makalah hiperusemia

Upload: nurhaema-iss-ema

Post on 12-Oct-2015

51 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2DAFTAR ISI..................................................................................................................................3

BAB IPENDAHULUAN1. Latar Belakang............................................................................................................41. Rumusan Masalah.......................................................................................................51. Tujuan..........................................................................................................................51. Manfaat.......................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN1. Pengertian Hiperuresemia..........................................................................................61. Penyebab Hiperuresemia...........................................................................................61. Faktor Resiko yang Mempengaruhi Peningkatan Kadar Asam Urat.........................71. Faktor-Faktor Pencetus Asam Urat...........................................................................91. Diagnosis....................................................................................................................91. Terapi.........................................................................................................................91. Komplikasi................................................................................................................101. Pencegahan..............................................................................................................101. Terapi Gizi Pada Hiperuresemia..............................................................................11

BAB III PENUTUP1. Kesimpulan...............................................................................................................151. Saran.........................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................16

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hiperurisemia adalah konsentrasi monosodium urat dalam plasma yang melebihi batas kelarutan yaitu lebih dari 7 mg/dl (Asdie,2000). Menurut iskandar, hiperurisemia adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan berulang serta adanya ngilu yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal asam urat yang terkumpul didalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat didalam darah ( Junaidi, 2006 ). Kadar normal asam urat untuk wanita adalah 2,4-5,7 mg/dl dan 3,4-7 mg/dl untuk pria ( krisnatuti,2008).

Insiden hiperurisemia lebih sering ditemukan pada bangsa Maori di Selandia baru, Filiphina dan bangsa Asia Tenggara. Faktor yang dianggap berperan sehubungan dengan tingginya hiperurisemia diantara bangsa Maori adalah pembuangan asam urat yang rendah pada ginjal, pemakaian alkohol, konsumsi makanan tinggi purin dan kegemukan (Junaidi,2006). Sedangkan di Indonesia kejadian hiperurisemia menduduki urutan kedua terbanyak setelah osteoarthritis (Dalimartha,2008). Kejadian hiperurisemia di indonesia banyak terjadi pada suku Minahasa dan Tapanuli, karena mereka banyak yang mengonsumsi alkohol dan ikan.(Wibowo.2009)

Asupan makanan tinggi purin berpengaruh terhadap kadar asam urat dalam tubuh. Secara ilmiah purin terdapat dalam tubuh dan dijumpai pada semua makanan. Metabolisme purin dalam tubuh akan menghasilkan asam urat. Orang yang menderita hiperurisemia pasti mempunyai kadar asam urat yang tinggi di dalam tubuhnya. Jika asupan makanan tinggi purin berlebih, sementara tubuh sudah mengalami peninggian kadar asam urat, maka purin yang masuk semakin banyak dan menjadi timbunan kristal asam urat. Apabila penimbunan kristal terbentuk di cairan sendi, maka terjadilah penyakit gout, dan jika penimbunan terjadi di ginjal, akan muncul batu asam urat ginjal yang disebut dengan batu ginjal.(Nadiana, 2007)

Penderita umumnya menderita hiperurisemia dengan komplikasi penyakit hipertensi, dislipidemia dan decomp.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang tersebut diatas, yang menjadi permasalahan adalahbagaimanakah gambaran asupan bahan makanan sumber purin dengan kadar asamurat pada penderita hiperurisemia.

C. Tujuan1. Tujuan umumMengetahui gambaran asupan bahan makanan sumber purin dengan kadarasam urat pada penderita hiperurisemia.1. Tujuan khususa. Mendiskripsikan karakteristik penderita hiperurisemia (jenis kelamin, umur,pendidikan, pekerjaan, status gizi, keluhan).b. Mendiskripsikan asupan bahan makanan sumber purin pada penderitahiperurisemiac. Mendiskripsikan kadar asam urat pada penderita hiperurisemia

D. Manfaat1. Bagi penulisDapat mengetahui gambaran asupan bahan makanan sumber purin dengan kadarasam urat pada penderita hiperurisemia1. Bagi masyarakatDapat menambah pengetahuan dan memberi informasi tentang masalah penyakitHiperurisemia

