makalah manajemen bandar udara.pdf

9
9/18/2014 MAKALAH MANAJEMEN BANDAR UDARA http://andikagalaputra.bl ogspot.com/ 1/9 18th October 2012 MAKALAH MANAJEMEN BANDAR UDARA  DOSEN : RYA N FIRDIA NSYAH , M.M Di susun oleh :  Nam a : An di ka Ga l a Pu tr a  NPM : 092080  JURUSAN : Manajemen Transportasi Udara (MTU) Kata Pengantar Deng an m emanjatkan puji dan syu kur kehadirat Tuh an YME atas b erka t dan rahmat dan karunianya yang telah melimpahkan kesehatan, kekuatan dan  petu n ju k seh i n g g a pen u lisan dapat m en y elesai kan ma kal ah tent an g “  PERB EDAAN  B ANDAR UDAR A DENGAN PAN GKALAN UDAR A”. Penulis sangat menyadarai dalam menyelesaikan makalah ini masih banyak kekurangan baik dalam pengkajian materi maupun cara pembahasan yang dikarenakan pengetahuan penulis sangat terbatas, maka dari itu pada kesempatan ini, manajemen bandar udara Tem plate D ynamic View s. Diberdayakan oleh Blogger . Klasik MAKALAH MANAJ telusuri

Upload: ahmad-tri-purnomo

Post on 09-Oct-2015

326 views

Category:

Documents


44 download

TRANSCRIPT

  • 9/18/2014 MAKALAH MANAJEMEN BANDAR UDARA

    http://andikagalaputra.blogspot.com/ 1/9

    18th October 2012

    MAKALAH MANAJEMEN BANDAR

    UDARA

    DOSEN : RYAN FIRDIANSYAH, M.M

    Di susun oleh :

    Nama : Andika Gala Putra

    NPM : 092080

    JURUSAN : Manajemen Transportasi Udara (MTU)

    Kata Pengantar

    Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan YME atas berkat

    dan rahmat dan karunianya yang telah melimpahkan kesehatan, kekuatan dan

    petunjuk sehingga penulisan dapat menyelesaikan makalah tentang PERBEDAAN

    BANDAR UDARA DENGAN PANGKALAN UDARA.

    Penulis sangat menyadarai dalam menyelesaikan makalah ini masih banyak

    kekurangan baik dalam pengkajian materi maupun cara pembahasan yang

    dikarenakan pengetahuan penulis sangat terbatas, maka dari itu pada kesempatan ini,

    manajemen bandar udara

    Template Dynamic View s. Diberdayakan oleh Blogger.

    Klasik Kartu Lipat Majalah Mozaik Bilah Sisi Cuplikan Kronologis

    MAKALAH MANAJ telusuri

  • 9/18/2014 MAKALAH MANAJEMEN BANDAR UDARA

    http://andikagalaputra.blogspot.com/ 2/9

    penulis dengan kerendahan hati mohon kritikan dan saran guna membangun di masa

    mendatang.

    Harapan penulis mudah-mudahan hasil dari penyusunan makalah ini dapat

    bermanfaat bagi semua pihak.

    Penulis

    Andika Gala putra

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Di setiap Bandar udara banyak kegiatan yang dilakukan, untuk melakukan

    tugas dan fungsi dari kegiatan yang ada di bandar udara. Namun dalam pengelolaan

    bandara terkadang di setiap bandara ada yang melakukan fungsinya yang dikelola

    oleh pihak angkatan udara, darat maupun laut.

    Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, pihak angkasa pura membagi

    ratakan tugasnya dengan pihak angakatan agar adil. Namun pihak angkatan pun

    tidak dapat semena-mena dalam mengelola bandara tersebut karena demi

    keselamatan bandar udara maka di kelola juga dengan pihak angkasa pura.

    B. Tujuan Penelitian

    Tujuan penulisan makalah tentang PERBEDAAN BANDAR UDARA

  • 9/18/2014 MAKALAH MANAJEMEN BANDAR UDARA

    http://andikagalaputra.blogspot.com/ 3/9

    DENGAN PANGKALAN UDARA antara lain :

    1. Ingin mengetahui perbedaan di bandar udara dengan pangkalan udara.

    2. Ingin mengetahui cara pengelolaan angkasa pura di bandara yang di kelola oleh

    angkatan.

