makalah metodep kecil.doc

5
Konsep, Proposisi dan Variabel Kelompok VII: Bastiyan Nursi Muallifatul Isitqomah Ahmad Said BAB I PENDAHULUAN Setiap penelitian biasanya selalu berangkat dari masalah, namun masalah yang dibawa peneliti baik secara kuantitatif maupun kualitatif berbeda. Dalam penelitian kuantitatif, masalah yang dibawa oleh peneliti harus jelas sedangkan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki lapangan. Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam proses penelitian (kuantitatif) adalah mencari teori-teori, konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian. Rumusan masalah pada umumnya dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Dengan pertanyaan ini maka akan dapat memandu peneliti untuk kegiatan penelitian selanjutnya. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka peneliti menggunakan berbagai teori untuk menjawabnya. Sedangkan teori dibangun dengan adanyanya konsep, konstruk dan proposisi. Jadi teori dalam penelitian kuantitatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru menggunakan teori tersebut dinamakan hipotesis, maka hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Selanjutnya, Suatu penelitian akan dipengaruhi oleh banyaknya variabel dan jenis variabel, dan sebelum menentukan suatu variabel terlebih dahulu harus menetapkan konsep, proposisi dan teori dengan baik, karena nantinya konsep akan dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. BAB II PEMBAHASAN Konsep, Proposisi dan Variabel A. Konsep Konsep adalah ide-ide, penggamabaran hal-hal atau benda-benda, atau gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata 1 . Konsep juga dapat diartikan sebagai abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal- hal khusus (Kelinger, 1971:28). Misal 10 M 3 , 10 Gallon, 3 Liter, digeneralisasikan sebagai “volume”. Merah, hijau, hitam, digeneralisasikan sebagai “warna”. Membaca buku, mendengarkan kuliah, mengerjakan pekerjaan rumah, disebut “belajar”. Volume, warna, dan belajar adalah konsep. Bila konsep ini secara sengaja dan secara sadar 1 Purnomo, Harsoyo.Metodologi Penelitian.Semarang:IKIP PGRI. 2005.hal.16 1

Upload: basty-ant-elfayrus

Post on 01-Dec-2015

17 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

metode penelitian

TRANSCRIPT

Page 1: makalah MetodeP kecil.doc

Konsep, Proposisi dan Variabel

Kelompok VII:

Bastiyan NursiMuallifatul Isitqomah

Ahmad Said

BAB IPENDAHULUAN

Setiap penelitian biasanya selalu berangkat dari masalah, namun masalah yang dibawa peneliti baik secara kuantitatif maupun kualitatif berbeda. Dalam  penelitian kuantitatif, masalah yang dibawa oleh peneliti harus jelas sedangkan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki lapangan.

Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam proses penelitian (kuantitatif) adalah mencari teori-teori, konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian.

Rumusan masalah pada umumnya dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Dengan pertanyaan ini maka akan dapat memandu peneliti untuk kegiatan penelitian selanjutnya. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka peneliti menggunakan berbagai teori untuk menjawabnya. Sedangkan teori dibangun dengan adanyanya konsep, konstruk dan proposisi.

Jadi teori dalam penelitian kuantitatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru menggunakan teori tersebut dinamakan hipotesis, maka hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.

Selanjutnya, Suatu penelitian akan dipengaruhi oleh banyaknya variabel dan jenis variabel, dan sebelum menentukan suatu variabel terlebih dahulu harus menetapkan konsep, proposisi dan teori dengan baik, karena nantinya konsep akan dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel.

BAB IIPEMBAHASAN

Konsep, Proposisi dan Variabel

A. Konsep

Konsep adalah ide-ide, penggamabaran hal-hal atau benda-benda, atau gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata1. Konsep juga dapat diartikan sebagai abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus (Kelinger, 1971:28). Misal 10 M3 , 10 Gallon, 3 Liter, digeneralisasikan sebagai “volume”. Merah, hijau, hitam, digeneralisasikan sebagai “warna”. Membaca buku, mendengarkan kuliah, mengerjakan pekerjaan rumah, disebut “belajar”. Volume, warna, dan belajar adalah konsep. Bila konsep ini secara sengaja dan secara sadar dibuat serta dipergunakan untuk tujuan ilmiah, ia disebut konstruk. “kecerdasan” adalah konsep, tetapi setelah pengertiaannya dibatasi secara khusus sehingga dapat diamati, ia berubah menjadi konstruk. Dengan kata lain konstruk adalah konsep yang dapat diamati atau diukur.2

