makalah mikroba rumen

17
Makalah Mikroba Rumen_Kelompok C4 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Ternak ruminansia adalah ternak atau hewan yang memiliki empat buah lambung dan mengalami proses memamahbiak atau proses pengembalian makanan dari lambung kemulut untuk dimastikasi. Contoh hewan ruminansia ini adalah ternak sapi, kerbau, kambing, serta domba.Ternak non-ruminansia adalah ternak atau hewan yang memiliki satu buah lambung atau disebut juga dengan ternak monogastrik.Contohnya : Ayam, burung, kuda serta babi Sistem pencernaan pada ternak ruminansia sama halnya pada ternak pada umumnya yaitu sebagai alat untuk mencerna bahan pakan, menyerap zat-zat makanan dan mengeluarkan sisa pakan. Saluran pencernaan dipengaruhi oleh jenis bahan yang dikonsumsi.Pakan utama dari ternak ruminansia adalah berupa pakan hijauan.Pakan hijauan umumnya bersifat amba (bulky) dan serat kasarnya tinggi.Keistimewaan ruminansia terletak pada sistem pencernaannya yang mampu memanfaatkan bahan makanan NPN (Non Protein Nitrogen)dan berserat kasar tinggi.Kemampuannya dalam mencerna bahan makanan NPN dan berserat kasar tinggi, terletak pada rumen yang berfungsi mencerna serat kasar secara fermentasi dengan bantuan mikroba rumen. Di dalam rumen terdapat populasi mikroba yang cukup banyak jumlahnya.Misalnya, kehadiran fungi dalam rumen diakui sangat bermanfaat bagi pencernaan pakan serat karena dia membentuk koloni pada jaringan selullosa pakan.Rizoid fungi tumbuh jauh menembus sel tanaman sehingga pakan lebih terbuka untuk dicerna oleh enzim bakteri rumen. Pada ternak yang mendapat pakan serat, perkembangan bakteri pencerna serat perlu ditingkatkan.Di dalam rumen ada tiga jenis mikroorganisme, yaitu bakteri, protozoa, dan fungi. Pakan dengan kualitas rendah menyebabkan kontribusi mikroba pada ternak semakin besar, sedangkan pada kondisi pakan miskin akan nutrisi populasi protozoa cenderung menekan perkembangan bakteri dan fungi karena protozoa tidak mendapat pakan yang layak bagi

Upload: jean-cavriany

Post on 07-Dec-2015

305 views

Category:

Documents


57 download

DESCRIPTION

Mikrobiologi Tanah

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Mikroba Rumen

Makalah Mikroba Rumen_Kelompok C4

BAB IPendahuluan

11 Latar BelakangTernak ruminansia adalah ternak atau hewan yang memiliki empat buah lambung dan

mengalami proses memamahbiak atau proses pengembalian makanan dari lambung kemulut untuk dimastikasi Contoh hewan ruminansia ini adalah ternak sapi kerbau kambing serta dombaTernak non-ruminansia adalah ternak atau hewan yang memiliki satu buah lambung atau disebut juga dengan ternak monogastrikContohnya Ayam burung kuda serta babi

Sistem pencernaan pada ternak ruminansia sama halnya pada ternak pada umumnya yaitu sebagai alat untuk mencerna bahan pakan menyerap zat-zat makanan dan mengeluarkan sisa pakan Saluran pencernaan dipengaruhi oleh jenis bahan yang dikonsumsiPakan utama dari ternak ruminansia adalah berupa pakan hijauanPakan hijauan umumnya bersifat amba (bulky) dan serat kasarnya tinggiKeistimewaan ruminansia terletak pada sistem pencernaannya yang mampu memanfaatkan bahan makanan NPN (Non Protein Nitrogen)dan berserat kasar tinggiKemampuannya dalam mencerna bahan makanan NPN dan berserat kasar tinggi terletak pada rumen yang berfungsi mencerna serat kasar secara fermentasi dengan bantuan mikroba rumen

Di dalam rumen terdapat populasi mikroba yang cukup banyak jumlahnyaMisalnya kehadiran fungi dalam rumen diakui sangat bermanfaat bagi pencernaan pakan serat karena dia membentuk koloni pada jaringan selullosa pakanRizoid fungi tumbuh jauh menembus sel tanaman sehingga pakan lebih terbuka untuk dicerna oleh enzim bakteri rumen

Pada ternak yang mendapat pakan serat perkembangan bakteri pencerna serat perlu ditingkatkanDi dalam rumen ada tiga jenis mikroorganisme yaitu bakteri protozoa dan fungi Pakan dengan kualitas rendah menyebabkan kontribusi mikroba pada ternak semakin besar sedangkan pada kondisi pakan miskin akan nutrisi populasi protozoa cenderung menekan perkembangan bakteri dan fungi karena protozoa tidak mendapat pakan yang layak bagi dirinya padahl kedua golongan mikroba ini sangat dibutuhkan dalam pencernaan serat kasar sehingga keberadaan protozoa harus terkontrol terutama di daerah pakan berkualitas rendah

12 Permasalahan

1 Apa jenis-jenis dari Mikroba dalam rumen2 Bagaimana proses fermentasi oleh mikroba dalam pencernaan ruminansia 3 Bagaimana sifat dan cara kerja mikroba dalam mencerna bahan makanan4 Faktor apakah yang mempengaruhi kehidupan mikroba rumen

13 Tujuan

1 Mengetahui jenis-jenis dari Mikroba dalam rumen2 Mengtahui Proses fermentasi oleh mikroba dalam pencernaan ruminansia3 Mengetahui sifat dan cara kerja mikroba dalam mencerna bahan makanan4 Mengetahui faktor apakah yang mempengaruhi kehidupan mikroba rumen

14 Manfaat

Dengan mempelajari mikroba yang terdapat pada lambung ruminansia berikut proses fermentasinya maka diperoleh pemahaman mengenai jenis bahan makanan apa saja yang digunakan oleh bakteri untuk hidup sehingga pakan yang diberikan dicerna secara optimal oleh mikroba rumen

BAB IITinjauan Pustaka

Alat pencernaan (Apparatus digestorius) terdiri atas saluran pencernaan (Tractus alimentarius) dan organ pembantu (Organa accesoria) Dilihat dari anatomi alat pencernaan terdapat tiga kelompok hewan yakni kelompok hewan berlambung jamak (polygastric animals) antara lain sapi kerbau rusa domba kambing dan kijang kelompok hewan berlambung tunggal (monogastric animals) antara lain manusia anjing kucing babi kuda dan kelinci dan hewan yang berlambung jamak semu (pseudo polygastric animals) antara lain ayam bebek angsa dan burung Hewan yang berlambung jamak dikelompokkan sebagai ruminansia dan yang berlambung tunggal dikelompokkan ke dalam non ruminansiaUnggas yang merupakan hewan berlambung jamak semu (pseudo ruminants) dikelompokkan ke dalam non-ruminansia (

Ruminansia merupaka poligastrik yang mempunyai lambung depanyang terdiri dari Retikulum (perut jala) Rumen (perut handuk) Omasum (perut kitab) dan lambung sejati yaitu Abomasum (perut kelenjar) Proses pencernaan di dalam lambung depan terjadi secara mikrobial Mikroba memegang peranan penting dalam pemecahan makanan Sedangkan di dalam lambung sejati terjadi pencernaan enzimatik karena lambung ini mempunyai banyak kelenjar Rumen merupakan tempat pencernaan sebagian serat kasar serta proses fermentatif yang terjadi dengan bantuan mikroorganisme terutama bakteri anaerob dan protozoa Di dalam rumen karbohidrat komplek yang meliputi selulosa hemiselulosa dan lignin dengan adanya aktifitas fermentatif oleh mikroba akan dipecah menjadi asam atsiri khususnya asam asetat propionat dan butirat (Suwandi 2007)

Lambung ruminansia sangat besar diperkirakan sekitar 34 dari isi rongga perut Lambung mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan sementara yang akan dimamah kembali (remastikasi) Selain itu pada lambung juga terjadi proses pembusukan dan fermentasiLambung ruminansia terdiri atas 4 bagian yaitu rumen retikulum omasum dan abomasum dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnyaKapasitas rumen 80 retikulum 5 omasum 7-8 dan abomasum 7-8Pembagian ini terlihat dari bentuk tonjolan pada saat otot sfinkter berkontraksi (Hendrawan2011)

Sistem saluran pencernaan pada ternak umumnya dibagi atas 4 bagian penting yaitu mulut perut usus halus dan organ pencernaan bagian belakangRuminansia mempunyai keistimewaan dimana organ perut terdiri atas 4 bagianYaitu rumen reticulum omansum dan abomasumPada tiga bagian dari lambung ruminansia (rumen reticulum omasum) tidak terdapat enzim yang dihasilkan oleh tubuh Melainkan enzim yang diperoleh dari aktifitas mikroba didalam rumen dan reticulum(Charles 2004)

Rumen pada sapi dewasa merupakan bagian yang mempunyai proporsi yang tinggi dibandingkan dengan proporsi bagian lainnyaRumen terletak di rongga abdominal bagian kiriRumen sering disebut juga dengan perut beludruHal tersebut dikarenakan pada permukaan rumen terdapat papilla dan papillae Sedangkan substat pakan yang dimakan akan mengendap dibagian ventral Retikulum sering disebut sebagai perut jala atau hardware stomachFungsi reticulum adalah sebagai penahan partikel pakan pada saat regurgitasi rumen Reticulum berbatasan dengan rumen akan tetapi diantara keduannya tidak ada dinding penyekat Pembatas reticulum dan rumen hanya berupa lipatan sehingga partikel pakan menjadi tercampur (zaky2009)

Omasum sering juga disebut sebagai perut buku karena pemukaannya yang berbuku-buku Ph omasum berkisar antara 52 sampai 65 Antara omasum dan abomasum terdapat lubang yang disebut omaso abdomasal orificeAbomasum sering disebut sebagai perut sejatiFungsi omaso abomasal orifice adalah untuk mencegah digesta yang ada di abomasum

kembali ke omasum Ph pada abomasum asam yaitu berkisar antara 2 sampai 41 Abomasum terletak bagian kanan bawah dan jika kondisi tiba-tiba menjadi sangat asam maka abomasum dapat berpindah ke sebelah kiriPermukaan abomasum dilapisi oleh mukosa dan mukosa ini berfungsi untuk melindungi dididng sel tercerna oleh enzim yang duhasilkan oleh abomasumSel-sel mukosa menghasilkan pepsinogen dan sel pariental menghasilkan HCl Pepsinogen bereaksi dengan HCl membentuk pepsin (Russel 2006)

BAB IIIPembahasan

Adanya mikroba dan aktifitas fermentasi di dalam rumen merupakan salah satu karakteristik yang membedakan sistem pencernaan ternak ruminansia dengan ternak lain Mikroba tersebut sangat berperan dalam mendegradasi pakan yang masuk ke dalam rumen menjadi produk-produk sederhana yang dapat dimanfaatkan oleh mikroba maupun induk semang dimana aktifitas mikroba tersebut sangat tergantung pada ketersediaan nitrogen dan energi (Yan Offer dan Robert 1996)

Mikroba rumen membantu ternak ruminansia dalam mencerna pakan yang mengandung serat tinggi menjadi asam lemak terbang (Volatile Fatty Acids = VFArsquos) yaitu asam asetat asam propionat asam butirat asam valerat serta asam isobutirat dan asam isovalerat VFArsquos diserap melalui dinding rumen dan dimanfaatkan sebagai sumber energi oleh ternak Sedangkan produk metabolis yang tidak dimanfaatkan oleh ternak yang pada umumnya berupa gas akan dikeluarkan dari rumen melalui proses eruktasi (Barry Thomson dan Amstrong 1977) Namun yang lebih penting ialah mikroba rumen itu sendiri karena biomas mikroba yang meninggalkan rumen merupakan pasokan protein bagi ternak ruminansia 23 ndash 34 bagian dari protein yang diabsorbsi oleh ternak ruminansia berasal dari protein mikroba Produk akhir fermentasi protein akan digunakan untuk pertumbuhan mikroba itu sendiri dan digunakan untuk mensintesis protein sel mikroba rumen sebagai pasok utama protein bagi ternak ruminansiaRumen merupakan ekosistem yang mengandung komponen biotic dan abiotik Komponen Biotik adalah mikroba rumen dengan populasi berkisar antara 1010 sampai 1012 selml cairan rumen (Ogimoto dan Imai 1981) Mikroba Rumen sangat diperlukan dalam proses pencernaan Rumen mempunyai kondisi lingkungan yang baik untuk kehidupan mikrobaTemperatur di dalam rumen berkisar antara 38O ndash 42O sedangkan pH rata ndash ratanya 68 atau berkisar antara 6 ndash 7Mikroba yang ada di dalam rumen terdapat pada partikel makanan dalam cairan rumen dan menempel pada dinding rumen

Penurunan konsentrasi amonia dalam rumen dapat dilihat dari penurunan konsumsi pakan akibat menurunnya proses perombakan komponen pakan oleh mikroba Konsentrasi amonia untuk degradasi optimum pakan berserat harus di atas 200 mgliter cairan rumenPemberian urea dalam air minum hanya dapat dilakukan jika konsentrasi amonia cairan rumen sangat rendah (〈50 mgliter) dan amonia diasumsikan sebagai faktor pembatas utama penurunan pertumbuhan dan aktivitas mikroba Pemanfaatan amonia sangat tergantung pada ketersediaan faktor lain seperti kerangka karbon yang berasal dari karbohidrat mudah terfermentasi

Kelompok utama mikroba yang berperan dalam pencernaan tersebut terdiri dari bakteri protozoa dan jamur yang jumlah dan komposisinya bervariasi tergantung pada pakan yang dikonsumsi ternak (Preston dan Leng 1987)

31 Bakteri

Bakteri memiliki populasi terbanyak antara 109-1010 selmil cairan rumen ukurannya berkisar antara 03 - 50 microm Bakteri tersebut berbentuk spiral (Streptococcus) dan yang berbentuk batang (Eubakterium) dan bakteri yang berbentuk bulatBakteri bentuk batang dan spiral hidup secara anaerob sedangkan bentuk coccus gram negative ada yang hidup aerobSelain itu ada juga bakteri fakultatif yaitu bakteri yang dapat hidup pada kondisi sedikit oksigen misalnya streptococcusJenis-jenis bakteri pada rumen dibedakan berdasarkan substrat yang didegradasi Yaitu bakteri Selulolitik bakteri Hemiselulolitik bakteri amilolitik bakteri proteolitik bakteri lipolitik bakteri methanogenikbakteri ureolitik Sugar Untilizer Bacteria (bakteri pemakai gula)danAcid Utilizer Bacteria(Bakteri Pemakai Asam)311 Bakteri Selulolitik

Bakteri ini menghasilkan enzim selulase yang dapat menghidrolisis ikatan glukosida β 14 sellulosa dan dimer selobiosaBakteri selulolitik akan dominan apabila makanan utama ternak berupa serat kasar Contoh dari bakteri selulolitik adalah

Bacteriodes succinogenes Ruminicoccus flavefaciens Ruminicoccus albus Cillobacterium c ellulosolvens

312 Bakteri Hemiselulolitik

Hemiselulosa berbeda dengan selulosa terutama dalam kandungan pentosa gula heksosa serta biasanya asam uronat Hemiselulosa merupakan struktur polisakarida yang penting dalam dinding sel tanamanMikroorganisme yang dapat menghidrolisa selulosa biasanya juga dapat menghidrolisa hemiselulosaMeskipun demikian ada beberapa spesies yang dapat menghidrolisa hemiselulosa tetapi tidak dapat menghidrolisa selulosa Contoh dari bakteri hemiselulolitik adalah

Butyrivibrio fibriosolven Bacteriodes ruminicola

313 Bakteri Amilolitik

Beberapa bakteri selulolitik juga dapat memfermentasi pati meskipun demikianbeberapa jenis bakteri amilolitik tidak dapat menggunakanmemfermentasi selulosaBakteri amilolitik akan menjadi dominan dalam jumlahnya apabila makananmengandung pati yang tinggi seperti butir-butiran Bakteri amilolitik yang terdapat didalam rumen antara lain

Bacteriodes amylophilus Butyrivibrio fibrisolvens Bacteroides ruminicola

314 Bakteri Proteolitik

Bakteri proteolitik merupakan jenis bakteri yang paling banyak terdapat padasaluran pencernaan makanan mamalia termasuk karnivora (carnivora)Didalam rumen beberapa spesies

diketahui menggunakan asam amino sebagai sumber utama enersiBeberapa contoh bakteri proteolitik antara lain

Bacteroides amylophilus Clostridium sporogenes Bacillus licheniformis

315 Bakteri Lipolitik

Beberapa spesies bakteri menggunakan glycerol dan sedit gulasementara itubeberapa spesies lainnya dapat menghidrolisa asam lemak tak jenuh dan sebagian lagi dapat menetralisir asam lemak rantai panjang menjadi ketonEnzim lipase bakteria dan protozoa sangat efektif dalam menghidrolisa lemak dalam chloroplast Contoh bakteri lipolitik antara lain

Anaerovibrio lipolytica Selemonas ruminantium var lactilytica

316 Bakteri Methanogenik

Sekitar 25 persen dari gas yang diproduksi didalam rumen adalah gas methanBakteri pembentuk gas methan lambat pertumbuhannya Contoh bakteri ini antara lain

Methanobacterium ruminantium Methanobacterium formicium

317 Bakteri Ureolitik

Sejumlah spesies bakteri rumen menunjukkan aktivitas ureolitik dengan jalanmenghidrolisis urea menjadi CO2 dan amoniaBeberapa jenis bakteri ureolitik menempel pada epithelium dan menghidrolisa urea yang masuk kedalam rumen melalui difusi dari pembuluh darah yang terdapat pada dinding rumenOleh karena itu konsentrasi urea dalam cairan rumen selalu rendahSalah satu contoh bakteri ureolitik ini misalnya adalah Streptococcus sp

318 Sugar Untilizer Bacteria (bakteri pemakai gula)

Hampir semua bakteri pemakai polisakarida dapat memfermentasikan disakaridadan monosakarida Tanaman muda mengandung karbohidrat siap terfermentasi dalam konsentrasi yang tinggi yang segera akan mengalami fermentasi begitu sampai di retikulo-rumen Kesemua ini merupakan salah satu kelemahankerugian dari sistem pencernaan ruminansia Sebenarnya gula akan lebih efisien apabila dapat dicerna dan diserap langsung di usus halus

319 Acid Utilizer Bacteria (Bakteri Pemakai Asam)

Beberapa janis bakteri dalam rumen dapat menggunakan asam laktat meskipunjenis bakteri ini umumnya tidak terdapat dalam jumlah yang berarti Jenis lainnya dapat menggunakan asam suksinat malat dan fumarat yang merupakan hasil akhir fermentasioleh bakteri jenis lainnyaAsam format dan asetat juga digunakan oleh beberapa spesies meskipun mungkin bukan sebagai sumber enersi yang utama Asam oksalat yang bersifat racun pada mamalia akan dirombak oleh bakteri rumen sehingga menyebabkan ternak ruminansia mampu mengkonsumsi tanaman yang beracun bagi ternak lainnya sebagai bahan makanan

Beberapa spesies bakteri pemakai asam laktat yang dapat dijumpai dalamjumlah yang banyak setelah ternak mendapatkan tambahan jumlah makanan butiranmaupun pati dengan tiba-tiba adalah

Peptostreptococcus bacterium Propioni bacterium Selemonas lactilytica

32 Protozoa Rumen

Berdasarkan fungsinya terdapat beberapa kelompok protozoa yaitu kelompok protozoa pencerna protein (misal Ophryoscolex Caudatus) pencerna selulosa hemiselulosa dan pati (antara lain diplodonium ostracodinium) Kelompok protozoa pencerna selulosa glukosa pati dan sukrosa antara lain diplodinium polyplastron

Kelompok protozoa pencerna gula glukosa pati dan pectin antara lain isotricha intestinalis Kelompok protozoa pencerna maltosa glukosa selobiose antara lain dasytricha ruminantrium Kelompok protozoa pencerna maltosa pati dan sukrosa antara lain entodinnium caudatum

Protozoa hidup anaerob oleh karena itu apabila kadar oksigen dalam oksigen tinggi maka protozoa akan mati karena tidak dapat membuat ciestee Populasi protozoa tertinggi apabila makanan yang dikonsumsi ternak mengandung banyak gula terlarut yaitu mencapai 4x106 selml cairan rumen Apabila kekurangan gula terlarut popolasi akan mencapai titik terendah yaitu 105 selml (preston dan Leng 1987) oleh karena itu total biomassa protozoa hampir sama dengan total biomasa bakteri

Populasi yang terbanyak adalah ciliate yaitu berkisar antara 105 ndash 106 sel ml (pada kondisi ternak sehat) sedangkan populasi flagelata berkisar antara 102-104 selml dengan ukuran berkisar antara 40 sampai 150 micromProtozoa dibagi berdasarkan morfologinya yaitu

Holotrichs yang mempunyai silia hampir diseluruh tubuhnya dan mencerna karbohidrat yang fermentabel

Oligotrichs yang mempunyai silia sekitar mulut umumnya merombak karbohidrat yang lebih sulit dicerna

Holotricha

Ciri-ciri umum dari Holotricha adalah pergerakannya yang cepat bentuk selumumnya oval dan terdapat dalam konsentrasi yang tinggi bila makanan utama Holotricha dapat menggunakan glukosa fruktosa sukrosa dan pektin Karbohidrat akandisimpan dalam bentuk amilopektin (salah satu bentuk rantai panjang pati) Jenis ciliate rumen ini mempunyai peranan penting dalam metabolisme karbohidrat dengan jalan menelan gula segera setelah masuk ke rumen dan menyimpannya dalam bentuk amilopektin yang selanjutnya akan melepaskan kembali senyawa ini kedalam cairan rumen pada saat populasi Holotricha mengalami lisis atau pada fase pertumbuhannya Mekanisme ini mempunyai pengaruh positif terhadap tersedianya karbohidrat dapat terfermentasi (fermentable carbohydrate) bagi bakteri rumen terutama apabila tidak terdapat lagi karbohidrat dalam makanan misalnya pada saat ternak beristirahatMeskipun demikian apabila didalam rumen terdapat kandungan gula yang terlarut sangat tinggi kelompok Holotricha akan terus memangsa senyawa tersebut hingga pada saat sel ciliata pecah karena tidak terdapatnya kontrol mekanisme pembatas konsumsi Beberapa spesies Holotricha yang penting antara lain

Isotricha intestinalis Isotricha prostoma Dasytricha rumiantium

Sebagian besar protozoa dengan cepat akan memangsa dan menghidrolisisbermacam-macam protein dengan menghasilkan amoniak berasal dari kelompok amidadan akan melepaskan asam-asam amino serta peptida-peptidaDibandingkan dengan bakteri populasi protozoa rumen sangat bervariasibesarnya (jumlahnya) dari nol sampai 5 x 106 perml isi rumenmeskipun demikian padaumumnya jumlah yang terdapat didalam rumen berkisar antara 02 - 20 x 106 perml

Oligotrich (Entodiniomorph)

Jenis ini hanya sedikit sekali menggunakan gula terlarut sebagai makananannyaakan tetapi butir-butir pati akan menjadi sasaran utama untuk dimangsanya Beberapa spesies juga memangsa amilopektin dari Holotricha disamping ada pula yang secara aktif menelan serat kasar tanaman dan mencerna selulosaAkan tetapi hasil penelitian terakhir meragukan kemampuan protozoa rumen untuk dapat mencerna selulosaPencernaan selulosa dapat dilakukan karena protozoa memangsa bakteri dan bakteri inilah yang akan menghasilkan enzim selulase didalam tubuh protozoa sehingga selulosa yang dimangsa dapat dicernaSpesies penting dari Oligotricha antaralain

Diplodinium dentatum Eudiplodinium bursa Polypastron multivesiculatum Entodinium caudatum

Tidak seperti bakteri rumen ciliata dapat diklasifikasikan atas dasar morfolginya karena ukuran selnya cukup besar yaitu antara 200 - 200 mmCiliata rumen dapat dibedakan menjadi 3 ordo yaitu

Ordo Prostomatida Ordo Trichostomatida Ordo Entodiniomorphida

Ordo Entodiniomorphida adalah yangterbanyak dijumpai dalam rumen baik dari segi jumlah spesies maupun frekuensiterdapatnyasementara itu dari ordo lainnya hanya terdiri dari beberapa spesies sajameskipun frekuensi terdapatnya cukup tinggiOrdo Entoiniomorphida terbagi kedalam 6 famili yaitu

Ophryoscolecidea Dixtiidae Cyclophostiidae Telanodiniidae Polydiniellidae

TryglodytellidaeDari keenam famili tersebut hanya Ophryoscolecidae yang ditemukan padarumen sedangkan famili lainnya terdapat pada usus kuda tapir gajah badak kuda nilbabi rusa serta orang utan

33 Fungi

Fungi rumen bersifat anaerob yang terdapat dalam rumen sebagian besar mencerna serat kasarPopulasinya berjumlah 103-105 selml cairan rumenMeskipun populasinya sedikit namun sangat berperan dalam mencerna serat kasarFungi Rumen sangat efektif mdalam melonggarkan ikatan jaringan tanaman dan diperkirakan menjadi mikroba rumen pertama yang mencerna struktur tanaman

Fungi akan memecah ikatan hemiselulosa-lignin dan melarutkan pelindung lignin tapi tidak mendegradasi lignin Komponen tanaman dari berbagai hijauan menyebabkan peningkatan yang besar populasi fungiSecara in vitro perkembangan aktivitas fungi rumen dihambat oleh bakteri rumen karena pemanfaatan N dan asam laktat oleh bakteri

Fungi terdiri dari Yeast (ragi) seperti Saccharomyces dan Mould (Jamur) Untuk hidupnya jamur seperti Neocallimastix frontalis Piramonas communis dan Sphaeromonas communis membutuhkan kondisi anaerob

