makalah isi teknologi informasi

51
1 BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dalam kehidupan kita sehari –hari sekarang ini sangat pesat sekali, baik mencari informasi maupun menerima informasi sehingga dapat membantu manusia memudahkan permasalahan yang sedang dihadapinya. Tetapi dibalik perkembangan teknologi informasi itu apakah semua masyarakat tahu apa arti dari teknologi informasi dan sistem informasi, adapun dampak dari kemajuan teknologi informasi tidak hanya dampak positifnya saja yaitu dapat menunjang kegiatan manusia melainkan juga terdapat dampak negatifnya, hal ini terjadi karena penyalahgunaan teknologi informasi ini. Teknologi informasi juga bisa membantu segala jenis bisnis yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis mereka, pengambilan keputusan manajerial, dan kerja sama kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kompetitif mereka dalam pasar yang cepat sekali berubah. Hal ini berlaku ketika teknologi informasi digunakan untuk mendukung tim pengembangan produk. Akhir-akhir ini teknologi informasi telah menjadi isu penting dalam akuntansi manajemen. Akuntansi manajemen secara tradisional difokuskan pada bagaimana tugas dilakukan dengan baik, masalah mana yang seharusnya diperhatikan, dan alternative mana yang seharusnya dipilih dalam tingkatan keputusan operasional manajemen. Teknologi informasi SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Upload: faiz-faizah

Post on 02-Dec-2015

63 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Isi Teknologi Informasi

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dalam kehidupan kita sehari –hari sekarang ini

sangat pesat sekali, baik mencari informasi maupun menerima informasi sehingga dapat

membantu manusia memudahkan permasalahan yang sedang dihadapinya. Tetapi dibalik

perkembangan teknologi informasi itu apakah semua masyarakat tahu apa arti dari

teknologi informasi dan sistem informasi, adapun dampak dari kemajuan teknologi

informasi tidak hanya dampak positifnya saja yaitu dapat menunjang kegiatan manusia

melainkan juga terdapat dampak negatifnya, hal ini terjadi karena penyalahgunaan

teknologi informasi ini.

Teknologi informasi juga bisa membantu segala jenis bisnis yang dapat

meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis mereka, pengambilan keputusan

manajerial, dan kerja sama kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kompetitif

mereka dalam pasar yang cepat sekali berubah. Hal ini berlaku ketika teknologi informasi

digunakan untuk mendukung tim pengembangan produk.

Akhir-akhir ini teknologi informasi telah menjadi isu penting dalam akuntansi

manajemen. Akuntansi manajemen secara tradisional difokuskan pada bagaimana tugas

dilakukan dengan baik, masalah mana yang seharusnya diperhatikan, dan alternative

mana yang seharusnya dipilih dalam tingkatan keputusan operasional manajemen.

Teknologi informasi digunakan oleh akuntan manajemen untuk menganalisis pemecahan

masalah (problem solving) dan laporan selanjutnya. Penggunaan komputer untuk problem

solving memungkinkan para manajer dapat memperoleh analisis secara spesifik tanpa

bergantung pada departemen pelayanan komputer sehingga proses pengambilan

keputusan yang dilakukan dapat lebih cepat.

Dalam makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan apa sistem informasi dan

teknologi informasi, mengapa sistem informasi diperlukan dalam pengambilan keputusan

serta bagaimana teknologi informasi dapat berdampak pada berbagai aktivitas akuntansi

manajemen.

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 2: Makalah Isi Teknologi Informasi

2

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka munculah rumusan masalah sebagai

berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi dan teknologi informasi ?

2. Mengapa teknologi informasi berdampak pada berbagai aktivitas akuntansi

manajemen ?

3. Apa kegunaan data flow diagram dan flowchart pada sistem informasi

Akuntansi ?

4. Tingkatan apa saja pada level manajemen dan apa bagian – bagian arus sistem

informasi ?

5. Bagaimana cara untuk mengembangkan sistem informasi ?

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang Sistem

Informasi dan Teknologi Informasi yakni meliputi :

1. Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi;

2. Teknologi Sistem Informasi Akuntansi dan Manajemen;

3. Data Flow Diagram dan Flowchart;

4. Level Manajemen Dan Arus Informasi;

5. Pengembangan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi.

Metode Penulisan

1. Ke perpustakaan, tim penulis mengambil data dari sumber-sumber yang

berkaitan dengan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi.

2. Layanan internet, penulis mengakses materi-materi yang berkenaan dengan

Sistem Informasi dan Teknologi Informasi melalui Web Server.

3. Deskripsi yaitu metode yang digunakan untuk melukiskan keadaan objek atau

persoalan dan tidak dimaksudkan mengambil kesimpulan yang berlaku umum.

4. Eksposisi yaitu menjelaskan tentang pengertian-pengertian yang terdapat dalam

makalah.

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 3: Makalah Isi Teknologi Informasi

3

BAB 2

PEMBAHASAN

I. DEFINISI SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI

A. Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan sebuah susunan dari orang, aktivitas, data,

jaringan dan teknologi yang terintegrasi yang berfungsi untuk mendukung dan

meningkatkan operasi sehari – hari sebuah bisnis, juga menyediakan kebutuhan

informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan oleh manajer. Ada

dua tipe sistem informasi, personal dan multiuser. Sistem informasi personal adalah

sistem informasi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi personal dari

seorang pengguna tunggal (single user). Sedangkan sistem informasi multiuser

didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi dari kelompok kerja (departemen,

kantor, divisi, bagian) atau keseluruhan organisasi. Untuk membangun sistem

informasi, baik personal maupun multiuser, haruslah mengkombinasikan secara efektif

komponen-komponen sistem informasi, yaitu: prosedur kerja, informasi (data), orang

dan teknologi informasi (hardware dan software).

Sistem informasi tidak harus melibatkan komputer, sistem informasi yang

menggunakan komputer disebut sistem informasi berbasis komputer ( Computer –

Based Information System atau CBIS ).

Ada beragam definisi sistem informasi yaitu :

Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan

teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah

organisasi. ( Alter ; 1992 ).

Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang

dirancang untuk mentransformasikan data dalam bentuk yang lebih berguna.

(Bodnar dan Hopwood ; 1993).

Sebuah sistem informasi yang dapat mengumpulkan, memproses, menyimpan,

menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik. ( Turban,

McLean dan Wetherbe ; 1999 ).

Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data di

kelompokan,di proses menjadi informasi dan di distribusikan kepada pemakai.

Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya

(manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran

(informasi), guna mencapai sasaran – sasaran perusahaan.

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 4: Makalah Isi Teknologi Informasi

4

Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi

informasi dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi

informasi) , dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.

B. Teknologi Informasi

Istilah TI ( Teknologi Informasi ) atau IT ( Information Technology ) yang

populer saat ini adalah bagian dari mata rantai panjang dari perkembangan istilah

dalam dunia SI ( Sistem Informasi ) atau IS ( Information System ). Istilah TI memang

lebih merujuk pada teknologi yang digunakan dalam menyampaikan maupun

mengolah informasi, namun pada dasarnya masih merupakan bagian dari sebuah

sistem informasi itu sendiri.

TI merupakan bidang pengelolaan teknologi yang mencakup berbagai bidang

seperti proses, perangkat lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras komputer,

bahasa program , dan data konstruksi. Singkatnya, apa yang membuat data, informasi

atau pengetahuan yang dirasakan dalam format visual apapun, melalui setiap

mekanisme distribusi multimedia, dianggap bagian dari TI.