Jadi, konsep merupakan penyederhanaan dari fenomena. Suatu konsep makin mendasar akan sampai kepada variabel-variabel dasar. Variabel adalah suatu sifat atau jumlah yang mempunyai nilai, dapat dinyatakan baik kuantitatif maupun kualitatif. Makin berkembang suatu ilmu, makin berkembang pula konsep-konsepnya untuk sampai pada variabel dasar.3

B. Proposisi

Proposisi adalah suatu pernyataan yang terdiri atas satu, atau lebih dari satu konsep atau variabel yang menyatakan hubungan sebab-akibat (kausalitas) yang berlaku secara umum (general). Proposisi ini biasanya dinyatakan dalam bentuk “jika, maka”. Salah satu contohnya adalah teori agresi yang menyatakan bahwa jika individu mengalami frustasi, ia akan melakukan tindakan yang menimbulkan gangguan pada benda atau orang lain.4

Dalam sebuah penelitian terdapat ada dua tipe proposisi yaitu:

1 Purnomo, Harsoyo.Metodologi Penelitian.Semarang:IKIP PGRI. 2005.hal.162 Rakhmat, Jalaludin.Metodologi Penelitian Komunikasi.Bandung: Rosdakarya.2009. hal.123 Subiyantoro, Arief.Metode dan Teknik Penelitian Sosial.Yogyakarta: CV. Andi Offset.2007. Hal.404 Idem. Hal.6

1

Page 2: makalah MetodeP kecil.doc

1) Aksioma atau postulatAdalah suatu proposisi yang kebenarannya tidak dapat terbantahkan lagi

sehingga peneliti tidak perlu menguji kebenaran dari proposisi tersebut. 2)        Teorema

Merupakan suatu proposisi yang dideduksikan dari aksioma , aksioma banyak digunakan dalam penelitian dibidang ilmu-ilmu eksakta, sedangkan dalam penelitian ilmu sosial yang sering digunakan adalah teorema. 5

C. Variabel

Agar konsep dapat diteliti maka harus dioperasionalkan dengan mengubah menjadi variabel. Variabel adalah sesuatu yang mempunyai variasi nilai atau gejala yang bervariasi, misalnya variabel jenis kelamin, berat badan, usia, pengahasilan, dan lain sebagainya. Gejala adalah objek penelitian, jadi variabel adalah objek penelitian yang bervariasi. Suatu konsep bisa menjadi beberapa variabel. Misalnya konsep penduduk bisa menjadi beberapa konsep, yaitu jenis kelamin, suku bangsa, usia, penghasilan, dll.6

Variabel terdiri dari dua kategori, yaitu: kuantitatif dan kualitatif. Contoh variabel kuantitatif : usia, tinggi badan, jam kerja, luas kota, dan lain-

lain. Contoh variabel kulitatif : kepandaian, kemakmuran, kemiskinan, dan lain sebagainya.7

Variabel berbeda dengan data. Variabel adalah objek penelitian atau apa saja yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Sedangkan data adalah segala fakta dan angka ang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, jadi informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan.

Dilihat dari perlakuan (treatment) yang diberiakan kepada peneitian, maka variabel dapat dibedakan pada variabel bebas (indeendent) dan variabe terikat (dependent).Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Sedangkan varibel terikat adalh variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Misalnya penelitian yang berjudul “Pengaruh motivasi terhadap Prestasi Belajar

5 Purnomo, Harsoyo.Metodologi Penelitian.Semarang:IKIP PGRI. 2005.Hal.166 Fatah, Nur Amin.Pengantar Metodologi penelitian.Bekasi:IATNI.2008. Hal.237 Idem.

Siswa”. Dalam hal ini variabel bebasnya adalah motivasi, sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar. Variabel motivasi mempengaruhi mempengaruhi variabel prestasi, sedangkan variabel prestasi belajar dipengaruhi oleh variabel motivasi, dengan kata lain motivasi berpengaruh terhadap prestasi belajar.8

Menurut Yatim Riyanto (1996: 9-12), variabel dapat dibedakan berdasarkan hasil pengamatan dan atau hasil pengukuran. Ada 4 tingkat variabel yang dihasilkan dari pengukuran atau dan atau pengamatan, yaitu sebagao berikut.

1. Variabel Berskala NominalVariabel berskala nominal adalah variabel yang menunjukan label yang

hanya mampu membedakan antara ciri atau sifat unit satu dengan yang lainnya. Variabel ini bersifat diskrit dan saling pilah (mutually exclusive) antara kategori yang satu dengan yang lain.