34 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Populasi Mikroba Rumen

Beberapa faktor telah diketahui sebagai kendala terhadap populasi mikrobarumen Faktor-faktor tersebut antara lain suhu komposisi gas pengaruh osmotik dan ionik keasaman tersedianya nutrisi dan keluarnya cairan atau masuknya aliran ke rumen Lambung ruminansia secara umum dapat dipandang sebagai wahana yang idealbagi pertumbuhan mikroorganisme karena adanya faktor

ukuran lambung besar tersedianya substrat secara kontinyu percampuran makanan selalu terjadi kontrol terhadap keasaman (pH) lambung dapat dilakukan dengan melalui

buffering action dari saliva serta dinding rumen terjadinya pembuangan zat-zat terlarut yang dapat menghambat proses

metabolisme dan adanya pembuangan bahan padat ke bagian saluran pencernaan lainnyaHewan yang bersangkutan hanya dapat mengatur aktivitas mikroba rumen

dalamketerbatasan kemampuan yang dimiliki seperti disebutkan diatas Oleh karena itu factor faktorlainnya ditentukan oleh kondisi fisiologis pertumbuhan serta adanya interaksi antara mikroba rumen seperti sinergisme penghambatan dan kompetisi diantara spesies atau dengan mikroorganisme lainnya

Pada awal perkembangannya komposisi mikroba di dalam rumen pada hewanyang baru lahir sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang komplek dan tergantung padalingkungan mikro kimia yang dipengaruhi oleh jenis pakan yang dikonsumsi Segerasetelah terbentuk maka komposisi mikroba rumen akan sangat stabil kecuali terjadiperubahan komposisi pakan

341 Suhu

Temperatur rumen dikatakan normal apabila berada pada kisaran antara 39 ndash 41oC Segera setelah makan temperatur rumen biasanya akan meningkat sampai dengan 41oC terutama selam proses fermentasi terjadi didalam rumen Sebaliknya temperatur akan menurun sampai dibawah suhu normal bila ternak minum air dinginKondisi ini akan dapat mempengaruhi populasi mikroba rumen terutama pada spesiesspesiestertentu yang sangat peka yang tidak dapat

bertahan hidup pada suhu diatas 401048689C (Hungate 1966) Demikian pula penurunan suhu rumen dibawah suhu normal setelah hewan minum air dingin akan mempengaruhi aktivitas mikroba ini

342Keasaman (pH)

Dalam kondisi anaerobik serta suhu diantara 39 - 401048689C keasaman rumenberkisar antara 55 - 70 Keasaman lambung atau rumen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti macam pakan serta waktu setelah makanMacam pakan akan mempengaruhi hasil akhir fermentasi yaitu asam lemak terbang (VFA) serta konsentrasi bikarbonat dan fosfat yang disekresikan oleh hewan yang bersangkutan dalam bentuk saliva Konsentrasi VFA pada umumnya menurundengan menignkatnya keasaman rumen Untuk menjaga agar pH rumen tidak menurun atau meningkat secara drastis maka perlu adanya hijauan didalam ransum dalam proporsi yang memadai (plusmn 40 persen dari total ransum atau dengan kadar serat kasar sekitar 20 persen) dimana 70 persen dari serat kasar ini harus dalam bentuk polisakarida berstruktur untuk dapat merangsang produksi saliva selama proses ruminasiAkibat terjadinya perubahan keasaman rumen komposisi mikroba akan berubah

Apabila pH rumen mendekati 6 jumlah bakteri asam laktat (misalnya gram positifbatang) akan meningkat sehingga konsentrasi asam laktat didalam rumen akanmeningkat

343 komposisi gas

Komposisi gas didalam rumen kurang lebih terdiri dari 63-6335 persen CO22676-27 persen CH4 7 persen N2 dan sedikit H2S H2 dan O2 Karena kondisi anaerob didalam rumen merupakan faktor yang sangat penting maka produksi CO2 pada proses fermentasi sangat menentukan terciptanya kondisi anaerob

Mekipun O2 juga dijumpai didalam rumen terutama pada bagian saccus dorsalistekanan O2 pada digesta rumen sangat kecil Oksigen yang masuk kedalam rumen melalui proses menelan akan segera digunakan oleh bakteri-bakteri fakultatif anaerobic seperti Sterptococcus bovis Salah satu akibat dari proses ini adalah redox potensial (EH) didalam rumen akan selalu konstan dan rendah yaitu berkisar antara -250 mV sampai dengan -450 mV Peranan hidrogen dalam proses produksi methana adalah sebagai sumber elektron sehingga rendahnya kadar H2 didalam rumen merupakan petunjuk adanyaaktivitas menggunakan H2 untuk mengurangi CO2menjadi CH Disamping itu karenauntuk membentuk 1 mol CH4 diperlukan 4 mol H2 maka laju penggunaan H2adalah empat kali laju produksi methana sehingga H2 didalam rumen tidak pernah terakumulir

345 Nutrisi

Komposisi pakan sangat menentukan terhadap hasil akhir fermentasi serta lajupengenceran (dilution rate) isi rumen Jika ransum basal mengandung serat kasar tinggi maka bakteri selulolitik akan dominan karena kehadirannya menentukan terjadinya proses fermentasi selulosa Sebaliknya protozoa akan berkurang jumlahnya Jamurrumen karena sifatnya adalah selulolitik akan meningkat jumlahnya pada kondisi ini Keadaan yang sebaliknya akan terjadi jika proporsi konsentrat meningkat dalam pakanDengan meningkatnya frekuensi makan (karena bertambahnya frekuensi suplai makan) fluktuasi pH rumen akan berkurang Hal ini akan meningkatkan populasi mikroba Peningkatan populasi protozoa dari 115 x 106 menjadi 314 x

106 telah dilaporkan jika frekuensi pemberian pakan ditingkatkan dari satu kali menjadi empat kali sehariKonsumsi sukarela (voluntary intake) ransum dapat ditingkatkan tiga sampaiempat kali kebutuhan hidup pokok apabila konsentrat diberikan dalam ransum Denganmeningkatnya konsumsi volume rumen dan sekresi saliva ke rumen serta laju pengeluaran digesta dari rumen akan meningkat

346 Faktor-Faktor Lain

Pemberian antibiotika dalam ransum akan menurunkan populasi bakteriDemikian pula pemberian bahan detergent akan dapat mematikan protozoa Bahandetergent seperti Manoxol OT Aerosol OT dan Alkanate lazim digunakan sebagaibahan untuk defaunasi Bahan anti jamur seperti Actidions juga telah dilaporkan dapatmematikan jamur rumen meskipun penelitian lain gagal menggunakan Actidions untukmenghilangkan jamur dari dalam rumen

Tiap individu mempunyai variasi jenis dan jumlah mikroba yang berbeda Hal inimungkin disebabkan karena adanya perbedaan dalam hal tingkah laku makan danminum atau adanya perbedaan dalam hal volume rumen serta laju pengeluaran isirumen ke alat pencernaan lainnya

Seperti dijelaskan dimuka bahwa mikroba rumen membutuhkan zat-zat essensialtertentu untuk pertumbuhan Penggunaan polisakarida oleh protozoa akan berakibatpengurangan substrat bagi bakteri sehingga populasi bakteri pemekai polisakarida akanmenurun bila kondisi ini terjadi di dalam rumen

BAB IVPenutup

KesimpulanSecara garis besar terdapat 4 kelompok utama mikoba rumen yaitu

1 Bakteri2 Protozoa3 Jamur (fungi )4 Virus

Secara kuantitatif golongan terakhir belum di ketahui Di samping itu terdapat sejumlah amoeba yang belum di ketahui juga secara pasti populasinya Dengan pertimbangan bahwa mereka (Mikroba Rumen) telah banyak diketahui dalam proses fermentasi pakan ternak ruminansia

SaranPerlu adanya tinjauan atau penelitian lagi terhadap mikroorganime kelompok virus atau

bakteriofage untuk memudahkan dalam sisi pengetahuan

DaftarPustakaAnonymous2012 SistemPencernaanRuminansia (httprangkaianhatierlinblogspotcom201205

sistem-pencernaanhtml)

Barry Thomson danAmstrong 1977 The Ruminant and Its Microbes New York London San

Frasisco Agricultural experimental Station University Of California Academic Press

LodewijkCK 2004ResponRuminanTerhadapPemberianHijuauanPakan Yang Dipupuk Air

BelerangInstitutPertanian Bogor-Press Bogor

Mubarak Zaky2009 Microbiology Of The Rumen and Intestin Prentice Hall New Jersey

Preston danLeng 1987Management and Feeding of Buffalo VikasPubl House put New Delhi

Russel JB 2006 Growth Independent Energy Dissipation by Ruminan Bacteria Hosino S Onodera

R Mimato R Itabashi H (ed) Japan Scientific Society Press Tokyo

Suwandi2007PerananMikroba Rumen padaternakRuminansiaBalaiPenelitiTernakCiawi

SoetantoHendrawan2011BahanAjarKuliahNutrisiRuminansiaFakultas

PeternakanUniversitasBrawijaya-Press Malang

Yan Offer dan Robert 1996 Effect of Ammonia Concentration in Rumen Microbial Protein

Production In Vitro Br J Nutr 35 199

  • Makalah Mikroba Rumen_Kelompok C4
Page 2: Makalah Mikroba Rumen

14 Manfaat

Dengan mempelajari mikroba yang terdapat pada lambung ruminansia berikut proses fermentasinya maka diperoleh pemahaman mengenai jenis bahan makanan apa saja yang digunakan oleh bakteri untuk hidup sehingga pakan yang diberikan dicerna secara optimal oleh mikroba rumen

BAB IITinjauan Pustaka

Alat pencernaan (Apparatus digestorius) terdiri atas saluran pencernaan (Tractus alimentarius) dan organ pembantu (Organa accesoria) Dilihat dari anatomi alat pencernaan terdapat tiga kelompok hewan yakni kelompok hewan berlambung jamak (polygastric animals) antara lain sapi kerbau rusa domba kambing dan kijang kelompok hewan berlambung tunggal (monogastric animals) antara lain manusia anjing kucing babi kuda dan kelinci dan hewan yang berlambung jamak semu (pseudo polygastric animals) antara lain ayam bebek angsa dan burung Hewan yang berlambung jamak dikelompokkan sebagai ruminansia dan yang berlambung tunggal dikelompokkan ke dalam non ruminansiaUnggas yang merupakan hewan berlambung jamak semu (pseudo ruminants) dikelompokkan ke dalam non-ruminansia (

Ruminansia merupaka poligastrik yang mempunyai lambung depanyang terdiri dari Retikulum (perut jala) Rumen (perut handuk) Omasum (perut kitab) dan lambung sejati yaitu Abomasum (perut kelenjar) Proses pencernaan di dalam lambung depan terjadi secara mikrobial Mikroba memegang peranan penting dalam pemecahan makanan Sedangkan di dalam lambung sejati terjadi pencernaan enzimatik karena lambung ini mempunyai banyak kelenjar Rumen merupakan tempat pencernaan sebagian serat kasar serta proses fermentatif yang terjadi dengan bantuan mikroorganisme terutama bakteri anaerob dan protozoa Di dalam rumen karbohidrat komplek yang meliputi selulosa hemiselulosa dan lignin dengan adanya aktifitas fermentatif oleh mikroba akan dipecah menjadi asam atsiri khususnya asam asetat propionat dan butirat (Suwandi 2007)

Lambung ruminansia sangat besar diperkirakan sekitar 34 dari isi rongga perut Lambung mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan sementara yang akan dimamah kembali (remastikasi) Selain itu pada lambung juga terjadi proses pembusukan dan fermentasiLambung ruminansia terdiri atas 4 bagian yaitu rumen retikulum omasum dan abomasum dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnyaKapasitas rumen 80 retikulum 5 omasum 7-8 dan abomasum 7-8Pembagian ini terlihat dari bentuk tonjolan pada saat otot sfinkter berkontraksi (Hendrawan2011)

Sistem saluran pencernaan pada ternak umumnya dibagi atas 4 bagian penting yaitu mulut perut usus halus dan organ pencernaan bagian belakangRuminansia mempunyai keistimewaan dimana organ perut terdiri atas 4 bagianYaitu rumen reticulum omansum dan abomasumPada tiga bagian dari lambung ruminansia (rumen reticulum omasum) tidak terdapat enzim yang dihasilkan oleh tubuh Melainkan enzim yang diperoleh dari aktifitas mikroba didalam rumen dan reticulum(Charles 2004)

Rumen pada sapi dewasa merupakan bagian yang mempunyai proporsi yang tinggi dibandingkan dengan proporsi bagian lainnyaRumen terletak di rongga abdominal bagian kiriRumen sering disebut juga dengan perut beludruHal tersebut dikarenakan pada permukaan rumen terdapat papilla dan papillae Sedangkan substat pakan yang dimakan akan mengendap dibagian ventral Retikulum sering disebut sebagai perut jala atau hardware stomachFungsi reticulum adalah sebagai penahan partikel pakan pada saat regurgitasi rumen Reticulum berbatasan dengan rumen akan tetapi diantara keduannya tidak ada dinding penyekat Pembatas reticulum dan rumen hanya berupa lipatan sehingga partikel pakan menjadi tercampur (zaky2009)

Omasum sering juga disebut sebagai perut buku karena pemukaannya yang berbuku-buku Ph omasum berkisar antara 52 sampai 65 Antara omasum dan abomasum terdapat lubang yang disebut omaso abdomasal orificeAbomasum sering disebut sebagai perut sejatiFungsi omaso abomasal orifice adalah untuk mencegah digesta yang ada di abomasum

kembali ke omasum Ph pada abomasum asam yaitu berkisar antara 2 sampai 41 Abomasum terletak bagian kanan bawah dan jika kondisi tiba-tiba menjadi sangat asam maka abomasum dapat berpindah ke sebelah kiriPermukaan abomasum dilapisi oleh mukosa dan mukosa ini berfungsi untuk melindungi dididng sel tercerna oleh enzim yang duhasilkan oleh abomasumSel-sel mukosa menghasilkan pepsinogen dan sel pariental menghasilkan HCl Pepsinogen bereaksi dengan HCl membentuk pepsin (Russel 2006)

BAB IIIPembahasan

Adanya mikroba dan aktifitas fermentasi di dalam rumen merupakan salah satu karakteristik yang membedakan sistem pencernaan ternak ruminansia dengan ternak lain Mikroba tersebut sangat berperan dalam mendegradasi pakan yang masuk ke dalam rumen menjadi produk-produk sederhana yang dapat dimanfaatkan oleh mikroba maupun induk semang dimana aktifitas mikroba tersebut sangat tergantung pada ketersediaan nitrogen dan energi (Yan Offer dan Robert 1996)

Mikroba rumen membantu ternak ruminansia dalam mencerna pakan yang mengandung serat tinggi menjadi asam lemak terbang (Volatile Fatty Acids = VFArsquos) yaitu asam asetat asam propionat asam butirat asam valerat serta asam isobutirat dan asam isovalerat VFArsquos diserap melalui dinding rumen dan dimanfaatkan sebagai sumber energi oleh ternak Sedangkan produk metabolis yang tidak dimanfaatkan oleh ternak yang pada umumnya berupa gas akan dikeluarkan dari rumen melalui proses eruktasi (Barry Thomson dan Amstrong 1977) Namun yang lebih penting ialah mikroba rumen itu sendiri karena biomas mikroba yang meninggalkan rumen merupakan pasokan protein bagi ternak ruminansia 23 ndash 34 bagian dari protein yang diabsorbsi oleh ternak ruminansia berasal dari protein mikroba Produk akhir fermentasi protein akan digunakan untuk pertumbuhan mikroba itu sendiri dan digunakan untuk mensintesis protein sel mikroba rumen sebagai pasok utama protein bagi ternak ruminansiaRumen merupakan ekosistem yang mengandung komponen biotic dan abiotik Komponen Biotik adalah mikroba rumen dengan populasi berkisar antara 1010 sampai 1012 selml cairan rumen (Ogimoto dan Imai 1981) Mikroba Rumen sangat diperlukan dalam proses pencernaan Rumen mempunyai kondisi lingkungan yang baik untuk kehidupan mikrobaTemperatur di dalam rumen berkisar antara 38O ndash 42O sedangkan pH rata ndash ratanya 68 atau berkisar antara 6 ndash 7Mikroba yang ada di dalam rumen terdapat pada partikel makanan dalam cairan rumen dan menempel pada dinding rumen

Penurunan konsentrasi amonia dalam rumen dapat dilihat dari penurunan konsumsi pakan akibat menurunnya proses perombakan komponen pakan oleh mikroba Konsentrasi amonia untuk degradasi optimum pakan berserat harus di atas 200 mgliter cairan rumenPemberian urea dalam air minum hanya dapat dilakukan jika konsentrasi amonia cairan rumen sangat rendah (〈50 mgliter) dan amonia diasumsikan sebagai faktor pembatas utama penurunan pertumbuhan dan aktivitas mikroba Pemanfaatan amonia sangat tergantung pada ketersediaan faktor lain seperti kerangka karbon yang berasal dari karbohidrat mudah terfermentasi

Kelompok utama mikroba yang berperan dalam pencernaan tersebut terdiri dari bakteri protozoa dan jamur yang jumlah dan komposisinya bervariasi tergantung pada pakan yang dikonsumsi ternak (Preston dan Leng 1987)

31 Bakteri

Bakteri memiliki populasi terbanyak antara 109-1010 selmil cairan rumen ukurannya berkisar antara 03 - 50 microm Bakteri tersebut berbentuk spiral (Streptococcus) dan yang berbentuk batang (Eubakterium) dan bakteri yang berbentuk bulatBakteri bentuk batang dan spiral hidup secara anaerob sedangkan bentuk coccus gram negative ada yang hidup aerobSelain itu ada juga bakteri fakultatif yaitu bakteri yang dapat hidup pada kondisi sedikit oksigen misalnya streptococcusJenis-jenis bakteri pada rumen dibedakan berdasarkan substrat yang didegradasi Yaitu bakteri Selulolitik bakteri Hemiselulolitik bakteri amilolitik bakteri proteolitik bakteri lipolitik bakteri methanogenikbakteri ureolitik Sugar Untilizer Bacteria (bakteri pemakai gula)danAcid Utilizer Bacteria(Bakteri Pemakai Asam)311 Bakteri Selulolitik

Bakteri ini menghasilkan enzim selulase yang dapat menghidrolisis ikatan glukosida β 14 sellulosa dan dimer selobiosaBakteri selulolitik akan dominan apabila makanan utama ternak berupa serat kasar Contoh dari bakteri selulolitik adalah

Bacteriodes succinogenes Ruminicoccus flavefaciens Ruminicoccus albus Cillobacterium c ellulosolvens

312 Bakteri Hemiselulolitik

Hemiselulosa berbeda dengan selulosa terutama dalam kandungan pentosa gula heksosa serta biasanya asam uronat Hemiselulosa merupakan struktur polisakarida yang penting dalam dinding sel tanamanMikroorganisme yang dapat menghidrolisa selulosa biasanya juga dapat menghidrolisa hemiselulosaMeskipun demikian ada beberapa spesies yang dapat menghidrolisa hemiselulosa tetapi tidak dapat menghidrolisa selulosa Contoh dari bakteri hemiselulolitik adalah

Butyrivibrio fibriosolven Bacteriodes ruminicola

313 Bakteri Amilolitik

Beberapa bakteri selulolitik juga dapat memfermentasi pati meskipun demikianbeberapa jenis bakteri amilolitik tidak dapat menggunakanmemfermentasi selulosaBakteri amilolitik akan menjadi dominan dalam jumlahnya apabila makananmengandung pati yang tinggi seperti butir-butiran Bakteri amilolitik yang terdapat didalam rumen antara lain

Bacteriodes amylophilus Butyrivibrio fibrisolvens Bacteroides ruminicola

314 Bakteri Proteolitik

Bakteri proteolitik merupakan jenis bakteri yang paling banyak terdapat padasaluran pencernaan makanan mamalia termasuk karnivora (carnivora)Didalam rumen beberapa spesies

diketahui menggunakan asam amino sebagai sumber utama enersiBeberapa contoh bakteri proteolitik antara lain

Bacteroides amylophilus Clostridium sporogenes Bacillus licheniformis

315 Bakteri Lipolitik

Beberapa spesies bakteri menggunakan glycerol dan sedit gulasementara itubeberapa spesies lainnya dapat menghidrolisa asam lemak tak jenuh dan sebagian lagi dapat menetralisir asam lemak rantai panjang menjadi ketonEnzim lipase bakteria dan protozoa sangat efektif dalam menghidrolisa lemak dalam chloroplast Contoh bakteri lipolitik antara lain

Anaerovibrio lipolytica Selemonas ruminantium var lactilytica

316 Bakteri Methanogenik

Sekitar 25 persen dari gas yang diproduksi didalam rumen adalah gas methanBakteri pembentuk gas methan lambat pertumbuhannya Contoh bakteri ini antara lain

Methanobacterium ruminantium Methanobacterium formicium

317 Bakteri Ureolitik

Sejumlah spesies bakteri rumen menunjukkan aktivitas ureolitik dengan jalanmenghidrolisis urea menjadi CO2 dan amoniaBeberapa jenis bakteri ureolitik menempel pada epithelium dan menghidrolisa urea yang masuk kedalam rumen melalui difusi dari pembuluh darah yang terdapat pada dinding rumenOleh karena itu konsentrasi urea dalam cairan rumen selalu rendahSalah satu contoh bakteri ureolitik ini misalnya adalah Streptococcus sp

318 Sugar Untilizer Bacteria (bakteri pemakai gula)

Hampir semua bakteri pemakai polisakarida dapat memfermentasikan disakaridadan monosakarida Tanaman muda mengandung karbohidrat siap terfermentasi dalam konsentrasi yang tinggi yang segera akan mengalami fermentasi begitu sampai di retikulo-rumen Kesemua ini merupakan salah satu kelemahankerugian dari sistem pencernaan ruminansia Sebenarnya gula akan lebih efisien apabila dapat dicerna dan diserap langsung di usus halus

319 Acid Utilizer Bacteria (Bakteri Pemakai Asam)

Beberapa janis bakteri dalam rumen dapat menggunakan asam laktat meskipunjenis bakteri ini umumnya tidak terdapat dalam jumlah yang berarti Jenis lainnya dapat menggunakan asam suksinat malat dan fumarat yang merupakan hasil akhir fermentasioleh bakteri jenis lainnyaAsam format dan asetat juga digunakan oleh beberapa spesies meskipun mungkin bukan sebagai sumber enersi yang utama Asam oksalat yang bersifat racun pada mamalia akan dirombak oleh bakteri rumen sehingga menyebabkan ternak ruminansia mampu mengkonsumsi tanaman yang beracun bagi ternak lainnya sebagai bahan makanan

Beberapa spesies bakteri pemakai asam laktat yang dapat dijumpai dalamjumlah yang banyak setelah ternak mendapatkan tambahan jumlah makanan butiranmaupun pati dengan tiba-tiba adalah

Peptostreptococcus bacterium Propioni bacterium Selemonas lactilytica

32 Protozoa Rumen

Berdasarkan fungsinya terdapat beberapa kelompok protozoa yaitu kelompok protozoa pencerna protein (misal Ophryoscolex Caudatus) pencerna selulosa hemiselulosa dan pati (antara lain diplodonium ostracodinium) Kelompok protozoa pencerna selulosa glukosa pati dan sukrosa antara lain diplodinium polyplastron

Kelompok protozoa pencerna gula glukosa pati dan pectin antara lain isotricha intestinalis Kelompok protozoa pencerna maltosa glukosa selobiose antara lain dasytricha ruminantrium Kelompok protozoa pencerna maltosa pati dan sukrosa antara lain entodinnium caudatum

Protozoa hidup anaerob oleh karena itu apabila kadar oksigen dalam oksigen tinggi maka protozoa akan mati karena tidak dapat membuat ciestee Populasi protozoa tertinggi apabila makanan yang dikonsumsi ternak mengandung banyak gula terlarut yaitu mencapai 4x106 selml cairan rumen Apabila kekurangan gula terlarut popolasi akan mencapai titik terendah yaitu 105 selml (preston dan Leng 1987) oleh karena itu total biomassa protozoa hampir sama dengan total biomasa bakteri

Populasi yang terbanyak adalah ciliate yaitu berkisar antara 105 ndash 106 sel ml (pada kondisi ternak sehat) sedangkan populasi flagelata berkisar antara 102-104 selml dengan ukuran berkisar antara 40 sampai 150 micromProtozoa dibagi berdasarkan morfologinya yaitu

Holotrichs yang mempunyai silia hampir diseluruh tubuhnya dan mencerna karbohidrat yang fermentabel

Oligotrichs yang mempunyai silia sekitar mulut umumnya merombak karbohidrat yang lebih sulit dicerna

Holotricha

Ciri-ciri umum dari Holotricha adalah pergerakannya yang cepat bentuk selumumnya oval dan terdapat dalam konsentrasi yang tinggi bila makanan utama Holotricha dapat menggunakan glukosa fruktosa sukrosa dan pektin Karbohidrat akandisimpan dalam bentuk amilopektin (salah satu bentuk rantai panjang pati) Jenis ciliate rumen ini mempunyai peranan penting dalam metabolisme karbohidrat dengan jalan menelan gula segera setelah masuk ke rumen dan menyimpannya dalam bentuk amilopektin yang selanjutnya akan melepaskan kembali senyawa ini kedalam cairan rumen pada saat populasi Holotricha mengalami lisis atau pada fase pertumbuhannya Mekanisme ini mempunyai pengaruh positif terhadap tersedianya karbohidrat dapat terfermentasi (fermentable carbohydrate) bagi bakteri rumen terutama apabila tidak terdapat lagi karbohidrat dalam makanan misalnya pada saat ternak beristirahatMeskipun demikian apabila didalam rumen terdapat kandungan gula yang terlarut sangat tinggi kelompok Holotricha akan terus memangsa senyawa tersebut hingga pada saat sel ciliata pecah karena tidak terdapatnya kontrol mekanisme pembatas konsumsi Beberapa spesies Holotricha yang penting antara lain

Isotricha intestinalis Isotricha prostoma Dasytricha rumiantium

Sebagian besar protozoa dengan cepat akan memangsa dan menghidrolisisbermacam-macam protein dengan menghasilkan amoniak berasal dari kelompok amidadan akan melepaskan asam-asam amino serta peptida-peptidaDibandingkan dengan bakteri populasi protozoa rumen sangat bervariasibesarnya (jumlahnya) dari nol sampai 5 x 106 perml isi rumenmeskipun demikian padaumumnya jumlah yang terdapat didalam rumen berkisar antara 02 - 20 x 106 perml