TI menyediakan bisnis dengan empat set layanan inti untuk membantu

menjalankan strategi bisnis: proses bisnis otomatisasi, memberikan informasi,

menghubungkan dengan pelanggan, dan alat-alat produktivitas. TI memang secara

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 5: Makalah Isi Teknologi Informasi

5

nota bene lebih mudah dipahami secara umum sebagai pengolahan informasi yang

berbasis pada teknologi komputer yang tengah terus berkembang pesat. Berikut

beberapa definisi TI menurut ahli :

Kamus Oxford (1995) : TI adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika,

terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan

informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar

Alter (1992) : TI mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk

melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap,

mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, menampilkan data

TI tidak hanya terbatas pada teknologi komputer ( sofware and hardware )

yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga

mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. ( Martin ;

1999 )

TI adalah teknologi yang menggambarkan komputer dengan komunikasi path

berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video. ( Williams &

Sawyer ; 2003)

Dapat dikatakan “Teknologi Informasi (TI) merupakan gabungan antara

teknologi komputer dengan teknologi telekomunikasi”. Dan peran yang dapat

diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk

kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani.

Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan

asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan

pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara,

ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar

pikiran.

Adapun dampak dari kemajuan teknologi informasi tidak hanya dampak

positifnya saja yaitu dapat menunjang kegiatan manusia melainkan juga terdapat

dampak negatifnya, hal ini terjadi karena penyalahgunaan teknologi informasi ini.

Dampak Positif

1. Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling

banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi

dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.

2. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan

www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di

seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 6: Makalah Isi Teknologi Informasi

6

3. Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat,

menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan

akurat.

4. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia

tahu apa saja yang terjadi.

5. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan,

kebudayaan, dan lain – lain.

6. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga

tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran / penjualan.

Dampak Negatif

1. Pornografi

Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi,

memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang

dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini,

para produsen ‘browser’ melengkapi program mereka dengan kemampuan

untuk memilih jenis home-page yang dapat di-akses. Di internet terdapat

gambar – gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan

dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.

2. Violence and Gore

Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi

pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan

segala macam cara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya dengan

menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.

3. Penipuan

Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari

serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau

mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi

tersebut.

4. Carding

Karena sifatnya yang ‘real time’ ( langsung ), cara belanja dengan

menggunakan Kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam

dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan

dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu

mendeteksi adanya transaksi ( yang menggunakan Kartu Kredit ) on-line dan

mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 7: Makalah Isi Teknologi Informasi

7

menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan

mereka.

5. Perjudian

Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia,

para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi

keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena

umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan

dari pengunjungnya.

II. TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Teknologi informasi yang meliputi komputer dan telekomunikasi memampukan

(enable) suatu entitas mengumpulkan data, menyimpan, mengolah, dan melaporkan serta

mendistribusikan informasi kepada para pemakai dengan kos yang relatif rendah. Teknologi

informasi juga memampukan suatu entitas menangkap dan menangapi informasi eksternal

secara efektif (effective sensing radar). Teknologi informasi (TI) digunakan untuk

melaksanakan bisnis perusahaan (Wilkinson, 1991) dan menjadi mata rantai yang

menghubungkan bisnis perusahaan dengan pemasok, bisnis perusahaan dengan pelanggan,

dan antara pemasok dan pelanggan. Pihak-pihak yang terkait tersebut berhubungan karena

adanya value chain. Dengan demikian, TI merupakan penghubung value chain antara bisnis

perusahaan, pemasok, dan pelanggan. TI memicu adanya value system. Oleh karena itu,

sistem informasi suatu entitas dapat menjadi sistem informasi entitas lain, maka akan

menimbulkan share interest secara efisien.

EDI memberikan keuntungan efisiensi bagi pelanggan dan pemasok. Jika pelanggan

dapat melihat ke belakang melalui keseluruhan rantai sediaan dan pemasok dapat melihat ke

depan keseluruhan rantai pelanggan, maka kondisi ini akan menimbulkan keseluruhan rantai

hubunga. Bagi entitas, informasi yang terintegrasi melalui seluruh rantai hubungan bisnis

akan menimbulkan keuntungan strategik untuk memaksimumkan value bagi pelanggan.

Rantai hubungan bisnis ini akan mengarahkan perhatian utama setiap entitas pada kebutuhan

pelanggan customers focus), bukan pada kepentingan individu related entities.

Entitas dimungkinkan memiliki informasi secara real-time, dan beberapa bentuk

pelaporan real-time kepada investor, kreditor, dan pemakai lainnya menjadi suatu yang biasa.

Teknologi informasi masa depan akan menyebabkan model aliran informasi di atas menjadi

ketinggalan jaman. Informasi masa depan akan disajikan secara virtual atau merupakan

information-dual (Elliot, 1994).

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 8: Makalah Isi Teknologi Informasi

8

Manajemen membutuhkan sistem informasi yang bersifat strategik sampai yang

bersifat operasional. Penerapan teknologi informasi (seperti EDI) dalam SIA akan menjadikan

SIA sebagai sistem informasi strategik (SIS) untuk menciptakan information-dual.

Information-dual akan dapat mempengaruhi semua organisasi yang menghasilkan output

secara virtual. Informasi ini dapat digunakan dalam pengukuran pertanggungjawaban internal

dan eksternal. Information-dual menyebabkan perubahan besar lingkungan manajemen dan

pertanggungjawaban.

Sistem informasi ini dapat dianalogikan dengan sistem sensor pemanas, kebakaran dan

banjir yang ditempatkan di setiap rumah. Untuk merealisasi information dual, alat sensor akan

memonitor dan menangkap sinyal suatu kejadian dan memrosesnya secara real-time. Dengan

demikian, manajemen dapat mencegah suatu proses menjadi semakin buruk dan mengubah

tindakannya secara cepat dengan memonitor proses-proses secara real-time. Sistem informasi

strategik akan didukung dengan terbentuknya sistem informasi operasi, sistem informasi

akuntansi manajemen, dan sistem informasi akuntansi keuangan, bahkan sistem informasi

tersebut menjadi sistem informasi strategik itu sendiri.

a. Sistem Informasi Akuntansi dan Lingkungan Bisnis

Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu rerangka pengkordinasian

sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk

mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi

keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan

menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan (Wilkinson,

1991). Transaksi memungkinkan perusahaan melakukan operasi, menyelenggarakan

arsip dan catatan yang up to date, dan mencerminkan aktivitas organisasi. Transaksi

akuntansi merupakan transaksi pertukaran yang mempunyai nilai ekonomis. Tipe

transaksi dasar adalah: (1) Penjualan produk atau jasa, (2) Pembelian bahan baku,

barang dagangan, jasa, dan aset tetap dari suplier, (3) Penerimaan kas, (4) Pengeluaran

kas kepada suplier, (5) Pengeluaran kas gaji karyawan. Sebagai pengolah transaksi,

sistem informasi akuntansi berperan mengatur dan mengoperasionalkan semua

aktivitas transaksi perusahaan. Tujuan sistem informasi akuntansi adalah untuk

menyediakan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan yang

dilaksanakan oleh aktivitas yang disebut pemrosesan informasi. Sebagian dari

keluaran yang diperlukan oleh pemroses informasi disediakan oleh sistem pemrosesan

transaksi, seperti laporan keuangan dari sistem pemrosesan transaksi. Namun sebagian

besar diperoleh dari sumber lain, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan.

Pengguna utama pemrosesan transaksi adalah manajer perusahaan. Mereka

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 9: Makalah Isi Teknologi Informasi

9

mempunyai tanggung jawab pokok untuk mengambil keputusan yang berkenaan

dengan perencanaan dan pengendalian operasi perusahaan. Pengguna output lainnya

adalah para karyawan penting seperti akuntan, insinyur serta pihak luar seperti

investor dan kreditor.

b. Data dan Informasi Akuntansi

Setiap sistem informasi akuntansi melaksanakan lima fungsi utama, yaitu

pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen data, pengendalian data (termasuk

security), dan penghasil informasi.

1. Pengumpulan Data

Fungsi pengumpulan data terdiri atas memasukkan data transaksi melalui formulir,

mensyahkan serta memeriksa data untuk memastikan ketepatan dan

kelengkapannya. Jika data bersifat kuantitatif, data dihitung dahulu sebelum dicatat.

