makalah imd he pedsos

18
PENDAHULUAN Indikator utama derajat kesehatan masyarakat adalah angka kematian bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR). Dari hasil penelitian yang ada, angka kematian bayi ini tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan faktor- faktor lain, terutama gizi. Status gizi ibu pada waktu melahirkan, dan gizi bayi itu sendiri sebagai faktor tidak langsung maupun langsung sebagai penyebab kematian bayi. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan gizi bayi sangat perlu mendapat perhatian yang serius. Gizi untuk bayi yang paling sempurna dan paling murah adalah ASI atau Air Susu Ibu. 1 Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah program yang sedang gencar dianjurkan oleh Pemerintah. Dengan melakukan inisiasi menyusui dini bayi belajar beradaptasi dengan kelahirannya didunia, selain itu kedekatan antara ibu dan bayinya akan terbentuk dalam proses tersebut. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi merupakan cara terbaik bagi peningkatan kualitas SDM sejak dini yang akan menjadi penerus bangsa. ASI merupakan makanan yang paling sempurna bagi bayi. Pemberian ASI berarti memberikan zat-zat gizi yang bernilai gizi tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan saraf dan otak, memberikan zat-zat kekebalan terhadap beberapa penyakit dan mewujudkan ikatan emosional antara ibu dan bayinya. 1,2 Faktor keberhasilan dalam menyusui adalah dengan menyusui secara dini dengan posisi yang benar, teratur, dan 1

Upload: chrisilia-meylita

Post on 19-Jan-2016

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Health Education

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah IMD HE Pedsos

PENDAHULUAN

Indikator utama derajat kesehatan masyarakat adalah angka kematian bayi

(AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR). Dari hasil penelitian yang ada, angka

kematian bayi ini tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan faktor-faktor lain,

terutama gizi. Status gizi ibu pada waktu melahirkan, dan gizi bayi itu sendiri

sebagai faktor tidak langsung maupun langsung sebagai penyebab kematian bayi.

Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan gizi bayi sangat perlu mendapat perhatian yang

serius. Gizi untuk bayi yang paling sempurna dan paling murah adalah ASI atau Air

Susu Ibu.1

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah program yang sedang gencar dianjurkan

oleh Pemerintah. Dengan melakukan inisiasi menyusui dini bayi belajar beradaptasi

dengan kelahirannya didunia, selain itu kedekatan antara ibu dan bayinya akan

terbentuk dalam proses tersebut. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi merupakan

cara terbaik bagi peningkatan kualitas SDM sejak dini yang akan menjadi penerus

bangsa. ASI merupakan makanan yang paling sempurna bagi bayi. Pemberian ASI

berarti memberikan zat-zat gizi yang bernilai gizi tinggi yang dibutuhkan untuk

pertumbuhan dan perkembangan saraf dan otak, memberikan zat-zat kekebalan terhadap

beberapa penyakit dan mewujudkan ikatan emosional antara ibu dan bayinya.1,2

Faktor keberhasilan dalam menyusui adalah dengan menyusui secara dini dengan

posisi yang benar, teratur, dan eksklusif. Oleh karena itu, salah satu yang perlu

mendapat perhatian adalah bagaimana ibu yang bekerja dapat tetap memberikan ASI

kepada bayinya secara eksklusif sampai 6 (enam) bulan dan dapat dilanjutkan sampai

anak berumur 2 (dua) tahun.2

Bayi yang baru lahir ternyata tidak selemah yang diperkirakan orang selama ini.

Jika dituntun dengan cara yang benar, maka dalam satu jam pertama kehidupan bayi,

dia dapat mencari sendiri cara untuk menyusu kepada ibunya. Hal itu dikenal dengan

istilah Inisiasi Menyusu Dini (IMD).3,4

Inisiasi Menyusu Dini atau yang dikenal sekarang dengan IMD merupakan

langkah awal menuju kesuksesan menyusui, salah satu faktor penting dari pembangunan

sumber daya manusia kedepan. Hal ini menunjukan bahwa mortalitas dapat ditekan

dengan efektif saat kita memberikan kesempatan pada bayi untuk bersama ibunya,

dengan kontak kulit dan membiarkan mereka bersamasama minimal 1 jam.3,5

1

Page 2: Makalah IMD HE Pedsos

TINJAUAN PUSTAKA

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses bayi menyusu segera setelah

