makalah mad

Upload: afifah-raisa

Post on 09-Oct-2015

1.510 views

Category:

Documents


236 download

DESCRIPTION

by : afifah raisa halim, anggi sapitri irawan dan agus sulistiono2014

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN

Al-Quran adalah firman-firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam yang berisi pedoman hidup bagi umat Islam dalam menjalani hidupnya. Al-Quran sebagai petunjuk hal-hal yang baik maupun hal-hal yang buruk serta sebagai pemberi peringatan bagi orang-orang yang mendustkannya. Sebagai umat Islam, tentunya kita harus membaca, menghayati, mengamalkan, dan menjaga Al-Quran. Al-Quran merupakan Kalam Allah, maka dalam membacanya pun mempunyai tata caranya sendiri. Dalam membaca Al-Quran penting bagi kita untuk mengetahui ilmunya agar tidak terjadi salah arti dalam membacanya yang kita kenal dalam Ilmu Tajwid. Seseorang dikatakan benar dalam membaca Al-Quran adalah ketika dia membacanya sesuai dengan kaidah ilmu tajwid, karena Allah SWT berfirman:

.Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Al-Muzammil:4)

Ilmu Tajwid membahas tentang hukum-hukum bacaan yang terdapat dalam Al-Quran. Selain hukum-hukum bacaan, ilmu tajwid juga berisis tentang letak makhraj huruf, agar kita dapat membedakan huruf hijaiyah yang satu dengan lainnya. Setiap huruf hijaiyah mempunyai sifat, dan sifat itulah yang membedakan masing-masing huruf hijaiyah.Ilmu tajwid terbagi kedalam empat kelompok besar diantaranya Iqlab, Ikhfa, Idgham dan Izhar. Selain itu adapula Hukum Mad. Dalam makalah ini kami akan membahas sedikit tentang Hukum Mad dan berbagai macam pengelompokannya serta penjelasannya.

PEMBAHASAN

Mad menurut bahasa adalah tambahan atau panjang. Mad, menurut istilah ulama tajwid dan ahli bacaan (ahli qiraat) adalah memanjangkan suara bacaan huruf Al-Quran disebabkan adanya huruf "Mad" sesuai aturan-aturan yang berlaku.

Huruf Mad ada tiga, yaitu:1. Alif, sebelumnya ada fathah(baris atas).2. ~ Ya' mati, sebelumnya ada kasrah(baris bawah).3. ~ Wawu mati, sebelumnya ada dhommah(baris depan).

Contoh :

1. (Alif), sebelumnya ada fathah (baris atas) :.....dibaca Baa dengan kadar panjang dua harakat...dibaca Jaa dengan kadar panjang dua harakat ....dibaca Zaa dengan kadar panjang dua harakat

2. (Ya' sukun), sebelumnya ada kasrah (baris bawah) :......dibaca Sii dengan kadar panjang dua harakat .......dibaca 'ii dengan kadar panjang dua harakat .........dibaca Qii dengan kadar panjang dua harakat

3. (Wawu sukun), sebelumnya ada dhommah (baris depan) :...dibaca Kuu dengan kadar panjang dua harakat...dibaca Huu dengan kadar panjang dua harakat ,,,,dibaca Yuu dengan kadar panjang dua harakatPanjang pendeknya bacaan mad diukur dengan menggunakan harakat, 1 alif = 2 harakat.Harakat artinya gerak, yaitu gerak sedang, seperti gerak jari, angguk atau ketukan dalam irama musik, 1 harakat = 1 gerak atau 1 ketukan.

Hukum Mad terbagi menjadi 2, yaitu :A. Mad Asli ( )B. Mad Far'i ( )

A. Mad Asli ( )Mad Thobi'iMad Thobii adalah bacaan panjang (mad) yang terjadi karenahadirnya huruf-huruf mad, ( ~ alif, sebelumnya ada fathah, ~ ya' mati, sebelumnya ada kasrah dan ~ wawu mati, sebelumnya ada dhommah), tanpa adanya sebab lain.

