makalah kimdus plastik

Upload: baist-khaerul

Post on 01-Mar-2016

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah Kimdus Plastik

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari hari kita dapat dengan mudah menjumpai peralatan ataupun barang-barang yang terbuat dari plastik. Plastik banyak digunakan untuk berbagai macam bahan dasar. Penggunaan plastik dapat dipakai sebagai bahan pengemas, konstruksi, elektroteknik, otomotif, mebel, pertanian, peralatan rumah tangga, bahan pesawat, kapal mainan dan lain sebagainya.Penggunaan plastik di berbagai bidang seperti di atas di dasarkan pada alasan bahwa bahan plastik mempunyai keunggulan dibandingkan dengan bahan lain antara lain, seperti tidak mudah berkarat, kuat, tidak mudah pecah, ringan, dan elastis.Dalam sebuah Great International Exhibition di London pada tahun 1892, Alexander Parkes memperkenalkan istilah plastik. Parkes mengistilahkan temuannya itu bernama "Parkesin" yakni sebuah material organik yang berasal dari selulosa atau serat yang dapat dibentuk bila dipanaskan dan mengeras ketika suhunya turun.Pada 1899, Arthur Smith, seorang ilmuwan Inggris, juga membuat temuan jenis plastik baru bernama phenol formaldehyde. Plastik jenis ini mencampur antara formaldehyde resin dengan teknik pembuatan dengan elektrisitas (listrik). Plastik milik Smith bersifat lebih keras dan kaku. Secara garis besar, pada 1839-1894 merupakan era kemunculan plastik jenis semisintetis. Pada era ini pula, tepatnya 1872, plastik khusus pipa air atau disebut polyvinyl chloride (PVC) ditemukan oleh Eugen Baumann. Perkembangan industri plastik di indonesia dipengaruhi oleh permintaan plastik dari industri makanan dan minuman dan FMCG (fast moving consumer good) sebesar 60%.Sekarang ini utamanya ada enam komoditas polimer yang banyak digunakan, mereka adalah polietilena, polipropilena, polivinil klorida, polietilena tereftalat, polistirena, dan polikarbonat. Mereka membentuk 98% dari seluruh polimer dan plastik yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Masing-masing dari polimer tersebut memiliki sifat degradasi dan ketahanan panas, cahaya, dan kimia.Perkembangan indusrti plastik yang pesat memiliki keuntungan dan kerugian tertentu. Perkembangan dari produksi plastik tersebut merupakan bagian dari bahasan kimia industri. Pada industri plastik tidak hanya produksi, tetapi tahap awal hingga pengolahan limbah tidak terlepas dari metode dan prinsip kimia. Terlebih lagi plastik merupakan bahan yang sukar diurai oleh tanah. Maka dari itu makalah ini dibuat untuk memberikan wawasan tentang aplikasi ilmu kimia dalam indusrti plastik serta mengetahui nilai nilai ekonomi dan lingkungan kepada penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.1.2 Rumusan MasalahDalam makalah ini adapun yang jadi permsalahannya adalah sebagi berikut:1. Bagaimana manajemen pada industri plastik?2. Apa bahan baku utama dari plastik?3. Bagaimana cara memproduksi plastik?4. Bagaimana pengaruhnya limbah plastik terhadap lingkungan sekitar?1.3 TujuanMakalah ini bertujuan untuk:1. Mengetahui manajemen dalam industri.2. Mengetahui jenis bahan baku utama dari plastik.3. Mengetahui cara memproduksi plastik.4. Mengetahui pengaruhnya limbah plastik terhadap lingkungan sekitar.

BAB IIISISetiap kegiatan industri memerlukan bahan baku yang berbeda untuk dapat melakukan produksi. Bahan baku yang digunakan akan mempengaruhi karakteristik dan kualitas produk yang dihasilkan. 2.1 ManajemenPengertian Manajemen menurut JamesA.F.Stoneradalah prosesperencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan adalah untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi, untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, serta untuk mencapai efesiensi dan efektifitas. Dimana efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar, sedangkan efektifitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untukpencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Berikut adalah sistem manajemen dalam industri plastik pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Sistem manajemen industri plastik2.1.1 Struktur OrganisasiStruktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi,bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yangberbeda-beda dalam suatu organisasi. Terdapat dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah departementalisasi dan pembagian kerja. Dimana departementalisasi merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakanbersama. Sedangkan pembagian kerjaadalah perinciantugas pekerjaanagar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk dan melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas. Selain itu dalam sebuah industri pencacahan seperti industri plastik, wewenang untuk memberi keputusan dimaksudkan agar operasinya dapat berjalan lancar sehingga sesuai dengan hasil yang diharapkan yaitu untuk mencapai profit yang tinggi.Bisnis pencacahan plastik dimana karyawan-karyawan tersebut menempati devisi produksi dan distribusi. Sedangkan untuk divisipemasaran, keuangan, serta pemilik dipegang oleh pihak pemilik sendiri. Struktur organisasi industri plastik dapat dilihat pada Gambar 2.2.Uraian pekerjaan:Pembagian tugas,wewenang,dan tanggung jawab masing-masing berdasarkan struktur di atas:1. DirekturDirektur merupakan pimpinan dan penanggung jawab tertinggi dalam menjalankan operasi perusahaan.Tugas dan tanggung jawab direktur adalah:a. Bertanggung jawab terhadap seluruh kelancaran kegiatan dan kelangsungan hidup yang terjadi di perusahaan dan mempunyai wewenang penuh terhadap perusahaan sekarang maupun di masa yang akan datangb. Memimpin serta mengurus perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja pada perusahaanc. Menetapkan kebijakan perusahaan dan mengambil keputusan yang sangat menentukan dalam mengatasi semua masalah di dalam perusahaand. Memeriksa kembali semua kegiatan yang akan dilaksanakan perusahaane. Mampu memimpin,membina dan memotivasi bawahan agar dapat bekerja secara produktiff. Mengatur dan mengawasi jalannya seluruh kegiatan pada perusahaan

