makalah nokia

9
1. Pendahuluan Dalam era globalisasi dewasa ini dunia usaha dihadapkan dengan kondisi persaingan yang semakin ketat. Setiap perusahaan harus mampu bertahan dan terus berkembang di pasar bisnis, karena tolak ukur keberhasilan usaha biasanya ditentukan oleh bagaimana perusahaan tersebut dapat menguasai pasarnya, disamping dengan menentukan berapa laba yang diperoleh, dan sejauh mana tercapainya kepuasan pelanggan maupun para pemegang saham perusahaan. Kemajuan teknologi memberikan peluang kepada setiap pihak untuk menghasilkan produk dengan kualitas sama baik dan harga yang sama kompetitif, sehingga produk yang beredar di pasar umumnya relatif mirip dan sulit untuk dibedakan. Hal ini mendorong perusahaan untuk melakukan berbagai cara dan strategi tertentu yang direncanakan sedemikian rupa untuk meningkatkan kinerjanya dalam mencapai tujuan perusahaan dan produk yang dihasilkan dapat diminati serta laku di pasaran. Dengan melakukan strategi, perusahaan dapat mendeskripsikan arah umum yang akan dituju, dengan mengevaluasi keunggulan serta kelemahan perusahaan sehubungan dengan ancaman dan peluang yang ada dalam lingkungan untuk menyesuaikan dengan kompetisi inti perusahaan. Kondisi tersebut akan semakin didukung apabila semua pihak yang terlibat dalam perusahaan juga dapat bekerjasama dengan baik dalam melakukan setiap kegiatan perusahaan baik dari segi internal maupun eksternal, dengan meminilmalisir perbedaan-perbedan yang ada yang dapat menimbulkan konflik atau ketidaksesuaian. Karena dengan tindakan dan kepentingan yang selaras, tujuan perusahaan akan semakin mudah tercapai. Termasuk yang dilakukan oleh Nokia Corporation yang terus berusaha menghasilkan inovasi baru dalam produknya demi memenuhi keinginan pasar dan menarik minat konsumen hingga pernah berhasil menguasai pasar dunia sebagai produsen telepon genggam terbesar pertama dengan kualitas yang tidak diragukan lagi. Untuk mempertahankan pangsa pasar selama beberapa tahun bukan hal yang mudah bagi Nokia, mengingat jumlah kompetitor yang semakin banyak dan sikap konsumen yang lebih selektif dalam memilih produk. Hal ini menuntut manajemen perusahaan Nokia untuk lebih cermat menentukan strategi bersaingnya disamping dapat mengendalikan perilaku setiap anggota dalam perusahaan, sehingga dapat memenangkan persaingan, serta dapat mendesain dan mengimplementasaikan strategi pemasaran yang mampu menciptakan, mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan konsumennya. Namun saat ini kondisinya memprihatinkan Nokia sedang mengalami penurunan drastis bahkan terancam bangkrut dalam segala aspek, baik dari segi pendapatan, jumlah investasi saham, maupun penjualan produk akibat semakin melemahnya minat konsumen terhadap produk ini. Dengan demikian perusahaan Nokia harus mencari cara agar dapat menguasai pangsa pasarnya kembali dengan menganalisis apa penyebab terjadinya penurunan. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis ingin mengetahui hal apa saja yang menyebabkan terjadinya permasalahan yang saat ini dialami oleh Nokia Corporation terutama apabila dikaitkan dengan strategi dan perilaku dalam organisasi pada perusahaan Nokia. 2. Gambaran Ringkas Perusahaan Nokia Corporation adalah sebuah perusahaan peralatan telekomunikasi terbesar yang berbasis di Finlandia. Didirikan pertama kali oleh Fredrik Idestam dan Leo Mechelin pada tahun 1965. Kantor pusatnya berada di kota Espoo, Finlandia. Perusahaan ini paling dikenal melalui produk-produk telepon genggamnya. Nokia memproduksi telepon genggam untuk seluruh pasar dan protokol utama, termasuk GSM, CDMA, dan W-CDMA (UMTS). Pada

Upload: aqonia

Post on 17-Sep-2015

867 views

Category:

Documents


133 download

DESCRIPTION

makalah tentang perusahaan nokia

TRANSCRIPT

  • 1. Pendahuluan

    Dalam era globalisasi dewasa ini dunia usaha dihadapkan dengan kondisi persaingan

    yang semakin ketat. Setiap perusahaan harus mampu bertahan dan terus berkembang di pasar

    bisnis, karena tolak ukur keberhasilan usaha biasanya ditentukan oleh bagaimana perusahaan

    tersebut dapat menguasai pasarnya, disamping dengan menentukan berapa laba yang

    diperoleh, dan sejauh mana tercapainya kepuasan pelanggan maupun para pemegang saham

    perusahaan.