dilahirkan, di mana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan

ke puting susu).5

IMD akan sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif dan lama

menyusui. Dengan demikian, bayi akan terpenuhi kebutuhannya hingga usia 2 tahun,

dan mencegah anak kurang gizi.1,6

Menurut laporan WHO/Unicef pada tahun 2003, 60 % kematian balita berkaitan

dengan keadaan kurang gizi, dan 2/3 dari kematian tersebut berkaitan dengan praktik

pemberian makan yang kurang tepat pada bayi dan anak. Karena itu penerapan optimal

feeding pada bayi dan anak snagat penting.5,7

Pemerintah Indonesia mendukung kebijakan WHO dan Unicef yang

merekomendasikan inisiasi menyusu dini sebagai tindakan ‘penyelamatan kehidupan’,

karena inisiasi menyusu dini sendiri dapat menyelamatkan 22 persen dari bayi yang

meninggal sebelum usia satu bulan. WHO/Unicef 2003 merekomendasikan Optimal

Feeding pada bayi dan anak 0 – 24 bulan dengan 5,7

Inisiasi Menyusu Dini dalam 1 jam setelah bayi lahir

Bayi mendapat ASI secara eksklusif sejak lahir sampai usia 6 bulan

Bayi mulai diberi MP-ASI sejak usia 6 bulan

ASI terus diberikan sampai anak berumur 24 bulan atau lebih

Tahap-tahap dalam Inisiasi Menyusu Dini 5,8,9

1. Dalam proses melahirkan, ibu disarankan untuk mengurangi/tidak menggunakan

obat kimiawi. Jika ibu menggunakan obat kimiawi terlalu banyak, dikhawatirkan

akan terbawa ASI ke bayi yang nantinya akan menyusu dalam proses inisiasi

menyusu dini.

2. Para petugas kesehatan yang membantu ibu menjalani proses melahirkan, akan

melakukan kegiatan penanganan kelahiran seperti biasanya. Begitu pula jika ibu

harus menjalani operasi caesar.

3. Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan seperlunya tanpa menghilangkan

vernix (kulit putih). Vernix (kulit putih) menyamankan kulit bayi.

2

Page 3: Makalah IMD HE Pedsos

4. Bayi kemudian ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kulit bayi melekat

pada kulit ibu. Untuk mencegah bayi kedinginan, kepala bayi dapat dipakaikan

topi. Kemudian, jika perlu, bayi dan ibu diselimuti.

5. Bayi yang ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dibiarkan untuk mencari

sendiri putting susu ibunya (bayi tidak dipaksakan ke puting susu). Pada

dasarnya, bayi memiliki naluri yang kuat untuk mencari puting susu ibunya.

6. Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya, Ibu perlu didukung dan

dibantu untuk mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. Posisi ibu yang

berbaring mungkin tidak dapat mengamati dengan jelas apa yang dilakukan oleh

bayi.

7. Bayi dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu sampai

proses menyusu pertama selesai.

8. Setelah selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur,

dicap, diberi vitamin K dan tetes mata.

9. Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat-gabung. Rawat-gabung memungkinkan

ibu menyusui bayinya kapan saja si bayi menginginkannya, karena kegiatan

menyusu tidak boleh dijadwal. Rawat-gabung juga akan meningkatkan ikatan

batin antara ibu dengan bayinya, bayi jadi jarang menangis karena selalu merasa

dekat dengan ibu, dan selain itu dapat memudahkan ibu untuk beristirahat dan

menyusui.

Manfaat Kontak Kulit Bayi ke Kulit Ibu 5,9,10

1. Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan menyesuaikan

suhunya dengan kebutuhan bayi. Kehangatan saat menyusu menurunkan risiko

kematian karena hypothermia (kedinginan).

2. Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan detak

jantung bayi lebih stabil. Dengan demikian, bayi akan lebih jarang rewel

sehingga mengurangi pemakaian energi.

3. Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada antinya di ASI

ibu. Bakteri baik ini akan membuat koloni di usus dan kulit bayi untuk

menyaingi bakteri yang lebih ganas dari lingkungan.

4. Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang kaya akan

antibodi (zat kekebalan tubuh) dan zat penting lainnya yang penting untuk

pertumbuhan usus. Usus bayi ketika dilahirkan masih sangat muda, tidak siap

3

Page 4: Makalah IMD HE Pedsos

untuk mengolah asupan makanan. Antibodi dalam ASI penting demi ketahanan

terhadap infeksi, sehingga menjamin kelangsungan hidup sang bayi.

5. Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak mengganggu pertumbuhan,

fungsi usus, dan alergi. Makanan lain selain ASI mengandung protein yang

bukan protein manusia (misalnya susu hewan), yang tidak dapat dicerna dengan

baik oleh usus bayi.

6. Bayi yang diberikan mulai menyusu dini akan lebih berhasil menyusu ASI

eksklusif dan mempertahankan menyusu setelah 6 bulan.

7. Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang

keluarnya oksitosin yang penting karena:

Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta dan

mengurangi perdarahan ibu

Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan

mencintai bayi, lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena hormon meningkatkan

ambang nyeri), dan timbul rasa sukacita/bahagia.

Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang (yang

berwarna putih) dapat lebih cepat keluar.

Inisiasi Menyusu Dini yang Kurang Tepat 5,8,9

Saat ini, umumnya praktek inisiasi menyusu dini seperti berikut:

a. Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain kering.

b. Bayi segera dikeringkan dengan kain kering. Tali pusat dipotong, lalu diikat.

c. Karena takut kedinginan, bayi dibungkus (dibedong) dengan selimut bayi.

d. Dalam keadaan dibedong, bayi diletakkan di dada ibu (tidak terjadi kontak kulit

bayi dengan kulit ibu). Bayi dibiarkan di dada ibu (bonding) untuk beberapa

lama (10-15 menit atau sampai tenaga kesehatan selesai menjahi perineum).

e. Selanjutnya, diangkat dan disusukan pada ibu dengan cara memasukkan puting

susu ibu ke mulut bayi.

f. Setelah itu, bayi dibawa ke kamar transisi atau kamar pemulihan (recovery

room) untuk ditimbang, diukur, dicap, diazankan oleh ayah, diberi suntikan

vitamin K, dan kadang diberi tetes mata.

4

Page 5: Makalah IMD HE Pedsos

Langkah-langkah Inisiasi Menyusu Dini Secara Umum

Langkah-langkah inisiasi menyusu dini (JNPK-KR, 2007) adalah: 5,9,11

a. Anjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat melahirkan.

b. Dalam menolong ibu saat melahirkan, disarankan untuk tidak menggunakan

obat kimiawi, diganti dengan cara non-kimiawi, seperti pijat, aroma terapi,

gerakan, dan hypnobirthing.

c. Biarkan ibu menentukan cara dan posisi melahirkan.

d. Keringkan badan dan kepala bayi secepatnya, kecuali kedua tangannya tanpa

menghilangkan verniks yang menyamankan kulit bayi.

e. Tengkurapkan bayi di dada atau perut ibu. Biarkan kulit bayi melekat dengan

kulit ibu. Posisi kontak kulit dengan kulit ini dipertahankan minimum satu

jam atau setelah menyusu awal selesai. Keduanya diselimuti. Jika perlu,

gunakan topi bayi.

f. Bayi dibiarkan mencari puting susu ibu. Ibu dapat merangsang bayi dengan

sentuhan lembut, tetapi tidak memaksakan bayi ke puting susu.

g. Ayah didukung agar membantu ibu untuk mengenali tanda-tanda atau

perilaku bayi sebelum menyusu. Hal ini dapat berlangsung beberapa menit

atau satu jam, bahkan lebih. Dukungan ayah akan meningkatkan rasa percaya

diri ibu. Biarkan bayi dalam posisi kulit bersentuhan dengan kulit ibunya

setidaknya selama satu jam, walaupun ia telah berhasil menyusu pertama

sebelum satu jam. Jika belum menemukan puting payudara ibunya dalam

waktu satu jam, biarkan kulit bayi tetap bersentuhan dengan kulit ibunya

sampai berhasil menyusu pertama.

h. Dianjurkan untuk memberikan kesempatan kontak kulit bayi dengan kulit ibu

yang melahirkan dengan tindakan, misalnya operasi sectio cesarea.

i. Bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur, dan dicap setelah satu jam

atau menyusu awal selesai. Prosedur yang invasif, misalnya suntikan vitamin

K dan tetesan mata bayi dapat ditunda.

j. Rawat gabung ibu dan bayi dalam satu kamar. Selama 24 jam ibu-bayi tetap

tidak dipisahkan, dan bayi selalu dalam jangkauan ibu. Pemberian minuman

pre-laktal (cairan yang diberikan sebelum air susu ibu ‘keluar’) dihindarkan.

k. Bila inisiasi dini belum terjadi dikamar operasi, bayi tetap diletakkan di dada

ibu waktu dipindahkan ke kamar, pemulihan atau perawatan usaha menyusu

dini dilanjutkan dikamar pemulihan atau perawatan ibu.

