarkan atau hilang di

    laut. Jaring ini dikenal sebagai hantu jala sangat membahayakan lumba-lumba,

    penyu, hiu, dugong, burung laut, kepiting, dan makhluk lainnya. Plastik yang

    membelit membatasi gerakan, menyebabkan luka dan infeksi, dan menghalangi

    hewan yang perlu untuk kembali ke permukaan untuk bernapas.

    Sampah yang mengandung kotoran minyak juga dibuang kelaut melalui

    sistem daerah aliran sungai (DAS). Sampah-sampah ini kemungkinan mengandung

  • 7/22/2019 MAKALAH PENCEMARAN LAUT.docx

    10/15

    logam berat dengan konsentrasi yang tinggi. Tetapi umumnya mereka kaya akan

    bahan-bahan organik, sehingga akan memperkaya kandungan zat-zat makanan

    pada suatu daerah yang tercemar yang membuat kondisi lingkungan menjadi lebih

    baik bagi pertumbuhan mikroorganisme.

    Aktifitas pernafasan dari organisme ini membuat makin menipisnya

    kandungan oksigen khususnya pada daerah estuarin. Hal tersebut akan

    berpengaruh besar pada kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan yang hidup di

    daerah tersebut. Pada keadaan yang paling ekstrim, jumlah spesies yang ada

    didaerah itu akan berkurang secara drastis dan dapat mengakibatkan bagian dasar

    dari estuarin kehabisan oksigen. Sehingga mikrofauna yang dapat hidup disitu

    hanya dari golongan cacing saja. Jenis-jenis sampah kebanyakan termasuk

    golongan yang mudah hancur dengan cepat, sehingga pencemaran yang

    disebabkannya tidak merupakan suatu masalah besar diperairan terbuka.

    2.6.3 Pencemaran oleh minyak

    Saat ini industri minyak dunia telah berkembang pesat, sehingga kecelakaan

    kecelakaan yang mengakibatkan tercecernya minyak dilautan hampirtidak bias

    dielakkan.Kapal tanker mengangkut minyak mentah dalam jumlah besar tiap tahun.

    Apabila terjadi pencemaran miyak dilautan, ini akan mengakibatkan minyak

    mengapung diatas permukaan laut yang akhirnya terbawa arus dan terbawa ke

    pantai. Contoh kecelakaan kapal yang pernah terjadi :

    a. Torrey canyon dilepas pantai Inggris 1967mengakibatkan 100.000 burung mati

    b. Showa maru di selat Malaka pada tahun 1975

    c. Amoco Cadiz di lepas pantai Perancis 1978

    Pencemaran minyak mempunyai pengaruh luas terhadap hewan dan tumbuh

    tumbuhan yang hidup disuatu daerah. Minyak yang mengapung berbahaya bagi

    kehidupan burung laut yang suka berenang diatas permukaan air. Tubuh burung

    akan tertutup minyak. Untuk membersihkannya, mereka menjilatinya. Akibatnya

    mereka banyak minum minyak dan mencemari diri sendiri. Selain itu, mangrove dan

    daerah air payau juga rusak. Mikroorganisme yang terkena pencemaran akan

    segera menghancurkan ikatan organik minyak, sehingga banyak daerah pantai yang

  • 7/22/2019 MAKALAH PENCEMARAN LAUT.docx

    11/15

    terkena ceceran minyak secara berat telah bersih kembali hanya dalam waktu 1 atau

    2 tahun.

    2.6.4 Pecemaran akibat proses Eutrofikasi

    Peristiwa Eutrofikasi adalah kejadian peningkatan/pengkayaan nutrisi,biasanya senyawa yang mengandung nitrogen atau fosfor, dalam ekosistem. Hal ini

    dapat mengakibatkan peningkatan produktivitas primer (ditandai peningkatan

    pertumbuhan tanaman yang berlebihan dan cenderung cepat membusuk). Efek lebih

    lanjut termasuk penurunan kadar oksigen, penurunan kualitas air, serta tentunya

    menganggu kestabilan populasi organisme lain.

    Muara merupakan wilayah yang paling rentan mengalami eutrofikasi karena

    nutrisi yang diturunkan dari tanah akan terkonsentrasi. Nutrisi ini kemudian dibawa

    oleh air hujan masuk ke lingkungan laut , dan cendrung menumpuk di muara.

    The World Resources Institute telah mengidentifikasi 375 hipoksia

    (kekurangan oksigen) wilayah pesisir di seluruh dunia. Laporan ini menyebutkan

    kejadian ini terkonsentrasi di wilayah pesisir di Eropa Barat, Timur dan pantai

    Selatan Amerika Serikat, dan Asia Timur, terutama di Jepang. Salah satu contohnya

    adalah meningkatnya alga merah (red tide) secara signifikan yang membunuh ikan

    dan mamalia laut serta menyebabkan masalah pernapasan pada manusia dan

    beberapa hewan domestik. Umumnya terjadi saat organisme mendekati ke arah

    pantai.

