makalah miosis
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel dibagi menjadi 2 kelas utama, yaitu eukariot dan prokariot. Perbedaan utama
diantara keduanya terletak pada ada atau tidaknya membran inti yang membatasi inti sel
dan sitoplasma. Organisme prokariot tidak memiliki membran inti dan eukariot memiliki
membran inti. Semua sel hewan dan tumbuhan adalah eukariot dan bakteri,
cyanobacteria dan mycoplasma adalah prokariot. Organisme prokariot tidak mengalami
pembelahan sel berupa mitosis atupun meiosis, ia hanya mengalami pembelahan sel
berupa amitosis, salah satu contohnya adalah pembelahan biner. Organisme eukariot
mengalami pembelahan sel secara mitosis pada sel somatisnya dan meiosis pada sel
gametnya. Organisme eukariot membutuhkan kemampuan untuk dapat tumbuh, dan
proses ini dapat terjadi melalui pembelahan sel dan pertumbuhan sel. Pertumbuhan
terkadang merupakan hasil dari satu atau komponen lain saja, tetapi sering terjadi juga
bahwa pertumbuhan sel dan perkembangan sel tergabung dalam satu proses yang
dinamakan siklus sel.
Semua organisme mengalami reproduksi, baik dalam perkembangannya ataupun
pertumbuhannya. Kemanapun organisme untuk memproduksi jenisnya merupakan salah
satu karakteristik yang paling bisa membedakan antara makhluk hidup dengan benda
mati. Seorang doctor dari Jerman Rudolf Virchow dalam aksioma latinnya mengatakan
bahwa “setiapsel berasal dari sel“ kelangsungan kehidupan didasarkan pada reproduksi
sel atau pembelahan sel. Reproduksi sel dapat terjadi karena peristiwa pembelahan sel.
Pembelahan sel diawali dengan adanya pembelahan kromosom dalam beberapa tahap
pembelahan. Pada setiap tahap pembelahan mempunyai ciri-ciri tertentu yang dapat
diamati proses-prosesnya melalui teknik atau perlakuan tertentu yang diberikan pada
kromosom dalam sel tersebut. Adapun pembelahan sel dibedakan menjadi dua macam ,
yaitu mitosis dan meiosis (Juwono, 2000)
1
Pembelahan adalah cara sel untuk memperbanyak ciri, satu selinduk membelah
menjadi dua, masing-masing membelah lagi menjadi duadan seterusnya. Sehingga dari
satu sel induk terbentuk sel anak yang terdiri dari ribuan, bahkan milyaran sel.
Pembelahan sel bertujuan untuk pembiakan dan tumbuh. Gamet terbentuk melewati
proses pembelahan pada sel induk gamet yang direbut gametogonium. Gometogonium
jantan (spermatogonium), dan gometogonium betina (gogonium). Gametogonium akan
terbelah berualang-ulang untuk terciptanya gamet, karena gamet yang dihasilkan
umumnya berlangsung terus-menerus selama usia subur makhluk bersangkutan. Agar
tetap ada persediaan gametogonia dalam gonad perlu dilakukan pembelahan terlebih
dahulu (Kimball, 1983).
Sebagian besar sel melakukan reproduksi secara aseksual, yaitu tanpa
terjadinya pertukaran atau perolehan informasi bereditor baru. Bakteri bereproduksi
hampir selalu secara aseksual saja. Melalui proses yang disebut pembelahan biner.
Selama berlangsungnya pembelahan tersebut, bakteri tumbuh menduplikasi
(menggandakan) informasi kereditas, mengkategorikan kromosom - kromosom yang
telah di duplikasi, dan membelah sitoplasmanya. Sebagian besar sel yang membentuk
tumbuh organisme eukariotik multiseluler yang bereproduksi secara aseksual dalam suatu
proses yang dikenal sebagai mitosis (Stansfield, 2007) .
1.2 Rumusan Masalah
1.Apa itu pembelahan Mitosis dan Meiosis?