    Kemajuan teknologi memberikan peluang kepada setiap pihak untuk menghasilkan

    produk dengan kualitas sama baik dan harga yang sama kompetitif, sehingga produk yang

    beredar di pasar umumnya relatif mirip dan sulit untuk dibedakan. Hal ini mendorong

    perusahaan untuk melakukan berbagai cara dan strategi tertentu yang direncanakan

    sedemikian rupa untuk meningkatkan kinerjanya dalam mencapai tujuan perusahaan dan

    produk yang dihasilkan dapat diminati serta laku di pasaran. Dengan melakukan strategi,

    perusahaan dapat mendeskripsikan arah umum yang akan dituju, dengan mengevaluasi

    keunggulan serta kelemahan perusahaan sehubungan dengan ancaman dan peluang yang ada

    dalam lingkungan untuk menyesuaikan dengan kompetisi inti perusahaan. Kondisi tersebut

    akan semakin didukung apabila semua pihak yang terlibat dalam perusahaan juga dapat

    bekerjasama dengan baik dalam melakukan setiap kegiatan perusahaan baik dari segi internal

    maupun eksternal, dengan meminilmalisir perbedaan-perbedan yang ada yang dapat

    menimbulkan konflik atau ketidaksesuaian. Karena dengan tindakan dan kepentingan yang

    selaras, tujuan perusahaan akan semakin mudah tercapai. Termasuk yang dilakukan oleh

    Nokia Corporation yang terus berusaha menghasilkan inovasi baru dalam produknya demi

    memenuhi keinginan pasar dan menarik minat konsumen hingga pernah berhasil menguasai

    pasar dunia sebagai produsen telepon genggam terbesar pertama dengan kualitas yang tidak

    diragukan lagi.

    Untuk mempertahankan pangsa pasar selama beberapa tahun bukan hal yang mudah

    bagi Nokia, mengingat jumlah kompetitor yang semakin banyak dan sikap konsumen yang

    lebih selektif dalam memilih produk. Hal ini menuntut manajemen perusahaan Nokia untuk

    lebih cermat menentukan strategi bersaingnya disamping dapat mengendalikan perilaku

    setiap anggota dalam perusahaan, sehingga dapat memenangkan persaingan, serta dapat

    mendesain dan mengimplementasaikan strategi pemasaran yang mampu menciptakan,

    mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan konsumennya. Namun saat ini kondisinya

    memprihatinkan Nokia sedang mengalami penurunan drastis bahkan terancam bangkrut

    dalam segala aspek, baik dari segi pendapatan, jumlah investasi saham, maupun penjualan

    produk akibat semakin melemahnya minat konsumen terhadap produk ini. Dengan demikian

    perusahaan Nokia harus mencari cara agar dapat menguasai pangsa pasarnya kembali dengan

    menganalisis apa penyebab terjadinya penurunan.

    Berdasarkan hal tersebut, maka penulis ingin mengetahui hal apa saja yang

    menyebabkan terjadinya permasalahan yang saat ini dialami oleh Nokia Corporation terutama

    apabila dikaitkan dengan strategi dan perilaku dalam organisasi pada perusahaan Nokia.

    2. Gambaran Ringkas Perusahaan

    Nokia Corporation adalah sebuah perusahaan peralatan telekomunikasi terbesar yang

    berbasis di Finlandia. Didirikan pertama kali oleh Fredrik Idestam dan Leo Mechelin pada

    tahun 1965. Kantor pusatnya berada di kota Espoo, Finlandia. Perusahaan ini paling dikenal

    melalui produk-produk telepon genggamnya. Nokia memproduksi telepon genggam untuk

    seluruh pasar dan protokol utama, termasuk GSM, CDMA, dan W-CDMA (UMTS). Pada

  • masa kejayaannya di era tahun 1990-an sampai awal tahun 2.000, Nokia memegang peran

    dominan dan berhasil menguasai pasar dunia di peringkat pertama, dengan motonya sebagai

    telepon seluler yang mudah dalam pengoperasiannya.