    C. Manfaat

    Fungsi kemanfaatan dari makalah ini adalah :

    a. Sebagai bahan referensi untuk bahan pembelajaran bagi siapa saja yang

    membutuhkannya.

    b. Sebagai pembanding makalah lainnya yang sejenis untuk menambah keragaman

    pembahasan yang ada mengenai permasalahan dan pembelanjaran.

    BAB II

    ISI

    A.1. Asal Muasal Bandar Udara

    Pada masa awal penerbangan, bandar udara hanyalah sebuah tanah lapang

    berumput yang bisa didarati pesawat dari arah mana saja tergantung arah angin

    [http://id.wikipedia.org/wiki/Angin] . Di masa Perang Dunia I

    [http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_I] , bandar udara mulai dibangun permanen

    seiring meningkatnya penggunaan pesawat terbang

    [http://id.wikipedia.org/wiki/Pesawat_terbang] dan landas pacu

    [http://id.wikipedia.org/wiki/Landas_pacu] mulai terlihat seperti sekarang. Setelah

    perang, bandar udara mulai ditambahkan fasilitas komersial

    [http://id.wikipedia.org/wiki/Komersial] untuk melayani penumpang. Sekarang, bandar

    udara bukan hanya tempat untuk naik dan turun pesawat. Dalam perkembangannya,

    berbagai fasilitas ditambahkan seperti toko-toko, restoran

    [http://id.wikipedia.org/wiki/Restoran] , pusat kebugaran

    [http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pusat_kebugaran&action=edit&redlink=1] ,

    dan butik-butik merek ternama apalagi di bandara-bandara baru.

    Kegunaan bandar udara selain sebagai terminal lalu lintas manusia / penumpang

    juga sebagai terminal lalu lintas barang. Untuk itu, di sejumlah bandar udara yg

    berstatus bandar udara internasional ditempatkan petugas bea dan cukai. Di

    indonesia bandar udara yang berstatus bandar udara internasional antara lain Polonia

    (Medan), Soekarno-Hatta (Cengkareng), Djuanda (Surabaya), Sepinggan

    (Balikpapan), Hasanudin (Makassar) dan masih banyak lagi. Bandara kebanyakan

    digunakan untuk tujuan komersial namun ada beberapa bandara yang berfungsi

    sebagai landasan pesawat militer. Pedoman-pedoman perencanaan bandara secara

    detail ada pada peraturan-peraturan yang dikeluarkan FAA dan ICAO, di Indonesia

  • 9/18/2014 MAKALAH MANAJEMEN BANDAR UDARA

    http://andikagalaputra.blogspot.com/ 4/9

    sendiri aturan-aturan tersebut tercakup dalam Peraturan Pemerintah Republik

    Indonesia Nomor 70 tahun 2001 tentang Kebandarudaraan dan Kepmen

    Perhubungan No. KM 44 Tahun 2002 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional.

    Bandara memiliki dua area berbeda yaitu sisi darat dan sisi udara. kebutuhan-

    kebutuhan yang berbeda pada dua bagian tersebut terkadang saling bertentangan

    antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya. Misalnya kegiatan keamanan

    membatasi sedikit mungkin hubungan (pintu-pintu) antara sisi darat (land side) dan

    sisi udara (air side), sedangkan kegiatan pelayanan memerlukan sebanyak mungkin

    pintu terbuka dari sisi darat ke sisi udara agar pelayanan berjalan lancar. Kegiatan-

    kegiatan itu saling tergantung satu sama lainnya sehingga suatu kegiatan tunggal dapat

    membatasi kapasitas dari keseluruhan kegiatan

    A.2. PENGERTIAN BANDAR UDARA

    Bandar udara adalah terminal dalam moda angkutan udara. Pada kawasan

    bandar udara disediakan layanan penerbangan yang berhubungan dengan

    pengoperasian pesawat udara dalam pelaksanaan fungsinya. Pertimbangan untuk

    pengoperasian pesawat udara tertentu dengan menggunakan suatu bandar udara,

    antara lain menyangkut lokasi bandar udara, landasan pacu, (runway), dan landasan

    penghubung ( taxiway),terminal dan penanganan kargo, landasan parkir (apron) dan

    penyelamtan (pk-ppk), ketentuan lingkungan, serta fasilitas penunjang.

