makalah implementasi pembelajaran blended learning

14
Implementasi Pembelajaran Blended Learning /blended mix dalam pendidikan NAMA : BIMA ISHARYANTO N.I.M: 5235117095

Upload: agung-lth

Post on 01-Dec-2015

208 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sip

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Implementasi Pembelajaran Blended Learning

Implementasi Pembelajaran

Blended Learning /blended mix dalam pendidikan

NAMA : BIMA ISHARYANTO

N.I.M: 5235117095

P.TIK NR 2011

Page 2: Makalah Implementasi Pembelajaran Blended Learning

Pendahuluan

Dalam pembahasa ini perkembangan teknologi komputer dan informasi telah

merambah dunia pendidikan. Dengan memasuki dunia on-line, guru dapat memperoleh

berbagai informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bahan pembelajaran. Teks,

foto, video, animasi, dan simulasi adalah beberapa contoh media yang tersedia di situs-situs

pembelajaran. Dengan memanfaatkan berbagai media tersebut, guru dapat mempresentasikan

konsep-konsep pembelajaran dalam berbagai representasi (multiple representation) yang

mempermudah siswa memahami sebuah konsep. Teknologi on-line juga memberikan

kemudahan bagi siswa untuk mendapatkan tambahan informasi dalam rangka memenuhi

tuntutan kompetensi dan juga pengayaan. Tersedianya fasilitas E-learning juga

memungkinkan siswa menerobos sekat-sekat waktu dan tempat guna mengikuti course yang

tersedia secara on-line. Perkembangan teknologi komputer informasi berpotensi

meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.

Latar Belakang

Pembelajaran ini perlu mengantisipasi perkembangan teknologi komputer dan

informasi. Secara pedagogis, ada dorongan untuk melibatkan siswa secara lebih aktif (student

centered) dalam proses pembelajaran. Praktik berpusat pada guru (teacher centered)

dirasakan tidak relevan lagi dengan pesatnya perkembangan informasi sehingga perlu

dimodifikasi. Guru perlu memberikan kesempatan pada para siswa untuk melakukan

ekplorasi diantaranya dengan memanfaatkan teknologi on-line. Selain dapat meningkatkan

dinamika proses pembelajaran, pemanfaatan teknologi informasi dapat melatih siswa untuk

belajar bagaimana belajar (learn how to learn). Implementasi teknologi informasi akhirnya

diharapkan dapat menginspirasi siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat (life long

learning), sosok pribadi yang mampu berkembang di tengah perkembangan informasi yang

pesat.

Page 3: Makalah Implementasi Pembelajaran Blended Learning

Peranan Teknologi dalam Pembelajaran

Perkembangan teknologi informasi berkembang dengan cepat beberapa tahun

belakangan ini. Perkembangan teknologi informasi telah mengubah tata cara manusia

berkomunikasi dan mendapatkan informasi yang diinginkan. Dengan teknologi internet

misalnya, saat ini seseorang dapat dengan mudah dan murah mendapatkan informasi hanya

dengan menggunakan telepon genggam . Demikian juga dengan teknologi komputer, saat ini

komputer telah menjadi kebutuhan pokok masyarakat.

Perkembangan teknologi informasi yang memiliki banyak manfaat ini belum

dimanfaatkan secara optimum dalam proses pembelajaran. Seringkali teknologi informasi

hanya dimanfaatkan sebagai alat bantu pembelajaran di kelas. Upaya untuk mengintegrasikan

teknologi informasi dalam proses pembelajaran masih kurang sehingga dampak teknologi

informasi kurang nyata. Sebagai contoh, perkembangan multimedia telah berkembang pesat

di masyarakat, namun pembelajaran di kelas tetap tertinggal meskipun telah menggunakan

teknologi komputer.

Beberapa penyebab kurang berkembangnya pengintegrasian teknologi komputer

dalam pembelajaran disebabkan antara lain;

(1) Adanya asumsi bahwa komputer sebagai perangkat keras hanya dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengindahkan upaya meningkatkan aspek

afektif dan kognitifnya.

