makalah manpelpus
TRANSCRIPT
![Page 1: Makalah Manpelpus](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100601/557202284979599169a30e9b/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten pangkep sudah semakin
dirasakan oleh masyarakat, karena telah dilaksanakan baik dari segi jumlah sarana
pelayanan maupun peningkatan kualitas aparat agar dapat melaksanakan pelayanan
prima sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin maju. Namun dibalik
keberhasilan tersebut masih banyak tantangan/masalah kesehatan yang harus
dihadapi termasuk faktor lingkungan, perilaku masyarakat dan lain‐lain.
Profil Kabupaten Pangkep ini menyajikan sebagian gambaran kesehatan tentang:
- kependudukan/demografi
- situasi dan kecenderungan kesehatan
- lingkungan kesehatan
- perilaku kesehatan
- program/pelayanan kesehatan
Secara keseluruhan Profil Kesehatan tahun 2008 ini menggambarkan keadaan derajat
kesehatan dan pencapaian upaya pelayanan kesehatan di Kabupaten Pangkep dari
tahun ke tahun
2. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana analisis situasinya?
b. Bagaimana analisis masalahnya?
c. Bagaimana penentuan prioritasnya?
d. Bagaimana alternatif pemecahan masalahnya?
e. Bagaimana penyusunan POAnya (Planning of action)?
3. TUJUAN
a. Menguraikan analisis situasi Kabupaten Pangkep
b. Menguraikan analisis maslah yang terdapat di Kabupaten Pangkep
c. Mengetahui prioritas masalah di Kabupaten Pangkep
d. Mengetahui alternatif pemecahan masalah di Kabupaten pangkep
e. Menguraikan planning of action (POA)
1
![Page 2: Makalah Manpelpus](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100601/557202284979599169a30e9b/html5/thumbnails/2.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
A. ANALISIS SITUASI
1. Kependudukan/demografi
1) Jumlah dan pertumbuhan penduduk
Berdasarkan BPS (Kabupaten Pangkep dalam angka tahun 2008) jumlah
penduduk sebesar 302.874 jiwa dimana penduduk laki-laki sebesar 144.743 jiwa dan
jumlah penduduk perempuan sebesar 158.131 jiwa . dengan jumlah penduduk
terbanyak berada di wilayah kecamatan Labakkang dan jumlah penduduk yang paling
sedikit adalah kecamatan Tondong Tallasa. Keadaan penduduk di Kabupaten Pangkep
setiap tahun mengalami peningkatan.
2) Struktur umur
Komposisi penduduk menurut kelompok umur dapat memberikan beberapa
gambaran pada suatu daerah, antara lain : beban tanggungan, tinggi rendahnya tingkat
kelahiran dan umur harapan hidup.
Penduduk di Kabupaten Pangkep yang berusia muda masih lebih besar
terutama pada usia 5-9 tahun, 10-14 tahun dan 15-19 tahun. Di samping itu jumlah
pnduduk usia 65 tahun ke atas lebih banyak dibanding usia 60-64 tahun.
2
![Page 3: Makalah Manpelpus](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100601/557202284979599169a30e9b/html5/thumbnails/3.jpg)
STRUKTUR PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN
DI KAB. PANGKEP
TAHUN 2008
NO KELOMPOK UMUR JENIS KELAMIN JUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 < 1 3.307 3.226 6.533
2 1-4 13.229 12.903 26.132
3 5-9 18.684 16.287 34.971
4 10-14 15.645 15.498 31.143
5 15-19 14.193 14.073 28.266
6 20-24 11.445 12.968 24.413
7 25-29 10.436 15.022 25.458
8 30-34 11.289 14.706 25.995
9 35-39 10.437 11.385 21.822
10 40-44 9.128 9.647 18.775
11 45-49 6.368 7.115 13.483
12 50-54 6.518 7.433 13.951
13 55-59 4.492 5.060 9.552
14 60-64 3.626 5.060 8.686
15 66 ke atas 5.946 7.748 13.694
JUMLAH 144.743 158.131 302.874
Sumber Data : BPS Kab. Pangkep Tahun 2008
3) Mobilitas: Masalah di Perkotaan
Kepadatan penduduk yang tidak merata merupakan permasalahan yang sampai
saat ini belum tuntas, keadaan ini dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain
pendidikan, kesempatan kerja dan lain-lain. Di Kabupaten Pangkep kepadatan
penduduk tertinggi terdapat di kecamatan pangkajene yaitu 817 jiwa/km2. Hal ini
dimungkinkan karena kecamatan Pangkajene merupakan pusat kegiata baik
pemerintahan maupun perekonomian. Secara keseluruhan kepadatan penduduk di
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2008 sebesar 272/km dengan rata-rata
jiwa per rumah tangga 4 orang.