Gambar 2.2 Struktur organisasi industri plastik2. Wakil DirekturTugas wakil direktur adalah:a. Mengatur, mengkoordinasikan dan mengawasi hasil kerja bagian produksi, SDM (Sumber Daya Manusia), akuntansi, keuangan, dan umum.b. Mempertanggung jawabkan hasil kerjanya pada direktur.c. Mempunyai wewenang yang sama dengan direktur dalam mengambil keputusan berdasarkan surat kuasa.d. Menggantikan direktur dalam setiap keputusan maupun pertemuan di saat direktur tidak dapat membuat keputusan atau menghadiri pertemuan yang dikarenakan berhalangan hadir.3. Bagian ProduksiTugas bagian produksi adalah:a. Merencanakan dan menginput data pesanan konsumen untuk di produksi.b. Membuat laporan produksi.c. Mengawasi kegiatan proses produksi.d. Mengontrol kegiatan pengawasan mutu.e. Melakukan pengecekan atas kualitas bahan baku yang masuk.f. Menguji kualitas produksi dari setiap proses apakah telah sesuai dengan standar. yang telah di tentukan.g. Memastikan kualitas produk yang di hasilkan agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.h. Mempertanggung jawabkan hasil kerjanya kepada wakil direktur.4. Bagian SDM (sumber daya manusia)Tugas bagian SDM adalah:a. Melakukan kegiatan perekrutan dan pemberhentian tenaga kerjab. Melakuakn pendataan tenaga kerjac. Memberikan surat peringatan kepada karyawan yang melanggar peraturand. Berusaha mengatasi konflik yang terjadi diantara para tenaga kerjae. Memberikan laporan tentang ketenagakerjaan kepada Departemen Tenaga Kerjaf. Mengadakan training maupun magang untuk meningkatkan keahlian karyawang. Mempertanggung jawabkan hasil kerjanya kepada direktur5. Bagian Akuntansi dan KeuanganTugas bagian akuntansi dan keuangan adalah :a. Menginput laporan keuangan perusahaan ke dalam komputer.b. Mengawasi dan melakukan pencatatan semua kegiatan penerimaan dan pengeluaran keuangan perusahaan.c. Menerima laporan tentang penerimaan dan pengeluaran uang sehari-hari.d. Menagih piutang-piutang dari para pelanggan yang telah jatuh tempo.e. Menyusun rencana perhitungan laba-rugi pada periode yang telah ditetapkanf. Melaksanakan kebijakan akuntansi yang telah digariskan.g. Mengawasi dan mengkoordinasi administrasi pembukuan.h. Mengawasi kebenaran dari bukti transaksi pembukuan.i. Mempertanggung jawabkan hasil kerjanya kepada wakil direktur.6. Bagian UmumTugas bagian umum :a. Membawahi dan mengawasi pergudangan dan distribusi.b. Mengurus masalah kehilangan barang-barang yang terdapat di lingkungan perusahaan.c. Bertanggung jawab penuh terhadap kehilangan barang yang ada di gudang.d. Membuat laporan yang mengenai keluar masuknya barang jadi di gudang.e. Bertanggung jawab atas kebersihan di gudang.f. Menjaga keamanan dan ketertiban di dalam lingkungan perusahaan. g. Mempertanggung jawabkan hasil kerjanya kepada wakil direktur.

2.1.2 SistemRekrutmen KaryawanPenyusunan personalia adalah fungsi manajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan, dan pengembangan anggota-anggota organisasi.Penarikan (recruitment) berkenaan dengan pencarian dan penarikan sejumlah karyawan potensialyangakandiseleksiuntukmemnuhi beberapa kebutuhan-kebutuhan organisasi. Penarikan menyangkut usaha untuk memperoleh karyawan dalam jumlah yang tepat dengan kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan-jabatan yang tersedia.Metode-metode penarikan yang biasa digunakan meliputi: pengiklanan, leasing (penggunaantenagahonorer), rekomendasidari karyawan yang sedang bekerja, penarikan lewat lembaga-lembaga pendidikan, kantor penempatan tenaga kerja, serikat buruh dan penggunaan komputer. Pihak Manajemen menggunakan kebutuhan akan tenaga yang diperlukan disesuaikan dengan jenjang pendidikan minimum yang diperlukan. Untuk manager produksi merupakan rekomendasi dari pemilik karena selaku orang yang paling dipercaya dalam melaksanakan seluruh operasional pabrik.Setiap karyawan yang bergabung pada industri plastik akan dibekali pelatihan dan pengembangan pada saat permulaan bekerja. Pelatihan dan pengembangan pada karyawan diberikan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran kerja yang telah ditetapkan. Latihan dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan keterampilan-keterampilan dan teknik-teknik pelaksanaan pekerjaan tertentu, terperinci dan rutin. Sedangkan pengembangan mempunyai ruang lingkup lebih luas dalam pengembangan dan peningkatan kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian. Pengembangan dibutuhkan untuk menyesuiakan diri dengan kemajuan teknologi. Bagan rekrutmen pegawai dalam suatu industri ditunjukan oleh Gambar 2.3. 2.1.3 Ketenagakerjaan (Hak Karyawan)Pihak Manajemen industri plastik tidak segan memberikan kompensasi berupa insentif ataupun bonus lebih kepada karyawan yang mempunyai prestasi kerja yang bagus. Dengan adanya kompensasi ini maka secara tidak langsung dapat memberi motivasi dan kepuasan kepada karyawan sebagai umpan balik atas kerja keras mereka.Selain kompensasi, ada pula perencanaan karir atau jenjang karir yang diberikan kepada pihak karyawan industri plastik. Kompensasi adalah pemberian kepada karyawan dengan pembayaran finansial sebagai balas jasa untukpekerjaanyangdilaksanakan dan sebagai motivator untuk pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang. Pihak karyawan akan mendapatkan tunjangan kesehatan dan keselamatan kerja. Dengan adanya program kesehatan dan keselamatan kerja diharapkan pihak karyawan menjadi lebih produktif, karena jarang tidak masuk kerja dengan keterangan sakit. Untuk upah lembur dan gaji pihak karyawan, akan dihitung secara profesional daan peraturan yang berlaku oleh bagian keuangan. Pihak manajemen industri plastik akan selalu memberikan penilaian terhadap pekerjaan karyawan. Pelaksanaan penilaian atas prestasi kerja karyawan dapat dilaksanakan dengan baik apabila aktivitas ini telah dipersiapkan, dan system penilaian pun harus mempunyai hubungan dengan pekerjaan, memiliki standar-standar, serta menggunakan ukuran yang dapat diandalkan. Hasil penilaian kerja atas karyawan ini dapat memperbaiki keputusan-keputusan pihak manajemen dan memberikan umpan balik kepada karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka.2.1.4 Sanksi KaryawanPihak karyawan juga akan memperoleh surat peringatan bahkan pemberhentian kerja apabila karyawantersebutmelanggarperaturanserta tidak dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan benar. Pihak Manajemen akan memberikan peringatan secara lisan ketika karyawan tersebut bersalah. Apabila peringatan lisan diabaikan, maka tahap selanjutnya pihak Manajemen akan memberikan Surat Peringatan 1 (SP1). SP1 ini berlaku selama 6 bulan. Dalam kurun waktu 6 bulan apabila pihak karyawan masih melakukan pelanggaran, maka akan diterbitkan SP2. Jika dalam masa SP2 pihak karyawan melakukan kesalahan, maka pihak Manajemen terpaksa mengeluarkan karyawan tersebut dari manajemen industri plastik sesuai dengan prosedur pemecatan yang berlaku.