    1. Lokasi bandar udara

    Lokasi bandar udara secara geografi, topografi, atau klimatik dapat mempengaruhi

    pemasaran bandra udara serta rencana pengoperasian pesawat udara. Lokasi secara

    geografi, sebagai pertimbangan kedekatan dengan tempat tujuan angkutan (

    domestik atau internasional). Secara topografi, untuk mengetahui ketinggian (elevasi)

    landasan dari permukaan laut karena berpengaruh pada pengoperasian pesawat.

    Secara klimatik, untuk mengetahui temperatur dan arah angin di sekitar landasan

    pacu karena berpengaruh pada kinerja mesin dan pengendalian pesawat pada saat

    landing.

    2. Landasan pacu dan landasan penghubung

    Kemampuan dan kondisi landas pacu dan landas penghubung menentukan jenis,

    tipe, dan bobot pesawat yang dapat mendarat dan lepas landas pada suatu bandar

    udara. Untuk itu, perlu diketahui panjang dan kekuatan landas pacu serta kekuatan

    dan lebar landas penghubung yang tersedia.

    3. Terminal dan penangan kargo

    Kemampuan dan kondisi terminal dan penanganan kargo menentukan jumlah dan

    kelas penumpang yang dapat ditangani dalam waktu tertentu serta jenis, jumlah, dan

    ukuran bagasi dan kargo yang dapat ditangani bandar udara yang bersangkutan

  • 9/18/2014 MAKALAH MANAJEMEN BANDAR UDARA

    http://andikagalaputra.blogspot.com/ 5/9

    dalam waktu tertentu. Dalam hal ini, yang paling menentukan ialah kemampuan dan

    kondisi layanan di apron (ramp) untuk pesawat, layanan katering, layanan awak

    pesawat, dan layanan pemberangkatan.

    4. Landasan parkir dan unit penyelamatan

    Kemampuan dan kondisi landasan parkir (apron) dan penyelamatan menetukan

    ukuran dan muatan pesawat yang dilayani. Untuk itu, termasuk dalam pertimbangan

    antara lain keleluasan dan kekuatan landasan parkir, alat-alat bantu untuk angkat,

    angkut, atau geser ( tarik, dorong); serta pengamanan, penyelamatan, dan pemadam

    api. Hal penting lainnya ialah kapasitas bahan bakar yang dapat disediakan beserta

    sarana pengisianya.

    5. Ketentuan lingkungan

    Ketentuan lingkungan suatu bandar udara menyangkut terutama pengurangan

    kebisingan serta pencemaran udara dan air yang dtimbulkan pesawat udara atau

    kegiatan yang berkaitan dengan pesawat udara di bandar udara, yang ditentukan

    untuk pesawat udara yang datang di bandar udara yang bersangkutan.

    6. Fasilitas penunjang

    Penunjang kegiatan bandar udara antara lain hanggar, gudang, parkir kendaraan,

    perkantoran pemerintah (seperti imigrasi, bea dan cukai, karantina), serta jasa boga

    (catering), dan kebersihan (cleaning) pesawat udara.

    B.1. LAPANGAN UDARA

    Lapangan Udara atau yang sering disebut lanud yaitu dikelola dan

    digunakan untuk kepentingan TNI-AU untuk pertahanan negara. Di Lanud terdapat

    juga pusat latihan terbang militer, untuk tempat latihan dan pembelajaraan bagi para

    TNI-AU.

    Lanud juga memiliki hanggar dan apron sendiri tidak digabung bersama bandara

    komersial. Runway yang digunakan untuk kegiatan militer ini ada yang menggunakan

    runway yang sama dengan kegiatan komersial ada juga yang tidak.

    Untuk tiket yang digunakan para TNI-AU dalam melaksanakan tugasnya yaitu

    dengan menggunakan surat tugas yang dikeluarkan oleh komanda. Check-in

    counternya pun terpisah dengan dengan kegiatan penerbangan komersial. Umumnya

    fasilitas Lanud sama dengan fasilitas bandar udara komersial dalam sisi udara namun

    berbeda dari sisi darat.