Diberi nama Mad Thobii karena madnya berlaku sesuai tabiat aslinya, sehingga disebut juga dengan Mad Asli . Ukuran panjangnya adalah 2 harakat/ketukan.Contoh Mad Thobii adalah:

CaraMembacaMadThobii :Sebelum kita memulai belajar cara membaca Mad Thobii, berikut aturan ketukan dalam membaca Alquran :- Ketukan harus rata, tetap dan teratur- Setiap huruf mendapatkan hak 1 ketukan- Spasi tidak diketuk- Huruf Sukun tetap mendapatkan hak 1 ketukan- Huruf ber-tasydid mendapatkan hak 2 ketukanB. Mad Far'i ( )Fari artinya : bagian atau cabang.Mad Far'i terbagi menjadi beberapa yaitu :1. Mad Wajib Muttashil ~ dan 2. Mad Jaiz Munfashil ~

Wajib artinya : harus. Muttashil artinya : dalam satu kata. Mad Wajib Muttashil adalah apabila Mad Thobi'i bertemu dengan Huruf Hamzah dalam satu kata, maka harus panjang 4 atau5 (lima) harakat ketika bersambung (washal), 6 harakat ketika berhenti (waqaf). Di antara contoh Mad Wajib Muttashil adalah sebagai berikut :

Pada contoh di atas, ada 4 kotak tulisan berwarna merah. Itulah contoh empat buah kata yang masing-masing memuat Mad Thobii + Hamzah (dalam 1 kata). Itulah contoh Mad Wajib Muttashil.

Perbedaan Mad Wajib Muttashil danMadJaizMunfashil:Ada kesamaan rumus antara Mad Wajib Muttashil dan Mad Jaiz Munfashil. Keduanya timbul dari Mad Thobii + Hamzah. Bedanya hanya pada letak hamzah-nya saja. Pada Mad Wajib Muttashil, Hamzah terletak dalam satu kata. Sedangkan pada Mad Jaiz Munfashiil, Hamzah terletak pada kata yang berbeda.

Kemudian bandingkan dengan penulisan bentuk hamzah pada Mad Jaiz Munfashil berikut :

Ternyata penulisan hamzah di depan (sebagai tanda mad jaiz) dan di belakang (sebagai tanda mad wajib) sangat berbeda.

3. Mad 'Aridh Lissukun ~ dan 4. Mad Badal ~

Dinamakan Mad 'Aridh Lil Sukun kerana terdapat sukun yang mendatang selepas huruf Mad ketika waqaf. Dibaca 2 harakat kerana pada asalnya ia adalah Mad Asli, dibaca 4 harakat (iaitu martabat pertengahan bagi kadar Mad) kerana seumpama berhimpun dua huruf sukun serta meraikan keadaan asal dan dibaca 6 harakat kerana menyerupai Mad Lazim.

Mad Badal ialah huruf Hamzah berada sebelum huruf Mad di dalam satu kalimat dan tidak terdapat huruf Hamzah atau Sukun selepas huruf Mad. Ia dinamakan dengan Mad Badal kerana Huruf Mad tersebut adalah gantian daripada Hamzah. Huruf Hamzah kedua ditukar kepada huruf Mad mengikut baris huruf Hamzah pertama untuk meringankan bacaan. Mad Badal terjadi dalam 4 keadaan: Mad Badal yang terjadi ketika permulaan dan wasal. Mad Badal yang terjadi ketika wasal sahaja. Mad Badal yang terjadi ketika waqaf sahaja. Mad Badal yang terjadi ketika memulakan bacaan dengannya sahaja (ibtida'). Kadar bacaannya adalah 2 harakat.

