makalah lomba siswa prestasi 1

28
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia yang tengah meningkatkan kemajuan- kemajuan di berbagai sektor kehidupan, termasuk pendidikan. Perkembangan kehidupan dalam berbangsa dan bernegara telah dihiasi oleh berbagai perstasi anak bangsa. Putra-putri bangsa tersebut telah menorehkan berbagai prestasi yang mengharumkan nama bangsa, baik di kancah nasional maupun internasional. Namun denikian, tidak sedikit pula generasi penerus bangsa yang terjerat dalam penyalahgunaan narkoba. Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta melaporkan bahwa pecandu narkoba umumnya berusia 15 sampai 24 tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pecandu narkoba di Indonesia berasal dari kalangan remaja. Kebanyakan dari mereka masih aktif di sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas atau perguruan tinggi. Bahkan ada pula yang masih duduk di sekolah dasar. 1

Upload: fyno-fredericktho

Post on 23-Nov-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia yang tengah meningkatkan kemajuan-kemajuan di berbagai sektor kehidupan, termasuk pendidikan. Perkembangan kehidupan dalam berbangsa dan bernegara telah dihiasi oleh berbagai perstasi anak bangsa. Putra-putri bangsa tersebut telah menorehkan berbagai prestasi yang mengharumkan nama bangsa, baik di kancah nasional maupun internasional. Namun denikian, tidak sedikit pula generasi penerus bangsa yang terjerat dalam penyalahgunaan narkoba.

Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta melaporkan bahwa pecandu narkoba umumnya berusia 15 sampai 24 tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pecandu narkoba di Indonesia berasal dari kalangan remaja. Kebanyakan dari mereka masih aktif di sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas atau perguruan tinggi. Bahkan ada pula yang masih duduk di sekolah dasar.

Penyalahgunaan narkoba tersebut telah memengaruhi moral dan perilaku remaja atau pelajar selaku generasi penerus bangsa. Tidak sedikit dari remaja-remaja tersebut berprilaku menyimpang, antara lain mabuk-mabukan, berjudi, mencuri, membunuh, tawuran, dan sebagainya. Mengingat banyaknya dampak yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba serta pentingnya pencegahan penyalahgunaan narkoba terhadap moral anak bangsa, maka penulis akan membahas suatu permasalahan. Adapun permasalahan yang dimaksud adalah pentingnya mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja selaku generasi penerus bangsa.B. Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Mengapa narkoba menjadi momok yang sangat menakutkan bagi masyarakat?

2. Mengapa remaja dapat terjerat dalam penyalahgunaan narkoba?

3. Adakah pengaruh penyalahgunaan narkoba terhadap pola perilaku remaja?

C. Tujuan

Sesuai rumusan masalah yang diajukan, tujuan makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui penyebab remaja dapat terjerat dalam penyalahgunaan narkoba.

2. Mengetahui dampak yang ditimbulakan dari penyalahgunaan narkoba.

3. Turut membantu pemerintah dalam memberantas penyalahgunaan narkoba di Indonesia.

4. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari sekolah.

5. Untuk memenuhi salah ketentuan Lomba Siswa Berprestasi Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010.

D. Manfaat

Adapun manfaat dari karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan pengetahuan penulis tentang penyebab yang menimbulkan terjadinya penyalahgunaan narkoba.2. Menambah wawasan pembaca tentang bahaya yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba. 3. Menambah wawasan penulis tentang pentingnya pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat, khususnya remaja. II. KERANGKA TEORI

A. Kerangka Pikir

1. Pengertian Narkoba

Penyalahgunaan narkoba telah menjadi salah satu masalah global yang juga telah melanda negara Indonesia. Telah banyak orang yang terjerat dalam bahaya narkoba. Narkoba merupakan obat-obatan terlarang yang jika dikonsumsi melebihi dosis akan menimbulkan efek tertentu pada tubuh. Mengenai pengertian narkoba, terdapat beberapa pendapat pakar sebagai berikut :