(2) Karena perangkat keras dianggap sesuatu yang berbeda,teknologi ini akan dengan

cepat dikenalkan dan mendapat sambutan karena sesuatu yang baru,namun karena guru

kurang trampil memanfaatkan beberapa saat kemudian perangkat keras menjadi sesuatu yang

biasa.

(3) Guru tidak memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan komputer dalam

pembelajaran sehingga peranannya monoton dan kurang berkembang.

Penggunaan berbagai teknologi dalam pembelajaran memberikan manfaat baik bagi

guru, siswa, maupun masyarakat.Bagi guru penggunaan teknologi akan meningkatkan

efektivitas dan efisiensi pembelajarannya. Bagi siswa, penggunaan berbagai tenologi akan

memberikan kesempatan belajar yang lebih berkualitas. Penggunaan teknologi secara umum

juga akan menguntungkan masyarakat luas karena informasi akan dengan mudah disebarkan

dan dinikmati oleh masyarakat.

Page 4: Makalah Implementasi Pembelajaran Blended Learning

Pembahasan Teknologi Komputer dalam Pembelajaran

Teknologi komputer yang tersedia pada saat ini memiliki beberapa kemampuan yang

dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu pembelajaran.

Pertama, komputer memiliki kemampuan menyimpan data yang sangat besar.

Berbagai data dalam bentuk tulisan, gambar, animasi, simulasi, audio dan gambar hidup

(video) dapat disimpan dengan mudah dan ditampilkan dengan cepat oleh komputer. Hal ini

dapat meningkatkan kualitas komunikasi dalam pembelajaran di kelas.

Kedua, komputer memiliki kecepatan kerja yang sangat tinggi. Dengan kecepatan

yang sangat tinggi ini perhitungan dan siklus kerja yang panjang dapat dilakukan dengan

cepat oleh komputer. Data-data pengamatan misalnya, dapat diolah dan ditampilkan dengan

cepat dengan bantuan komputer.

Ketiga, komputer dapat dengan mudah dihubungkan ke jaringan internet sehingga

memudahkan guru menelusuri informasi-informasi yang dibutuhkan,

Keempat, komputer dapat bekerja secara interaktif ,keuntungan lain adalah komputer

juga relatif murah sehingga terjangkau oleh guru, siswa, dan sekolah.

Beberapa keuntungan penggunaan komputer dalam pembelajaran adalah sebagai

berikut.

(1) Sifat interaktif, komputer dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran.

Penggunaan komputer berbeda dengan buku atau mendengarkan ceramah guru dimana siswa

hanya berperan pasif .

(2) Perhatian individual, sebagaimana diketahui bahwa setiap siswa memiliki cara

belajar yang berbeda, kecepatan belajar yang berbeda dan minat belajar yang berbeda. Semua

perbedaan yang dimiliki oleh siswa ini akan dapat diakomodasi oleh pembelajaran

berbantuan komputer yang dirancang dengan baik.

(3) Berkembang pesat, perkembangan komputer yang pesat menjanjikan

perkembangan pembelajaran baru yang belum pernah ditemukan.

Page 5: Makalah Implementasi Pembelajaran Blended Learning

Meskipun memiliki berbagai kelebihan, komputer dengan multimedia hanya

merupakan salah satu metode dalam pembelajaran. Komputer dan multimedia tidak dapat

dilepaskan dari keseluruhan proses pembelajaran. Dalam hal ini komputer dan multimedia

berperan sebagai alat bantu dalam pembelajaran.

Beberapa penelitian menunjukkan dampak penggunaan komputer dalam

pembelajaran. Beberapa penelitian menunjukan beberapa hal sebagai berikut.

(1) Penggunaan komputer dalam pembelajaran menunjukkan peningkatan belajar atau

hasil yang sama dengan pembelajaran tradisional (Hofe, 2001).

(2) Penggunaan komputer menurunkan waktu belajar jika dibandingkan dengan waktu

belajar di kelas.

(3) Penggunaan komputer meningkatkan sikap posiif siswa terhadap penggunaan

komputer dalam belajar.