Oligotrich (Entodiniomorph)

Jenis ini hanya sedikit sekali menggunakan gula terlarut sebagai makananannyaakan tetapi butir-butir pati akan menjadi sasaran utama untuk dimangsanya Beberapa spesies juga memangsa amilopektin dari Holotricha disamping ada pula yang secara aktif menelan serat kasar tanaman dan mencerna selulosaAkan tetapi hasil penelitian terakhir meragukan kemampuan protozoa rumen untuk dapat mencerna selulosaPencernaan selulosa dapat dilakukan karena protozoa memangsa bakteri dan bakteri inilah yang akan menghasilkan enzim selulase didalam tubuh protozoa sehingga selulosa yang dimangsa dapat dicernaSpesies penting dari Oligotricha antaralain

Diplodinium dentatum Eudiplodinium bursa Polypastron multivesiculatum Entodinium caudatum

Tidak seperti bakteri rumen ciliata dapat diklasifikasikan atas dasar morfolginya karena ukuran selnya cukup besar yaitu antara 200 - 200 mmCiliata rumen dapat dibedakan menjadi 3 ordo yaitu

Ordo Prostomatida Ordo Trichostomatida Ordo Entodiniomorphida

Ordo Entodiniomorphida adalah yangterbanyak dijumpai dalam rumen baik dari segi jumlah spesies maupun frekuensiterdapatnyasementara itu dari ordo lainnya hanya terdiri dari beberapa spesies sajameskipun frekuensi terdapatnya cukup tinggiOrdo Entoiniomorphida terbagi kedalam 6 famili yaitu

Ophryoscolecidea Dixtiidae Cyclophostiidae Telanodiniidae Polydiniellidae

TryglodytellidaeDari keenam famili tersebut hanya Ophryoscolecidae yang ditemukan padarumen sedangkan famili lainnya terdapat pada usus kuda tapir gajah badak kuda nilbabi rusa serta orang utan

33 Fungi

Fungi rumen bersifat anaerob yang terdapat dalam rumen sebagian besar mencerna serat kasarPopulasinya berjumlah 103-105 selml cairan rumenMeskipun populasinya sedikit namun sangat berperan dalam mencerna serat kasarFungi Rumen sangat efektif mdalam melonggarkan ikatan jaringan tanaman dan diperkirakan menjadi mikroba rumen pertama yang mencerna struktur tanaman

Fungi akan memecah ikatan hemiselulosa-lignin dan melarutkan pelindung lignin tapi tidak mendegradasi lignin Komponen tanaman dari berbagai hijauan menyebabkan peningkatan yang besar populasi fungiSecara in vitro perkembangan aktivitas fungi rumen dihambat oleh bakteri rumen karena pemanfaatan N dan asam laktat oleh bakteri

Fungi terdiri dari Yeast (ragi) seperti Saccharomyces dan Mould (Jamur) Untuk hidupnya jamur seperti Neocallimastix frontalis Piramonas communis dan Sphaeromonas communis membutuhkan kondisi anaerob

34 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Populasi Mikroba Rumen

Beberapa faktor telah diketahui sebagai kendala terhadap populasi mikrobarumen Faktor-faktor tersebut antara lain suhu komposisi gas pengaruh osmotik dan ionik keasaman tersedianya nutrisi dan keluarnya cairan atau masuknya aliran ke rumen Lambung ruminansia secara umum dapat dipandang sebagai wahana yang idealbagi pertumbuhan mikroorganisme karena adanya faktor

ukuran lambung besar tersedianya substrat secara kontinyu percampuran makanan selalu terjadi kontrol terhadap keasaman (pH) lambung dapat dilakukan dengan melalui

buffering action dari saliva serta dinding rumen terjadinya pembuangan zat-zat terlarut yang dapat menghambat proses

metabolisme dan adanya pembuangan bahan padat ke bagian saluran pencernaan lainnyaHewan yang bersangkutan hanya dapat mengatur aktivitas mikroba rumen

dalamketerbatasan kemampuan yang dimiliki seperti disebutkan diatas Oleh karena itu factor faktorlainnya ditentukan oleh kondisi fisiologis pertumbuhan serta adanya interaksi antara mikroba rumen seperti sinergisme penghambatan dan kompetisi diantara spesies atau dengan mikroorganisme lainnya

Pada awal perkembangannya komposisi mikroba di dalam rumen pada hewanyang baru lahir sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang komplek dan tergantung padalingkungan mikro kimia yang dipengaruhi oleh jenis pakan yang dikonsumsi Segerasetelah terbentuk maka komposisi mikroba rumen akan sangat stabil kecuali terjadiperubahan komposisi pakan

341 Suhu

Temperatur rumen dikatakan normal apabila berada pada kisaran antara 39 ndash 41oC Segera setelah makan temperatur rumen biasanya akan meningkat sampai dengan 41oC terutama selam proses fermentasi terjadi didalam rumen Sebaliknya temperatur akan menurun sampai dibawah suhu normal bila ternak minum air dinginKondisi ini akan dapat mempengaruhi populasi mikroba rumen terutama pada spesiesspesiestertentu yang sangat peka yang tidak dapat

bertahan hidup pada suhu diatas 401048689C (Hungate 1966) Demikian pula penurunan suhu rumen dibawah suhu normal setelah hewan minum air dingin akan mempengaruhi aktivitas mikroba ini

342Keasaman (pH)

Dalam kondisi anaerobik serta suhu diantara 39 - 401048689C keasaman rumenberkisar antara 55 - 70 Keasaman lambung atau rumen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti macam pakan serta waktu setelah makanMacam pakan akan mempengaruhi hasil akhir fermentasi yaitu asam lemak terbang (VFA) serta konsentrasi bikarbonat dan fosfat yang disekresikan oleh hewan yang bersangkutan dalam bentuk saliva Konsentrasi VFA pada umumnya menurundengan menignkatnya keasaman rumen Untuk menjaga agar pH rumen tidak menurun atau meningkat secara drastis maka perlu adanya hijauan didalam ransum dalam proporsi yang memadai (plusmn 40 persen dari total ransum atau dengan kadar serat kasar sekitar 20 persen) dimana 70 persen dari serat kasar ini harus dalam bentuk polisakarida berstruktur untuk dapat merangsang produksi saliva selama proses ruminasiAkibat terjadinya perubahan keasaman rumen komposisi mikroba akan berubah

Apabila pH rumen mendekati 6 jumlah bakteri asam laktat (misalnya gram positifbatang) akan meningkat sehingga konsentrasi asam laktat didalam rumen akanmeningkat

343 komposisi gas

Komposisi gas didalam rumen kurang lebih terdiri dari 63-6335 persen CO22676-27 persen CH4 7 persen N2 dan sedikit H2S H2 dan O2 Karena kondisi anaerob didalam rumen merupakan faktor yang sangat penting maka produksi CO2 pada proses fermentasi sangat menentukan terciptanya kondisi anaerob

Mekipun O2 juga dijumpai didalam rumen terutama pada bagian saccus dorsalistekanan O2 pada digesta rumen sangat kecil Oksigen yang masuk kedalam rumen melalui proses menelan akan segera digunakan oleh bakteri-bakteri fakultatif anaerobic seperti Sterptococcus bovis Salah satu akibat dari proses ini adalah redox potensial (EH) didalam rumen akan selalu konstan dan rendah yaitu berkisar antara -250 mV sampai dengan -450 mV Peranan hidrogen dalam proses produksi methana adalah sebagai sumber elektron sehingga rendahnya kadar H2 didalam rumen merupakan petunjuk adanyaaktivitas menggunakan H2 untuk mengurangi CO2menjadi CH Disamping itu karenauntuk membentuk 1 mol CH4 diperlukan 4 mol H2 maka laju penggunaan H2adalah empat kali laju produksi methana sehingga H2 didalam rumen tidak pernah terakumulir

345 Nutrisi

Komposisi pakan sangat menentukan terhadap hasil akhir fermentasi serta lajupengenceran (dilution rate) isi rumen Jika ransum basal mengandung serat kasar tinggi maka bakteri selulolitik akan dominan karena kehadirannya menentukan terjadinya proses fermentasi selulosa Sebaliknya protozoa akan berkurang jumlahnya Jamurrumen karena sifatnya adalah selulolitik akan meningkat jumlahnya pada kondisi ini Keadaan yang sebaliknya akan terjadi jika proporsi konsentrat meningkat dalam pakanDengan meningkatnya frekuensi makan (karena bertambahnya frekuensi suplai makan) fluktuasi pH rumen akan berkurang Hal ini akan meningkatkan populasi mikroba Peningkatan populasi protozoa dari 115 x 106 menjadi 314 x

106 telah dilaporkan jika frekuensi pemberian pakan ditingkatkan dari satu kali menjadi empat kali sehariKonsumsi sukarela (voluntary intake) ransum dapat ditingkatkan tiga sampaiempat kali kebutuhan hidup pokok apabila konsentrat diberikan dalam ransum Denganmeningkatnya konsumsi volume rumen dan sekresi saliva ke rumen serta laju pengeluaran digesta dari rumen akan meningkat

346 Faktor-Faktor Lain

Pemberian antibiotika dalam ransum akan menurunkan populasi bakteriDemikian pula pemberian bahan detergent akan dapat mematikan protozoa Bahandetergent seperti Manoxol OT Aerosol OT dan Alkanate lazim digunakan sebagaibahan untuk defaunasi Bahan anti jamur seperti Actidions juga telah dilaporkan dapatmematikan jamur rumen meskipun penelitian lain gagal menggunakan Actidions untukmenghilangkan jamur dari dalam rumen

Tiap individu mempunyai variasi jenis dan jumlah mikroba yang berbeda Hal inimungkin disebabkan karena adanya perbedaan dalam hal tingkah laku makan danminum atau adanya perbedaan dalam hal volume rumen serta laju pengeluaran isirumen ke alat pencernaan lainnya

Seperti dijelaskan dimuka bahwa mikroba rumen membutuhkan zat-zat essensialtertentu untuk pertumbuhan Penggunaan polisakarida oleh protozoa akan berakibatpengurangan substrat bagi bakteri sehingga populasi bakteri pemekai polisakarida akanmenurun bila kondisi ini terjadi di dalam rumen

BAB IVPenutup

KesimpulanSecara garis besar terdapat 4 kelompok utama mikoba rumen yaitu

1 Bakteri2 Protozoa3 Jamur (fungi )4 Virus

Secara kuantitatif golongan terakhir belum di ketahui Di samping itu terdapat sejumlah amoeba yang belum di ketahui juga secara pasti populasinya Dengan pertimbangan bahwa mereka (Mikroba Rumen) telah banyak diketahui dalam proses fermentasi pakan ternak ruminansia

SaranPerlu adanya tinjauan atau penelitian lagi terhadap mikroorganime kelompok virus atau

bakteriofage untuk memudahkan dalam sisi pengetahuan

DaftarPustakaAnonymous2012 SistemPencernaanRuminansia (httprangkaianhatierlinblogspotcom201205

sistem-pencernaanhtml)

Barry Thomson danAmstrong 1977 The Ruminant and Its Microbes New York London San

Frasisco Agricultural experimental Station University Of California Academic Press

LodewijkCK 2004ResponRuminanTerhadapPemberianHijuauanPakan Yang Dipupuk Air

BelerangInstitutPertanian Bogor-Press Bogor

Mubarak Zaky2009 Microbiology Of The Rumen and Intestin Prentice Hall New Jersey

Preston danLeng 1987Management and Feeding of Buffalo VikasPubl House put New Delhi

Russel JB 2006 Growth Independent Energy Dissipation by Ruminan Bacteria Hosino S Onodera

R Mimato R Itabashi H (ed) Japan Scientific Society Press Tokyo

Suwandi2007PerananMikroba Rumen padaternakRuminansiaBalaiPenelitiTernakCiawi

SoetantoHendrawan2011BahanAjarKuliahNutrisiRuminansiaFakultas

PeternakanUniversitasBrawijaya-Press Malang

Yan Offer dan Robert 1996 Effect of Ammonia Concentration in Rumen Microbial Protein

Production In Vitro Br J Nutr 35 199

  • Makalah Mikroba Rumen_Kelompok C4
Page 3: Makalah Mikroba Rumen

BAB IITinjauan Pustaka

Alat pencernaan (Apparatus digestorius) terdiri atas saluran pencernaan (Tractus alimentarius) dan organ pembantu (Organa accesoria) Dilihat dari anatomi alat pencernaan terdapat tiga kelompok hewan yakni kelompok hewan berlambung jamak (polygastric animals) antara lain sapi kerbau rusa domba kambing dan kijang kelompok hewan berlambung tunggal (monogastric animals) antara lain manusia anjing kucing babi kuda dan kelinci dan hewan yang berlambung jamak semu (pseudo polygastric animals) antara lain ayam bebek angsa dan burung Hewan yang berlambung jamak dikelompokkan sebagai ruminansia dan yang berlambung tunggal dikelompokkan ke dalam non ruminansiaUnggas yang merupakan hewan berlambung jamak semu (pseudo ruminants) dikelompokkan ke dalam non-ruminansia (

Ruminansia merupaka poligastrik yang mempunyai lambung depanyang terdiri dari Retikulum (perut jala) Rumen (perut handuk) Omasum (perut kitab) dan lambung sejati yaitu Abomasum (perut kelenjar) Proses pencernaan di dalam lambung depan terjadi secara mikrobial Mikroba memegang peranan penting dalam pemecahan makanan Sedangkan di dalam lambung sejati terjadi pencernaan enzimatik karena lambung ini mempunyai banyak kelenjar Rumen merupakan tempat pencernaan sebagian serat kasar serta proses fermentatif yang terjadi dengan bantuan mikroorganisme terutama bakteri anaerob dan protozoa Di dalam rumen karbohidrat komplek yang meliputi selulosa hemiselulosa dan lignin dengan adanya aktifitas fermentatif oleh mikroba akan dipecah menjadi asam atsiri khususnya asam asetat propionat dan butirat (Suwandi 2007)

Lambung ruminansia sangat besar diperkirakan sekitar 34 dari isi rongga perut Lambung mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan sementara yang akan dimamah kembali (remastikasi) Selain itu pada lambung juga terjadi proses pembusukan dan fermentasiLambung ruminansia terdiri atas 4 bagian yaitu rumen retikulum omasum dan abomasum dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnyaKapasitas rumen 80 retikulum 5 omasum 7-8 dan abomasum 7-8Pembagian ini terlihat dari bentuk tonjolan pada saat otot sfinkter berkontraksi (Hendrawan2011)

Sistem saluran pencernaan pada ternak umumnya dibagi atas 4 bagian penting yaitu mulut perut usus halus dan organ pencernaan bagian belakangRuminansia mempunyai keistimewaan dimana organ perut terdiri atas 4 bagianYaitu rumen reticulum omansum dan abomasumPada tiga bagian dari lambung ruminansia (rumen reticulum omasum) tidak terdapat enzim yang dihasilkan oleh tubuh Melainkan enzim yang diperoleh dari aktifitas mikroba didalam rumen dan reticulum(Charles 2004)

Rumen pada sapi dewasa merupakan bagian yang mempunyai proporsi yang tinggi dibandingkan dengan proporsi bagian lainnyaRumen terletak di rongga abdominal bagian kiriRumen sering disebut juga dengan perut beludruHal tersebut dikarenakan pada permukaan rumen terdapat papilla dan papillae Sedangkan substat pakan yang dimakan akan mengendap dibagian ventral Retikulum sering disebut sebagai perut jala atau hardware stomachFungsi reticulum adalah sebagai penahan partikel pakan pada saat regurgitasi rumen Reticulum berbatasan dengan rumen akan tetapi diantara keduannya tidak ada dinding penyekat Pembatas reticulum dan rumen hanya berupa lipatan sehingga partikel pakan menjadi tercampur (zaky2009)

Omasum sering juga disebut sebagai perut buku karena pemukaannya yang berbuku-buku Ph omasum berkisar antara 52 sampai 65 Antara omasum dan abomasum terdapat lubang yang disebut omaso abdomasal orificeAbomasum sering disebut sebagai perut sejatiFungsi omaso abomasal orifice adalah untuk mencegah digesta yang ada di abomasum

kembali ke omasum Ph pada abomasum asam yaitu berkisar antara 2 sampai 41 Abomasum terletak bagian kanan bawah dan jika kondisi tiba-tiba menjadi sangat asam maka abomasum dapat berpindah ke sebelah kiriPermukaan abomasum dilapisi oleh mukosa dan mukosa ini berfungsi untuk melindungi dididng sel tercerna oleh enzim yang duhasilkan oleh abomasumSel-sel mukosa menghasilkan pepsinogen dan sel pariental menghasilkan HCl Pepsinogen bereaksi dengan HCl membentuk pepsin (Russel 2006)

BAB IIIPembahasan

Adanya mikroba dan aktifitas fermentasi di dalam rumen merupakan salah satu karakteristik yang membedakan sistem pencernaan ternak ruminansia dengan ternak lain Mikroba tersebut sangat berperan dalam mendegradasi pakan yang masuk ke dalam rumen menjadi produk-produk sederhana yang dapat dimanfaatkan oleh mikroba maupun induk semang dimana aktifitas mikroba tersebut sangat tergantung pada ketersediaan nitrogen dan energi (Yan Offer dan Robert 1996)

Mikroba rumen membantu ternak ruminansia dalam mencerna pakan yang mengandung serat tinggi menjadi asam lemak terbang (Volatile Fatty Acids = VFArsquos) yaitu asam asetat asam propionat asam butirat asam valerat serta asam isobutirat dan asam isovalerat VFArsquos diserap melalui dinding rumen dan dimanfaatkan sebagai sumber energi oleh ternak Sedangkan produk metabolis yang tidak dimanfaatkan oleh ternak yang pada umumnya berupa gas akan dikeluarkan dari rumen melalui proses eruktasi (Barry Thomson dan Amstrong 1977) Namun yang lebih penting ialah mikroba rumen itu sendiri karena biomas mikroba yang meninggalkan rumen merupakan pasokan protein bagi ternak ruminansia 23 ndash 34 bagian dari protein yang diabsorbsi oleh ternak ruminansia berasal dari protein mikroba Produk akhir fermentasi protein akan digunakan untuk pertumbuhan mikroba itu sendiri dan digunakan untuk mensintesis protein sel mikroba rumen sebagai pasok utama protein bagi ternak ruminansiaRumen merupakan ekosistem yang mengandung komponen biotic dan abiotik Komponen Biotik adalah mikroba rumen dengan populasi berkisar antara 1010 sampai 1012 selml cairan rumen (Ogimoto dan Imai 1981) Mikroba Rumen sangat diperlukan dalam proses pencernaan Rumen mempunyai kondisi lingkungan yang baik untuk kehidupan mikrobaTemperatur di dalam rumen berkisar antara 38O ndash 42O sedangkan pH rata ndash ratanya 68 atau berkisar antara 6 ndash 7Mikroba yang ada di dalam rumen terdapat pada partikel makanan dalam cairan rumen dan menempel pada dinding rumen

Penurunan konsentrasi amonia dalam rumen dapat dilihat dari penurunan konsumsi pakan akibat menurunnya proses perombakan komponen pakan oleh mikroba Konsentrasi amonia untuk degradasi optimum pakan berserat harus di atas 200 mgliter cairan rumenPemberian urea dalam air minum hanya dapat dilakukan jika konsentrasi amonia cairan rumen sangat rendah (〈50 mgliter) dan amonia diasumsikan sebagai faktor pembatas utama penurunan pertumbuhan dan aktivitas mikroba Pemanfaatan amonia sangat tergantung pada ketersediaan faktor lain seperti kerangka karbon yang berasal dari karbohidrat mudah terfermentasi

Kelompok utama mikroba yang berperan dalam pencernaan tersebut terdiri dari bakteri protozoa dan jamur yang jumlah dan komposisinya bervariasi tergantung pada pakan yang dikonsumsi ternak (Preston dan Leng 1987)

31 Bakteri

Bakteri memiliki populasi terbanyak antara 109-1010 selmil cairan rumen ukurannya berkisar antara 03 - 50 microm Bakteri tersebut berbentuk spiral (Streptococcus) dan yang berbentuk batang (Eubakterium) dan bakteri yang berbentuk bulatBakteri bentuk batang dan spiral hidup secara anaerob sedangkan bentuk coccus gram negative ada yang hidup aerobSelain itu ada juga bakteri fakultatif yaitu bakteri yang dapat hidup pada kondisi sedikit oksigen misalnya streptococcusJenis-jenis bakteri pada rumen dibedakan berdasarkan substrat yang didegradasi Yaitu bakteri Selulolitik bakteri Hemiselulolitik bakteri amilolitik bakteri proteolitik bakteri lipolitik bakteri methanogenikbakteri ureolitik Sugar Untilizer Bacteria (bakteri pemakai gula)danAcid Utilizer Bacteria(Bakteri Pemakai Asam)311 Bakteri Selulolitik

Bakteri ini menghasilkan enzim selulase yang dapat menghidrolisis ikatan glukosida β 14 sellulosa dan dimer selobiosaBakteri selulolitik akan dominan apabila makanan utama ternak berupa serat kasar Contoh dari bakteri selulolitik adalah

Bacteriodes succinogenes Ruminicoccus flavefaciens Ruminicoccus albus Cillobacterium c ellulosolvens

312 Bakteri Hemiselulolitik

Hemiselulosa berbeda dengan selulosa terutama dalam kandungan pentosa gula heksosa serta biasanya asam uronat Hemiselulosa merupakan struktur polisakarida yang penting dalam dinding sel tanamanMikroorganisme yang dapat menghidrolisa selulosa biasanya juga dapat menghidrolisa hemiselulosaMeskipun demikian ada beberapa spesies yang dapat menghidrolisa hemiselulosa tetapi tidak dapat menghidrolisa selulosa Contoh dari bakteri hemiselulolitik adalah

Butyrivibrio fibriosolven Bacteriodes ruminicola

313 Bakteri Amilolitik

Beberapa bakteri selulolitik juga dapat memfermentasi pati meskipun demikianbeberapa jenis bakteri amilolitik tidak dapat menggunakanmemfermentasi selulosaBakteri amilolitik akan menjadi dominan dalam jumlahnya apabila makananmengandung pati yang tinggi seperti butir-butiran Bakteri amilolitik yang terdapat didalam rumen antara lain

Bacteriodes amylophilus Butyrivibrio fibrisolvens Bacteroides ruminicola

314 Bakteri Proteolitik

Bakteri proteolitik merupakan jenis bakteri yang paling banyak terdapat padasaluran pencernaan makanan mamalia termasuk karnivora (carnivora)Didalam rumen beberapa spesies

diketahui menggunakan asam amino sebagai sumber utama enersiBeberapa contoh bakteri proteolitik antara lain

Bacteroides amylophilus Clostridium sporogenes Bacillus licheniformis

315 Bakteri Lipolitik

Beberapa spesies bakteri menggunakan glycerol dan sedit gulasementara itubeberapa spesies lainnya dapat menghidrolisa asam lemak tak jenuh dan sebagian lagi dapat menetralisir asam lemak rantai panjang menjadi ketonEnzim lipase bakteria dan protozoa sangat efektif dalam menghidrolisa lemak dalam chloroplast Contoh bakteri lipolitik antara lain

Anaerovibrio lipolytica Selemonas ruminantium var lactilytica

316 Bakteri Methanogenik

Sekitar 25 persen dari gas yang diproduksi didalam rumen adalah gas methanBakteri pembentuk gas methan lambat pertumbuhannya Contoh bakteri ini antara lain

Methanobacterium ruminantium Methanobacterium formicium

317 Bakteri Ureolitik

Sejumlah spesies bakteri rumen menunjukkan aktivitas ureolitik dengan jalanmenghidrolisis urea menjadi CO2 dan amoniaBeberapa jenis bakteri ureolitik menempel pada epithelium dan menghidrolisa urea yang masuk kedalam rumen melalui difusi dari pembuluh darah yang terdapat pada dinding rumenOleh karena itu konsentrasi urea dalam cairan rumen selalu rendahSalah satu contoh bakteri ureolitik ini misalnya adalah Streptococcus sp

318 Sugar Untilizer Bacteria (bakteri pemakai gula)

Hampir semua bakteri pemakai polisakarida dapat memfermentasikan disakaridadan monosakarida Tanaman muda mengandung karbohidrat siap terfermentasi dalam konsentrasi yang tinggi yang segera akan mengalami fermentasi begitu sampai di retikulo-rumen Kesemua ini merupakan salah satu kelemahankerugian dari sistem pencernaan ruminansia Sebenarnya gula akan lebih efisien apabila dapat dicerna dan diserap langsung di usus halus

319 Acid Utilizer Bacteria (Bakteri Pemakai Asam)

Beberapa janis bakteri dalam rumen dapat menggunakan asam laktat meskipunjenis bakteri ini umumnya tidak terdapat dalam jumlah yang berarti Jenis lainnya dapat menggunakan asam suksinat malat dan fumarat yang merupakan hasil akhir fermentasioleh bakteri jenis lainnyaAsam format dan asetat juga digunakan oleh beberapa spesies meskipun mungkin bukan sebagai sumber enersi yang utama Asam oksalat yang bersifat racun pada mamalia akan dirombak oleh bakteri rumen sehingga menyebabkan ternak ruminansia mampu mengkonsumsi tanaman yang beracun bagi ternak lainnya sebagai bahan makanan

Beberapa spesies bakteri pemakai asam laktat yang dapat dijumpai dalamjumlah yang banyak setelah ternak mendapatkan tambahan jumlah makanan butiranmaupun pati dengan tiba-tiba adalah

Peptostreptococcus bacterium Propioni bacterium Selemonas lactilytica

32 Protozoa Rumen

Berdasarkan fungsinya terdapat beberapa kelompok protozoa yaitu kelompok protozoa pencerna protein (misal Ophryoscolex Caudatus) pencerna selulosa hemiselulosa dan pati (antara lain diplodonium ostracodinium) Kelompok protozoa pencerna selulosa glukosa pati dan sukrosa antara lain diplodinium polyplastron

Kelompok protozoa pencerna gula glukosa pati dan pectin antara lain isotricha intestinalis Kelompok protozoa pencerna maltosa glukosa selobiose antara lain dasytricha ruminantrium Kelompok protozoa pencerna maltosa pati dan sukrosa antara lain entodinnium caudatum

