makalah manajemen bandar udara.pdf
TRANSCRIPT
-
9/18/2014 MAKALAH MANAJEMEN BANDAR UDARA
http://andikagalaputra.blogspot.com/ 1/9
18th October 2012
MAKALAH MANAJEMEN BANDAR
UDARA
DOSEN : RYAN FIRDIANSYAH, M.M
Di susun oleh :
Nama : Andika Gala Putra
NPM : 092080
JURUSAN : Manajemen Transportasi Udara (MTU)
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan YME atas berkat
dan rahmat dan karunianya yang telah melimpahkan kesehatan, kekuatan dan
petunjuk sehingga penulisan dapat menyelesaikan makalah tentang PERBEDAAN
BANDAR UDARA DENGAN PANGKALAN UDARA.
Penulis sangat menyadarai dalam menyelesaikan makalah ini masih banyak
kekurangan baik dalam pengkajian materi maupun cara pembahasan yang
dikarenakan pengetahuan penulis sangat terbatas, maka dari itu pada kesempatan ini,
manajemen bandar udara
Template Dynamic View s. Diberdayakan oleh Blogger.
Klasik Kartu Lipat Majalah Mozaik Bilah Sisi Cuplikan Kronologis
MAKALAH MANAJ telusuri
-
9/18/2014 MAKALAH MANAJEMEN BANDAR UDARA
http://andikagalaputra.blogspot.com/ 2/9
penulis dengan kerendahan hati mohon kritikan dan saran guna membangun di masa
mendatang.
Harapan penulis mudah-mudahan hasil dari penyusunan makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
Andika Gala putra
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di setiap Bandar udara banyak kegiatan yang dilakukan, untuk melakukan
tugas dan fungsi dari kegiatan yang ada di bandar udara. Namun dalam pengelolaan
bandara terkadang di setiap bandara ada yang melakukan fungsinya yang dikelola
oleh pihak angkatan udara, darat maupun laut.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, pihak angkasa pura membagi
ratakan tugasnya dengan pihak angakatan agar adil. Namun pihak angkatan pun
tidak dapat semena-mena dalam mengelola bandara tersebut karena demi
keselamatan bandar udara maka di kelola juga dengan pihak angkasa pura.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan makalah tentang PERBEDAAN BANDAR UDARA
-
9/18/2014 MAKALAH MANAJEMEN BANDAR UDARA
http://andikagalaputra.blogspot.com/ 3/9
DENGAN PANGKALAN UDARA antara lain :
1. Ingin mengetahui perbedaan di bandar udara dengan pangkalan udara.
2. Ingin mengetahui cara pengelolaan angkasa pura di bandara yang di kelola oleh
angkatan.
C. Manfaat
Fungsi kemanfaatan dari makalah ini adalah :
a. Sebagai bahan referensi untuk bahan pembelajaran bagi siapa saja yang
membutuhkannya.
b. Sebagai pembanding makalah lainnya yang sejenis untuk menambah keragaman
pembahasan yang ada mengenai permasalahan dan pembelanjaran.
BAB II
ISI
A.1. Asal Muasal Bandar Udara
Pada masa awal penerbangan, bandar udara hanyalah sebuah tanah lapang
berumput yang bisa didarati pesawat dari arah mana saja tergantung arah angin
[http://id.wikipedia.org/wiki/Angin] . Di masa Perang Dunia I
[http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_I] , bandar udara mulai dibangun permanen
seiring meningkatnya penggunaan pesawat terbang
[http://id.wikipedia.org/wiki/Pesawat_terbang] dan landas pacu
[http://id.wikipedia.org/wiki/Landas_pacu] mulai terlihat seperti sekarang. Setelah
perang, bandar udara mulai ditambahkan fasilitas komersial
[http://id.wikipedia.org/wiki/Komersial] untuk melayani penumpang. Sekarang, bandar
udara bukan hanya tempat untuk naik dan turun pesawat. Dalam perkembangannya,
berbagai fasilitas ditambahkan seperti toko-toko, restoran
[http://id.wikipedia.org/wiki/Restoran] , pusat kebugaran
[http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pusat_kebugaran&action=edit&redlink=1] ,
dan butik-butik merek ternama apalagi di bandara-bandara baru.