    2.6.5 Pencemaran oleh pestisida

    Kerusakan yang disebabkan oleh pestisida adalah bersifat akumulatif. Mereka

    sengaja ditebarkan ke dalam suatu lingkungan dengan tujuan untuk mengontrol

    hama tanaman atau organism-organisme lain yang tidak diinginkan. Idealnya

    pestisida ini harus mempunyai spesifikasi yang tinggi yaitu dapat membunuh

    organism-organisme yang tidak dikehendaki tanpa merusak hewan lainnya, tetapi

    pada kenyataannya pestisida bisa membunuh biota air yang ada di laut.

    Beberapa pestisida yang dipakai kebanyakan berasal dari suatu grup bahan

    kimia yang disebut Organochloride. DDT termasuk dalam grup ini. Pestisida jenis ini

    termasuk golongan yang mempunyai ikatan molekul yang sangat kuat dimana

    molekul-molekul ini kemungkinan dapat bertahan di alam sampai beberapa tahunsejak mereka mulai dipergunakan. Hal itu sangat berbahaya karena dengan

  • 7/22/2019 MAKALAH PENCEMARAN LAUT.docx

    12/15

    digunakannya golongan ini secara terus menerus akan membuat mereka menumpuk

    di lingkungan dan akhirnya mencapai suatu tingkatan yang tidak dapat ditolerir lagi

    dan berbahaya bagi organism yang hidup didaerah tersebut.

    Hewan biasanya menyimpan organochloride di dalam tubuh mereka.

    Beberapa organisme air termasuk ikan dan udang ternyata menumpuk bahan kimia

    didalam jaringan tubuhnya. Ketika pestisida masuk ke dalam ekosistem laut, mereka

    segera diserap ke dalam jaring makanan di laut. Dalam jarring makanan, pestisida

    ini dapat menyebabkan mutasi, serta penyakit, yang dapat berbahaya bagi hewan

    laut , seluruh penyusun rantai makanan termasuk manusia.

    2.6.6 Pencemaran akibat polusi kebisingan

    Kehidupan laut dapat rentan terhadap pencemaran kebisingan atau suara

    dari sumber seperti kapal yang lewat, survei seismik eksplorasi minyak, dan

    frekuensi sonar angkatan laut. Perjalanan suara lebih cepat di laut daripada di

    udara.

    Hewan laut, seperti paus, cenderung memiliki penglihatan lemah, dan hidup

    di dunia yang sebagian besar ditentukan oleh informasi akustik. Hal ini berlaku juga

    untuk banyak ikan laut yang hidup lebih dalam di dunia kegelapan. Dilaporkan

    bahwa antara tahun 1950 dan 1975, ambien kebisingan di laut naik sekitar sepuluh

    desibel (telah meningkat sepuluh kali lipat).

    Sumber suara di laut antara lain :

    1. Sumber alami

    Suara di laut yang timbul akibat proses alami terbagi dalam dua yaitu

    proses fisika serta proses biologi. Proses fisika ini antara lain : aktivitas

    tektonik, gunung api dan gempa bumi, angin, gelombang. Sedangkan contoh

    dari aktivitas biologis misalnya suara dari mamalia laut dan ikan.

    2. Lalu lintas kapal

    Banyak dari kapal-kapal yang beroperasi di laut menimbulkan

    kebisingan yang berpengaruh pada ekosistem laut dan umumnya berada

    pada batasan suara 1000Hz. Kapal-kapal Tanker Besar yang beroperasi

    mengangkut minyak biasanya mengeluarkan suara dengan level 190 desibel

    atau sekitar 500Hz. Sedangkan untuk ukuran kapal yang lebih kecil biasanya

  • 7/22/2019 MAKALAH PENCEMARAN LAUT.docx

    13/15

    hanya menimbulkan gelombang suara sekitar160-170 desibel. Kapal-kapal ini

    menimbulkan sejenis tembok virtual yang disebut white noise yang memiliki

    kebisingan konstan. White noise dapat menghalangi komunikasi antara

    mamalia di laut sampai batas untuk area yang lebih kecil. Selain kapal Tanker

    juga Kapal-kapal besar lainnya sejenis Cargo yang membawa petikemas

    memiliki kebisingan yang cukup menimbulkan pencemaran suara di laut.

