makalah hollow fiber f

Upload: ilham-tanjung

Post on 16-Oct-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah Hollow Fiber

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 Makalah Hollow Fiber f

    1/9

    TUGAS PEMISAHAN DENGAN MEMBRAN

    Modif ication of Polyether Sul fone (PES) Hol low F iber Membranes Character istics for

    More Ef fi cient Water Treatment Process

    Disusun oleh:

    1. Olivia Anastria 2102. Beny Destiawan 2103. Shanty Dewi 2104. Maylia Selvi Suswadi 210301101100495. Alda Erfian 210301101200456. Mutiara Marina Eka Priyani 210301101300727.

    Agmarina Laila Nurulitasari 21030110130101

    8. Ilham Tanjung 210301101410149. Wahid Hasyim 21030110141135

    JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIOPEGORO

    SEMARANG

    2013

  • 5/26/2018 Makalah Hollow Fiber f

    2/9

    2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Banyak aplikasi teknologi membran yang digunakan dalam proses water treatment.

    Dalam jurnal ini membran UF dimodifikasi dengan perlakuan panas untuk mereduksi ukuran

    pori dari membran. Kita dapat menggunakan membran tipe ini untuk menghilangkan polutan

    air dari membrane NF yang lebih mahal. Hollow fiber membranemerupakan salah satu jenis

    membran yang banyak digunakan dalam proses pemisahan menggunakan membran. Jenis

    membran ini berperan di hampir semua pemisahan dengan membran seperti, Reverse

    Osmosis (RO), ultra-filtration, dan proses pemisahan gas. Terdapat beberapa parameter

    dalam persiapan membrane hollow fiberyang mempengaruhi proses pemisahan, di antaranya

    adalah ukuran pori membrane, efek dari internal koagulan, kondisi spinning ( flowrate

    internal koagulan, tekanan gas, dan air gap). Pada penelitian terdahulu pengembangan

    membrane asimetrik untuk separasi gas dilakukan dengan cara preparasi membrane hollow

    fiber menggunakan teknik dry-jet wet spinning. Hollow fiber juga ada yang dilapisi dengan

    elastomer silicon. Analisa SEM menunjukkan dense layer terletak di lapisan luar, di mana

    daerah ini dekat dengan permukaan dalam yang dihubungkan dengan struktur sel terbuka.Kondisi termodinamika selama pembentukan larutan PES mempengaruhi karakteristik dari

    membrane yang dibuat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari efek perlakuan

    panas terhadap PES ultrafiltration oleh membrane hollow fiber pada beda suhu dan beda

    periode waktu.

    Material membrane yang digunakan adalah sebagai berikut

    1. Polyether sulfone (PES, Victrex 4100 P) disuplai oleh Imperial Chemical Industries yangdikeringkan pada suhu 80oC tanpa purifikasi

    2. Polyviny 1 pyrrolidine (PVP) dengan berat molekul 10000 disuplai oleh Sigma ChemicalCo., digunakan sebagai polimer aditif pada pembuatan larutan

    3. 1-Methyl-2-pyrrolidinone (NMP) disuplai oleh Sigma Chemical Co. yang digunakansebagai solven

  • 5/26/2018 Makalah Hollow Fiber f

    3/9

    3

    BAB 2

    METODOLOGI PENELITIAN

    II.1. Metode Pembuatan1. Larutan dope dibuat dengan komposisi (dalam % berat) yaitu PES 21%, PVP

    14%, dan NMP 65%

    2. Hollow fiber dibuat dengan teknik spinning solution. Larutan dope dialirkanmenuju dope tank. Larutan dope dilewatkan ke spinneret dengan tekanan gas

    nitrogen (1,5 psi) dan dikumpulkan dalam bak koagulan (air) yang ditempatkan di

    bawah spinneret. Jarak spinneret dan permukaan koagulan dinamakan air gap.

