makalah komprehensif hipertensi dalam kehamilan#dr.muhammadi

28
makalah komprehensif hipertensi dalam kehamilan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5 – 15 % penyulit kehamilan dan merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu bersalin.di Indonesia mortalitas dan morbiditas hipertensi dalam kehamilan juga masih tinggi. Hal ini disebabkan selain oleh etiologi tidak jelas, juga oleh perawatan dalam persalinan masih ditangani oleh petugas non medic dan system rujukan yang belum sempurna. Hipertensi dalam kehamilan dapat di alami oleh semua lapisan ibu hamil sehingga pengetahuan tentang pengelolaan hipertensi dalam kehamilan harus dengan benar – benar dipahami oleh semua tenaga medik baik di pusat maupun di daerah. Dalam pelayanan obstetri, selain Angka Kematian Materal (AKM) terdapat Angka Kematian Perinatal (AKP) yang dapat digunakan sebagai parameter keberhasilan pelayanan.Namun, keberhasilan menurunkan AKM di negara-negara maju saat ini menganggap AKP merupakan parameter yang lebih baik dan lebih peka untuk menilai kualitas pelayanan kebidanan.Hal ini mengingat kesehatan dan keselamatan janin dalam rahim sangat tergantung pada keadaan serta kesempurnaan bekerjanya sistem dalam tubuh ibu, yang mempunyai fungsi untuk menumbuhkan hasil konsepsi dari mudigah menjadi janin cukup bulan.Salah satu penyebab kematian perinatal adalah hipertensi yang menyebabkan preeklamsia (PE) dan eklamsia (E). Perlu ditekankan bahwa sindroma preeklampsia ringan dengan hipertensi, edema, dan proteinuri sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan oleh wanita yang bersangkutan.Tanpa disadari, dalam waktu singkat dapat timbul preeklampsia berat, bahkan eklampsia.Dengan pengetahuan ini, menjadi jelas bahwa pemeriksaan antenatal yang teratur dan secara rutin mencari tanda-tanda preeklampsia, sangat penting dalam usaha pencegahan preeklampsia berat dan eklampsia, di samping pengendalian terhadap faktor-faktor predisposisi yang lain. 1.2 Tujuan

Upload: m-adi

Post on 16-Dec-2015

32 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

makalah komprehensif hipertensi dalam kehamilan

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangHipertensi dalam kehamilan merupakan 5 15 % penyulit kehamilan dan merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu bersalin.di Indonesia mortalitas dan morbiditas hipertensi dalam kehamilan juga masih tinggi. Hal ini disebabkan selain oleh etiologi tidak jelas, juga oleh perawatan dalam persalinan masih ditangani oleh petugas non medic dan system rujukan yang belum sempurna. Hipertensi dalam kehamilan dapat di alami oleh semua lapisan ibu hamil sehingga pengetahuan tentang pengelolaan hipertensi dalam kehamilan harus dengan benar benar dipahami oleh semua tenaga medik baik di pusat maupun di daerah.Dalam pelayanan obstetri, selain Angka Kematian Materal (AKM) terdapat Angka Kematian Perinatal (AKP) yang dapat digunakan sebagai parameter keberhasilan pelayanan.Namun, keberhasilan menurunkan AKM di negara-negara maju saat ini menganggap AKP merupakan parameter yang lebih baik dan lebih peka untuk menilai kualitas pelayanan kebidanan.Hal ini mengingat kesehatan dan keselamatan janin dalam rahim sangat tergantung pada keadaan serta kesempurnaan bekerjanya sistem dalam tubuh ibu, yang mempunyai fungsi untuk menumbuhkan hasil konsepsi dari mudigah menjadi janin cukup bulan.Salah satu penyebab kematian perinatal adalah hipertensi yang menyebabkan preeklamsia (PE) dan eklamsia (E).Perlu ditekankan bahwa sindroma preeklampsia ringan dengan hipertensi, edema, dan proteinuri sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan oleh wanita yang bersangkutan.Tanpa disadari, dalam waktu singkat dapat timbul preeklampsia berat, bahkan eklampsia.Dengan pengetahuan ini, menjadi jelas bahwa pemeriksaan antenatal yang teratur dan secara rutin mencari tanda-tanda preeklampsia, sangat penting dalam usaha pencegahan preeklampsia berat dan eklampsia, di samping pengendalian terhadap faktor-faktor predisposisi yang lain.