4. Mad 'Iwadh ~ dan 6.Mad Layyin ~

Mad Iwadl yaitu mad yang terjadi ketika berwaqaf (berhenti membaca) pada huruf yang berakhiran fathatain (tanwin fathah) kecuali tanwin fathah pada ta' marbutah [ ]. Mad Iwadl panjangnya 2 ketukan saja. Berlaku ketika wakaf pada akhir kalimah yang berbaris dua di atas kecuali pada huruf Ta' Marbutah. Ia wajib dibaca dengan kadar 2 harakat kerana ia adalah Mad Tabi'ie yang terjadi kerana waqaf.

Mad Lin (atau juga disebut Mad Layyin) adalah mad yang terjadi pada akhir bacaan (posisi waqof/berhenti membaca) dengan formula : Huruf Layyin + satu huruf (yang sebenarnya hidup, tapi dimatikan, karena ada di posisi waqof). Mad Liin terjadi apabila Huruf Liin bertemu dengan sukun yang mendatang ketika waqaf saja. Ia boleh dibaca dengan kadar harakat 2, 4 dan 6. Mad Lin tidak mungkin terjadi di awal/tengah bacaan.

7. Mad Tamkin ~ dan 8. Mad Farqi ~

Mad Tamkin Yaitu mad yang terdapat pada huruf ya berganda, dimana ya' yang pertama bersimbol 'tasydid kasroh', dan ya' yang kedua bersimbol sukun/mati. Syaratnya adalah apabila ia tidak diikuti lagi dengan huruf hidup yang dimatikan (karena ada di akhir bacaan), karena kasus demikian itu akan berubah nama menjadi Mad Aridl Lissukun. Panjang Mad Tamkin adalah 2 ketukan saja.

Mad FarqiMad Farqi adalah mad yang terjadi dari pertemuan antara Mad Badal dan Huruf Bertasyid. Durasi Mad Farqi adalah 6 kharokat.Kasus mad ini hanya terjadi di 4 tempat dalam Al-quran, yaitu pada : Surat Al-Anam (6) ayat 143 -144, Surat Yunus (10) ayat 59 dan Surat An-Naml (27) ayat 59

9. Mad Shilah Qashirah ~ dan 10. Mad Shilah Thowilah ~

Mad Shilah QashirahMad Shilah Qashirah yaitu pemanjangan suara pada huruf ha dlomir (suara hii atau huu kata ganti orang ketiga tunggal) dengan syarat tidak diikuti huruf hamzah sesudahnya.

Mad Shilah Thowilah Terjadi apabila Mad Shilah Qoshiroh diikuti Huruf Hamzah. Ukuran panjangnya adalah 4 sampai 5 harakat.

11. Mad Harfi ~ dan 12. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf ~ Mad Harfi Adalah bacaan panjang pada Huruf Muqotho'ah. Huruf Muqothoah adalah huruf yang dibaca sebagaimana Nama Hurufnya. Huruf Muqothoah terdapat pada ayat pertama surat-surat tertentu sebagai pembuka surat. Oleh karena itu Huruf Muqothoah juga disebut Fawatikhus Suwar.

Secara garis besar, Huruf Muqothoah dibaca dengan 3 pola sebagai berikut :Pertama : Tidak ada mad (pemanjangan suara) yaitu huruf Alif. Huruf Alif sebagai Huruf Muqothoah dibaca dengan bunyi Alif Kedua : Mad sepanjang 2 ketukan, terjadi pada huruf-huruf berikut:

Ketiga : Mad sepanjang 6 ketukan, terjadi pada huruf-huruf berikut :

Contoh ayat yang mengandung Huruf Muqothoah adalah:

Huruf berwarna merah dibaca dengan durasi 2 ketukan, sedangkan huruf berwarna biru panjangnya 6 ketukan.Mad Lazim Harfi MukhoffafMad Lazim Harfi Mukhoffaf adalah Mad Thobi'i yang bertemu sukun yang terjadi pada rangkaian huruf-huruf Muqothoah. Durasi Mad Lazim Harfi Mukhoffaf adalah 6 ketukan. Disebut Mad Lazim karena mesti dibaca panjang. Dinamakan Harfi karena mad itu terjadi pada huruf. Dinamakan Mukhoffaf, karena ringan mengucapkannya tanpa bertasydid.Contoh Mad Lazim Harfi Mukhoffaf adalah :

Huruf-huruf yang ditampilkan dengan warna biru, itulah yang disebut Mad Lazim Harfi Mukhoffaf.

