makalah i (tes prestasi sebagai bantuan dalam pembelajaran)

Upload: putubudiana

Post on 01-Mar-2018

365 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    1/27

    EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

    TES PRESTASI SEBAGAI BANTUAN

    DALAM PROSES PEMBELAJARAN

    OLEH:

    KELOMPOK I

    I PUTU BUDIANA (NIM. 1529051007)

    NI PUTU URIP VIDANTI (NIM. 1529051034)

    NI WAYAN SANJIWANI UTAMI (NIM. 1529051035)

    I GEDE KARYA DANU PALGUNA (NIM. 1529051036)

    PUTU WIDYANTI SUKANADI (NIM. 1529051039)I MADE ADY SUCIPTA (NIM. 1529051042)

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

    PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

    2016

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    2/27

    ii

    KATA PENGANTAR

    Om Swastyastu

    Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan

    Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan

    makalah yang berjudul Tes Prestasi Sebagai Bantuan dalam Proses

    Pembelajarantepat pada waktunya dengan hasil yang cukup maksimal.

    Dalam penyusunan makalah ini penulis mendapat banyak bantuan dan

    dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis

    menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:1 Bapak Dr. I Wayan Sadra, M.Ed. selaku dosen pengampu mata kuliah

    Evaluasi Pembelajaran Matematika.

    2

    Bapak Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah

    Evaluasi Pembelajaran Matematika.

    3 Pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

    Jika dalam penyampaian penulis terdapat hal yang kurang berkenan dalam

    makalah ini, penulis mohon maaf yang sedalam-dalamnya. Penulis mengharapkan

    kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan

    makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua

    pihak.

    Om anthi anthi anthi Om

    Denpasar, 13 Maret 2016

    Penulis

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    3/27

    iii

    DAFTAR ISI

    Cover i

    Kata Pengantar ii

    Daftar Isi iii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1

    Latar belakang 1

    1.2 Rumusan Masalah 2

    1.3 Tujuan Penulisan 3

    1.4

    Manfaat Penulisan 3

    BAB II PEMBAHASAN

    2.1 Evaluasi dalam Proses Pembelajaran 4

    2.2

    Pengaruh Tes dalam Proses Pembelajaran 9

    2.3 Evaluasi Kompetensi Minimum dan Pembelajaran Siswa 11

    2.4 Prinsip Dasar dari Tes Prestasi 11

    2.5 Penilaian Acuan Normatif dan Penilaian Acuan Patokan 19

    BAB III PENUTUP

    3.1 Simpulan 23

    3.2 Saran 23

    Daftar Pustaka

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    4/27

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1

    Latar Belakang

    Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan teknologi, pendidikan

    menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi bagi tersedianya sumber daya manusia

    yang handal dan berkualitas. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut

    diperlukan suatu perhatian yang mendalam pada setiap aspek pendidikan, salah

    satunya adalah tahap evaluasi pembelajaran, untuk mengetahui sejauh mana

    tujuan pendidikan tersebut telah tercapai. Ketika proses pembelajaran dipandang

    sebagai proses perubahan tingkah laku siswa, peran evaluasi dalam prosespembelajaran menjadi sangat penting.

    Dalam pelaksanaan pendidikan, sangat diperlukan adanya suatu evaluasi

    pembelajaran untuk dapat mengukur sejauhmana tingkat keberhasilan proses

    pembelajaran. Dalam UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

    dijelaskan bahwa evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan,

    dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada

    setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban

    penyelenggaraan pendidikan. Evaluasi dalam proses pembelajaran diartikan

    sebagai sebuah proses membandingkan sesuatu dengan satu ukuran yang bersifat

    kuantitatif dan mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik

    atau buruk yang bersifat kualitatif. Sebagai bagian yang sangat penting dari

    sebuah proses pembelajaran, evaluasi hendaknya dirancang dan dilaksakan oleh

    guru. Dengan melakukan evaluasi ketika melaksanakan proses pembelajaran,

    guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan proses pembelajaran dan akan

    memperoleh bahan masukan untuk menentukan langkah selanjutnya. Mengingat

    hal tersebut, perlu diadakan evaluasi dalam proses pembelajaran secara terus

    menerus dan berkesinambungan (kontinu) sebagai alat pemantau tentang

    keefektifan proses belajar serta prestasi belajar siswa.

    Untuk memudahkan proses evaluasi tersebut, diperlukan berbagai jenis

    alat evaluasi. Secara umum, tes prestasi yang digunakan dalam evaluasi maupun

    pengujian dibagi menjadi beberapa jenis, yang pemberiannya didasarkan pada

    tahap-tahap pembelajaran tertentu. Mulai dari tes awal atau penempatan yang

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    5/27

    2

    diberikan pada tahap awal pembelajaran, tes formatif selama pembelajaran

    dilakukan dengan mengikutsertakan tes diagnosa untuk megetahui kesulitan-

    kesulitan siswa, serta tes sumatif untuk melihat secara keseluruhan tingkat

    pemahaman siswa. Tes tersebut harus dapat mendukung dan memperkuat semua

    aspek dalam proses pembelajaran. Tes tersebut dapat membantu guru dan siswa

    dalam menilai kesiapan pembelajaran, mengawasi kemajuan suatu proses

    pembelajaran, mendiagnosa kesulitan-kesulitan, dan mengevaluasi hasil

    pembelajaran. Tes-tes tersebut digunakan untuk mencapai tujuan dasar dari

    dilaksanakannya pembelajaran, yaitu untuk memperoleh balikan secara terus-

    menerus. Fungsi tersebut secara tidak langsung dapat digunakan sebagai

    perbaikan proses pembelajaran bagi guru maupun balikan berkenaan dengan

    keberhasilan maupun kegagalan proses belajar siswa. Efektivitas evaluasi dapat

    ditingkatkan dengan mengamati seperangkat prinsip dasar yang didasarkan pada

    perbedaan antara penilaian acuan normatif dan penilaian acuan patokan.

    Tes ini merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk menilai

    pencapaian prestasi siswa dikelas, disamping itu metode tersebut merupakan

    prosedur yang sangat diperlukan dalam proses pembelajaran yang bersifat

    individual maupun terprogram. Meskipun penggunaannya sangat luas dalam

    mengevaluasi dan membimbing proses pembelajaran siswa, banyak guru yang

    menerima sedikit informasi dan pelatihan mengenai bagaimana menyusun tes

    prestasi yang baik. Tes prestasi merupakan suatu prosedur sistematik untuk

    mengukur seberapa banyak siswa yang telah belajar. Meskipun tes tersebut

    ditekankan pada pengukuran hasil belajar, hal tersebut tidak berarti hanya bisa

    digunakan pada akhir proses pembelajaran. Namun kenyataannya yang terjadi, tes

    ini dipandang sebagai bentuk atau kegiatan yang digunakan sebagai penilaianakhir. Meskipun hal tersebut dimungkinkan dalam proses evaluasi, namun fungsi

    ini hanya merupakan salah satu dari manfaat pemberian tes prestasi.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, permasalahan yang

    dikaji dalam makalah ini antara lain:

    1.2.1 Bagaimana proses evaluasi dalam pembelajaran ?

    1.2.2 Bagaimana pemberian dan pengaruh tes prestasi dalam pembelajaran ?

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    6/27

    3

    1.2.3 Apa yang dimaksud dengan evaluasi kompetensi minimum dan

    pembelajaran siswa ?