a.Undang-Undang RI No.22/1997 dalam situs narkobaku.tripod.com menjelaskan bahwa narkoba adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.b.Wikipedia bahasa Indonesia dalam situs id.wikipedia.org menjelaskan bahwa narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat atau bahan berbahaya. Selain narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departeman Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika dan zat adiktif. Semua istilah tersebut, baik narkoba atau napza mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya.c.dr.Lidya Harlina Martono, S.K.M. dan dr. Satya Joewana, Sp.K.J. dalam buku Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba halaman 5 menjelaskan bahwa narkoba atau napza adalah obat atau bahan atau zat yang bukan tergolong makanan dan jika dihirup, diminum, ditelan atau disuntikkan, berpengarruh terutama pada kerja otak (susunan saraf pusat), dan sering menyebabkan ketergantungan. Akhirnya kerja otak berubah (meningkat atau menurun). Demikian pula fungsi vital organ tubuh lain (jantung, peredaran darah, pernapasan, dan lain-lain).

d.Soedjono D., S.H. dalam buku Narkotika dan Remaja halaman 1 menjelaskan bahwa narkoba adalah zat (substance) yang penggunaannya di Indonesia diatur dalam Undang-Undang No. 9 Tahun 1976 tanggal 26 Juli 1976 tentang narkotika.

Berdasarkan beberapa pendapat pakar diatas, maka dapat disimpulkan bahwa narkoba adalah obat atau bahan atau zat yang jika dikonsumsi (dihirup, ditelan, diminum atau disuntikkan) akan menimbulkan ketergantungan dan dapat mempengaruhi cara kerja otak (susunan saraf pusat) dan organ-organ vital lainnya.2. Fungsi dan Tujuan Narkoba

Penyalahgunaan narkoba telah memberikan dampak yang sangat buruk di kehidupan manusia. Narkoba menjadi sangat berbahaya apabila digunakan tidak sesuai dosis dan tidak berdasarkan petunjuk dokter. Namun demikan, narkoba sebenarnya memiliki fungsi dan tujuan tertentu. Narkoba hanya dapat digunakan untuk kepentingan pengobatan dan tujuan ilmu pengetahuan dengan izin Menteri Kesehatan, sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang No. 9 Tahun 1976 tentang Narkotika Bab II pasal 3 ayat 1.

Narkoba dalam bidang ilmu pengetahuan biasanya digunakan dalam pabrik farmasi untuk meracik berbagai macam obat-obatan yang di perlukan dalam bidang kedokteran. Selain itu, narkoba juga digunakan dalam bidang pengobatan atau kedokteran memiliki peran yang sangat penting. Beberapa fungsi narkoba di bidang kedokteran adalah sebagai berikut :a.Sebagai penghilang rasa sakit

Narkoba selalu digunakan oleh dokter di rumah sakit, terutama pada saat melakukan operasi. Narkoba ini digunakan oleh dokter untuk membius pasien agar pasiaen tidak merasakan sakit pada saat dioperasi. Narkoba yang digunakan sebagai penghilang rasa sakit adalah golongan opioida.

b. Meningkatkan daya tahan (stamina)

Narkoba juga biasanya digunakan dalam bidang kedokteran sebagai stimultan, yaitu untuk meningkatkan daya tahan dan stamina serta mengurangi rasa lelah. Narkoba yang termasuk golongan ini adalah kokain.

3. Penggolongan Narkoba

Bahaya ketergantungan, penggunaan, dan peredaran narkoba diatur dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 1997 tentang narkoba dan Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika. Narkoba yang disalahgunakan oleh sebagian masyarakat memiliki berbagai jenis. Penggolongan berbagai jenis narkoba berdasarkan peraturan yang berlaku adalah sebagai berikut :a. Narkotika

Narkotika yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan dan perubahan kesadaran, menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri. Menurut UU No. 22 Tahun 1997, narkotika dibagi menurut potensi yang menyebabkan ketergantungan adalah sebagai berikut :

1) Narkotika golongan I berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan. Tidak digunakan untuk terapi (pengobatan). Contohnya heroin, kokain, dan ganja. 2) Narkotika golongan II berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan. Digunakan pada terapi sebagai pilihan terakhir.Contohnya morfin, petidin, dan metadon.

3) Narkotika golongan III berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan dan banyak digunakan dalam terapi. Contohnya kodein.

b. Psikotropika

Psokotropika yaitu zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusan dan menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku yang dibagi menurut potensi yang dapat menyebabkan ketergantungan :

1) Psikotropika golongan I, amat kuat menyebabkan ketergantungan dan tidak digunakan dalam terapi. Contohnya MDMA (ekstasi), LSD dan STP.