    3. Eksplorasi dan Ekspoitasi Gas dan Minyak

    Kegiatan eksplorasi dan ekspoitasi gas dan minyak banyak

    menggunakan survei seismik, pembangunan anjungan minyak/rig,

    pengeboran minyak, dll. Kebanyakan dari survei seismik saat ini

    menggunakan airguns sebagai sumber suara, alat ini merupakan alat berisi

    udara yang memproduksi sinyal akustik dengan cepat mengeluarkan udara

    terkompresi ke dalam kolom air. Metoda tersebut dapat menciptakan suara

    dengan intensitas sampai dengan 255 desibel. Pengaruhnya terhadap hewan

    lainnya juga dapat menimbulkan kerusakan pendengaran akibat dari tekanan

    air yang ditimbulkan. Seperti layaknya penggunaan dinamit, airguns juga

    berpengaruh terhadap pendengaran manusia secara langsung. Pulsa sinyal

    akustik ini dapat menimbulkan konflik terhadap mamalia laut, seperti misalnya

    paus jenis mysticete, sperm, dan beaked yang menggunakan frekuensi suara

    yang rendah. Begitu juga dalam aktivitas pembangunan rig dan pengeboran

    minyak dimana dalam operasionalnya setiap hari banyak menghasilkan suara

    serta menimbulkan kebisingan yang beresiko bagi mamalia laut.

    4. Penelitian Oseanografi dan Perikanan

    Pernah diadakan survei dengan menggunakan Acoustic Thermography

    of Ocean Climate (ATOC) dimana digunakan kanal suara untuk

    memperlihatkan rata-rata temperatur laut. Sistem ini digunakan untuk

    penelitian mengenai faktor temperatur laut. Akibatnya terhadap hewan-hewan

    di laut terbukti bahwa mereka bergerak menjauh (terutama Paus jenis

    tertentu) namun selang beberapa saat mereka kembali untuk mencari

    makanan. Deruman dari Speaker yang dipasang berkekuatan 220 desibel

    tepat di sumbernya, dan terdeteksi sampai dengan 11000 mil jauhnya. Dari

    penyebab diatas terdapat juga penyebab lainnya yang tidak disebutkan di

    sini, salah satunya adalah kegiatan perikanan para nelayan yang

    menggunakan peledak atau pukat harimau yang tidak hanya menimbulkan

  • 7/22/2019 MAKALAH PENCEMARAN LAUT.docx

    14/15

    polusi suara namun juga merusak secara langsung ekosistem di laut itu

    sendiri.

    5. Kegiatan militer

    Ada beberapa aktivitas yang dilakukan militer yang menghasilkan

    sumber suara yang menimbulkan kebisingan di laut. Salah satu contohnya

    yaitu aktivitas kapal naval milik US.Army yang menggunakan sonar aktif

    ketika berlatih dan dalam aktivitas rutin. Angkatan Laut Amerika (NAVY)

    pernah mengembangkan suatu sistem yang dinamakan Low Frequency

    Active Sonnars (LFA) untuk keperluan militernya. Dalam penggunaannya,

    terbukti bahwa terdapat beberapa efek negatif terhadap kehidupan dan

    perilaku mamalia di lautan. Terhadap ikan paus efek tersebut ternyata

    mengganggu jalur migrasi dan untuk jenis ikan paus biru dan ikan paus sirip

    adalah terhentinya proses komunikasi satu sama lain. Bahkan setelah melalui

    beberapa penelitian, maka pengunaan LFA tersebut juga berpengaruh

    terhadap kesehatan manusia. Beberapa penyelam NAVY yang menerima

    transmisi dari sekitar 160 desibel akibat sistem tersebut terbukti terkena

    gangguan seperti vertigo, gangguan terhadap gerakan tubuh serta gangguan

    di daerah perut dan dada.

    Bukti-bukti lainnya dari pengaruh akibat sonar yang dihasilkan ini di sebutkan

    oleh Vonk and Martin (1989), Simmonds and Lopez-Jurado (1991), Frantzis (1998)

    dan Frantzis and Cebrian (1999) mereka menganggap bunyi keras yang ditimbulkan

    oleh aktifitas militer ini telah menyebabkan terdamparnya paus jenis beaked di Pulau

    Canary dan Laut Ionia. Selain itu paus jenis sperm mengalami perubahan kelakuan

    dalam vokalisasi dalam merespons sonar ini.

    Pendamparan lainnya terjadi pada bulan maret 2000 di Bahama, 17 mamalia

    laut( termasuk 2 spesies paus jenis beaked dan minke). Pendamparan ini terjadi

    akibat latihan militer Amerika yang menggunakan sonar.

  • 7/22/2019 MAKALAH PENCEMARAN LAUT.docx

    15/15

    III. PENUTUP

    Demikianlah pemarapan singkat tulisan tentang Pencemaran Laut dilihat dari

    sudut pandang hukum lingkungan internasional. Banyak kekurangan dan kealpaan

    untuk itu diharapkan kepada Bapak/Ibu dosen pengasuh mata kuliah ini serta rekan-

    rekan memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan tulisan kelomok kami

    ini. Terima kasih.