    1.2.4 Bagaimana prinsip-prinsip dasar dari tes prestasi dalam pembelajaran ?

    1.2.5 Apa yang dimaksud dengan Penilaian Acuan Normatif (PAN) dan

    Penilaian Acuan Patokan (PAP) ?

    1.3 Tujuan Penulisan

    Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, tujuan penulisan

    dalam makalah ini antara lain:

    1.3.1 Untuk mengetahui proses evaluasi dalam pembelajaran.

    1.3.2 Untuk mengetahui pemberian dan pengaruh tes prestasi dalam

    pembelajaran.

    1.3.3 Untuk mengetahui evaluasi kompetensi minimum dan pembelajaran

    siswa.

    1.3.4 Untuk mengetahui prinsip-prinsip dasar dari tes prestasi dalam

    pembelajaran.

    1.3.5 Untuk mengetahui pengertian dari Penilaian Acuan Normatif (PAN)

    dan Penilaian Acuan Patokan (PAP).

    1.4 Manfaat Penulisan

    Hasil penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan

    pembelajaran matematika. Manfaat tersebut antara lain:

    1. Bagi penulis, makalah ini dapat memberikan pengalaman langsung

    sebagai calon guru matematika dalam mempraktekkan teori-teori yangtelah didapat di perkuliahan.

    2. Bagi pembaca, makalah ini dapat memberikan informasi langsung

    mengenai peranan dan pengaruh tes prestasi dalam proses pembelajaran.

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    7/27

    4

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1

    Evaluasi dalam Proses Pembelajaran

    Dalam rangka mewujudkan keseluruhan fungsi dari tes, dipandang perlu

    untuk melakukan evaluasi yang terintegrasi dalam proses pembelajaran.

    Penyusunan tes harus dipertimbangkan selama merencanakan proses

    pembelajaran dan dapat memenuhi berbagai prinsip dasar dalam pembelajaran.

    Mulai dari tahap awal hingga akhir terdapat berbagai macam evaluasi yang harus

    diambil guru.

    Dalam makalah ini akan dibahas mengenai tiga jenis keputusan guru yangdapat dibuat dengan bantuan tes: 1) keputusan dalam memulai proses

    pembelajaran; 2) keputusan selama proses pembelajaran; dan 3) keputusan pada

    akhir proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, juga akan diperkenalkan

    jenis tes yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran.

    1. Tahap Awal Pembelajaran (Tes Penempatan)

    Terdapat dua masalah utama yang harus dijawab oleh guru sebelum

    melangsungkan proses pembelajaran:

    1. Sejauh mana keterampilan dan pemahaman awal siswa yang diperlukan

    untuk memulai pembelajaran?

    2.

    Sejauh mana hasil belajar yang telah dicapai siswa berdasarkan

    pembelajaran yang direncanakan?

    Jawaban dan informasi terkait pertanyaan pertama dapat diperoleh dengan

    melaksanakan tes awal (tes kesiapan). Tes ini merupakan jenis tes yang diberikan

    pada awal proses pembelajaran, yang melingkupi semua kemampuan prasyarat

    yang diperlukan agar dapat mengikuti pembelajaran yang direncanakan dengan

    baik. Sebagai contoh, tes tentang kemampuan komputasi harus diberikan pada

    awal pembelajaran aljabar, atau tes grammar bahasa Inggris harus diberikan

    sebelum memulai pembelajaran bahasa Jerman. Siswa yang tidak memenuhi

    prasyarat minimal untuk mengikuti pembelajaran dapat diberikan tugas remidial

    atau ditempatkan pada sesi khusus yang memerlukan prasyarat yang lebih minim

    dari yang biasa diberikan.

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    8/27

    5

    Pertanyaan kedua dapat dijawab dengan memberikan tes penempatan yang

    melingkupi keseluruhan hasil yang diharapkan dari proses pembelajaran yang

    direncanakan. Tes yang dilakukan mungkin sama dengan tes yang diberikan pada

    akhir pembelajaran, namun akan lebih baik jika diberikan dengan bentuk yang

    berbeda. Tes ini akan memberikan informasi apakah siswa telah menguasai

    beberapa materi yang direncanakan masuk dalam topik pembelajaran. Apabila hal

    tersebut terjadi, maka guru harus mengubah rencana pembelajarannya, mendorong

    siswa tersebut untuk melewati beberapa materi tertentu dan menempatkan siswa-

    siswa tersebut pada tahapan yang lebih maju selama proses pembelajaran.

    Gambaran tentang tes penempatan diberikan pada bagan berikut.

    Bagan1. Model sederhana pemberian tes penempatan.

    Tes penempatan tidak selalu diperlukan. Guru merupakan subjek utama

    yang mengetahui sejauh mana kemampuan siswa, sehingga dapat mengetahui

    pemahaman terdahulu mereka. Hal ini berakibat pada tidak diperlukannya tes

    awal pada awal pembelajaran. Dengan kata lain, beberapa bagian atau unit materi

    mungkin tidak memerlukan prasyarat dalam proses pembelajarannya. Beberapa

    materi dalam pembelajaran mungkin merupakan materi baru bagi siswa sehingga

    dapat diasumsikan bahwa tidak ada siswa yang memiliki pemahaman atau

    mencapai hasil belajar yang diharapkan. Tes penempatan kemungkinan akan

    sangat berguna ketika guru tidak mengetahui keterampilan dan tingkat

    Tes Penempatan

    (Untuk menentukan kesiapan siswa)

    Tes Awal (Tes Kesiapan)

    Apakah siswa telah memiki

    kemampuan prasyarat?

    Tes Penempatan

    Apakah siswa telah memahami hasil

    belajar yang direncanakan?

    Menyiapkan siswa untuk

    belajarLanjutkan rencana

    pembelajaran

    Berikan siswa program

    lanjutan (melanjutkan materi

    atau tidak)

    Tidak TidakYa Ya

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    9/27

    6

    pemahaman siswa serta hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dinyatakan

    dengan jelas dan terurut.

    2.

    Tahap Pelaksanaan Pembelajaran (Tes Formatif dan Diagnosa)

    Selama pelaksanaan pembelajaran, yang menjadi perhatian utama guru

    adalah kemajuan belajar yang dicapai oleh siswa. Pertanyaan yang harus dijawab

    adalah:

    1. Materi mana yang telah dipelajari dan dikuasai siswa? Pada tahap mana

    siswa memerlukan bantuan?