2) Psikotropika golongan II, kuat menyebabkan ketergantungan dan digunakan amat terbatas dalam terapi. Contohnya amfetamin, metamfetamin (sabu), fensiklidin, dan ritalin.

3) Psikotropika golongan III, potensi sedang menyebabkan ketergantungan dan banyak digunakan dalam terapi. Contohnya pentobartial dan flunitrazepan.

4) Psikotropika golongan IV, potensi ringan menyebabkan ketergantungan dan sangat luas digunakan dalam terapi. Contohnya diazepam, klozapam, fenobartial, dan nitrazepam.

c.Zat Psikoaktif lain

Zat Psikoaktif lain yaitu zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak. Zat-zat ini tidak tercantum dalam peraturan perundang-undangan tentang narkotika dan psikotropika. Jenis-jenisnya adalah sebagai berikut :

1) Alkohol yang terdapat pada berbagai jenis minuman keras.

2) Inhalansia/solven yaitu gas atau zat yang mudah menguap yang terdapat pada berbagai keperluan pabrik, kantor, dan rumah tangga.3) Nikotin, yaitu terdapat pada tembakau.

4) Kafein yaitu terdapat pada kopi, minuman penambah energi dan obat sakit kepala tertentu.

Selain penggolongan tersebut, terdapat pula penggolongan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lain menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di bawah ini berdasarkan pengaruhnya pada tubuth manusia :a.Opioida, berpengaruh mengurangi rasa nyeri dan menyebabkan mengantuk dan turunnya kesadaran.

b.Ganja, menyebabkan perasaan riang, meningkatkan daya khayal, dan berubahnya perasaan waktu.

c.Kokain dan daun koka, tergolong stimulansia (meningkatkan aktivitas otak dan fungsi organ tubuh lain).d.Golongan amfetamin (stimulansia), amfetamin, ekstasi, sabu.

e.Alkohol, terdapat pada minuman keras.

f. Halusinogen, memberi halusiansi (khayal). Contohnya LSD.

g.Sedativa atau hipnotika, yaitu obat tidur atau penenang. Contohnya pil BK dan MG.h.PCP. Contohnya fensiklidin.

i.Nikotin, terdapat pada tembakau.k.Kafein, terdapat dalam kopi, berbagai jenis obat penghilang rasa sakit atau nyeri dan minuman kola.

4. Wujud Narkoba

Narkoba yang sering disalahgunakan oleh manusia memiliki berbagai macam bentuk atau wujud. Narkoba-narkoba tersebut sengaja dibuat dalam beberapa bentuk atau wujud dengan tujuan agar lebih mudah dikonsumsi ataupun agar lebih mudah disembunyikan sehingga tidak diketahui keberadaannya oleh petugas yang berwenang.

Beberapa wujud atau bentuk narkoba adalah sebagai berikut :a.Narkoba alam

Narkoba alam yaitu narkoba yang berasal dari alam dan berbentuk dedaunan dan getah yang teknis penggunaannya sangat praktis, yang terdiri atas :1) Bentuk daun , misalnya ganja yang bentuknya mirip daun teh kering dan warnanya hijau kecokelatan.

2)Bentuk getah, misalnya canabis yang wujudnya kental dan berwarna cokelat tua.

b.Narkoba sintetik

Narkoba sintetik adalah narkoba yang dioah secar kimiawi yang terdiri atas :

1)Bentuk cairan, misalnya morfin yang wujudnya mirip cairan alkohol murni dan berwarna bening.2)Bentuk tablet atau kapsul, misalnya tablet cosadon berwarna merah muda, megadon berwarna putih, rohypnol berwarna putih, kapsul membutal berwarna kuning, dan trandene berwarna kuning tua.3)Bentuk serbuk, misalnya morfin dan heroin putih yang berwarna putih dan berwujud mirip tepung.III. METODOLOGI

A.Jenis Tulisan

Jenis tulisan yang digunakan dalam makalah ini adalah tulisan argumentasi dan eksposisi. Tulisan ini berisi alasan-alasan, gagasan-gagasan, penjelasan-penjelasan dan dilengkapi dengan contoh-contoh sebagai pembuktian atas masalah yang dibahas. Penjelasan yang diberikan disertai dengan contoh berupa opini.