Gambar 2.3 Bagan rekrutmen pegawai dalam suatu industri. Sumber : (Dessler, Gary.2009)

2.1.5 Fungsi Manajemen Perusahaan Dalam perencanaannya, perusahaan ingin selalu menjaga kepercayaan pelanggan dengan cara menjaga kualitas barang hasil produksi yang sesuai dengan permintaan konsumen, perusahaan mempercayai apabila perusahaan dapat menjaga kepercayaan pelanggan, perusahaan akan berkembang dengan sendirinya. Untuk menjaga kepercayaan tersebut, perusahaan melakukan pencatatan data-data mengenai permintaan yang diinginkan konsumen, sehingga perusahaan dapat mengetahui tentang perincian permintaan konsumen yang ada. Dan dalam menjaga kualitas barang hasil produksi, kepala bagian produksi ditugaskan untuk selalu mengawasi operasional dalam perusahaan, baik dalam pemilihan bahan baku, sampai dengan pengawasan sebelum dikirim ke pelanggan, dicocokkan dengan data permintaan pelanggan apakah sudah sesuai dengan permintaan pelanggan atau tidak. Menurut G.R. Terry fungsi manajemen adalah planning, organizing, actuating, dan controlling [].1. Planning, Perencanaan merupakan hal penting yang dapat menjadi sebuah pedoman perusahaan dalam mengarahkan kegiatan perusahaannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. 2. Organizing, untuk menjaga hubungan antara berbagai fungsi dan faktor-faktor fisik yang ada dalam perusahaan, perusahaan membagi tugas antara karyawan yang satu dengan yang lainnya agar setiap karyawan memiliki fokus sendiri dengan tugas yang mereka terima. Jadi proses yang ada tidak terganggu dengan banyaknya permintaan pada perusahaan. Sebelum pembagian tugas diberikan kepada para karyawan, dalam perekrutan, perusahaan selalu memberikan pelatihan kepada karyawannya dalam menjalankan tugas, agar dalam pelaksanaannya, mereka dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang diharapkan perusahaan dan konsumen. Untuk mengkoordinasikan tugas yang berbeda dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bersama, perusahaan memiliki tolak ukur yaitu dengan melihat hasil yang dicapai oleh karyawan tersebut, apakah dari keseluruhan hasil tersebut, mereka dapat memenuhi kebutuhan pelanggan atau tidak. Kalau masih ada yang masih belum terpenuhi, perusahaan akan mengevaluasi di mana letak kekurangan dalam pembagian tugas tersebut. 3. Actuating, untuk menjaga tercapainya tujuan perusahaan, perusahaan memberikan gaji kepada pegawai hariannya sesuai dengan hasil yang mereka capai dalam satu minggu. Jika mereka bermalas-malasan dan tidak bekerja dengan baik, mereka akan merasa rugi sendiri, karena hasil yang mereka dapat tidak dapat maksimal. Perusahaan juga memberikan bonus kepada karyawan harian tersebut apabila mereka dapat menyelesaikan tugasnya sebelum waktu yanhg ditentukan, mereka mendapatkan bonus dari perusahaan. Kalau pegawai tetap, perusahaan memberikan motivasi dengan cara mendekatkan dan memperlakukan mereka seperti keluarga sendiri, sehingga mereka juga ikut merasa memiliki perusahaan ini. Jika mereka merasa bahwa perusahaan ini juga milik mereka, mereka akan bekerja dengan baik karena mereka juga pasti ingin perusahaan ini menjadi semakin maju dan berkembang. Dalam melakukan pengarahan, tugas dan instruksi dalam melakukan implementasi kerja, kepala bagian produksi selalu melakukan pengawasan dalam setiap proses produksi, sehingga apabila dalam proses produksi ada yang kurang tepat, kepala bagian produksi dapat langsung memberikan arahan, sehingga kesalahan dalam proses produksi dapat diminimalisasi. Dan untuk mengusahakan agar para karyawan menjalanjkan tugas yang diberikan, perusahaan melengkapi dengan kamera CCTV dalam setiap sudut pabrik sebagai alat bantu dalam pengawasan, karena perusahaan ini berproduksi sampai malam hari. Sehingga walaupun pemilik dan kepala bagian produksi berada di luar perusahaan, mereka masih dapat melakukan pengawasan melalui kamera CCTV tersebut. 4. Controlling, untuk mengawasi, memonitor kinerja dan aktivitas karyawan dalam perusahaan, karyawan produksi dinilai dari hasil yang mereka capai apakah sudah dapat memenuhi target atau tidak, apabila pekerjaan mereka tidak sesuai target, berarti mereka tidak bekerja dengan baik. Sedangkan untuk staff kantor, perusahaan selalu mengontrol hasil kerja mereka setiap pulang kerja. Dan untuk melihat apakah perusahaan sudah memenuhi target tujuannya atau tidak, perusahaan akan menanyakan respon pelanggan, apakah barang yang diterima sudah sesuai dengan permintaan mereka atau tidak. Perusahaan juga melihat dari segi jumlah omzet yang didapat oleh perusahaan. Hal ini dievaluasi oleh perusahaan setiap satu minggu sekali. Dengan melihat jumlah omzet, perusahaan juga menggunakan sebagai alat ukur prestasi kinerja perusahaan secara keseluruhan dan kinerja karyawan tiap bagiannya.