Jika data jauh dari lokasi pemrosesan, maka data harus ditransmisikan lebih dahulu.

2. Pemrosesan Data

Pemrosesan data terdiri atas proses pengubahan input menjadi output. Langkah-

langkahnya sebagai berikut:

Pengklasifikasian/menetapkan data berdasarkan kategori yang ditetapkan.

Menyalin data ke dokumen atau media lain.

Mengurutkan, atau menysusn data menurut karaktersitiknya.

Mengelompokkan atau mengumpulkan transaski sejenis.

Menggabungkan atau mengkombinasikan dua atau lebih data atau arsip.

Melakukan penghitungan.

Peringkasan, atau penjumlahan data kuantitatif.

Membandingkan data untuk mendapatkan persamaan/perbedaan yang ada.

3. Manajemen Data

Fungsi manajemen data terdiri atas tiga tahap, yaitu: penyimpanan, pemutakhiran

dan pemunculan kembali (retrieving). Tahap penyimpanan merupakan penempatan

data dalam penyimpanan atau basis data yang disebut arsip. Pada tahap

pemutakhiran, data yang tersimpan diperbaharui dan disesuaikan dengan peristiwa

terbaru. Kemudian pada tahap retrieving, data yang tersimpan diakses dan diringkas

kembali untuk diproses lebih lanjut atau untuk keperluan pembuatan laporan.

Manajemen data dan pemrosesan data mempunyai hubungan yang sangat erat.

Tahap pengelompokkan data dan pengurutan data dari fungsi pemrosesan data,

misalnya sering dilakukan sebagai pendahuluan sebelum dilakukan tahap

pemutakhiran dalam fungsi manajemen data. Manajemen data dapat dipandang

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 10: Makalah Isi Teknologi Informasi

10

sebagai bagian dari pemrosesan data. Manajemen data akan menunjang pencapaian

efisiensi aktivitas dalam proses menghasilkan informasi dan mendorong

dipatuhinya kebijakan manajemen terutama mengenai informasi aktivitas dan

informasi kebijakan manajemen.

4. Pengendalian Data

Fungsi pengendalian data mempunyai dua tujuan dasar: (1) untuk menjaga dan

menjamin keamanan aset perusahaan, termasuk data, dan (2) untuk menjamin

bahwa data yang diperoleh akurat dan lengkap serta diproses dengan benar.

Berbagai teknik dan prosedur dapat dipakai untuk menyelenggarakan pengendalian

dan keamanan yang memadai.

5. Penghasil Informasi Fungsi penghasil informasi ini terdiri atas tahapan pemrosesan

informasi seperti penginterprestasian, pelaporan dan pengkomunikasian informasi.

c. Informasi Operasi, Informasi Akuntansi Manajemen dan Informasi Akuntansi

Keuangan

Informasi yang dihasilkan oleh SIA adalah informasi akuntansi yang dapat

berupa informasi operasi (IO), informasi akuntansi manajemen (IAM), dan informasi

akuntansi keuangan (IAK). IO disiapkan hampir mirip dengan IAM. Bedanya adalah

IO dikhususkan untuk membuat laporan yang memuat kegiatan operasi perusahaan.

Kegiatan operasi yang dimaksud adalah aktivitas utama dan aktivitas lain yang timbul

dalam peusahaan tersebut. Aktivitas utama biasanya berasal dari aktivitas pembelian

bahan mentah, pengolahan atau pemrosesan, dan penjualan produk hasil dari

pemrosesan sebelumnya. Aktivitas lain dapat berupa aktivitas akuntansi, administrasi

dan umum dan lain-lainnya.

Aktivitas operasi selain dapat menghasilkan informasi operasi, dapat pula

diolah untuk menghasilkan informasi akuntansi manajemen dan informasi akuntansi.

Informasi akuntansi manajemen disiapkan untuk kebutuhan pihak internal untuk

membantu manajemen dalam pembuatan keputusan. Informasi ini tidak dibatasi oleh

PABU, merupakan informasi inovatif yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan

situasi perusahaan tertentu.

Informasi akuntansi keuangan adalah informasi bertujuan umum (general

purposes) yang disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).

Informasi ini bertujuan umum sebab disiapkan untuk pihak internal dan eksternal. IAK

disajikan dengan asumsi bahwa informasi yang dibutuhkan investor, kreditor, calon

investor dan kreditor, manajemen, pemerintah, dan sebagainya dapat mewakili

kebutuhan informasi pihak lain selain investor dan kreditor. Dengan demikian

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 11: Makalah Isi Teknologi Informasi

11

dibutuhkan satu informasi seragam untuk semua pihak yang berkepentingan dengan

bisnis perusahaan. Umumnya, IAK disusun dan dilaporkan secara periodik, sehingga

tidak dapat memenuhi kebutuhan manajemen terhadap informasi yang tepat waktu.

Selain itu, IAK disajikan dengan format yang terlalu kaku, sehingga kurang mampu

memenuhi informasi yang dibutuhkan manajemen.

III. PENDEKATAN SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Sistem Informasi Akuntansi dengan pendekatan teknologi informasi seperti

halnya siklus pengembangan sistem yang lainnya, dimana hal ini mensyaratkan adanya

suatu metode daur hidup pengembangan sistem. Pola daur hidup pengembangan sistem

dapat menggunakan beberapa model. Adapun tahapan pengembangan sistem yang umum

digunakan sebagai berikut :

Dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem baru. Proyek baru

ditangani dalam bentuk tim, yang melibatkan pemakai, analis sistem, dan para

spesialis sistem informasi yang lain, serta barangkali juga auditor internal. Tujuan

utama analisis sistem adalah untuk menentukan hal-hal detil tentang yang akan

dikerjakan oleh sistem yang diusulkan (dan bukan bagaimana caranya). Analisis

sistem mencakup studi kelayakan dan analisis kebutuhan. Analisis sistem mencakup

studi kelayakan dan analisis kebutuhan.

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 12: Makalah Isi Teknologi Informasi

12

Menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan. Berguna untuk

memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai dengan

sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan

serta dampak terhadap lingkungan sekeliling. Analis sistem melaksanakan

penyelidikan awal terhadap masalah dan peluang bisnis yang disajikan dalam usulan

proyek pengembangan sistem. Tugas-tugas yang tercakup dalam studi kelayakan

meliputi:

Penentuan masalah dan peluang yang dituju sistem

Pembentukan sasaran sistem baru secara keseluruhan

Pengidentifikasian para pemakai sistem

Pembentukan lingkup sistem

Ukuran yang dipakai dalam studi kelayakan:

Tabel 1. Ukuran Studi Kelayakan

Aspek Pertimbangan

TeknologiApakah sistem dapat dikembangkan dan dioperasikan

dengan teknologi yang tersedia?

Ekonomi

Apakah manfaat sistem lebih besar daripada biaya yang

dikeluarkan (termasuk untuk memenuhi kebutuhan

personil)?

Non-EkonomiApakah sistem yang diusulkan memiliki keuntungan

yang tak dapat diukur dengan uang

Organisasi atau

Operasional

Apakah sistem yang diusulkan bisa cocok dengan

budaya organisasi?

Apakah level keahlian yang digunakan dalam sistem

baru

sesuai dengan pegawai yang akan mengoperasikannya?

JadwalMungkinkah menerapkan sistem tersebut sesuai dengan

jadwal yang telah ditetapkan?

Kendala hukum, etika,

dan yang lain

Apakah sistem yang diusulkan tidak bertentangan

dengan etika atau hukum?

Apakah terdapat kendala-kendala yang berbahaya yang

dilanggar?

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 13: Makalah Isi Teknologi Informasi

13

Analisis kebutuhan dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan

(disebut juga spesifikasi fungsional) . Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang

rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan.