    3. Internal koagulan di dalam botol berukuran 1000 ml ditempatkan 1 m di atascentral tube spinneret di bawah gaya gravitasi pada waktu yang sama.

    4. Hollow fiber dijaga di dalam air minimal 24 jam, dilanjutkan dalam larutanethanol dengan konsentrasi 30, 60, dan 90% volume selama waktu 1 jam.

    5. Selanjutnya hollow fiber disimpan dalam larutan ethanol 99% selama 1 hari dan didalam glycerol 30% selama 1 jam, sebelum dikeringkan pada suhu ruangan

    selama 1-2 hari.6. Kondisi spinning dalam preparasi membrane PES hollow fiber dalam tekanan 1,5

    psi, koagulan internal dan eksternalnya berupa air suhu 20oC, dan air gap 90 cm.

    II.2. Eksperimen Hollow FiberMembran hollow fiber dipanaskan dalam oven dengan sirkulasi udara pada suhu

    120, 150, dan 180oC selama 15 menit. Lima hollow fiber dipilih dan dipotong

    sepanjang 15 cm dan ditempatkandi dalam lem epoxy. Diameter dalam 0.44 mm dan

    effective area dari membrane adalah 10 cm2. Untuk mempelajari efek pemanasan pada

    sifat morfologi hollow fiber, sampel terpilih dianalisa menggunakan Scanning

    Electron Microscope(SEM) danAtomic Force Microscope(AFM).

    Larutan umpan memasuki sisi lumen dari hollow fiber dan permeate dikumpulkan

    dari sisi shell melalui bukaan yang dibuat di akhir module housing. Kecepatan umpan

    masuk 0,65-1 m/s, tekanan operasi 345 kPa (50 psi), suhu operasi 23oC. Polyethylene

  • 5/26/2018 Makalah Hollow Fiber f

    4/9

    4

    glycol (PEG) dengan berat molekul 35000 g/mol dan polyethylene oxide (PEO)

    dengan berat molekul 100000 dan 200000 digunakan sebagai solute di dalam larutan

    umpan. PEG dan PEO dijaga pada konsentrasi 200 ppm berat. Konsentrasi larutan

    umpan dan permeate di analisa menggunakan Foilio TOC Analyzer Model DC-190,

    sedangkan pemisahan solute (R) dihitung menggunakan persamaan empiris. Pure

    Water Permeation rate (PWP) didapatkan dengan menimbang sampel permeate

    selama waktu tertentu.

  • 5/26/2018 Makalah Hollow Fiber f

    5/9

    5

    BAB III

    HASIL dan PEMBAHASAN

    III.1. Hasil Penelitian1. Efek Temperatur pada PES Hollow Fiber

    Tabel 1. Data performa membran PES hollow fiber setelah dipanaskan selama 15

    menit (Konsentrasi solute umpan, 200 ppm)

    Gambar 1. Solute diameter versus separasi untuk PES hollow fiber membrane sebelum

    dan sesudah pemanasan (waktu pemanasan 15 menit)

  • 5/26/2018 Makalah Hollow Fiber f

    6/9

    6

    Tabel 2.Ukuran pori rata-rata dan standar deviasi (SD) untuk berbagai membrane

    Setelah dipanaskan selama 15 menit

    2. Efek Pemanasan pada Periode Waktu yang Berbeda Terhadap Hollow Fiber

    Gambar 2. Diameter solute versus separasi terhadap membran PES hollow fiber setelah

    pemanasan pada 150C dengan waktu berbeda

    Tabel 3. Data performa membrane PES hollow fiber yang dipanaskan pada 150C dengan

    waktu berbeda (konsentrasi solute umpan, 200 ppm)

  • 5/26/2018 Makalah Hollow Fiber f

    7/9

    7

    Tabel 4. Ukuran pori rerata (p) dan standard deviasi untuk berbagai membran dengan waktu

    berbeda

    III.2. PembahasanSeparasi versus berat molekular dari solute dapat dilihat di gambar 2. Data

    performa dari PES hollow fiber yang dipanaskan 150oC pada waktu tertentu

    (konsentrasi solute umpan, 200ppm) disajikan ditabel 3. Nilai dari ukuran pori rata-

    rata (p) dan standar deviasi rata-rata ditentukan dengan menggunakan gambar 2 dan

    disimpulkan di tabel 4.