Dalam proses keberhasilan organisasi suatu perusahaan harus merujuk pada Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang dibangun atas 8 (delapan) prinsip []. Kedelapan prinsip yang merupakan ruh dari standar ISO 9001:2008 ini dituangkan dalam bentuk klausul-klausul (persyaratan) sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 yang juga berjumlah 8 (delapan) klausul. Kedelapan prinsip itu adalah:1. Fokus Pada PelangganKeberlangsungan suatu perusahaan sangatlah bergantung kepada pelanggannya. Oleh karena itu, pelanggan menjadi salah satu fokus penting yang harus diperhatikan. Perusahaan yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 diharuskan memiliki strategi khusus untuk teruse menerus memantau kepuasan pelanggan. Beberapa hal yang harus dilakukan terkait prinsip ini adalah: Meneliti dan memahami kebutuhan dan harapan pelanggan Memastikan bahwa tujuan organisasi selaras dengan kebutuhan dan harapan pelanggan. Mengkomunikasikan pentingnya memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan di seluruh tingkatan organisasi. Mengukur kepuasan pelanggan (survei kepuasan pelanggan) dan menindaklanjuti hasilnya. Memastikan pendekatan yang seimbang antara kepuasan pelanggan dan kepuasan pihak berkepentingan lainnya (seperti pemilik, karyawan, pemasok, pemodal, masyarakat lokal dan masyarakat secara keseluruhan).2. KepemimpinanPemimpin merupakan elemen terpenting di dalam suatu organisasi. Keberhasilan suatuorganisasi biasanya dimulai dari kecakapan pemimpin dalam memaksimalkan potensi sumberdaya yang dimilikinya. Beberapa hal yang harus dilakukan terkait dengan prinsip ini adalah: Memperhatikan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan termasuk pelanggan, pemilik, karyawan, pemasok, pemodal, masyarakat lokal dan masyarakat secara keseluruhan. Membangun visi yang jelas tentang masa depan organisasi. Menetapkan tujuan dan target yang SMART (Spesific, Measurable, Achievable, Realistic, Time Target) Menyediakan Sumber daya yang diperlukan baik Sumber daya manusia atau assset. Memberikan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan3. Keterlibatan KaryawanSebaik apapun strategi yang ditetapkan pihak manajemen tidak akan ada gunanya bila tidakdiamini oleh seluruh karyawan yang ada di organisasi. Oleh karena itu, peran aktif darikaryawan sangat dibutuhkan untuk keberhasilan implementasi sistem manajemen mutu.Beberapa hal yang harus dilakukan untuk prinsip ini adalah: Setiap karyawan harus memahami pentingnya kontribusi dan peran mereka dalam organisasi. Setiap karyawan harus mengidentifikasi hambatan terhadap kinerja mereka. Setiap karyawan harus memahami tugas dan tanggung jawab mereka. Setiap karyawan harus secara aktif mencari kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, pengetahuan dan pengalaman. Setiap karyawan bebas berbagi pengetahuan dan pengalaman.4. Pendekatan ProsesSebuah hasil yang hendak dicapai akan lebih efisien diraih ketika kegiatan-kegiatan dansumberdaya terkait dikelola sebagai suatu kesatuan proses yang tidak dapat dipisahkan. Ini jugaberarti bahwa yang terpenting dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 adalah prosesbukan hasil. Artinya, target yang tidak tercapai bukanlah masalah majour yang tidak dapat dimaafkan selama kegagalan tersebut dianalisis dan dilakukan perbaikan ke depannya. Beberapa hal yang harus dilakukan terkait prinsip ini adalah: Mendefinisikan dan menetapkan semua kegiatan yang diperlukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Menetapkan tanggung jawab yang jelas dan akuntabilitas untuk mengelola kegiatan kunci (utama) organisasi. Menganalisis dan mengukur dari kemampuan kegiatan kunci. Mengidentifikasi interaksi proses antara suatu bagian dengan bagian yang lain di dalam organisasi. Berfokus pada faktor-faktor seperti sumber daya, metode, dan bahan-bahan yang akan meningkatkan kegiatan kunci dari organisasi. Mengevaluasi risiko, konsekuensi dan dampak dari kegiatan pada pelanggan, pemasok dan pihak berkepentingan lainnya.5. Pendekatan Sistem Pada ManajemenMengidentifikasi, memahami dan mengelola proses yang saling berkaitan sebagai suatu sistem memberikan kontribusi pada efektifitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Beberapa hal yang harus dilakukan terkait prinsip ini: Penataan sistem untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yang paling efektif dan efisien. Memahami keterkaitan antara proses-proses dalam suatu sistem. Menyelaraskan dan mengintegrasikan proses-proses yang ada. Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peran dan tanggung jawab yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama dan dengan demikian mengurangi hambatan lintas-fungsional. Memahami kemampuan organisasi dan menetapkan kendala sumber daya sebelum mengambil tindakan. Terus meningkatkan sistem melalui pengukuran dan evaluasi.6. Perbaikan yang Terus-menerusPerbaikan berkesinambungan dari kinerja keseluruhan organisasi harus menjadi tujuan tetap organisasi. Ini juga berarti bahwa organisasi tidak boleh puas terhadap hasil yang dicapai. Harus selalu ada peningkatan performa dari tahun ke tahun. Beberapa hal yang harus dilakukan tekait prinsip ini adalah: Secara periodik melakukan pemeriksaan sistem seperti menjalankan kegiatan inetranal audit Secara periodik mengadakan rapat khusus yang membahas masalah yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu (biasa disebut rapat tinjauan manajemen).7. Pendekatan Faktual pada Pengambilan KeputusanKeputusan yang efektif adalah keputusa didasarkan pada analisis data dan informasi yang benar. Hal yang harus dilakukan terkait prinsip ini adalah: Memastikan bahwa data dan informasi yang ada cukup akurat dan dapat diandalkan. Membuat data yang dapat diakses oleh mereka yang membutuhkannya. Menganalisis data dan informasi menggunakan metode yang valid. Membuat keputusan dan mengambil tindakan berdasarkan pada analisis faktual, seimbang dengan pengalaman dan intuisi.8. Hubungan yang Saling Menguntungkan dengan PemasokSuatu organisasi dan pemasoknya adalah saling tergantung dan hubungan yang saling menguntungkan dan meningkatkan kemampuan keduanya untuk mencapai target. Mutu produk atau jasa yang diberikan oleh pihak ketiga (vendor, rekanan, supplier) sangat mempengaruhi mutu akhir produk (barang maupun jasa) suatu organisasi. Oleh karena itu, memantau kinerja pemasok merupakan hal yang sangat ditekankan dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Hal yang harus dilakukan terkait prinsip ini adalah: Membangun hubungan yang menyeimbangkan keuntungan jangka pendek dengan pertimbangan jangka panjang. Melakukan seleksi dan evaluasi terhadap semua pemasok produk (barang/jasa) yang mempengaruhi hasil akhir produk (barang/jasa) organisai.2.1.6 Manajemen ProduksiDalam sistem produksi, fasilitas dan peralatan yang digunakan merupakan komponen penting dalam prosesnya, sehingga perusahaan merasa perlu dalam melakukan perhatian khusus di bidang ini. Salah satu perhatian khusus yang diberikan oleh perusahaan adalah, perusahaan memiliki teknisi sendiri dengan tugas yang khusus untuk merawat mesin dan peralatan yang ada seminggu sekali, serta memperbaiki mesin yang tidak berfungsi dengan baik. Sehingga apabila mesin dan peralatan sudah dapat bekerja secara optimal, maka karyawan juga dapat melakukan pekerjaan sebaik-baiknya.Berikut ini adalah beberapa jenis hasil produksi yang dihasilkan oleh industri plastik yaitu tali plastik (talikur) berukuran, Sedotan plastik, produk rotan plastik, dan PVC. Dengan banyaknya produksi tersebut, perusahaan harus memperhatikan kualitas barang yang ada, dengan melakukan kontrol kualitas terhadap barang produksinya. Dalam usaha mencegah terjadinya cacat produk, perusahaan melakukan kontrol kualitas sejak bahan baku yang dipesan datang ke perusahaan, maka perusahaan akan mengecek sebagian besar bahan baku yang ada, kemudian dibagian penggilingan, kepala produksi akan mengecek apakah proses yang dijalankan sudah sesuai dengan prosedur yang ada, sampai barang ini jadi, kepala produksi akan berkeliling mengikuti proses yang ada, demi menjaga terjaminnya kualitas hasil produksi sebelum sampai ke tangan konsumen. Produk yang dihasilkan perusahaan merupakan produk yang standar dan hampir tidak memiliki diferensiasi. Hal ini menyebabkan mudahnya pesaing baru untuk memasuki industri ini, karena dengan memiliki mesin yang ada, serta sumber daya manusia yang cukup, sudah dapat mendirikan perusahaan manufaktur plastik ini.Ancaman produk pengganti dalam industri sebenarnya tidak terlalu tinggi, kecuali untuk beberapa produk, misalnya rotan plastik, rotan plastik memiliki produk pengganti yaitu rotan asli yang memiliki kualitas lebih baik dan ketahanan yang lebih lama, tetapi harga bahan baku akan rotan plastik sudah tinggi diakibatkan langkanya bahan baku, tetapi hal ini tetap menjadi ancaman bagi perusahaan apabila konsumen mulai tidak memikirkan harga yang ada dan lebih mementingkan kualitas terhadap produk rotan. Tetapi, kebanyakan pelanggan lebih memilih produk rotan plastik karena harganya relatif lebih murah dibanding dengan produk rotan asli, serta produk rotan plastik sekarang lebih banyak dijumpai dibandingkan dengan rotan yang asli. Produk rotan plastik juga memiliki varian yang lebih, misalnya saja warna dari produk rotan plastik dapat disesuaikan dengan keinginan konsumen, sedangkan rotan asli hanya terbatas. Untuk biaya peralihan produk, konsumen akan merasakan selisih harga yang lumayan tinggi antara produk plastik dengan produk rotan asli.2.1.7 Utilitas PabrikSebuah pabrik mempunyai dua sistem proses utama, yaitu sistem pereaksian dan sistem proses pemisahan & pemurnian. Kedua sistem tersebut membutuhkan kondisi operasi pada suhu dan tekanan tertentu. Dalam pabrik, panas biasanya disimpan dalam fluida yang dijaga pada suhu dan tekanan tertentu. Fluida yang paling umum digunakan adalah air panas dan uap air karena alasan murah dan memiliki kapasitas panas tinggi. Fluida lain biasanya digunakan untuk kondisi pertukaran panas pada suhu di atas 100oC pada tekanan atmosfer. Air atau uap air bertekanan (dinamakan kukus atau steam) mendapatkan panas dari ketel uap (boiler).Sistem pemindahan panas bertugas memberikan panas dan menyerap panas. Misalnya, menyerap panas dari sistem proses yang menghasilkan energi seperti sistem proses yang melibatkan reaksi eksotermik atau menyerap panas agar kondisi sistem di bawah suhu ruang atau suhu sekitar. Untuk penyerap panas agar suhu di bawah suhu ruang biasanya pabrik menggunakan refrigerant, bahan yang sama dengan yang bekerja pada lemari es. Penggunaan air sebagai media pendingin juga dibatasi sifat fisiknya, yaitu titik didih dan titik beku. Suhu air pendingin perlu dikembalikan ke suhu sekitar atau suhu ruang agar bisa difungsikan kembali sebagi pendingin. Sistem pemroses yang melakukan ini adalah cooling tower.Cooling tower, boiler dan tungku pembakaran merupakan sistemsistem pemroses untuk sistem penyedia panas dan sistem pembuang panas. Kedua sistem proses ini bersama-sama dengan sistem penyedia udara bertekanan, sistem penyedia listrik dan air bersih untuk kebutuhan produksi merupakan sistem penunjang berlangsungnya sistem proses utama yang dinamakan sistem utilitas. Kebutuhan sistem utilitas dan kinerjanya tergantung pada seberapa baik sistem utilitas tersebut mampu melayani kebutuhan sistem proses utama dan tergantung pada efisiensi penggunaan bahan baku dan bahan bakar.Pabrik tidak harus mempunyai sistem pemroses utilitas sendiri. Listrik misalnya, pabrik bisa membelinya dari PLN jika kapasitas PLN setempat mencukupi atau membeli dari pabrik tetangga. Demikianpula untuk unit pengolahan limbah, unit penyedia uap air & air pendingin dan unit penyedia udara bertekanan.