B.Objek Tulisan

Objek penulisan dalam makalah ini adalah penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Adapun subjek penulisan dalam makalah ini adalah penulis dan memiliki sasaran untuk mengetahui pentingnya pencegahan penyalahgunaan narkoba terhadap pola perilaku remaja.B. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data atau bahan dalam makalah ini menggunakan metode sebagai berikut :

1. Mengutip secara langsung yaitu mengambil pendapat atau bahan atau data yang terdapat dalam literatur kemudian dimasukkan dalam karya tulis.

2.Mengutip secara tidak langsung yaitu mengambil pendapat atau bahan atau data yang terdapat dalam literatur untuk diolah dan diringkas kemudian dimasukkan dalam karya tulis.

3. Otoritas yaitu bertanya kepada orang-orang yang mengetahui banyak hal tentang masalah yang dikaji.IV. PEMBAHASANA.Cara Kerja Narkoba

Narkoba yang dikonsumsi oleh para pecandu akan menimbulkan reaksi pada sebagian organ-organ tubuh. Narkoba berpengaruh pada bagian otak yang merupakan pusat kehidupan perasaan. Bagian ini disebut sistem limbus. Hipotalamus (pusat kenikmatan pada otak) adalah bagian dari sistem limbus. Narkoba menghasilkan perasa high dengan mengubah susunan biokimia molekul pada sel otak yang disebut neurotransmitter.

Dapat dikatakan bahwa otak bekerja dengan motto jika merasa enak, lakukanlah. Otak kita memang dilengkapi alat untuk menguatkan rasa nikmat dan menghindarkan rasa sakit atau tidak enak untuk membantu kita memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti rasa lapar, haus, rasa hangat dan tidur. Mekanisme ini merupakan mekanisme pertahanan diri. Jika kita lapar, otak menyampaikan pesa untuk mencari makanan yang kita butuhkan. Kita berupaya mencari makanan itu dan menempatkannya di atas segala-galanya. Kita rela meninggalkan pekerjaan dan kegiatan lain demi memperoleh makanan itu.

Yang terjadi pada adiksi adalah semacam pembelajaran sel-sel otak pada pusat kenikmatan (hipotalamus). Jika mengonsumsi narkoba, otak akan membaca tanggapan kita. Jika merasa nikmat, otak mengeluarkan neurotransmitter yang menyampaikan peasan zat ini berguna bagi mekanisme pertahanan tubuh, jadi ulangilah pemakaiannya. Jika memakai narkoba lagi, kita kembali merasa nikmat dan seolah-olah kebutuhan kita terpuaskan. Otak akan merekamnya sebagai suatu yang harus dicari sebagai prioritas. Akibatnya otak membuat program salah dan seolah-olah kita memang memerlukannya sebagai mekanisme pertahanan diri sehingga lama-kelamaan terjadilah kecanduan.B.Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Penyalahgunaan Narkoba

Narkoba sebagai salah satu barang yang diharamkan, baik oleh agama maupun negara telah menjadi suatu masalah publik yang cukup menakutkan. Walaupun hampir semua masyarakat telah mengetahui dampak yang dapat ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba, barang haram tersebut tetap masih beredar di masyarakat dan dikonsumsi oleh sebagian masyarakat. Adapun beberapa faktor penyebab terjadinya penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat, khususnya remaja adalah sebagai berikut :1.Keyakinan adiktif

Keyakinan adiktif merupakan keyakinan tentang diri sendiri dan orang-orang lain serta dunia di sekitarnya. Semua keyakinan itu menentukan perasaan-perasaan, kepribadian dan perilakunya sehari-hari. Beberapa keyakinan yang mendorong seseorang menjadi pecandu adalah ingin tampil sempurna, ingin menguasai dan mengendalikan orang lain atau keadaan, ingin bebas dari penderitaan tanpa perlu usaha. Dalam kenyataan hal tersebut tidak mungkin tercapai. Olehnya itu, mereka menjadikan narkoba sebagai pemacu semangat.