Protozoa hidup anaerob oleh karena itu apabila kadar oksigen dalam oksigen tinggi maka protozoa akan mati karena tidak dapat membuat ciestee Populasi protozoa tertinggi apabila makanan yang dikonsumsi ternak mengandung banyak gula terlarut yaitu mencapai 4x106 selml cairan rumen Apabila kekurangan gula terlarut popolasi akan mencapai titik terendah yaitu 105 selml (preston dan Leng 1987) oleh karena itu total biomassa protozoa hampir sama dengan total biomasa bakteri

Populasi yang terbanyak adalah ciliate yaitu berkisar antara 105 ndash 106 sel ml (pada kondisi ternak sehat) sedangkan populasi flagelata berkisar antara 102-104 selml dengan ukuran berkisar antara 40 sampai 150 micromProtozoa dibagi berdasarkan morfologinya yaitu

Holotrichs yang mempunyai silia hampir diseluruh tubuhnya dan mencerna karbohidrat yang fermentabel

Oligotrichs yang mempunyai silia sekitar mulut umumnya merombak karbohidrat yang lebih sulit dicerna

Holotricha

Ciri-ciri umum dari Holotricha adalah pergerakannya yang cepat bentuk selumumnya oval dan terdapat dalam konsentrasi yang tinggi bila makanan utama Holotricha dapat menggunakan glukosa fruktosa sukrosa dan pektin Karbohidrat akandisimpan dalam bentuk amilopektin (salah satu bentuk rantai panjang pati) Jenis ciliate rumen ini mempunyai peranan penting dalam metabolisme karbohidrat dengan jalan menelan gula segera setelah masuk ke rumen dan menyimpannya dalam bentuk amilopektin yang selanjutnya akan melepaskan kembali senyawa ini kedalam cairan rumen pada saat populasi Holotricha mengalami lisis atau pada fase pertumbuhannya Mekanisme ini mempunyai pengaruh positif terhadap tersedianya karbohidrat dapat terfermentasi (fermentable carbohydrate) bagi bakteri rumen terutama apabila tidak terdapat lagi karbohidrat dalam makanan misalnya pada saat ternak beristirahatMeskipun demikian apabila didalam rumen terdapat kandungan gula yang terlarut sangat tinggi kelompok Holotricha akan terus memangsa senyawa tersebut hingga pada saat sel ciliata pecah karena tidak terdapatnya kontrol mekanisme pembatas konsumsi Beberapa spesies Holotricha yang penting antara lain

Isotricha intestinalis Isotricha prostoma Dasytricha rumiantium

Sebagian besar protozoa dengan cepat akan memangsa dan menghidrolisisbermacam-macam protein dengan menghasilkan amoniak berasal dari kelompok amidadan akan melepaskan asam-asam amino serta peptida-peptidaDibandingkan dengan bakteri populasi protozoa rumen sangat bervariasibesarnya (jumlahnya) dari nol sampai 5 x 106 perml isi rumenmeskipun demikian padaumumnya jumlah yang terdapat didalam rumen berkisar antara 02 - 20 x 106 perml

Oligotrich (Entodiniomorph)

Jenis ini hanya sedikit sekali menggunakan gula terlarut sebagai makananannyaakan tetapi butir-butir pati akan menjadi sasaran utama untuk dimangsanya Beberapa spesies juga memangsa amilopektin dari Holotricha disamping ada pula yang secara aktif menelan serat kasar tanaman dan mencerna selulosaAkan tetapi hasil penelitian terakhir meragukan kemampuan protozoa rumen untuk dapat mencerna selulosaPencernaan selulosa dapat dilakukan karena protozoa memangsa bakteri dan bakteri inilah yang akan menghasilkan enzim selulase didalam tubuh protozoa sehingga selulosa yang dimangsa dapat dicernaSpesies penting dari Oligotricha antaralain

Diplodinium dentatum Eudiplodinium bursa Polypastron multivesiculatum Entodinium caudatum

Tidak seperti bakteri rumen ciliata dapat diklasifikasikan atas dasar morfolginya karena ukuran selnya cukup besar yaitu antara 200 - 200 mmCiliata rumen dapat dibedakan menjadi 3 ordo yaitu

Ordo Prostomatida Ordo Trichostomatida Ordo Entodiniomorphida

Ordo Entodiniomorphida adalah yangterbanyak dijumpai dalam rumen baik dari segi jumlah spesies maupun frekuensiterdapatnyasementara itu dari ordo lainnya hanya terdiri dari beberapa spesies sajameskipun frekuensi terdapatnya cukup tinggiOrdo Entoiniomorphida terbagi kedalam 6 famili yaitu

Ophryoscolecidea Dixtiidae Cyclophostiidae Telanodiniidae Polydiniellidae

TryglodytellidaeDari keenam famili tersebut hanya Ophryoscolecidae yang ditemukan padarumen sedangkan famili lainnya terdapat pada usus kuda tapir gajah badak kuda nilbabi rusa serta orang utan

33 Fungi

Fungi rumen bersifat anaerob yang terdapat dalam rumen sebagian besar mencerna serat kasarPopulasinya berjumlah 103-105 selml cairan rumenMeskipun populasinya sedikit namun sangat berperan dalam mencerna serat kasarFungi Rumen sangat efektif mdalam melonggarkan ikatan jaringan tanaman dan diperkirakan menjadi mikroba rumen pertama yang mencerna struktur tanaman

Fungi akan memecah ikatan hemiselulosa-lignin dan melarutkan pelindung lignin tapi tidak mendegradasi lignin Komponen tanaman dari berbagai hijauan menyebabkan peningkatan yang besar populasi fungiSecara in vitro perkembangan aktivitas fungi rumen dihambat oleh bakteri rumen karena pemanfaatan N dan asam laktat oleh bakteri

Fungi terdiri dari Yeast (ragi) seperti Saccharomyces dan Mould (Jamur) Untuk hidupnya jamur seperti Neocallimastix frontalis Piramonas communis dan Sphaeromonas communis membutuhkan kondisi anaerob

34 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Populasi Mikroba Rumen

Beberapa faktor telah diketahui sebagai kendala terhadap populasi mikrobarumen Faktor-faktor tersebut antara lain suhu komposisi gas pengaruh osmotik dan ionik keasaman tersedianya nutrisi dan keluarnya cairan atau masuknya aliran ke rumen Lambung ruminansia secara umum dapat dipandang sebagai wahana yang idealbagi pertumbuhan mikroorganisme karena adanya faktor

ukuran lambung besar tersedianya substrat secara kontinyu percampuran makanan selalu terjadi kontrol terhadap keasaman (pH) lambung dapat dilakukan dengan melalui

buffering action dari saliva serta dinding rumen terjadinya pembuangan zat-zat terlarut yang dapat menghambat proses

metabolisme dan adanya pembuangan bahan padat ke bagian saluran pencernaan lainnyaHewan yang bersangkutan hanya dapat mengatur aktivitas mikroba rumen

dalamketerbatasan kemampuan yang dimiliki seperti disebutkan diatas Oleh karena itu factor faktorlainnya ditentukan oleh kondisi fisiologis pertumbuhan serta adanya interaksi antara mikroba rumen seperti sinergisme penghambatan dan kompetisi diantara spesies atau dengan mikroorganisme lainnya

Pada awal perkembangannya komposisi mikroba di dalam rumen pada hewanyang baru lahir sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang komplek dan tergantung padalingkungan mikro kimia yang dipengaruhi oleh jenis pakan yang dikonsumsi Segerasetelah terbentuk maka komposisi mikroba rumen akan sangat stabil kecuali terjadiperubahan komposisi pakan

341 Suhu

Temperatur rumen dikatakan normal apabila berada pada kisaran antara 39 ndash 41oC Segera setelah makan temperatur rumen biasanya akan meningkat sampai dengan 41oC terutama selam proses fermentasi terjadi didalam rumen Sebaliknya temperatur akan menurun sampai dibawah suhu normal bila ternak minum air dinginKondisi ini akan dapat mempengaruhi populasi mikroba rumen terutama pada spesiesspesiestertentu yang sangat peka yang tidak dapat

bertahan hidup pada suhu diatas 401048689C (Hungate 1966) Demikian pula penurunan suhu rumen dibawah suhu normal setelah hewan minum air dingin akan mempengaruhi aktivitas mikroba ini

342Keasaman (pH)

Dalam kondisi anaerobik serta suhu diantara 39 - 401048689C keasaman rumenberkisar antara 55 - 70 Keasaman lambung atau rumen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti macam pakan serta waktu setelah makanMacam pakan akan mempengaruhi hasil akhir fermentasi yaitu asam lemak terbang (VFA) serta konsentrasi bikarbonat dan fosfat yang disekresikan oleh hewan yang bersangkutan dalam bentuk saliva Konsentrasi VFA pada umumnya menurundengan menignkatnya keasaman rumen Untuk menjaga agar pH rumen tidak menurun atau meningkat secara drastis maka perlu adanya hijauan didalam ransum dalam proporsi yang memadai (plusmn 40 persen dari total ransum atau dengan kadar serat kasar sekitar 20 persen) dimana 70 persen dari serat kasar ini harus dalam bentuk polisakarida berstruktur untuk dapat merangsang produksi saliva selama proses ruminasiAkibat terjadinya perubahan keasaman rumen komposisi mikroba akan berubah

Apabila pH rumen mendekati 6 jumlah bakteri asam laktat (misalnya gram positifbatang) akan meningkat sehingga konsentrasi asam laktat didalam rumen akanmeningkat

343 komposisi gas

Komposisi gas didalam rumen kurang lebih terdiri dari 63-6335 persen CO22676-27 persen CH4 7 persen N2 dan sedikit H2S H2 dan O2 Karena kondisi anaerob didalam rumen merupakan faktor yang sangat penting maka produksi CO2 pada proses fermentasi sangat menentukan terciptanya kondisi anaerob

Mekipun O2 juga dijumpai didalam rumen terutama pada bagian saccus dorsalistekanan O2 pada digesta rumen sangat kecil Oksigen yang masuk kedalam rumen melalui proses menelan akan segera digunakan oleh bakteri-bakteri fakultatif anaerobic seperti Sterptococcus bovis Salah satu akibat dari proses ini adalah redox potensial (EH) didalam rumen akan selalu konstan dan rendah yaitu berkisar antara -250 mV sampai dengan -450 mV Peranan hidrogen dalam proses produksi methana adalah sebagai sumber elektron sehingga rendahnya kadar H2 didalam rumen merupakan petunjuk adanyaaktivitas menggunakan H2 untuk mengurangi CO2menjadi CH Disamping itu karenauntuk membentuk 1 mol CH4 diperlukan 4 mol H2 maka laju penggunaan H2adalah empat kali laju produksi methana sehingga H2 didalam rumen tidak pernah terakumulir

345 Nutrisi

Komposisi pakan sangat menentukan terhadap hasil akhir fermentasi serta lajupengenceran (dilution rate) isi rumen Jika ransum basal mengandung serat kasar tinggi maka bakteri selulolitik akan dominan karena kehadirannya menentukan terjadinya proses fermentasi selulosa Sebaliknya protozoa akan berkurang jumlahnya Jamurrumen karena sifatnya adalah selulolitik akan meningkat jumlahnya pada kondisi ini Keadaan yang sebaliknya akan terjadi jika proporsi konsentrat meningkat dalam pakanDengan meningkatnya frekuensi makan (karena bertambahnya frekuensi suplai makan) fluktuasi pH rumen akan berkurang Hal ini akan meningkatkan populasi mikroba Peningkatan populasi protozoa dari 115 x 106 menjadi 314 x

106 telah dilaporkan jika frekuensi pemberian pakan ditingkatkan dari satu kali menjadi empat kali sehariKonsumsi sukarela (voluntary intake) ransum dapat ditingkatkan tiga sampaiempat kali kebutuhan hidup pokok apabila konsentrat diberikan dalam ransum Denganmeningkatnya konsumsi volume rumen dan sekresi saliva ke rumen serta laju pengeluaran digesta dari rumen akan meningkat

346 Faktor-Faktor Lain

Pemberian antibiotika dalam ransum akan menurunkan populasi bakteriDemikian pula pemberian bahan detergent akan dapat mematikan protozoa Bahandetergent seperti Manoxol OT Aerosol OT dan Alkanate lazim digunakan sebagaibahan untuk defaunasi Bahan anti jamur seperti Actidions juga telah dilaporkan dapatmematikan jamur rumen meskipun penelitian lain gagal menggunakan Actidions untukmenghilangkan jamur dari dalam rumen

Tiap individu mempunyai variasi jenis dan jumlah mikroba yang berbeda Hal inimungkin disebabkan karena adanya perbedaan dalam hal tingkah laku makan danminum atau adanya perbedaan dalam hal volume rumen serta laju pengeluaran isirumen ke alat pencernaan lainnya

Seperti dijelaskan dimuka bahwa mikroba rumen membutuhkan zat-zat essensialtertentu untuk pertumbuhan Penggunaan polisakarida oleh protozoa akan berakibatpengurangan substrat bagi bakteri sehingga populasi bakteri pemekai polisakarida akanmenurun bila kondisi ini terjadi di dalam rumen

BAB IVPenutup

KesimpulanSecara garis besar terdapat 4 kelompok utama mikoba rumen yaitu

1 Bakteri2 Protozoa3 Jamur (fungi )4 Virus

Secara kuantitatif golongan terakhir belum di ketahui Di samping itu terdapat sejumlah amoeba yang belum di ketahui juga secara pasti populasinya Dengan pertimbangan bahwa mereka (Mikroba Rumen) telah banyak diketahui dalam proses fermentasi pakan ternak ruminansia

SaranPerlu adanya tinjauan atau penelitian lagi terhadap mikroorganime kelompok virus atau

bakteriofage untuk memudahkan dalam sisi pengetahuan

DaftarPustakaAnonymous2012 SistemPencernaanRuminansia (httprangkaianhatierlinblogspotcom201205

sistem-pencernaanhtml)

Barry Thomson danAmstrong 1977 The Ruminant and Its Microbes New York London San

Frasisco Agricultural experimental Station University Of California Academic Press

LodewijkCK 2004ResponRuminanTerhadapPemberianHijuauanPakan Yang Dipupuk Air

BelerangInstitutPertanian Bogor-Press Bogor

Mubarak Zaky2009 Microbiology Of The Rumen and Intestin Prentice Hall New Jersey

Preston danLeng 1987Management and Feeding of Buffalo VikasPubl House put New Delhi

Russel JB 2006 Growth Independent Energy Dissipation by Ruminan Bacteria Hosino S Onodera

R Mimato R Itabashi H (ed) Japan Scientific Society Press Tokyo

Suwandi2007PerananMikroba Rumen padaternakRuminansiaBalaiPenelitiTernakCiawi

SoetantoHendrawan2011BahanAjarKuliahNutrisiRuminansiaFakultas

PeternakanUniversitasBrawijaya-Press Malang

Yan Offer dan Robert 1996 Effect of Ammonia Concentration in Rumen Microbial Protein

Production In Vitro Br J Nutr 35 199

  • Makalah Mikroba Rumen_Kelompok C4
Page 4: Makalah Mikroba Rumen

kembali ke omasum Ph pada abomasum asam yaitu berkisar antara 2 sampai 41 Abomasum terletak bagian kanan bawah dan jika kondisi tiba-tiba menjadi sangat asam maka abomasum dapat berpindah ke sebelah kiriPermukaan abomasum dilapisi oleh mukosa dan mukosa ini berfungsi untuk melindungi dididng sel tercerna oleh enzim yang duhasilkan oleh abomasumSel-sel mukosa menghasilkan pepsinogen dan sel pariental menghasilkan HCl Pepsinogen bereaksi dengan HCl membentuk pepsin (Russel 2006)

BAB IIIPembahasan

Adanya mikroba dan aktifitas fermentasi di dalam rumen merupakan salah satu karakteristik yang membedakan sistem pencernaan ternak ruminansia dengan ternak lain Mikroba tersebut sangat berperan dalam mendegradasi pakan yang masuk ke dalam rumen menjadi produk-produk sederhana yang dapat dimanfaatkan oleh mikroba maupun induk semang dimana aktifitas mikroba tersebut sangat tergantung pada ketersediaan nitrogen dan energi (Yan Offer dan Robert 1996)

Mikroba rumen membantu ternak ruminansia dalam mencerna pakan yang mengandung serat tinggi menjadi asam lemak terbang (Volatile Fatty Acids = VFArsquos) yaitu asam asetat asam propionat asam butirat asam valerat serta asam isobutirat dan asam isovalerat VFArsquos diserap melalui dinding rumen dan dimanfaatkan sebagai sumber energi oleh ternak Sedangkan produk metabolis yang tidak dimanfaatkan oleh ternak yang pada umumnya berupa gas akan dikeluarkan dari rumen melalui proses eruktasi (Barry Thomson dan Amstrong 1977) Namun yang lebih penting ialah mikroba rumen itu sendiri karena biomas mikroba yang meninggalkan rumen merupakan pasokan protein bagi ternak ruminansia 23 ndash 34 bagian dari protein yang diabsorbsi oleh ternak ruminansia berasal dari protein mikroba Produk akhir fermentasi protein akan digunakan untuk pertumbuhan mikroba itu sendiri dan digunakan untuk mensintesis protein sel mikroba rumen sebagai pasok utama protein bagi ternak ruminansiaRumen merupakan ekosistem yang mengandung komponen biotic dan abiotik Komponen Biotik adalah mikroba rumen dengan populasi berkisar antara 1010 sampai 1012 selml cairan rumen (Ogimoto dan Imai 1981) Mikroba Rumen sangat diperlukan dalam proses pencernaan Rumen mempunyai kondisi lingkungan yang baik untuk kehidupan mikrobaTemperatur di dalam rumen berkisar antara 38O ndash 42O sedangkan pH rata ndash ratanya 68 atau berkisar antara 6 ndash 7Mikroba yang ada di dalam rumen terdapat pada partikel makanan dalam cairan rumen dan menempel pada dinding rumen

Penurunan konsentrasi amonia dalam rumen dapat dilihat dari penurunan konsumsi pakan akibat menurunnya proses perombakan komponen pakan oleh mikroba Konsentrasi amonia untuk degradasi optimum pakan berserat harus di atas 200 mgliter cairan rumenPemberian urea dalam air minum hanya dapat dilakukan jika konsentrasi amonia cairan rumen sangat rendah (〈50 mgliter) dan amonia diasumsikan sebagai faktor pembatas utama penurunan pertumbuhan dan aktivitas mikroba Pemanfaatan amonia sangat tergantung pada ketersediaan faktor lain seperti kerangka karbon yang berasal dari karbohidrat mudah terfermentasi

Kelompok utama mikroba yang berperan dalam pencernaan tersebut terdiri dari bakteri protozoa dan jamur yang jumlah dan komposisinya bervariasi tergantung pada pakan yang dikonsumsi ternak (Preston dan Leng 1987)

31 Bakteri

Bakteri memiliki populasi terbanyak antara 109-1010 selmil cairan rumen ukurannya berkisar antara 03 - 50 microm Bakteri tersebut berbentuk spiral (Streptococcus) dan yang berbentuk batang (Eubakterium) dan bakteri yang berbentuk bulatBakteri bentuk batang dan spiral hidup secara anaerob sedangkan bentuk coccus gram negative ada yang hidup aerobSelain itu ada juga bakteri fakultatif yaitu bakteri yang dapat hidup pada kondisi sedikit oksigen misalnya streptococcusJenis-jenis bakteri pada rumen dibedakan berdasarkan substrat yang didegradasi Yaitu bakteri Selulolitik bakteri Hemiselulolitik bakteri amilolitik bakteri proteolitik bakteri lipolitik bakteri methanogenikbakteri ureolitik Sugar Untilizer Bacteria (bakteri pemakai gula)danAcid Utilizer Bacteria(Bakteri Pemakai Asam)311 Bakteri Selulolitik

Bakteri ini menghasilkan enzim selulase yang dapat menghidrolisis ikatan glukosida β 14 sellulosa dan dimer selobiosaBakteri selulolitik akan dominan apabila makanan utama ternak berupa serat kasar Contoh dari bakteri selulolitik adalah

Bacteriodes succinogenes Ruminicoccus flavefaciens Ruminicoccus albus Cillobacterium c ellulosolvens

312 Bakteri Hemiselulolitik

Hemiselulosa berbeda dengan selulosa terutama dalam kandungan pentosa gula heksosa serta biasanya asam uronat Hemiselulosa merupakan struktur polisakarida yang penting dalam dinding sel tanamanMikroorganisme yang dapat menghidrolisa selulosa biasanya juga dapat menghidrolisa hemiselulosaMeskipun demikian ada beberapa spesies yang dapat menghidrolisa hemiselulosa tetapi tidak dapat menghidrolisa selulosa Contoh dari bakteri hemiselulolitik adalah

Butyrivibrio fibriosolven Bacteriodes ruminicola

313 Bakteri Amilolitik

Beberapa bakteri selulolitik juga dapat memfermentasi pati meskipun demikianbeberapa jenis bakteri amilolitik tidak dapat menggunakanmemfermentasi selulosaBakteri amilolitik akan menjadi dominan dalam jumlahnya apabila makananmengandung pati yang tinggi seperti butir-butiran Bakteri amilolitik yang terdapat didalam rumen antara lain

Bacteriodes amylophilus Butyrivibrio fibrisolvens Bacteroides ruminicola

314 Bakteri Proteolitik

Bakteri proteolitik merupakan jenis bakteri yang paling banyak terdapat padasaluran pencernaan makanan mamalia termasuk karnivora (carnivora)Didalam rumen beberapa spesies

diketahui menggunakan asam amino sebagai sumber utama enersiBeberapa contoh bakteri proteolitik antara lain

Bacteroides amylophilus Clostridium sporogenes Bacillus licheniformis

315 Bakteri Lipolitik

Beberapa spesies bakteri menggunakan glycerol dan sedit gulasementara itubeberapa spesies lainnya dapat menghidrolisa asam lemak tak jenuh dan sebagian lagi dapat menetralisir asam lemak rantai panjang menjadi ketonEnzim lipase bakteria dan protozoa sangat efektif dalam menghidrolisa lemak dalam chloroplast Contoh bakteri lipolitik antara lain

Anaerovibrio lipolytica Selemonas ruminantium var lactilytica

316 Bakteri Methanogenik

Sekitar 25 persen dari gas yang diproduksi didalam rumen adalah gas methanBakteri pembentuk gas methan lambat pertumbuhannya Contoh bakteri ini antara lain

Methanobacterium ruminantium Methanobacterium formicium

317 Bakteri Ureolitik

Sejumlah spesies bakteri rumen menunjukkan aktivitas ureolitik dengan jalanmenghidrolisis urea menjadi CO2 dan amoniaBeberapa jenis bakteri ureolitik menempel pada epithelium dan menghidrolisa urea yang masuk kedalam rumen melalui difusi dari pembuluh darah yang terdapat pada dinding rumenOleh karena itu konsentrasi urea dalam cairan rumen selalu rendahSalah satu contoh bakteri ureolitik ini misalnya adalah Streptococcus sp

318 Sugar Untilizer Bacteria (bakteri pemakai gula)

Hampir semua bakteri pemakai polisakarida dapat memfermentasikan disakaridadan monosakarida Tanaman muda mengandung karbohidrat siap terfermentasi dalam konsentrasi yang tinggi yang segera akan mengalami fermentasi begitu sampai di retikulo-rumen Kesemua ini merupakan salah satu kelemahankerugian dari sistem pencernaan ruminansia Sebenarnya gula akan lebih efisien apabila dapat dicerna dan diserap langsung di usus halus

319 Acid Utilizer Bacteria (Bakteri Pemakai Asam)

Beberapa janis bakteri dalam rumen dapat menggunakan asam laktat meskipunjenis bakteri ini umumnya tidak terdapat dalam jumlah yang berarti Jenis lainnya dapat menggunakan asam suksinat malat dan fumarat yang merupakan hasil akhir fermentasioleh bakteri jenis lainnyaAsam format dan asetat juga digunakan oleh beberapa spesies meskipun mungkin bukan sebagai sumber enersi yang utama Asam oksalat yang bersifat racun pada mamalia akan dirombak oleh bakteri rumen sehingga menyebabkan ternak ruminansia mampu mengkonsumsi tanaman yang beracun bagi ternak lainnya sebagai bahan makanan

Beberapa spesies bakteri pemakai asam laktat yang dapat dijumpai dalamjumlah yang banyak setelah ternak mendapatkan tambahan jumlah makanan butiranmaupun pati dengan tiba-tiba adalah

Peptostreptococcus bacterium Propioni bacterium Selemonas lactilytica

32 Protozoa Rumen

Berdasarkan fungsinya terdapat beberapa kelompok protozoa yaitu kelompok protozoa pencerna protein (misal Ophryoscolex Caudatus) pencerna selulosa hemiselulosa dan pati (antara lain diplodonium ostracodinium) Kelompok protozoa pencerna selulosa glukosa pati dan sukrosa antara lain diplodinium polyplastron

Kelompok protozoa pencerna gula glukosa pati dan pectin antara lain isotricha intestinalis Kelompok protozoa pencerna maltosa glukosa selobiose antara lain dasytricha ruminantrium Kelompok protozoa pencerna maltosa pati dan sukrosa antara lain entodinnium caudatum

Protozoa hidup anaerob oleh karena itu apabila kadar oksigen dalam oksigen tinggi maka protozoa akan mati karena tidak dapat membuat ciestee Populasi protozoa tertinggi apabila makanan yang dikonsumsi ternak mengandung banyak gula terlarut yaitu mencapai 4x106 selml cairan rumen Apabila kekurangan gula terlarut popolasi akan mencapai titik terendah yaitu 105 selml (preston dan Leng 1987) oleh karena itu total biomassa protozoa hampir sama dengan total biomasa bakteri

Populasi yang terbanyak adalah ciliate yaitu berkisar antara 105 ndash 106 sel ml (pada kondisi ternak sehat) sedangkan populasi flagelata berkisar antara 102-104 selml dengan ukuran berkisar antara 40 sampai 150 micromProtozoa dibagi berdasarkan morfologinya yaitu