2.2 Bahan Baku Plastik2.2.1 Sumber PlastikTerdapat dua macam polimer yang terdapat di kehidupan yaitu polimer alami dan polimer buatan atau polimer sintesis.a. Polimer AlamiAlam juga menyediakan berbagai macam polimer yang bisa langsung digunakan oleh manusia sebagai bahan. Polimer tersebut ialah : Kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut dan lain sebagainya.b. Polimer SintetisSemakin meningkatnya dan beragamnya kebutuhan manusia menyebabkan manusia harus mencari jalan untuk mencukupinya dengan cara membuat kebutuhannya tersebut. Termasuk juga polimer, manusia membuat polimer melalui reaksi kimia (sintesis) yang tidak disediakan oleh alam. Ada banyak sekali macam-macam polimer sintesis hasil rekayasa manusia diantaranya adalah : Tidak terdapat secara alami : Nylon, polyester, polypropilen, polystiren Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis Polimer alami yang dimodifikasi : seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika asalnya).2.2.2 Cara Produksi PlastikAda banyak cara yang bisa digunakan dalam memperoleh plastik, dengan menggunakan metode berbeda-beda dan alat yang berbeda-beda pula. Adapun cara memperolehnya adalah sebagai berikut :a. Proses Injection Molding Termoplastik dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah hopper kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi) dimana ia dilelehkan oleh pemanas yang terdapat di dinding barrel dan oleh gesekan akibat perputaran sekrup injeksi dapat dilihat pada Gambar 2.4. Plastik yang sudah meleleh diinjeksikan oleh sekrup injeksi (yang juga berfungsi sebagai plunger) melalui nozzle ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air. Produk yang sudah dingin dan mengeras dikeluarkan dari cetakan oleh pendorong hidraulik yang tertanam dalam rumah cetakan selanjutnya diambil oleh manusia atau menggunakan robot. Pada saat proses pendinginan produk secara bersamaan di dalam barrel terjadi proses pelelehan plastik sehingga begitu produk dikeluarkan dari cetakan dan cetakan menutup, plastik leleh bisa langsung diinjeksikan.