5

Page 6: Makalah IMD HE Pedsos

Langkah-langkah Inisiasi Menyusu Dini pada Operasi Sectio Caesarea adalah:

Usaha bayi merangkak mencari payudara secara standar pasti tidak dapat

dilakukan pada persalinan operasi caesar. Namun, jika diberikan anastesi spinal atau

epidural, ibu dalam keadaan sadar sehingga dapat segera memberi respon pada bayi.

Bayi dapat segera diposisikan sehingga kontak kulit ibu dan bayi dapat terjadi.

Usahakan menyusu pertama dilakukan di kamar operasi. Jika keadaan ibu atau bayi

belum memungkinkan, bayi diberikan pada kesempatan yang tercepat. Jika dilakukan

anastesi umum, kontak dapat terjadi di ruang pulih saat ibu sudah dapat merespon

walaupun masih mengantuk atau dalam pengaruh obat bius. Sementara menunggu ibu

sadar, ayah dapat menggantikan ibu memberikan kontak kulit dengan kulit sehingga

bayi tetap hangat. 5,8,10

Untuk mendukung terjadinya inisiasi menyusu dini pada persalinan caesar, berikut ini

tatalaksananya: 8,9,12

a. Tenaga dan pelayanan kesehatan yang suportif.

b. Jika mungkin, diusahakan suhu ruangan 20-25 derajat celcius. Disediakan

selimut untuk menutupi punggung bayi dan badan ibu. Disiapkan juga topi bayi

untuk mengurangi hilangnya panas dari kepala bayi.

c. Tatalaksana selanjutnya sama dengan tatalaksana umum.

d. Jika inisiasi menyusu dini belum terjadi di kamar bersalin atau kamar operasi,

bayi harus dipindah sebelum satu jam, maka bayi tetap diletakkan di dada ibu

ketika dipindahkan ke kamar perawatan atau pemulihan. Menyusu dini

dilanjutkan di kamar perawatan ibu atau kamar pulih.

Penghambat Inisiasi Menyusu Dini

Berikut ini beberapa pendapat yang menghambat terjadinya kontak dini kulit ibu dengan

kulit bayi 8,11,12

a. Bayi kedinginan

Bergman (2005, dalam Roesli, 2008, hlm 28) mengatakan bayi beradadalam

suhu yang aman jika melakukan kontak kulit dengan sang ibu. Menakjubkan!,

suhu payudara ibu meningkat 0,5 derajat celcius dalam dua menit jika bayi

diletakkan di dada ibu

6

Page 7: Makalah IMD HE Pedsos

b. Setelah melahirkan ibu terlalu lelah untuk segera menyusui bayinya

Seorang ibu jarang terlalu lelah untuk memeluk bayinya segera setelah lahir.

Keluarnya oksitosin saat kontak kulit ke kulit serta saat bayi menyusu dini

membantu menenangkan ibu.

c. Tenaga kesehatan kurang tersedia

Saat bayi di dada ibu, penolong persalinan dapat melanjutkan tugasnya. Bayi

dapat menemukan sendiri payudara ibu. Libatkan ayah atau keluarga untuk

menjaga bayi sambil memberi dukungan pada ibu.

d. Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk

Dengan bayi di dada ibu, ibu dapat dipindahkan ke ruang pulih atau kamar

perawatan. Beri kesempatan pada bayi untuk meneruskan usahanya mencapai

payudara dan menyusu dini.

e. Ibu harus dijahit

f. Kegiatan merangkak mencari payudara terjadi di area payudara, bagian yang

dijahit adalah bagian bawah tubuh ibu, tentunya inisiasi menyusu dini tidak

mengganggu proses penjahitan luka.

g. Suntikan vitamin K dan tetes mata untuk mencegah penyakit gonore (gonorrhea)

harus segera diberikan setelah lahir

Menurut American College of Obstetrics and Gynecology dan Academy

Breastfeeding Medicine, tindakan pencegahan ini dapat ditunda setidaknya

selama satu jam sampai bayi menyusu sendiri tanpa membahayakan bayi.

h. Bayi harus segera dibersihkan, dimandikan, ditimbang dan diukur

Menunda memandikan bayi berarti menghindarkan hilangnya panas badan bayi.