Holotrichs yang mempunyai silia hampir diseluruh tubuhnya dan mencerna karbohidrat yang fermentabel

Oligotrichs yang mempunyai silia sekitar mulut umumnya merombak karbohidrat yang lebih sulit dicerna

Holotricha

Ciri-ciri umum dari Holotricha adalah pergerakannya yang cepat bentuk selumumnya oval dan terdapat dalam konsentrasi yang tinggi bila makanan utama Holotricha dapat menggunakan glukosa fruktosa sukrosa dan pektin Karbohidrat akandisimpan dalam bentuk amilopektin (salah satu bentuk rantai panjang pati) Jenis ciliate rumen ini mempunyai peranan penting dalam metabolisme karbohidrat dengan jalan menelan gula segera setelah masuk ke rumen dan menyimpannya dalam bentuk amilopektin yang selanjutnya akan melepaskan kembali senyawa ini kedalam cairan rumen pada saat populasi Holotricha mengalami lisis atau pada fase pertumbuhannya Mekanisme ini mempunyai pengaruh positif terhadap tersedianya karbohidrat dapat terfermentasi (fermentable carbohydrate) bagi bakteri rumen terutama apabila tidak terdapat lagi karbohidrat dalam makanan misalnya pada saat ternak beristirahatMeskipun demikian apabila didalam rumen terdapat kandungan gula yang terlarut sangat tinggi kelompok Holotricha akan terus memangsa senyawa tersebut hingga pada saat sel ciliata pecah karena tidak terdapatnya kontrol mekanisme pembatas konsumsi Beberapa spesies Holotricha yang penting antara lain

Isotricha intestinalis Isotricha prostoma Dasytricha rumiantium

Sebagian besar protozoa dengan cepat akan memangsa dan menghidrolisisbermacam-macam protein dengan menghasilkan amoniak berasal dari kelompok amidadan akan melepaskan asam-asam amino serta peptida-peptidaDibandingkan dengan bakteri populasi protozoa rumen sangat bervariasibesarnya (jumlahnya) dari nol sampai 5 x 106 perml isi rumenmeskipun demikian padaumumnya jumlah yang terdapat didalam rumen berkisar antara 02 - 20 x 106 perml

Oligotrich (Entodiniomorph)

Jenis ini hanya sedikit sekali menggunakan gula terlarut sebagai makananannyaakan tetapi butir-butir pati akan menjadi sasaran utama untuk dimangsanya Beberapa spesies juga memangsa amilopektin dari Holotricha disamping ada pula yang secara aktif menelan serat kasar tanaman dan mencerna selulosaAkan tetapi hasil penelitian terakhir meragukan kemampuan protozoa rumen untuk dapat mencerna selulosaPencernaan selulosa dapat dilakukan karena protozoa memangsa bakteri dan bakteri inilah yang akan menghasilkan enzim selulase didalam tubuh protozoa sehingga selulosa yang dimangsa dapat dicernaSpesies penting dari Oligotricha antaralain

Diplodinium dentatum Eudiplodinium bursa Polypastron multivesiculatum Entodinium caudatum

Tidak seperti bakteri rumen ciliata dapat diklasifikasikan atas dasar morfolginya karena ukuran selnya cukup besar yaitu antara 200 - 200 mmCiliata rumen dapat dibedakan menjadi 3 ordo yaitu

Ordo Prostomatida Ordo Trichostomatida Ordo Entodiniomorphida

Ordo Entodiniomorphida adalah yangterbanyak dijumpai dalam rumen baik dari segi jumlah spesies maupun frekuensiterdapatnyasementara itu dari ordo lainnya hanya terdiri dari beberapa spesies sajameskipun frekuensi terdapatnya cukup tinggiOrdo Entoiniomorphida terbagi kedalam 6 famili yaitu

Ophryoscolecidea Dixtiidae Cyclophostiidae Telanodiniidae Polydiniellidae

TryglodytellidaeDari keenam famili tersebut hanya Ophryoscolecidae yang ditemukan padarumen sedangkan famili lainnya terdapat pada usus kuda tapir gajah badak kuda nilbabi rusa serta orang utan

33 Fungi

Fungi rumen bersifat anaerob yang terdapat dalam rumen sebagian besar mencerna serat kasarPopulasinya berjumlah 103-105 selml cairan rumenMeskipun populasinya sedikit namun sangat berperan dalam mencerna serat kasarFungi Rumen sangat efektif mdalam melonggarkan ikatan jaringan tanaman dan diperkirakan menjadi mikroba rumen pertama yang mencerna struktur tanaman

Fungi akan memecah ikatan hemiselulosa-lignin dan melarutkan pelindung lignin tapi tidak mendegradasi lignin Komponen tanaman dari berbagai hijauan menyebabkan peningkatan yang besar populasi fungiSecara in vitro perkembangan aktivitas fungi rumen dihambat oleh bakteri rumen karena pemanfaatan N dan asam laktat oleh bakteri

Fungi terdiri dari Yeast (ragi) seperti Saccharomyces dan Mould (Jamur) Untuk hidupnya jamur seperti Neocallimastix frontalis Piramonas communis dan Sphaeromonas communis membutuhkan kondisi anaerob

34 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Populasi Mikroba Rumen

Beberapa faktor telah diketahui sebagai kendala terhadap populasi mikrobarumen Faktor-faktor tersebut antara lain suhu komposisi gas pengaruh osmotik dan ionik keasaman tersedianya nutrisi dan keluarnya cairan atau masuknya aliran ke rumen Lambung ruminansia secara umum dapat dipandang sebagai wahana yang idealbagi pertumbuhan mikroorganisme karena adanya faktor

ukuran lambung besar tersedianya substrat secara kontinyu percampuran makanan selalu terjadi kontrol terhadap keasaman (pH) lambung dapat dilakukan dengan melalui

buffering action dari saliva serta dinding rumen terjadinya pembuangan zat-zat terlarut yang dapat menghambat proses

metabolisme dan adanya pembuangan bahan padat ke bagian saluran pencernaan lainnyaHewan yang bersangkutan hanya dapat mengatur aktivitas mikroba rumen

dalamketerbatasan kemampuan yang dimiliki seperti disebutkan diatas Oleh karena itu factor faktorlainnya ditentukan oleh kondisi fisiologis pertumbuhan serta adanya interaksi antara mikroba rumen seperti sinergisme penghambatan dan kompetisi diantara spesies atau dengan mikroorganisme lainnya

Pada awal perkembangannya komposisi mikroba di dalam rumen pada hewanyang baru lahir sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang komplek dan tergantung padalingkungan mikro kimia yang dipengaruhi oleh jenis pakan yang dikonsumsi Segerasetelah terbentuk maka komposisi mikroba rumen akan sangat stabil kecuali terjadiperubahan komposisi pakan

341 Suhu

Temperatur rumen dikatakan normal apabila berada pada kisaran antara 39 ndash 41oC Segera setelah makan temperatur rumen biasanya akan meningkat sampai dengan 41oC terutama selam proses fermentasi terjadi didalam rumen Sebaliknya temperatur akan menurun sampai dibawah suhu normal bila ternak minum air dinginKondisi ini akan dapat mempengaruhi populasi mikroba rumen terutama pada spesiesspesiestertentu yang sangat peka yang tidak dapat

bertahan hidup pada suhu diatas 401048689C (Hungate 1966) Demikian pula penurunan suhu rumen dibawah suhu normal setelah hewan minum air dingin akan mempengaruhi aktivitas mikroba ini

342Keasaman (pH)

Dalam kondisi anaerobik serta suhu diantara 39 - 401048689C keasaman rumenberkisar antara 55 - 70 Keasaman lambung atau rumen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti macam pakan serta waktu setelah makanMacam pakan akan mempengaruhi hasil akhir fermentasi yaitu asam lemak terbang (VFA) serta konsentrasi bikarbonat dan fosfat yang disekresikan oleh hewan yang bersangkutan dalam bentuk saliva Konsentrasi VFA pada umumnya menurundengan menignkatnya keasaman rumen Untuk menjaga agar pH rumen tidak menurun atau meningkat secara drastis maka perlu adanya hijauan didalam ransum dalam proporsi yang memadai (plusmn 40 persen dari total ransum atau dengan kadar serat kasar sekitar 20 persen) dimana 70 persen dari serat kasar ini harus dalam bentuk polisakarida berstruktur untuk dapat merangsang produksi saliva selama proses ruminasiAkibat terjadinya perubahan keasaman rumen komposisi mikroba akan berubah

Apabila pH rumen mendekati 6 jumlah bakteri asam laktat (misalnya gram positifbatang) akan meningkat sehingga konsentrasi asam laktat didalam rumen akanmeningkat

343 komposisi gas

Komposisi gas didalam rumen kurang lebih terdiri dari 63-6335 persen CO22676-27 persen CH4 7 persen N2 dan sedikit H2S H2 dan O2 Karena kondisi anaerob didalam rumen merupakan faktor yang sangat penting maka produksi CO2 pada proses fermentasi sangat menentukan terciptanya kondisi anaerob

Mekipun O2 juga dijumpai didalam rumen terutama pada bagian saccus dorsalistekanan O2 pada digesta rumen sangat kecil Oksigen yang masuk kedalam rumen melalui proses menelan akan segera digunakan oleh bakteri-bakteri fakultatif anaerobic seperti Sterptococcus bovis Salah satu akibat dari proses ini adalah redox potensial (EH) didalam rumen akan selalu konstan dan rendah yaitu berkisar antara -250 mV sampai dengan -450 mV Peranan hidrogen dalam proses produksi methana adalah sebagai sumber elektron sehingga rendahnya kadar H2 didalam rumen merupakan petunjuk adanyaaktivitas menggunakan H2 untuk mengurangi CO2menjadi CH Disamping itu karenauntuk membentuk 1 mol CH4 diperlukan 4 mol H2 maka laju penggunaan H2adalah empat kali laju produksi methana sehingga H2 didalam rumen tidak pernah terakumulir

345 Nutrisi

Komposisi pakan sangat menentukan terhadap hasil akhir fermentasi serta lajupengenceran (dilution rate) isi rumen Jika ransum basal mengandung serat kasar tinggi maka bakteri selulolitik akan dominan karena kehadirannya menentukan terjadinya proses fermentasi selulosa Sebaliknya protozoa akan berkurang jumlahnya Jamurrumen karena sifatnya adalah selulolitik akan meningkat jumlahnya pada kondisi ini Keadaan yang sebaliknya akan terjadi jika proporsi konsentrat meningkat dalam pakanDengan meningkatnya frekuensi makan (karena bertambahnya frekuensi suplai makan) fluktuasi pH rumen akan berkurang Hal ini akan meningkatkan populasi mikroba Peningkatan populasi protozoa dari 115 x 106 menjadi 314 x

106 telah dilaporkan jika frekuensi pemberian pakan ditingkatkan dari satu kali menjadi empat kali sehariKonsumsi sukarela (voluntary intake) ransum dapat ditingkatkan tiga sampaiempat kali kebutuhan hidup pokok apabila konsentrat diberikan dalam ransum Denganmeningkatnya konsumsi volume rumen dan sekresi saliva ke rumen serta laju pengeluaran digesta dari rumen akan meningkat

346 Faktor-Faktor Lain

Pemberian antibiotika dalam ransum akan menurunkan populasi bakteriDemikian pula pemberian bahan detergent akan dapat mematikan protozoa Bahandetergent seperti Manoxol OT Aerosol OT dan Alkanate lazim digunakan sebagaibahan untuk defaunasi Bahan anti jamur seperti Actidions juga telah dilaporkan dapatmematikan jamur rumen meskipun penelitian lain gagal menggunakan Actidions untukmenghilangkan jamur dari dalam rumen

Tiap individu mempunyai variasi jenis dan jumlah mikroba yang berbeda Hal inimungkin disebabkan karena adanya perbedaan dalam hal tingkah laku makan danminum atau adanya perbedaan dalam hal volume rumen serta laju pengeluaran isirumen ke alat pencernaan lainnya

Seperti dijelaskan dimuka bahwa mikroba rumen membutuhkan zat-zat essensialtertentu untuk pertumbuhan Penggunaan polisakarida oleh protozoa akan berakibatpengurangan substrat bagi bakteri sehingga populasi bakteri pemekai polisakarida akanmenurun bila kondisi ini terjadi di dalam rumen

BAB IVPenutup

KesimpulanSecara garis besar terdapat 4 kelompok utama mikoba rumen yaitu

1 Bakteri2 Protozoa3 Jamur (fungi )4 Virus

Secara kuantitatif golongan terakhir belum di ketahui Di samping itu terdapat sejumlah amoeba yang belum di ketahui juga secara pasti populasinya Dengan pertimbangan bahwa mereka (Mikroba Rumen) telah banyak diketahui dalam proses fermentasi pakan ternak ruminansia

SaranPerlu adanya tinjauan atau penelitian lagi terhadap mikroorganime kelompok virus atau

bakteriofage untuk memudahkan dalam sisi pengetahuan

DaftarPustakaAnonymous2012 SistemPencernaanRuminansia (httprangkaianhatierlinblogspotcom201205

sistem-pencernaanhtml)

Barry Thomson danAmstrong 1977 The Ruminant and Its Microbes New York London San

Frasisco Agricultural experimental Station University Of California Academic Press

LodewijkCK 2004ResponRuminanTerhadapPemberianHijuauanPakan Yang Dipupuk Air

BelerangInstitutPertanian Bogor-Press Bogor

Mubarak Zaky2009 Microbiology Of The Rumen and Intestin Prentice Hall New Jersey

Preston danLeng 1987Management and Feeding of Buffalo VikasPubl House put New Delhi

Russel JB 2006 Growth Independent Energy Dissipation by Ruminan Bacteria Hosino S Onodera

R Mimato R Itabashi H (ed) Japan Scientific Society Press Tokyo

Suwandi2007PerananMikroba Rumen padaternakRuminansiaBalaiPenelitiTernakCiawi

SoetantoHendrawan2011BahanAjarKuliahNutrisiRuminansiaFakultas

PeternakanUniversitasBrawijaya-Press Malang

Yan Offer dan Robert 1996 Effect of Ammonia Concentration in Rumen Microbial Protein

Production In Vitro Br J Nutr 35 199

  • Makalah Mikroba Rumen_Kelompok C4
Page 5: Makalah Mikroba Rumen

31 Bakteri

Bakteri memiliki populasi terbanyak antara 109-1010 selmil cairan rumen ukurannya berkisar antara 03 - 50 microm Bakteri tersebut berbentuk spiral (Streptococcus) dan yang berbentuk batang (Eubakterium) dan bakteri yang berbentuk bulatBakteri bentuk batang dan spiral hidup secara anaerob sedangkan bentuk coccus gram negative ada yang hidup aerobSelain itu ada juga bakteri fakultatif yaitu bakteri yang dapat hidup pada kondisi sedikit oksigen misalnya streptococcusJenis-jenis bakteri pada rumen dibedakan berdasarkan substrat yang didegradasi Yaitu bakteri Selulolitik bakteri Hemiselulolitik bakteri amilolitik bakteri proteolitik bakteri lipolitik bakteri methanogenikbakteri ureolitik Sugar Untilizer Bacteria (bakteri pemakai gula)danAcid Utilizer Bacteria(Bakteri Pemakai Asam)311 Bakteri Selulolitik

Bakteri ini menghasilkan enzim selulase yang dapat menghidrolisis ikatan glukosida β 14 sellulosa dan dimer selobiosaBakteri selulolitik akan dominan apabila makanan utama ternak berupa serat kasar Contoh dari bakteri selulolitik adalah

Bacteriodes succinogenes Ruminicoccus flavefaciens Ruminicoccus albus Cillobacterium c ellulosolvens

312 Bakteri Hemiselulolitik

Hemiselulosa berbeda dengan selulosa terutama dalam kandungan pentosa gula heksosa serta biasanya asam uronat Hemiselulosa merupakan struktur polisakarida yang penting dalam dinding sel tanamanMikroorganisme yang dapat menghidrolisa selulosa biasanya juga dapat menghidrolisa hemiselulosaMeskipun demikian ada beberapa spesies yang dapat menghidrolisa hemiselulosa tetapi tidak dapat menghidrolisa selulosa Contoh dari bakteri hemiselulolitik adalah

Butyrivibrio fibriosolven Bacteriodes ruminicola

313 Bakteri Amilolitik

Beberapa bakteri selulolitik juga dapat memfermentasi pati meskipun demikianbeberapa jenis bakteri amilolitik tidak dapat menggunakanmemfermentasi selulosaBakteri amilolitik akan menjadi dominan dalam jumlahnya apabila makananmengandung pati yang tinggi seperti butir-butiran Bakteri amilolitik yang terdapat didalam rumen antara lain

Bacteriodes amylophilus Butyrivibrio fibrisolvens Bacteroides ruminicola

314 Bakteri Proteolitik

Bakteri proteolitik merupakan jenis bakteri yang paling banyak terdapat padasaluran pencernaan makanan mamalia termasuk karnivora (carnivora)Didalam rumen beberapa spesies

diketahui menggunakan asam amino sebagai sumber utama enersiBeberapa contoh bakteri proteolitik antara lain

Bacteroides amylophilus Clostridium sporogenes Bacillus licheniformis

315 Bakteri Lipolitik

Beberapa spesies bakteri menggunakan glycerol dan sedit gulasementara itubeberapa spesies lainnya dapat menghidrolisa asam lemak tak jenuh dan sebagian lagi dapat menetralisir asam lemak rantai panjang menjadi ketonEnzim lipase bakteria dan protozoa sangat efektif dalam menghidrolisa lemak dalam chloroplast Contoh bakteri lipolitik antara lain

Anaerovibrio lipolytica Selemonas ruminantium var lactilytica

316 Bakteri Methanogenik

Sekitar 25 persen dari gas yang diproduksi didalam rumen adalah gas methanBakteri pembentuk gas methan lambat pertumbuhannya Contoh bakteri ini antara lain

Methanobacterium ruminantium Methanobacterium formicium

317 Bakteri Ureolitik

Sejumlah spesies bakteri rumen menunjukkan aktivitas ureolitik dengan jalanmenghidrolisis urea menjadi CO2 dan amoniaBeberapa jenis bakteri ureolitik menempel pada epithelium dan menghidrolisa urea yang masuk kedalam rumen melalui difusi dari pembuluh darah yang terdapat pada dinding rumenOleh karena itu konsentrasi urea dalam cairan rumen selalu rendahSalah satu contoh bakteri ureolitik ini misalnya adalah Streptococcus sp

318 Sugar Untilizer Bacteria (bakteri pemakai gula)

Hampir semua bakteri pemakai polisakarida dapat memfermentasikan disakaridadan monosakarida Tanaman muda mengandung karbohidrat siap terfermentasi dalam konsentrasi yang tinggi yang segera akan mengalami fermentasi begitu sampai di retikulo-rumen Kesemua ini merupakan salah satu kelemahankerugian dari sistem pencernaan ruminansia Sebenarnya gula akan lebih efisien apabila dapat dicerna dan diserap langsung di usus halus

319 Acid Utilizer Bacteria (Bakteri Pemakai Asam)

Beberapa janis bakteri dalam rumen dapat menggunakan asam laktat meskipunjenis bakteri ini umumnya tidak terdapat dalam jumlah yang berarti Jenis lainnya dapat menggunakan asam suksinat malat dan fumarat yang merupakan hasil akhir fermentasioleh bakteri jenis lainnyaAsam format dan asetat juga digunakan oleh beberapa spesies meskipun mungkin bukan sebagai sumber enersi yang utama Asam oksalat yang bersifat racun pada mamalia akan dirombak oleh bakteri rumen sehingga menyebabkan ternak ruminansia mampu mengkonsumsi tanaman yang beracun bagi ternak lainnya sebagai bahan makanan

Beberapa spesies bakteri pemakai asam laktat yang dapat dijumpai dalamjumlah yang banyak setelah ternak mendapatkan tambahan jumlah makanan butiranmaupun pati dengan tiba-tiba adalah

Peptostreptococcus bacterium Propioni bacterium Selemonas lactilytica

32 Protozoa Rumen

Berdasarkan fungsinya terdapat beberapa kelompok protozoa yaitu kelompok protozoa pencerna protein (misal Ophryoscolex Caudatus) pencerna selulosa hemiselulosa dan pati (antara lain diplodonium ostracodinium) Kelompok protozoa pencerna selulosa glukosa pati dan sukrosa antara lain diplodinium polyplastron

Kelompok protozoa pencerna gula glukosa pati dan pectin antara lain isotricha intestinalis Kelompok protozoa pencerna maltosa glukosa selobiose antara lain dasytricha ruminantrium Kelompok protozoa pencerna maltosa pati dan sukrosa antara lain entodinnium caudatum

Protozoa hidup anaerob oleh karena itu apabila kadar oksigen dalam oksigen tinggi maka protozoa akan mati karena tidak dapat membuat ciestee Populasi protozoa tertinggi apabila makanan yang dikonsumsi ternak mengandung banyak gula terlarut yaitu mencapai 4x106 selml cairan rumen Apabila kekurangan gula terlarut popolasi akan mencapai titik terendah yaitu 105 selml (preston dan Leng 1987) oleh karena itu total biomassa protozoa hampir sama dengan total biomasa bakteri

Populasi yang terbanyak adalah ciliate yaitu berkisar antara 105 ndash 106 sel ml (pada kondisi ternak sehat) sedangkan populasi flagelata berkisar antara 102-104 selml dengan ukuran berkisar antara 40 sampai 150 micromProtozoa dibagi berdasarkan morfologinya yaitu

Holotrichs yang mempunyai silia hampir diseluruh tubuhnya dan mencerna karbohidrat yang fermentabel

Oligotrichs yang mempunyai silia sekitar mulut umumnya merombak karbohidrat yang lebih sulit dicerna

Holotricha

Ciri-ciri umum dari Holotricha adalah pergerakannya yang cepat bentuk selumumnya oval dan terdapat dalam konsentrasi yang tinggi bila makanan utama Holotricha dapat menggunakan glukosa fruktosa sukrosa dan pektin Karbohidrat akandisimpan dalam bentuk amilopektin (salah satu bentuk rantai panjang pati) Jenis ciliate rumen ini mempunyai peranan penting dalam metabolisme karbohidrat dengan jalan menelan gula segera setelah masuk ke rumen dan menyimpannya dalam bentuk amilopektin yang selanjutnya akan melepaskan kembali senyawa ini kedalam cairan rumen pada saat populasi Holotricha mengalami lisis atau pada fase pertumbuhannya Mekanisme ini mempunyai pengaruh positif terhadap tersedianya karbohidrat dapat terfermentasi (fermentable carbohydrate) bagi bakteri rumen terutama apabila tidak terdapat lagi karbohidrat dalam makanan misalnya pada saat ternak beristirahatMeskipun demikian apabila didalam rumen terdapat kandungan gula yang terlarut sangat tinggi kelompok Holotricha akan terus memangsa senyawa tersebut hingga pada saat sel ciliata pecah karena tidak terdapatnya kontrol mekanisme pembatas konsumsi Beberapa spesies Holotricha yang penting antara lain

Isotricha intestinalis Isotricha prostoma Dasytricha rumiantium

Sebagian besar protozoa dengan cepat akan memangsa dan menghidrolisisbermacam-macam protein dengan menghasilkan amoniak berasal dari kelompok amidadan akan melepaskan asam-asam amino serta peptida-peptidaDibandingkan dengan bakteri populasi protozoa rumen sangat bervariasibesarnya (jumlahnya) dari nol sampai 5 x 106 perml isi rumenmeskipun demikian padaumumnya jumlah yang terdapat didalam rumen berkisar antara 02 - 20 x 106 perml

Oligotrich (Entodiniomorph)

Jenis ini hanya sedikit sekali menggunakan gula terlarut sebagai makananannyaakan tetapi butir-butir pati akan menjadi sasaran utama untuk dimangsanya Beberapa spesies juga memangsa amilopektin dari Holotricha disamping ada pula yang secara aktif menelan serat kasar tanaman dan mencerna selulosaAkan tetapi hasil penelitian terakhir meragukan kemampuan protozoa rumen untuk dapat mencerna selulosaPencernaan selulosa dapat dilakukan karena protozoa memangsa bakteri dan bakteri inilah yang akan menghasilkan enzim selulase didalam tubuh protozoa sehingga selulosa yang dimangsa dapat dicernaSpesies penting dari Oligotricha antaralain

Diplodinium dentatum Eudiplodinium bursa Polypastron multivesiculatum Entodinium caudatum

Tidak seperti bakteri rumen ciliata dapat diklasifikasikan atas dasar morfolginya karena ukuran selnya cukup besar yaitu antara 200 - 200 mmCiliata rumen dapat dibedakan menjadi 3 ordo yaitu

Ordo Prostomatida Ordo Trichostomatida Ordo Entodiniomorphida

Ordo Entodiniomorphida adalah yangterbanyak dijumpai dalam rumen baik dari segi jumlah spesies maupun frekuensiterdapatnyasementara itu dari ordo lainnya hanya terdiri dari beberapa spesies sajameskipun frekuensi terdapatnya cukup tinggiOrdo Entoiniomorphida terbagi kedalam 6 famili yaitu

Ophryoscolecidea Dixtiidae Cyclophostiidae Telanodiniidae Polydiniellidae

TryglodytellidaeDari keenam famili tersebut hanya Ophryoscolecidae yang ditemukan padarumen sedangkan famili lainnya terdapat pada usus kuda tapir gajah badak kuda nilbabi rusa serta orang utan

33 Fungi

Fungi rumen bersifat anaerob yang terdapat dalam rumen sebagian besar mencerna serat kasarPopulasinya berjumlah 103-105 selml cairan rumenMeskipun populasinya sedikit namun sangat berperan dalam mencerna serat kasarFungi Rumen sangat efektif mdalam melonggarkan ikatan jaringan tanaman dan diperkirakan menjadi mikroba rumen pertama yang mencerna struktur tanaman

Fungi akan memecah ikatan hemiselulosa-lignin dan melarutkan pelindung lignin tapi tidak mendegradasi lignin Komponen tanaman dari berbagai hijauan menyebabkan peningkatan yang besar populasi fungiSecara in vitro perkembangan aktivitas fungi rumen dihambat oleh bakteri rumen karena pemanfaatan N dan asam laktat oleh bakteri

