makalah kewarganegaraan tentang globalisasi dan hubungannya dengan kewarganegaraan
DESCRIPTION
Makalah KEWARGANEGARAAN TENTANG GLOBALISASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEWARGANEGARAANTRANSCRIPT
Makalah
KEWARGANEGARAAN
TENTANG
GLOBALISASI DAN HUBUNGANNYA
DENGAN KEWARGANEGARAAN
Oleh:
YUNITA TRI ANDRA YANI
2009/13061
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2010
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan dengan judul “GLOBALISASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN
KEWARGANEGARAAN”.
Makalah ini diajukan untuk melengkapi persyaratan ujian akhir smester 4 yang diberikan
dosen dalam mata kuliah kewarganegaraan. Dalam penulisan makalah ini, penulis tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang membantu makalah ini terselesaikkan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kelemahan dalam
penyajian materi, redaksi, dan sistematikanya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan makalah ini. Mudah-mudahan
makalah ini memberi menfaat bagi para pembaca.
Padang, 4 Juni 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
beberapa tahun belakangan ini dunia seakan di booming oleh satu kata: globalisasi. Kata
globalisasi seakan menjadi satu kata kunci bagi masa depan dunia yang lebih modern dan maju.
Kata globalisasi dihambur-hamburkan untuk memikat sebanyak mungkin manusia untuk
mendukung perdagangan bebas dan industrialisasi tanpa pernah diberi pemahaman yang lebih
komprehensif tenteng makna kata tersebut bagi masa depan umat manusia.
Nilai-nilai perjuangan itu kini telah mengalami pasang surut sesuai dengan dinamika
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Semangat perjuangan bagsa telah
mengalami penurunan pada titik yang kritis. Hal ini disebabkan antara lain oleh pengaruh
globalisasi. Semangat perjuangan bagsa yang merupakan kekuatan mental spiritual telah
melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan fisik. Sedangkan dalam era
globalisasi dan mas yang akan dating kita memerlukan perjuangan non fisik sesuai dengan
bidang profesi masing-masing. Perjuangan non fisik ini memerlukan sarana kegiatan pendidikan
bagi setiap warga Negara Indonesia pada umunya dan mahasiswa sebagai calon cendekiawan
pada khususnya, yaitu melalui Pendidikan Kewarganegaraan.
I.2 rumusan masalah
Dalam makalah ini masalah yang diangkat adalah tentang pengaruh globalisasi terhadap
nilai-nilai kewarganegaraan saat ini, terutama di Indonesia. Tujuan utama pendidikan
kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta
perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta
ketahanan warga Negara Republik Indonesia yang sedang mengkaji dan akan menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi serta seni. Setiap warga Negara Republik Indonesia harus menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni yang merupakan misi atau tanggung jawab Pendidikan
Kewarganegaraan untuk menumbuhkan wawasan warga Negara dalam hal persahabatan,
pengertian antar bangsa, perdamaian dunia, kesadaran bela negara, dan sikap serta perilaku yang
beersendikan nilai-nilai budaya bangsa.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian globalisasi
Globalisasi mengacu pada kesrbaragaman dan keterkaitan antara warga Negara dan
masyarakat yang membentuk system dunia modern. Menjelaskan tentang perubahan-perubahan
dalam masyarakat dan dalam perekonomian yang dihasilkan oleh meningkat pesatnya
perdagangan dan pertukaran kebudayaan. Menurut IMF, globalisasi berarti meningkatnya saling
ketergantungan ekonomi antar Negara-negara di dunia yang ditandai oleh menigkat dan
beragamnya volume transaksi barang dan jasa lintas Negara dan penyebaran teknologi yang telah
meluas dan cepat.
Globalisasi mengacu pada proses dimana perdagangan informasi dan budaya semakin
bergerak melintasi batas-batas Negara. Proses meningkatnya aliran barang, jasa, dan uang
melintasi batas-batas Negara dan sebagai akibatnya terjadinya integrasi ekonomi global.
Globalisasi berarti proses meningkatnya lingkup, skala, dan integritas-integritas antar manusia
dan pertukaran gagasan barang dan manusia secara global, kecenderungan ekonomi atau inisiatif
bisnis untuk berekspansi melintasi batas benua.
II.2 Faktor-faktor Munculnya Globalisasi
1. Berkembang pesatnya teknologi komunikasi
Berkembang pesatnya teknologi komunikasi dimungkinkan oleh perkembangan dalam
infrastruktur teknologi dan telekomunikasi dunia, disetiap rumah dan kantor dilengkapi dengan
tipe, mesin faks, televisi kabel dan digital mail elektronik dan internet. Pengguanaan internet dan
tipe genggam mempercepat dan memperdalam proses globalisasi, semakin banyak orang
menjadi terhubungkan (interconnected) melalui penggunaa teknologi ini bahkan sampai
kekampunu-kampung terpencil yang sebelumnya hamper tidak bisa dibayangkan bisa
menggunakan teknologi ini. Dewasa ini semakin banyak Negara mengakses jaringan komunikasi
internasional yang pada dekade-dekade sebelemnya hamper mustahil diwujudkan.
2. Adanya integritas ekonomi dunia
Globalisasi juga semakin mungkin terjadi oleh adanya intergrasi ekonomi dunia,
perekonomian global tidak lagi melalui didasarkan pada pertanian atau industri. Melainkan,
semakin didominasi oleh kegiatan perekonomian tanpa bobot. Adapun perekonomian tanpa
bobot adalah perekonomian yang produknya adalah informasi, seperti perangkat lunak computer,
produk media dan hiburan dan jasa berbasis internet. Perekonomian berbasis pengetahuan
ditandai oleh munculnya banyak konsumen yang cakap teknologi dan yang mudah menguasai.
