makalah hipertensi1
TRANSCRIPT
MAKALAH FARMAKOLOGI
“HIPERTENSI”
NAMA KELOMPOK :
1. ArdianaWulan Sari (1021211008)
2. Era Yuniarti Rukmana (1021211021)
3. Khusnul khotimah (1021211037)
4. Nikmah Aziza (1021211050)
5. Sani Nurul Hidayah (1021211064)
6. Sofy nurlaili (1021211065)
PROGRAM STUDI D3 ANALIS FARMASI DAN MAKANAN
STIFAR “YAPHAR PHARMASI” SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
1
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucapkan
kepada Allah STW, karena atas Rahmat dan HidayahNya maka penulis bisa menyelesaikan
sebuah makalah tentang lingkungan hidup berjudul "Hipertensi".
Penulisan makalah adalah merupakan tugas mata kuliah farmakologi.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak,
karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak
yang telah membantu saya menyelesaikan makalah ini.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,
namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. Aamiin
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 4
BAB I.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................... 4
BAB I.2 TUJUAN............................................................................................................... 5
BAB I.3 RUMUSAN MASALAH...................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 6
BAB II.1 DEFINISI HIPERTENSI..................................................................................... 6
BAB II.2 GEJALA HIPERTENSI...................................................................................... 7
BAB II.3 PENYEBAB HIPERTENSI................................................................................ 7
BAB II.4 PENGOBATAN HIPERTENSI.......................................................................... 8
BAB II.5 PENCEGAHAN HIPERTENSI.......................................................................... 16
BAB III PENUTUP............................................................................................................. 18
BAB III.1 KESIMPULAN.................................................................................................. 18
BAB III.2 SARAN.............................................................................................................. 18
BAB III.3 DAFTAR PUSATAKA...................................................................................... 19
3
BAB IPENDAHULUAN
BAB I.I LATAR BELAKANG
Tekanan darah tinggi/hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan
tekanan darah secara kronis (jangka waktu lama). Penyakit ini adalah salah stu jenis penyakit
yang sangat berbahaya.
Penderita hipertensi di dunia saat ini diperkirakan mencapai lebih dari 800 juta orang.
Sebanyak 10-30 % dari jumlah penduduk dewasa hampir di setiap Negara. Berdasarkan data
Lancet (dalam McMarthy, 2010), jumlah penderita hipertensi di seluruh dunia terus
meningkat. Di India, penderita hipertensi mencapai 60,4 juta orang pada tahun 2002 dan
diperkirakan 107,3 juta orang pada tahun 2025. Di China, 98,5 juta orang dan bakal jadi
151,7 juta orang pada tahun 2025. Di bagian lain di Asia, tercatat 38,4 juta penderita
hipertensi pada tahun 2000 dan diperkirakan menjadi 67,4 juta orang tahun 2025. Di
Indonesia, mencapai 17-21% dari populasi penduduk dan kebanyakan tidak terdeteksi. Di
Indonesia banyaknya penderita Hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya 4% yang
merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang dewasa, 50% diantaranya
tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung untuk menjadi
hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui factor risikonya, dan 90%
merupakan hipertensi esensial .
Hari hipertensi di dunia diperingati setiap tanggal 17 Mei. Tanggal ini ditetapkan oleh
WHO sejak 2005. (McMarthy, 2010)
4
BAB I.2 TUJUAN
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Farmakologi dengan tema “Hipertensi”.
Selain itu makalah ini juga di harapkan bisa bermanfaat bagi semua pembacanya. Dengan
membaca makalah ini di harapkan bisa menambah wawsan dan pengetahuan bagi para
pembaca tentang “Hipertensi”.
BAB I.3 RUMUSAN MASALAH
Hipertensi adalah penyakit yang harus di perhatikan,penyakit ini tidak boleh
disepelekan. Berdasarkan latar belakang di atas, saya akan merumuskan beberapa masalah
yaitu:
1. Apa itu hipertensi ?
2. Apa saja gejala hipertensi ?
3. Apa penyebab hipertensi ?
4. Bagaimana pengobatan hipertensi ?
5. Bagaimana mekanisme pengaturan tekanan darah ?
5
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 DEFINISI HIPERTENSI
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah peningkatan tekanan darah didalam arteri.