Fungi terdiri dari Yeast (ragi) seperti Saccharomyces dan Mould (Jamur) Untuk hidupnya jamur seperti Neocallimastix frontalis Piramonas communis dan Sphaeromonas communis membutuhkan kondisi anaerob

34 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Populasi Mikroba Rumen

Beberapa faktor telah diketahui sebagai kendala terhadap populasi mikrobarumen Faktor-faktor tersebut antara lain suhu komposisi gas pengaruh osmotik dan ionik keasaman tersedianya nutrisi dan keluarnya cairan atau masuknya aliran ke rumen Lambung ruminansia secara umum dapat dipandang sebagai wahana yang idealbagi pertumbuhan mikroorganisme karena adanya faktor

ukuran lambung besar tersedianya substrat secara kontinyu percampuran makanan selalu terjadi kontrol terhadap keasaman (pH) lambung dapat dilakukan dengan melalui

buffering action dari saliva serta dinding rumen terjadinya pembuangan zat-zat terlarut yang dapat menghambat proses

metabolisme dan adanya pembuangan bahan padat ke bagian saluran pencernaan lainnyaHewan yang bersangkutan hanya dapat mengatur aktivitas mikroba rumen

dalamketerbatasan kemampuan yang dimiliki seperti disebutkan diatas Oleh karena itu factor faktorlainnya ditentukan oleh kondisi fisiologis pertumbuhan serta adanya interaksi antara mikroba rumen seperti sinergisme penghambatan dan kompetisi diantara spesies atau dengan mikroorganisme lainnya

Pada awal perkembangannya komposisi mikroba di dalam rumen pada hewanyang baru lahir sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang komplek dan tergantung padalingkungan mikro kimia yang dipengaruhi oleh jenis pakan yang dikonsumsi Segerasetelah terbentuk maka komposisi mikroba rumen akan sangat stabil kecuali terjadiperubahan komposisi pakan

341 Suhu

Temperatur rumen dikatakan normal apabila berada pada kisaran antara 39 ndash 41oC Segera setelah makan temperatur rumen biasanya akan meningkat sampai dengan 41oC terutama selam proses fermentasi terjadi didalam rumen Sebaliknya temperatur akan menurun sampai dibawah suhu normal bila ternak minum air dinginKondisi ini akan dapat mempengaruhi populasi mikroba rumen terutama pada spesiesspesiestertentu yang sangat peka yang tidak dapat

bertahan hidup pada suhu diatas 401048689C (Hungate 1966) Demikian pula penurunan suhu rumen dibawah suhu normal setelah hewan minum air dingin akan mempengaruhi aktivitas mikroba ini

342Keasaman (pH)

Dalam kondisi anaerobik serta suhu diantara 39 - 401048689C keasaman rumenberkisar antara 55 - 70 Keasaman lambung atau rumen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti macam pakan serta waktu setelah makanMacam pakan akan mempengaruhi hasil akhir fermentasi yaitu asam lemak terbang (VFA) serta konsentrasi bikarbonat dan fosfat yang disekresikan oleh hewan yang bersangkutan dalam bentuk saliva Konsentrasi VFA pada umumnya menurundengan menignkatnya keasaman rumen Untuk menjaga agar pH rumen tidak menurun atau meningkat secara drastis maka perlu adanya hijauan didalam ransum dalam proporsi yang memadai (plusmn 40 persen dari total ransum atau dengan kadar serat kasar sekitar 20 persen) dimana 70 persen dari serat kasar ini harus dalam bentuk polisakarida berstruktur untuk dapat merangsang produksi saliva selama proses ruminasiAkibat terjadinya perubahan keasaman rumen komposisi mikroba akan berubah

Apabila pH rumen mendekati 6 jumlah bakteri asam laktat (misalnya gram positifbatang) akan meningkat sehingga konsentrasi asam laktat didalam rumen akanmeningkat

343 komposisi gas

Komposisi gas didalam rumen kurang lebih terdiri dari 63-6335 persen CO22676-27 persen CH4 7 persen N2 dan sedikit H2S H2 dan O2 Karena kondisi anaerob didalam rumen merupakan faktor yang sangat penting maka produksi CO2 pada proses fermentasi sangat menentukan terciptanya kondisi anaerob

Mekipun O2 juga dijumpai didalam rumen terutama pada bagian saccus dorsalistekanan O2 pada digesta rumen sangat kecil Oksigen yang masuk kedalam rumen melalui proses menelan akan segera digunakan oleh bakteri-bakteri fakultatif anaerobic seperti Sterptococcus bovis Salah satu akibat dari proses ini adalah redox potensial (EH) didalam rumen akan selalu konstan dan rendah yaitu berkisar antara -250 mV sampai dengan -450 mV Peranan hidrogen dalam proses produksi methana adalah sebagai sumber elektron sehingga rendahnya kadar H2 didalam rumen merupakan petunjuk adanyaaktivitas menggunakan H2 untuk mengurangi CO2menjadi CH Disamping itu karenauntuk membentuk 1 mol CH4 diperlukan 4 mol H2 maka laju penggunaan H2adalah empat kali laju produksi methana sehingga H2 didalam rumen tidak pernah terakumulir

345 Nutrisi

Komposisi pakan sangat menentukan terhadap hasil akhir fermentasi serta lajupengenceran (dilution rate) isi rumen Jika ransum basal mengandung serat kasar tinggi maka bakteri selulolitik akan dominan karena kehadirannya menentukan terjadinya proses fermentasi selulosa Sebaliknya protozoa akan berkurang jumlahnya Jamurrumen karena sifatnya adalah selulolitik akan meningkat jumlahnya pada kondisi ini Keadaan yang sebaliknya akan terjadi jika proporsi konsentrat meningkat dalam pakanDengan meningkatnya frekuensi makan (karena bertambahnya frekuensi suplai makan) fluktuasi pH rumen akan berkurang Hal ini akan meningkatkan populasi mikroba Peningkatan populasi protozoa dari 115 x 106 menjadi 314 x

106 telah dilaporkan jika frekuensi pemberian pakan ditingkatkan dari satu kali menjadi empat kali sehariKonsumsi sukarela (voluntary intake) ransum dapat ditingkatkan tiga sampaiempat kali kebutuhan hidup pokok apabila konsentrat diberikan dalam ransum Denganmeningkatnya konsumsi volume rumen dan sekresi saliva ke rumen serta laju pengeluaran digesta dari rumen akan meningkat

346 Faktor-Faktor Lain

Pemberian antibiotika dalam ransum akan menurunkan populasi bakteriDemikian pula pemberian bahan detergent akan dapat mematikan protozoa Bahandetergent seperti Manoxol OT Aerosol OT dan Alkanate lazim digunakan sebagaibahan untuk defaunasi Bahan anti jamur seperti Actidions juga telah dilaporkan dapatmematikan jamur rumen meskipun penelitian lain gagal menggunakan Actidions untukmenghilangkan jamur dari dalam rumen

Tiap individu mempunyai variasi jenis dan jumlah mikroba yang berbeda Hal inimungkin disebabkan karena adanya perbedaan dalam hal tingkah laku makan danminum atau adanya perbedaan dalam hal volume rumen serta laju pengeluaran isirumen ke alat pencernaan lainnya

Seperti dijelaskan dimuka bahwa mikroba rumen membutuhkan zat-zat essensialtertentu untuk pertumbuhan Penggunaan polisakarida oleh protozoa akan berakibatpengurangan substrat bagi bakteri sehingga populasi bakteri pemekai polisakarida akanmenurun bila kondisi ini terjadi di dalam rumen

BAB IVPenutup

KesimpulanSecara garis besar terdapat 4 kelompok utama mikoba rumen yaitu

1 Bakteri2 Protozoa3 Jamur (fungi )4 Virus

Secara kuantitatif golongan terakhir belum di ketahui Di samping itu terdapat sejumlah amoeba yang belum di ketahui juga secara pasti populasinya Dengan pertimbangan bahwa mereka (Mikroba Rumen) telah banyak diketahui dalam proses fermentasi pakan ternak ruminansia

SaranPerlu adanya tinjauan atau penelitian lagi terhadap mikroorganime kelompok virus atau

bakteriofage untuk memudahkan dalam sisi pengetahuan

DaftarPustakaAnonymous2012 SistemPencernaanRuminansia (httprangkaianhatierlinblogspotcom201205

sistem-pencernaanhtml)

Barry Thomson danAmstrong 1977 The Ruminant and Its Microbes New York London San

Frasisco Agricultural experimental Station University Of California Academic Press

LodewijkCK 2004ResponRuminanTerhadapPemberianHijuauanPakan Yang Dipupuk Air

BelerangInstitutPertanian Bogor-Press Bogor

Mubarak Zaky2009 Microbiology Of The Rumen and Intestin Prentice Hall New Jersey

Preston danLeng 1987Management and Feeding of Buffalo VikasPubl House put New Delhi

Russel JB 2006 Growth Independent Energy Dissipation by Ruminan Bacteria Hosino S Onodera

R Mimato R Itabashi H (ed) Japan Scientific Society Press Tokyo

Suwandi2007PerananMikroba Rumen padaternakRuminansiaBalaiPenelitiTernakCiawi

SoetantoHendrawan2011BahanAjarKuliahNutrisiRuminansiaFakultas

PeternakanUniversitasBrawijaya-Press Malang

Yan Offer dan Robert 1996 Effect of Ammonia Concentration in Rumen Microbial Protein

Production In Vitro Br J Nutr 35 199

  • Makalah Mikroba Rumen_Kelompok C4
Page 6: Makalah Mikroba Rumen

diketahui menggunakan asam amino sebagai sumber utama enersiBeberapa contoh bakteri proteolitik antara lain

Bacteroides amylophilus Clostridium sporogenes Bacillus licheniformis

315 Bakteri Lipolitik

Beberapa spesies bakteri menggunakan glycerol dan sedit gulasementara itubeberapa spesies lainnya dapat menghidrolisa asam lemak tak jenuh dan sebagian lagi dapat menetralisir asam lemak rantai panjang menjadi ketonEnzim lipase bakteria dan protozoa sangat efektif dalam menghidrolisa lemak dalam chloroplast Contoh bakteri lipolitik antara lain

Anaerovibrio lipolytica Selemonas ruminantium var lactilytica

316 Bakteri Methanogenik

Sekitar 25 persen dari gas yang diproduksi didalam rumen adalah gas methanBakteri pembentuk gas methan lambat pertumbuhannya Contoh bakteri ini antara lain

Methanobacterium ruminantium Methanobacterium formicium

317 Bakteri Ureolitik

Sejumlah spesies bakteri rumen menunjukkan aktivitas ureolitik dengan jalanmenghidrolisis urea menjadi CO2 dan amoniaBeberapa jenis bakteri ureolitik menempel pada epithelium dan menghidrolisa urea yang masuk kedalam rumen melalui difusi dari pembuluh darah yang terdapat pada dinding rumenOleh karena itu konsentrasi urea dalam cairan rumen selalu rendahSalah satu contoh bakteri ureolitik ini misalnya adalah Streptococcus sp

318 Sugar Untilizer Bacteria (bakteri pemakai gula)

Hampir semua bakteri pemakai polisakarida dapat memfermentasikan disakaridadan monosakarida Tanaman muda mengandung karbohidrat siap terfermentasi dalam konsentrasi yang tinggi yang segera akan mengalami fermentasi begitu sampai di retikulo-rumen Kesemua ini merupakan salah satu kelemahankerugian dari sistem pencernaan ruminansia Sebenarnya gula akan lebih efisien apabila dapat dicerna dan diserap langsung di usus halus

319 Acid Utilizer Bacteria (Bakteri Pemakai Asam)

Beberapa janis bakteri dalam rumen dapat menggunakan asam laktat meskipunjenis bakteri ini umumnya tidak terdapat dalam jumlah yang berarti Jenis lainnya dapat menggunakan asam suksinat malat dan fumarat yang merupakan hasil akhir fermentasioleh bakteri jenis lainnyaAsam format dan asetat juga digunakan oleh beberapa spesies meskipun mungkin bukan sebagai sumber enersi yang utama Asam oksalat yang bersifat racun pada mamalia akan dirombak oleh bakteri rumen sehingga menyebabkan ternak ruminansia mampu mengkonsumsi tanaman yang beracun bagi ternak lainnya sebagai bahan makanan

Beberapa spesies bakteri pemakai asam laktat yang dapat dijumpai dalamjumlah yang banyak setelah ternak mendapatkan tambahan jumlah makanan butiranmaupun pati dengan tiba-tiba adalah

Peptostreptococcus bacterium Propioni bacterium Selemonas lactilytica

32 Protozoa Rumen

Berdasarkan fungsinya terdapat beberapa kelompok protozoa yaitu kelompok protozoa pencerna protein (misal Ophryoscolex Caudatus) pencerna selulosa hemiselulosa dan pati (antara lain diplodonium ostracodinium) Kelompok protozoa pencerna selulosa glukosa pati dan sukrosa antara lain diplodinium polyplastron

Kelompok protozoa pencerna gula glukosa pati dan pectin antara lain isotricha intestinalis Kelompok protozoa pencerna maltosa glukosa selobiose antara lain dasytricha ruminantrium Kelompok protozoa pencerna maltosa pati dan sukrosa antara lain entodinnium caudatum

Protozoa hidup anaerob oleh karena itu apabila kadar oksigen dalam oksigen tinggi maka protozoa akan mati karena tidak dapat membuat ciestee Populasi protozoa tertinggi apabila makanan yang dikonsumsi ternak mengandung banyak gula terlarut yaitu mencapai 4x106 selml cairan rumen Apabila kekurangan gula terlarut popolasi akan mencapai titik terendah yaitu 105 selml (preston dan Leng 1987) oleh karena itu total biomassa protozoa hampir sama dengan total biomasa bakteri

Populasi yang terbanyak adalah ciliate yaitu berkisar antara 105 ndash 106 sel ml (pada kondisi ternak sehat) sedangkan populasi flagelata berkisar antara 102-104 selml dengan ukuran berkisar antara 40 sampai 150 micromProtozoa dibagi berdasarkan morfologinya yaitu

Holotrichs yang mempunyai silia hampir diseluruh tubuhnya dan mencerna karbohidrat yang fermentabel

Oligotrichs yang mempunyai silia sekitar mulut umumnya merombak karbohidrat yang lebih sulit dicerna

Holotricha

Ciri-ciri umum dari Holotricha adalah pergerakannya yang cepat bentuk selumumnya oval dan terdapat dalam konsentrasi yang tinggi bila makanan utama Holotricha dapat menggunakan glukosa fruktosa sukrosa dan pektin Karbohidrat akandisimpan dalam bentuk amilopektin (salah satu bentuk rantai panjang pati) Jenis ciliate rumen ini mempunyai peranan penting dalam metabolisme karbohidrat dengan jalan menelan gula segera setelah masuk ke rumen dan menyimpannya dalam bentuk amilopektin yang selanjutnya akan melepaskan kembali senyawa ini kedalam cairan rumen pada saat populasi Holotricha mengalami lisis atau pada fase pertumbuhannya Mekanisme ini mempunyai pengaruh positif terhadap tersedianya karbohidrat dapat terfermentasi (fermentable carbohydrate) bagi bakteri rumen terutama apabila tidak terdapat lagi karbohidrat dalam makanan misalnya pada saat ternak beristirahatMeskipun demikian apabila didalam rumen terdapat kandungan gula yang terlarut sangat tinggi kelompok Holotricha akan terus memangsa senyawa tersebut hingga pada saat sel ciliata pecah karena tidak terdapatnya kontrol mekanisme pembatas konsumsi Beberapa spesies Holotricha yang penting antara lain

Isotricha intestinalis Isotricha prostoma Dasytricha rumiantium

Sebagian besar protozoa dengan cepat akan memangsa dan menghidrolisisbermacam-macam protein dengan menghasilkan amoniak berasal dari kelompok amidadan akan melepaskan asam-asam amino serta peptida-peptidaDibandingkan dengan bakteri populasi protozoa rumen sangat bervariasibesarnya (jumlahnya) dari nol sampai 5 x 106 perml isi rumenmeskipun demikian padaumumnya jumlah yang terdapat didalam rumen berkisar antara 02 - 20 x 106 perml

Oligotrich (Entodiniomorph)

Jenis ini hanya sedikit sekali menggunakan gula terlarut sebagai makananannyaakan tetapi butir-butir pati akan menjadi sasaran utama untuk dimangsanya Beberapa spesies juga memangsa amilopektin dari Holotricha disamping ada pula yang secara aktif menelan serat kasar tanaman dan mencerna selulosaAkan tetapi hasil penelitian terakhir meragukan kemampuan protozoa rumen untuk dapat mencerna selulosaPencernaan selulosa dapat dilakukan karena protozoa memangsa bakteri dan bakteri inilah yang akan menghasilkan enzim selulase didalam tubuh protozoa sehingga selulosa yang dimangsa dapat dicernaSpesies penting dari Oligotricha antaralain

Diplodinium dentatum Eudiplodinium bursa Polypastron multivesiculatum Entodinium caudatum

Tidak seperti bakteri rumen ciliata dapat diklasifikasikan atas dasar morfolginya karena ukuran selnya cukup besar yaitu antara 200 - 200 mmCiliata rumen dapat dibedakan menjadi 3 ordo yaitu

Ordo Prostomatida Ordo Trichostomatida Ordo Entodiniomorphida

Ordo Entodiniomorphida adalah yangterbanyak dijumpai dalam rumen baik dari segi jumlah spesies maupun frekuensiterdapatnyasementara itu dari ordo lainnya hanya terdiri dari beberapa spesies sajameskipun frekuensi terdapatnya cukup tinggiOrdo Entoiniomorphida terbagi kedalam 6 famili yaitu

Ophryoscolecidea Dixtiidae Cyclophostiidae Telanodiniidae Polydiniellidae

TryglodytellidaeDari keenam famili tersebut hanya Ophryoscolecidae yang ditemukan padarumen sedangkan famili lainnya terdapat pada usus kuda tapir gajah badak kuda nilbabi rusa serta orang utan

33 Fungi

Fungi rumen bersifat anaerob yang terdapat dalam rumen sebagian besar mencerna serat kasarPopulasinya berjumlah 103-105 selml cairan rumenMeskipun populasinya sedikit namun sangat berperan dalam mencerna serat kasarFungi Rumen sangat efektif mdalam melonggarkan ikatan jaringan tanaman dan diperkirakan menjadi mikroba rumen pertama yang mencerna struktur tanaman

Fungi akan memecah ikatan hemiselulosa-lignin dan melarutkan pelindung lignin tapi tidak mendegradasi lignin Komponen tanaman dari berbagai hijauan menyebabkan peningkatan yang besar populasi fungiSecara in vitro perkembangan aktivitas fungi rumen dihambat oleh bakteri rumen karena pemanfaatan N dan asam laktat oleh bakteri

Fungi terdiri dari Yeast (ragi) seperti Saccharomyces dan Mould (Jamur) Untuk hidupnya jamur seperti Neocallimastix frontalis Piramonas communis dan Sphaeromonas communis membutuhkan kondisi anaerob

34 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Populasi Mikroba Rumen

Beberapa faktor telah diketahui sebagai kendala terhadap populasi mikrobarumen Faktor-faktor tersebut antara lain suhu komposisi gas pengaruh osmotik dan ionik keasaman tersedianya nutrisi dan keluarnya cairan atau masuknya aliran ke rumen Lambung ruminansia secara umum dapat dipandang sebagai wahana yang idealbagi pertumbuhan mikroorganisme karena adanya faktor

ukuran lambung besar tersedianya substrat secara kontinyu percampuran makanan selalu terjadi kontrol terhadap keasaman (pH) lambung dapat dilakukan dengan melalui

buffering action dari saliva serta dinding rumen terjadinya pembuangan zat-zat terlarut yang dapat menghambat proses

metabolisme dan adanya pembuangan bahan padat ke bagian saluran pencernaan lainnyaHewan yang bersangkutan hanya dapat mengatur aktivitas mikroba rumen

dalamketerbatasan kemampuan yang dimiliki seperti disebutkan diatas Oleh karena itu factor faktorlainnya ditentukan oleh kondisi fisiologis pertumbuhan serta adanya interaksi antara mikroba rumen seperti sinergisme penghambatan dan kompetisi diantara spesies atau dengan mikroorganisme lainnya

Pada awal perkembangannya komposisi mikroba di dalam rumen pada hewanyang baru lahir sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang komplek dan tergantung padalingkungan mikro kimia yang dipengaruhi oleh jenis pakan yang dikonsumsi Segerasetelah terbentuk maka komposisi mikroba rumen akan sangat stabil kecuali terjadiperubahan komposisi pakan

341 Suhu

Temperatur rumen dikatakan normal apabila berada pada kisaran antara 39 ndash 41oC Segera setelah makan temperatur rumen biasanya akan meningkat sampai dengan 41oC terutama selam proses fermentasi terjadi didalam rumen Sebaliknya temperatur akan menurun sampai dibawah suhu normal bila ternak minum air dinginKondisi ini akan dapat mempengaruhi populasi mikroba rumen terutama pada spesiesspesiestertentu yang sangat peka yang tidak dapat

bertahan hidup pada suhu diatas 401048689C (Hungate 1966) Demikian pula penurunan suhu rumen dibawah suhu normal setelah hewan minum air dingin akan mempengaruhi aktivitas mikroba ini

342Keasaman (pH)

Dalam kondisi anaerobik serta suhu diantara 39 - 401048689C keasaman rumenberkisar antara 55 - 70 Keasaman lambung atau rumen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti macam pakan serta waktu setelah makanMacam pakan akan mempengaruhi hasil akhir fermentasi yaitu asam lemak terbang (VFA) serta konsentrasi bikarbonat dan fosfat yang disekresikan oleh hewan yang bersangkutan dalam bentuk saliva Konsentrasi VFA pada umumnya menurundengan menignkatnya keasaman rumen Untuk menjaga agar pH rumen tidak menurun atau meningkat secara drastis maka perlu adanya hijauan didalam ransum dalam proporsi yang memadai (plusmn 40 persen dari total ransum atau dengan kadar serat kasar sekitar 20 persen) dimana 70 persen dari serat kasar ini harus dalam bentuk polisakarida berstruktur untuk dapat merangsang produksi saliva selama proses ruminasiAkibat terjadinya perubahan keasaman rumen komposisi mikroba akan berubah

Apabila pH rumen mendekati 6 jumlah bakteri asam laktat (misalnya gram positifbatang) akan meningkat sehingga konsentrasi asam laktat didalam rumen akanmeningkat

343 komposisi gas

Komposisi gas didalam rumen kurang lebih terdiri dari 63-6335 persen CO22676-27 persen CH4 7 persen N2 dan sedikit H2S H2 dan O2 Karena kondisi anaerob didalam rumen merupakan faktor yang sangat penting maka produksi CO2 pada proses fermentasi sangat menentukan terciptanya kondisi anaerob

Mekipun O2 juga dijumpai didalam rumen terutama pada bagian saccus dorsalistekanan O2 pada digesta rumen sangat kecil Oksigen yang masuk kedalam rumen melalui proses menelan akan segera digunakan oleh bakteri-bakteri fakultatif anaerobic seperti Sterptococcus bovis Salah satu akibat dari proses ini adalah redox potensial (EH) didalam rumen akan selalu konstan dan rendah yaitu berkisar antara -250 mV sampai dengan -450 mV Peranan hidrogen dalam proses produksi methana adalah sebagai sumber elektron sehingga rendahnya kadar H2 didalam rumen merupakan petunjuk adanyaaktivitas menggunakan H2 untuk mengurangi CO2menjadi CH Disamping itu karenauntuk membentuk 1 mol CH4 diperlukan 4 mol H2 maka laju penggunaan H2adalah empat kali laju produksi methana sehingga H2 didalam rumen tidak pernah terakumulir

345 Nutrisi

Komposisi pakan sangat menentukan terhadap hasil akhir fermentasi serta lajupengenceran (dilution rate) isi rumen Jika ransum basal mengandung serat kasar tinggi maka bakteri selulolitik akan dominan karena kehadirannya menentukan terjadinya proses fermentasi selulosa Sebaliknya protozoa akan berkurang jumlahnya Jamurrumen karena sifatnya adalah selulolitik akan meningkat jumlahnya pada kondisi ini Keadaan yang sebaliknya akan terjadi jika proporsi konsentrat meningkat dalam pakanDengan meningkatnya frekuensi makan (karena bertambahnya frekuensi suplai makan) fluktuasi pH rumen akan berkurang Hal ini akan meningkatkan populasi mikroba Peningkatan populasi protozoa dari 115 x 106 menjadi 314 x

106 telah dilaporkan jika frekuensi pemberian pakan ditingkatkan dari satu kali menjadi empat kali sehariKonsumsi sukarela (voluntary intake) ransum dapat ditingkatkan tiga sampaiempat kali kebutuhan hidup pokok apabila konsentrat diberikan dalam ransum Denganmeningkatnya konsumsi volume rumen dan sekresi saliva ke rumen serta laju pengeluaran digesta dari rumen akan meningkat

346 Faktor-Faktor Lain

Pemberian antibiotika dalam ransum akan menurunkan populasi bakteriDemikian pula pemberian bahan detergent akan dapat mematikan protozoa Bahandetergent seperti Manoxol OT Aerosol OT dan Alkanate lazim digunakan sebagaibahan untuk defaunasi Bahan anti jamur seperti Actidions juga telah dilaporkan dapatmematikan jamur rumen meskipun penelitian lain gagal menggunakan Actidions untukmenghilangkan jamur dari dalam rumen

Tiap individu mempunyai variasi jenis dan jumlah mikroba yang berbeda Hal inimungkin disebabkan karena adanya perbedaan dalam hal tingkah laku makan danminum atau adanya perbedaan dalam hal volume rumen serta laju pengeluaran isirumen ke alat pencernaan lainnya

Seperti dijelaskan dimuka bahwa mikroba rumen membutuhkan zat-zat essensialtertentu untuk pertumbuhan Penggunaan polisakarida oleh protozoa akan berakibatpengurangan substrat bagi bakteri sehingga populasi bakteri pemekai polisakarida akanmenurun bila kondisi ini terjadi di dalam rumen