2.Bagaimana proses pembelahannya dan apa tujuannya?
1.3 Tujuan
Mendeskripsikan dan memahami pembelahan mitosis dan meiosis
Memahami bagaimana proses pembelahannya beserta fase-fasenya
Memahami apa tujuan dibalik pembelahan tersebut
2
BAB II
ISI
2.1 Pembelahan Mitosis
Pada sel – sel organisme multiseluler, proses pembelahan sel memiliki tahap –
tahap tertentu yang disebut siklus sel. Sel – sel tubuh yang aktif melakukan pembelahan
memiliki siklus sel yang lengkap. Siklus sel tersebut dibedakan menjadi dua fase (tahap )
utama, yaitu interfase dan mitosis. Interfase terdiri atas 3 fase yaitu fase G, ( growth atau
gap), fase S(synthesis), fase G2 (growth atau Gap2).Mitosis adalah pembelahan sel yang
terjadi secara tidak langsung. Hal ini dikarenakan pada pembelahan sel secara mitosis
terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu.Tahapan-tahapan yang terdapat pada
pembelahan mitosis ini meliputi: profase, metafase, anafase, dan telofase. Pembelahan
mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan jumlah
kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi padasel somatis (sel penyusun
tubuh). Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis dan sitokinesis,
kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari beberapa fase, yaitu
Profase, Metafase, dan Telofase. Sedangkan sitokinesis adalah proses pembagian
sitoplasmakepada dua sel anak hasil pembelahan.
1.Kariokinesis
Kariokinesis selama mitosis menunjukkan ciri yang berbeda – beda pada
tiap fasenya. Beberapa aspek yang dapat dipelajari selama proses pembagian materi inti
berlangsung adalah berubah – ubah pada struktur kromosom, membran inti, mikro
tubulus dan sentriol. Ciri dari tiap fase pada kariokinesis adalah :
a).Profase
Profase dimana tahapan pembelahan pertama, permulaan profase – profase
kromosom menjadi lebih pendek dan tebal. Pada akhir profase mulai terbentuk
3
benang – benang spindel/ gelendong inti pada masing – masing kutub sel, yang letaknya
berlawanan.
Ciri – ciri :
1. Benang – benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian
setiap kromosom membelah menjadi kromatid dengan satu sentromer.
2. Dinding inti (nucleus) dan anak inti (nucleolus) menghilang.
3. Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju
kutub yang berlawanan.
4. Serat – serat gelendong atau benang – benang spindle terbentuk diantara kedua
kutub pembelahan.
b). Metafase
Pada metafase, kromosom menyusun diri secara acak pada satu bidang ekuator
atau tengah-tengah sel. Pada awal fase ini, membran nukleus dan nukleolus lenyap.
Sentromer, suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom, melekat pada serabut
gelendong yang bertanggung jawab terhadap arah pembelahan kromosom selama
pembelahan. Metafase dicirikan oleh barisan kromosom yang amat rapi sepanjang bidang
equatorial. Pada tahapan ini sedikit terlihat adanya gambaran benang – benang spindelnya.
Pada tahap ini kromosom atau kromatid mudah diamati atau dipelajari. Mudahnya, setiap
kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ketengah seldan berkumpul pada
bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada seratgelendong melalui
sentromer atau kinetokor.
c). Anafase
Pada anafase, kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan mengumpul pada
masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan kromosom.
Pada awal anafase sentromer-sentromer masing-masing kromosom berpisah,
sehingga masing-masing kromatid kini berupa kromosom yang terpisah. Dengan
dipandung oleh serat gelendong yang melekat padanya. Satu kromatid dari setiap pasang
digerakkan ke salah satu kutub, sementara kromatid yang satunya digerakkan ke kutub
yang berlawanan. Pembelahan sentromer menurut Suryo (1987) dapat pula berlangsung
pada permulaan anafase. Benang – benang gelendong ini memendek sehinggabelahan sentromer
masin – masing bergerak ke kutub sel yang berlawanan dengan membawa kromatid.