3
![Page 4: Makalah Manpelpus](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100601/557202284979599169a30e9b/html5/thumbnails/4.jpg)
4) Jml penduduk miskin
Terdapat 1 35.357 masyarakat miskin di Kabupaten Pangkep pada tahun 2008
5) Jml kelompok khusus/rentan:
a. Bumil
Pada tahun 2008 ada 7960 ibu hamil di Kabupaten Pangkep.
b. Persalinan
Pada tahun 2008 ada 7073 ibu bersalin di Kabupaten Pangkep dan hanya sekitar 5.367 ( 75,88%) orang yang ditolong oleh tenaga kesehatan.
c. Bayi
Pada tahun 2008, berdasarkan data jumlah bayi dari Bidang Bina Kesehatan keluarga yaitu sebanyak 6190 bayi di Kabupaten Pangkep
d. Balita
Jumlah balita pada tahun 2008 di Kabupaten Pangkep yaitu 30.427 balita
(umur 1-4 tahun).
e. Anak sekolah
Jumlah anak sekolah di Kabupaten Pangkep pada tahun 2008 yaitu sebanyak
43.308 siswa SD , 26.334 siswa SMP dan SMU
f. Tenaga kerja
Jumlah tenaga kerja di Kabupaten Pangkep pada tahun 2008 yaitu sebanyak
5.489 pekerja formal
g. Usila
Penduduk di Kabupaten Pangkep yang berusia lanjut Tahun 2006 ada 13.369
terjadi peningkatan pada Tahun 2007 berjumlah 14.251 dan sebanayak 13.649 pada
tahun 2008
2. Situasi dan kecenderungan kesehatan
1. Morbiditas:
Berdasarkan laporan dari Bidang Bina Yankes bahwa jumlah kesakitan pada
tahun 2006 sebesar 211.866, meningkat menjadi 261.736. Tahun 2007, untuk tahun
2008 meningkat lagi menjadi 340.570 kesakitan. Pola penyakit pada semua golongan
umur dapat dikelompokkan pada 10 penyakit terbanyak dan yang menempati urutan
pertama adalah penyakit infeksi akut pada saluran pernapasan bagian atas (16,1 %).
Dan penyakit penyebab kematian yang dilaporkan oleh seluruh puskesmas Tahun
2008 adalah hypertensi sebanyak 87 kasus
4
![Page 5: Makalah Manpelpus](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100601/557202284979599169a30e9b/html5/thumbnails/5.jpg)
POLA PENYAKIT TERBANYAK DI PUSKESMAS
KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2007-2008
JENIS PENYAKIT TAHUN 2008 TAHUN 2007
JUMLAH % JUMLAH %
1. Infeksi akut lain pada saluran pernapasan
bagian atas
2. Penyakit lain pada saluran Pernapasan
3. Penyakit pada system otot dan jaringan
pengikat
4. Penyakit Penyakit Tekanan Darah tinggi
5. Penyakit kulit alergi
6. Diare(termasuk tersangka kolera)
7. Ginggivitas & Penyakit periodontal
8. Kecelakaan dan Ruda paksa
9. Penyakit kulit infeksi
10. Asma
54.952
38.951
28.731
20.269
15.970
12.149
8.891
7.872
7.676
6.407
16,1
11,4
8,4
5,9
4,7
3,6
2,6
2,3
2,2
1,9
26.947
37.087
22.969
14.557
16.456
11.501
8.715
7.735
7.347
6.901
10,3
14,2
8,8
5,6
6,3
4,4
3,3
3,0
2,8
2,6
Penyakit lain lain 138.702 40,72 101,524 38,78
JUMLAH 340.570 100 261.736 100
2. Mortalitas
a. Angka Kematian Bayi ( AKB ) / Infant Mortality Rate ( IMR )
Angka Kematian Bayi di Kabupaten Pangkep dari tahun 2004 s/d 2008
berfluktuasi,Tahun 2006 angka kematian bayi 2,56 per 1000 kelahiran hidup
meningkat menjadi 4,4 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2007.Dan pada tahun
2008 terjadi penurunan jumlah kematian bayi dari tahun sebelumnya yaitu 4,0 per
1000 kelahiran hidup,dengan jumlah 22 bayi mati dari kelahiran 5435.
b. Angka Kematian Balita (AKABA) / Child Mortality Rate (CMR)
Kematian balita untuk tahun 2007 meningkat dari tahun 2006,dan pada
tahun 2008 terjadi penurunan dari 0,31 tahun 2007 ( 9 balita mati)menjadi jadi
0,2 per 1000 balita hidup dengan rincian 7 orang balita mati.