Selain itu, kesempatan verniks meresap, melunakkan, dan melindungi kulit bayi

lebih besar. Bayi dapat dikeringkan segera setelah lahir. Penimbangan dan

pengukuran dapat ditunda sampai menyusu awal selesai.

i. Bayi kurang siaga

Justru pada 1-2 jam pertama kelahirannya, bayi sangat siaga (alert). Setelah itu,

bayi tidur dalam waktu yang lama. Jika bayi mengantuk akibat obat yang diasup

ibu, kontak kulit akan lebih penting lagi karena bayi memerlukan bantuan lebih

untuk bonding.

j. Kolostrum tidak keluar atau jumlah kolostrum tidak memadai sehingga

diperlukan cairan lain (cairan pre-laktal)

7

Page 8: Makalah IMD HE Pedsos

Kolostrum cukup dijadikan makanan pertama bayi baru lahir. Bayi dilahirkan

dengan membawa bekal air dan gula yang dapat dipakai pada saat itu.

k. Kolostrum tidak baik, bahkan berbahaya untuk bayi Kolostrum sangat

diperlukan untuk tumbuh kembang bayi. Selain nsebagai imunisasi pertama dan

mengurangi kuning pada bayi baru lahir, kolostrum melindungi dan

mematangkan dinding usus yang masih muda.

Pentingnya Kontak Kulit dan Menyusu Sendiri

Kontak kulit dan menyusu dini dipandang penting (Mother Support and

Training Coordinator, BPNI Maharashtra, 2007) karena: 6,10,12

a. Kontak kulit bayi dengan kulit ibu dan bayi menyusu sendiri segera setelah lahir

dalam satu jam pertama kehidupan sangatlah penting, karena dada ibu

menghangatkan bayi dengan tepat selama bayi merangkak mencari payudara. Ini

akan menurun kematian karena kedinginan (hypothermia).

b. Ibu dan bayi merasa lebih tenang. Pernafasan dan detak jantung bayi lebih stabil.

Bayi akan lebih jarang menangis sehingga mengurangi pemakaian energi).

c. Saat merangkak mencari payudara, bayi memindahkan bakteri dari kulit ibunya

dan ia akan menjilat-jilat kulit ibu, menelan bakteri ‘baik’ di kulit ibu. Bakteri

‘baik’ ini akan berkembang biak membentuk koloni di kulit dan usus bayi,

menyaingi bakteri ‘jahat’ dari lingkungan

d. ‘Bonding’ (ikatan kasih sayang) antara ibu-bayi akan lebih baik karena pada 1-2

jam pertama, bayi dalam keadaan siaga. Setelah itu, biasanya bayi tidur dalam

waktu yang lama.

e. Makanan awal non-ASI mengandung zat putih telur yang bukan berasal dari

susu manusia, misalnya dari susu hewan. Hal ini dapat mengganggu

pertumbuhan fungsi usus dan mencetuskan alergi lebih awal.

f. Bayi yang diberi kesempatan menyusu dini lebih berhasil menyusui ekslusif dan

akan lebih lama disusui.

g. Hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi di puting susu dan

sekitarnya, emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu merangsang pengeluaran

hormon oksitosin.

h. Bayi mendapatkan kolostrum air susu ibu yang pertama kali keluar. Cairan emas

ini kadang juga dinamakan the gift of life. Bayi yang diberi kesempatan inisiasi

menyusu dini lebih dulu mendapatkan kolostrum daripada yang tidak diberi

8

Page 9: Makalah IMD HE Pedsos

kesempatan. Kolostrum air susu ibu istimewa yang kaya akan daya tahan tubuh,

penting untuk ketahanan terhadap infeksi, penting untuk pertumbuhan usus,

bahkan kelangsungan hidup bayi. Kolostrum akan membuat lapisan yang

melindungi dinding usus bayi yang masih belum matang sekaligus

mematangkan dinding usus ini.

i. Ibu dan ayah akan merasa sangat bahagia bertemu dengan bayinya untuk

pertama kali dalam kondisi seperti ini. Suatu pengalaman batin bagi ketiganya

yang sangat indah.

Keuntungan Inisiasi Menyusu Dini 11,13

Menurut Departemen Kesehatan (2007) kontak kulit dengan kulit mempunyai

beberapa keuntungan yaitu :

a. Keuntungan kontak kulit bayi dengan kulit ibu untuk bayi.

1) Mengoptimalkan keadaan hormonal ibu dan bayi.