BAB IIPEMBAHASAN

1. Pengertian HiperuresemiaHiperuresemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat darah di atas normal. Hal-hal yang dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat serum tersebut yaitu pembentukan asam urat yang berlebihan, penurunan ekskresi asam urat, atau dapat juga gabungan keduanya. (Syukri,2007; Putra,2009; Mustafiza,2010; Edwards,2009)Menurut Direktorat Bina Farmasi Indonesia dan Klinik (2006), kadar asam urat tersebut atau konsentrasi asam urat dalam serum ini adalah batas kelarutan monosodium urat dan plasma. Jika konsentrasi asam urat sekitar 8 mg/dl atau lebih, monosodium urat cenderung mengendap di jaringan dan pada pH 7 atau lebih asam urat ada dalam bentuk monosodium urat.Banyak batasan yang digunakan untuk menyatakan bahwa seseorang mengalami hiperuresemia, yaitu secara umum kadar asam urat di atas 2 standar deviasi hasil laboratorium pada populasi normal. Dari data didapatkan bahwa hanya 5-10% pria normal yang mempunyai kadar asam urat diatas 7 mg% dan sedikit dari penderita gout yang mempunyai kadar asam urat dibawah kadar tersebut.Oleh karena itu, batasan seseorang dikatakan hiperuresemia adalah kadar asam urat diatas 7 mg% pada pria dan 6 mg% pada wanita.Pada kondisi seseorang mengalami hiperuresemia, kadar asam urat serum akan melebihi batas kelarutannya. Tofus akan terbentuk di dalam jaringan lunak dan persendian, berupa endapan yang terjadi akibat kristalisasi natrium urat. Proses inilah yang dapat menyebabkan terjadinya reaksi peradangan akut, yaitu artriris gout akut yang bisa berlanjut menjadi artritis gout kronis.

1. Penyebab HiperuresemiaBerdasarkan penyebabnya hiperurisemia dibagi menjadi 2 yaitu Hiperurisemia primer, yang penyebabnya belum diketahui dan hiperurisemia sekunder, yang diketahui penyebabnya seperti kelainan glikogen dan ginjal (Utami, 2004). Sedang menurut buku lain karangan Krisnatuti, penyebab hiperurisemia adalah gangguan metabolisme sejak lahir. Gangguan ini menyebabkan kadar asam urat dalam serum tinggi.Selain itu, kadar asam urat juga tegantung pada beberapa faktor antara lain konsumsi makanan yang tinggi purin, berat badan, jumlah alkohol yang diminum,obat diuretik atau analgetik, faal ginjal dan volume urin perhari (Krisnatuti, 2008). Sedangkan menurut Junaidi, hiperurisemia terjadi karena pembentukan asam urat berlebihan, pengeluaran asam urat melalui ginjal kurang dan perombakan dalam usus yang berkurang (Junaidi, 2006).Penyebab terjadinya hiperuresemia tidak terlepas dari organ ginjal. Ginjal adalah organ utama yang berguna untuk membuang produk sisa metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh. Produk-produk ini meliputi urea yang berasal dari metabolisme asam amino, kreatinin dari kreatinin otot, asam urat yang berasal dari asam nukleat, produk akhir dari pemecahan hemoglobin seperti bilirubin dan metabolit dari berbagai hormon. Produk-produk ini dibersihkan dari tubuh secepat produksinya.C. Faktor Resiko yang Mempengaruhi Peningkatan Kadar Asam Urat1. UsiaHiperuresemia lebih sering dialami oleh pria yang berusia diatas 40 tahun. Hal ini disebabkan karena kadar asam urat pada pria cenderung meningkat dengan bertambahnya usia, sedangkan pada wanita baru meningkat setelah menopause pada rentang usia 60-80 tahun.1. Jenis KelaminHiperuresemia lebih banyak dialami pria dibandingkan wanita. Hal ini disebabkan karena pria memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi daripada wanita. Hal ini berkaitan dengan hormon estrogen. Peran hormon estrogen ini membantu mengeluarkan asam urat melalui urin. Pria tidak memiliki hormon estrogen yang tinggi, sehingga akibatnya asam urat sulit diekskresikan melalui urin dan hal inilah yang menyebabkan resiko peningkatan kadar asam urat lebih tinggi pada pria.1. Konsumsi PurinBahan makanan yang mempunyai kandungan purin yang tinggi dapat meningkatkan kadar asam urat dalam urin sekitar 0,5-0,75 gr/ml. Contoh makanan yang mengandung purin tinggi yaitu ikan sardine, hati, ginjal dan otak. Sedangkan makanan yang mengandung purin rendah, yaitu kacang-kacangan, gandum, buncis, dan lain-lain.Makanan-makanan tersebut akan dibagi menjadi 3 grup, yaitu grup A, grup B, dan grup C. Grup A yaitu grup makanan yang mempunyai kandungan purin dalam konsentrasi tinggi, sekitar 150 - 1000 mg purin/ 100g. Grup B yaitu makanan yang mempunyai kandungan purin sedang, sekitar 50 - 100 mg purin/ 100g. Dan grup C yaitu makanan yang mempunyai kandunga purin rendah, sekitar < 50mg purin/ 100g.Grup AGrup BGrup C

Makanan laut/ikan: sardineOrgan dalam: ginjal, kuah daging, otak, limpa, usus, dll.Daging: sapi, kambing, ayam, bebek, kalkunMakanan laut: kerang kepitingSayuran: kembang kol, bayam, dll.Roti, sereal, kopi, susu, telur.