5
![Page 6: Makalah Manpelpus](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100601/557202284979599169a30e9b/html5/thumbnails/6.jpg)
c. Angka Kematian Ibu (AKI) / Maternal Mortality Rate (MMR)
Pada Tahun 2007 Angka Kematian Ibu 1,3 per 1000 kelahiran hidup
berarti ada peningkatan dari tahun 2006 yang hanya 1,2 per 1000 kelahiran
hidup.Dan pada tahun 2008 terjadi penurunan menjadi 1,1 per 1000 kelahiran
hidup dengan jumlah ibu mati tercatat ada 6 orang.
d. Angka Kematian Kasar (AKK) / Crude Death Rate (CDR)
Berdasarkan hasil perhitungan data sekunder tahun 2002 Angka
Kematian Kasar (CDR) di Kabupaten Pangkep yaitu 1,71 per1000 Penduduk. Jika
dibandingkan tahun 2003 mengalami peningkatan dari 1,71 per 1000 penduduk
menjadi 2,69 per 1000 penduduk.Dan pada Tahun 2007 CDR Kabupaten Pangkep
yaitu 2,50 per 1000 penduduk.Dan pada tahun 2008 CDR kabupaten pangkep
terjadi peningkatan menjadi 4,4 kematian per 1000 penduduk.
3. Lingkungan kesehatan
1) Akses thd air bersih
Berdasarkan laporan dari Subdi P2PL tahun 2007 dari 65.232 jumlah KK yang
ada ternyata hanya 34.439 KK yang memiliki persediaan air bersih atau sekitar
54,86% dari jumlah KK yang ada. Dan pada tahun 2008 dari 70.896 KK yang ada
hanya 37.116 KK yang memiliki akses air bersih atau hanya sekitar 52,35 % dari
jumlah keseluruhan KK yang ada.
2) Jamban/tempat bab
Klasifikasi sarana pembuangan kotoran dilakukan berdasarkan atas tingkat
resiko pencemaran yang ditimbulkan. Dalam hal ini system pembuangan kotoran
manusia dibedakan dalam 4 (empat) jenis sarana yaitu leher angsa, plengsengan,
cemplung/cubluk, dan lain – lain.
Di Kabupaten Pangkep pada tahun 2007 jumlah KK yang memiliki jamban
hanya 21.598 KK dari 24.597 KK yang telah diperiksa dari seluruh jumlah KK yang
ada di Kab.Pangkep (62.776 KK),cakupan kepemilikan jamban dari tahun 2006
mengalami penurunan pada tahun 2007,dan pada tahun 2008 dari jumlah keseluruahn
KK yang ada yaitu 70.896 yang ada,dari 31.211 KK yang survei ternyata hanya
29.072 KK yang memiliki jamban atau 93,14 % dari jumlah KK yang disurvei
6
![Page 7: Makalah Manpelpus](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100601/557202284979599169a30e9b/html5/thumbnails/7.jpg)
3) Rumah Sehat
Berdasarkan laporan Subdin P2PL Tahun 2007 dari jumlah rumah yang ada
yaitu 64.776 yang diperiksa sebanyak 34.713 rumah atau sekitar 53,59 % dari jumlah
rumah seluruhnya,ternyata yang masuk kriteria rumah sehat sebanyak 21.576 rumah
dari jumlah rumah yang diperiksa atau sekitar 62,16 %. Dan pada tahun 2008 dari
jumlah Rumah yang ada yaitu 56.321 ( Pusk.Kota Pangkajene tidak masuk
datanya)yang diperiksa sebanyak 32.049 Rumah dan yang masuk kategori rumah
sehat hanya sekitar 18.379 ( 57,35%)
4. Perilaku kesehatan
Di Kabupaten Pangkep jumlah desa secara keseluruhan adalah 102 desa, dan dari
17211 rumah tangga yang dipantau hanya 7972 rumah tangga yang menerapkan PHBS atau
sekitar 46,3 %.Dan pada tahun 2008 terdapat 40.135 rumah tangga yang dipantau dan tercatat
25.404 rumah tangga yang ber PHBS atau sekitar 63,30 %, meningkat dari tahun lalu
5. Program/pelayanan kesehatan
a. Kinerja/cakupan
1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak
a. Pemeriksaan Kesehatan Ibu Hamil
Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau malalui pelayanan
kunjungan baru ibu hamil (K1). Pada tahun 2007 cakupan K1 ibu hamil
sebesar 88,72 %, sedangkan cakupan K4 sebesar 70,95%.Dan pada tahun 2008
cakupan K1 ibu hamil 92 % dari jumlah ibu hamil sebanyak 7.960 dan K4
tercatat 75,85%
b. Cakupan Fe 1 dan Fe 3
Pemberian tablet Fe pada ibu hamil dapat dibedakan menjadi Fe 1
yaitu yang mendapat 30 tablet ( 1 bungkus ) dan Fe 3 yang mendapat 90 tablet
( 3 bungkus ) selama masa kehamilan. Distribusi Fe1 pada tahun 2008 tercatat
7.331 dan Fe3 tercatat 7.259 pada ibu hamil
c. Pertolongan Persalinan
Berdasarkan laporan dari Subdin Kesehatan Keluarga ( Kesga) bahwa
jumlah persalinan yang dilayani oleh tenaga kesehatan selama Tahun 2007
yaitu sebanyak 5397 orang (97,68%) dari perkiraan persalinan sebanyak 5525,
7
![Page 8: Makalah Manpelpus](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100601/557202284979599169a30e9b/html5/thumbnails/8.jpg)
terjadi penurunan dibanding Tahun 2006 yang perkiraan persalinanya 6.705
dan ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 5.085 persalinan. Dan pada
tahun 2008 dari 7073 ibu bersalin hanya sekitar 5367 ( 75,88%) orang yang
ditolong oleh tenaga kesehatan.Di Kabupaten Pangkep selain ditolong oleh
tenaga kesehatan juga ditolong oleh dukun terlatih.
