makalah islam dan radikalisme

10

Upload: sekolah-tinggi-agama-islam-kudus

Post on 05-Jul-2015

1.564 views

Category:

Education


25 download

DESCRIPTION

Islam dan Radikalisme

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Islam dan Radikalisme
Page 2: Makalah Islam dan Radikalisme
Page 3: Makalah Islam dan Radikalisme

PEMIKIRAN POLITIK ISLAM RADIKAL DI INDONESIA

Di indonesia dalam perkembangan Islam sangatkaya dengan polarisasi, apalagi semenjak kejatuhanorde baru , islam radikal menemukan moment untukmelakukan akselerasi politik secara cultural ( ormasislam ) dan structural ( partai islam ) . Namun , denganfenomena kelanjutannya gerakan islam direpresentasikan sebagai islam radikal di Indonesia . Kemunculan berbagai gerakan islam bila ditilik secarahistoris akan nampak sebagai reaksi dari ketidakadialansocial politik. Kendati demikian, gerakan radikalisme diIndonesia tidak seperti yang terjadi di Timur tengahyang sangat menekankan agenda-agenda politk. Gerakan radikal Islam baru sebatas pada tuntutandipenuhinya aspirasi Islam, seperti pemberlakuansyariat Islam atau piagam Jakarta.

Page 4: Makalah Islam dan Radikalisme

FAKTOR MUNCULNYA GERAKAN ISLAM

RADIKAL DI INDONESIA

Pertama, factor internal dari

dalam umat islam sendiri

yang telah terjadi

penyimpangan norma-

norma agama.

Kedua, factor eksternal di

luar umat Islam, baik yang

dilakukan penguasa

maupun hegemoni barat,

seperti kasus gerakan

Warsidi, Salaman hafidz

dan Imron atau yang

dikenal sebagai komando

Jihad telah membangkitkan

radikalisme di Indonesia

Page 5: Makalah Islam dan Radikalisme

PEMIKIRAN POLITIK ISLAM RADIKAL

Hubungan antara agama (Islam) dan Negara (Politik) dimasa modern merupakan salah satu subjek penting. Itusebabnya, dalam politik Islam paling tidak ada tiga paradigmatentang hubungan agama dengan Negara.

Pertama, adalah paradigma tentang konsep bersatunyaagama dan Negara.

Kedua, adalah paradigma yang berpendapat bahwa Negara bukan merupakan suatu kewajiban agama.

Ketiga, adalah paradigma yang memandang agama danNegara berhubungan secara simbiotik, yaitu berhubungantimbale balik atau saling memerlukan.

Tiga paradigma ini menunjukkan betapa tidak jelasnyahubungan agama dan Negara dalam sejarah pemikiran islam. Ini karena, Al-Qur’an pada prinsipnya adalah petunjuk etikbagi manusia; ia bukanlah sebuah kitab ilmu politik. Walaupunbegitu, bukan berarti politik atau Negara terlepas sama sekalidari agama. Agama tetap menjadi penjaga moral dan etikadalam bernegara, sehingga Negara tidak kehilangan arahdalam pratek kekuasaannya.

Page 6: Makalah Islam dan Radikalisme

GERAKAN ISLAM RADIKAL DI TENGAH PERUBAHAN

POLITIK

Kultural (dakwah Islam),

adalah pola perjuangan

yang dilakukan dalam

format gerakan pembinaan

akidah, ahlak, pendidikan,

social, dan ekonomi tanpa

mau terlibat dalam urusan

perjuangan politik.

Struktural, adalah pola perjuangan

yang mengupayakan agar

kekuasaan Negara dipegang oleh

pemimpin Muslim yang jelas

komitmetnya pada Islam dan siap

memberlakukan syariat Islam dalam

lingkungan social kenegaraan,

sehingga kehidupan kenegaraan

dapat dikelola sesuai dengan ajaran

yang dituntunkan oleh Allah Swt.

Page 7: Makalah Islam dan Radikalisme

Pada dasarnya, semua ormas Islam beraliran radikal, seperti; Laskar Jihad, FPI, KISDI, dan Majelis Mujahidin. Dan dalam merespon kebijakan pemerintah yang berkuasa setiapOrmas berbeda-beda. Jika pemerintah bersikap akomodatifterhadap aspirasi Islam, maka sikap Ormas pun bersikapakomodatif, bahkan bisa jadi pembela secara tegas. Sebaliknyajika pemerintah tidak mengakomodasi aspirasi umat Islam, mereka berbalik menjadi barisan oposisi yang keras. Begitupunrespon yang ditujukan pada periode B.J Habibie, KH. Abdurrahman Wahid, dan Megawati Soekarnoputri. Ketigaperiode ini telah memberi warna pada diri kelompok islam radikalyang berkembang di Indonesia, dan dari sinilah muncul tiga polagerakan Islam radikal dalam menyikapi pemerintah yang berkuasa:

1. Pertama, akomodasi pada periode B.J habibie. Sikap akomodatif yang ditunjukan gerakan Islam radikal pada periode ini disebabkan padasikap Habibie yang mau mengakomodasi Islam.

2. Kedua,oposisi pada periode Abdurrahman Wahid. Sikap oposan yang diperlihatkan kelompok Islam radikal disebabkan oleh kebijkanAbdurrahman Wahid yang tidak simpatik dengan Islam.

3. Ketiga, oposisi setengah hati pada masa. Megawati Soekarnoputri. Oposisi yang dilakukan kelompok islam pada kasus sikap pemerintahIndonesia terhadap serangan AS ke Afghanistan dan atas terpilihnyaMegawati sebagai presiden.

Page 8: Makalah Islam dan Radikalisme

KESIMPULANBerbicara tentang agama dan Negara dimasa modern

merupakan suatu objek penting, walaupun telah di perdebatkan parapemikir Islam sejak seabad lalu hingga sekarang ini tetap belumterpecahkan secara tuntas. Pengalaman masyarakat Muslim didunia, khususnya setelah perang Dunia ke-II mengesankanterdapatkan hubungan yang canggung antara Islam (din) danNegara (daulah). Berbagai Eksperiman dilakukan untukmenyelaraskan antara din dengan konsep dan kultur politikmasyarakat muslim; dan eksperimen-eksperimen itu dalam banyakhal sangat beragam.

Pada dasarnya, semua ormas Islam beraliran radikal, sepertiLaskar Jihad, FPI, KISDI, dan Majelis Mujahidin yang menyuarakanaspirasi Islam, terutama nasib umat Islam di Tanah Air dan umatIslam di negeri lainnya. Sehingga tak berlebihan, jika perjuanganumat Islam selalu menjadi agenda utama. Dalam konteks inilah, adaempat isu atau tema yang di perjuangkan kelomopok Islam radikal;

(1). Piagam Jakarta(2). Pemberantasan tempat-tempat

maksiat (3). Konflik antar agama dan,(4). Solidaritas dunia Islam.

Meski keempat kelompok Islam radikal memperjuangkanempat isu tersebut, tetapi masing-masing kelompok memillikikosentrasi perjuangan yang berbeda-beda.

Page 9: Makalah Islam dan Radikalisme

THANKS FOR YOUR ATTENTION

AND

SEE YOU NEXT

TIME….

Page 10: Makalah Islam dan Radikalisme