Gambar 2.4 Mesin injection molding sumber: http://planetcopas.blogspot.com

b. Proses EkstruksiEkstrusi adalah proses untuk membuat benda dengan penampang tetap dapat dilihat pada Gambar 2.5. Keuntungan dari proses ekstrusi adalah bisa membuat benda dengan penampang yang rumit, bisa memproses bahan yang rapuh karena pada proses ekstrusi hanya bekerja tegangan tekan, sedangkan tegangan tarik tidak ada sama sekali. Aluminium, tembaga, kuningan, baja dan plastik adalah contoh bahan yang paling banyak diproses dengan ekstrusi. Contoh barang dari baja yang dibuat dengan proses ekstrusi adalah rel kereta api. Khusus untuk ekstrusi plastik proses pemanasan dan pelunakan bahan baku terjadi di dalam barrel akibat adaya pemanas dan gesekan antar material akibat putaran sekrup.Variasi dari ekstrusi plastik1) Blown film2) Flat film and sheet3) Ekstrusi pipa4) Ekstrusi profil5) Pemintalan benang6) Pelapisan kabelc. Proses Blow MoldingBlow molding adalah proses manufaktur plastik untuk membuat produk-produk berongga (botol) dimana parison yang dihasilkan dari proses ekstrusi dikembangkan dalam cetakan oleh tekanan gas. Pada dasarnya blow molding adalah pengembangan dari proses ekstrusi pipa dengan penambahan mekanisme cetakan dan peniupan.d. Proses ThermoformingThermoforming adalah proses pembentukan lembaran plastik termoset dengan cara pemanasan kemudian diikuti pembentukan dengan cara pengisapan atau penekanan ke rongga mold. Plastik termoset tidak bisa diproses secara thermoforming karena pemanasan tidak bisa melunakkan termoset akibat rantai tulang belakang molekulnya saling bersilangan. Contoh produk yang diproses secara thermoforming adalah bakelit.

Gambar 2.5 Mesin Ekstruksi Plastik2.2.3 Proses PolimerisasiPolimerisasimerupakan suatu jenis reaksi kimia dimana monomer-monomer bereaksi untuk membentuk rantai yang besar.Dua jenis utama dari reaksi polimerisasi adalahpolimerisasi adisi danpolimerisasi kondensasi. Jenis reaksi yang monomernya mengalami perubahan reaksi tergantung pada strukturnya. Suatu polimer adisi memiliki atom yang sama seperti monomer dalam unit ulangnya, sedangkan polimer kondensasi mengandung atom-atom yang lebih sedikit karena terbentuknya produk sampingan selama berlangsungnya proses polimerisasi.

Polimerisasi kondensasi adalah polimerisasi yang disertai dengan pembentukan molekul kecil (H2O, NH3).Contoh :Alkohol + asam ester + air

HOCH2CH2OH + + H2O

Polimerisasi adisi adalah polimerisasi yang disertai dengan pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh adisi monomer. Contoh :

2.2.4 Macam-macam PlastikKlasifikasi plastik menurut struktur kimianya terbagi atas dua macam yaitu: 1. Linear, bila monomer membentuk rantai polimer yang lurus (linear) maka akan terbentuk plastik termoplastik yang mempunyai sifat meleleh pada suhu tertentu, melekat mengikuti perubahan suhu dan sifatnya dapat balik (reversible) kepada sifatnya yakni kembali mengeras bila didinginkan. 2. Jaringan tiga dimensi, bila monomer berbentuk tiga dimensi akibat polimerisasi berantai, akan terbentuk plastik termoset dengan sifat tidak dapat mengikuti perubahan suhu (irreversible) []. Bila sekali pengerasan telah terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali.Plastik dapat dikelompokkan atas dua tipe, yaitu termoplastik dan termoset []:a. Plastik Termoset yaitu jenis plastiik tidak dapat kembali kebentuk awal (irreversibel). Jika dilakukan pengerasan maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali. Pemanasan yang tinggi tidak akan melunakkan termoset melainkan akan membentuk arang dan terurai karena sifatnya yang demikian sering digunakan sebagai tutup ketel, seperti jenis-jenis melamin. Plastik jenis termoset ini tidak begitu menarik dalam proses daur ulang karena selain sulit penanganannya juga volumenya jauh lebih sedikit (sekitar 10%) dari volume jenis plastik yang bersifat termoplastik. Contohnya fenol formaldehid dan urea formaldehid.b. Plastik Termoplastik yaitu jenis plastik yang meleleh pada suhu tertentu, melekat mengikuti perubahan suhu dan mempunyai sifat dapat kembali (reversibel) kepada sifat aslinya, yaitu kembali mengeras bila didinginkan. Plastik termoplastik merupakan jenis plastik yang dapat didaur ulang atau dicetak kembali dengan proses pemanasan ulang. Plastik ini akan menjadi lunak bila menerima pemanasan, dan menjadi keras bila suhu turun kembali. Karena itu termoplastik mudah dibentuk dan dapat didaur ulang beberapa kali dengan melakukan pemanasan setiap kali membentuknya []. Contohnya polietilena, polipropilena, polistiren dan polivinilklorida.1) Berdasarkan monomernya terbagi kepada: a. Polietilenaterephthalate (PET)Polietileneterepthalate (PET). Material ini dihasilkan dari kondensasi antara etilena glikol dengan asam terepthalik dan termasuk pada tipe termoplastik. PET ini dapat dibentuk menjadi fiber seperti dacron. Material PET ini merupakan plastik utama untuk pembuatan kantong kemasan makanan.