2. Keluarga Berencana (KB) Family Planning (FP)
Di Kabupaten Pangkep pada tahun 2007 jumlah peserta KB Baru 2781 (5,34
%) dan aktif sebanyak 28221 atau 54,18% dari 52087 jumlah PUS yang ada.
Sedangkan pemakaian alat kontrasepsi pada peserta KB Baru yang banyak digunakan
adalah suntik sebanyak 1549 atau 55,74%. Pil sebanyak 1070 ( 38,5%). Implant
sebanyak 104(3,74 %). Kondom sebesar 18 ( 0,64%) dan IUD 6 ( 0,2% ).Dan pada
tahun 2008 jumlah peserta KB baru 2.977(6,08%) dan KB Aktif tercatat 21.514 atau
sekitar 43,96 % dari 48.937 jumlah PUS yang ada
3. ImunisasiProgram imunisasi merupakan salah satu program prioritas dari Departemen
Kesehatan yang dinilai sangat efektif dalam menurunkan angka kesakitan dan
kematian bayi akibat penyakit – penyakit yang dapat dicegah oleh imunisasi meliputi
TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Campak, dan Hepatitis B. Sasaran program
Imunisasi adalah (1) Bayi baru lahir s/d umur < 1 tahun (2) Anak sekolah
SD/MI/Sederajat (3) Wanita hamil (4) Wanita usia subur umur 15 – 39 tahun dan (5)
calon pengantin wanita
Berdasarkan laporan dari Seksi Pencegahan dan Pengamatan Penyakit jumlah
bayi yang diimunisasi pada Tahun 2007 hanya 6610 bayi, Tahun 2007 dengan
cakupan imunisasi BCG 5475 (82,83%),DPT‐1 sebanyak 6231 (94,27%),Polio
sebanyak 5941 (89,88%) dan cakupan imunisasi campak sebesar 5708 (86,35%).Dan
pada Tahun 2008 jumlah bayi yang jadi sasaran sebanyak 6779 dengan cakupan BCG
sebanyak 6354 (93,73%),DPT‐1/HB 1 sebanyak 6647 ( 98,05%),Polio3 6441
(95,01%)dan campak sebanyak 6188 (91,28%)
8
![Page 9: Makalah Manpelpus](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100601/557202284979599169a30e9b/html5/thumbnails/9.jpg)
4. Pemberantasan Penyakita. Kusta
Di Kabupaten Pangkep jumlah penderita kusta pada tahun 2006 PB
sebanyak 9 penderita dan MB sebanyak 49 penderita. Dan untuk Tahun 2007
ada 59 penderita dengan RFT 46 orang .Di RSUD tercatat 27 penderita yang
dirawat jalan.Dan pada tahun 2008 tercatat penderita kusta PB sebanyak 80
dan penderita MB sebanyak 116 kasus.
b. D i a r e
Pada tahun 2006 jumlah kasus yang dilaporkan oleh puskesmas
sebanyak 7641 kasus dan ada 3082 kasus yang terjadi pada balita, kecamatan
yang paling banyak melaporkan kasus diarenya pada balita adalah kecamatan
Minasate’ne dengan jumlah puskesmas 2 buah yaitu sebanyak 514 kasus dan
ada 2 kasus kematian, sedangkan kasus diare seluruhnya yang ditangani oleh
Rumah sakit Umum sebanyak 146 rawat jalan dan 499 rawat inap ,sedangkan
Rumah Sakit Tonasa melaporkan sebanyak 424 kasus rawat jalan pada balita
Dari data diatas dapat dilihat terjadinya peningkatan kasus untuk
Tahun 2007 sebanyak 11.116 kasus diare.Kecamatan yang paling banyak
melaporkan kasus diarenya adalah Kec.Labakkang sebanyak 1887 kasus
dengan jumlah puskesmas 3 buah.Sedang di RSUD tercatat 161 kasus diare
rawat jalan dan ada 562 kasus rawat inap.Rumah Sakit Tonasa melaporkan
kasus diarenya 86 rawat jalan dan 40 rawat inap. Dan pada tahun 2008 kasus
diare tercatat sebanyak 12.120 kasus,dan sebanyak 5037 kasus terjadi pada
balita
c. Tuberkolosis
Tahun 2006 Tercatat TB Paru klinis pada Rumah Sakit Umum
Pangkep 20 kasus dan TB Paru + sebanyak 122 kasus.Dari laporan seluruh
puskesmas ada 35 TB Paru klinis dan 273 TB Paru positif.Untuk Tahun 2007
tercatat 59 kasus TB Paru Klinis termasuk kasus pada RSU dan Rumah Sakit
Tonasa, dan ada 306 kasus TB Paru Positif.Dan pada tahun 2008 tercatat TB
Paru Klinis sebanyak 55 kasus di puskesmas dan TB Paru positif sebanyak
254 kasus
d. Demam Berdarah Dengue (DBD) Pada tahun 2006 tercatat 85 kasus sedangkan di Rumah Sakit Umum
ada 180 kasus,dan RS Tonasa ada 15 kasus rawat jalan dan 18 rawat inap.
