makalah kepemimpinan.docx
TRANSCRIPT
KEPEMIMPINAN GURU DALAM PENDIDIKAN(0LEH AGUSTINUS SUHEDI)
BAB I
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan lancar. Terima
kasih kepada Bapak Kepala Sekolah SMP Pax Ecclesia yang telah memberi
kesempatan serta pendampingan dalam proses pembuatannya. Makalah ini
merupakan salah satu penunjang atau pendukung kenaikan golongan . Semoga
Makalah ini berguna dan bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang berkepentingan.
Penulis menyadari bahwa penulisan Makalah masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu penulis bersedia menerima saran dan kritik yang membangun demi kebaikan
penulis dalam kesempatan yang lain. Terima kasih, Tuhan memberkati. Amin
Bekasi, 1 Maret 20013
Penulis
Agustinus Suhedi
1 | K e p e m i m p i n a n G u r u D a l a m P e n d i d i k a n
BAB II
PENDAHULUAN
Seorang pemimpin bisa dikatakan hampir seperti “Superman”. Ia
perlu memiliki kombinasi antara kematangan pribadi dan penguasaan keterampilan
profesionalnya sendiri. Tidak semua orang bisa memimpin tanpa bekal kemampuan
untuk menjadi seorang pemimpin, dan tidak semua pimpinan mampu memerankan
kepemimpinannya sesuai dengan keinginan yang dipimpinnya. Atasan ( pemimpin )
juga, bisa berperan sebagai coach ( pelatih ) bagi bawahannya. Tebentuknya
kesempatan untuk tumbuh, mencoba hal baru, mengasah kekuatan emosi lewat tugas
yang gagal maupun berhasil, menemukan talenta dan mengoptimalkan potensi tentu
akan membuat individu happy (bahagia) dan engaged( menarik hati) karena merasa
dirinya “berarti”
Begitu pun kepemimpinan seorang guru dalam pendidikan sangat
berpengaruh dalam menghasilkan out put yang berprestasi, baik akademik maupun
non akademik. Sekarang ini kiprah guru sebagai teladan seolah luluh oleh keegoisan
anak didik, pengaruh teknologi, dan juga keapatisan guru. Ki Hajar Dewantara
merupakan salah satu tokoh pendidikan yang merupakan salah satu contoh sosok
yang berdedikasi sebagai guru , pendidik, pembimbing dan pejuang yang hingga kini
terus terpatri dan abadi di masarakat Indonesia.
Guru sebagai pendidik harus bisa menjadi pemimpin yang disukai,
dipercaya, mampu membimbing, berkepribadian , serta abadi sepanjang masa.
2 | K e p e m i m p i n a n G u r u D a l a m P e n d i d i k a n
Sosok guru sebagai pembimbing dan motivatorpun sangat berperan untuk kemajuan
pendidikan , sikap memberi dan mendahulukan kepentingan siswa / umum menjadi
teladan dalam prilaku akan menjadikan panutan pengikut-pengikutnya atau siswa-
siswi dengan sendirinya.
Mereka sangat membutuhkan figur-figur seorang pemimpin yang bisa
membentuk pribadinya mejadi lebih berguna dan dihargai sebagai pribadi yang utuh.
Sebagai sosok yang disukai dan menyukai siswa, seorang guru secara fisik
hendaknya bisa menyenangkan hati siswa. Ini bisa dimulai dari cara berpakaian,
berbicara dan tidak pelit bercanda ria.
Dalam pembelajaran di kelas jangan sungkan-sungkan memberikan pujian ,
penghargaan untuk merangsang kemajuan belajarnya sampai siswa itu benar-benar
merasa berharga dan bermanfaat bagi dirinya maupun teman-temannya. Sebagai guru
harus jeli, apa yang diinginkan anak didiknya dan tidak pelit terhadap nasihat.