    Awalnya Nokia Corp didirikan sebagai perusahaan penggilingan pulp dan kata Nokia

    berasal dari nama sebuah komunitas yang tinggal di sungai Emakoski, Finlandia Selatan.

    Kemudian Perusahaan Karet Finlandia mengakuisisi perusahaan penggilingan kayu Nokia

    dan Perusahaan Kabel Finlandia (produsen kabel telepon dan telegraf), sehingga ketiga

    perusahaan ini digabung menjadi Nokia Corporation di tahun 1967. Lalu dikembangkan

    menjadi mesin bubur kayu dan pembuat kertas tahun 1920. Selanjutnya perusahaan ini

    membangun divisi elektronik di pabrik kabel Helsinki, hingga menjurus ke sektor seluler di

    tahun 1968 khususnya dalam hal komunikasi mobile, dan sahamnya mulai tercatat di bursa

    saham dunia seperti Helsinki, Stockholm, Frankfrut, dan New York, terhitung sekitar

    sepertiga dari kapitalisasi pasar dari Bursa Efek Helsinki (OMX Helsinki) pada 2007. Tahun

    1992-sekarang perusahaan ini mengembangkan produk komunikasi mobilenya lebih dalam

    dengan berbagai fitur yang lengkap.

    Pada tahun 2010, Nokia Corp memiliki lebih dari 132.000 karyawan di 120 negara,

    penjualan di lebih dari 150 negara dan pendapatan tahunan global lebih dari 42 milyar, laba bersih sekitar 893 milyar, jumlah aset 38 milyar, jumlah ekuitas lebih dari 16 milyar, serta laba usaha 2 milyar. Nokia menawarkan layanan internet seperti aplikasi, games, musik, peta, media, dan pesan melalui platform OVI, jaringan telekomunikasi peralatan

    melalui Nokia Siemens Networks, dan informasi peta gratis melalui Navteq anak

    perusahaannya

    Visi dan Misi Perusahaan

    1) Visi

    Life Goes Mobile yaitu menjadi pemimpin komunikasi bergerak (mobile communication), dan A World Where Everyone Can be Connected yaitu menggabungkan dunia fisik dengan dunia digital di masa depan melalui teknologi digital

    2) Misi

    - Membantu dan berbagi pada siapapun dalam memenuhi kebutuhan komunikasi agar merasa

    dekat satu sama lain

    - Fokus pada penyediaan teknologi dan kebutuhan konsumen

    - Melakukan strategi dengan percaya pada pertumbuhan, transformasi, dan pembangunan bisnis

    untuk memastikan kesuksesan di masa mendatang

    - Dalam menghadapi perubahan komunikasi, dimana konektivitas merupakan merupakan hal

    yang sangat penting, internet adalah kunci utama Nokia

    - Pelanggan akan menjadi prioritas utama perusahaan kami

    3. Masalah Perusahaan Terkait dengan Judul

    Berikut masalah-masalah yang dialami perusahaan Nokia akhir-akhir ini yang berkaitan

    dengan strategi dan perilaku dalam organisasi :

    Memasuki tahun 2011 Nokia mengalami penurunan penjualan, yang semula Nokia mampu

    menjual 108 juta unit telepon genggam kini hanya 71 juta unit. Pada kuartal pertama tahun

  • 2012, Nokia mengalami kerugian bersih US$1,2 milyar atau sekitar Rp 11 triliun. Ini berawal

    sejak munculnya produk-produk baru dari kompetitor utama seperti Apple, Blackberry, dan

    Samsung yang lebih mampu memenuhi keinginan konsumen, dengan servis dan fasilitas jauh

    lebih memuaskan seperti dengan OS Android, Windows, atau iOS, dibandingkan Nokia yang

    tetap fokus dan yakin pada Symbian sebagai Operating System di handset Nokia, sehingga

    pamor Nokia sebagai perusahaan telepon genggam paling mendominasi mulai terkalahkan.