9
![Page 10: Makalah Manpelpus](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100601/557202284979599169a30e9b/html5/thumbnails/10.jpg)
Untuk Tahun 2007 tercatat 357 kasus dari puskesmas,19 kasus dari RSU.Dan
pada tahun 2008 tercatat kasus DBD di puskesmas sebanyak 325 kasus.
e. Malaria
Di Kabupaten Pangkep menurut laporan dari puskesmas tercatat 117
kasus malaria (+) dan malaria klinis sebanyak 3123 orang. Di RSU terdapat 17
kasus malaria klinis dan RS Tonasa ada 4 kasus untuk tahun 2006 ,pada Tahun
2007 tercatat 963 kasus malariaklinis dan 8 kasus malaria positif.Dan pada
Tahun 2008 tercatat 1.176 kasus Malaria klinis di wilayah puskesmas dan ada
7 kasus malaria Positif.
b. Pembiayaan
Dalam melaksanakan upaya pelayanan kesehatan diperlukan pembiayaan baik
yang bersumber dari pemerintahan maupun masyarakat termasuk swasta. Di kabupaten
Pangkep pembiayaan kesehatan tahun 2007 total anggaran untuk bidang kesehatan
sebesar Rp. 41.238.630.035 dengan uraian berdasarkan sumber dana adalah anggaran
bersumber dari APBD Provinsi sebesar Rp. 1.228.559.000 , dana bersumber dari APBN
sebesar Rp. 7.738.000.000 dan dana bersumber dari bantuan luar negeri sebesar Rp.
1.483.917.322.
Tahun 2008 anggran kesehatan yang bersumber dari APBD Kabupaten (DAU)
sebesar Rp. 13.903.083.530 , ini termasuk anggaran untuk belanja tidak langsung,
sedangkan untuk anggaran yang bersumber dari DAK sebesar Rp. 7.738.000.000 dan
dari DHS-II sebesar Rp. 321.029.100
c. SDM: jumlah, jenis, distribusi
Pada tahun 2007 jumlah tenaga kesehatan di wilayah puskesmas, pustu dan
polindes sebanyak 465 orang tidak termasuk tenaga yang latar belakang pendidikan non
kesehatan, Dinas Kesehatan sebanyak 52 tenaga kesehatan dan 17 tenaga administrasi.
Pada tahun 2006 jumlah tenaga kesehatan di 18 puskesmas sebanyak 482
orang tidak termasuk tenaga non kesehatan, Rumah Sakit Umum 132 orang tenaga
kesehatan dan 17 Tenaga Non Kesehatan dan 99 orang tenaga PTT, Rumah Sakit
Tonasa 52 orang dan Dinas Kesehatan ada 78 orang.
Pada tahun 2008 kondisi penyebaran tenaga kesehatan di seluruh sarana
kesehatan yang ada di Kabupaten Pangkep adalah 45 tenaga medis (dokter dan dokter
gigi) tersebar di 19 Puskesmas, Rumah Sakit ada 23 tenaga medis dan RS Tonasa ada 5
10
![Page 11: Makalah Manpelpus](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100601/557202284979599169a30e9b/html5/thumbnails/11.jpg)
orang. Tenaga perawat dan bidan ada 302 tenaga di 19 puskesmas dan 76 tenaga di
RSUD Kab. Pangkep.
d. Sarana: jumlah, jenis, distribusi
Perkembangan sarana kesehatan di Kabupaten Pangkep dari tahun ke tahun
menglami peningkatan baik secara kuantitas maupun jenis pelayanan yang diberikan.