    2. Siswa mana yang mengalami masalah dalam pembelajarannya sehingga

    memerlukan remidial?Tes yang digunakan untuk mengawasi kemajuan siswa selama proses

    pembelajaran dikenal sebagai tes formatif. Tes formatif merupakan jenis tes yang

    disusun untuk mengukur sejauh mana siswa mampu menguasai materi dalam

    pembelajaran. Tes ini hampir sama dengan kuis atau ulangan harian yang biasa

    digunakan, namun lebih ditekankan pada 1) mengukur pemahaman terkait materi

    yang dipelajari dalam setiap pembelajaran, dan 2) menggunakan hasilnya untuk

    meningkatkan kualitas pembelajaran. Tujuan dari pemberian tes ini adalah untuk

    mengidentifikasi keberhasilan dan kendala belajar siswa sehingga penyesuaian

    dalam pembelajaran dapat dibuat. Ketika sebagian besar siswa gagal dalam tes,

    maka materi yang diujikan dalam tes tersebut harus diajarkan kembali dalam

    kelompok. Namun apabila hanya sebagian kecil siswa yang gagal, bisa diberikan

    beberapa alternatif metode yang biasanya disisipkan dalam pembelajaran seperti

    tugas membaca buku atau materi selanjutnya, pemberian visual dan lainnya.

    Jika masalah siswa dalam pembelajaran terlalu rumit sehingga tidak bisa

    diperbaiki melalui tes sisipan, perlu dilakukan pembelajaran lebih lanjut untuk

    mengetahui penyebab kesulitan siswa tersebut. Dalam hal ini, diperlukan tes

    diagnosa. Tes ini pada umumnya terdiri dari sebagian besar unit tes pada setiap

    materi tertentu, dengan sedikit variasi dari satu bagian kebagian lainnya sehingga

    penyebab masalah dalam pembelajaran dapat diidentifikasi. Tes diagnosa

    merupakan upaya untuk menjawab pertanyaan berikut:

    1. Apakah siswa mengalami kesulitan karena mereka tidak paham

    mengenai kombinasi bilangan?

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    10/27

    7

    2. Apakah siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari bahasa Jerman

    karena mereka kurang memiliki pemahaman tentang perbendaharaan kata

    ataugrammar?

    3.

    Apakah siswa tidak mampu untuk menerapkan prinsip-prinsip kedalam

    situasi baru karena mereka tidak memahami prinsip tersebut atau

    pengetahuan mereka terkait konsep tertentu kurang? Atau mungkin

    konsep baru tersebut kurang familiar dengan mereka?

    Berdasarkan hal tersebut, tes diagnosa lebih menekankan pada sumber

    kesulitan yang dialami siswa sehingga masalah-masalah tersebut dapat ditemukan

    dan diperbaiki.

    Tes formatif menentukan apakah siswa telah mampu menguasai materi

    yang telah diajarkan, disamping itu memberikan informasi tentang bagaimana

    memperbaiki kekurangan pembelajaran. Tes diagnosa dirancang untuk

    mengetahui lebih dalam penyebab kekurangan pembelajaran yang mungkin tidak

    terselesaikan melalui tes formatif. Namun hal tersebut tidak berarti bahwa semua

    masalah dalam pembelajaran dapat diatasi dengan memberikan tes formatif dan

    diagnosa. Semua itu hanya salah satu alat untuk membantu mengidentifikasi dan

    mendiagnosa masalah-masalah khusus dalam pembelajaran sehingga langkah-

    langkah tepat dalam pemberian remidial dapat dilakukan. Gambaran tentang tes

    formatif dan diagnosa diberikan pada bagan berikut.

    Bagan 2. Model sederhana pemberian tes formatif dan diagnosa.

    Tes Formatif

    (Untuk melihat kemajuan belajar)

    Apakah siswa telah mencapai hasil

    belajar yang diharapkan?

    Lakukan remidial individu

    maupun dalam bentuk kelompok

    Berikan umpan balik atau

    penguatan dalam pembelajaran

    Tes Diagnosa

    Untuk menemukan kesulitan siswa

    Lanjutkan sesuai rencana

    pembelajaran

    YaTidak

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    11/27

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    12/27

    9

    2.2 Pengaruh Tes dalam Proses Pembelajaran

    Selain untuk meningkatkan hasil pembelajaran, penggunaan tes dapat

    membantu (1) meningkatkan motivasi siswa, (2) mempertahankan dan mengirim

    konsep dalam pembelajaran, (3) meningkatkan pemahaman diri siswa, dan (4)

    memberikan umpan balik mengenai keefektifan pembelajaran. Masing-masing

    akan dibahas sebagai berikut.

    1.Tes Meningkatkan Motivasi Siswa

    Evaluasi secara periodik memotivasi siswa dengan memberikan gambaran,

    hasil belajar apa yang harus mereka raih, dengan memberikan umpan balik

    mengenai kemajuan belajar yang telah siswa tersebut peroleh. Harapandilaksanakannya tes adalah untuk membangkitkan aktivitas belajar yang lebih

    besar dari yang diharapkan dan mengarah tujuan dari jenis pembelajaran yang

    dilakukan. Meskipun pengaruh tes ini terkadang dianggap tidak diinginkan,

    seperti ketika tes hanya mengukur pengingatan kembali dari tindakan, hal itu tidak

    perlu menjadi pengaruh negatif. Kontribusinya terhadap peningkatan belajar

    tergantung pada bagaimana kemampuan tes ini mencerminkan hasil belajar yang

    diinginkan dari siswa, dan bagaimana guru menggunakan hasilnya.

    Jika prinsip-prinsip tes ditekankan dalam pengajaran, guru bisa

    mengharapkan siswa untuk mengerahkan upaya yang lebih besar dalam belajar,

    bagaimana menerapkan prinsip-prinsip tersebut. Selain itu, jika hasil tes

    dilaporkan kepada siswa sesegera mungkin, umpan balik ini memberikan

    informasi mengenai kelebihan dan kelemahan mereka dalam menerapkan prinsip-

    prinsip lebih lanjut dan menunjukkan perubahan apa yang diperlukan untuk lebih

    mengefektifkan kinerja yang telah dicapai. Jadi, tes yang dibuat dengan benar

    dapat memotivasi siswa untuk bekerja menuju tujuan pembelajaran, tentu saja

    dengan membangkitkan aktivitas belajar yang lebih besar, dengan mengarahkan

    ke arah hasil pembelajaran yang diinginkan.