Spesifikasi ini sekaligus dipakai untuk membuat kesepahaman antara pengembang

sistem, pemakai yang kelak menggunakan sistem, manajemen, dan mitra kerja yang

lain (misalnya auditor internal). Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk

menentukan:

Keluaran yang akan dihasilkan sistem,

Masukan yang diperlukan sistem,

Lingkup proses yang digunakan untuk mengolah masukan menjadi keluaran,

Volume data yang akan ditangani sistem,

Jumlah pemakai dan kategori pemakai, serta

Kontrol terhadap sistem

Jenis Sistem Informasi

Sub Sistem Informasi Akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan

transaksi non keuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi

keuangan. SIA (Sistem Informasi Akuntansi) terdiri dari 3 subsistem:

Sistem pemrosesan transaksi ; Sistem ini mendukung proses operasi bisnis harian.

Sistem buku besar/ pelaporan keuangan ; Menghasilkan laporan keuangan, seperti

laporan laba atau rugi, neraca, arus kas, dan pengembalian pajak.

Sistem pelaporan manajemen ; Yang menyediakan pihak manajemen internal

berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan

untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan

pertanggungjawaban.

IV. DATA FLOW DIAGRAM

Data Flow Diagram bertujuan untuk mendiskripsikan interaksi antara data dan

pemrosesan dengan menggunakan Data Flow Diagram.

Overview : DFD (Data Flow Diagram) memberikan gambaran bagaimana data masuk

dari dalam dan keluar ke suatu entity/representasi dari sumber dan tujuan aliran data

tersebut, aturan dari pemrosesan data, penyimpanan data, dan entitas eksternal.

Adapun simbol yang digunakan adalah :

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 14: Makalah Isi Teknologi Informasi

14

FLOWCHART

Bertujuan untuk mendiskripsikan aliran data baik masuk dan keluar antar entitas

berbasis aliran fisik dokumen yang menggunakan prosedur tertentu. Flowchart

merupakan representasi dari sistem pemrosesan dan aliran transaksi organisasi yang

memuat sistem dan prosedur pemrosesan transaksi. Kategori utama dari flowchart adalah:

a. Dokumen

b. Program

c. Proses

d. Sistem

Flowcart memberikan informasi mengenai :

Darimana input diterima dan dari siapa

Dalam bentuk an form apa output di generate

Langkah-langkah dan lanjutan dari proses transaksi

Data dan materi akuntansi yang terlibat dan terkena dampaknya

Prosedur akuntansi dan pengendalian organisasi yang terlibat

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 15: Makalah Isi Teknologi Informasi

15

* flowchart *

Guidelines untuk flowchart

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Pahami dan cermati diskripsi naratif prosedur

Pilih simbol flowchart yang digunakan

Siapkan draft / sketsa flowchart

Perhatikan aturan dasar dalam menggunakan flowchart

Gunakan teknik presentasi untuk memberikan informasi yang jelas mengenai prosedur dan isi.

Lengkapi flowchart dengan mencantumkan judul, tanggal, nama yang mempersiapkan

Page 16: Makalah Isi Teknologi Informasi

16

V. TEKNOLOGI INFORMASI DAN AKUNTANSI MANAJEMEN

Istilah sistem informasi meliputi pemanfaatan teknologi informasi bagi para

manajer. Teknologi informasi itu sendiri adalah teknologi yang digunakan untuk

menghasilkan informasi dan menyebarkannya baik yang bersifat finansial maupun non

finansial. Husein dan Wibowo (2000) meyatakan bahwa teknologi informasi berpengaruh

terhadap struktur organisasi, cara berbisnis, cakupn organisasi, pekerjaan dan karir dari

manajer organisasi. Teknologi informasi berdampak pada berbagai aktivitas manajemen

yang berhubungan dengan data dimana elemen utamanya meliputi input/perolehan data,

pemrosesan data, penyimpanan data dan perolehan kembali data yang menjadi hal yang

sangat penting bagi organisasi. King et al (1991) dalam Ashton (1991) menyatakan

bahwa kemajuan teknologi informasi memungkinkan lebih banyak data dapat

dikumpulkan dengan cepat dalam lokasi yang jauh sekalipun, memungkinkan

peningkatan jumlah data yang disimpan siap diakses, menyebabkan data yang dapat

diproses, dimodifikasi an ditampilkan kembali secara cepat serta memungkin manajemen

memperoleh kembali data dari lokasi yang jauh dengan cepat tanpa adanya perantara.

Teknologi informasi akhir-akhir ini telah menjadi isu penting dalam akuntansi

manajemen. Akuntansi manajemen secara tradisional difokuskan pada score keeping

(bagaimana tugas dilakukan dengan baik), attention-directing (masalah mana yang

seharusnya diperhatikan), problem solving (alternative mana yang seharusnya dipilih)

dalam tingkatan/hirarki keputusan operasional manajemen (Simon, 1954) dalam Ashton

(1991).Shield (1997) dalam Indriantoro (1999) menyatakan bahwa penelitian akuntansi

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Contoh : Penyiapan JadwalPerkuliahan Mahasiswa

Page 17: Makalah Isi Teknologi Informasi

17

manajemen secara berkelanjutan hendaknya diarahkan pada teknologi informasi untuk

mengakomodasi perubahan organisasi dan lingkungan yang relevan. Penelitian tentang

akuntansi manajemen yang diarahkan pada teknologi informasi difokuskan pada empat

aspek (Ashton et al, 1991) yaitu: bagaimana dampak perkembangan teknologi pada aspek

score keeping; aspek attention-directing; aspek problem solving dalam akuntansi

manajemen dan dampak perkembangan teknologi informasi pada peran akuntan

manajemen. Keuntungan teknologi informasi untuk sistem score keeping adalah

peningkatan produktivitas pekerja pada semua tingkatan proses (input data, proses,

penyimpanan data dan perolehan kembali data), akun manajemen bulanan dapat

dihasilkan dengan cepat dan meningkatnya penyebaran informasi dan respon terhadap

laporan. Teknologi informasi dalam perusahaan digunakan untuk meningkatkan

perhatian-arahan (attention-directing) dalam penyediaan laporan.

Penggunaan teknologi informasi dibagi menjadi dua yaitu: digunakan untuk

menghasilkan laporan manajemen tentang trend dan penyimpangan secara otomatis dan

dapat digunakan untuk mengurangi waktu bagi akuntan manajemen dari fungsi score

keeping dan dapat digunakan aspek intepretasi dan analisis sehingga perkembangan

teknologi informasi memberikan keuntungan dalam perbaikan kualitas dan percepatan

informasi untuk keperluan penyediaan laporan dan analisisnya. Teknologi informasi

digunakan oleh akuntan manajemen untuk menganalisis pemecahan masalah (problem

solving) dan laporan selanjutnya. Penggunaan komputer untuk problem solving

memungkinkan para manajer dapat memperoleh analisis secara spesifik tanpa bergantung

pada departemen pelayanan komputer sehingga proses pengambilan keputusan yang

dilakukan dapat lebih cepat.

VI. LEVEL MANAJEMEN DAN ARUS INFORMASI

Sistem informasi akuntansi adalah Level manajemen dan arus informasi yang

pada umumnya manajer memiliki tanggung jawab yang sama, yaitu melakukan

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, serta penyusunan staf namun

dari sisi tingkat atau level manajemen dapat dibagi menjadi tiga macam, yakni :

1. Manajer Puncak (Top Manager)

Tanggung jawab dari manajer puncak adalah keseluruhan kinerja dan keefektifan

dari suatu perusahaan. Manajer tingkat puncak membuat kebijakan, keputusan dan

strategi yang berlaku secara umum pada suatu perusahaan. Manajer puncak juga

yang melakukan hubungan dengan perusahaan lain dan pemerintah.