Terlebih lagi sejak pemerintah Kab. Pangkep mencanangkan kesehatan gratis buat
masyarakat sejak tahun 2007. Penyediaan sarana kesehatan merupakan kebutuhan
pokok dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan menjadi salah satu
perhatian utama pembangunan di bidang kesehatan, yang bertujuan agar semua lapisan
masyarakat dapat menikmati pelayanan kesehatan antara lain :
- Puskesmas
Distribusi puskesmas dan puskesmas pembantu sudah merata. Pada tahun
2006 jumlah puskesmas 18 yang terdiri dari 18 puskesmas perawatan, pustu 57
buah dimana di daratan ada 27, di pegunungan ada 8 dan di kepulauan ada 22 pustu.
Pemanfaatan fasilitas kesehatan dapat dengan indikator rata-rata kunjungan
perhari buka puskemas dan frekuensi kunjungan di puskesmas. Pada tahun 2005
jumlah kunjungan rawat jalan puskesmas sebanyak 133.399, mengalami
peningkatan apabila dibandingkan pada tahun 2006 yaitu sebanyak 231.662 dan
pada tahun 2007 kunjungan rawat jalan sebanyak 276.3 dan rawat inap 3164. Dan
pada tahun 2008 tercatat jumlah kunjungan rawat inap ada 3.217. Peningkatan
kunjungan tersebut disebabkan karena masyarakat tidak lagi mengeluarkan biaya
pengobatan dan masyarakat dapat berkunjung di sarana pelayanan kesehatan
walaupun baru muncul gejala ringan, sehingga penyakit yang lebih parah dapat
dicegah secara dini.
- Rumah Sakit
Pada tahun 2008 jumlah Rumah Sakit di Kabupaten Pangkep ada 2 yaitu
Rumah Sakit Umum Pangkep milik Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta milik
BUMN (PT. Semen Tonasa), dengan jumlah tempat tidur masing-masing 135 buah
di RSUD dan 30 buah di Rumah Sakit Tonasa.
11
![Page 12: Makalah Manpelpus](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100601/557202284979599169a30e9b/html5/thumbnails/12.jpg)
B. ANALISIS MASALAH
Masalah adalah kesenjangan antara apa yang ditemukan dengan apa yang
seharusnya, atau adanya suatu kesenjangan antara apa yang diharapkan (what should be)
dengan apa yang terjadi (what it is).
Berdasarkan analisis situasi di atas, maka dapat dirumuskan analisis masalahnya.
Salah satu pendekatan yaitu menggunakan metode Blum dengan memperhatikan faktor
yang mempengaruhi status kesehatan suatu masyarakat yang dikemukakan oleh H.L.
Blum.
4 faktor determinan kesehatan menurut H.L. Blum :
1. Masalah lingkungan kesehatan
2. Masalah perilaku kesehatan
3. Masalah pelayanan kesehatan
4. Masalah kependudukan/KB
Masalah-masalah penyakit di Kabupaten Pangkep :
Kusta : Pada tahun 2008 tercatat penderita kusta PB sebanyak 80 dan
penderita MB sebanyak 116 kasus.
Diare : Pada tahun 2008 kasus diare tercatat sebanyak 12.120 kasus,dan
sebanyak 5037 kasus terjadi pada balita
Tuberculosis : Pada tahun 2008 tercatat TB Paru Klinis sebanyak 55 kasus di
puskesmas dan TB Paru positif sebanyak 254 kasus
DBD : Pada tahun 2008 tercatat kasus DBD di puskesmas sebanyak 325
kasus
Malaria : pada Tahun 2008 tercatat 1.176 kasus Malaria klinis di wilayah
puskesmas dan ada 7 kasus malaria Positif.
12
![Page 13: Makalah Manpelpus](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100601/557202284979599169a30e9b/html5/thumbnails/13.jpg)
Analisis penyebab masalah untuk masing-masing faktor determinan
Masalah Faktor Determinan
Lingkungan Perilaku Yankes Kependudukan
Kusta Lingkungan sekitar
yang tidak bersih,
kurangnya akses
mendapatkan air
bersih.
Masyarakat
yang sering
menggunakan
air yang tidak
bersih untuk
keperluan Mck.
Pelayanan
kesehatan
dalam upaya
pemberantasan
dan
penanggulangan
kusta masih
kurang
Masih
banyaknya
jumlah
penduduk
miskin yang
belum dapat
mengakses air
bersih
Diare Sanitasi lingkungan
dan makanan yang
dikonsumsi
masyarakat tidak
bersih dan sehat
Penyajian
makanan tidak
bersih dan
sehat,
masyarakat
lebih suka
mengkonsumsi
jajanan yang
tidak terjamin
kebersihannya.
Kebiasaan
masyarakat
mengkonsumsi
air yang tidak
dimasak.
Pelayanan
kesehatan yang
belum maksimal
Masih
banyaknya
jumlah
penduduk
miskin yang
belum dapat
mengakses air
bersih.
Masih banyak
masyarakat
miskin yang
kurang gizi,
terutama pada
balita.