Kemajuan-kemajuan terbaru dalam bidang komputerisasi, hiburan dan telekomunikasi serta
mempraktekkannya dalam kehidupan keseharian mereka. Demikianpun partisipasi dalam
jaringan distribusi dunia yang sangat penting dalam berbisnis ditengah pasar global yang
berkembang begitu cepat.
II.3 sebab-sebab meningkatnya globalisasi
Adapun sebab-sebab meningkatnya globalisasi adalah terjadinya perubahan politik dunia,
adanya aliran informasi yang begitu cepat serta berkembang pesatnya perusahaan-perusahaan
multi nasional.
1. Perubahan Politik Dunia
Menurut Anthony Gidden, ada sejumlah pengaruh politik yang menjadi kekuatan
penggerak dibalik meningkatnya globalisasi. Pertama, runtuhnya komunisme ala Soviet melalui
serangkain revolusi dramatis di eropa timur pada tahun 1989, yang berpuncak pada bubarntya
Uni Soviet itu sendiri pada tahun 1991 dan runtuhnya komunisme memperkuat proses globalisasi
dan juga harus dilihat sebagai akibat dari proses globalisasi itu sendiri.
Kedua, munculnya mekanisme pemerintahan internasional dan regional Uni Eropa
merupakan bentuk pemerintahan Transtional. Masin-masing Negara anggota melepaskan
kedaulatannya dalam tingkat tertentu. Ketiga, munculnya berbagai organisasi antar pemerintahan
dan organisasi non pemerintahan internasional.
2. Aliran Informasi Yang Cepat Dan Luas
Pergeseran kecakrawala berfikir global ini memiliki dua dimensi : Pertama sebagai
anggota masyarakat global. Orang semakin merasa bahwa tanggung jawab social tidak berhenti
pada level nasional. Kedua cakarawala berfikir global menunjukkan bahwa orang makin melihat
kesumber-sumber lain daripada Negara dalam merumuskan rasa identitas mereka sendiri.
3. Berkembang Pesatnya Perusahaan-perusahaan Transnasional
Perusahaan transnasional adalah perusahaan yang memproduksi barang atau jasa lebih
dari satu Negara. Merupakan jantung perekonomian global. Perekonomian elektronik adalah
factor lain yang memperkokoh globalisasi ekonomi.
II.4 sikap selektif terhadap globalisasi
Merupakan suatu sikap yang menunjukkani pengaruh globalisasi tanpa menghilangkan
jati diri kepribadian bangsa guna mewujudkan dan menerima pengaruh globalisasi didasarkan
pada pancasila yang memiliki kedudukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia.
1. Pancasila sebagai dasar Negara
Pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara hukum sehingga semua peraturan hukum atau
dasar yang bertentangan dengan pancasila harus dicabut.
2. Pancasila sebagi jiwa dan kepribadian Bangsa
Pancasila sebagai kristalisasi nilai-nilai budaya bangsa dan digali dari bumi Indonesia
yang telah dibina sejak lama. Pancasila merupakan corak dan cirri khas yang membedakan
Bangsa Indonesia dengan Bangsa lain.
3. Pancasila sebagai pandangan hidup Bangsa
Pancasila mempersatukan dan memberi petunjuk dalam mencapai kebahagiaan lahir dan
batin. Pancasila merupakan pedoman tingkah laku bagi warga Negara Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat, bebangsa dan bernegara.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama
penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era perebutan kemerdekaan menimbulkan kondisi dan
tuntutan yang berbeda sesuai jamannya. Semangat perjuangan bangsa yang telah ditunjukkan
pada kemerdekaan 17 Agustus 1945 tersebut dilandasi oleh keimanan serta ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan keikhlasan untuk berkorban. Landasan perjuangan tersebut
merupakan nilai-nilai perjuangan Bangsa Indonesia yang harus dimiliki oleh setiap warga
Negara Republik Indonesia. Nilai-nilai perjuangan itu kini telah mengalami pasang surut sesuai
dengan dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Semangat perjuangan
bagsa telah mengalami penurunan pada titik yang kritis. Hal ini disebabkan antara lain oleh
pengaruh globalisasi. Semangat perjuangan bagsa yang merupakan kekuatan mental spiritual
telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan fisik. Sedangkan dalam era
globalisasi dan masa yang akan datang kita memerlukan perjuangan non fisik sesuai dengan
bidang profesi masing-masing. Perjuangan non fisik ini memerlukan sarana kegiatan pendidikan
bagi setiap warga Negara Indonesia pada umunya dan mahasiswa sebagai calon cendekiawan
pada khususnya, yaitu melalui Pendidikan Kewarganegaraan.
III.2 Saran
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi harus terus ditingkatkan guna
menjawab tantangan masa depan, sehingga keluaran peserta didik memiliki semangat juang yang
tinggi dan kesadaran bela negara sesuai bidang profesi masing-masing demi tetap tegak dan
utuhnya NKRI. Perguruan Tinggi perlu mendapatkan Pendidikan kewarganegaraan karena
Perguruan Tinggi sebagai Institusi ilmiah bertugas terus menerus mengembangkan ilmu
pengetahuan dan bertugas sebagai pencetak kader-kader pemimpin bangsa.
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi diberikan pemahaman filosofi secara ilmiah
meliputi pokok-pokok bahasan, yaitu seperti Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional, Politik
dan Strategi.
DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat. 1980. Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.
Ngadilah. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 3 SMP. Jakarta: Bumi Aksara.
Bambang Suteng.(2007). Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA Kelas XII.Jakarta: Erlangga
Sumber Lain :
http://www.asmakmalaikat.com/go/artikel/globalisasi/index.htm
http:// www. google.co.id
http:// www. kumpulblogger.com