2. Manajer Menegah (Middle Manager)

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 18: Makalah Isi Teknologi Informasi

18

Manajer tingkat menengah berada di antara manajer puncak dan manajer lini

pertama. Manajer ini bertugas mengimplementasikan strategi, kebijakan serta

keputusan yang diambil oleh manajer tingkat atas atau puncak.

3. Manajer Lini Pertama (First-Line Manager)

Manajer tingkat bawah ini kebanyakan melakukan pengawasan atau supervisi para

karyawan dan memastikan strategi, kebijakan dan keputusan yang telah diambil

oleh manajer puncak dan menengah telah dijalankan dengan baik. Manajer lini

pertama juga memiliki andil dan turut serta dalam proses pengimplementasian

strategi yang telah ditetapkan.

Tambahan Hierarki Manajemen :

Dari sisi jumlah, jumlah dari atas ke bawah berbentuk kerucut atau piramida, yaitu semakin

tinggi level atau tingkatan seorang manajer, maka semakin sedikit jumlah manajer pada

tingkatan tersebut.

Manajer

Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan

– kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.

Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering

dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan

manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di

mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 19: Makalah Isi Teknologi Informasi

19

Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas:

Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula

dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen

tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi

karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi.

Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer

area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).

Manajemen tingkat menengah (middle management),

mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini

pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung

antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di

antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau

manajer divisi.

Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan

istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan

strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya

perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive

Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial

Officer).

Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan

pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini.

Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan

pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah,

berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan

permintaan pekerjaan.

Arus Sistem Informasi Akuntansi

Bila dikaitkan dengan sistem yang memiliki arus input – proses – output,

maka sistem informasi akuntansi memiliki 2 (dua) bagian arus sistem

informasi akuntansi, yakni :

1. Siklus Operasional, merupakan siklus dari mulai terjadinya transaksi

sampai pencatatan transaksi kedalam bentuk dokumen (source

document). Siklus operasional ini dapat terbagi dalam :

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 20: Makalah Isi Teknologi Informasi

20

a. Siklus pendapatan (revenue cycle), yang mencakup kegiatan

penjualan barang atau jasa, yang merupakan faktor output

atau produk perusahaan.

b. Siklus pengeluaran (expenditure cycle), mencakup kegiatan

pengadaan bahan baku, barang dagangan, bahan pembantu

termasuk biaya faktor input.

c. Siklus produksi (production cycle), mencakup kegiatan

(aktivitas) atau proses pemanufakturan yang mengubah bahan

mentah menjadi bahan jadi (produk).

d. Siklus Keuangan (Finance cycle), mencakup aktivitas

penerimaan dan pengeluaran uang sebagai akibat dari

pendapatan, pengeluaran dan produksi.

2. Siklus Penyusunan Laporan, adalah siklus yang mengubah dokumen

dasar yang berasal dari siklus operasi menjadi laporan, baik dalam

bentuk laporan keuangan untuk pihak eksternal maupun untuk pihak

internal.

Dengan demikian maka siklus yang terdapat dalam suatu sistem

informasi akuntansi dapat dikelompokkan atas :

a) Subsistem Penjualan

b) Subsistem Pembelian

c) Subsistem Produksi

d) Subsistem Keuangan

e) Subsistem Penyusunan Laporan Keuangan

Jenis keputusan

Suatu sistem informasi spesifik yang ditujukan untuk membantu

manajemen dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan

persoalan yang bersifat semi terstruktur dengan memiliki fasilitas untuk

menghasilkan berbagai alternatif yang secara interaktif dapat digunakan

oleh pemakai.

Jenis-jenis Sistem Pendukung Keputusan

Jenis-jenis Sistem Pendukung Keputusan menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan

pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:

Mengambil elemen-elemen informasi

Menganalisa seluruh file

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 21: Makalah Isi Teknologi Informasi

21

Menyiapkan laporan dari berbagai file

Memperkirakan akibat dari keputusan

Mengusulkan keputusan

Membuat keputusan

Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Dukungan kepada pengambil keputusan, terutama pada situasi semi terstruktur dan tak

terstruktur, dengan menyertakan penilaian manusia dan informasi terkomputerisasi.

Masalah-masalah tersebut tidak bisa dipecahkan oleh sistem komputer lain atau oleh

metode atau alat kuantitatif.

Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak sampai manajer lini.

Dukungan untuk semua individu dan kelompok. Masalah yang kurang terstruktur

sering memerlukan ketertiban individu dari departemen dan tingkat organisasional

yang berbeda atau bahkan dari organisasi lain.

Dukungan untuk keputusan independen dan atau sekuensial. Keputusan bisa di buat

satu kali, beberapa kali, atau berulang (dalam interval yang sama).

Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan: Intelegensi, desain, pilihan,

dan implementasi.

Dukungan di berbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.

Adaptivitas sepanjang waktu. Pengambil keputusan seharusnya reaktif, bisa

menghadapi perubahan kondisi secara cepat, dan mengadaptasi Sistem Pendukung

Keputusan untuk memenuhi perubahan tersebut. Sistem Pendukung Keputusan

bersifat fleksibel. Oleh karena itu, pengguna bisa menambahkan, menghapus,

menggabungkan, mengubah, atau menyusun kembali elemen-elemen dasar. Sistem

Pendukung Keputusan juga fleksibel dalam hal ini bisa dimodifikasi untuk

memecahkan masalah lain yang sejenis.

Ramah pengguna, kapabilitas grafis yang sangat kuat, dan antarmuka manusia-mesin

yang interaktif dengan satu bahasa alami bisa sangat meningkatkan efektivitas Sistem

Pendukung Keputusan.

Peningkatan efektivitas pengambilan keputusan (akurasi, timelinnes, kualitas)

daripada efisiensinya (biaya pengambilan keputusan). Ketika Sistem Pendukung

Keputusan disebarkan, pengambilan keputusan sering membutuhkan waktu yang lebih

lama, tetapi hasilnya lebih baik.

Kontrol penuh oleh pengambil keputusan terhadap semua langkah proses pengambilan

keputusan dalam memecahkan suatu masalah. Sistem Pendukung Keputusan secara

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 22: Makalah Isi Teknologi Informasi

22

khusus menekankan untuk mendukung pengambilan keputusan, bukannya

menggantikan.

Pengguna akhir bisa meengembangkan dan memodifikasi sendiri sistem sederhana.

Sistem yang lebih besar bisa dibangun dengan bantuan ahli sistem informasi.

Perangkat lunak OLAP dalam kaitannya dengan data warehouse memperbolehkan

pengguna untuk membangun Sistem Pendukung Keputusan yang cukup besar dan

komplek.

Biasanya, model-model di gunakan untuk menganalisis situasi pengambilan

keputusan. Kapabilitas pemodelan memungkinkan eksperimen dengan berbagai

strategi yang berbeda di bawah konfigurasi yang berbeda.

Akses disediakan untuk berbagai sumber data, format, dan tipe, mulai dari sistem

informasi geografis (GIS) sampai sistem berorientasi objek.

Dapat digunakan sebagai alat standalone oleh seorang pengambil keputusan pada satu

lokasi atau didistribusikan di suatu organisasi secara keseluruhan dan di beberapa

organisasi sepanjang rantai persediaan. dapat diintegrasikan dengan Sistem Pendukung

Keputusan lain dan atau aplikasi lain, serta bisa didistribusikan secara internal dan

eksternal menggunakan networking dan teknologi Web.

Mampu memberikan alternatif solusi bagi masalah semi/tidak terstruktur baik bagi

perseorangan atau kelompok dan dalam berbagai macam proses dan gaya pengambilan

keputusan.

Menyediakan akses terhadap berbagai macam format dan tipe sumber data ( data

source ).

Manfaat yang dapat diambil dari Sistem Pendukung Keputusan adalah :

Memperluas kemampuan pengambilan keputusan dalam memproses data/informasi

bagi pemakainya.

Membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai

masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.

Dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.

Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang

dihadapai oleh pengambil keputusan, namun SPK dapat dapat menjadi stimulan bagi

pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai

alternatif pemecahan. Disamping berbagai keuntungannya, SPK juga memiliki beberapa

keterbatasan, diantaranya adalah

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 23: Makalah Isi Teknologi Informasi

23

Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat

dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan

persoalan sebenarnya.

Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimiliki

(pengetahuan dasar serta model dasar).

Proses-proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada perangkat

lunak yang digunakan.

SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini

dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan

tugasnya.

Jadi dapat dikatakan bahwa SPK (Sistem Pendukung Keputusan) dapat memberikan

manfaat bagi pengambil keputusan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja

terutama dalam proses pengambilan keputusan.

Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari beberapa subsistem, yaitu:

a. Subsistem Manajemen Data

b. Subsistem Manajemen Model

c. Subsistem Antarmuka Pengguna (Dialog)

d. Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan (Knowledge Base)

a) Subsistem Manajemen Data

Subsistem Manajemen Data memasukkan satu database yang berisi data yang

relevan untuk situasi dan kondisi. Dikelola oleh perangkat lunak yang disebut Sistem

Manajemen Database (DBMS/Data Management System). Subsistem manajemen data

bisa di interkoneksikan dengan data warehouse perusahaan, suatu repository untuk data

perusahaan yang relevan dengan pengambilan keputusan. Subsistem manajemen data

terdiri dari elemen – elemen berikut ini:

1) Sistem Pendukung Keputusan Database

Database adalah kumpulan data yang saling terkait dan diorganisasi untuk

memenuhi kebutuhan perusahaan, dan dapat digunakan oleh lebih dari satu orang

dengan lebih dari satu aplikasi. Pada beberapa sistem pendukung keputusan data

ditempatkan pada data warehouse melalui sebuah web server database. Beberapa

database dapat digunakan pada satu aplikasi sistem pendukung keputusan dan

tergantung pada sumber data. Pengguna menggunakan sebuah browser web untuk

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 24: Makalah Isi Teknologi Informasi

24

mengakses database. Data pada sistem pendukung keputusan diekstrak dari sumber

data internal dan data eksternal, juga dari data personal milik satu atau lebih

pengguna. Hasil ekstraksi ditempatkan pada database khusus atau pada data

warehouse perusahaan.

Data Internal ; Data yang sumbernya berasal terutama dari sistem

pemrosesan transaksi dari dalam organisasi. Contoh umum seperti upah/gaji

bulanan, jadwal pemeliharaan mesin, alokasi anggaran, perkiraan terhadap

penjualan yang akan datang, biaya produksi, rencana rekruitmen pegawai

baru masa mendatang, dan lain-lain.

Data Eksternal ; Data yang sumbernya dari luar sistem organisasi, seperti

data industri, data riset pemasaran, data sensus, data tenaga kerja regional,

regulasi pemerintah, jadwal tarif pajak, data ekonomi dalam negeri, dan lain-

lain. Data tersebut dapat berasal dari lembaga pemerintah, asosiasi

perdagangan, perusahaan riset pasar, dan lain-lain.

Data Privat ; Meliputi petunjuk-petunjuk yang digunakan oleh pengambil

keputusan khusus dan penilaian terhadap data dan atau situasi spesifik.

Data Ekstraksi ; Data ekstraksi merupakan hasil kombinasi data dari berbagai

sumber termasuk sumber internal dan eksternal

2) Sistem Manajemen Database

Database dibuat, diakses, dan diperbaharui oleh sebuah DBMS. Kebanyakan sistem

pendukung keputusan dibuat dengan sebuah DBMS relasional yang menyediakan

berbagai kapabilias.

Direktori Data ; Direktori data merupakan katalog dari semua data yang

berada di dalam database. Direktori ini digunakan untuk mendukung fase

intelegensi dari proses pengambilan keputusan karena membantu memindai

data dan menidentifikasi area masalah atau peluang – peluang. Direktori ini

sama seperti semua katalog lainnya, mendukung penambahan entri baru,

menghapus entri, dan mendapatkan kembali informasi mengenai objek –

objek khusus yang ada di dalam database.

Query Facility ; Membangun dan menggunakan sistem pendukung keputusan

sering memerlukan akses, manipulasi dan query data. Tugas – tugas tersebut

dilakukan oleh query facility, menerima permintaan untuk data dari

komponen sistem pendukung keputusan lain, menentukan bagaimana

permintaan dapat dipenuhi (konsultasi dengan direktori data jika perlu),

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 25: Makalah Isi Teknologi Informasi

25

memformulasi permintaan dengan detail, dan mengembalikan hasilnya

kepada pemberi permintaan.

Elemen-elemen tersebut ditunjukkan secara skematis pada gambar di bawah ini

b) Subsistem Manajemen Model

Subsistem dari manajemen model dari Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari elemen-

elemen berikut ini:

Basis Model

Basis model berisi rutin dan statistik khusus, keuangan, forecasting, ilmu

manajemen, dan model kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analisis

pada sebuah sistem pendukung keputusan. Kemampuan untuk invokasi,

menjalankan, mengubah, menggabungkan, dan menginspeksi model merupakan

suatu kapabilitas kunci dari sistem pendukung keputusan dan yang

membedakannya dengan CBIS (Computer Base Information System) lainnya.

Model dalam basis model dapat dibagi menjadi empat katagori utama, dan satu

kategori pendukung, yaitu:

1) Strategis ; Model strategis digunakan untuk mendukung manajemen puncak

untuk menjalankan tanggung jawab dalam perencanaan strategis.

2) Taktis ; Model Taktis digunakan terutama oleh manajemen tingkat menengah,

untuk membantu mengalokasikan dan mengontrol sumber daya organisasi.

3) Operasional ; Model ini digunakan untuk mendukung aktivitas kerja harian

transaksi organisasi.

4) Analitik ; Model ini digunakan untuk menganalisis data, model ini meliputi

model statik, ilmu manajemen, algoritma data mining, model keuangan, dan

lainnya.

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 26: Makalah Isi Teknologi Informasi

26

5) Blok Pembangunan Model dan Rutin ; Selain berisi model strategis, taktis,

dan operasional, basis model juga berisi blok pembangunan model dan rutin.

Contoh-contohnya meliputi satu rutin generator dengan jumlah acak, kurva,

atau line-fitting rutin, rutin komputasi present-value, dan analisis regresi.

Blok pembangunan ini dapat digunakan dalam beberapa cara. Dapat

disebarkan untuk aplikasi sebagai analisis data, dapat juga digunakan sebagai

komponen present-value, dan analisis regresi.

Sistem Manajemen Basis Model

Fungsi perangkat lunak sistem manajemen basis model (MBMS) adalah untuk

membuat model dengan menggunakan bahasa pemrograman, alat sistem

pendukung keputusan atau subrutin, dan blok pembangunan lainnya,

membangkitkan rutin baru dan laporan, pembaruan dan perubahan model, dan

manipulasi data model. MBMS mampu mengaitkan model-model dengan link yang

tepat melalui sebuah database. Peran direktori model yang terhubung ke MBMS

sama dengan direktori database. Direktori model adalah katalog dari semua model

dan perangkat lunak lainnya pada basis model. Yang berisi definisi model dan

fungsi utamanya adalah menjawab pertanyaan tentang ketersediaan dan kapabilitas

model. Sistem Manajemen Basis Model/Model Base Management System (MBMS)

berisi beberapa elemen antara lain, yaitu :

1) Eksekusi Model ; Eksekusi Model adalah proses mengontrol jalannya model.

2) Integrasi Model ; Model ini mencakup gabungan operasi dari beberapa model

saat diperlukan (misalnya mengarahkan output suatu model, katakanlah

perkiraan, untuk diproses model lain, misal model perencanaan pemrograman

linier).