Selain itu pemimpin yang hampir sempurna adalah pemimpin yang
berkepribadian yang baik, mampu mengenal dirinya sendiri karena dengan
mengenal kekurangan-kekurangannya pasti kita akan mampu memperbaikinya dan
menyadarinya sehingga mau menerima masukan dan kritikan, terus belajar dan
mengenal kelebihan dirinya serta mampu mentransfer ilmunya kepada anak didik
sehingga generasi kita akan lebih baik dan sukses.
3 | K e p e m i m p i n a n G u r u D a l a m P e n d i d i k a n
Menahan nafsu pun tidak kalah penting dalam mewujudkan guru yang
berkepribadian baik, bersikap demokratis, tidak sewenang-wenang karena merasa
lebih pintar, lebih tua, dan berpengalaman.
Semoga setelah membaca makalah ini sebagai guru, lebih menyadari, dan
dapat memotivasi diri untuk lebih bijak dalam menyikapi permasalahan yang
dihadapi siswa-siswi. Dengan demikian betapa pentingnya “Kepemimpinan Guru
dalam Pendidikan”
4 | K e p e m i m p i n a n G u r u D a l a m P e n d i d i k a n
BAB III
DAFTAR ISI
Hal
Bab I: Pengantar………………………………………………………… 1
Bab II: Pendahuluan…………………………………………………….. 2-4
Bab III : Daftar isi…………………………………………………………. 5
Bab IV: Pembahasan
1. Pengertian…………………………………………………………. 6
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepemimpinan……………….. 6 -7
3. Unsur-unsur Kepemimpinan………………………………………. 7 - 8
4. Sifat-sifat Pemimpin………………………………………………. 8 - 9
5. Klasifikasi Kepemimpinan………………………………………… 9- 10
6. Gaya Kepemimpinan Guru………………………………………… 10-11
7. Fungsi Kepemimpinan…………………………………………….. 11-12
8. Aspek Kepemimpinan Guru di kelas………………………………. 12-13
9. Teknik-teknik Memimpin….……………………………………… 13-14
10. Kesimpulan………………………………………………………. 15
11. Daftar Pustaka……………………………………………………. 16
5 | K e p e m i m p i n a n G u r u D a l a m P e n d i d i k a n
BAB IVPEMBAHASAN
1.PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Cukup banyak definisi kepemimpinan yang bisa kita dapatkan dari berbagai
literatur.
Menurut Stoner dan Freeman ( 1992;472) kepemimpinan ialah proses mengarahkan
dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan
terhadap para anggota kelompok.
Sedangkan menurut Bartol dan Martin ( 1991;480) menyatakan bahwa
kepemimpinan adalah proses mempengruhi orang lain tentang pencapaian prestasi
ke arah tujuan organisasi.
2 . FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN
Berdasarkan formula Hersey dan Blanchard membagi dua factor besar yang
mempengaruhi kepemimpinan yaitu factor internal dan factor eksternal.
a. Faktor internal
Sebagai seorang pribadi, pemimpin tentu memiliki karakter unik yang
membedakannya dengan orang lain. Keunikan ini tentu akan berpengaruh pada
pandangan dan cara ia memimpin. Ada karakter bawaan yang menjadi ciri
pemimpin sebagai individu, ada kompetensi yang terbentuk melalui proses
pematangan dan pendidikan.
6 | K e p e m i m p i n a n G u r u D a l a m P e n d i d i k a n
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal menurut formula Hersey dan Blanchard, adalah faktor
bawahan dan situasi. Faktor-faktor ini tentu akan menentukan bagaimana
pemimpin mengatur dan mempengaruhinya.
Jika bawahan ini adalah siswa , maka pemimpin akan menjalankan pola
kepemimpinan sesuai dengan karakter siswa. Faktor eksternal lain adalah faktor
situasi, situasi ini berkaitan dengan dengan aspek waktu, tempat , tujuan,
karakteristik organisasi.
3. UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN
a.Unsur manusia
Yaitu manusia sebagai pemimpin ataupun mereka yang dipimpin.