(4) Pengembangan pembelajaran berbantuan komputer dengan mengikuti pedoman

tertentu dapat diadopsi dan dimanfaatkan oleh guru di lain tempat.

Penggunaan komputer dan teknologi informasi dalam pembelajaran juga memberikan

keuntungan bagi guru. Menurut Musker (Musker, 2004: 14) keuntungan bagi guru

diantaranya adalah sebagai berikut.

(1) Dapat mengembangkan pembelajaran yang lebih menarik.

(2) Dapat mempercepat dan mempermudah tugas.

(3) Dapat meningkatkan kualitas presentasi.

(4) Dapat mengembangkan pembelajaran yang lebih visual.

Page 6: Makalah Implementasi Pembelajaran Blended Learning

Blended Learning

Pengertian blended learning dapat berbeda antara satu orang dengan orang yang lain.

Beberapa kemungkinan tentang pengertian blended learning antara lain sebagai berikut.

(1) Penggabungan pembelajaran berbasis teknologi internet (laboratorium virtual,

modul digital, gambar, audio, dan text) untuk mencapai tujuan pembelajaran.

(2) Kombinasi paradigma pembelajaran (behavioristik, kognitivistik, dan

konstruktivistik) dengan atau tanpa melibatkan teknologi.

(3) Kombinasi teknologi komputer dan informasi (video, pelatihan berbasis internet,

CD ROM) dengan pembelajaran tatap muka. Namun demikian, pengertian blended learning

yang banyak diikuti adalah upaya mengkombinasikan pembelajaran berbasis internet (E-

learning) dengan pembelajaran tatap muka (face to face). Blended learning dapat melatih

kemampuan siswa untuk beradaptasi dengan pembelajaran berbasis internet.

Beberapa keuntungan pemanfaatan blended learning dalam pembelajaran diantaranya

adalah sebagai berikut.

(1) Siswa leluasa untuk mempelajari materi pelajaran secara mandiri memanfaatkan

materi-materi yang tersedia secara on-line.

(2) Siswa dapat melakukan diskusi dengan guru atau siswa lain diluar jam tatap muka.

(3) Kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa di luar jam tatap muka dapat

diadministrasikan dan dikontrol dengan baik oleh guru.

(4) Guru dapat menambahkan materi pengayaan melalui fasilitas internet.

(5) Guru dapat meminta siswa membaca materi atau mengerjakan tes yang dilakukan

sebelum pembelajaran.

(6) Guru dapat menyelenggarakan kuis, memberikan balikan, dan memanfaatkan hasil

tes dengan efektif.

(7) Siswa dapat saling berbagi file dengan siswa lain

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa blended learning memiliki kelebihan

dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran murni E-Learning.

Blended learning dapat melakukan difersivikasi pembelajaran dan memenuhi karakteristik

belajar siswa yang berbeda-beda. Misalnya, siswa yang enggan berdiskusi di kelas mungkin

saja akan lebih aktif berdiskusi secara tertulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Blended

learning lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka maupun E-learning.

Page 7: Makalah Implementasi Pembelajaran Blended Learning

Blended learning juga menyebabkan berbagai masalah terutama bagi guru.

(1) Guru perlu memiliki ketrampilan dalam menyelenggarakan E- learning.

(2) Guru perlu menyiapkan referensi digital yang dapat diacu oleh siswa.

(3) Guru perlu merancang referensi yang sesuai atau terintegrasi dengan tatap muka.

(4) Guru perlu menyiapkan waktu untuk mengelola pembelajaran berbasis internet

misalnya untuk mengembangkan materi, mengembangkan instrumen asesmen dan

menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan oleh siswa (Kusni, 2010).

Pelaksanaan blended learning tergantung pada beberapa faktor.

(1) Sarana dan prasarana. Guru perlu memiliki akses terhadap jaringan internet yang

cukup besar dan cepat sehingga memudahkan kerja. Penyediaan sarana dan prasarana yang

memadai juga memerlukan biaya.