2.Kepribadian adiktif

Sebagian masyarakat ada yang memiliki kepribadian adiktif. Hanya saja tingkatannya yang mungkin berbeda dan menentukan apakah sifat-sifat itu mendorong seseorang menjadi pecandu atau tidak. Beberapa ciri kepribadian adiktif adalah terobsesi pada diri sendiri, kurang jati diri, hidup tanpa makna dan tujuan, depresi, dan sering berkhayal. Oleh karena itu, narkoba dijadikan sebagai bagian dari hidup mereka.3. Ketidakmampuan menghadapi masalah

Banyak orang yang tinggal dalm keluarga dan masyarakat yang adiktif. Mereka dibesdarkan dalam keyakinan-keyakinan yang salah dan keliru. Sedikit sekali orang yang dapat menjadi teladan, sementara masalah yang dihadapi cukup berat. Akibatnya mereka lebih memilih mencandu narkoba sebagai wujud kekesalan dan pelampiasan atas berbagai masalah yang dihadapi.

4. Tidak terpenuhinya kebutuhan emosional, sosial, dan spiritual

Banyak orang tidak memeroleh kebutuhan yang seharusnya diterima yaitu penerimaan tanpa syarat, keakraban, rasa nyaman, makna dan tujuan hidup, kemandirian, serta kegembiraan. Mereka dibesarkan dalam suasana perasaan yang negatif. Ditambah ketidakmampuan mengatasi masalah dan toleransi terhadap stres, frustasi serta keyakinan-keyakinan salah atau keliru, timbul cemas, marah, kesepian, depresi yang menjadi pemicu untuk mencari kepuasan, pelampiasan, dan rasa nyaman hanya dengan mengonsumsi narkoba.5. Kurangnya dukungan sosial

Tanpa dukungan sosial yang memadai dari keluarga, sekolah, dan masyarakat,ketidakmampuan mengahadapi masalah menyebabkan orang mencari penyelesaiannya pada narkoba atau pengubah suasana hati.6.Adanya oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab

Penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat, khususnya remaja tidak lepas dari perbuatan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Walaupun mereka telah mengetahui sanksi-sanksinya, mereka mengedarkan narkoba di masyarakat karena keuntungan yang menggiurkan. C. Pengaruh Penyalahgunaan narkoba Terhadap Pola Perilaku Remaja

Narkoba yang telah disalahgunakan oleh sebagian masyarakat menimbulkan berbagai dampak di kehidupan manusia. Dampak yang ditimbulkan oleh narkoba memang sangat berbahaya. Narkoba dapat merusak kesehatan manusia baik secara fisik, emosi maupun perilaku pemakainya.

Para pemakai narkoba akan mengalami perubahan emosi dan perilaku yang sangat drastis antara lain sebagai berikut :

1. Jika ditegur atau dimarahi, pemakai akan menunjukkan sikap membangkang.

2. Malas.

3. Sering melupakan tanggung jawab.

4. Jarang mengerjakan tugas.

5. Menunjukkan sikap tidak peduli.

6. Menjauh dari keluarga.

7. Mencuri uang di rumah, sekolah, atau di tempat pekerjaan.

8. Menggadaikan barang-barang berharga di rumah.

9. Sering menyendiri.

10. Sering menghabiskan waktu di tempat-tempat sepi dan gelap seperti kamar tidur, kloset, gudang, atau kamar mandi.11. Bersikap manipulatif.

12. Sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alas an.

13. Perilaku seksual meningkat dan terangsang.

Sebagian besar pemakai narkoba mulai berperilaku menyimpang setelah mengalami kecanduan dan sakau. Hal tersebut merupakan efek dari narkoba yang dikonsumsi oleh para pemakai.

D. Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Remaja

Tindakan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja telah menimbulkan dampak negatif yang sangat besar. Remaja merupakan generasi penerus bangsa yang harus dibina dan diarahkan agar tidak terjerat dalam tindakan penyalahgunaan narkoba. Mengingat banyaknya dampak yang dapat ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja, maka diperlukan berbagai upaya yang harus dilakukan untuk mencegah semakin menyebarnya narkoba di kalangan remaja. Beberapa upaya pencegahan merebaknya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja adalah sebagaim berikut :1. Pendekatan penegakan hukum

Pendekatan hukum yang dimaksud adalah dengan cara mengurangi suplai. Para aparat penegak hukum harus menjauhkan narkoba dari penggunaannya atau peredarannya oleh masyarakat dengan menekan suplai (pemasokan) narkoba terutama yang dilakukan di luar ketentuan hukum (illegal) dan menyangkut peredaran gelap (illicit) melalui kegiatan represif dan yudikatif.2. Pendekatan kesejahteraan