3) Perintah (Comman Processor Model) ; Model ini digunakan untuk menerima

dan menginterpretasikan instruksi-instruksi pemodelan dari komponen

antarmuka pengguna dan merutekannya ke MBMS, eksekusi model atau

fungsi-fungsi integrasi elemen-elemen tersebut beserta antarmukanya dengan

komponen sistem pendukung keputusan.

Definisi dan fungsi setiap elemennya ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 27: Makalah Isi Teknologi Informasi

27

c) Subsistem Antarmuka Pengguna (Dialog)

Istilah antarmuka pengguna mencakup semua aspek komunikasi antara pengguna dan

sistem. Cakupannya tidak hanya perangkat keras dan perangkat lunak, tapi juga faktor-faktor

yang berkaitan dengan kemudahan pengunaan, kemampuan untuk dapat diakses, dan interaksi

manusia-mesin. Beberapa ahli merasa bahwa antarmuka pengguna merupakan komponen

yang paling penting karena merupakan sumber dari berbagai power, fleksibilitas, dan

karakteristik easy-to-use (Sprague dan Watson, 1996). Ahli lainnya menyatakan bahwa

antarmuka pengguna merupakan sistem dari sisi pengguna karena antarmuka adalah satu-

satunya bagian dari sistem yang dilihat oleh pengguna (Whitten, Bentley, dan Dittman, 2001).

Subsistem antarmuka pengguna dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sebagai

sistem manajemen antarmuka pengguna/User Interface Management System (UIMS). UIMS

terdiri dari beberapa program yang memberikan kapabilitas. UIMS juga dikenal sebagai

generasi dialog dan sistem manajemen. Proses antarmuka pengguna untuk sebuah

Management Support System ditunjukkan secara skematis pada gambar dibawah ini

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 28: Makalah Isi Teknologi Informasi

28

Skema sistem antarmuka pengguna (dialog)

Pengguna berinteraksi dengan komputer yang diproses oleh UIMS. Pada sistem

lanjutan, komponen antarmuka pengguna dapat menggunakan objek standar (misal menu pull-

down, button, browser internet) melalui UIMS. UIMS memberikan kapabilitas di bawah ini :

Memberikan antarmuka pengguna grafis

Mengakomodasi pengguna dengan berbagai format dan alat input

Menyajikan data dengan berbagai format dan alat output

Memberikan kepada pengguna kapabilitas bantuan, prompting, diagnostik, dan ruti-

rutin saran, atau semua dukungan feksibel lainnya

Memberikan interaksi dengan database dan basis model

Menyimpan data input dan output

Memberikan grafis berwarna, grafis tiga dimensi, dan plotting data

Memiliki window yang memungkinkan banyak fungsi untuk ditampilkan secara

konkuren

Dapat mendukung komunikasi diantara dan antarpengguna dan pembangunan

Management Support System

Memberikan pelatihan berdasarkan contoh (memandu pengguna melalui proses input

dan pemodelan)

Memberikan flesibilitas dan adaptivitas sehingga dapat mengakomodasi masalah-

masalah dan teknologi yang berbeda-beda

Berinteraksi dengan banyak gaya dialog yang berbeda-beda

Mengangkap, menyimpan, dan menganalisis pemakaian dialog (pelacakan) untuk

meningkatkan sistem dialog, pelacakan oleh pengguna juga disediakan

Memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan subsistem manajemen model dan

manajemen data.

d) Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan (Knowledge Base)

Subsistem ini mendukung semua subsistem lain atau bertindak sebagai suatu

komponen independen yang memberikan intelegensi untuk memperbesar pengetahuan si

pengambil keputusan. Subsistem ini dapat di interkoneksikan dengan repositori

pengetahuan perusahaan organisasional.

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 29: Makalah Isi Teknologi Informasi

29

Banyak masalah tak terstruktur dan bahkan semi terstruktur yang sangat kompleks

sehingga solusinya memerlukan keahlian. Keahlian tersebut dapat diberikan oleh suatu

sistem pakar atau sistem cerdas lainnya. Oleh karena itu, makin banyak sistem

pendukung keputusan canggih yang dilengkapi dengan satu komponen yang disebut

dengan subsistem manajemen berbasis pengetahuan. Komponen ini dapat menyediakan

keahlian yang diperlukan untuk memecahkan beberapa aspek masalah dan memberikan

pengetahuan yang dapat meningkatkan operasi komponen sistem pendukung keputusan

yang lain.

Berdasarkan semua definisi-definisi diatas, sistem pendukung keputusan harus

mencakup tiga komponen utama yaitu DBMS (Database Management System), MBMS

(Model Base Management System) dan antarmuka pengguna, subsistem manajemen

pengetahuan adalah opsional, namun dapat memberikan banyak manfaat karena

memberikan intelegensi bagi tiga komponen utama tersebut.

VII. SISTEM ANTAR ORGANISASI

Suatu IOS ( Inter Organizational System / Sistem Antar –

Organisasi ), atau biasa disebut system informasi antar – organisasi,

adalah suatu kombinasi perusahaan – perusahaan yang terkait

sehingga mereka berfungsi sebagai suatu system tunggal, mereka

bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Perusahaan –

perusahaan yang membentuk IOS disebut mitra dagang atau mitra

bisnis. Manfaat IOS terbagi kedalam dua kategori yaitu efisiensi

komparatif dan kekuatan tawar – menawar.

a. Efisiensi Komparatif ; Dengan bergabung Dalam IOS, para mitra

dagang dapat menyediakan barang dan jasa mereka dengan

biaya yang lebih murah daripada pesaing mereka

b. Kekuatan Tawar-menawar ; Kemampuan suatu perusahaan untuk

menyelesaikan perselisihan dengan pemasok dan pelanggannya

yang menguntungkan dirinya disebut kekuatan tawar menawar

(bargaining power). Kekuatan itu berasal dari tiga metode

dasar dengan menawarkan keistimewaan produk yang unik,

dengan mengurangi biaya yang berhubungan dengan pencarian,

dan dengan meningkatkan biaya peralihan .

maksud dari tiga metode dasar yakni :

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 30: Makalah Isi Teknologi Informasi

30

Keistimewaan Produk yang unik ; hubungan elektronik IOS

memungkinkan perusahaan menawarkan pelayanan yang

lebih baik bagi pelanggan dalam bentuk pesanan yang lebih

rendah, yang lebih cepat, dan waktu respon atas

permintaan informasi yang lebih cepat

Penurunan biaya yang berhubungan dengan pencarian ;

dengan menjadi bagian suatu IOS, perusahaan dapat

mengurangi biaya-biaya berbelanja yang dialami

pelanggannya dalam mencari pemasok.

Meningkatkan biaya peralihan ; Suatu perusahaan ingin agar

jika pelanggan beralih ke pesaing maka biayanya menjadi

mahal. IOS mencapai manfaat ini dengan memberikan bagi

pelanggan sumber daya informasi seperti perangkat keras.

Pemanfaatan teknologi informasi merupakan sarana penunjang/pendorong bagi

organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Romney (2006) menyatakan bahwa

pemanfaatan teknologi informasi didalam organisasi akan mempengaruhi aktivitas-

aktivitas/proses bisnis yang terdapat dalam organisasi tersebut. Adapun pengaruh

pemanfaatan teknologi informasi dalam organisasi dapat dilihat dari dampak

pemanfaatan teknologi informasi pada rantai nilai organisasi (value chain). Pemanfaatan

teknologi informasi dalam organisasi dapat meningkatkan akses atas informasi yang

akurat dan tepat waktu mengenai status pengiriman; memungkinakan organisasi untuk

mengurangi jumlah persedian penyangga (inventory buffer); meningkatkan efisiensi

operasi internal perusahaan, khususnya perusahaan-perusahaan berteknologi tinggi

(misalnya industri perakitan mobil, komputer, elektronik dan lain-lain); dapat

meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari kegiatan penjualan dan pemasaran,

pembelian, sumber daya manusia serta dukungan layanan purna jual.