1.2 Tujuan1.2.1. Tujuan UmumMahasiswa mampu menerapkan asuhan kebidanan pada ibu dengan hipertensi dalam kehamilan.1.2.1. Tujuan Khusus1. Mahasiswa dapat melakukan pengumpulan data pada ibu dengan hipertensi dalam kehamilan.2. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian pada ibu dengan hipertensi dalam kehamilan.3. Mahasiswa dapat melakukan identifikasi diagnose dan masalah potensial.4. Mahasiswa dapat melakukan identifikasi kebutuhan akan tindakan segera dan kolaborasi.5. Mahasiswa dapat merencanakan asuhan secara menyeluruh pada ibu dengan hipertensi dalam kehamilan.6. Mahasiswa dapat melaksanakan perencanaan data pada ibu dengan hipertensi dalm kehamilan. 7. Mahasiswa dapat melaksanakan dan mengevaluasi.

1.3 Manfaat Penulisan1.3.1 Bagi MahasiswaMenambah wawasan mahasiswa kebidanan tentang gambaran kejadian hipertensi dalam kehamilan sebagai wujud atau aplikasi dari ilmu yang didapat dalam perkuliahan.1.3.2 Bagi Instusi PelayananSebagai bahan masukan atau informasi bagi pelayanan kebidanan dalam rangka meningkatkan pelayanan kebidanan baik di Puskesmas maupun di daerah setempat.1.3.3 Bagi Pendidikan1. Sebagai bahan acuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan bagi peserta didik.2. Sebagai bahan acuan untuk penulisan selanjutnya yang berkaitan dengan masalah hipertensi dalam kebidanan .3. Dapat memperbaiki mutu pembelajaran dalam institusi pendidikan.

1.4 Metode PenulisanDalam makalah ini penulis menggunakan berbagai metode dengan pendekatan studi kasus meliputi :1.4.1 Studi KepustakaanYaitu dengan cara mempelajari buku-buku dan sumber lain untuk mendapatkan dasar-dasar ilmiah yang berhubungan dengan studi kasus.1.4.2 WawancaraDalam pengambilan data penulis melakukan wawancara langsung kepada klien dengan membina komunikasi efektif dengan keluarga sehingga terjalin komunikasi yang baik.1.4.3 Studi DokumentasiSetelah mendapatkan data / pengumpulan data, penulis melaksanakan pencatatan dan pelaporan yang berguna untuk menggambarkan kegiatan penting yang dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan dan menghindari masalah yang terjadi.1.4.4 ObservasiDalam pengumpulan data penulis melakukan observasi kepada klien yang didapat di kampus dan kenyataan sebenarnya dilapangan.

1.5 Sistematika PenulisanMakalah ini disusun secara sistematis, terdiri dari :PENDAHULUAN : Terdiri dari latar belakang, tujuan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.TINJAUAN TEORI : TINJAUAN KASUS : Meliputi pendokumentasian dengan menggunakan SOAP.PEMBAHASAN : Terdiri dari pengkajian, diagnose kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.PENUTUP : Meliputi kesimpulan dan saran.