(2) Guru perlu meningkatkan kemampuannya dalam bidang TIK dengan cara

membaca dan berlatih mandiri maupun melalui pelatihan formal. Sekolah perlu

memperhatikan hal ini sebagai salah satu pengembangan profesional.

(3) Siswa perlu mendapatkan akses terhadap komputer dan internet dan memiliki

kemampuan memanfaatkan E-learning. Sekolah perlu membekali siswa sebelum blended

learning diterapkan.

Mengingat kondisi setiap sekolah berbeda, implementasi blended learning dapat

dipilih sesuai dengan kondisi persekolahan. Beberapa ragam blended learning adalah

sebagaimana gambar di bawah.

Page 8: Makalah Implementasi Pembelajaran Blended Learning

Model implementasi yang paling sederhana adalah model 5 yakni pemanfaatan

bahan-bahan online tanpa harus mensyaratkan siswa untuk terhubung dengan internet. Hal ini

berarti guru melakukan pembelajaran tatap muka dengan melibatkan kegiatan siswa yang

memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia di internet misalnya film, animasi, game dan

sebagainya.

Model implementasi berikutnya adalah model pembelajaran tatap muka dengan

kegiatan siswa dan guru melakukan akses internet. Misalnya ketika berdiskusi, siswa dapat

mencari bahan-bahan di internet dan mempresentasikannya di kelas. Pada model ini

dibutuhkan jaringan internet di dalam dan di luar kelas. Model-model berikutnya adalah

model dengan pemanfaatan internet yang intensif.

Beberapa cara mengimplementasikan blended learning pada tahap permulaan

diantaranya:

1. Guru mengintegrasikan teknologi komputer dan informasi dalam materi

pembelajarannya. Misalnya guru mendownload video, animasi, dan simulasi yang

sesuai untuk dimanfaatkan di kelas. Berbagai media ini diintegrasikan dalam

pembelajaran.

2. Guru mengembangkan bahan ajar atau modul berbantuan komputer. Bahan ajar ini

dapat diakses oleh siswa dan dapat dipelajari di luar jam tatap muka. Bahan ajar akan

membantu siswa yang mengalami masalah dalam pembelajaran tatap muka

3. Guru mengoptimalkan email dengan mengembangkan email group sebagai wahana

diskusi guru-siswa-siswa. Group email juga dapat digunakan untuk berbagi file,

mengumpulkan tugas dan sebagainya.

4. Guru mempelajari moodle dan memanfaatkannya sebagai penunjang pembelajaran

tatap muka. Guru memanfaatkan fitur yang tersedia untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran tatap muka.

Kesimpulan

Guru dan sekolah dapat memilih model yang sesuai dengan sarana prasarana yang

tersedia, kemampuan guru, dan kesiapan siswa. Implementasi model yang sesuai akan

berguna untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Page 9: Makalah Implementasi Pembelajaran Blended Learning

Daftar Pustaka

Barton, R. (2004). Why use computer in practical science? Dalam Barton, R. (eds.), Teaching secondary science with ICT (pp. 29). New York: Open University Press.

Boohan, R. (2002). ICT and Communication. Dalam Amos, S., & Boohan, R. (eds.), Aspects of teaching secondary science (pp. 211). New York: The Open University.

Clyde, W., & Delohery, A. (2005). Using Technology in Teaching. London: Yale University Press.

Hofe, R. V. (2001). Investigation into student‘ learning of application in computer-based learning environtment [versi electronik]. Teaching Mathematics and Its Applications, 20(3), 109-119

Kusni, M. (2010). Implementasi Sistem Pembelajaran Blended Learning pada Matakuliah AE3121 Getaran Mekanik di Program Aeronotika dan Astonotika, Seminar Tahunan Teknik Mesin.

Musker, R. (2004). Using ICT in a secondary science department. Dalam Barton, R. (eds.), Teaching secondary science with ICT (pp. 19). New York: Ope University Press.

Welington, J. (2004). Multimeda in science teaching. Dalam Barton, R. (eds.), Teaching secondary science with ICT (pp. 96). New York: Open University Press.

Page 10: Makalah Implementasi Pembelajaran Blended Learning