Ciri-cirinya: Pada akhir anafase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang equator.
4
Sentromer dari setiap kromosom membelah menjadi dua dengan masing-masing
satu kromatida. Kemudian setiap kromatida berpisah dengan pasangannya dan menuju
kekutub yang berlawanan. Pada akhir nanfase, semua kroatida sampai pada kutub
masing-masing.
d) Telofase
Pada telofase terjadi peristiwa berikut:
1. Kromatida yang berada jpada kutub berubah menjasadi benang-benang kromatin
kembali.
2. Terbentuk kembali dinding inti dan nucleolus membentuk dua inti baru.
3. Serat-serat gelendong menghilang.
4. Terjadi pembelahan sitoplasm(sitokenesis) dua bagian, dan terbentuk membrane
sel pemisah ditengah bidang pembelahan. Akhirnya, terbentuk dua sel anak yang
mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induknya.
e).Interfase
Interfase disebut pula fase istirahat namun sebutan ini kurang tepat karena justru
padasaat ini sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan
materi dan energi . Pada fase ini kromosom tidak tampak lagi.
2. Sitokinesis
Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui
terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah
sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan
menghasilkan dua sel anak. Masing-masing sel anak yang terbentuk ini mengandung
intisel, beserta organe – organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan
terbentuknya dinding pemisah ditengah-tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya
dimasukkan dalam tahap telofase. Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal
kepada dua sel anakan. Genom terdiri dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks DNA yang
berpilin rapat yangmengandung informasi genetik vital untuk menjalankan fungsi sel
secara benar. Karena tiapsel anakan harus identik secara genetik dengan sel awal, sel awal
harus menggandakan tiapkromosom sebelum melakukan mitosis. Proses penggandaan
terjadi pada pertengahan intefase, yaitu fase sebelum fase mitosis pada siklus sel.
5
Setelah penggandaan, tiap kromosom memiliki kopi identik yang disebut sister
kromatid, yang berlekatan pada daerah kromosom yang disebut sentromer. Sister
kromatid itu sendiri tidak dianggap sebagai kromosom.
2.2 Pembelahan Meiosis
Meiosis adalah tipe khusus dari pembelahan nukleus yang melakukan pemisahan tiap
kromosom homolog menjadi gamet yang baru. Jika mitosis menghasilkan sel anak yang
identik dengan induk, maka meiosis menghasilkan sel anak dengan reduksi jumlah
kromosom. Selain itu, meiosis menghasilkan sel anak yang berbeda dengan
induknya. Terjadi dua jenis pembelahan pada meiosis, yaitu pembelahan reduksi (meiosis
satu) dan pembelahan sel (meiosis dua). meiosis dua melakukan pembelahan sel layaknya
mitosis, karena itulah perbedaan antara mitosis dan meiosis lebih terlihat pada meiosis
satu.
Meiosis I
Profase I
Kromosom menjadi terlihat, persimpangan-over terjadi, nucleolus menghilang,
bentuk spindle meiosis, dan amplop nuklir menghilang.
Pada awal profase I,
kromosom telah diduplikasi. Selama profase I, mereka kumparan danmenjadi
lebih pendek dan lebih tebal dan terlihat di bawah mikroskop cahaya.
Pasangan kromosom homolog diduplikasi, dan persimpangan - over (pertukaran
fisik daribagian kromosom) terjadi. Crossing-over adalah proses yang dapat
menimbulkan rekombinasi genetik. Pada titik ini, setiap pasangan kromosom
homolog terlihat sebagai pengelompokan bivalen (tetrad), ketat dari dua
kromosom, masing-masing terdiri dari dua kromatid kakak. Situs penyeberangan-
alih dilihat sebagai nonsister kromatid saling silang dan disebut chiasmata
(tunggal: chiasma)
Nucleolus menghilang selama profase I.