1. Gagal GinjalJika seseorang mengalami gagal ginjal, maka tubuh akan gagal mengeluarkan timbunan asam urat melalui urin. Timbunan asam urat inilah yang dapat memicu terjadinya peningkatan kadar asam urat.1. Obat-obatanBeberapa obat-obatan berperan dalam memicu terjadinya peningkatan kadar asam urat, contohnya yaitu obat-obatan diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida) karena dapat menurunkan ekskresi asam urat urin.

1. Dalam Keadaan KelaparanKarena dalam kondisi ini dapat menyebabkan tubuh kekurangan kalori dan ini akan dipenuhi dengan membakar lemak tubuh. Pembakaran lemak akan menghasilkan zat keton yang dapat menghambat keluarnya asam urat melalui ginjal.D.Faktor-Faktor Pencetus Asam Urat1. Dehidrasi1. Alkohol1. Overeating1. Trauma/injury pada sendi1. Demam1. Tindakan pembedahanE.Diagnosis1. Gejala0. Inflamasi dan nyeri sendi yang mendadak, biasanya timbul pada malam hari 0. Nyeri hebat, bengkak, kemerahan, panas 0. Demam, menggigil, nyeri badan 0. Hilang dalam 3-10 hari walau tanpa pengobatan 0. 90% serangan pertama menyerang 1 sendi saja 1. Laboratorium 0. Kadar asam urat bisa normal / tinggi 0. Pemeriksaan cairan sendi Gold Standard0. Ditemukan kristal yang mengendap pada sendi

F.Terapi1. Mengatasi serangan akut dengan segera 0. Obat: analgetik, colcichine, kortikosteroid 1. Program pengobatan untuk mencegah serangan berulang 1. Obat: analgetik, colcichine dosis rendah 1. Mengelola hiperurisemia (menurunkan kadar as.urat) & mencegah komplikasi lain2. Obat-obat penurun asam urat 2. LifestyleG.Komplikasi1. Ginjal 0. Batu ginjal 0. Gagal ginjal akut / kronis 1. Kardiovaskuler 1. Hipertensi 1. Payah jantung 1. Penyakit metabolik lain2. Diabetes2. Hiperlipidemia H.Pencegahan1. Minum cukup (8-10 gelas / hari)1. Mengelola Obesitas BB Ideal1. Kurangi konsumsi alkohol 1. Pola diet sehat

I.Terapi Gizi Pada Hiperuresemia1.Tujuan Intervensi Dieta)Diet hiperurisemia yang lebih dikenal dengan istilah Diet Rendah Purin bertujuan untuk mengurangi pembentukan asam urat sehingga kadarnya dalam darah berada di dalam batas-batas normal. Tujuan ini dicapai dengan membatasi konsumsi makanan, khususnya yang tinggi purin (kandungan purin 150 mg - 1500 mg/100 gram bahan makanan).b)Mempermudah ekskresi asam urat ke dalam urin dengan peninggian pH urin melalui diet tinggi sisa basa dan peningkatan asupan cairan. Diet tinggi sisa basa dilakukan dengan mengurangi konsumsi bahan makanan yang mengasamkan urin dan memperbesar konsumsi bahan makanan yang membuat urin lebih alkalis.c)Menurunkan berat badan jika penderitanya terlalu gemuk dan kemudian mempertahankan berat badan yang normal.Dengan demikian diet rendah purin memiliki beberapa perbedaan dibandingkan dengan diet seimbang bagi orang normal. Makanan yang dikonsumsi penderita tidak boleh melebihi 150 mg purin per hari agar kadar asam urat dalam darah tidak melebihi 7 mg%. Karakteristik pada diet rendah purin adalah:(1)Pembatasan bahan makanan yang kandungan purinnya tinggi (melebihi 150 mg%) seperti JAS-BUKET (Jerohan & Jamur kering, Alkohol, Sardencis (dan makanan yang diasamkan), Burung, Unggas (bebek, angsa), Kaldu, Emping dan Tape (produk peragian). Makanan yang kandungan purinnya antara 50 -150 mg purin/100 gram bahan makanan (misalnya, daging sapi, ayam, ikan, kacang-kacangan yang dikeringkan, bayam, buncis, kembang kol, jamur segar dan asparagus) harus dikurangi.(2)Penambahan konsumsi sayuran dan buah yang dapat membantu pengeluaran asam urat.(3)Pembatasan konsumsi lemak karena asupan lemak yang berlebihan akan membatasi ekskresi asam urat.(4)Peningkatan asupan cairan sehingga mencapai 2 liter per hari atau 1 cc per kalori makanan yang dikonsumsi.2.Prinsip Diet HiperurisemiaDiet hiperurisemia pertama-tama harus mengikuti dahulu prinsip umum diet gizi seimbang seperti yang dikemukakan dalam Pedoman Empat-Sehat Lima-Sempurna dan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang. Selanjutnya diet tersebut mengacu pada pedoman yang disyaratkan dalam diet rendah purin:1. Membatasi makanan yang mengandung 150 mg purin atau lebih setiap porsinya1. Asupan protein daging tidak lebih dari 100 200 g untuk setiap kali makan1. Mempertahankan asupan makanan sumber karbohidrat dalam jumlah cukup untukmencegah pemecahan jaringan tubuh atau ketosis1. Hindari asupan lemak berlebihan1. Pertahankan berat badan ideal. Jika mempunyai berat badan yang berlebih,penurunan berat badan sebaiknya secara bertahap karena penurunan berat badanyang cepat dapat menimbulkan ketonemia, yang dapat menyebabkan seranganterhadap gout. Idealnya penurunan berat badan sekitar 0,5kg/minggu1. Kurangi asupan alkohol. Kelebihan alkohol mungkin dapat menghambat pengeluaran asam urat dalam urin karena penimbunan asam laktat yang akan diikuti oleh penimbunan hiperurisemia1. Asupan cairan antara 2000-3000 ml/hari untuk mengeluarkan asam urat melaluiurin dan mencegah pembentukan batu ginjal1. Buah dan sayuran dikonsumsi secukupnya.3.Pola Diet0. Golongan A ( 150 - 1000 mg purin/ 100g ) : Hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jerohan, udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak daging, ragi (tape), alkohol, makanan dalam kaleng 1. Golongan B ( 50 - 100 mg purin/ 100g ) : Ikan yang tidak termasuk gol.A, daging sapi, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung 1. Golongan C ( < 50mg purin/ 100g ) : Keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan

Bahan makanan yang diperbolehkan adalah:1. Bahan Makanan Sumber karbohidrat (HA)Semua jenis bahan makanan pokok dapat dikonsumsi dengan jumlah seimbang menurut kebutuhan masing-masing. Makanan pokok terdiri atas bijian dan umbi, termasuk produk olahannya seperti mi atau bihun.

2. Bahan Makanan Sumber Proteina. susu dan hasil olahannya, keju, telur,b. daging, ayam, ikan (maksimal 50 gram/hari)c. kacang-kacangan kering maksimal 25 gram/hari atau tahu/tempe 50 gram/hari

3. Bahan Makanan Sumber Vitamin-Minerala. semua jenis buah-buahanb. semua jenis sayuran kecuali bayam, buncis, kembang kol, kacang polong, jamur,asparagus, yaitu maksimal 50 g/hari

4. Minuman: semua minuman kecuali yang mengandung alkohol

5. Bumbu: semua bumbu kecuali ragi.1. Bila kadar asam urat darah >7mg/dL dilarang mengkonsumsi bahan makanan gol.A, sedangkan konsumsi gol.B dibatasi 1. Batasi konsumsi lemak 1. Banyak minum air putih

BAB IIIPENUTUP

A.Kesimpulan1. Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat darah secara normal.1. Penyebab hiperuresemia adalah mengkonsumsi makanan yang tinggi purin, berat badan, jumlah alkohol yang diminum,obat diuretik atau analgetik, faal ginjal dan volume urin perhari.1. Diet yang disyaratkan pada diet rendah purin:-Pembatasan bahan makanan yang tinggi purin-Alkalinisasi urin untuk memudahkan ekskresi asam urat-Peningkatan asupan cairan-Penurunan berat badan pada pasien dengan kegemukan-Penghindaran alkohol.B.SaranBagi penderita hiperuresemia supaya tidak mengkonsumsi makanan yang tinggi purin, kelola obesitas, kurangi konsumsi alkohol, dan jaga pola diet sehat agar penyakit itu tidak sampai mengalami komplikasi ke bagian tubuh lain.

DAFTAR PUSTAKA

Indriawan,iin.2009.Penyakit.repository.unikom.ac.id/repo/sector/kampus/view/blog/key/.../Penyakit. Diakses tanggal 13 maret 2011.Nucleus Precise News Letter Edisi 1). Asam Urat atau Gout.www.mirbrokers.com/.../Newsletter%2070%20Edisi%201%20-%20Asam%20Urat%20310120111.pdf. Diakses tanggal 13 maret 2011.Nucleus Precise News Letter Edisi 2. Asam Urat atau Gout. www.mirbrokers.com/.../Newsletter,%2071%20edisi%202%20Asam%20Urat%2015.02.2011.pdf. Diakses tanggal 13 maret 2011.Hensen dan Tjokorda R. 2007. Hubungan konsumsi Purin dengan Hipersemia Pada Suku Bali di daerah Pariwisata Pedesaan. http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/4%282%29.pdf. diakses tanggal 17 Maret 2011.