    (http://katakabar.com/kabar-ekonomi/99-kabar-ekonomi-/3192-nokia-akui-persaingan-kian-

    berat-)

    Selama lima tahun terakhir harga saham Nokia dinyatakan jatuh hampir 90%, para investor

    juga memotong $17 milyar dari nilai pasarnya, serta menghapus prestasi Nokia yang

    kompetitif di masa lalu dengan memberi nilai nol. Hal ini semakin menambah kesulitan

    finansial dan mengurangi kepercayaan perusahaan Nokia.

    (http://tabloidpulsa.co.id/.../3793-dirundung-masalah-keuangan-nokia-bakal-dibantu-

    microsoft)

    Nokia Corp gagal mengeluarkan produk baru bernama Lumia 900 dengan fasilitas windows 8,

    karena banyak keluhan dari konsumen mengenai masalah pada koneksi data. Produk Lumia

    900 juga terlambat diluncurkan (Februari 2012) dibandingkan Iphone 4S (Oktober 2011),

    karena CEO lamban dalam mengambil keputusan akibat terlalu banyak analisa dan

    persamaan persepsi dari berbagai pihak. Nokia kembali mengulangi kesalahan ini pada Nokia

    Lumia 920 (September 2012), sementara pesaing lain sudah memasuki teknologi Quad Core

    lebih awal.

    (http://katakabar.com/kabar-ekonomi/99-kabar-ekonomi-/3192-nokia-akui-persaingan-kian-

    berat-)

    Sebagian besar perusahaan Nokia di seluruh dunia ditutup termasuk perusahaan utamanya di

    Finlandia, serta penutupan riset dan pusat pengembangannya, sekalipun ada yang masih

    bertahan, perusahaan itu sudah berhenti beroperasi dalam memproduksi ponsel.

    (http://tekno.liputan6.com/read/425356/nokia-tutup-pabrik-terakhir-di-finlandia)

    Nokia memangkas 3.700 karyawan dan menghentikan 10.000 karyawan secara global hingga

    akhir tahun 2013.

    (http://www.portalberitanews.blogspot.com/2012/08/pabrik-nokia-bangkrut-akan-di-

    tutup.html)

    Teknologi Nokia dijiplak oleh HTC, RIM, dan Viewsonic yang dinyatakan terkait pelanggaran

    45 paten di Amerika Serikat dan Jerman.

    (http://www.manajementelekomunikasi.org/2012/10/studi-kasus-2-nokia-kelompok-3.html)

    Di tengah-tengah terjadinya krisis, beberapa pimpinan penting Nokia Corp seperti Olli Pekka

    Kallasvuo (CEO Nokia), Anssi Vanjoki (Manajer Smartphone Nokia), dan Ilari Nurmi

    (Wakil Presiden pemasaran produk Nokia) tiba-tiba mengundurkan diri dari perusahaan.

    (http://www.inilah.com/read/detail/819731/nokia-alami-masalah-serius/)

    4. Rumusan Masalah

    Dari penjelasan yang telah di uraikan di atas penulis dapat menarik suatu rumusan

    masalah yaitu Bagaimana strategi dan perilaku dalam organisasi yang diterapkan pada

  • Nokia Corporation dan apakah strategi dan perilaku dalam organisasi tersebut telah sesuai

    untuk mencapai tujuan perusahaan ?

    5. Analisis dan Evaluasi

    1) Analisis SWOT

    Berikut diulas mengenai analisis SWOT pada Nokia Corp secara umum baik dari segi

    Kekuatan (Strenght), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity), maupun Ancaman

    (Threat) :

    a. Strenght (Kekuatan)

    - Memiliki brand image yang melekat di benak masyarakat

    - Merupakan pemasok yang high-end mobile handset

    - Menawarkan produk-produk yang berkualitas tinggi

    - Senantiasa melakukan inovasi pada perkembangan produknya

    - Desain produk Nokia baik dan diunggulkan

    - Menawarkan produk dengan harga terjangkau bagi semua kalangan, dan harga jual kembali

    yang tinggi

    - Nokia menciptakan semua produk dengan pengoperasian yang mudah

    b. Weakness (Kelemahan)

    - Nokia Merasa pangsa pasar telah menjadi milik Nokia di setiap segmen

    - Terlalu menfokuskan desain produk pada slogan ponsel sejuta umat

    - Pengalaman dalam mengelola perusahaan global masih terbatas

    - Adanya tekanan ketat dari manajemen tingkat atas pada karyawan untuk mencapai sasaran-

    sasaran perusahaan yang membuat karyawan berusaha menjual teknologi rahasia Nokia pada

    para pesaing

    - Untuk beberapa versi handphone yang diciptakan, masih banyak kesalahan di bagian

    software dan komponen handphone

    c. Opportunity (Peluang)