Gambar 2.6 Polimer PET

b. Poliproplena (PP)Polpropilena memiliki rumus kimia rumus molekulnya adalah (-CHCH3-CH2-)n. Polipropilena sangat mirip dengan polietilena dan sifat-sifat penggunaannya juga serupa []. Polipropilena lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap []. Monomer polipropilena diperoleh dengan pemecahan secara distalasi minyak kasar etilen, propilena dan homolognya yang lebih tinggi dipisahkan dengan distilasi pada temperatur rendah. Dengan menggunakan katalis Natta Ziegler polipropilena dapat diperoleh dari propilen.

Gambar 2.7 Polimer PPc. Polietilena (PE)Polietilena memiliki monomer etena (CH2=CH2). Polietilena merupakan bahan yang lunak, transparan dan fleksibel, mempunyai kekuatan benturan serta kekuatan sobek yang baik. Dengan pemanasan akan menjadi lunak dan mencair pada suhu 110 oC. Berdasarkan sifat mekaniknya yang baik, polietilena mempunyai ketebalan 0.001 sampai 0.01 inchi, yang banyak digunakan sebagai pengemas makanan, karena sifatnya yang termoplastik, polietilena mudah dibuat kantung dengan derajat kerapatan yang baik []. Konversi etilena menjadi polietilena (PE) secara komersial semula dilakukan dengan tekanan tinggi, namun ditemukan cara tanpa tekanan tinggi. Polietilena dibuat dengan proses polimerisasi adisi dari gas etilen yang diperoleh dari hasil samping dari industri minyak dan batubara. 1) Proses polimerisasi yang dilakukan ada dua macam, yakni pertama dengan polimerisasi yang dijalankan dalam bejana bertekanan tinggi (1000-3000 atm) menghasilkan molekul makro dengan banyak percabangan yakni campuran dari rantai lurus dan bercabang. 2) Polimerisasi dalam bejana bertekanan rendah (10-40 atm) menghasilkan molekul makro berantai lurus dan tersusun paralel.Reaksi polimerisasi etilena menjadi polietilena:CH2=CH2 -(CH2-CH2)n-d. Polivinil Klorida (PVC)Polivinil Klhorida (PVC) merupakan tipe termoplastik yang dibentuk melalui polimerisasi vinil klhorida (CH2=CHCl). Ketika dibuat sifatnya mudah pecah, penambahkan suatu cairan plasticizer menyebabkan kelunakkan dan mudah dibentuk (moldable). PVC umumnya digunakan untuk pipa dan plumbing (pemasangan pipa saluran air) karena tahan lama, tidak berkarat, dan lebih murah dari pipa besi. Namun demikian ada batas waktu kerja plasticizer pada PVC tersebut dan bila batas waktu itu telah dilewati maka PVC kembali menjadi mudah pecah dan mudah patah. Gambar 2.8 Struktur monomer vinil kloridae. Polistiren (PS)Polistiren (Styrofoam) dibentuk dari moleku molekul stiren. Ikatan rangkap antara bagian CH2 dan CH dari molekul disusun kembali hingga membentuk ikatan dengan molekul molekul stiren berikutnya dan pada akhirnya membentuk polistiren. PS ini diaplikasikan pada pembuatan furniture (pelapis kayu ), cashing monitor komputer, cashing TV, lensa (optik dari plastik ). Apabila polistiren dipanaskan dan ditiupkan udara maka melalui pencampuran tersebut akan terbentuk styrofoam. Styrofoam memiliki sifat sangat ringan dan merupakan insulator yang baik.

Gambar 2.9 Polimer Polistiren

2.3 Pengolahan Limbah Industri Plastik Sebelum dilakukan perlakuan kimia, fisika dan biologi. Terlebih dahulu kita harus mengetahui berbahaya tidaknya limbah tersebut. Berdasarkan PP No 85 tahun 1999 tentang pengelolaan limbah B3, suatu industri yang menghasilkan limbah beracun yaitu kegiatan produksi baik khusus maupun terintegrasi dalam manufaktur produk plastik atau serat dengan cara polimerisasi yang menghasilkan produk seperti : polyvinyl chloride (PVC), polyvinyl acetate (PVA), polyethylene (PE), polypropylene (PP), acryloninitrie butadiene styrene (ABS), acrylonitrie styrene (AS), synthetic resin (alkyd, amino, epoxy, henolic, polyester, polyurethane, vinyl acrylic), Phthalate (PET), polystyrene (PS), polyethylene terephthalete (PET), styrene butadiene rubber (SBR []).Metode pengolahan limbah industri secara fisika, kimia, dan biologi digunakan setelah limbah dihasilkan. Metode pengolahan secara fisika digunakan untuk mengurangi konsentrasi dan mereduksi jumlah limbah, dan untuk memisahkan jika terdapat perbedaan fase limbah, metode pengelolaan limbah secara kimia digunakan untuk mengubah limbah berbahaya menjadi produk yang tidak berbahaya. Pengelolaan secara biologi dilakukan dengan penambahan mikroba dan enzim untuk mengubah limbah berbahaya menjadi tidak berbahaya, yang digunakan untuk limbah organik [].2.3.1 Pengolahan Secara FisikaSolidifikasi adalah proses pengubahan bentuk fisik dan/atau sifat kimia dengan menambah bahan pengikat atau senyawa pereaksi tertentu untuk memperkecil atau membatasi kelarutan, pergerakan atau penyebaran daya racun limbah sebelum dibuang.Dalam proses polimerisasi, monomer dan katalis digabungkan dengan aliran limbah, dan polimer berbentuk endapan akan terbentuk. Produk kemudian dikemas dan dibuang. Polimer yang digunakan dalam teknik ini adalah urea formaldehida (melamin). Keuntungan dari proses ini adalah limbah tahan terhadap air dan kerusakan dan produk akhir tidak perlu disimpan dalam wadah. Kelemahannya adalah solidifikasi merupakan proses yang mahal dan hanya berlaku untuk limbah dengan volume yang kecil.2.3.2 Pengolahan Secara Kimia2.3.2.1 KalsinasiKalsinasi adalah proses pengolahan untuk limbah kompleks yang mengandung senyawa organik dan anorganik. Aplikasi nyata dari proses ini adalah kalsinasi lumpur kapur dari pabrik pengolahan air, residu berat dari manufaktur kilang minyak, konsentrasi dan pengurangan volume cair, limbah radioaktif, dan pengolahan lumpur kilang yang mengandung hidrokarbon, fosfor, dan senyawa kalsium, magnesium, besi, dan aluminium.2.3.2.2 KlorinolisisProses ini digunakan untuk limbah organik terklorinasi, yang nantinya akan diubah menjadi karbon tetraklorida (CCl4). Didalam proses, limbah organik dimasukkan ke dalam reaktor di 9000 F bersama dengan gas klorin di bawah 20 atm. Klorin bereaksi dengan hidrokarbon untuk membentuk karbon tetraklorida selain produk diklorinasi lainnya, kemudian dipisahkan dengan cara destilasi. Proses ini hanya berlaku untuk aliran limbah yang sudah diketahui hanya mengandung limbah organik. Selain itu, klorinolisis menghasilkan asam klorida dan gas fosgen sebagai limbah, yang diperlakukan lebih lanjut. Kebocoran klorin merupakan bahaya lain yang berkaitan dengan proses ini.2.3.3 Pengolahan Secara BiologiProses biologi melibatkan reaksi kimia yang dilakukan oleh mikroorganisme. Mikroorganisme ini menyerap senyawa yang terkandung dalam limbah dan membusuk dengan bantuan enzim tertentu. Kemudian limbah keluar dan terdekomposisi. Yaitu lumpur aktif. Lumpur aktif adalah pengolahan limbah yang paling banyak digunakan dalam proses pengolahan limbah biologis. Proses ini menggunakan mikroorganisme untuk membusukan zat organik encer limbah cair. Dimana mikroorganisme bercampur dengan limbah organik. Kemudian mikroba menyerap limbah tersebut ke dalam sel,melalui membran sel, kemudian ke sitoplasma dimana enzim dihasilkan sehingga terjadi reaksi yang menghasilkan energi bagi mikroorganisme tersebut.