Dampak strategis pemanfaatan teknologi informasi bagi organisasi dapat dilihat

dari dapat tidaknya teknologi informasi menunjang dan membantu organisasi dalam

melaksanakan dan mencapai strategi organisasi secara keseluruhan. Hal tersebut sesuai

dengan apa yang dikemukan oleh Romney (2006) bahwa pemanfaaatan teknologi

informasi didalam organisasi bukan merupakan strategi dasar dari organisasi tersebut,

implementasi teknologi informasi digunakan untuk membantu dalam pencapaian

strategi organisasi. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, akses terhadap proses

bisnis perusahaan dapat dilakukan denga cepat sehingga pengambilan keputusan dapat

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 31: Makalah Isi Teknologi Informasi

31

dilakukan secara lebih cepat dan akurat dan pada akhirnya tujuan organisasi dapat

tercapai.

Contoh bagan struktur organisasi sistem informasi terpusat.

Contoh bagan struktur organisasi sistem informasi yang tersebar.

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 32: Makalah Isi Teknologi Informasi

32

VIII. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Tujuan sistem informasi dan kebutuhan informasi yang didefinisikan secara

jelas adalah salah satu kunci untuk suksesnya sistem informasi. Kesuksesan suatu sistem

membutuhkan tujuan-tujuan yang terdefinisikan. Suatu sistem dengan tujuan tertentu

akan menyelesaikan lebih banyak untuk suatu organisasi, daripada sistem tanpa tujuan,

sedikit tujuan, atau tujuan yang ambisius (Calliueot and Lapayre, 1992). Calliueot and

Lapayre (1992) menyatakan bahwa penciptaan suatu informasi efektif membutuhkan

suatu pengorganisasian untuk mengembangkan sejumlah sistem-sistem pendukung.

Penarikan staf yang kompeten dan layak adalah suatu tindakan yang sangat penting.

Investasi yang besar dalam perangkat keras, perangkat lunak dan pendukung sistem

yang lain adalah sesuatu yang penting, namun tanpa manusia bersumber daya yang

kompeten untuk mengkoordinasikan sistem akan menghasilkan informasi yang tidak

layak, tidak tepat waktu atau tidak akurat. Ada beberapa cara dalam mengembangkan

sistem informasi, yakni :

1) Insoursing

2) Prototyping

3) Pemakaian Paket Perangkat Lunak

4) Selfsourcing

5) Outsourcing

1. Insourcing

Fitur Kelebihan Kelemahan

Proses Formal dilakukan

tahap demi tahap secara

berurutan

Spesifikasi dan

persetujuan dalam bentuk

tertulis

Peran pemakaian terbatas

Perlu untuk sistem dan

proyek yang kompleks

Pelan dan Mahal

Perubahan tidak

dapat dilakukan

dengan cepat

Banyak kertas yang

perlu dikelola

2. Prototyping

Fitur Kelebihan Kelemahan

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 33: Makalah Isi Teknologi Informasi

33

Kebutuhan ditentukan

secara dinamis melalui

sistem percobaan

Proses cepat, tidak

formal dan berulang

Pemakaian secara

terus– menerus

berinteraksi dengan

prototipe

Cepat dan tak mahal

Berguna manakala

kebutuhan– kebutuhan tak

menentu dan jika

antarmuka pemakai– akhir

merupakan hal yang

penting

Meningkatkan partisipasi

pemakai

Tak cocok untuk sistem

yang kompleks dan

besar

3. Paket Perangkat Lunak

Fitur Kelebihan Kelemahan

Perangkat lunak

komersial mengurangi

kebutuhan internal

untuk

mengembangkan

program

Mengurangi kerja untuk

pemprograman, installasi

dan pemeliharaan

Dapat menghemat waktu

dan biaya jika yang

dikembangkan adalah

aplikasi bisnis yang umum

Mengurangi kebutuhan

sumber daya internal bidang

sistem informasi

Kemungkinan tidak

cocok dengan kebutuhan

organisasi yang unik

Kemungkinan tidak

dapat melakukan

beberapa fungsi bisnis

dengan baik

Pencocokan dengan

kebutuhan menaikkan

biaya pengembangan

4. Selfsourcing

Fitur Kelebihan Kelemahan

Sistem dibuat oleh

pemakai-akhir dengan

menggunakan perangkat

lunak generasi keempat

Cepat dan tidak formal

Peran spesialis sistem

informasi sangat sedikit

Pemakai mengendalikan

pembuatan sistem

Menghemat waktu dan

biaya pengembangan

Mengurangi

ketertiggalan aplikasi

yang dikehendaki

Dapat membuat sistem

informasi berkembang

biak tanpa dapat

dikendalikan

Sistem tidak selalu

memenuhi dengan

standar jaminan mutu

5. Outsourcing

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 34: Makalah Isi Teknologi Informasi

34

Fitur Kelebihan Kelemahan

Sistem dibuat dan

seringkali dioperasikan

oleh pihak luar

Dapat mengurangi atau

mengenalikan biaya

Dapat menghasilkan sistem

sekalipun sumber daya

internal tidak tersedia atau

secara teknis kurang

Kehilangan kontrol

terhadap fungsi sistem

informasi

Tergantung sekali pada

vendor

BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

Mengenai teknologi informasi di atas, kami dapat menarik kesimpulan bahwa

Sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi

informasi dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi) , dan

dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan. Dapat dikatakan “Teknologi

Informasi merupakan gabungan antara teknologi komputer dengan teknologi

telekomunikasi”. Dan perkembangan teknologi informasi sangat berpengaruh dalam

semua bidang kehidupan manusia secara global. Walaupun menimbulkan dampak positif

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011

Page 35: Makalah Isi Teknologi Informasi

35

dan negatif, tetapi perkembangan teknologi dan informasi telah mengubah kehidupan

manusia. Hal ini akan berlangsung secara terus-menerus sampai terhentinya kehidupan di

muka bumi ini.

Teknologi informasi merupakan aspek penting dalam organisasi bisnis. Dan

memiliki peranan yang sangat penting karena dapat mendukung proses dan operasi

bisnisnya, pengambilan keputusan, dan strategi peningkatan competitive advantage.

Teknologi informasi akan bernilai pada saat digunakan dalam organisasi untuk mencapai

tujuan strategis dan operasional organisasi.

Sistem Informasi Akuntansi yang terkomputerisasi memungkinkan pemakai

laporan keuangan dapat melihat laporan keuangan setiap saat dengan lebih cepat dan

akurat. Selain itu juga sistem informasi akuntansi dapat menyediakan informasi yang

diperlukan dalam pengambilan keputusan yang dilaksanakan oleh aktivitas yang disebut

pemrosesan informasi.

Data Flow Diagram dapat memberikan gambaran bagaimana data masuk dari

dalam dan keluar ke suatu entity/representasi dari sumber dan tujuan aliran data tersebut,

aturan dari pemrosesan data, penyimpanan data, dan entitas eksternal. Sistem Informasi

Akuntansi adalah Level manajemen dan arus informasi yang pada umumnya manajer

memiliki tanggung jawab yang sama, yaitu melakukan perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, pengendalian, serta penyusunan.

Sistem Pendukung Keputusan dapat memberikan manfaat bagi pengambil

keputusan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja terutama dalam proses

pengambilan keputusan. Ada beberapa cara dalam mengembangkan sistem informasi,

yakni (Insoursing ; Prototyping ; Pemakaian Paket Perangkat Lunak ; Selfsourcing ;

dan Outsourcing).

DAFTAR PUSTAKA

AKU MASIH NYARI BUKUNYA BRO.. MASIH DIBAWA TEMEN KU

SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011