Bagaimana hubungan antar mereka itu di dalam situasi kepemimpinan,
bagaimana sifat seorang pemimpin dan syarat-syarat kepemimpinan itu tanpa
melupakan bagaimana seharusnya memperlakukan manusia itu sebagai
manusia.
b. Unsur Sarana
Yaitu merupakan segala macam prinsip dan teknik kepemimpinan yang
dipakai dalam pelaksanaannya. Termasuk bekal pengetahuan dan pengalaman
yang menyangkut masalah manusia itu sendiri dan kelompok manusia.
7 | K e p e m i m p i n a n G u r u D a l a m P e n d i d i k a n
c. Unsur Tujuan
Yaitu merupakan sarana terakhir ke arah mana kelompok manusia akan
digerakkan untuk menuju maksud tujuan tertentu.
5. SIFAT-SIFAT PEMIMPIN
a.Cakap
Cakap di sini dalam pengertian luas bukan saja ahli ( skill )atau kemahiran
teknik ( technical mastery) dalam satu bidang tertentu, melainkan meliputi hal-hal
yang besifat abstrak, inisiatif, konsepsi, perencanaan dsb.Seorang pemimpin harus
memiliki ketajaman berpikir yang kritis dan rasional.
b.Kepercayaan
Menurut Le Bon, seorang pemimpin harus memiliki keyakinan yang kuat, percaya
akan kebenaran tujuannya, percaya kemampuannya( pada diri sendiri ). Sebaliknya harus
mendapat kepercayaan dari pengikutnya.
c. Rasa tanggung jawab
Sifat ini penting sekali, sebab mana kala seorang pemimpin tidak memiliki rasa
tanggung jawab , ia akan mudah bertindak sewenang-wenang terhadap kelompoknya.
d. Berani
Berani dalam arti karena benar dan dengan perhitungan. Lebih-lebih dalam
saat-saat yang kritis dan menentukan, pemimpin harus tegas, berani mengambil
keputusan dengan konsekwen dan tidak boleh ragu-ragu.
8 | K e p e m i m p i n a n G u r u D a l a m P e n d i d i k a n
P
P
aa
e. Tangkas dan ulet
Pemikiran seorang pemimpin harus luas. Ia berpandangan jauh ke depan harus
dapat membedakan mana das sein, mana das sollen. Terutama dalam
merumuskan strategi atau menggariskan suatu taktik
6. KLASIFIKASI KEPEMIMPINAN
a. Kepemimpinan Otoriter
Pemimpin ini menentukan segala-galanya. Semua aktivitas kelompok
dijalankan atas instruksi pemimpin. Pemimpin mengatur dan mendikte anggota.
Anggota hanya sebagai pelaksana perintah pemimpin. Anggota tidak pernah tahu
rencana-rencana yang akan dijalankan oleh kelompok. Kedudukan pemimpin
seolah-oleh terpisah dari yang diimpin. Sebab pimpinan berhubungan dengan
anggota pada saat memberikan intruksi atau perintah. Pemimpin yang otoriter
memiliki kekuatan yang absolut berbeda dengan pimpinan tang demokratis.
Struktur Kepemimpinan Otoriter pada kelompok Kecil. ( kiri) dan besar ( kanan )
b. Kepemimpinan Demokratis
Di sini ada kerja sama antar pemimpin dan anggotanya. Semua kegiatan
kelompok dijalankan atas keputusan bersama. Semua perencanaan dan langkah-
langkah pekerjaan ditentukan secara musyawarah. Pemimpin menempatkan
9 | K e p e m i m p i n a n G u r u D a l a m P e n d i d i k a n
PP
anggota sebagai kawan dan bukan sebagai orang yang dipekerjakan. Tugas dan
kewajiban dijalankan bersama-sama dengan pemimpin.