Arteri adalah pembuluh darah yang mengangkut darah dari jantung dan dialirkan ke seluruh
jaringan dan organ tubuh. Tekanan darah tinggi (hipertensi) bukan berarti emosi yang
berlebihan, walaupun emosi dan stres dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara
waktu.
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg.( Smith Tom, 1995).
Klasifikasi tekanan darah menurut WHO
Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)Normotensi <140 <90Hipertensi ringan 140-180 90-105Hipertensi perbatasan 140-160 90-95Hipertensi sedang dan berat
>180 >105
Hipertensi sistolik terisolasi
>140 <90
Hipertensi sistolik perbatasan
140-160 <90
Sedangkan berdasarkan The Seventh Report Of the Joint National Committee on
Preventation,Detection,Evaluation and Treatment of High Bload Pressure,2003 klafisikasi
hipertensi yaitu
Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)Normal <120 <80Perbatasan 120-139 80-89Hipertensi tingkat 1 140-159 90-99Hipertensi tingkat 2 ≥160 ≥100
Hipertensi adalah salah satu faktor resiko untuk terjadinya stroke, serangan
jantung,gagal jantung, dan merupakan penyebab utama terjadinya gagal jantung kronis.
Sejalan dengan bertambahnya usia hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan
darah. Tekanan darah sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun, sedangkan tekanan
darah diastolic terus meningkat sampai usia 55-60 tahun,kemudian berkurang secara
perlahan/bahkan menurun drastis. (Mansjoer Arif,Triyanti Kuspuji, Savitri Rakmi, Wardani
Wahyu Ika, Setiowulan,2001)
6
II.2 GEJALA HIPERTENSI
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi : ( Edward K Chung, 1995 )
1. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini
berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak
terukur.
2. Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri
kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang
mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.
II.3PENYEBAB HIPERTENSI
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu :
( LanyGunawan, 2001 )
3. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya
4. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain
Hiperrtensi primer terdapat pada lebih dari 90 % penderita hipertensi, sedangkan 10 %
sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Meskipun hipertensi primer belum
diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa
factor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. Factor tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih
besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita
hipertensi
7
b. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah umur (
jika umur bertambah maka TD meningkat ), jenis kelamin ( laki-laki lebih
tinggi dari perempuan ) dan ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit
putih )
c. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah
konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr ), kegemukan atau makan
berlebihan, stress dan pengaruh lain misalnya merokok, minum alcohol,
minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin ).
(Mansjoer Arif,2001)
II.4 PENGOBATAN HIPERTENSI
A. Terapi non farmakologi (JNC 7)
Sebagian besar perubahan gaya hidup dapat menurunkan tekanan darah tinggi termasuk
pengurangan berat badan pada orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas, melakukan
diet DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension) yaitu mengkonsumsi makanan tinggi
kalsium dan potassium, melakukan diet rendah sodium, latihan fisik, dan mengkonsumsi
alcohol dalam jumlah yang sedikit. (The seventh Report Of the Joint National Committee on
Preventation,Detection,Evaluation,and Treatment of High Blood Pressure,2003)
Perubahan Rekomendasi Range pengurangan systole tekanan darah
Pengurangan berat badan Mempertahankan berat badan normal( indeks massa tubuh 18.5-24.9 kg/m2)
5-20 mmHg/10 kg berat yang berkurang
Rencana diet DASH Mengkonsumsi banyak buah dan sayur, produk rendah lemak
8-14 mmHg
Diet rendah sodium Mengkonsumsi sodium tidaklebihdari 100 mmol per hari( 2.4 g sodium atau 6 g sodium klorida)
2-8 mmHg
Aktivitas fisik Melakukan senam aerobic seperti jalan cepat. (paling sedikit 30 menit tiap hari)
4-9 mmHg
Mengurangi konsumsi Konsumsi alcohol tidak lebih 2-4 mmHG
8
alcohol dari 2 kali minum(1 ons atau 30 ml etanol,e.g.,24 ons bir,10 ons wine, atau 3 ons whiskey ).