    Fungsi lanud antara lain untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik

    Indonesia, Tempat kegiatan dan pelatihan para TNI-AU.

  • 9/18/2014 MAKALAH MANAJEMEN BANDAR UDARA

    http://andikagalaputra.blogspot.com/ 6/9

    Lanud umumnya kurang safety dibanding bandara komersial, karena para TNI-

    AU dituntut siap,cepat dan sigap. Contohnya dalam hal landing, umumnya para TNI-

    AU turun menggunakan tali.

    C. PERBEDAAN BANDARA DENGAN PANGKALAN UDARA

    Undang Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Oh ya,

    sekadar pengingat Undang-Undang ini merupakan revisi dari UU Penerbangan

    sebelumnya (UU Nomor 15 Tahun 1992). Jika dirunut lebih jauh, UU Penerbangan

    ini juga merupakan turunan dari dari Ordonansi Pengangkutan Udara

    (Luchtvervoer-Ordonnantie) di jaman Pemerintahan Hindia Belanda dulu kala,

    yaitu Staadsblaad 1939 100 jo. 101. Kalau gak percaya, lihatlah tiket penerbangan,

    masih ada lho airline yang mencantumkan UU No.15/1992 atau pun Ordonantie S.

    1939-100 jo 101 tersebut.

    Menurut UU Penerbangan yang baru tersebut, definisi bandar udara dan

    pangkalan udara adalah sebagai berikut:

    Bandar Udara (sering disingkat sebagai bandara) adalah kawasan di daratan

    dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat

    pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar

    muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang

    dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta

    fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.

    Pangkalan Udara (sering disingkat sebagai lanud) adalah kawasan di daratan

    dan/atau di perairan dengan batas-batas tertentu dalam wilayah Republik

    Indonesia yang digunakan untuk kegiatan lepas landas dan pendaratan pesawat

    udara guna keperluan pertahanan negara oleh Tentara Nasional Indonesia.

    Istilah bandar udara dan pangkalan udara sebenarnya merujuk pada area

    atau fasilitas yang sama. Perbedaannya terletak pada fungsinya apakah untuk

    kepentingan penerbangan sipil atau penerbangan militer. Bandar Udara adalah istilah

    yang umumnya dipergunakan untuk kegiatan penerbangan sipil (civil aviation),

    sedangkan pangkalan udara adalah istilah yang umumnya dipergunakan untuk

    kegiatan penerbangan militer (pertahanan negara).

    Permasalahannya, terkadang menjadi rancu karena ada beberapa bandara

    dan lanud itu sebenarnya merupakan satu obyek atau area yang sama. Bedanya

    hanyalah pada kepentingan untuk kepentingan penerbangan militer dan penerbangan

    sipil, yang secara fisik tampak pada lokasi parkir pesawat untuk menaikkan dan

    menurunkan penumpang dan terminal penumpangnya berikut aksesnya ke moda

    transportasi lainnya. Contohnya adalah Lanud Halim Perdanakusuma milik TNI AU

    yang juga dipergunakan sebagai bandar udara untuk penerbangan sipil yang

  • 9/18/2014 MAKALAH MANAJEMEN BANDAR UDARA

    http://andikagalaputra.blogspot.com/ 7/9

    dioperasikan oleh PT Angkasa Pura II (Persero). Lanud Adisutjipto Yogyakarta dan

    Lanud Adisumarmo Surakarta, keduanya merupakan pangkalan udara untuk

    penerbangan militer TNI AU dan di dalamnya juga dipergunakan untuk melayani

    penerbangan sipil sehingga juga disebut Bandara Adisutjipto dan Bandara

    Adisumarmo yang dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I (Persero). Lanud Ahmad

    Yani Semarang merupakan pangkalan militer untuk penerbangan TNI AD, dan di

    dalamnya juga dipergunakan untuk melayani penerbangan sipil yang dioperasikan

    oleh PT Angkasa Pura I (Persero). Demikian pula Lanud Juanda Surabaya sejatinya

    merupakan pangkalan militer TNI AL. Fasilitas terbangun di sebelah utara runway

    merupakan fasilitas atau bangunan untuk penerbangan sipil yang dioperasikan oleh

    PT Angkasa Pura I (Persero). Bandara-bandara yang berada di kawasan pangkalan

    udara tersebut sering disebut sebagai civil enclave airport (kurang lebih berarti

    bandar udara sipil dalam kawasan militer).