Pemimpin demokratis berusaha menampilkan keterlibatan dan keikutsertaan
yang maksimum dari setiap anggota dalam kegiatan kelompok dan dalam
menentukan tujuan kelompok. Ia berusaha membagi tanggungjawab dengan
anggotanya. Bila dibandngkan dengan kepemimpinan otoriter yang cenderung
sebagai “ dictator “ pemimpin demokratik melayani sebagai “ wakil kelompok”
Struktur kepemimpinan demokrasi pada kelompok kecil ( kiri ) dan kelompok
besar ( kanan )
c. Kepemimpinan Liberal
Pemimpin pasif tidak berpatisipasi dengan kegiatan kelompok. Ia berada di
luar kelompok. Pemimpin tidak memimpin tetapi melepaskan anggota-
anggotanya. Tidak pernah menegur kesalahan anggotanya, tetapi selalu bersikap
baik.
7. GAYA KEPEMIMPINAN GURU
Sekolah dan kelas adalah suatu organisasi, dimana guru adalah sebagai
pemimpinnya. Guru berkewajiban mengadakan supervise atas kegiatan belajar murid,
membuat rencana pengajaran bagi kelasnya, mengadakan manajemen belajar sebaik-
10 | K e p e m i m p i n a n G u r u D a l a m P e n d i d i k a n
baiknya, melakukan manejemen kelas, mengatur disiplin kelas secara demokratis
( Hamalik, 2004 ;124 )
Menurut Ahmad Rohani ( 2004:130) gaya atau tipe kepemimpinan guru ada tiga
yaitu:
a. Otoriter
Dengan gaya kepemimpinan otoriter guru, peserta didik hanya akan aktif
kalau ada guru dan kalau guru tidak mengawasi semua aktivitas menjadi
menurun. Aktivitas proses belajar mengajar sangat tergantung pada guru dan
menuntut banyak perhatian guru.
b. Laizzes faire
Gaya kepemimpinan yang laizes faire , biasanya tidak produktif walaupun ada
pemimpin. Kalau guru ada peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan
yang sifatnya ingin diperhatikan . Dalam kepemimpinan ini biasanya aktivitas
pendidik lebih produktif kalau gurunya tidak ada.
c. Demokratis
Gaya kepemimpinan ini lebih memungkinkan terbinanya sikap persahabatan
guru dan peserta didik dengan dasar saling memahami dan saling
mempercayai. Peserta didik akan belajar secara produktif baik pada saat
diawasi guru maupun tanpa diawasi guru.
8.FUNGSI KEPEMIMPINAN
Knech, Crutchfield, dan Ballachey menyebutkan fungsi pemimpin sangat kompleks
a.Pemimpin adalah eksekutif
11 | K e p e m i m p i n a n G u r u D a l a m P e n d i d i k a n
b.Pemimpin sebagai perencana
c.Pemimpin sebagai pembuat kebijaksanaan
d.Pemimpin sebagai wasit( pererai ) dan perantara.
e.Pemimpin sebagai contoh( teladan )
f.Pemimpin sebagai idiologis
g.Pemimpin sebagai figur ayah
h.Pemimpin sebagai tempat menumpahkan segala kesalahan( scapegoat)
9. ASPEK KEPEMIMPINAN GURU DI KELAS
Kepemimpinan merupakan hal yang mutlak dalam tiap segi kehidupan . Dari
kepemimpinan Negara sampai kepemimpinan di dalam rumah tangga adalah hal
yang bisa dan gampang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Tapi di sekolah?
Walaupun sudah jelas ada jabatan kepala sekolah serta sederet jabatan lain yang
intinya adalah pemimpin para guru, namun guru sebagai individu tidak bisa tidak
harus juga punya aspek kepemimpinan diantaranya;
1. Menumbuhkan dan menyuburkan suasana mencari ilmu di kelas
Guru dibutuhkan perannya agar siswa menguasai subyek yang diajarkan,
mempunyai inisiatif dalam mencari pengetahuan di luar yang diajarkan
serta berserta berfikir kritis dan analisis. ( Di butuhkan teknik mengajar
yang kreatif)
2. Mengambil hati dan pikiran pribadi-pribadi yang ada disekitarnya
12 | K e p e m i m p i n a n G u r u D a l a m P e n d i d i k a n
Mudah sekali memimpin siswa di kelas jika kita sudah bisa mengambil
hati serta bisa membaca pikiran siswa di kelas. Sebenarnya tidak mudah
membaca dalam membaca pikiran siswa karena memerlukan pembiasaan
melihat apa yang tersirat.