    - Sebagai perusahaan yang memegang peranan dominan dalam perkembangan produksi

    telepon genggam, menjadi salahsatu penyebab kepercayaan masyarakat untuk menggunakan

    produk dari Nokia

    - Adanya peningkatan permintaan masyarakat akan barang-barang elektronik yang sudah

    merupakan suatu kebutuhan

    - Tingkat gengsi masyarakat untuk memiliki produk elektronik terbaru dan tercanggih

    semakin tinggi

    - Meningkatnya permintaan masyarakat pada produk-produk yang simple, mudah

    dioperasikan, dan bisa merespon cepat perubahan pasar

    d. Threat (Ancaman)

    - Munculnya pesaing-pesaing baru di industri sejenis dengan produk yang lebih inovatif,

    canggih, dan sesuai selera konsumen

    - Adanya produk-produk baru dari perusahaan lain yang menawarkan harga lebih murah

    dengan kualitas dan fasilitas yang tidak kalah hebat

    - Terjadinya krisis keuangan yang meyebabkan daya beli masyarakat turun

    2) Analisis Strategi

  • Strategi yang digunakan oleh Nokia Corp adalah Strategi pada Tingkat Unit Bisnis

    (Business Unit Level), dimana perusahaan menentukan apa yang seharusnya menjadi misi

    dari unit bisnis tersebut, dan bagaimana unit bisnis dapat bersaing untuk mewujudkan

    misinya.

    a) Panen (Harvest)

    Jika dianalisis menggunakan Matriks Boston Consulting Group, saat ini Nokia

    Corporation berada pada tahap panen (harvest), karena pertumbuhan penjualan produk Nokia

    akhir-akhir ini sangat lesu akibat perusahaan terlalu menganggap telah berhasil menguasai

    pangsa pasar dalam segala bagian, sehingga perusahaan kurang agresif dalam merespons

    segala perubahan dan mulai terkalahkan oleh kompetitor utamanya yang selalu melakukan

    inovasi baru dalam memenuhi selera konsumen, seperti Apple, Blackberry, dan Samsung.

    Hal ini mengakibatkan Head Office perusahaan harus menurunkan tingkat investasinya dan

    mengalihkan dana tersebut untuk peningkatan biaya lain, misalnya melakukan penutupan

    sebagian pabrik dan pemecatan sejumlah karyawan dalam merestrukturisasi keuangan

    perusahaan yang digunakan untuk biaya iklan dan promosi dalam merebut dan menguasai

    kembali pangsa pasar yang berhasil diraihnya pada posisi mempertahankan (hold) di masa

    lalu. Peningkatan biaya iklan dan promosi ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan yang

    berhubungan langsung dengan peningkatan laba.

    b) Biaya Rendah

    Dilihat dari Keunggulan Bersaing Generik, Nokia merupakan salah satu produk

    telepon genggam dengan harga jual cukup terjangkau, tetapi karena Nokia terlalu

    memfokuskan produknya pada slogan handphone sejuta umat yang diperuntukan bagi seluruh

    kalangan masyarakat, terkadang produk Nokia terkesan monoton dan kurang memikirkan

    prospek ke depan akan selera konsumen yang berubah-ubah dan terus meningkat untuk

    memiliki handphone dengan fasilitas terlengkap dan tercanggih terutama bagi kalangan

    muda.

    c) Differensiasi

    Perusahaan Nokia merupakan perusahaan yang loyal terhadap mereknya yaitu tetap

    bernama sama dari awal tahun berdiri, dan saat ini Nokia juga tetap konsisten untuk bergelut

    dalam industri pembuatan telepon genggam dengan pengoperasiannya yang mudah.

    d) Analisis Industri

    Berdasarkan Keunggulan Kompetitif Unit Bisnis, dengan menggunakan analisis

    industri, kekuatan dan ancaman persaingan terbesar yang dialami perusahaan Nokia saat ini

    dapat diketahui yaitu berasal dari :