BAB IVPenutup

KesimpulanSecara garis besar terdapat 4 kelompok utama mikoba rumen yaitu

1 Bakteri2 Protozoa3 Jamur (fungi )4 Virus

Secara kuantitatif golongan terakhir belum di ketahui Di samping itu terdapat sejumlah amoeba yang belum di ketahui juga secara pasti populasinya Dengan pertimbangan bahwa mereka (Mikroba Rumen) telah banyak diketahui dalam proses fermentasi pakan ternak ruminansia

SaranPerlu adanya tinjauan atau penelitian lagi terhadap mikroorganime kelompok virus atau

bakteriofage untuk memudahkan dalam sisi pengetahuan

DaftarPustakaAnonymous2012 SistemPencernaanRuminansia (httprangkaianhatierlinblogspotcom201205

sistem-pencernaanhtml)

Barry Thomson danAmstrong 1977 The Ruminant and Its Microbes New York London San

Frasisco Agricultural experimental Station University Of California Academic Press

LodewijkCK 2004ResponRuminanTerhadapPemberianHijuauanPakan Yang Dipupuk Air

BelerangInstitutPertanian Bogor-Press Bogor

Mubarak Zaky2009 Microbiology Of The Rumen and Intestin Prentice Hall New Jersey

Preston danLeng 1987Management and Feeding of Buffalo VikasPubl House put New Delhi

Russel JB 2006 Growth Independent Energy Dissipation by Ruminan Bacteria Hosino S Onodera

R Mimato R Itabashi H (ed) Japan Scientific Society Press Tokyo

Suwandi2007PerananMikroba Rumen padaternakRuminansiaBalaiPenelitiTernakCiawi

SoetantoHendrawan2011BahanAjarKuliahNutrisiRuminansiaFakultas

PeternakanUniversitasBrawijaya-Press Malang

Yan Offer dan Robert 1996 Effect of Ammonia Concentration in Rumen Microbial Protein

Production In Vitro Br J Nutr 35 199

  • Makalah Mikroba Rumen_Kelompok C4
Page 7: Makalah Mikroba Rumen

Beberapa spesies bakteri pemakai asam laktat yang dapat dijumpai dalamjumlah yang banyak setelah ternak mendapatkan tambahan jumlah makanan butiranmaupun pati dengan tiba-tiba adalah

Peptostreptococcus bacterium Propioni bacterium Selemonas lactilytica

32 Protozoa Rumen

Berdasarkan fungsinya terdapat beberapa kelompok protozoa yaitu kelompok protozoa pencerna protein (misal Ophryoscolex Caudatus) pencerna selulosa hemiselulosa dan pati (antara lain diplodonium ostracodinium) Kelompok protozoa pencerna selulosa glukosa pati dan sukrosa antara lain diplodinium polyplastron

Kelompok protozoa pencerna gula glukosa pati dan pectin antara lain isotricha intestinalis Kelompok protozoa pencerna maltosa glukosa selobiose antara lain dasytricha ruminantrium Kelompok protozoa pencerna maltosa pati dan sukrosa antara lain entodinnium caudatum

Protozoa hidup anaerob oleh karena itu apabila kadar oksigen dalam oksigen tinggi maka protozoa akan mati karena tidak dapat membuat ciestee Populasi protozoa tertinggi apabila makanan yang dikonsumsi ternak mengandung banyak gula terlarut yaitu mencapai 4x106 selml cairan rumen Apabila kekurangan gula terlarut popolasi akan mencapai titik terendah yaitu 105 selml (preston dan Leng 1987) oleh karena itu total biomassa protozoa hampir sama dengan total biomasa bakteri

Populasi yang terbanyak adalah ciliate yaitu berkisar antara 105 ndash 106 sel ml (pada kondisi ternak sehat) sedangkan populasi flagelata berkisar antara 102-104 selml dengan ukuran berkisar antara 40 sampai 150 micromProtozoa dibagi berdasarkan morfologinya yaitu

Holotrichs yang mempunyai silia hampir diseluruh tubuhnya dan mencerna karbohidrat yang fermentabel

Oligotrichs yang mempunyai silia sekitar mulut umumnya merombak karbohidrat yang lebih sulit dicerna

Holotricha

Ciri-ciri umum dari Holotricha adalah pergerakannya yang cepat bentuk selumumnya oval dan terdapat dalam konsentrasi yang tinggi bila makanan utama Holotricha dapat menggunakan glukosa fruktosa sukrosa dan pektin Karbohidrat akandisimpan dalam bentuk amilopektin (salah satu bentuk rantai panjang pati) Jenis ciliate rumen ini mempunyai peranan penting dalam metabolisme karbohidrat dengan jalan menelan gula segera setelah masuk ke rumen dan menyimpannya dalam bentuk amilopektin yang selanjutnya akan melepaskan kembali senyawa ini kedalam cairan rumen pada saat populasi Holotricha mengalami lisis atau pada fase pertumbuhannya Mekanisme ini mempunyai pengaruh positif terhadap tersedianya karbohidrat dapat terfermentasi (fermentable carbohydrate) bagi bakteri rumen terutama apabila tidak terdapat lagi karbohidrat dalam makanan misalnya pada saat ternak beristirahatMeskipun demikian apabila didalam rumen terdapat kandungan gula yang terlarut sangat tinggi kelompok Holotricha akan terus memangsa senyawa tersebut hingga pada saat sel ciliata pecah karena tidak terdapatnya kontrol mekanisme pembatas konsumsi Beberapa spesies Holotricha yang penting antara lain

Isotricha intestinalis Isotricha prostoma Dasytricha rumiantium

Sebagian besar protozoa dengan cepat akan memangsa dan menghidrolisisbermacam-macam protein dengan menghasilkan amoniak berasal dari kelompok amidadan akan melepaskan asam-asam amino serta peptida-peptidaDibandingkan dengan bakteri populasi protozoa rumen sangat bervariasibesarnya (jumlahnya) dari nol sampai 5 x 106 perml isi rumenmeskipun demikian padaumumnya jumlah yang terdapat didalam rumen berkisar antara 02 - 20 x 106 perml

Oligotrich (Entodiniomorph)

Jenis ini hanya sedikit sekali menggunakan gula terlarut sebagai makananannyaakan tetapi butir-butir pati akan menjadi sasaran utama untuk dimangsanya Beberapa spesies juga memangsa amilopektin dari Holotricha disamping ada pula yang secara aktif menelan serat kasar tanaman dan mencerna selulosaAkan tetapi hasil penelitian terakhir meragukan kemampuan protozoa rumen untuk dapat mencerna selulosaPencernaan selulosa dapat dilakukan karena protozoa memangsa bakteri dan bakteri inilah yang akan menghasilkan enzim selulase didalam tubuh protozoa sehingga selulosa yang dimangsa dapat dicernaSpesies penting dari Oligotricha antaralain

Diplodinium dentatum Eudiplodinium bursa Polypastron multivesiculatum Entodinium caudatum

Tidak seperti bakteri rumen ciliata dapat diklasifikasikan atas dasar morfolginya karena ukuran selnya cukup besar yaitu antara 200 - 200 mmCiliata rumen dapat dibedakan menjadi 3 ordo yaitu

Ordo Prostomatida Ordo Trichostomatida Ordo Entodiniomorphida

Ordo Entodiniomorphida adalah yangterbanyak dijumpai dalam rumen baik dari segi jumlah spesies maupun frekuensiterdapatnyasementara itu dari ordo lainnya hanya terdiri dari beberapa spesies sajameskipun frekuensi terdapatnya cukup tinggiOrdo Entoiniomorphida terbagi kedalam 6 famili yaitu

Ophryoscolecidea Dixtiidae Cyclophostiidae Telanodiniidae Polydiniellidae

TryglodytellidaeDari keenam famili tersebut hanya Ophryoscolecidae yang ditemukan padarumen sedangkan famili lainnya terdapat pada usus kuda tapir gajah badak kuda nilbabi rusa serta orang utan

33 Fungi

Fungi rumen bersifat anaerob yang terdapat dalam rumen sebagian besar mencerna serat kasarPopulasinya berjumlah 103-105 selml cairan rumenMeskipun populasinya sedikit namun sangat berperan dalam mencerna serat kasarFungi Rumen sangat efektif mdalam melonggarkan ikatan jaringan tanaman dan diperkirakan menjadi mikroba rumen pertama yang mencerna struktur tanaman

Fungi akan memecah ikatan hemiselulosa-lignin dan melarutkan pelindung lignin tapi tidak mendegradasi lignin Komponen tanaman dari berbagai hijauan menyebabkan peningkatan yang besar populasi fungiSecara in vitro perkembangan aktivitas fungi rumen dihambat oleh bakteri rumen karena pemanfaatan N dan asam laktat oleh bakteri

Fungi terdiri dari Yeast (ragi) seperti Saccharomyces dan Mould (Jamur) Untuk hidupnya jamur seperti Neocallimastix frontalis Piramonas communis dan Sphaeromonas communis membutuhkan kondisi anaerob

34 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Populasi Mikroba Rumen

Beberapa faktor telah diketahui sebagai kendala terhadap populasi mikrobarumen Faktor-faktor tersebut antara lain suhu komposisi gas pengaruh osmotik dan ionik keasaman tersedianya nutrisi dan keluarnya cairan atau masuknya aliran ke rumen Lambung ruminansia secara umum dapat dipandang sebagai wahana yang idealbagi pertumbuhan mikroorganisme karena adanya faktor

ukuran lambung besar tersedianya substrat secara kontinyu percampuran makanan selalu terjadi kontrol terhadap keasaman (pH) lambung dapat dilakukan dengan melalui

buffering action dari saliva serta dinding rumen terjadinya pembuangan zat-zat terlarut yang dapat menghambat proses

metabolisme dan adanya pembuangan bahan padat ke bagian saluran pencernaan lainnyaHewan yang bersangkutan hanya dapat mengatur aktivitas mikroba rumen

dalamketerbatasan kemampuan yang dimiliki seperti disebutkan diatas Oleh karena itu factor faktorlainnya ditentukan oleh kondisi fisiologis pertumbuhan serta adanya interaksi antara mikroba rumen seperti sinergisme penghambatan dan kompetisi diantara spesies atau dengan mikroorganisme lainnya

Pada awal perkembangannya komposisi mikroba di dalam rumen pada hewanyang baru lahir sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang komplek dan tergantung padalingkungan mikro kimia yang dipengaruhi oleh jenis pakan yang dikonsumsi Segerasetelah terbentuk maka komposisi mikroba rumen akan sangat stabil kecuali terjadiperubahan komposisi pakan

341 Suhu

Temperatur rumen dikatakan normal apabila berada pada kisaran antara 39 ndash 41oC Segera setelah makan temperatur rumen biasanya akan meningkat sampai dengan 41oC terutama selam proses fermentasi terjadi didalam rumen Sebaliknya temperatur akan menurun sampai dibawah suhu normal bila ternak minum air dinginKondisi ini akan dapat mempengaruhi populasi mikroba rumen terutama pada spesiesspesiestertentu yang sangat peka yang tidak dapat

bertahan hidup pada suhu diatas 401048689C (Hungate 1966) Demikian pula penurunan suhu rumen dibawah suhu normal setelah hewan minum air dingin akan mempengaruhi aktivitas mikroba ini

342Keasaman (pH)

Dalam kondisi anaerobik serta suhu diantara 39 - 401048689C keasaman rumenberkisar antara 55 - 70 Keasaman lambung atau rumen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti macam pakan serta waktu setelah makanMacam pakan akan mempengaruhi hasil akhir fermentasi yaitu asam lemak terbang (VFA) serta konsentrasi bikarbonat dan fosfat yang disekresikan oleh hewan yang bersangkutan dalam bentuk saliva Konsentrasi VFA pada umumnya menurundengan menignkatnya keasaman rumen Untuk menjaga agar pH rumen tidak menurun atau meningkat secara drastis maka perlu adanya hijauan didalam ransum dalam proporsi yang memadai (plusmn 40 persen dari total ransum atau dengan kadar serat kasar sekitar 20 persen) dimana 70 persen dari serat kasar ini harus dalam bentuk polisakarida berstruktur untuk dapat merangsang produksi saliva selama proses ruminasiAkibat terjadinya perubahan keasaman rumen komposisi mikroba akan berubah

Apabila pH rumen mendekati 6 jumlah bakteri asam laktat (misalnya gram positifbatang) akan meningkat sehingga konsentrasi asam laktat didalam rumen akanmeningkat

343 komposisi gas

Komposisi gas didalam rumen kurang lebih terdiri dari 63-6335 persen CO22676-27 persen CH4 7 persen N2 dan sedikit H2S H2 dan O2 Karena kondisi anaerob didalam rumen merupakan faktor yang sangat penting maka produksi CO2 pada proses fermentasi sangat menentukan terciptanya kondisi anaerob

Mekipun O2 juga dijumpai didalam rumen terutama pada bagian saccus dorsalistekanan O2 pada digesta rumen sangat kecil Oksigen yang masuk kedalam rumen melalui proses menelan akan segera digunakan oleh bakteri-bakteri fakultatif anaerobic seperti Sterptococcus bovis Salah satu akibat dari proses ini adalah redox potensial (EH) didalam rumen akan selalu konstan dan rendah yaitu berkisar antara -250 mV sampai dengan -450 mV Peranan hidrogen dalam proses produksi methana adalah sebagai sumber elektron sehingga rendahnya kadar H2 didalam rumen merupakan petunjuk adanyaaktivitas menggunakan H2 untuk mengurangi CO2menjadi CH Disamping itu karenauntuk membentuk 1 mol CH4 diperlukan 4 mol H2 maka laju penggunaan H2adalah empat kali laju produksi methana sehingga H2 didalam rumen tidak pernah terakumulir

345 Nutrisi

Komposisi pakan sangat menentukan terhadap hasil akhir fermentasi serta lajupengenceran (dilution rate) isi rumen Jika ransum basal mengandung serat kasar tinggi maka bakteri selulolitik akan dominan karena kehadirannya menentukan terjadinya proses fermentasi selulosa Sebaliknya protozoa akan berkurang jumlahnya Jamurrumen karena sifatnya adalah selulolitik akan meningkat jumlahnya pada kondisi ini Keadaan yang sebaliknya akan terjadi jika proporsi konsentrat meningkat dalam pakanDengan meningkatnya frekuensi makan (karena bertambahnya frekuensi suplai makan) fluktuasi pH rumen akan berkurang Hal ini akan meningkatkan populasi mikroba Peningkatan populasi protozoa dari 115 x 106 menjadi 314 x

106 telah dilaporkan jika frekuensi pemberian pakan ditingkatkan dari satu kali menjadi empat kali sehariKonsumsi sukarela (voluntary intake) ransum dapat ditingkatkan tiga sampaiempat kali kebutuhan hidup pokok apabila konsentrat diberikan dalam ransum Denganmeningkatnya konsumsi volume rumen dan sekresi saliva ke rumen serta laju pengeluaran digesta dari rumen akan meningkat

346 Faktor-Faktor Lain

Pemberian antibiotika dalam ransum akan menurunkan populasi bakteriDemikian pula pemberian bahan detergent akan dapat mematikan protozoa Bahandetergent seperti Manoxol OT Aerosol OT dan Alkanate lazim digunakan sebagaibahan untuk defaunasi Bahan anti jamur seperti Actidions juga telah dilaporkan dapatmematikan jamur rumen meskipun penelitian lain gagal menggunakan Actidions untukmenghilangkan jamur dari dalam rumen

Tiap individu mempunyai variasi jenis dan jumlah mikroba yang berbeda Hal inimungkin disebabkan karena adanya perbedaan dalam hal tingkah laku makan danminum atau adanya perbedaan dalam hal volume rumen serta laju pengeluaran isirumen ke alat pencernaan lainnya

Seperti dijelaskan dimuka bahwa mikroba rumen membutuhkan zat-zat essensialtertentu untuk pertumbuhan Penggunaan polisakarida oleh protozoa akan berakibatpengurangan substrat bagi bakteri sehingga populasi bakteri pemekai polisakarida akanmenurun bila kondisi ini terjadi di dalam rumen

BAB IVPenutup

KesimpulanSecara garis besar terdapat 4 kelompok utama mikoba rumen yaitu

1 Bakteri2 Protozoa3 Jamur (fungi )4 Virus

Secara kuantitatif golongan terakhir belum di ketahui Di samping itu terdapat sejumlah amoeba yang belum di ketahui juga secara pasti populasinya Dengan pertimbangan bahwa mereka (Mikroba Rumen) telah banyak diketahui dalam proses fermentasi pakan ternak ruminansia

SaranPerlu adanya tinjauan atau penelitian lagi terhadap mikroorganime kelompok virus atau

bakteriofage untuk memudahkan dalam sisi pengetahuan

DaftarPustakaAnonymous2012 SistemPencernaanRuminansia (httprangkaianhatierlinblogspotcom201205

sistem-pencernaanhtml)

Barry Thomson danAmstrong 1977 The Ruminant and Its Microbes New York London San

Frasisco Agricultural experimental Station University Of California Academic Press

LodewijkCK 2004ResponRuminanTerhadapPemberianHijuauanPakan Yang Dipupuk Air

BelerangInstitutPertanian Bogor-Press Bogor

Mubarak Zaky2009 Microbiology Of The Rumen and Intestin Prentice Hall New Jersey

Preston danLeng 1987Management and Feeding of Buffalo VikasPubl House put New Delhi

Russel JB 2006 Growth Independent Energy Dissipation by Ruminan Bacteria Hosino S Onodera

R Mimato R Itabashi H (ed) Japan Scientific Society Press Tokyo

Suwandi2007PerananMikroba Rumen padaternakRuminansiaBalaiPenelitiTernakCiawi

SoetantoHendrawan2011BahanAjarKuliahNutrisiRuminansiaFakultas

PeternakanUniversitasBrawijaya-Press Malang

Yan Offer dan Robert 1996 Effect of Ammonia Concentration in Rumen Microbial Protein

Production In Vitro Br J Nutr 35 199

  • Makalah Mikroba Rumen_Kelompok C4
Page 8: Makalah Mikroba Rumen

Isotricha intestinalis Isotricha prostoma Dasytricha rumiantium

Sebagian besar protozoa dengan cepat akan memangsa dan menghidrolisisbermacam-macam protein dengan menghasilkan amoniak berasal dari kelompok amidadan akan melepaskan asam-asam amino serta peptida-peptidaDibandingkan dengan bakteri populasi protozoa rumen sangat bervariasibesarnya (jumlahnya) dari nol sampai 5 x 106 perml isi rumenmeskipun demikian padaumumnya jumlah yang terdapat didalam rumen berkisar antara 02 - 20 x 106 perml

Oligotrich (Entodiniomorph)

Jenis ini hanya sedikit sekali menggunakan gula terlarut sebagai makananannyaakan tetapi butir-butir pati akan menjadi sasaran utama untuk dimangsanya Beberapa spesies juga memangsa amilopektin dari Holotricha disamping ada pula yang secara aktif menelan serat kasar tanaman dan mencerna selulosaAkan tetapi hasil penelitian terakhir meragukan kemampuan protozoa rumen untuk dapat mencerna selulosaPencernaan selulosa dapat dilakukan karena protozoa memangsa bakteri dan bakteri inilah yang akan menghasilkan enzim selulase didalam tubuh protozoa sehingga selulosa yang dimangsa dapat dicernaSpesies penting dari Oligotricha antaralain

Diplodinium dentatum Eudiplodinium bursa Polypastron multivesiculatum Entodinium caudatum

Tidak seperti bakteri rumen ciliata dapat diklasifikasikan atas dasar morfolginya karena ukuran selnya cukup besar yaitu antara 200 - 200 mmCiliata rumen dapat dibedakan menjadi 3 ordo yaitu

Ordo Prostomatida Ordo Trichostomatida Ordo Entodiniomorphida

Ordo Entodiniomorphida adalah yangterbanyak dijumpai dalam rumen baik dari segi jumlah spesies maupun frekuensiterdapatnyasementara itu dari ordo lainnya hanya terdiri dari beberapa spesies sajameskipun frekuensi terdapatnya cukup tinggiOrdo Entoiniomorphida terbagi kedalam 6 famili yaitu

Ophryoscolecidea Dixtiidae Cyclophostiidae Telanodiniidae Polydiniellidae

TryglodytellidaeDari keenam famili tersebut hanya Ophryoscolecidae yang ditemukan padarumen sedangkan famili lainnya terdapat pada usus kuda tapir gajah badak kuda nilbabi rusa serta orang utan

33 Fungi

Fungi rumen bersifat anaerob yang terdapat dalam rumen sebagian besar mencerna serat kasarPopulasinya berjumlah 103-105 selml cairan rumenMeskipun populasinya sedikit namun sangat berperan dalam mencerna serat kasarFungi Rumen sangat efektif mdalam melonggarkan ikatan jaringan tanaman dan diperkirakan menjadi mikroba rumen pertama yang mencerna struktur tanaman

Fungi akan memecah ikatan hemiselulosa-lignin dan melarutkan pelindung lignin tapi tidak mendegradasi lignin Komponen tanaman dari berbagai hijauan menyebabkan peningkatan yang besar populasi fungiSecara in vitro perkembangan aktivitas fungi rumen dihambat oleh bakteri rumen karena pemanfaatan N dan asam laktat oleh bakteri

Fungi terdiri dari Yeast (ragi) seperti Saccharomyces dan Mould (Jamur) Untuk hidupnya jamur seperti Neocallimastix frontalis Piramonas communis dan Sphaeromonas communis membutuhkan kondisi anaerob

34 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Populasi Mikroba Rumen

Beberapa faktor telah diketahui sebagai kendala terhadap populasi mikrobarumen Faktor-faktor tersebut antara lain suhu komposisi gas pengaruh osmotik dan ionik keasaman tersedianya nutrisi dan keluarnya cairan atau masuknya aliran ke rumen Lambung ruminansia secara umum dapat dipandang sebagai wahana yang idealbagi pertumbuhan mikroorganisme karena adanya faktor

ukuran lambung besar tersedianya substrat secara kontinyu percampuran makanan selalu terjadi kontrol terhadap keasaman (pH) lambung dapat dilakukan dengan melalui

buffering action dari saliva serta dinding rumen terjadinya pembuangan zat-zat terlarut yang dapat menghambat proses

metabolisme dan adanya pembuangan bahan padat ke bagian saluran pencernaan lainnyaHewan yang bersangkutan hanya dapat mengatur aktivitas mikroba rumen

dalamketerbatasan kemampuan yang dimiliki seperti disebutkan diatas Oleh karena itu factor faktorlainnya ditentukan oleh kondisi fisiologis pertumbuhan serta adanya interaksi antara mikroba rumen seperti sinergisme penghambatan dan kompetisi diantara spesies atau dengan mikroorganisme lainnya

Pada awal perkembangannya komposisi mikroba di dalam rumen pada hewanyang baru lahir sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang komplek dan tergantung padalingkungan mikro kimia yang dipengaruhi oleh jenis pakan yang dikonsumsi Segerasetelah terbentuk maka komposisi mikroba rumen akan sangat stabil kecuali terjadiperubahan komposisi pakan

341 Suhu

Temperatur rumen dikatakan normal apabila berada pada kisaran antara 39 ndash 41oC Segera setelah makan temperatur rumen biasanya akan meningkat sampai dengan 41oC terutama selam proses fermentasi terjadi didalam rumen Sebaliknya temperatur akan menurun sampai dibawah suhu normal bila ternak minum air dinginKondisi ini akan dapat mempengaruhi populasi mikroba rumen terutama pada spesiesspesiestertentu yang sangat peka yang tidak dapat

bertahan hidup pada suhu diatas 401048689C (Hungate 1966) Demikian pula penurunan suhu rumen dibawah suhu normal setelah hewan minum air dingin akan mempengaruhi aktivitas mikroba ini

342Keasaman (pH)

Dalam kondisi anaerobik serta suhu diantara 39 - 401048689C keasaman rumenberkisar antara 55 - 70 Keasaman lambung atau rumen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti macam pakan serta waktu setelah makanMacam pakan akan mempengaruhi hasil akhir fermentasi yaitu asam lemak terbang (VFA) serta konsentrasi bikarbonat dan fosfat yang disekresikan oleh hewan yang bersangkutan dalam bentuk saliva Konsentrasi VFA pada umumnya menurundengan menignkatnya keasaman rumen Untuk menjaga agar pH rumen tidak menurun atau meningkat secara drastis maka perlu adanya hijauan didalam ransum dalam proporsi yang memadai (plusmn 40 persen dari total ransum atau dengan kadar serat kasar sekitar 20 persen) dimana 70 persen dari serat kasar ini harus dalam bentuk polisakarida berstruktur untuk dapat merangsang produksi saliva selama proses ruminasiAkibat terjadinya perubahan keasaman rumen komposisi mikroba akan berubah

Apabila pH rumen mendekati 6 jumlah bakteri asam laktat (misalnya gram positifbatang) akan meningkat sehingga konsentrasi asam laktat didalam rumen akanmeningkat

343 komposisi gas

Komposisi gas didalam rumen kurang lebih terdiri dari 63-6335 persen CO22676-27 persen CH4 7 persen N2 dan sedikit H2S H2 dan O2 Karena kondisi anaerob didalam rumen merupakan faktor yang sangat penting maka produksi CO2 pada proses fermentasi sangat menentukan terciptanya kondisi anaerob

Mekipun O2 juga dijumpai didalam rumen terutama pada bagian saccus dorsalistekanan O2 pada digesta rumen sangat kecil Oksigen yang masuk kedalam rumen melalui proses menelan akan segera digunakan oleh bakteri-bakteri fakultatif anaerobic seperti Sterptococcus bovis Salah satu akibat dari proses ini adalah redox potensial (EH) didalam rumen akan selalu konstan dan rendah yaitu berkisar antara -250 mV sampai dengan -450 mV Peranan hidrogen dalam proses produksi methana adalah sebagai sumber elektron sehingga rendahnya kadar H2 didalam rumen merupakan petunjuk adanyaaktivitas menggunakan H2 untuk mengurangi CO2menjadi CH Disamping itu karenauntuk membentuk 1 mol CH4 diperlukan 4 mol H2 maka laju penggunaan H2adalah empat kali laju produksi methana sehingga H2 didalam rumen tidak pernah terakumulir