BAB IITINJAUAN TEORI

2.1 Hipertensi Dalam KehamilanHipertensi dalam kehamilan merupakan 5 15 % penyulit kehamilan dan merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu bersalin. Di Indonesia mortalitas dan morbiditas hipertensi dalam kehamilan juga masih tinggi. Hipertensi adalah tekanan darah sistolik dan diastolik 140/90 mmHg. Pengukuran tekanan darah sekurang kurangnya dilakukan 2 kali selang 4 jam. Kenaikan tekanan darah sistolik 30 mmHg dan kenaikan tekanan darah diastolik 15 mmHg sebagai parameter hipertensi sudah tidak dipakai lagi. ( Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo. Halaman : 532 )2.1.1 TerminologiTerminology yang di pakai adalah1. Hipertensi dalam kehamilan, atau2. Preeklamsia eklampsia2.1.2 Klasifikasi 2.1.2.1 Pembagian klasifikasiKlasifikasi yang dipakai di Indonesia adalah berdasarkan Report of the National High Blood Pressure Education Program Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy tahun 2001, ialah:1. Hipertensi kronik 2. Preeklampsia eklampsia3. Hipertensi kronik dengan superimposed preeklampsia.4. Hipertensi gestasional( Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo. Halaman : 531 )2.1.2.2 Penjelasan pembagian klasifikasi1. Hipertensi kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12 minggu pascapersalinan. Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria.2. Eklampsia adalah preeklampsia yang disertai dengan kejang-kejang dan/ atau koma.3. Hipertensi kronik dengan superimposed preeklampsia adalah hipertensi kronik disertai tanda tanda preeklampsia atau hipertensi kronik disertai proteinuria.4. Hipertensi gestasional (disebut juga transient hypertension) adalah hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan hipertensi menghilang setelah 3 bulan pascapersalinan atau kehamilan dengan tanda tanda preeklampsia tetapi tanpa proteinuria. ( Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo. Halaman : 531 )

2.1.2.3 Penjelasan Tambahan1. Proteinuria adalah adanya 300 mg protein dalam urine selama 24 jam atau sama dengan 1+ dipstick.2. Edema, dulu edema tungkai, dipakai sebagai tanda tanda preeklampsia, tetapi sekarang edema tungkai tidak dipakai lagi, kecuali edema generalisata (anasarka). Perlu dipertimbangkan faktor resiko timbulnya hipertensi dalam kehamilan, bila didapatkan edema generalisata, atau kenaikan berat badan > 0,57 kg/minggu.Primigravida yang mempunyai kenaikan berat badan rendah, yaitu 37 minggu), pesalinan ditunggu sampai terjadi onset persalinan atau dipertimbangkan untuk melakukan induksi persalinan pada taksiran tanggal persalinan. Persalinan dapat dilakukan secara spontan, bila perlu memperpendek kala II.

2.3 Hipertensi Kronik2.3.1 DefinisiHipertensi kronik dalam kehamilan adalah hipertensi yang didapatkan sebelum timbulnya kehamilan. Apabila tidak diketahui adanya hipertensi sebelum kehamilan, maka hipertensi kronik didefinisikan bila didapatkan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau tekanan darah diastolik 90 mmHg sebelum umur kehamilan 20 minggu. ( Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo. Halaman : 556 )

2.3.2 Etiologi Hipertensi KronikHipertensi konik dapat disebabkan primer: idiopatik: 90 % dan sekunder: 10 %, berhubungan dengan penyakit ginjal, vaskular kolagen, endokrin, dan pembuluh darah.

Tabel. Klasifikasi tekanan darah orang dewasa (JNC7 2003)Kategori Tekanan darah Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)Normal < 120 < 80Prehipertensi 120 139 80 89Stage 1 hipertensi 140 159 90 99Stage 2 hipertensi 160 100

2.3.3 Diagnosis hipertensi kronik pada kehamilanDiagnosis hipetensi kronik ialah bila didapatkan hipertensi yang tela timbul sebelum kehamilan, atau timbul hiprtensi < 20 minggu umur kehamilan. ( Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo. Halaman : 557 )Ciri-ciri hipertensi konik: Umur ibu relatif tua diatas 35 tahun Tekanan darah sangat tinggi Umumnya multipara Umumnya ditemukan kelainan jantung, ginjal, dan diabetes mellitus Obesitas Penggunaan obat-obat anti hipertensi sebelum kehamilan Hipertensi yang menetap pascapersalinan2.3.4 Dampak hipertensi kronik pada kehamilan2.3.4.1 Dampak pada ibuBila perempuan hamil mendapat monoterap untuk hipertensinya, dan hiprtensi dapat terkendali, maka hipertensi kronik tidak brpengaruh buruk pada kehamilan, meski tetap mempunyai resiko tejadinya solusio plasenta, ataupun superimposed preeklampsia.2.3.4.2 Dampak pada janinDampak hipertensi kronik pada janin ialah pertumbuhan janin terhambat atau fetal growth restriction, intra uterine growth restriction: IUGR. Insidens fetal growth restriction berbanding langsung dengan derajat hipertensi yang disebabkan menurunnya pefusi uteroplasenta, sehingga menimbulakna insufiensi plasenta. Dampak lain pada janin ialah peningkatan persalinan preterm.2.3.4.3 Pemeriksaan laboratoriumPemeiksaan khusus berupa ECG (eko kardiografi), pemeriksaan mata, dan pemeriksaan USG ginjal. Pemeriksaan laboratorium lain ialah fungsi ginjal, fungsi hepar, Hb, hematokrit, dan trombosit.