    Pesaing Yang Ada dan Pendatang Baru

  • Grafik Perbandingan Kinerja dengan Perusahaan Lain

    (http://www.manajementelekomunikasi.org/2012/10/studi-kasus-2-nokia-kelompok-3.html)

    Berdasarkan grafik di atas, nilai saham Nokia di tahun 2012 (ditunjukkan oleh garis

    merah) mengalami penurunan dibandingkan para kompetitor lamanya seperti HTC dan Apple

    yang sedang berjaya. Bahkan Blackberry yang dapat dikatakan sebagai pendatang baru pun

    saat ini posisinya masih di atas Nokia. Hal ini terjadi karena para pesaing Nokia pintar untuk

    melihat selera dan permintaan pasar, serta agresif untuk menyikapi segala perubahan,

    sehingga produk yang diciptakan selalu tampil beda dari produk lain yang membuat

    konsumen tertarik untuk meliriknya, seperti Smartphone yang berbasis Apple mempunya

    keunikan (user experience, high lifestyle), atau smartphone berbasis Android (kaya akan

    applikasi dan game gratis), demikian pula Smartphone Blackberry (push email, messaging,

    BBM dan social media).

    3) Analisis Perilaku dalam Organisasi

    Jika dilihat dari permasalahannya, faktor-faktor informal yang berpengaruh terhadap

    keselarasan tujuan perusahaan baik dari segi internal maupun eksternal menjadi salah satu penyebab terjadinya kemunduran yang dialami oleh Nokia Corp saat ini.

    a) Faktor Internal, meliputi :

    Gaya Manajemen

    Pihak manajemen tingkat atas (top management) Nokia Corp memiliki sikap

    kepemimpinan yang penuh tekanan ketat pada para karyawannya terutama dalam

    menjalankan tugas demi mencapai sasaran-sasaran perusahaan, sehingga membuat sebagian

    karyawan nekad untuk menjual teknologi rahasia Nokia pada para pesaing karena merasa

    kurang nyaman dengan kondisi tersebut.

    Budaya

    Denial yang membudaya di perusahaan Nokia, yaitu kebiasaan para pegawai Nokia

    yang menyangkal, menghindar, atau bahkan menolak dan tidak ingin melihat fakta-fakta

    yang tidak sejalan dengan keyakinan-keyakinan dan pandangan-pandangannya, tidak sesuai

    dengan keinginan yang dinanti-nantikan, atau tidak sesuai dengan tujuan perusahaan.

    Akibatnya saat perusahaan dihadapkan dengan berbagai masalah, mereka seolah berusaha

    menghindar dari kenyataan dan menganggap keadaan perusahaan tetap dalam keadaan baik.

    Persepsi dan Komunikasi

  • Birokrasi yang kompleks dan divisi yang terlalu gemuk menyebabkan anggota

    perusahaan termasuk CEO sulit untuk berinteraksi dan bekerjasama dengan baik satu sama

    lain, sehingga seringkali menjadi penghambat dalam pengambilan keputusan karena

    membutuhkan waktu yang lebih lama untuk melakukan komunikasi dan menyamakan

    persepsi yang berbeda-beda atau bahkan bertentangan dalam menghadapi setiap kejadian

    perusahaan termasuk dalam menyikapi trend baru, seperti pada kasus peluncuran produk baru

    Lumia 900 dan 920 yang akhirnya kalah cepat dari produk kompetitor.

    b) Faktor Eksternal, meliputi :

    Etos Kerja

    Meskipun para karyawan perusahaan Nokia tergolong orang yang berintelektual

    tinggi dan ulet, tetapi saat mereka sudah merasa sangat tertekan oleh top manajemennya

    dalam menjalankan tugas dan mencapai tujuan perusahaan dengan tenggang waktu yang

    terbatas, sebagian pegawai tidak bisa bersikap loyal terhadap perusahaan, ini dapat terlihat

    ketika mereka menjual teknologi rahasia Nokia pada para pesaing yang seharusnya menjadi

    rahasia pribadi bagi perusahaan dalam bersaing dengan kompetitornya.