Tuberkulosis Lingkungan rumah
yang tidak sehat
Lingkungan yang
tidak higienis,
polusi udara di
sekitar, tempat
Perilaku
masyarakat
yang tidak
memperhatikan
kebersihan
lingkungan,
Penanggulangan
tuberkulosis di
Indonesia masih
jauh dari harapan,
penatalaksanaan
penderita dengan
Banyaknya
jumlah
penduduk
miskin dan
lanjut usia yang
merupakan
13
![Page 14: Makalah Manpelpus](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100601/557202284979599169a30e9b/html5/thumbnails/14.jpg)
tinggal yang
kurang ventilasi,
sempit dan sesak
batuk
sembarangan,
tidak sering
mencuci tangan
sistem pencatatan
pelaporan belum
seragam di semua
unit pelayanan
kesehatan baik
pemerintah
maupun swasta
kelompok rentan
terkena TB
DBD Lingkungan sekitar
rumah warga yang
tidak bersih dan
sehat menyebabkan
nyamuk mudah
berkembang
Kurangnya
kesadaran
masyarakat
dalam
menerapkan 3M
dan PHBS
rendahnya tingkat
pelayanan
kesehatan
Mobilitas
penduduk yang
cukup tinggi;
peningkatan
kasus di daerah
endemis,
beberapa daerah
yang selama ini
sporadis terjadi
KLB
Malaria Lingkungan sekitar
rumah warga yang
tidak bersih dan
sehat menyebabkan
nyamuk mudah
berkembang
Kurangnya
kesadaran
masyarakat
dalam
menerapkan 3M
dan PHBS
Pemeriksaan
hanya tidak
maksimal
memperhatikan
gejala demam
Mobilitas
penduduk yang
cukup tinggi;
peningkatan
kasus di daerah
endemis,
beberapa daerah
yang selama ini
sporadis terjadi
KLB
14
![Page 15: Makalah Manpelpus](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100601/557202284979599169a30e9b/html5/thumbnails/15.jpg)
C. PENENTUAN SKALA PRIORITAS
Metode matematik PAHO (Pan American Health Organization)
1. Magnitude (M) masalah
Menunjukkan berapa banyak penduduk yang terkena masalah tersebut.
2. Severity (S)
Menunjukkan tingkat keparahan dampak yang diakibatkan oleh masalah kesehatan
tersebut. Ini bisa ditunjukkan misalnya oleh CFR (case fatality rate) penyakit yang
bersangkutan atau oleh besarnya biaya yang diperlukan untuk menanggulangi atau
mengobatinya.
3. Vulnerability (V)
Menunjukkan apakah kita memiliki cara atau teknologi yang murah dan efektif untuk
mengatasi masalah tersebut.
4. Community concern (C)
Menunjukkan tingkat kehebohan yang ditimbulkan oleh masalah tersebut di tengah
masyarakat.
Masalah Penyakit Berbasis Lingkungan di Kabupaten Pangkep
Penyakit M S V C Total
Kusta 1 4 7 7 196
Diare 10 5 8 7 2800
TB 2 7 8 7 784
DBD 3 9 6 8 1296
Malaria 8 9 6 8 3456
Pada tabel tersebut, besaran masalah digambarkan oleh angka dengan rentang
antara 1-10. Makin besar masalah maka makin besar angka yang diberikan.
Pemberian angka ini ditentukan oleh pengamatan kita terhadap kondisi masyarakat di
lapangan, tingkat keparahan penyakit, serta kesiapan Dinkes dalam penanganan
masalah.
Variabel M didapatkan dari data kasus yang terjadi di Kabupaten Pangkep
tahun 2008. Variabel S ditentukan oleh case fatality rate. Variabel V ditentukan oleh
kemampuan Dinkes dalam mengembangkan program untuk mengintervensi kasus.
15
![Page 16: Makalah Manpelpus](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100601/557202284979599169a30e9b/html5/thumbnails/16.jpg)
Variabel C ditentukan oleh tingkat perhatian/kehebohan dan kepedulian masyarakat
untuk ikut aktif mengeleminasi penyakit
Dari tabel di atas Malaria mendapat skor tertinggi, sehingga dapat disimpulkan
bahwa Malaria merupakan prioritas dalam menanggulangi penyakit-penyakit berbasis
lingkungan di Kabupaten Pangkep.
D. MENYUSUN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Untuk menjawab pertanyaan tentang penyebab utama masalah kesehatan yang
dihadapi suatu daerah maka perlu disusun alternatif pemecahan masalahnya, dapat
dilakukan dengan cara :
1. Focus Group Discussion (FGD)
2. Curah pendapat (Brainstorming)
Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT) adalah
bentuk diskusi yang bersifat informal dan terstruktur untuk mendiskusikan atau
membahas suatu masalah tertentu atau membahas cara penyelesaian suatu masalah.