13. Mad Lazim Harfi Mutsaqal ~ dan 14. Mad Lazim Kilmi Mukhafaff ~ MadLazim Harfi MutsaqolMad Lazim Harfi Mutsaqol adalah Mad Thobi'i yang bertemu dengan tasydid (karena idghom) yang terjadi pada rangkaian Huruf Muqothoah. Durasi Mad Lazim Harfi Mutsaqol adalah 6 ketukan. Disebut Mad Lazim karena mesti dibaca panjang. Dinamakan Harfi karena mad itu terjadi pada huruf Dinamakan Mutsaqqal, karena berat mengucapkannya akibat adanya tasydid pada sukun tersebut.

Contoh Mad Lazim Harfi Mutsaqol adalah:

Huruf "lam" yang bertemu huruf "mim" dan huruf '"sin" yang bertemu huruf "mim", masing-masing menimbulkan tasydid dan menjadi idghom. Itulah yang disebut dengan Mad Lazim Harfi Mutsaqol.

MadLazim Kalimi MukhoffafMad Lazim Kalimi Mukhoffaf adalah mad yang terjadi dari pertemuan antara Mad Badal dengan huruf bertanda sukun (mati). Durasi Mad Lazim Kalimi Mukhoffaf adalah 6 harokat. Disebut Mad Lazim karena mesti dibaca panjang. Dinamakan Kalimi karena mad itu terjadi dalam satu kata. Dinamakan Mukhoffaf, karena ringan mengucapkannya, dengan tidak adanya tasydid.Kasus mad ini hanya terjadi di 2 tempat dalam Al-quran, yaitu pada surat Yunus (10) ayat 51 dan 91. Berikut ini adalah Mad Lazim Kalimi Mukhoffaf (perhatikan tampilan berwarna merah) :

15. Mad Lazim Kilmi Mutsaqal ~ Mad Lazim Kalimi Mutsaqol adalah Mad yang terjadi dari Mad Thobii yang diikuti oleh huruf bertasydid, dimana keduanya masih berada pada satu kata. Bila tanda tasydid berada di lain kata, maka tidak terjadi mad. Durasi Mad Lazim Kalimi Mutsaqol adalah 6 harokat. Disebut Mad Lazim karena mesti dibaca panjang. Dinamakan Kalimi karena mad itu terjadi pada kata. Dinamakan Mutsaqqal karena berat mengucapkannya. Berikut ini adalah contoh Mad Lazim Kalimi Mutsaqol (perhatikan tampilan berwarna merah)

PENUTUP

Secara garis besar Hukum Mad terdiri atas dua kelompok, yaitu Mad ThobiI dan Mad Fari. Sedangkan Mad FarI digolongkan lagi menjadi 15 kelompok. Sebagai umat Islam wajib hukumnya bagi kita untuk membaca, memahami, mempelajari, dan mengamalkan Al-Quran serta Ilmu Tajwid. Dengan mempelajari Ilmu Tajwid, maka ilmu kita akan bertambah. Dengan mempelajari Ilmu Tajwid pula maka kita dapat menghindari kesalahan-kesalahan dalam membaca ayat-ayat Al-Quran. Karena dalam membaca ayat-ayat Al-Quran memiliki aturan-aturannya sendiri yang dapat dipelajari dalam Ilmu Tajwid. Kesalahan sedikit saja akan berakibat fatal dan dapat mengubah arti dari ayat tersebut. Sehingga sangat penting bagi kita untuk memperdalam pengetahuan kita akan Ilmu Tajwid. Dengan mempelajari Ilmu Tajwid pula lah maka keimanan kita terhadap Allah SWT akan semakin bertambah.17