    Sebaliknya kegiatan penerbangan militer yang menumpang pada bandar udara sipil

    disebut military enclave airport. Contohnya adalah Bandara Sepinggan Balikpapan

    dan Bandara Juwata Tarakan. Di kedua bandara tersebut terdapat fasilitas militer

    untuk kepentingan penerbangan militer.

    Beberapa bandar udara di Indonesia juga dibuat dan dioperasikan secara

    murni sebagai bandar udara untuk melayani penerbangan sipil. Contohnya adalah:

    Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar (terminal

    baru dan airside area yang baru), dan beberapa bandar udara lainnya. Lantas, untuk

    penerbangan dinas kepolisian itu termasuk penerbangan militer atau penerbangan

    sipil? Sesuai dengan UU Penerbangan tersebut, penerbangan selain kepentingan

    pertahanan negara pada dasarnya mengacu dan tunduk pada otoritas penerbangan

    sipil sehingga penerbangan dinas kepolisian termasuk sebagai penerbangan sipil.

    Selain itu, dalam UU Kepolisian yang baru pun sebenarnya didefinisikan dengan jelas

    bahwa kepolisian merupakan institusi sipil dan status personil kepolisian adalah

    termasuk sebagai pegawai negeri sipil.

    Istilah Lapangan Terbang (Lapter) memang tidak dikenal dalam Undang

    Undang Penerbangan di Indonesia. Lapangan terbang nampaknya merupakan

    terjemahan dari kata airfield. Dalam beberapa referensi terkait, istilah lapangan

    terbang ini merujuk pada suatu wilayah daratan dan perairan yang digunakan sebagai

    tempat mendarat dan lepas landas pesawat udara, termasuk naik turun penumpang

    dan bongkar-muat barang. Tetapi fasilitas yang terdapat di lapangan terbang pada

    umumnya hanya fasilitas-fasilitas pokok untuk menunjang penerbangan dan tidak

    selengkap seperti di sebuah bandar udara. Pada beberapa bandar udara khusus

    yang dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan tambang atau kehutanan, sering

    dipergunakan istilah lapangan terbang tersebut.

  • 9/18/2014 MAKALAH MANAJEMEN BANDAR UDARA

    http://andikagalaputra.blogspot.com/ 8/9

    Istilah pelabuhan udara rupanya dalam era sejarah terdahulu pernah

    menjadi istilah standar dari bandar udara. Pada era terdahulu memang ada

    Direktorat Pelabuhan Udara dan unit organisasi Pelabuhan Udara. Pelabuhan udara

    nampaknya merupakan terjemahan dari kata asing airport, sebagaimana Pelabuhan

    adalah terjemahan dari kata asing port yang merujuk pada Pelabuhan Laut.

    BAB III

    Penutup

    A. Kesimpulan

    Semua bandara yang dikelola baik oleh TNI AU dengan pihak angkasa pura

    bertujuan baik yaitu untuk menjaga keselamatan penumpang yang menjadi prioritas

    utama penerbangan. Namun yang membedakan hanya cara mengelolanya saja yang

    mungkin lebih ketat.

    B. Saran

    Bandara yang dikelola oleh pihak angkasa pura seharusnya tidak lagi

    memakai lanut atau pangkalan udara TNI-AU. Dan bandara yang sudah dibuat

    dipercepat penyelesaiiannya .

  • 9/18/2014 MAKALAH MANAJEMEN BANDAR UDARA

    http://andikagalaputra.blogspot.com/ 9/9

    DAFTAR PUSTAKA

    1. http://smpn20kotabekasi.sch.id/wp/hubungan-sejarah-tni-au-bapak-auri-dan-

    pangkalan-udara-kalijati.php [http://smpn20kotabekasi.sch.id/wp/hubungan-sejarah-

    tni-au-bapak-auri-dan-pangkalan-udara-kalijati.php]

    Diposkan 18th October 2012 oleh Andika Gala Putra

    0 Tambahkan komentar