Pendekatan kesejahteraan yang dimaksud adalah dengan mengurangi kebutuhan masyarakat akan narkoba melalui melalui kegiatan pencegahan, pembinaan, dan terapi.3. Peningkatan keimanan dan ketakwaan

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba adalah melalui jalur agama. Kita harus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan cara salat, memperdalam ilmu agama, dan menjauhkan diri dari segala larangan Tuhan.4. Menerapkan kebijakan Sekolah Bebas Narkoba

Program Sekolah Bebas Narkoba merupakan program yang disusun dan dikembangkan secara komprohensif dan terpadu di lingkungan sekolah dengan membangun budaya anti narkoba, anti kekerasan, dan penegakan disiplin untuk mencegah dan menanggulangi masalah penyalahgunaan narkoba dan kekerasan.5. Melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan positif

Salah satu yang dapat dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba adalah melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang berbau positif. Berbagai kegiatan positif tersebut dinilai dapat memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba sehingga dapat terhindar dari penyalahgunaan narkoba.

Melalui upaya-upaya tersebut, maka diharapkan remaja sebagai generasi penerus bangsa dapat terhindar dari tindakan penyalahgunaan narkoba dan dapat mewujudkan cita-cita luhur bangsa di masa yang akan datang.

V. PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Narkoba yang disalahgunakan dapat menimbulkan efek pada tubuh yaitu kecanduan karena obat terlarang tersebut dapat memengaruhi dan merusak otak sebagai susunan saraf pusat.2. Beberapa faktor penyebab terjadinya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja antara lain adanya keyakinan adiktif, kepribadian adiktif, ketidakmampuan menghadapi masalah, tidak terpenuhinya kebutuhan emosional, sosial, dan spiritual, kurangnya dukungan sosial, dan adanya oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.3. Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja telah menimbulkan kerusakan moral putra-putri bangsa. Pengaruh penyalahgunaan narkoba terhadap perilaku remaja antara lain timbulnya sifat malas, tidak bertanggungjawab, mencuri, ingkar janji, berbohong, dan lain-lain.4. Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja antara lain menerapkan pendekatan penegakan hukum, kesejahteraan, kebijakan Sekolah Bebas Narkoba, meningkatkan keimanan dan ketakwaan, melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan positif.B.Saran

Dari beberapa kesimpulan yang dikemukakan, maka diajukan saran sebagai berikut :

1. Sebaiknya pembaca lebih menyadari dampak yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba.

2. Sebaiknya pembaca lebih menjaga diri dari pergaulan bebas agar tehindar dari penyalahgunaan narkoba.3. Hendaknya pembaca turut mendukung upaya-upaya pemerintah dalam memberantas penyalahgunaan narkoba di Indonesia.4. Sebaiknya pemerintah lebih meningkatkan upaya-upaya dalam pencegahan dan penanggulangan narkoba.

DAFTAR PUSTAKA

Ahira, Anne. 2010. Penyalahgunaan Narkoba. Online. (http//asiabrain.com). Diakses 21 Mei 2010.

Alby. 2009. Wujud Narkoba. Online. (http//bukangudangbiasa.blogspot.com). Diakses 21 Mei 2010.

Dampak Positif Napza dari Segi Kesehatan. 2010. Online (http//lowongankerjabaru.net). Diakses 21 Mei 2010.

Dirdjosisworo, Soedjono. 1983. Narkotika dan Remaja. Bandung : Alumni.

Martono, Lydia Harlina dan Satya Joewana. 2005. Modul Latihan Pemulihan Pecandu Narkoba Berbasis Masyarakat. Jakarta : Balai Pustaka. . 2006. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta : Balai Pustaka.Narkoba. 2008. Online. (http//id.wikipwdia.org). Diakses 20 Mei 2010.

Narkoba dan Penyalahgunaannya. 2009. Online. (http//narkobaku.tripod.com). Diakses 20 Mei 2010.

Taqwin, Imam Muhammad. 2009. Upaya Pencegahan Narkoba. Online. (http//tarmizi.wordpress.com). Diakses 21 Mei 2010.

Teguh. 2010. Narkotika. Online. (http//r.yuwie.com). Diakses 21 Mei 2010.13