Kegunaan bandar udara selain sebagai terminal lalu lintas manusia / penumpang
juga sebagai terminal lalu lintas barang. Untuk itu, di sejumlah bandar udara yg
berstatus bandar udara internasional ditempatkan petugas bea dan cukai. Di
indonesia bandar udara yang berstatus bandar udara internasional antara lain Polonia
(Medan), Soekarno-Hatta (Cengkareng), Djuanda (Surabaya), Sepinggan
(Balikpapan), Hasanudin (Makassar) dan masih banyak lagi. Bandara kebanyakan
digunakan untuk tujuan komersial namun ada beberapa bandara yang berfungsi
sebagai landasan pesawat militer. Pedoman-pedoman perencanaan bandara secara
detail ada pada peraturan-peraturan yang dikeluarkan FAA dan ICAO, di Indonesia
-
9/18/2014 MAKALAH MANAJEMEN BANDAR UDARA
http://andikagalaputra.blogspot.com/ 4/9
sendiri aturan-aturan tersebut tercakup dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 70 tahun 2001 tentang Kebandarudaraan dan Kepmen
Perhubungan No. KM 44 Tahun 2002 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional.
Bandara memiliki dua area berbeda yaitu sisi darat dan sisi udara. kebutuhan-
kebutuhan yang berbeda pada dua bagian tersebut terkadang saling bertentangan
antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya. Misalnya kegiatan keamanan
membatasi sedikit mungkin hubungan (pintu-pintu) antara sisi darat (land side) dan
sisi udara (air side), sedangkan kegiatan pelayanan memerlukan sebanyak mungkin
pintu terbuka dari sisi darat ke sisi udara agar pelayanan berjalan lancar. Kegiatan-
kegiatan itu saling tergantung satu sama lainnya sehingga suatu kegiatan tunggal dapat
membatasi kapasitas dari keseluruhan kegiatan
A.2. PENGERTIAN BANDAR UDARA
Bandar udara adalah terminal dalam moda angkutan udara. Pada kawasan
bandar udara disediakan layanan penerbangan yang berhubungan dengan
pengoperasian pesawat udara dalam pelaksanaan fungsinya. Pertimbangan untuk
pengoperasian pesawat udara tertentu dengan menggunakan suatu bandar udara,
antara lain menyangkut lokasi bandar udara, landasan pacu, (runway), dan landasan
penghubung ( taxiway),terminal dan penanganan kargo, landasan parkir (apron) dan
penyelamtan (pk-ppk), ketentuan lingkungan, serta fasilitas penunjang.
1. Lokasi bandar udara
Lokasi bandar udara secara geografi, topografi, atau klimatik dapat mempengaruhi
pemasaran bandra udara serta rencana pengoperasian pesawat udara. Lokasi secara
geografi, sebagai pertimbangan kedekatan dengan tempat tujuan angkutan (
domestik atau internasional). Secara topografi, untuk mengetahui ketinggian (elevasi)
landasan dari permukaan laut karena berpengaruh pada pengoperasian pesawat.
Secara klimatik, untuk mengetahui temperatur dan arah angin di sekitar landasan
pacu karena berpengaruh pada kinerja mesin dan pengendalian pesawat pada saat
landing.
2. Landasan pacu dan landasan penghubung
Kemampuan dan kondisi landas pacu dan landas penghubung menentukan jenis,
tipe, dan bobot pesawat yang dapat mendarat dan lepas landas pada suatu bandar
udara. Untuk itu, perlu diketahui panjang dan kekuatan landas pacu serta kekuatan
dan lebar landas penghubung yang tersedia.
3. Terminal dan penangan kargo
Kemampuan dan kondisi terminal dan penanganan kargo menentukan jumlah dan
kelas penumpang yang dapat ditangani dalam waktu tertentu serta jenis, jumlah, dan
ukuran bagasi dan kargo yang dapat ditangani bandar udara yang bersangkutan
-
9/18/2014 MAKALAH MANAJEMEN BANDAR UDARA
http://andikagalaputra.blogspot.com/ 5/9
dalam waktu tertentu. Dalam hal ini, yang paling menentukan ialah kemampuan dan
kondisi layanan di apron (ramp) untuk pesawat, layanan katering, layanan awak
pesawat, dan layanan pemberangkatan.
4. Landasan parkir dan unit penyelamatan
Kemampuan dan kondisi landasan parkir (apron) dan penyelamatan menetukan
ukuran dan muatan pesawat yang dilayani. Untuk itu, termasuk dalam pertimbangan
antara lain keleluasan dan kekuatan landasan parkir, alat-alat bantu untuk angkat,
angkut, atau geser ( tarik, dorong); serta pengamanan, penyelamatan, dan pemadam
api. Hal penting lainnya ialah kapasitas bahan bakar yang dapat disediakan beserta
sarana pengisianya.
5. Ketentuan lingkungan
Ketentuan lingkungan suatu bandar udara menyangkut terutama pengurangan
kebisingan serta pencemaran udara dan air yang dtimbulkan pesawat udara atau
kegiatan yang berkaitan dengan pesawat udara di bandar udara, yang ditentukan
untuk pesawat udara yang datang di bandar udara yang bersangkutan.