2.3.4.4 Pemeriksaan janinPerlu dilakukan pemeriksaan ultrasonografi janin. Bila dicurigai IUGR, dilakukan NST dan profil biofisik.2.3.5 Pengelolaan pada kehamilanTujuan pengelolaan hipertensi kroni dalam kehamilan adalah meminimalkan atau mencegah dampak buruk pada ibu ataupun janin akibat hipertensinya sendiri ataupun akibat obat-obat antihipertensi.Secara umum ini berarti mencegah terjadinya hiprtensi yang ringan menjadi lebih berat(pregnancy aggravated hypertension), yang dapat dicapai dengan cara farmakologik atau perubahan pola hidup: diet, merokok, alkoho, dan substance abuse.Terapi hipertensi kronik berat hanya mempertimbangkan keselamatan ibu, tanpa memandang status kehamilan. Hal ini untuk menghindari terjadinya CVA, infark miokard, serta disfungsi jantung dan gnjal.Antihipertensi diberikan: Sedini mungkin pada batas tekanan darah dianggap hipetensi, yatu pada stage 1 hipertensi tekanan darah sistolik 140 mmHg, tekanan diastolik 90 mmHg Bla terjadi disfungsi end organ.2.3.6 Obat antihipertensiJenis antihiprtensi yang digunakan pada hipertensi kronik, ialah Metildopa:Suatu 2 reseptor agonisDosis awal 500 g 3 x per hari, maksimal 3 gram per hari Calcium channel blockers Nifedipin: dosis bervariasi antara 30 90 mg per hari. Diuretik thiazide Tidak diberikan karena akan mengganggu volume plasma sehingga mengganggu aliran darah utero-plasenta.2.3.7 Evaluasi janin Untuk mengetahui apakah terjadi insufisiensi plasenta akut atau kronik, perlu dilakukan Nonstress Test dan pemeriksaan ultrasonografi bila curiga terjadinya fetal growth restriction atau terjadi superimginjal posed preeklampsia.2.3.8 Hipertensi kronik dengan superimposed preeklampsiaDiagnosi superimposed preeklampsia sulit, apalagi hipertensi kronik disertai kelainan dengan proteinuria. Tanda-tanda superimposed preeklampsia pada hipertensi kronik, adalah a) adanya proteinuria, gejala-gejala neurologic, nyeri kepala hebat, gangguan virus, edema patologik yang menyeluruh (anasarka), oliguria, edema paru. b) kelainan laboratorium: berupa kenaikan serum kreatinin, trombositopenia, kenaikan transaminase serum hepar.2.3.9 Persalinan pada kehamilan dengan hipertensi kronikSikap terhadap persalinan ditentukan oleh derajat tekanan darah dan perjalanan klinik. Bila didapatkan tekanan darah yang terkendali, perjalanan kehamilan normal, pertumbuhan janin normal, dan volume amnion normal, maka dapat diteruskan sampai aterm (Parkland Memorial Hospital Dallas).Bila terjadi komplikasi dan kesehatan janin bertambah buruk, maka segera diterminasi diarahkan pervaginam, termasuk hipertensi dengan superimposed preeklampsia, dan hipertensi kronik yang tambah berat.2.3.10 Perawatan pascapersalinanPerawatan pascapersalinan sama seperti peeklampsia. Edema serebri, edema paru, gangguan ginjal, dapat terjadi 24 -36 jam pascapersalinan. Setelah persalinan: 6jam pertama resistensi (tahanan) perifer meningkat. Akibatnya, terjdi peningkatan kerja ventrikel kiri (left ventrikel work load). Bersamaan dengan itu akumulasi cairan interstitial masuk kedalam intravascular. Perlu terai lebih cepat dengan atau tanpa diuretik. Banyak perempuan dengan hipertensi kronik dan superimposed preeklampsia, mengalami penciutan volume darah (hipovolemia). Bila terjadi perdarahan pasapersalinan, sangat berbahaya jika diberikan cairan kristaloid atupun koloid, karena lumen pembuluh darah telah mengalami vasokonstriksi. Terapi terbaik bila terjadi perdarahan ialah pemberian transfusi darah.