    Pada beberapa studi sebelumnya, tidak ada laporan tentang pengaruh

    perlakuan suhu pada temperatur tinggi di udara terhadap performa dari membran

    ultra-filtrasi PES, baik ketika sebagai flat sheet maupun sebagai hollow fiber. Pada

    studi sebelumnya, efek dari konsentrasi polyether sulfone (PES) terhadap performa,

    baik sebagai flat sheet dan hollow fiber membran sangatlah tergantung pada

    konsentrasi PES yang berada baik diatas ataupun dibawah nilai kritis. Efek dari

    karakteristik larutan dope pada morfologi membran PES dengan menggunakan

    Atomic Force Microscopy (AFM) dan SEM telah dipelajari didalam penelitian lain.

    Analisis yang detail dari gambaran permukaan PES menandakan bahwa larutan dope

    dengan fluiditas yang rendah menghasilkan morfologi membran berstruktur spong-

    like dengan sebuah lapisan aktif yang halus. Dalam sebuah laporan, pengaruh air

    sebagai zat aditif non-solven pada properti dan struktur membran hollow fiber PES

    telah dipelajari ketika membran telah disiapkan dengan teknik spinning. Dalam

    laporan ini, efek dari bebagai kondisi spinning termasuk konsentrasi polimer, panjang

    dari gap udara, dan kekuatan koagulan internal dari non-solven pada fluks dan

    struktur hollow fiber telah dipelajari.

    Pada studi saat ini, efek dari perlakuan panas terhadap performa ultra filtrasihollow fiber membran PES pada suhu dan waktu yang berbeda telah dipelari. Dari

  • 5/26/2018 Makalah Hollow Fiber f

    8/9

    8

    gambar 1 dan tabel 1 dapat disimpulkan bahwa ukuran pori rata-rata dari sampel

    menurun seiring kenaikannya suhu, dimana standar deviasinya meningkat. Hal

    tersebut dapat dicatat bahwa ukuran pori rata-rata lebih tinggi untuk membran yang

    memiliki MWCO yang lebih tinggi. Menimbang baik solute separasi dan PWP yang

    diberikan di tabel 1, dapat disimpulkan bahwa membran yang dipanaskan pada 150oC

    adalah yang terbaik. Karena itu, studi lanjutan lebih mengangkat kepada efek waktu

    pemanasan ketika suhu diatur 150oC. Berdasarkan hasil yang ditunjukan tabel 3 dan

    dalam tabel 1, MWCO menurun drastic dari tidak adanya pemanasan hingga 1 menit

    pemanasan pada 150oC (dari 131kDa ke 25kDa) lalu bertambah saat 5 menit

    pemanasan (30kDa). Periode pemanasan yang lebih lanjut tidak mempengaruhi

    MWCO. Di satu sisi, teramati adanya penurunan konstan PWP seiring dengan

    bertambahnya periode pemanasan, kecuali pada saat 15 menit.

  • 5/26/2018 Makalah Hollow Fiber f

    9/9

    9

    BAB IV

    PENUTUP

    IV.1. SimpulanDari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

    1. Satu menit pemanasan pada suhu 150oC adalah kombinasi waktu dan suhuyang paling baik. Pori berkurang dari 8,16 nm tanpa pemanasan menjadi 3,8

    nm dengan satu menit pemanasan lalu bertambah sekitar 6 nm untuk lima

    menit pemanasan.2. Perlakuan suhu mempunyai faktor kontribusi yang signifikan dalam

    karakteristik dan performa membran. Suhu dapat mempengaruhi bentuk

    membran dan mengecilkannya.