6. Fasilitas penunjang
Penunjang kegiatan bandar udara antara lain hanggar, gudang, parkir kendaraan,
perkantoran pemerintah (seperti imigrasi, bea dan cukai, karantina), serta jasa boga
(catering), dan kebersihan (cleaning) pesawat udara.
B.1. LAPANGAN UDARA
Lapangan Udara atau yang sering disebut lanud yaitu dikelola dan
digunakan untuk kepentingan TNI-AU untuk pertahanan negara. Di Lanud terdapat
juga pusat latihan terbang militer, untuk tempat latihan dan pembelajaraan bagi para
TNI-AU.
Lanud juga memiliki hanggar dan apron sendiri tidak digabung bersama bandara
komersial. Runway yang digunakan untuk kegiatan militer ini ada yang menggunakan
runway yang sama dengan kegiatan komersial ada juga yang tidak.
Untuk tiket yang digunakan para TNI-AU dalam melaksanakan tugasnya yaitu
dengan menggunakan surat tugas yang dikeluarkan oleh komanda. Check-in
counternya pun terpisah dengan dengan kegiatan penerbangan komersial. Umumnya
fasilitas Lanud sama dengan fasilitas bandar udara komersial dalam sisi udara namun
berbeda dari sisi darat.
Fungsi lanud antara lain untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Tempat kegiatan dan pelatihan para TNI-AU.
-
9/18/2014 MAKALAH MANAJEMEN BANDAR UDARA
http://andikagalaputra.blogspot.com/ 6/9
Lanud umumnya kurang safety dibanding bandara komersial, karena para TNI-
AU dituntut siap,cepat dan sigap. Contohnya dalam hal landing, umumnya para TNI-
AU turun menggunakan tali.
C. PERBEDAAN BANDARA DENGAN PANGKALAN UDARA
Undang Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Oh ya,
sekadar pengingat Undang-Undang ini merupakan revisi dari UU Penerbangan
sebelumnya (UU Nomor 15 Tahun 1992). Jika dirunut lebih jauh, UU Penerbangan
ini juga merupakan turunan dari dari Ordonansi Pengangkutan Udara
(Luchtvervoer-Ordonnantie) di jaman Pemerintahan Hindia Belanda dulu kala,
yaitu Staadsblaad 1939 100 jo. 101. Kalau gak percaya, lihatlah tiket penerbangan,
masih ada lho airline yang mencantumkan UU No.15/1992 atau pun Ordonantie S.
1939-100 jo 101 tersebut.
Menurut UU Penerbangan yang baru tersebut, definisi bandar udara dan
pangkalan udara adalah sebagai berikut:
Bandar Udara (sering disingkat sebagai bandara) adalah kawasan di daratan
dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat
pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar
muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta
fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.
Pangkalan Udara (sering disingkat sebagai lanud) adalah kawasan di daratan
dan/atau di perairan dengan batas-batas tertentu dalam wilayah Republik
Indonesia yang digunakan untuk kegiatan lepas landas dan pendaratan pesawat
udara guna keperluan pertahanan negara oleh Tentara Nasional Indonesia.
Istilah bandar udara dan pangkalan udara sebenarnya merujuk pada area
atau fasilitas yang sama. Perbedaannya terletak pada fungsinya apakah untuk
kepentingan penerbangan sipil atau penerbangan militer. Bandar Udara adalah istilah
yang umumnya dipergunakan untuk kegiatan penerbangan sipil (civil aviation),
sedangkan pangkalan udara adalah istilah yang umumnya dipergunakan untuk
kegiatan penerbangan militer (pertahanan negara).
Permasalahannya, terkadang menjadi rancu karena ada beberapa bandara
dan lanud itu sebenarnya merupakan satu obyek atau area yang sama. Bedanya
hanyalah pada kepentingan untuk kepentingan penerbangan militer dan penerbangan
sipil, yang secara fisik tampak pada lokasi parkir pesawat untuk menaikkan dan
menurunkan penumpang dan terminal penumpangnya berikut aksesnya ke moda
transportasi lainnya. Contohnya adalah Lanud Halim Perdanakusuma milik TNI AU
yang juga dipergunakan sebagai bandar udara untuk penerbangan sipil yang
-
9/18/2014 MAKALAH MANAJEMEN BANDAR UDARA
http://andikagalaputra.blogspot.com/ 7/9
dioperasikan oleh PT Angkasa Pura II (Persero). Lanud Adisutjipto Yogyakarta dan
Lanud Adisumarmo Surakarta, keduanya merupakan pangkalan udara untuk
penerbangan militer TNI AU dan di dalamnya juga dipergunakan untuk melayani
penerbangan sipil sehingga juga disebut Bandara Adisutjipto dan Bandara
Adisumarmo yang dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I (Persero). Lanud Ahmad
Yani Semarang merupakan pangkalan militer untuk penerbangan TNI AD, dan di
dalamnya juga dipergunakan untuk melayani penerbangan sipil yang dioperasikan
oleh PT Angkasa Pura I (Persero). Demikian pula Lanud Juanda Surabaya sejatinya
merupakan pangkalan militer TNI AL. Fasilitas terbangun di sebelah utara runway
merupakan fasilitas atau bangunan untuk penerbangan sipil yang dioperasikan oleh
PT Angkasa Pura I (Persero). Bandara-bandara yang berada di kawasan pangkalan
udara tersebut sering disebut sebagai civil enclave airport (kurang lebih berarti
bandar udara sipil dalam kawasan militer).