2.4 Hipertensi yang diinduksi KehamilanHipertensi yang diinduksi kehamilan juga disebut hipertensi gestasional nonproteinurik.Diagnosis : Peningkatan tekanan darah secara menetap hingga 140/ 90 mmHg pada trimester ketiga tanpa adanya bukti preeklamsia pada seorang ibu yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal. Ini merupakan diagnosis per eksklusionam.Etioligi : Kondisi ini mungkin merupaka gambaran respon fisiologis yang berlebihan dari system kardiovaskular ibu terhadap kehamilan.( Norwitz, Errol & Schorge, Jhon. 2007. At a Glance Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Penerbit Erlangga. Hal : 89 )

BAB IIITINJAUAN KASUSASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE PADA NY. S 27 TAHUN G2P0A0 USIA KEHAMILAN 36 MINGGU DENGAN HIPERTENSI

3.1 Data Subjektif1. IdentitasNama ibu : Ny. S Nama suami : Tn. YUmur : 27 tahun Umur : 32 tahunSuku : Sunda Suku : SundaAgama : Islam Agama : IslamPendidikan : SD Pendidikan : SDPekerjaan : IRT Pekerjaan : WiraswastaAlamat : 2. Riwayat kehamilan sekarangIbu merasa HPHT : 21-02-2011 TP : 28-11-2011 Ibu merasa gerakan janin pertama kali pada usia 4 bulan. Ibu tidak pernah mengkonsumsi obat-obtan/jamu-jamuan selain dari bidan. Ibu sudah mendapat imunisasi TTI: 12-06-2011 TT2: 20-11-20113. Riwayat haidIbu pertama kali menstruasi umur 13 tahun. Siklus menstruasi ibu teratur dan biasanya lamanya menstruasi 7 hari. Ibu ganti pembalut 2x sehari. Ibu merasa keluar darahnya banyak pada hari ke 2-3. Kadang-kadang ibu merasa sakit pada saat menstruasi.

4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang laluAnak pertama lahir pada tanggal 10-12-2005 lahir spontan di Bidan pada usia kehamilan 10 bulan dengan BB : 3300gr PB : 49 cm dan LK : 34 cm. Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu normal. Ibu tidak ASI eksklusif karena puting susu terbenam.5. Riwayat kesehatan ibuIbu tidak pernah menderita jantung, TBC, ginjal, asma,hepatitis, DM dan IMS. Namun ibu mengalami hipertensi pada saat hamil.6. Riwayat kesehatan keluargaKeluarga tidak pernah menderita jantung, TBC, ginjal asma,DM dan IMS. Namun, bibi ibu pernah mengalami hipertensi.7. Riwayat kontrasepsiIbu pernah menggunakan kontrasepsi jenis suntik 3 bulan selama 4 tahun. Ibu berhenti suntik karena ingin mempunyai anak kembali.8. Riwayat sosial ekonomi dan psikologiIni merupakan pernikahan yang pertama, status pernikahan syah. Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan ini sangat diterima dan keluarga pun mendukung. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami. Ibu mengerjakan pekerjaan rumah sendiri. Ibu berencana melahirkan di tolong oleh bidan.9. Pola aktivitas sehari-hariIbu makan 3x sehari dan minum 4-5 gelas sehari. Ibu BAB 1x sehari dan BAK 6-7x sehari. Ibu mandi dan ganti baju 2x sehari. Ibu tidur malam sekitar 8 jam dan tidur siang 1-2 jam. Ibu tidak pernah merokok, minum-minuman keras dan memakai obat-obatan terlarang.