    2.Tes Sebagai Bantuan Dalam Menguatkan dan Meningkatkan Pemahaman

    Siswa

    Tes cenderung mengarahkan upaya belajar siswa kearah tujuan yang akan

    diukur. Tes dapat digunakan sebagai alat untuk mempertahankan dan mengirim

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    13/27

    10

    konsep-konsep pembelajaran di kelas. Secara umum, hasil belajar pada tingkat

    pemahaman, aplikasi, dan interpretasi, akan dipertahankan dalam waktu lama dan

    memiliki nilai transfer yang lebih besar dibandingkan hasil pada tingkat

    pengetahuan. Dengan memasukkan langkah-langkah yang lebih kompleks dalam

    tes, guru dapat mengarahkan perhatian pada bagaimana memperkuat

    keterampilan, pemahaman, aplikasi, dan interpretasi yang sedang berkembang.

    Dengan demikian, tes ini dapat digunakan sebagai penambah dan pelengkap

    upaya pengajaran, dan meningkatkan kemungkinan bahwa pembelajaran akan

    memberikan makna yang lebih besar kepada siswa.

    3.

    Tes Sebagai Bantuan Pemahaman Diri SiswaSebuah tujuan utama dari semua pembelajaran adalah untuk membantu

    individu memahami diri mereka lebih baik sehingga mereka dapat membuat

    keputusan yang lebih cerdas dan mengevaluasi diri dengan lebih efektif.

    Pelaksanaan evaluasi secara periodik dan umpan balik dari hasil, dapat membantu

    siswa memperoleh wawasan tentang hal-hal yang dapat mereka lakukan dengan

    baik, kesalahpahaman yang perlu dikoreksi, tingkat keterampilan yang mereka

    miliki pada situasi yang beragam, dan sejenisnya. Informasi tersebut memberikan

    siswa dasar yang lebih objektif untuk merencanakan program studi, untuk

    memilih pengalaman pendidikan masa depan, dan untuk mengembangkan

    keterampilan evaluasi diri. Tes yang dibuat dengan benar cenderung memberikan

    bukti dari perkembangan pembelajaran seperti cara yang objektif dan tidak

    memihak, bahwa hasilnya dapat diterima dengan sedikit perlawanan atau

    perubahan. Hal ini mengasumsikan, bahwa tes digunakan untuk meningkatkan

    kualitas pembelajaran dan tidak mengancam keberadaan siswa.

    4.Tes Memberikan Umpan Balik Mengenai Efektivitas Pembelajaran

    Hasil tes prestasi dapat digunakan untuk mengevaluasi berbagai aspek dari

    proses pembelajaran. Tes dapat membantu menentukan sejauh mana objek

    pembelajaran bersifat realistik, apakah metode dan materi pengajaran yang

    digunakan tepat, dan seberapa baik pengalaman belajar diperoleh. Hasil tes tidak

    hanya mengungkapkan kelemahan belajar yang dicapai oleh masing-masing

    siswa, tetapi ketika hasil belajar kelompok juga dianggap secara keseluruhan, tes

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    14/27

    11

    dapat mengungkapkan kelemahan dalam pembelajaran. Ketika mayoritas siswa

    cenderung buruk pada item tes yang sama, hal tersebut mungkin merupakan

    kesalahan siswa, namun kesulitan yang lebih pasti mungkin ditemukan dalam

    pembelajaran. Para guru dalam kasus tersebut dapat berjuang untuk hasil belajar

    yang tidak dapat dicapai siswa, atau guru dapat menggunakan metode efektif

    untuk membawa perubahan yang diinginkan. Respons siswa dari hasil tes dan

    pembahasan post tes harus memberikan petunjuk untuk sumber kesulitan

    pembelajaran sehingga langkah-langkah korektif dapat diambil.

    2.3 Evaluasi Kompetensi Minimum dan Pembelajaran Siswa

    Sebuah upaya nasional dalam menggunakan tes untuk meningkatkan hasilbelajar siswa dapat dilihat pada program evaluasi kompetensi minimal yang telah

    diamanatkan oleh banyak negara (Jaeger dan Tittle, 1979). Program-program ini

    biasanya melibatkan tes keterampilan dasar (membaca, matematika, dan

    penggunaan bahasa) dan dalam beberapa kasus bidang-bidang seperti

    kewarganegaraan, pendidikan konsumen, pendidikan, kesehatan, dan rencana

    karir. Secara umum tes berfungsi sebagai persyaratan kelulusan, dan siswa harus

    menunjukkan tingkat kinerja yang memuaskan sebelum menerima ijazah sekolah

    tinggi. Siswa yang gagal tes biasanya diberikan remidial, dan kegagalan berulang

    mungkin mengakibatkan pemberian sertifikat kehadiran. Di banyak negara tes

    kompetensi juga diberikan dalam tingkatan yang lebih rendah untuk memantau

    kemajuan belajar atau dalam beberapa kasus sebagai dasar promosi.

    Gerakan evaluasi kompetensi minimum telah memfokuskan perhatian

    nasional pada peran tes dalam meningkatkan pembelajaran. Fokus yang sempit

    dari tes kompetensi keterampilan dasar dan keterampilan hidup juga dapat

    mengakibatkan kurangnya perhatian yang diberikan kepada unit pembelajaran

    lain. Potensi bahaya ini akan dikompensasikan dengan menggunakan tes kelas

    yang secara hati-hati dirancang untuk mengukur berbagai macam hasil belajar.

    2.4 Prinsip Dasar dari Tes Prestasi

    Sejauh mana tes prestasi berkontribusi untuk belajar dan pembelajaran

    yang lebih baik ditentukan terutama oleh prinsip-prinsip yang mendasari

    pengembangan dan penggunaannya. Tes dapat mengarahkan perhatian siswa baik

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    15/27

    12

    menuju atau jauh dari tujuan pembelajaran. Tes dapat mendorong siswa untuk

    fokus pada isi materi atau mengarahkan perhatian mereka ke seluruh area penting.

    Tes dapat memberi penghargaan pembelajaran atau memerlukan pemahaman

    mendalam. Tes dapat memberikan informasi yang diandalkan untuk hasil

    pembelajaran, atau dapat memberikan informasi bias dan menyimpang. Prinsip-

    prinsip tes prestasi berikut memberikan basis yang kuat untuk membangun dan

    menggunakan tes kelas sebagai kekuatan positif dalam proses pembelajaran.

    1. Tes Prestasi Harus Mengukur Hasil Belajar Sesuai Dengan Tujuan

    Pembelajaran yang Dikaji

    Tes prestasi dapat dibuat untuk mengukur berbagai hasil belajar, sepertipengetahuan tentang fakta-fakta tertentu, pengetahuan tentang istilah, pemahaman

    tentang konsep dan prinsip, kemampuan untuk menerapkan fakta dan prinsip-

    prinsip, dan berbagai keterampilan berpikir. Tujuan utama dalam menyusun

    sebuah tes prestasi, bukan untuk membuat bagian tes yang akan diberikan kepada

    siswa, melainkan untuk mengidentifikasi, mengetahui, dan mengukur hasil belajar

    siswa. Hal ini secara logika harus berada pada objek pembelajaran atau materi

    yang akan digunakan dalam tes. Urutan langkah-langkah untuk menentukan hasil

    pembelajaran sebagai berikut.