Brainstorming (curah pendapat) adalah metoda yang digunakan untuk menggali
ide atau pemikiran baru yang secara efektif melibatkan seluruh anggota kelompok.
Alternatif pemecahan masalah dari masalah kesehatan/penyakit yang terdapat di
Kabupaten Pangkep yaitu:
Pendidikan/penyuluhan kesehatan perlu ditingkatkan dan dilaksanakan secara
intensif kepada; individu, keluarga, kelompok, masyarakat, tentang cara penularan
dan cara pencegahan, pemberantasan, penanggulangan, pengobatan penyakit agar
masyarakat dapat berperan serta aktif untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatannya serta dapat segera memeriksakan kesehatannya.
Meningkatkan kinerja Pejabat Struktural , Pejabat Fungsional dan seluruh staf
Dinas Kesehatan termasuk kualitas seluruh sarana dan prasarana kesehatan
Peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar/rujukan, peningkatan
Upaya Kesehatan Khusus, peningkatan manajemen obat, makanan, alat kesehatan
dan farmasi.
16
![Page 17: Makalah Manpelpus](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100601/557202284979599169a30e9b/html5/thumbnails/17.jpg)
Meningkatkan peran serta lintas sektor, lintas program, Lembaga Swadaya
Masyarakat, Dunia Usaha, Tokoh Masyarakat, Organisasi pemuda, Organisasi
Kemasyarakatan dalam upaya kesehatan bersumber daya masyarakat.
Meningkatnya pengamatan dan pencegahan penyakit
a. Meningkatnya pemberantasan dan penanggulangan KLB
b. Meningkatnya pengawasan kualitas air dan penyehatan lingkungan.
c. Meningkatnya Upaya penyehatan TTU makanan dan minuman.
d. Meningkatkan Upaya kesehatan matra dan kesehatan lingkungan kerja.
Meningkatnya Pelayanan bumil, bufas, bayi, balita, serta perbaikan gizi
masyarakat.
Meningkatnya pengembangan perencanaan anggaran kesehatan, pengembangan
Sisitem Informasi Kesehatan, Pengembangan Monitoring dan Evaluasi dan
Peningkatan Penelitian pengembangan kesehatan
peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan terutama pada penduduk
miskin/rentan di wilayah Kabupaten Pangkep.
E. MENYUSUN TUJUAN
a) Tujuan Umum
- Menurunkan angka prevalensi penyakit
- Meningkatkan cakupan pemeriksaan
- Menurunkan angka kematian
b) Tujuan Khusus
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat
- Menyediakan fasilitas kesehatan
F. MENYUSUN POA (PLANNING OF ACTION)
Plan of Action (POA) atau Rencana Operasional adalah suatu dokumen penyusunan
rencana pelaksanaan program kesehatan yang disusun berdasarkan kegiatan-kegiatan
dengan memperhitungkan hal-hal yang telah ditetapkan dalam proses sebelumnya serta
semua potensi sumber daya yang ada
17
![Page 18: Makalah Manpelpus](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100601/557202284979599169a30e9b/html5/thumbnails/18.jpg)
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
- Analisis situasi kesehatan menggambarkan keadaan/situasi di suatu daerah
meliputi: Kependudukan, Situasi dan kecenderungan kesehatan, Lingkungan
kesehatan , Perilaku kesehatan ,Program/pelayanan kesehatan, Kebijaksanaan
kesehatan dan Kebijakan/rencana pembangunan daerah
- Perlunya identifikasi dan penentuan penyebab masalah adalah untuk menjawab
penyebab utama masalah kesehatan suatu daerah, sehingga program yang
disusun dapat lebih spesifik dan mampu memecahkan masalah kesehatan
tersebut.
- Penentuan prioritas masalah penting karena sumberdaya (6M1T: Man/tenaga,
Money/dana atau uang, Material/bahan, Methode/teknik, Mechine/alat,
Market/pasar dan Time/waktu) bidang kesehatan yang terbatas, sedangkan
problema yang harus ditanggulangi sangat banyak dan kompleks
- Manfaat dilakukannya alternatif pemecahan masalah melalui FGD atau
Brainstorming yaitu dapat diperoleh masukan dari berbagai pihak mengenai
suatu masalah atau cara penyelesaian suatu masalah
- Penentuan tujuan dalam perencanaan yaitu sebagai Pedoman bagi kegiatan ;
menentukan kegiatan yang “harus” dan “tidak harus” dilakukan, termasuk
sebagai dasar untuk alokasi sumber daya
b. Saran
Pembangunan kesehatan di Kabupaten Pangkep masih perlu ditingkatkan, terutama
pada 4 programnya yaitu :
1. Lingkungan Sehat, Perilaku Sehat dan Pemberdayaan Masyarakat.
2. Upaya Kesehatan.
3. Perbaikan Gizi Masyarakat.
4. Program sumber Daya Kesehatan
18