3.2 Data Objektif1. Keadaan umum : Baik2. Kesadaran : Composmentis3. Keadaan emosional : Stabil4. BB sebelum hamil : 55 kg BB sesudah hamil : 68 kg5. Tinggi badan : 157 cm LILA : 28 cm6. Tanda-tanda vitalTekanan darah :150/100 mmHgNadi : 98 x/menitPernapasan : 20 x/menitSuhu : 36,4oC7. KepalaRambut : bersih, tidak rontok, tidak berketombe MataKonjungtiva : an anemisSklera : an ikterikHidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada nyeri tekanMulut Rahang : an anemisGusi : an anemisGigi : tidak berlubang dan tidak ada caries gigiTelinga : simetris, bersih, tidak ada pengeluaran cairan Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe dan vena jugularisDadaBentuk dada : simetrisJantung : bunyi jantung regulerParu-paru : tidak ada bunyi wheezing dan ronchiBentuk payudara : simetrisPuting susu : menonjol Kolostrum : belum keluarMassa : tidak adaNyeri tekan : tidak adaAbdomen Inspeksi : tidak ada bekas luka operasi PalpasiLeopold I : teraba bagian fundus bulat melenting/bokongLeopold II : teraba punggung sebelah kananLeopold III : bagian bawah taraba keras bulat dan melenting (kepala)Leopold IV : kepala sudah masuk PAP AuskultasiDJJ : 141 x /menitTFU : 29 cmTBBJ : (29 11) x 155 = 2790 gram

8. Ekstremitas atas dan bawahRefleks patella : positifOedema : negatifVarises : negatif9. Anus-genetaliaVulva/vagina : tidak ada pembesaran kelenjar bartolini dan skene, tidak ada oedema dan varises Pengeluaran : tidak adaAnus : tidak ada haemorhoidPemeriksaan PenunjangHB : 11 gr %Protein Urine : (-)Glukosa Urine : (-)3.3 AnalisaNy. S umur 27 tahun G2P1A0 gravida 36 minggu. Keadaan janin tunggal hidup intra uterine dengan ibu hipertensi. Potensial terjadi preeklamsi ringan.3.4 Penatalaksanaan1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu ibu mengetahui hasil pemeriksaan2. Melakukan informed consentibu menyetujui dengan tindakan yang akan dilakukuan.3. Memberikan tablet penambah darah kepada ibu dan menjelaskan cara meminumnya ibu menerima tablet penambah darah dan mengerti cara meminumnya.4. Menganjurkan kepada ibu untuk rutin memeriksakan protein urin ibu akan melaksanakan anjuran ibu bidan.5. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya kehamilanibu mengerti tanda bahaya kehamilan seperti mual, muntah yang berlebihan, pusing secara terus menerus, keluar darah dari jalan lahir, demam tinggi, bengkak di kaki, tangan, muka, atau kejang-kejang dan keluar air-air sebelum waktu.6. Mengingatkan kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan ibu mengetahui tanda-tanda perssalinan yaitu adanya his/mules yang sering dan teratur, sakit menjalar dari pinggang ke perut bagian bawah, keluar lendir bercampur darah dari vagina.7. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat dan tidak melakukan aktivitas yang melelahkanibu akan melaksanakan anjuran bidan.8. Menganjurkan kepada ibu untuk senam hamil atau jalan cepat 30 menit, latihan jongkok-berdiriibu akan melakukannya.10. Mendiskusikan dengan ibu untuk kunjungan 1 minggu yang akan datang apabila ada keluhan ibu mengerti dan akan kembali 1 minggu yang akan datang apabila ada keluhan.11. Mendokumentasikan hasil asuhandokumentasi telah dibuat.

ASUHAN KEBIDANAN PADA PERSALINAN NY.S G2P1A0 GRAVIDA 38 MINGGUDENGAN HIPERTENSI

Hari / Tanggal Pengkajian : Senin, 14 November 2011Waktu Pengkajian : 11.00 WIBTempat Pengkajian : Poned Puskesmas Kubang deleg-CirebonPengkaji : Sri iip pitria sariA. DATA SUBJEKTIFIdentitasNama ibu : Ny. S Nama suami : Tn. YUmur : 27 tahun Umur : 32 tahunSuku : Sunda Suku : SundaAgama : Islam Agama : IslamPendidikan : SD Pendidikan : SDPekerjaan : IRT Pekerjaan : WiraswastaAlamat :

1. Keluhan UtamaIbu merasa hamil 9 bulan, ibu datang ke puskesmas diantar suami dan keluarganya. Ibu merasa mules-mules dari pukul 06.00 WIB, belum keluar air-air, pergerakan anak masih dirasakan ibu.