3. Bermitra dalam bekerja dengan orang lain
Dalam mengajar sebuah kelas guru pastinya tidak sendiri , ada banyak
pihak yang ada di sekeliling lingkup pekerjaan nya sebagai pendidik. Ada
kepala sekolah , rekan sesama guru , administrasi dan pihak lain yang jika
tidak diperlakukan sebagai team akan menimbulkan masalah dikemudian
hari.
4. Mau mengerti diri sendiri dan orang lain
Banyak guru yang mengalami tekanan pekerjaan karena kurang
berorientasi pada diri sendiri. Sikap berorientasi pada diri sendiri bukan
berarti egois, tetapi lebih kepada upaya menggali apa yang menjadi
potensi orang-orang disekitarnya sambil menghormati diri kita sendiri.
9.TEKNIK-TEKNIK MEMIMPIN
a. Stimulations
Metode ini mengutamakan pengarahan dengan menstimulir masyarakat
agar masyarakat sadar akan apa yang sedang dijalankan oleh pemimpin.
Cara semacam ini bersipat menstimulasi atau merangsang subyek.
13 | K e p e m i m p i n a n G u r u D a l a m P e n d i d i k a n
b. Persuations
Di sini biasanya menggunakan propaganda, sehingga kadang-kadang ada
unsur yang menggambarkan keadaan agak berbeda, suatu keadaan yang lebih
baik dengan kenyataan.
c. By Force ( paksaan )
Di sini menggunakan kekuatan dalam arti dengan kekerasan atau
paksaan. Metode ini biasanya dipakai bila masyarakat belum memiliki
kesadaran terhadap usaha yang dijalankan dan sifatnya segera.
Contoh : Untuk menanggulangi berjangkitnya penyakit menular ,
maka penduduk di suatu Desa dipaksa oleh Lurah setempat untuk
disuntik, sebab kalau tidak akibatnya fatal.
14 | K e p e m i m p i n a n G u r u D a l a m P e n d i d i k a n
10.KESIMPULAN
1. Menurut Stoner dan Freeman ( 1992;472) kepemimpinan ialah proses
mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya
dengan pekerjaan terhadap para anggota kelompok.
2. 4 aspek kepemimpinan Guru di kelas
a. Menumbuhkan dan menyuburkan suasana mencari ilmu di kelas
b. Mengambil hati dan pikiran pribadi-pribadi yang ada disekitarnya
c. Bermitra dalam bekerja dengan orang lain
d. Mau mengerti diri sendiri dan orang lain
3. Fungsi Kepemimpinan Guru di kelas
a.Pemimpin adalah eksekutif
b.Pemimpin sebagai perencana
c.Pemimpin sebagai pembuat kebijaksanaan
d.Pemimpin sebagai wasit( pererai ) dan perantara.
e.Pemimpin sebagai contoh( teladan )
f.Pemimpin sebagai idiologis
g.Pemimpin sebagai figur ayah
15 | K e p e m i m p i n a n G u r u D a l a m P e n d i d i k a n
DAFTAR PUSTAKA
1. Abu Ahmadi, Drs.,H., Psikologi Sosial, Cetakan 3 ( edisi Revisi ), Juli 2009, PT.
RINEKA CIPTA
2. Kompas Karier / Sabtu, 13 Oktober 2012
3. http://id.shvoong.com/socisl-sciences/education/2025069-kepemimpinan -
guru-dalam-pendidikan/≠ixzz2IIQhaDtX
4. Arernds,Richard I.2008. Learning to Teach. Jogjakarta: Pustaka Pelajar
16 | K e p e m i m p i n a n G u r u D a l a m P e n d i d i k a n
17 | K e p e m i m p i n a n G u r u D a l a m P e n d i d i k a n
18 | K e p e m i m p i n a n G u r u D a l a m P e n d i d i k a n