    1. Mengidentifikasi objek pembelajaran.

    2. Sebutkan tujuan dalam hal-hasil pembelajaran umum (misalnya,

    pemahaman siswa terhadap arti istilah umum).

    3.

    Dalam setiap daftar, tujuan hasil pembelajaran adalah mungkin

    untuk menerima sebagai bukti dari tujuan yang dicapai. Ini juga harus

    dinyatakan dalam hal kinerja diamati (misalnya, siswa dapat

    (a) mendefinisikan istilah dengan kata-katanya sendiri, (b) membedakan

    istilah dan makna dasar, dan (c) menggunakan bagian secara efektif

    dalam kalimat aslinya).

    Jika urutan langkah-langkah ini dilakukan dengan benar, hasil

    pembelajaran yang spesifik akan menunjukkan dengan jelas apa kinerja yang

    harus diukur dengan tes cukup mencerminkan tujuan dari pembelajaran. Bila

    dinyatakan dengan jelas dalam hal kinerja, langkah-langkah juga menyarankan

    untuk digunakan jenis item tes. Jika kita mengharapkan siswa untuk dapat

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    16/27

    13

    "mendefinisikan istilah dalam kata-kata mereka sendiri," misalnya, kita hanya

    memberi mereka istilah dan langsung mengarahkan mereka membuat definisi.

    Sebuah item benar-salah atau pilihan ganda, jelas tidak akan menimbulkan kinerja

    spesifik yang dijelaskan dalam hasil belajar.

    Singkatnya, tes prestasi mengukur tipe tertentu dari kinerja yang

    diharapkan siswa untuk menunjukkan pengalaman belajar akhir. Agar tes ini

    berguna, hasil pembelajaran harus ditentukan dengan jelas dan harus kuat

    mencerminkan tujuan pembelajaran.

    2. Tes Prestasi Harus Mengukur Sampel yang Representatif Terhadap

    Tujuan Pembelajaran (Hasil Tes Prestasi Mencerminkan Keberhasilan

    Pembelajaran)

    Guru tidak pernah dapat meminta semua pertanyaan dijawab dalam tes.

    Pada akhir pengalaman belajar mungkin ada ratusan fakta dan istilah yang

    diharapkan untuk diketahui siswa, tetapi karena waktu yang tersedia untuk tes,

    dan pertimbangan lainnya, guru hanya dapat menyertakan item yang cukup untuk

    mengukur sebagian kecil dari fakta-fakta tersebut. Atau kita mungkin melengkapi

    materi pembelajaran yang mengandung prinsip-prinsip yang memiliki aplikasi

    terhitung pada situasi tertentu, tetapi kita hanya dapat mengukur sejumlah tertentu

    dari aplikasi. Dengan demikian, tes hampir selalu berkaitan dengan sampel

    terbatas. Ini adalah tanggung jawab pembuat tes untuk menggunakan beberapa

    prosedur sistematis untuk mendapatkan sampel tes yang dapat mencerminkan

    domain pencapaian total sampel mewakili.

    Memilih sampel yang representatif dari tugas untuk digunakan sebagai tes

    prestasi dapat digambarkan oleh contoh sederhana. Mari asumsikan bahwa guru

    mengharapkan siswa untuk dapat mendefinisikan seratus istilah teknis baru yang

    telah dimasukkan dalam pembelajaran. Karena pembatasan waktu dan kendala

    lain kita hanya dapat mencakup dua puluh item dalam tes. Sebuah sampel yang

    cukup representatif dari istilah ini dapat diperoleh dengan menempatkan seratus

    kata dalam urutan abjad dan memilih setiap kata kelima. Sampling seperti itu akan

    memungkinkan guru untuk generalisasi dari siswa per-kinerja pada sampel tes

    terhadap kinerja kemungkinan mereka pada domain yang lebih besar dari kata-

    kata yang mewakili tes. Dengan demikian, kita bisa berasumsi bahwa seorang

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    17/27

    14

    siswa yang ditetapkan 90% dari kata-kata dengan benar pada 20 item-tes mungkin

    bisa juga menentukan sekitar 90% dari seratus kata dari mana sampel tersebut

    diambil. Karena kita selalu tertarik megeneralisasi dari sampel tes ke pencapaian

    domain yang lebih besar, representatif dari sampel tes adalah kunci dalam

    membangun ukuran pencapaian yang valid.

    Prosedur yang terlibat dalam memperoleh sampel yang representatif dari

    tugas untuk tujuan tes biasanya jauh lebih terlibat daripada contoh sederhana guru.

    Karena tes prestasi biasanya dirancang untuk mengukur berbagai tugas belajar,

    spesifikasi evaluasi yang lebih rumit diperlukan. Ini mungkin mengambil bentuk

    tabel spesifikasi atau bahkan penjelasan yang lebih rinci dari domain prestasi.

    3. Tes Prestasi Harus Mencakup Item yang Tepat Untuk Mengukur Hasil

    Belajar yang Diinginkan

    Tes prestasi adalah perangkat untuk memanggil kinerja tertentu sehingga

    penilaian dapat dibuat mengenai sejauh mana pembelajaran telah terjadi. Kunci

    untuk menyusun tes prestasi yang efektif adalah memilih jenis yang paling tepat

    untuk membuat unit-unit tes sehingga memunculkan respon yang diinginkan

    tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak relevan. Ini tentu saja adalah

    situasi yang ideal, dan guru hanya bisa memperkirakannya dalam evaluasi kelas.

    Sejauh mana respon siswa terhadap item tes dengan jenis item yang digunakan

    dapat dikontrol. Klasifikasi utama dari item tes prestasi adalah sebagai berikut:

    A. Item tipe-Supply (siswa men-supplyjawaban)

    1.

    Essay-Respon Diperluas

    2. Essay-Respon Terbatas

    3.

    Jawaban singkat (kata atau frase)

    4. Melengkapi (mengisi tempat kosong)

    B. Item tipe-Selection (siswa memilih jawaban)

    1.

    Benar-salah (atau alternatif respon)

    2. Mencocokkan

    3. Pilihan ganda

    Item tipe-Supply menyajikan tugas kurang terstruktur daripada jenis-

    Selection, dan akibatnya lebih sulit untuk mengontrol sifat, respon siswa.