B. DATA OBJEKTIF1. Pemeriksaan UmumKeadaan Umum : BaikKesadaran : Composmentis

2. Tanda Tanda Vital.

Tekanan darah :150/100 mmHgNadi : 98 x/menitPernapasan : 20 x/menitSuhu : 36,4oC

BB sebelum hamil :55 kg BB saat ini :68kg

3. Pemeriksaan Fisika. Mata : Conjugtiva an anemis, sklera an ikterikb. Dada : Bunyi jantung regular, tidak terdengar bunyi wheezing dan ronchic. Payudara : Simetris,tidak ada dimpling sign, aerola hiperpigmentasi, puting menonjol, tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan, kolostrum belum keluar.d. Abdomen : Tidak ada bekas luka oprasi, terlihat linea nigra dan striae, TFU 30cm, LP 88cm, letak memanjang, puki, kepala sudah masuk PAP penurunan 3/5, DJJ 132x/menit, TBJ 2945 gr, kontraksi uterus 3x10 menit selama 35 detik, kandung kemih kosong.e. Anus : Tidak ada hemoroid.f. Ekstremitas : Tidak ada oedema,tidak ada varises.3. Pemeriksaan DalamVuva/vagina : t.a.kPortio : tipisPembukaan : 7-8cmKetuban : + (positif)Penurunan : H IIMolase : tidak ada molaseUbun-ubun kecil : kiri depanC. ANALISANy. S G2P1A0 umur kehamilan 38 minggu parturient aterm kala 1 fase aktif janin tunggal presentasi kepala dengan hipertensi. Potensial terjadi preeklamsi ringanD. PENATALAKSANAAN1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan bahwa kesehatannya baik 2. Observarsi TPRS, kontraksi, DJJ, kandung kemih TD :150/100 mmHg, P:98x/menit , R:20x/menit, S:36,4 C. Kontraksi:3x/10/35, kandung kemih kosong, DJJ:132x/menit, keadaan ibu dan janin baik3. Memantau kemajuan persalinan hasil terlampir di partograf4. Menyiapkan partus set dan kelengkapan alat-alat persalinan alat sudah siap secara ergonomis5. Menganjurkan ibu untuk minum di sela-sela his ibu minum teh manis 50 cc6. Menjelaskan kegawatdaruratan dalam persalinan ibu mampu menjelaskan kembali penjelasan yang telah di sampaikan7. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi ibu miring kekiri8. Merencanakan PD 4 jam kemudian atau bila ada indikasi.9. Mengajarkan cara relaksasi saat ada his Ibu mampu melakukannya.10. Menawarkan pendamping pada saat persalinan ibu ditemani suaminya.

KALA II ( pukul 11.40 WIB)A. DATA SUBYEKTIFIbu merasa mulesnya semakin lama dan semakin sering,ibu ingin BAB, ibu ingin mengedan,belum keluar air-air, gerakan janin aktif dirasakan oleh ibu.B. DATA OBYEKTIFKeadaan umum : sedangKesadaran : composmentisTTV : TD :140/110 mmHg N : 84 x//menitR : 22x/menit SH : 36,7 CAbdomen : Kontraksi : 5x/10/45 DJJ : 136x/menitPemeriksaan dalam : v/v : t.a.kPortio : tidak terabaPembukaan : 10 cm (lengkap)Kep : H-1VKet : dipecahkan (jernih)Molase : tidak ada molaseTerdapat tanda gejala kala II, adanya dorongan untuk meneran, tekanan pada anus, perinium menonjol, vulva membuka.C. ANALISAG2P1A0 parturient aterm kala II dengan keadaan janin baik dan ibu Hipertensi.D. PENATALAKSANAAN1. Memberitahu hasil pemeriksaan ibu mengetahui keadaannya sekarang