Dalam sitoplasma, poros meiosis, terdiri dari mikrotubulus dan protein lain,
bentuk-bentuk antara dua pasang sentriol saat mereka bermigrasi ke kutub yang
berlawanan dari sel.
6
Amplop nuklir menghilang pada akhir profase I, memungkinkan spindle untuk
memasukkan nukleus.
Profase adalah fase terpanjang meiosis, biasanya memakan 90% dari waktu untuk
duadivisi. Profase trebagi lagi menjadi fase-fase berikut:
a. Leptoten
Kromosom terlihat sebagai benang-benang panjang, yang ujung-ujungnya
mengarahke suatu tempat (polarisasi). Benang-benang tersebut terlihat ada daerah
yang tebal (kromomer) dan daerah yang tipis. Sister kromatid sangat dekat sehingga
sulitdibedakan.
b. Zigoten
Kromosom-kromosom homolog (paternal dan maternal) saling berdekatan dan
berpasangan sinapsis . Setiap pasangan kromosom homolog disebut bivalen.
c .Pachyten (Pakinema)
Benang-benang (kromosom) homolog (bivalen) melekat erat dan mengganda
sehingga masing-masing bivalen terdiri dari 4 benang kromatid (tetrad) tapi
masihdalam satu ikatan sentromer.
d. Diploten
Benang-benang kromosom homolog meregangkan diri (2 kromatid 4
kromatid), namun masih ada bagian-bagian yang melekat. Pada khiasmata terjadi
proses crossing over (pindah silang). Hasil dari crossing over adalah terjadi
rekombinasi gen-gen. Kira-kira 30-40 cross overs atau 1-2 perkromosom terjadi selama
meiosis pada sel gamet manusia.
e. Diakinesis
Kromosom mengalami kondensasi yang maksimal. Sentrosom membentuk dua
sentriol yang masing-masing membentuk benang gelendong pembelahan. Satu sentriol
tetap, sedangkan sentriol yang lain bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Membran
inti dan nukleolus hilang. Empet krometid bivalebn tadi terjerat oleh benang gelendong.
Metafase I
Pasangan kromosom (bivalen) menjadi diatur pada pelat metafase dan melekat
pada meiosis membentuk poros sepenuhnya sekarang.
7
Para sentriol berada di kutub yang berlawanan dari sel.
Pasangan kromosom homolog (yang bivalen), sekarang sebagai melingkar erat
dan kental karena mereka akan berada dalam meiosis, menjadi diatur pada
pesawat berjarak sama dari kutub disebut pelat metafase.
Spindle serat dari satu kutub sel melekat pada satu kromosom masing-masing
pasangan,dan spindle serat dari kutub berlawanan melekat pada kromosom
homolog.
Anafase I
Dua kromosom dalam setiap terpisah bivalen dan bermigrasi ke arah kutub yang
berlawanan.
Anafase saya dimulai ketika dua kromosom setiap bivalen (tetrad) yang terpisah dan
mulai bergerak menuju kutub yang berlawanan dari sel sebagai akibat dari
aksi kumparan.
Perhatikan bahwa dalam anafase Aku, kromatid kakak tetap melekat pada sentromer
mereka dan bergerak bersama ke arah kutub. Perbedaan utama antara mitosis dan
meiosis adalah bahwa kromatid kakak tetap bergabung setelah metafase pada meiosis
I, sedangkan di mitosismereka terpisah.
Telofase I
Pasangan kromosom homolog mencapai kutub sel, bentuk amplop nuklir di sekitar
mereka,dan sitokinesis berikut untuk menghasilkan dua sel.
Pasangan kromosom homolog menyelesaikan migrasi mereka dengan dua tiang
sebagaihasil aksi dari kumparan. Sekarang satu set haploid kromosom adalah
pada kutub masing-masing, dengan kromosom masing-masing masih memiliki
dua kromatid.
Sebuah reformasi amplop nuklir sekitar setiap set kromosom, spindle hilang, dan
sitokinesis berikut. Pada sel hewan, sitokinesis melibatkan pembentukan alur
belahan dada, mengakibatkan mencubit sel menjadi dua sel. Setelah sitokinesis,
masing-masing dari dua selprogeni memiliki inti dengan haploid set kromosom
direplikasi.