345 Nutrisi

Komposisi pakan sangat menentukan terhadap hasil akhir fermentasi serta lajupengenceran (dilution rate) isi rumen Jika ransum basal mengandung serat kasar tinggi maka bakteri selulolitik akan dominan karena kehadirannya menentukan terjadinya proses fermentasi selulosa Sebaliknya protozoa akan berkurang jumlahnya Jamurrumen karena sifatnya adalah selulolitik akan meningkat jumlahnya pada kondisi ini Keadaan yang sebaliknya akan terjadi jika proporsi konsentrat meningkat dalam pakanDengan meningkatnya frekuensi makan (karena bertambahnya frekuensi suplai makan) fluktuasi pH rumen akan berkurang Hal ini akan meningkatkan populasi mikroba Peningkatan populasi protozoa dari 115 x 106 menjadi 314 x

106 telah dilaporkan jika frekuensi pemberian pakan ditingkatkan dari satu kali menjadi empat kali sehariKonsumsi sukarela (voluntary intake) ransum dapat ditingkatkan tiga sampaiempat kali kebutuhan hidup pokok apabila konsentrat diberikan dalam ransum Denganmeningkatnya konsumsi volume rumen dan sekresi saliva ke rumen serta laju pengeluaran digesta dari rumen akan meningkat

346 Faktor-Faktor Lain

Pemberian antibiotika dalam ransum akan menurunkan populasi bakteriDemikian pula pemberian bahan detergent akan dapat mematikan protozoa Bahandetergent seperti Manoxol OT Aerosol OT dan Alkanate lazim digunakan sebagaibahan untuk defaunasi Bahan anti jamur seperti Actidions juga telah dilaporkan dapatmematikan jamur rumen meskipun penelitian lain gagal menggunakan Actidions untukmenghilangkan jamur dari dalam rumen

Tiap individu mempunyai variasi jenis dan jumlah mikroba yang berbeda Hal inimungkin disebabkan karena adanya perbedaan dalam hal tingkah laku makan danminum atau adanya perbedaan dalam hal volume rumen serta laju pengeluaran isirumen ke alat pencernaan lainnya

Seperti dijelaskan dimuka bahwa mikroba rumen membutuhkan zat-zat essensialtertentu untuk pertumbuhan Penggunaan polisakarida oleh protozoa akan berakibatpengurangan substrat bagi bakteri sehingga populasi bakteri pemekai polisakarida akanmenurun bila kondisi ini terjadi di dalam rumen

BAB IVPenutup

KesimpulanSecara garis besar terdapat 4 kelompok utama mikoba rumen yaitu

1 Bakteri2 Protozoa3 Jamur (fungi )4 Virus

Secara kuantitatif golongan terakhir belum di ketahui Di samping itu terdapat sejumlah amoeba yang belum di ketahui juga secara pasti populasinya Dengan pertimbangan bahwa mereka (Mikroba Rumen) telah banyak diketahui dalam proses fermentasi pakan ternak ruminansia

SaranPerlu adanya tinjauan atau penelitian lagi terhadap mikroorganime kelompok virus atau

bakteriofage untuk memudahkan dalam sisi pengetahuan

DaftarPustakaAnonymous2012 SistemPencernaanRuminansia (httprangkaianhatierlinblogspotcom201205

sistem-pencernaanhtml)

Barry Thomson danAmstrong 1977 The Ruminant and Its Microbes New York London San

Frasisco Agricultural experimental Station University Of California Academic Press

LodewijkCK 2004ResponRuminanTerhadapPemberianHijuauanPakan Yang Dipupuk Air

BelerangInstitutPertanian Bogor-Press Bogor

Mubarak Zaky2009 Microbiology Of The Rumen and Intestin Prentice Hall New Jersey

Preston danLeng 1987Management and Feeding of Buffalo VikasPubl House put New Delhi

Russel JB 2006 Growth Independent Energy Dissipation by Ruminan Bacteria Hosino S Onodera

R Mimato R Itabashi H (ed) Japan Scientific Society Press Tokyo

Suwandi2007PerananMikroba Rumen padaternakRuminansiaBalaiPenelitiTernakCiawi

SoetantoHendrawan2011BahanAjarKuliahNutrisiRuminansiaFakultas

PeternakanUniversitasBrawijaya-Press Malang

Yan Offer dan Robert 1996 Effect of Ammonia Concentration in Rumen Microbial Protein

Production In Vitro Br J Nutr 35 199

  • Makalah Mikroba Rumen_Kelompok C4
Page 9: Makalah Mikroba Rumen

Fungi rumen bersifat anaerob yang terdapat dalam rumen sebagian besar mencerna serat kasarPopulasinya berjumlah 103-105 selml cairan rumenMeskipun populasinya sedikit namun sangat berperan dalam mencerna serat kasarFungi Rumen sangat efektif mdalam melonggarkan ikatan jaringan tanaman dan diperkirakan menjadi mikroba rumen pertama yang mencerna struktur tanaman

Fungi akan memecah ikatan hemiselulosa-lignin dan melarutkan pelindung lignin tapi tidak mendegradasi lignin Komponen tanaman dari berbagai hijauan menyebabkan peningkatan yang besar populasi fungiSecara in vitro perkembangan aktivitas fungi rumen dihambat oleh bakteri rumen karena pemanfaatan N dan asam laktat oleh bakteri

Fungi terdiri dari Yeast (ragi) seperti Saccharomyces dan Mould (Jamur) Untuk hidupnya jamur seperti Neocallimastix frontalis Piramonas communis dan Sphaeromonas communis membutuhkan kondisi anaerob

34 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Populasi Mikroba Rumen

Beberapa faktor telah diketahui sebagai kendala terhadap populasi mikrobarumen Faktor-faktor tersebut antara lain suhu komposisi gas pengaruh osmotik dan ionik keasaman tersedianya nutrisi dan keluarnya cairan atau masuknya aliran ke rumen Lambung ruminansia secara umum dapat dipandang sebagai wahana yang idealbagi pertumbuhan mikroorganisme karena adanya faktor

ukuran lambung besar tersedianya substrat secara kontinyu percampuran makanan selalu terjadi kontrol terhadap keasaman (pH) lambung dapat dilakukan dengan melalui

buffering action dari saliva serta dinding rumen terjadinya pembuangan zat-zat terlarut yang dapat menghambat proses

metabolisme dan adanya pembuangan bahan padat ke bagian saluran pencernaan lainnyaHewan yang bersangkutan hanya dapat mengatur aktivitas mikroba rumen

dalamketerbatasan kemampuan yang dimiliki seperti disebutkan diatas Oleh karena itu factor faktorlainnya ditentukan oleh kondisi fisiologis pertumbuhan serta adanya interaksi antara mikroba rumen seperti sinergisme penghambatan dan kompetisi diantara spesies atau dengan mikroorganisme lainnya

Pada awal perkembangannya komposisi mikroba di dalam rumen pada hewanyang baru lahir sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang komplek dan tergantung padalingkungan mikro kimia yang dipengaruhi oleh jenis pakan yang dikonsumsi Segerasetelah terbentuk maka komposisi mikroba rumen akan sangat stabil kecuali terjadiperubahan komposisi pakan

341 Suhu

Temperatur rumen dikatakan normal apabila berada pada kisaran antara 39 ndash 41oC Segera setelah makan temperatur rumen biasanya akan meningkat sampai dengan 41oC terutama selam proses fermentasi terjadi didalam rumen Sebaliknya temperatur akan menurun sampai dibawah suhu normal bila ternak minum air dinginKondisi ini akan dapat mempengaruhi populasi mikroba rumen terutama pada spesiesspesiestertentu yang sangat peka yang tidak dapat

bertahan hidup pada suhu diatas 401048689C (Hungate 1966) Demikian pula penurunan suhu rumen dibawah suhu normal setelah hewan minum air dingin akan mempengaruhi aktivitas mikroba ini

342Keasaman (pH)

Dalam kondisi anaerobik serta suhu diantara 39 - 401048689C keasaman rumenberkisar antara 55 - 70 Keasaman lambung atau rumen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti macam pakan serta waktu setelah makanMacam pakan akan mempengaruhi hasil akhir fermentasi yaitu asam lemak terbang (VFA) serta konsentrasi bikarbonat dan fosfat yang disekresikan oleh hewan yang bersangkutan dalam bentuk saliva Konsentrasi VFA pada umumnya menurundengan menignkatnya keasaman rumen Untuk menjaga agar pH rumen tidak menurun atau meningkat secara drastis maka perlu adanya hijauan didalam ransum dalam proporsi yang memadai (plusmn 40 persen dari total ransum atau dengan kadar serat kasar sekitar 20 persen) dimana 70 persen dari serat kasar ini harus dalam bentuk polisakarida berstruktur untuk dapat merangsang produksi saliva selama proses ruminasiAkibat terjadinya perubahan keasaman rumen komposisi mikroba akan berubah

Apabila pH rumen mendekati 6 jumlah bakteri asam laktat (misalnya gram positifbatang) akan meningkat sehingga konsentrasi asam laktat didalam rumen akanmeningkat

343 komposisi gas

Komposisi gas didalam rumen kurang lebih terdiri dari 63-6335 persen CO22676-27 persen CH4 7 persen N2 dan sedikit H2S H2 dan O2 Karena kondisi anaerob didalam rumen merupakan faktor yang sangat penting maka produksi CO2 pada proses fermentasi sangat menentukan terciptanya kondisi anaerob

Mekipun O2 juga dijumpai didalam rumen terutama pada bagian saccus dorsalistekanan O2 pada digesta rumen sangat kecil Oksigen yang masuk kedalam rumen melalui proses menelan akan segera digunakan oleh bakteri-bakteri fakultatif anaerobic seperti Sterptococcus bovis Salah satu akibat dari proses ini adalah redox potensial (EH) didalam rumen akan selalu konstan dan rendah yaitu berkisar antara -250 mV sampai dengan -450 mV Peranan hidrogen dalam proses produksi methana adalah sebagai sumber elektron sehingga rendahnya kadar H2 didalam rumen merupakan petunjuk adanyaaktivitas menggunakan H2 untuk mengurangi CO2menjadi CH Disamping itu karenauntuk membentuk 1 mol CH4 diperlukan 4 mol H2 maka laju penggunaan H2adalah empat kali laju produksi methana sehingga H2 didalam rumen tidak pernah terakumulir

345 Nutrisi

Komposisi pakan sangat menentukan terhadap hasil akhir fermentasi serta lajupengenceran (dilution rate) isi rumen Jika ransum basal mengandung serat kasar tinggi maka bakteri selulolitik akan dominan karena kehadirannya menentukan terjadinya proses fermentasi selulosa Sebaliknya protozoa akan berkurang jumlahnya Jamurrumen karena sifatnya adalah selulolitik akan meningkat jumlahnya pada kondisi ini Keadaan yang sebaliknya akan terjadi jika proporsi konsentrat meningkat dalam pakanDengan meningkatnya frekuensi makan (karena bertambahnya frekuensi suplai makan) fluktuasi pH rumen akan berkurang Hal ini akan meningkatkan populasi mikroba Peningkatan populasi protozoa dari 115 x 106 menjadi 314 x

106 telah dilaporkan jika frekuensi pemberian pakan ditingkatkan dari satu kali menjadi empat kali sehariKonsumsi sukarela (voluntary intake) ransum dapat ditingkatkan tiga sampaiempat kali kebutuhan hidup pokok apabila konsentrat diberikan dalam ransum Denganmeningkatnya konsumsi volume rumen dan sekresi saliva ke rumen serta laju pengeluaran digesta dari rumen akan meningkat

346 Faktor-Faktor Lain

Pemberian antibiotika dalam ransum akan menurunkan populasi bakteriDemikian pula pemberian bahan detergent akan dapat mematikan protozoa Bahandetergent seperti Manoxol OT Aerosol OT dan Alkanate lazim digunakan sebagaibahan untuk defaunasi Bahan anti jamur seperti Actidions juga telah dilaporkan dapatmematikan jamur rumen meskipun penelitian lain gagal menggunakan Actidions untukmenghilangkan jamur dari dalam rumen

Tiap individu mempunyai variasi jenis dan jumlah mikroba yang berbeda Hal inimungkin disebabkan karena adanya perbedaan dalam hal tingkah laku makan danminum atau adanya perbedaan dalam hal volume rumen serta laju pengeluaran isirumen ke alat pencernaan lainnya

Seperti dijelaskan dimuka bahwa mikroba rumen membutuhkan zat-zat essensialtertentu untuk pertumbuhan Penggunaan polisakarida oleh protozoa akan berakibatpengurangan substrat bagi bakteri sehingga populasi bakteri pemekai polisakarida akanmenurun bila kondisi ini terjadi di dalam rumen

BAB IVPenutup

KesimpulanSecara garis besar terdapat 4 kelompok utama mikoba rumen yaitu

1 Bakteri2 Protozoa3 Jamur (fungi )4 Virus

Secara kuantitatif golongan terakhir belum di ketahui Di samping itu terdapat sejumlah amoeba yang belum di ketahui juga secara pasti populasinya Dengan pertimbangan bahwa mereka (Mikroba Rumen) telah banyak diketahui dalam proses fermentasi pakan ternak ruminansia

SaranPerlu adanya tinjauan atau penelitian lagi terhadap mikroorganime kelompok virus atau

bakteriofage untuk memudahkan dalam sisi pengetahuan

DaftarPustakaAnonymous2012 SistemPencernaanRuminansia (httprangkaianhatierlinblogspotcom201205

sistem-pencernaanhtml)

Barry Thomson danAmstrong 1977 The Ruminant and Its Microbes New York London San

Frasisco Agricultural experimental Station University Of California Academic Press

LodewijkCK 2004ResponRuminanTerhadapPemberianHijuauanPakan Yang Dipupuk Air

BelerangInstitutPertanian Bogor-Press Bogor

Mubarak Zaky2009 Microbiology Of The Rumen and Intestin Prentice Hall New Jersey

Preston danLeng 1987Management and Feeding of Buffalo VikasPubl House put New Delhi

Russel JB 2006 Growth Independent Energy Dissipation by Ruminan Bacteria Hosino S Onodera

R Mimato R Itabashi H (ed) Japan Scientific Society Press Tokyo

Suwandi2007PerananMikroba Rumen padaternakRuminansiaBalaiPenelitiTernakCiawi

SoetantoHendrawan2011BahanAjarKuliahNutrisiRuminansiaFakultas

PeternakanUniversitasBrawijaya-Press Malang

Yan Offer dan Robert 1996 Effect of Ammonia Concentration in Rumen Microbial Protein

Production In Vitro Br J Nutr 35 199

  • Makalah Mikroba Rumen_Kelompok C4
Page 10: Makalah Mikroba Rumen

bertahan hidup pada suhu diatas 401048689C (Hungate 1966) Demikian pula penurunan suhu rumen dibawah suhu normal setelah hewan minum air dingin akan mempengaruhi aktivitas mikroba ini

342Keasaman (pH)

Dalam kondisi anaerobik serta suhu diantara 39 - 401048689C keasaman rumenberkisar antara 55 - 70 Keasaman lambung atau rumen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti macam pakan serta waktu setelah makanMacam pakan akan mempengaruhi hasil akhir fermentasi yaitu asam lemak terbang (VFA) serta konsentrasi bikarbonat dan fosfat yang disekresikan oleh hewan yang bersangkutan dalam bentuk saliva Konsentrasi VFA pada umumnya menurundengan menignkatnya keasaman rumen Untuk menjaga agar pH rumen tidak menurun atau meningkat secara drastis maka perlu adanya hijauan didalam ransum dalam proporsi yang memadai (plusmn 40 persen dari total ransum atau dengan kadar serat kasar sekitar 20 persen) dimana 70 persen dari serat kasar ini harus dalam bentuk polisakarida berstruktur untuk dapat merangsang produksi saliva selama proses ruminasiAkibat terjadinya perubahan keasaman rumen komposisi mikroba akan berubah

Apabila pH rumen mendekati 6 jumlah bakteri asam laktat (misalnya gram positifbatang) akan meningkat sehingga konsentrasi asam laktat didalam rumen akanmeningkat

343 komposisi gas

Komposisi gas didalam rumen kurang lebih terdiri dari 63-6335 persen CO22676-27 persen CH4 7 persen N2 dan sedikit H2S H2 dan O2 Karena kondisi anaerob didalam rumen merupakan faktor yang sangat penting maka produksi CO2 pada proses fermentasi sangat menentukan terciptanya kondisi anaerob

Mekipun O2 juga dijumpai didalam rumen terutama pada bagian saccus dorsalistekanan O2 pada digesta rumen sangat kecil Oksigen yang masuk kedalam rumen melalui proses menelan akan segera digunakan oleh bakteri-bakteri fakultatif anaerobic seperti Sterptococcus bovis Salah satu akibat dari proses ini adalah redox potensial (EH) didalam rumen akan selalu konstan dan rendah yaitu berkisar antara -250 mV sampai dengan -450 mV Peranan hidrogen dalam proses produksi methana adalah sebagai sumber elektron sehingga rendahnya kadar H2 didalam rumen merupakan petunjuk adanyaaktivitas menggunakan H2 untuk mengurangi CO2menjadi CH Disamping itu karenauntuk membentuk 1 mol CH4 diperlukan 4 mol H2 maka laju penggunaan H2adalah empat kali laju produksi methana sehingga H2 didalam rumen tidak pernah terakumulir

345 Nutrisi

Komposisi pakan sangat menentukan terhadap hasil akhir fermentasi serta lajupengenceran (dilution rate) isi rumen Jika ransum basal mengandung serat kasar tinggi maka bakteri selulolitik akan dominan karena kehadirannya menentukan terjadinya proses fermentasi selulosa Sebaliknya protozoa akan berkurang jumlahnya Jamurrumen karena sifatnya adalah selulolitik akan meningkat jumlahnya pada kondisi ini Keadaan yang sebaliknya akan terjadi jika proporsi konsentrat meningkat dalam pakanDengan meningkatnya frekuensi makan (karena bertambahnya frekuensi suplai makan) fluktuasi pH rumen akan berkurang Hal ini akan meningkatkan populasi mikroba Peningkatan populasi protozoa dari 115 x 106 menjadi 314 x

106 telah dilaporkan jika frekuensi pemberian pakan ditingkatkan dari satu kali menjadi empat kali sehariKonsumsi sukarela (voluntary intake) ransum dapat ditingkatkan tiga sampaiempat kali kebutuhan hidup pokok apabila konsentrat diberikan dalam ransum Denganmeningkatnya konsumsi volume rumen dan sekresi saliva ke rumen serta laju pengeluaran digesta dari rumen akan meningkat

346 Faktor-Faktor Lain

Pemberian antibiotika dalam ransum akan menurunkan populasi bakteriDemikian pula pemberian bahan detergent akan dapat mematikan protozoa Bahandetergent seperti Manoxol OT Aerosol OT dan Alkanate lazim digunakan sebagaibahan untuk defaunasi Bahan anti jamur seperti Actidions juga telah dilaporkan dapatmematikan jamur rumen meskipun penelitian lain gagal menggunakan Actidions untukmenghilangkan jamur dari dalam rumen

Tiap individu mempunyai variasi jenis dan jumlah mikroba yang berbeda Hal inimungkin disebabkan karena adanya perbedaan dalam hal tingkah laku makan danminum atau adanya perbedaan dalam hal volume rumen serta laju pengeluaran isirumen ke alat pencernaan lainnya

Seperti dijelaskan dimuka bahwa mikroba rumen membutuhkan zat-zat essensialtertentu untuk pertumbuhan Penggunaan polisakarida oleh protozoa akan berakibatpengurangan substrat bagi bakteri sehingga populasi bakteri pemekai polisakarida akanmenurun bila kondisi ini terjadi di dalam rumen

BAB IVPenutup

KesimpulanSecara garis besar terdapat 4 kelompok utama mikoba rumen yaitu

1 Bakteri2 Protozoa3 Jamur (fungi )4 Virus

Secara kuantitatif golongan terakhir belum di ketahui Di samping itu terdapat sejumlah amoeba yang belum di ketahui juga secara pasti populasinya Dengan pertimbangan bahwa mereka (Mikroba Rumen) telah banyak diketahui dalam proses fermentasi pakan ternak ruminansia

SaranPerlu adanya tinjauan atau penelitian lagi terhadap mikroorganime kelompok virus atau

bakteriofage untuk memudahkan dalam sisi pengetahuan

DaftarPustakaAnonymous2012 SistemPencernaanRuminansia (httprangkaianhatierlinblogspotcom201205

sistem-pencernaanhtml)

Barry Thomson danAmstrong 1977 The Ruminant and Its Microbes New York London San

Frasisco Agricultural experimental Station University Of California Academic Press

LodewijkCK 2004ResponRuminanTerhadapPemberianHijuauanPakan Yang Dipupuk Air

BelerangInstitutPertanian Bogor-Press Bogor

Mubarak Zaky2009 Microbiology Of The Rumen and Intestin Prentice Hall New Jersey

Preston danLeng 1987Management and Feeding of Buffalo VikasPubl House put New Delhi

Russel JB 2006 Growth Independent Energy Dissipation by Ruminan Bacteria Hosino S Onodera

R Mimato R Itabashi H (ed) Japan Scientific Society Press Tokyo

Suwandi2007PerananMikroba Rumen padaternakRuminansiaBalaiPenelitiTernakCiawi

SoetantoHendrawan2011BahanAjarKuliahNutrisiRuminansiaFakultas

PeternakanUniversitasBrawijaya-Press Malang

Yan Offer dan Robert 1996 Effect of Ammonia Concentration in Rumen Microbial Protein

Production In Vitro Br J Nutr 35 199

  • Makalah Mikroba Rumen_Kelompok C4
Page 11: Makalah Mikroba Rumen

106 telah dilaporkan jika frekuensi pemberian pakan ditingkatkan dari satu kali menjadi empat kali sehariKonsumsi sukarela (voluntary intake) ransum dapat ditingkatkan tiga sampaiempat kali kebutuhan hidup pokok apabila konsentrat diberikan dalam ransum Denganmeningkatnya konsumsi volume rumen dan sekresi saliva ke rumen serta laju pengeluaran digesta dari rumen akan meningkat

346 Faktor-Faktor Lain

Pemberian antibiotika dalam ransum akan menurunkan populasi bakteriDemikian pula pemberian bahan detergent akan dapat mematikan protozoa Bahandetergent seperti Manoxol OT Aerosol OT dan Alkanate lazim digunakan sebagaibahan untuk defaunasi Bahan anti jamur seperti Actidions juga telah dilaporkan dapatmematikan jamur rumen meskipun penelitian lain gagal menggunakan Actidions untukmenghilangkan jamur dari dalam rumen

Tiap individu mempunyai variasi jenis dan jumlah mikroba yang berbeda Hal inimungkin disebabkan karena adanya perbedaan dalam hal tingkah laku makan danminum atau adanya perbedaan dalam hal volume rumen serta laju pengeluaran isirumen ke alat pencernaan lainnya

Seperti dijelaskan dimuka bahwa mikroba rumen membutuhkan zat-zat essensialtertentu untuk pertumbuhan Penggunaan polisakarida oleh protozoa akan berakibatpengurangan substrat bagi bakteri sehingga populasi bakteri pemekai polisakarida akanmenurun bila kondisi ini terjadi di dalam rumen

BAB IVPenutup

KesimpulanSecara garis besar terdapat 4 kelompok utama mikoba rumen yaitu

1 Bakteri2 Protozoa3 Jamur (fungi )4 Virus

Secara kuantitatif golongan terakhir belum di ketahui Di samping itu terdapat sejumlah amoeba yang belum di ketahui juga secara pasti populasinya Dengan pertimbangan bahwa mereka (Mikroba Rumen) telah banyak diketahui dalam proses fermentasi pakan ternak ruminansia

SaranPerlu adanya tinjauan atau penelitian lagi terhadap mikroorganime kelompok virus atau

bakteriofage untuk memudahkan dalam sisi pengetahuan

DaftarPustakaAnonymous2012 SistemPencernaanRuminansia (httprangkaianhatierlinblogspotcom201205

sistem-pencernaanhtml)

Barry Thomson danAmstrong 1977 The Ruminant and Its Microbes New York London San

Frasisco Agricultural experimental Station University Of California Academic Press

LodewijkCK 2004ResponRuminanTerhadapPemberianHijuauanPakan Yang Dipupuk Air

BelerangInstitutPertanian Bogor-Press Bogor

Mubarak Zaky2009 Microbiology Of The Rumen and Intestin Prentice Hall New Jersey

Preston danLeng 1987Management and Feeding of Buffalo VikasPubl House put New Delhi

Russel JB 2006 Growth Independent Energy Dissipation by Ruminan Bacteria Hosino S Onodera

R Mimato R Itabashi H (ed) Japan Scientific Society Press Tokyo

Suwandi2007PerananMikroba Rumen padaternakRuminansiaBalaiPenelitiTernakCiawi

SoetantoHendrawan2011BahanAjarKuliahNutrisiRuminansiaFakultas

PeternakanUniversitasBrawijaya-Press Malang

Yan Offer dan Robert 1996 Effect of Ammonia Concentration in Rumen Microbial Protein

Production In Vitro Br J Nutr 35 199

  • Makalah Mikroba Rumen_Kelompok C4
Page 12: Makalah Mikroba Rumen

Barry Thomson danAmstrong 1977 The Ruminant and Its Microbes New York London San

Frasisco Agricultural experimental Station University Of California Academic Press

LodewijkCK 2004ResponRuminanTerhadapPemberianHijuauanPakan Yang Dipupuk Air

BelerangInstitutPertanian Bogor-Press Bogor

Mubarak Zaky2009 Microbiology Of The Rumen and Intestin Prentice Hall New Jersey

Preston danLeng 1987Management and Feeding of Buffalo VikasPubl House put New Delhi

Russel JB 2006 Growth Independent Energy Dissipation by Ruminan Bacteria Hosino S Onodera

R Mimato R Itabashi H (ed) Japan Scientific Society Press Tokyo

Suwandi2007PerananMikroba Rumen padaternakRuminansiaBalaiPenelitiTernakCiawi

SoetantoHendrawan2011BahanAjarKuliahNutrisiRuminansiaFakultas

PeternakanUniversitasBrawijaya-Press Malang

Yan Offer dan Robert 1996 Effect of Ammonia Concentration in Rumen Microbial Protein

Production In Vitro Br J Nutr 35 199

  • Makalah Mikroba Rumen_Kelompok C4