    Kesulitan terbesar yang dihadapi dengan pertanyaan essay-respon diperluas. Jenis

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    18/27

    15

    pertanyaan bersifat umum (misalnya, "Jelaskan peran pengukuran dan evaluasi

    dalam pembelajaran") dan memungkinkan kebebasan siswa hampir terbatas dalam

    memilih informasi faktual untuk memasukkan, dalam mengorganisasikan

    jawabannya, dan dalam berhubungan dan mengevaluasi disertakan ide. Dengan

    demikian, essay-respon diperluas mungkin berguna untuk mengukur hasil belajar

    umum sebagai "kemampuan untuk memilih materi yang relevan," "kemampuan

    untuk mengatur ide-ide," dan "kemampuan untuk mengevaluasi ide-ide," tapi itu

    adalah nilai yang kecil untuk mengukur tanggapan khusus. Hal ini tidak tepat

    untuk mengukur pengetahuan tentang fakta-fakta tertentu atau jenis pemahaman

    tertentu, sebagai contoh, karena ini mungkin atau mungkin tidak muncul dalam

    jawaban-karena jumlah kebebasan yang diberikan penulis. Meskipun sejumlah

    kontrol atas respon siswa dapat diperoleh melalui petunjuk (dalam hal aspek,

    seperti panjang jawaban atau batas waktu), untuk pengukuran lebih spesifik dari

    hasil proses belajar biasanya diperlukan untuk digunakan pada lebih banyak

    struktur jenis item.

    Essay-respon terbatas (misalnya, "Jelaskan dua keuntungan dan dua

    keterbatasan pertanyaan essay-respon diperluas") pembatasan umum, panjang,

    dan organisasi jawaban siswa. Perhatikan bahwa ini kontrol atas respon siswa

    membuat ukuran item yang lebih bermanfaat dengan pemahaman fakta-fakta

    tertentu, tetapi ukuran yang tidak tepat dari kemampuan untuk mengatur ide-ide.

    Hal ini menggambarkan pentingnya pemilihan jenis item yang paling tepat untuk

    mengukur hasil belajar yang diinginkan.

    Pasokan jenis item yang tersisa memberikan penataan yang lebih besar

    dari respon siswa. Karena item jawaban-pendek dan penyelesaian menuntut siswa

    untuk memasok hanya sebuah kata atau frase, mereka hampir seluruhnya terbataspada ukuran hasil pengetahuan, seperti penarikan kembali fakta-fakta tertentu.

    Item jenis-seleksi menyediakan struktur terbesar, dan mereka dapat

    digunakan untuk mengukur berbagai hasil belajar dari yang sederhana sampai

    yang kompleks. Item benar-salah terdiri dari proposisi menyangkut hal-hal seperti

    fakta, prinsip, hukum, aplikasi, dan interpretasi; siswa diminta untuk

    menunjukkan apakah proposisi adalah benar atau salah. Latihan pencocokan

    menyajikan satu set tempat dan tanggapan untuk dicocokkan. Ini mungkin istilah

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    19/27

    16

    dan definisi, aturan dan contoh-contoh, atau prinsip-prinsip dan ilustrasi dari

    prinsip-prinsip. Item pilihan ganda menyajikan masalah atau pertanyaan dan

    beberapa alternatif pemecahan dari mana para siswa harus memilih jawaban yang

    benar. Alternatif-alternatif mungkin pernyataan faktual, ilustrasi prosedur, atau

    contoh prinsip. Meskipun sifat khusus dari setiap latihan tipe-selection, tipe-

    respon siswa dapat membuat salah satu dari mereka terbatas. Siswa harus benar

    mengidentifikasi proposisi sebagai benar atau salah, cocok dengan premis dengan

    respon yang benar, atau pilih jawaban yang benar dari serangkaian solusi yang

    masuk akal untuk masalah. Mereka tidak bebas untuk mendefinisikan masalah,

    memberikan sebagian jawaban benar, atau menunjukkan pembelajaran yang tidak

    relevan dengan yang dituntut oleh item tes.

    4. Tes Prestasi Harus Sesuai Dengan Fungsi Khusus yang Dibuat Untuk

    Hasil Tertentu

    Seperti yang kita catat sebelumnya, tes prestasi dapat digunakan untuk

    berbagai tujuan, yakni: untuk mengukur: 1) kemampuan awal siswa pada awal

    pembelajaran (tes penempatan); 2) kemajuan belajar selama pembelajaran (tes

    formatif); 3) kesulitan belajar selama pembelajaran (tes diagnostik); atau 4)

    pencapaian umum pada akhir pembelajaran (tes sumatif).

    Tes penempatan awal (pretest) dirancang untuk mengukur keterampilan

    atau kemampuan prasyarat yang harus dipenuhi siswa sebelum memulai sebuah

    pembelajaran. Misalnya, tes penjumlahan mungkin diberikan pada bagian awal

    pada saat membelajarkan perkalian, atau tes prosedur statistik dasar mungkin

    diberikan saat mulai pembelajaran tentang metode penelitian. Berbeda dengan tes

    awal yang disebutkan di atas, tes penempatan merupakan tes yang dirancang

    untuk memberikan informasi apakah siswa telah menguasai beberapa materi yang

    direncanakan masuk dalam topik pembelajaran. Tes ini sebenarnya tidak berbeda

    dari tes sumatif yang diberikan pada akhir pembelajaran.

    Tes formatif, digunakan untuk memonitor kemajuan belajar, dirancang

    untuk menutupi segmen terbatas dari pembelajaran, sebuah bagian atau bab dan

    untuk mengukur semua hasil penting dari segmen tersebut. Penekanannya adalah

    pada pengukuran penguasaan tugas belajar dan memberikan umpan balik kepada

    siswa tentang kesalahan pembelajaran spesifik di daerah di mana mereka belum

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    20/27

    17

    mencapai penguasaan. Dengan demikian, tes formatif terdiri dari seperangkat item

    tes khusus mengenai wilayah terbatas pembelajaran. Hal ini dibuat sehingga siswa

    dapat diberikan resep khusus untuk mengoreksi kesalahan yang diungkapkan oleh

    item terjawab. Karena merupakan tes dalam pembelajaran, biasanya memiliki

    tingkat yang lebih rendah daripada kesulitan tes sumatif diberikan pada akhir

    pembelajarn.

    Tes diagnostik mengandung jumlah item yang relatif besar untuk setiap

    area spesifik sedang dievaluasi. Karena tujuan dari tes ini adalah untuk

    menentukan kesulitan belajar, perhatian difokuskan pada tanggapan siswa untuk

    item tertentu atau kelompok item, dan skor total tidak begitu penting. Tes ini

    biasanya berfokus pada kesalahan umum yang dibuat siswa, daripada berusaha

    untuk mengetahui hasil belajar dari sampel yang diitujukan dari proses

    pembelajaran. Dalam tes penggunaan tata bahasa, misalnya, serangkaian kalimat

    yang menggunakan bahasa awam atau kebohongan menyediakan situasi yang

    berbeda yang menyebabkan setiap siswa kesulitan. Karena tes ini dirancang bagi

    mereka yang memiliki masalah dalam belajar, mereka cenderung memiliki tingkat

    kesulitan rendah.