Sebaliknya kegiatan penerbangan militer yang menumpang pada bandar udara sipil
disebut military enclave airport. Contohnya adalah Bandara Sepinggan Balikpapan
dan Bandara Juwata Tarakan. Di kedua bandara tersebut terdapat fasilitas militer
untuk kepentingan penerbangan militer.
Beberapa bandar udara di Indonesia juga dibuat dan dioperasikan secara
murni sebagai bandar udara untuk melayani penerbangan sipil. Contohnya adalah:
Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar (terminal
baru dan airside area yang baru), dan beberapa bandar udara lainnya. Lantas, untuk
penerbangan dinas kepolisian itu termasuk penerbangan militer atau penerbangan
sipil? Sesuai dengan UU Penerbangan tersebut, penerbangan selain kepentingan
pertahanan negara pada dasarnya mengacu dan tunduk pada otoritas penerbangan
sipil sehingga penerbangan dinas kepolisian termasuk sebagai penerbangan sipil.
Selain itu, dalam UU Kepolisian yang baru pun sebenarnya didefinisikan dengan jelas
bahwa kepolisian merupakan institusi sipil dan status personil kepolisian adalah
termasuk sebagai pegawai negeri sipil.
Istilah Lapangan Terbang (Lapter) memang tidak dikenal dalam Undang
Undang Penerbangan di Indonesia. Lapangan terbang nampaknya merupakan
terjemahan dari kata airfield. Dalam beberapa referensi terkait, istilah lapangan
terbang ini merujuk pada suatu wilayah daratan dan perairan yang digunakan sebagai
tempat mendarat dan lepas landas pesawat udara, termasuk naik turun penumpang
dan bongkar-muat barang. Tetapi fasilitas yang terdapat di lapangan terbang pada
umumnya hanya fasilitas-fasilitas pokok untuk menunjang penerbangan dan tidak
selengkap seperti di sebuah bandar udara. Pada beberapa bandar udara khusus
yang dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan tambang atau kehutanan, sering
dipergunakan istilah lapangan terbang tersebut.
-
9/18/2014 MAKALAH MANAJEMEN BANDAR UDARA
http://andikagalaputra.blogspot.com/ 8/9
Istilah pelabuhan udara rupanya dalam era sejarah terdahulu pernah
menjadi istilah standar dari bandar udara. Pada era terdahulu memang ada
Direktorat Pelabuhan Udara dan unit organisasi Pelabuhan Udara. Pelabuhan udara
nampaknya merupakan terjemahan dari kata asing airport, sebagaimana Pelabuhan
adalah terjemahan dari kata asing port yang merujuk pada Pelabuhan Laut.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Semua bandara yang dikelola baik oleh TNI AU dengan pihak angkasa pura
bertujuan baik yaitu untuk menjaga keselamatan penumpang yang menjadi prioritas
utama penerbangan. Namun yang membedakan hanya cara mengelolanya saja yang
mungkin lebih ketat.
B. Saran
Bandara yang dikelola oleh pihak angkasa pura seharusnya tidak lagi
memakai lanut atau pangkalan udara TNI-AU. Dan bandara yang sudah dibuat
dipercepat penyelesaiiannya .
-
9/18/2014 MAKALAH MANAJEMEN BANDAR UDARA
http://andikagalaputra.blogspot.com/ 9/9
DAFTAR PUSTAKA
1. http://smpn20kotabekasi.sch.id/wp/hubungan-sejarah-tni-au-bapak-auri-dan-
pangkalan-udara-kalijati.php [http://smpn20kotabekasi.sch.id/wp/hubungan-sejarah-
tni-au-bapak-auri-dan-pangkalan-udara-kalijati.php]
Diposkan 18th October 2012 oleh Andika Gala Putra
0 Tambahkan komentar