    Selain faktor-faktor informal di atas, sistem pengendalian formal pada perusahaan

    Nokia juga dapat menjadi penyebab terjadinya masalah, terutama yang berkaitan dengan :

    Aturan-Aturan

    Aturan berupa pengendalian dan pengamanan asset perusahaan baik secara fisik

    maupun non fisik yang diterapkan Nokia Corp masih dinilai rendah, sebab masih

    memungkinkan terjadinya pencurian maupun penyalahgunaan asset berharga milik

    perusahaan oleh pihak-pihak tertentu termasuk oleh pihak internal, seperti yang terjadi pada

    kasus penjiplakan teknologi rahasia perusahaan oleh RIM, HTC, dan Viewsonic yang

    dituduhkan Nokia, dan disebut-sebut sebetulnya karyawan Nokia sendiri yang menjual

    teknologi tersebut pada pesaing tanpa sepengetahuan perusahaan.

    4) Analisis Struktur Organisasi

    Struktur organisasi yang digunakan oleh Nokia Corporation adalah struktur organisasi

    garis (line organization), yaitu kekuasaan ditentukan sesuai garis yang menghubungkannya.

    Apabila terbentuk secara horizontal, maka bagian paling kiri memiliki kekuasaan yang lebih

    besar dari bagian yang kanan, dan bila terbentuk secara horizontal, maka kekuasaan yang

    paling besar berada di bagian paling atas dan terus ke bagian bawah. Secara umum, struktur organisasi perusahaan Nokia digambarkan di bawah ini :

  • Gambaran Umum Struktur Organisasi Nokia Corporation

    Sumber : (http://www.thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00472-mn%204.pdf)

    Jenis struktur organisasi perusahaan Nokia juga termasuk struktur unit bisnis, dimana

    di dalamnya para unit manajer bertanggungjawab atas aktivitas-aktivitas dari masing-masing

    unit, karena Nokia Corp merupakan perusahaan yang terdiri dari tiga grup bisnis, yaitu

    mobile phone, multimedia, dan network. Misalnya, manajer untuk grup unit bisnis mobile

    phone, manajer unit bisnis multimedia, dan manajer unit bisnis network masing-masing

    bertanggung jawab terhadap akativitas pemasaran dan produksi. Seperti pada tampilan grafik

    berikut :

    6. Rekomendasi

  • 1) Melihat kondisi perusahaan Nokia saat ini, strategi yang bisa dilakukan selain strategi

    Harvest (Panen) adalah jenis strategi Divest (Divestasi), dimana pada posisi ini Nokia harus

    melakukan inovasi besar-besaran dan melakukan desain ulang proses bisnis, sedangkan jika

    kerugian terus terjadi dan tidak dapat dihentikan sebaiknya keputusan untuk meninggalkan

    bisnis ini perlu dilakukan melalui proses likuidasi perlahan-lahan, atau jika ada yang berminat untuk membeli dengan harga tinggi sebaiknya dilakukan pejualan.

    2) Untuk menyempurnakan strategi, Nokia perlu berkolaborasi dengan perusahaan lain yang

    memiliki kepentingan sama untuk saling melengkapi, baik menciptakan produk baru maupun membentuk standar baru dalam pasar.

    3) Strategi fokus teknologi tinggi dibarengi fokus pada produk yang memiliki keunggulan

    kompetitif dengan melakukan analisis industri dan analisis rantai nilai sebagai bantuan dalam mengembangkan keunggulan kompetitif yang lebih baik dan berkesinambungan.

    4) Memangkas kerugian finansial dengan melakukan restrukturisasi biaya merupakan hal

    yang perlu segera dilakukan oleh manajer perusahaan Nokia.

    5) Melakukan perbaikan struktur organisasi dan manajemen agar divisi yang ada tidak terlalu

    menggemuk atau lebih dikerucutkan, sehingga memudahkan untuk melakukan interaksi dan

    bekerjasama antar anggota perusahaan terutama dalam pengambilan keputusan, serta tidak perlu membutuhkan waktu lama untuk mencapai kata sepakat.

    6) Menerapkan sistem pengendalian formal berupa aturan-aturan yang tegas dan ketat untuk

    melindungi asset perusahaan, baik asset yang berbentuk fisik maupun asset berupa ide-ide

    baru yang berguna bagi kemajuan perusahaan di masa mendatang dalam bersaing dengan

    kompetitor. Misalnya dengan litigasi hak paten, untuk menghindari penjiplakan atau

    penyalahgunaan. Hal ini sekaligus untuk memberi efek jera bagi siapapun yang berani

    membocorkan rahasia perusahaan pada pihak luar terutama pada perusahaan pesaing.