    Tes sumatif (atau tes survei umum) dirancang untuk mengukur berbagai

    hasil belajar yang diharapkan pada akhir pembelajaran. Kelengkapan dan

    keterwakilan sampel adalah fitur penting dari tes ini, karena hasilnya akan

    digunakan untuk menentukan nilai atau penguasaan sertifikasi dari tujuan

    pembelajaran nasional. Dalam rangka secara memadai untuk semua hasil sampel

    yang diharapkan dari pembelajaran, tes sumatif biasanya berisi item yang

    mempunyai rentang kesulitan yang lebih luas daripada jenis tes lainnya.

    Prinsip-prinsip dan prosedur pengkonstruksian tes serupa untuk berbagaijenis tes, tetapi sampel dari materi dalam tes dan kesulitan dari item tes harus

    dimodifikasi agar sesuai dengan penggunaan tertentu, sesuai hasil yang harus

    dibuat.

    5. Tes Prestasi Harus Reliabel dan Diinterpretasikan Dengan Petunjuk

    Jika penerimaan skor siswa pada tes prestasi relatif tetap, dari dua tes

    yang sama atau pada bentuk tes setara, skor akan dianggap sangat reliabel. Semua

    skor tes mengandung beberapa kesalahan (karena variasi dalam faktor-faktor

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    21/27

    18

    seperti kondisi evaluasi atau respon siswa), tetapi jumlah proporsional kesalahan

    dapat dikurangi jauh dengan konstruksi proper tes. Secara umum, reliabel uji t

    dapat ditingkatkan dengan memperpanjang tes dan dengan meningkatkan kualitas

    soal tes. Tes memberikan contoh yang lebih memadai dari perilaku yang

    diukur, dan memberikan deskripsi lebih reliabel dari hasil tes masing-masing

    individu.

    Ketika tujuan evaluasi prestasi lebih ditekankan untuk mendapatkan

    peringkat relatif siswa, kereliabelan yang lebih besar, dapat diperoleh dengan

    membuat sebuah tes yang menyediakan berbagai macam nilai tes. Ini biasanya

    dicapai dengan menulis item pada tingkat kesulitan 50% (50% siswa memperoleh

    jawaban yang benar). Dengan seberapa baik setiap item membedakan antara

    prestasi tinggi dan rendah. Di sini sudah cukup untuk menunjukkan bahwa

    diperlukan keajegan peringkat siswa, dan penyebaran relatif besar skor tes.

    Ketika tujuan evaluasi adalah untuk menggambarkan tugas-tugas belajar

    yang dapat dan tidak dapat dilakukan setiap siswa, bukan untuk merangking siswa

    dalam prestasinya, kisaran nilai tes tidak relevan. Dalam hal ini, kesulitan

    ditentukan oleh sulitnya tugas belajar yang akan diukur, dan tidak ada usaha yang

    dapat dibuat untuk memanipulasi item untuk mendapatkan penyebaran skor.

    Karena uji reliabilitas didasarkan pada variabilitas skor, masalah-masalah khusus

    yang dihadapi ketika membuat tes reliabel bahwa tidak memerlukan variabilitas

    skor. Di sini kita harus bergantung lebih banyak pada pencocokan item tes sedekat

    mungkin dengan tugas-tugas pembelajaran yang spesifik, menggunakan jumlah

    yang memadai untuk setiap item tugas belajar, dan menulis item yang jelas

    sehingga menimbulkan perilaku yang diinginkan.

    Meskipun penjagaan yang diambil selama mengkonstruksi tes, hasil tesakan berisi sejumlah kesalahan pengukuran. Instruktur harus mengambil

    kesalahan ini untuk diperhitungkan selama interpretasi tes.

    6. Tes Prestasi Harus Meningkatkan Belajar Siswa

    Sebelumnya kita menunjukkan bahwa tes prestasi dapat membantu dalam

    keputusan pembelajaran, langsung dapat mempengaruhi belajar siswa, dan dapat

    menyediakan informasi mengenai efektivitas pembelajaran. Pada bagian ini kita

    telah menekankan prinsip-prinsip evaluasi prestasi yang harus meningkatkan

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    22/27

    19

    nilainya sebagai perangkat pembelajaran. Singkatnya, tes prestasi akan memiliki

    pengaruh positif terbesar pada pembelajaran ketika tes tersebut tetap

    mencerminkan tujuan pembelajaran, ketika tes dapat mengukur sampel yang

    memadai dari hasil pembelajaran yang diharapkan, ketika tes digolongkan ke tipe

    item yang paling tepat untuk hasil belajar, ketika tes disesuaikan dengan

    penggunaan khusus dibuat dari hasil, dan ketika tes dirancang untuk

    menghasilkan hasil yang reliabel.

    Selain faktor di atas, komunikasi antara siswa adalah penting, baik ucapan

    dan perbuatan, bahwa tujuan utama dari evaluasi adalah untuk meningkatkan

    pembelajaran. Menunjukkan hubungan antara tujuan instruksional dan jenis tes

    yang digunakan, menjelaskan sifat dan ruang lingkup dari semua tes sebelum

    diberikan, memberikan umpan balik pada kinerja tes sesegera mungkin setelah

    dievaluasi, dan membuat saran spesifik yang diperlukan tentang perbaikan, semua

    ini adalah langkah positif yang bisa diambil. Prosedur ini harus menyebabkan

    siswa melihat tes sebagai alat membantu dan harus meningkatkan sejauh mana

    evaluasi memperkuat pengalaman lain dalam proses pembelajaran.

    2.5 Penilaian Acuan Normatif dan Penilaian Acuan Patokan

    Seperti yang disebutkan sebelumnya, tes prestasi dapat digunakan untuk

    menyediakan informasi tentang (1) peringkat relatif bagi siswa, atau (2) deskripsi

    tugas belajar siswa yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Hasil tes tipe pertama

    diinterpretasikan dengan memposisikan masing-masing siswa secara relatif berada

    diposisi mana diantara siswa lainnya (misalnya, siswa tertentu berada diposisi

    ketiga di kelas yang terdiri dari tiga puluh lima siswa). Metode ini menafsirkan

    hasil tes yang disebut PAN. Hasil tes tipe kedua dinyatakan melalui pengetahuan

    dan keterampilan spesifik yang dapat ditunjukkan oleh setiap siswa (misalnya,

    siswa bisa mengidentifikasi semua bagian mikroskop dan mendemonstrasikan

    penggunaan yang tepat). Metode ini menafsirkan hasil tes yang disebut PAP.

    Kedua metode menggambarkan hasil tes yang berguna. Yang pertama

    menceritakan bagaimana hasil tes membandingkan individu dengan orang lain.

    Yang kedua menceritakan kinerja spesifik yang seorang individu dapat lakukan,

    tanpa mengacu pada kinerja orang lain.