2.3.4 InsinerasiMetode insinerasi (pembakaran) dapat diterapkan untuk memperkecil volume limbah berbahaya, namun saat melakukan pembakaran perlu dilakukan pengontrolan ketat agar gas beracun hasil pembakaran tidak mencemari lngkungan.Insinerasi adalah proses yang melibatkan konversi limbah beracun dan berbahaya menjadi kurang atau tidak beracun. Limbah dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi untuk mengubahnya menjadi gas dan partikel. Insinerasi dianggap sebagai pilihan yang menarik setelah sumber pengurangan, dan daur ulang. Metode ini kadang-kadang lebih disukai karena metode pengolahan lain berbahaya dalam kandungan limbahnya.Insinerasi juga lebih baik untuk mengurangi limbah berbahaya dimana tidak menjaga mereka dalam penahanan pembuangan dalam jangka panjang. Biasanya semua jenis sampah organik atau bahan yang mudah terbakar adalah calon potensial untuk insinerasi. Bahkan air yang terkontaminasi dan tanah saat dibuang oleh insinerasi.Jenis yang paling umum dari insinerator:1. Rotary kiln2. Injeksi Cair3. Fluidizedbed 4. Unit Buka-perapian

2.3.5 Pengolahan Limbah Plastik TermosetPemanfaatan plastik termoset dapat digunakan sebagai campuran dalam proporsi campuran beton ringan. Limbah akan lebih berguna dengan mencampurannya dalam produksi beton ringan non-struktural. Uji untuk variasi campuran proporsi dilakukan untuk menentukan proporsi yang sesuai untuk mencapai sifat yang diperlukan dari beton ringan, yaitu: kepadatan kering rendah dan kuat tekan diterima. Desain campuran dalam penelitian ini adalah proporsi plastik, pasir, rasio air-semen, bubuk aluminium, dan lignit fly ash. Hasil percobaan menunjukkan bahwa plastik tidak hanya mengarah ke kepadatan beton kering rendah, tetapi juga kekuatan rendah. Ditemukan bahwa rasio semen, pasir, fly ash, dan plastik sama dengan 1,0: 0,8: 0,3: 0,9 adalah campuran proporsi yang tepat. Hasil kuat tekan dan densitas kering, 4.14 N/mm2 dan 1395 kg/m3 masing-masing. Jenis beton memenuhi persyaratan sebagai bantalan beton ringan-non-beban sesuai dengan standar ASTM C129 Tipe II.Ada juga dengan cara penambahan reagen kimia yang disebut teknik penggunaan kompleks yaitu dengan cara penambahan zat pengompleks. Setelah zat itu mengompleks, zat kompleks tersebut dipanaskan sehingga terjadi penghilangan zat organik sehingga zat organiknya hilang dan hanya tersisa zat anorganik.

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanDari makalah tentang industri plastik yang kami buat ini dapat disimpulkan bahwa: Bahan baku plastik pada umumnya adalah monomer yang diubah menjadi polimer baik berasal dari alam maupun sintesis. Polimer alam dapat diperoleh seperti dari kayu, kulit binatang, kapas, karet alam. Sedangkan polimer sintesis dapat berupa seluloid, nilon, poliester, polipropilena, polistiren. Cara memeroleh atau produksi plastikdapat dilakukan dengan cara Injection Molding Process, Ekstrusi Process, Blow Molding Process, dan Thermoforming Process. Hasil produksi ini menghasilkan suatu limbah yang dapat mempengaruhi ekosistem di lingkungan sekitarnya. Hal ini berdampak pada kesehatan dan dapat berakibat buruk yang dapat menimbulkan suatu penyakit seperti: menyebabkan infeksi, bersifat korosif, beracun, dan juga dapat menyebabkan kebakaran.3.2 SaranUntuk pembuatan makalah selanjutnya lebih baik difokuskan pada satu jenis jenis plastik agar pokok bahasan lebih terpusat pada jenis plastik tersebut.

DAFTAR PUSTAKAx1Hasibuan M. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara; 2011.

2Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.

3Davidson A. Handbook of Precision Engineering. Britain: Mc Graw-Hill; 1970.

4Erliza, Sutedja. Pengantar Pengemasan. Laboratorium Pengemasan. Bogor: IPB Press; 1987.

5Syarief R, Santausa S, Isyana. Teknologi Pengemasan Pangan, PAU Pangan dan Gizi. Bogor: IPB Press; 1989.

6Brody AL. Aseptic Packaging of Food. Food Technology. 1972 70-74.

7Winarno FG, Jennie. Kerusakan Bahan Pangan dan Cara Pencegahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia; 1982.

8Sacharow, Griffin. Principle of Food Packaging. Westport: The AVI Publishing; 1980.

9[Anonymous]. Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3.

10Ali MF, Basam A, James S. Handbook of Industrial Chemistry. USA: Mc Graw-Hill Companies; 2005.

x

26