Banyak sel-sel yang mengalami meiosis cepat tidak decondense kromosom pada
akhir telofase I. Sel-sel lain melakukan decondensation menunjukkan kromosom
pada saat ini;kromosom recondense di profase II.
8
Meiosis II
ProfaseII
Masanya pendek sekali. Selaput inti hilang. Sentriol mengganda dan menuju ke
kutub berseberangan inti. Kromatid disetiap kromosom belum terpisah.
Sentromer masih satu.
Metafase II
Serat gelondong terbentuk antara pasangan sentriol. Kromosom (sepasang
kromatid) yang menggatung pada serat gelondong lewat sentromer pindah ke
bidang equator.
Anafase II
Sel memanjang dari kutub ke kutub menurut poros serat gelondong. Sentromer
pada setiap pasangan kromatid membelah sehingga kromatid bersaudara lepas.
Kromatid berpisah dan bergerak dan bergerak ke kutub berseberangan.
Telofase II
Kromatid terbuka kembali pilinannya, terlepas-lepas, menjadi jala halus yaitu
kromatin. Selaput inti terbentuk kembali. Nucleolus muncul, melekat pada
kromatin. Terjadi sitokinesis, sehingga dari dua gametosit II terbentuk 4 gametid.
Gametid mengandung kromosom separuh dari sel induk, dari 2N pada gametosit
menjadi 1N pada gametid. Dengan proses tranformasi gametid nanti akan
berubah menjadi gamet, yakni sel benih matang. Meiosis menghasilkan gamet yang
mengandung bahan genetis yang :
1. Separuh dari bahan gametogonium.
2. Bervariasi, karena terjadinya crossing over pada profase I.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Siklus sel pada sel-sel organisme multiseluler yang eukariotik terjadi dua macam
reproduksi sel, yaitu pembelahan mitosis dan meiosis.
Pembelahan mitosis adalah pembelahan yang terjadi pada perbanyakan sel tubuh.
Sel yang membelah secara mitosis akan menghasilkan dua sel anak yang masing-masing
memilki sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya.
Pemebelahan mitosis melalui beberapa fase, yaitu profase, metafase, anafase dan
telo fase. Pada pembelahan ini terjadi pembelahan inti (kariokinesis) dan pembelahan
plasma (sitokinesis).Pada makhluk hidup bersel banyak, mitosis merupakan mekanisme
memperbanyak sel atau pertumbuhan. Sedangkan organisme bersel satu, mitosis
merupakan cara bereproduksi.
Pembelahan meiosis adalah pembelahan yang melakukan pemisahan kromosom homolog
menjadi gamet baru. Pembelahan ini berlangsung dalam dua tahap pembelahan tanpa
melalui interfase, dikenal dengan meiosis I dan meiosis II. Meiosis pada organisme bersel
banyak untuk membentuk sel kelamin dengan mengurangi jumlah kromosom agar
keturunannya memiliki jumlah kromrosom yang sama. Perbedaan mitosis dan meiosis
paling jelas pada pembelah meiosis I. Kedua pembelahan ini juga dapat ditinjau
perbedaannya dari beberapa aspek, di antaranya tujuan, tempat terjadi, tahap pembelahan,
hasil dan sifat sel anak. Namun, keduanya juga memiliki persamaan, yaitu perlunya
duplikasi seluruh isi kromosom sel sebelum pembelahan danmembutukan benang
gelendong dalam pembelahan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Elrot, Susan, Stansfield William. 2007.Genetika Edisi keempat . Jakarta : Erlangga
Juwono, Achmad, Zulfa Juniarto. 2000.Biologi Sel . Jakarta : EGC
Kimball, J W. 1983.Biologi Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga
Suryo. 1987.Genetika Manusia. Gajah Mada University . Jogjakarta : Press
11