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    23/27

    20

    Sebenarnya, istilah PAN dan PAP merujuk hanya pada metode

    menafsirkan hasil tes. Dengan demikian, kedua jenis penafsiran dapat diterapkan

    untuk tes yang sama. Sebagai contoh, kita bisa mengatakan, "Joan 90 %

    melampaui para siswa (PAN) karena menyelesaikan dengan benar dua puluh dari

    dua puluh lima persamaan kimia" (PAP). Secara umum, PAN difasilitasi oleh tes

    yang menyediakan berbagai penyebaran skor sehingga perbedaan dapat dibuat di

    kalangan siswa pada berbagai tingkat penyelesaian. Hal ini biasanya dilakukan

    dengan menghilangkan item tes yang mudah dan item yang mendukung rata-rata

    kesulitan. Di sisi lain, PAP difasilitasi dengan memasukkan item tes yang secara

    langsung relevan dengan hasil belajar. Menghilangkan item yang mudah akan

    memberikan deskripsi lengkap dari kinerja siswa karena demikian deskripsi tidak

    akan mencakup tugas-tugas belajar yang dikuasai oleh semua siswa.

    Sebuah ringkasan tentang karakteristik umum dari tes yang dirancang

    secara khusus untuk menekankan setiap jenis penafsiran disajikan dalam tabel 2.1.

    Tabel 2.1 Perbandingan Dua Pendekatan Dasar Tes Prestasi

    PAN PAP

    Prinsip yang

    digunakan

    Evaluasi Survey Evaluasi Mastery

    Penekanan Utama Mengukur perbedaan individu

    dalam prestasi

    Menjelaskan tugas-tugas

    siswa yang dapat dilakukan

    Hasil Interpretasi Membandingkan kinerja

    seseorang dengan individu

    lainnya

    Membandingkan kinerja ke

    domain prestasi yang jelas

    Cakupan Isi Biasanya mencakup bidang

    yang luas dari prestasi

    Biasanya berfokus pada

    seperangkat terbatas tugas

    belajar

    Sifat Rencana Tes Tabel spesifikasi yang umum

    digunakan

    Spesifikasi rinci domain

    yang disukai

    Prosedur Seleksi

    Item

    Item yang dipilih yang

    memberikan diskriminasi

    maksimum antara individu-

    individu (untuk mendapatkan

    variabilitas skor tinggi), item

    yang mudah biasanya

    dihilangkan dari tes

    Memasukkan semua item

    yang diperlukan untuk

    menggambarkan kinerja

    yang cukup. Tidak ada usaha

    yang dilakukan untuk

    mengubah kesulitan item

    atau untuk menghilangkan

    item-item yang mudah untuk

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    24/27

    21

    meningkatkan variabilitas

    skor

    Kinerja Standar Tingkat kinerja ditentukan

    oleh posisi relatif dalam

    beberapa kelompok yang

    dikenal (misalnya peringkat

    kelima dalam kelompok, dari

    dua puluh orang).

    Tingkat kinerja umumnya

    ditentukan oleh standar

    mutlak

    1. Mengkonstruksi PAN dan PAP

    Ada lebih banyak kesamaan daripada perbedaan dalam penyusunan PAN

    dan PAP, dan seperti disebutkan sebelumnya, perbedaan sebagian besar pada

    masalah penekanan. Pernyataan berikut menyoroti beberapa dari persamaan dan

    perbedaan utama dalam membangun PAN dan PAP untuk mengukur prestasi:

    1. Keduanya biasanya memerlukan spesifikasi hasil pembelajaran yang

    ditujukan sebagai dasar untuk pengkonstruksian tes.

    PAN : Hasil pembelajaran yang diharapkan dapat digambarkan secara

    umum atau istilah khusus.

    PAP : Hasil pembelajaran yang dimaksudkan cenderung dijelaskan

    dalam istilah khusus.

    2. Keduanya biasanya dirancang untuk mengukur sampel yang representatif

    dari hasil pembelajaran yang ditentukan.

    PAN : Biasanya berbagai hasil ditutupi, dengan beberapa item per hasil.

    PAP : Biasanya domain dipisahkan dari hasil yang ditutupi, dengan

    nomor item per hasil.

    3.

    Keduanya menggunakan berbagai tipe tes item.PAN : Sangat menyukai tipe-selectionitem

    PAP : Adanya kurang ketergantungan pada tipe-selectionitem.

    4.

    Keduanya membutuhkan penerapan seperangkat aturan untuk menulis

    item yang efektif.

    PAN : Menekankan pada kemampuan item untuk membedakan antara

    siswa.

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    25/27

    22

    PAP : Menekankan kemampuan item untuk menggambarkan kinerja

    siswa pada tugas-tugas belajar khusus.

    5.

    Keduanya membutuhkan perhatian pada realiabel dari hasil.

    PAN : Prosedur statistik biasa untuk reliabilitas diperkirakan tepat

    (karena variabilitas skor tinggi).

    PAP : Prosedur statistik tradisional untuk reliabilitas estimasi yang lebih

    pantas (karena skor yang terbatas).

    6.

    Keduanya dibuat untuk memenuhi penggunaan tertentu.

    PAN : Digunakan terutama dalam tes penempatan dan tes sumatif.

    PAP : Digunakan terutama dalam tes kesiapan, tes formatif, dan tes

    diagnostik.

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    26/27

    23

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Simpulan

    Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa

    pemberian tes dapat dilaksanakan pada tahap awal pembelajaran (tes

    penempatan), pada saat pelaksanaan pembelajaran (tes formatif dan diagnosa),

    dan pada akhir pembelajaran (tes sumatif). Adapun pengaruh tes dalam proses

    pembelajaran antara lain: sebagai bantuan untuk memotivasi siswa, sebagai

    bantuan retensi dan transfer pembelajaran, sebagai bantuan untuk pemahaman diri

    siswa, dan dapat memberikan umpan balik mengenai efektivitas pembelajaran.

    3.2 Saran

    Berdasarkan simpulan di atas, adapun saran-saran yang dapat disampaikan

    adalah sebagai berikut.

    1.

    Bagi para guru, makalah ini dapat dijadikan referensi untuk mengetahui

    lebih banyak tentang tes prestasi beserta pengaruhnya dalam proses

    pembelajaran.

    2.

    Bagi para pembaca, dapat membahas lebih lanjut lagi terkait dengan

    peranan tes prestasi sebagai bantuan dalam proses pembelajaran.

  • 7/26/2019 Makalah I (Tes Prestasi Sebagai Bantuan Dalam Pembelajaran)

    27/27

    Daftar Pustaka

    Gronlund, Norman.1982. Constructing Achievement Tests. USA: University of

    Illinois.

    Suherman, Erman.1993. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Matematika. Jakarta:

    Universitas Terbuka.