2) Kontak memastikan perilaku optimum menyusu berdasarkan insting dan bisa

diperkirakan :

a) Menstabilkan pernapasan.

b) Mengendalikan temperatur tubuh bayi.

c) Memperbaiki atau mempunyai pola tidur yang lebih baik.

d) Mendorong ketrampilan bayi untuk menyusu yang lebih cepat dan efektif.

e) Meningkatkan kenaikan berat badan (kembali ke berat lahirnya dengan lebih

cepat).

f) Meningkatkan hubungan antara ibu dan bayi.

g) Tidak terlalu banyak menangis selama satu jam pertama.

h) Menjaga kolonisasi kuman yang aman dari ibu di dalam perut bayi sehingga

memberikan perlindungan terhadap infeksi.

i) Bilirubin akan lebih cepat normal dan mengeluarkan mekonium lebih cepat

sehingga menurunkan kejadian ikterus bayi baru lahir.

j) Kadar gula dan parameter biokimia lain yang lebih baik selama beberapa jam

pertama hidupnya.

9

Page 10: Makalah IMD HE Pedsos

b. Keuntungan kontak kulit bayi dengan kulit ibu untuk ibu.

1) Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin pada ibu.

a. Oksitosin

1. Membantu kontraksi uterus sehingga perdarahan pasca persalinan lebih

rendah.

2. Merangsang pengeluaran kolostrum.

3. Penting untuk kelekatan hubungan ibu dan bayi.

4. Ibu lebih tenang dan lebih tidak merasa nyeri pada saat placenta lahir dan

prosedur pasca persalinan lainnya.

b. Prolaktin

1. Meningkatkan produksi ASI.

2. Membantu ibu mengatasi stres. Mengatasi stres adalah fungsi oksitosin.

3. Mendorong ibu untuk tidur dan relaksasi setelah bayi selesai menyusu.

4. Menunda ovulasi.

Keuntungan menyusu dini untuk bayi. 9,11

Menurut Ambarwati (2009) keuntungan IMD bagi bayi meliputi :

1. Makanan dengan kualitas dan kuantitas optimal agar kolostrum segera keluar

yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi.

2. Memberikan kesehatan bayi dengan kekebalan pasif yang segera kepada bayi.

Kolostrum adalah imunisasi pertama bagi bayi.

3. Meningkatkan kecerdasan.

4. Membantu bayi mengkoordinasikan hisap, telan dan napas.

5. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi.

6. Mencegah kehilangan panas.

7. Merangsang kolostrum segera keluar.

Keuntungan menyusu dini untuk ibu.9,11,13

1. Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin.

2. Meningkatkan keberhasilan produksi ASI.

3. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi.

10

Page 11: Makalah IMD HE Pedsos

DAFTAR PUSTAKA

1. 1999. Pedoman Penyuluhan Cara Menyusui yang Baik. Depertemen Kesehatan

RI, Jakarta

2. 2006. Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten di Propinsi Jawa

Tengah. Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah.

3. Soetjiningsih, dr, DSAK. 1997. ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Penerbit

Buku Kedokteran EGC.Jakarta.

4. Wardani lusie,Dinas Kesehatan Surabaya,2009 dikutip dari www.surabaya-

ehealth.org

5. Roesli, Utami. 2008. Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta : Pustaka Bunda.

6. Indrasanto, Eriyanti, dkk 2008. Paket Pelatihan Pelayanan Obstetri dan

Neonatal Komprehensif (PONEK). Jakarta : Protokol Asuhan Neonatal.

7. Dinas Kesehatan. Inisiasi Menyusui Dini. Avaible from :

www.dinkes.kulonprogokab.com. 2010. [20 Juli 2010].

8. Rezali, Reza . Inisiasi Menyusui Dini . Available from :

www.annisamedika.com; 2011. [10 Juni 2011].

9. Dwi, Lita. Manfaat dan Penghambat Inisiasi Menyusui Dini. Availble from :

www.alwaysnutrition.com. 2010

10. Dewi Sartika, S. Pd, M. Si, Sosialisasi ASI Eksklusif dan IMD, 17 January

2009, dikutip dari www.jurnal bogor. com

11. Selasi , Inisiasi Menyusu Dini, 19 Juni 2009, dikutip dari www.selasih.net

12. Fatmawati, Ari, Persepsi dan Praktek Pemberian ASI Ekslusif.Child Health

Srvices, 2010

13. Rohaeti, Ety, Hubungan Perwtan Payudara dan Praktek Inisiasi Menyusui Dini

Terhadap Ibu Pasca Bersalin Spontan di Rumah Sakit Annisa, Boyolali,2009

11