Contoh variabel nominal antara lain adalah jenis kelamin: perbedaan antara pria dan wanita. Variabel ini tidak memiliki jenjang bertingkat. Jadi, pengertian lebih tinggi atau lebih rendah dalam hal ini tidak berlaku. Apalagi untuk diukur jarak perbedaan anatara kedua ciri itu serta diperbandingkannya, pada variabel nominal tidak mungkin dilakukan.2. Variabel Berskala Ordinal

Variabel ordinal adalah variabel yang tersusun berdasarkan jenjang dalam atribut tertentu. Variabel ordinal memiliki variabel bertingkat yang menunjukan urutan (order). Urutan ini menggambarkan adanya gradasi atau peringkat, jarak tingkat yang satu dengan yang lainnya tidak dapat diketahui dengan pasti. Penetapan kejuaraan dalam perlombaan lari (juara satu, dua dan tiga) merupakan sebuah contoh variabel ordinal. Selisih waktu yang dicapai pelari nomor satu dan nomor berikutnya tidak menjadi masalah, yang penting adalah nomor satu lebih cepat dari nomor dua, dan seterusnya.

Contoh lain variabel ordinal adalah urutan dari pendapat mengenai persetujuan tentang adanya pendidikan seks di tingkat SMP, misalnya mencari berapa orang yang sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju.3. Variabel Berskala Interval

Variabel interval merupakan variabel yang skala pengukurannya memiliki jarak yang konsisten atau memiliki satuan unit tertentu. Misalnya nilai atau prestasi belajar siswa yang dinyatakan dalam bentuk skor, dapat dikenal adanya skor 5, 6, 10 dan sebagainya. Skala penilaian antara 1 sampai dengan 10 memiliki satuan 1,0 per unit, namun skor-skor tersebut tidak memiliki arti

8 Rakhmat, Jalaludin.Metodologi Penelitian Komunikasi.Bandung: Rosdakarya.2009. Hal.12-132

Page 3: makalah MetodeP kecil.doc

perbandingan. Jelasnya, bahwa skor 5 yang dicapai oleh seorang siswa tidak berarti setengah dari skor 10 yang dicapai oleh siswa lain.

Variabel yang berskala interval mempunyai sifat dapat membedakan antara unit satu dengan unit yang lain, menunjukan peringkat, dan memiliki jarak yang tetap. Namun, pada variabel yang berskala interval tidak memiliki titik nol mutlak sehingga skor-skor yang ada di dalamnya tidak bersifat bandingan (rasio).4. Variabel Rasio

Variabel rasio adalah variabel yang dalam kuantifikasinya mempunyai nol mutlak. Variabel yang berskala rasio dapat menunjukan perbandingan. Seperti hasil pengukuran berat badan, seorang yang berat badannya 50 Kg adalah setengah dari berat badannya 100 Kg.

Dalam statistika, perlakuan terhadap variabel interval dan rasio ini sama karena kedudukannya memiliki sifat yang serupa untuk dikenai operasi matematik, yaitu misalnya skor-skornya dapat ditarik rata-rata, dipangkatkan, dibagi, dan sebagainya. Oleh karena itu, secara singkat kedua variabel itu dijadikan prasarat untuk penggunaan statistika parametik.9

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanKonsep adalah ide-ide, penggamabaran hal-hal atau benda-benda, atau gejala

sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata. Konsep juga dapat diartikan sebagai abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus.

Proposisi adalah suatu pernyataan yang terdiri atas satu, atau lebih dari satu konsep atau variabel yang menyatakan hubungan sebab-akibat (kausalitas) yang berlaku secara umum (general).

Variabel adalah sesuatu yang mempunyai variasi nilai atau gejala yang bervariasi, misalnya variabel jenis kelamin, berat badan, usia, pengahasilan, dan lain sebagainya.

B. Penutup

9 Zuriah, Nurul.Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan.Jakarta:Bum Aksara.2006. Hal.158-159

Demikian makalah ini kami susun, dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, terkait dengan topik pembahasan pada makalah ini-yaitu tentang : konsep, proposisi dan variabel.

DAFTAR PUSTAKA

Rakhmat, jalaludin. 2009. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya

Purnomo, Harsoyo. 2005.Metodologi Penelitian.Semarang:IKIP PGRISubiyantoro, Arief. 2007.Metode dan Teknik Penelitian Sosial.Yogyakarta: CV. Andi

OffsetZuriah, Nurul.2006.Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara

Fatah, Nur Amin. 2008.Pengantar Metodologi penelitian.Bekasi:IATNI

3