B. Terapifarmakologi
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja tetapi juga
mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat bertambah
kuat(1). Pengobatan hipertensi umumnya perlu dilakukan seumur hidup penderita. Pengobatan
standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi ( JOINT NATIONAL
COMMITTEE ON DETECTION, EVALUATION AND TREATMENT OF HIGH BLOOD
PRESSURE, USA, 1988 ) menyimpulkan bahwa obat diuretika, penyekat beta, antagonis
kalsium, atau penghambat ACE dapat digunakan sebagai. obat tunggal pertama dengan
memperhatikan keadaan penderita dan penyakit lain yang ada pada penderita(2).
Pengobatan hipertensi umumnya perlu dilakukan seumur hidup penderita. Bila tekanan
darah tidak dapat diturunkan dalam satu bulan, dosis obat dapat disesuaikan sampai dosis
maksimal atau menambahkan obat golongan lain atau mengganti obat pertama dengan obat
golongan lain. Sasaran penurunan tekanan darah adalah kurang dari 140/90 mm Hg dengan
efek samping minimal. Penurunan tekanan dosis obat dapat dilakukan pada golongan
hipertenssi ringan yang sudah terkontrol dengan baik selama 1 tahun. (The seventt Report Of
the Joint National Committee on Preventation,Detection,Evaluation,and Treatment of High
Blood Pressure,2003)
II.5 MEKANISME PENGATURAN TEKANAN DARAH
Tekanan darah arteri diatur dalam batas-batas tertentu untuk pertusi jaringan yang
cukup tanpa menyebabkan kerusakan pada system vaskuler, terutama intima arterial. Tekanan
darah arterial langsung seimbang dengan hasil curah jantung dan resistensi vascular perifer.
Pada orang normal dan hipertensi, curah jantung dan resistensi perifer diatur oleh suatu
mekanisme pengatur yang saling tumpang tindih: barorefleks disalurkan melalui system saraf
simpatik, dan system renin-aldosteron. Obat-obat anti hipertensi pada umumnya menurunkan
tekanan darah dengan mengurangi curah jantung dan/atau menurunkan resistensi perifer.
(Tom Smith,1995)
9
A. Sistem baroreseptor dan system saraf simpatis
Barorefleks mencakup system saraf simpatis yang diperlukan untuk pengaturan
tekanan darah yang cepat dari waktu ke waktu. Turunya tekanan darah menyebabkan neuron-
neuron yang sensitive terhadap tekanan (baroreseptor pada arkus aorta dan sinus carotid)
akan mengirimkan implus yang lebih lemah kepada pusat-pusat kardiovaskular dalam
sambungan sumsum, ini akan menimbulkan peningkatan respon refleks pusat simpatik dan
penurunan pusat parasimpatik terhadap jantung dan pembuluh, yang mengakibatkan
vosokonstriksi dan meningkatkan isi sekuncup jantung. Perubahan ini akan menurunkan
kenaikan tekanan darah kompensasi.
B. Sistem renin-angiotensin-aldosteron
1. Ginjal mengatur tekanan darah jangka panjang dengan mengubah volume
darah. Baroreseptor pada ginjal menyebabkan penurunan tekanan darah (dari
stimulasi reseptor β-adrenergik simpatik) dengan cara mengeluarkan enzim renin.
Peptidase ini akan mengubah angiotensinogen menjadi angiotensin I yang selanjutnya
dikonversi menjadi angiotensin II oleh enzim pengkonversi angiotensin. Angiotensin
II adalah vasokonstriktor yang sangat poten dalam sirkulasi, menyebabkan
peningkatan tekanan darah. Lebih lanjut, angiotensin II ini memacu sekresi
aldosteron, sehingga reabsorbsi natrium ginjal dan volume darah meningkat, yang
seterusnya juga akan meningkatkan tekanan darah. (My Cek, Mary J., Richard A.
Harvey, Pamela C. Champe., Farmakologi 2001, Jakarta Widya Medika)
10
Berikut adalah table daftar obat anti hipertensi ( Jurnal JNC 7 )
11
Jurnal JNC 7
12
Obat hipertensi juga dapat dikombinasikan dengan obatlain yang sesuai untuk mendapat
efekterapi yang maksimal.berikut adalah beberapa contoh kombinasi obat tersebut: (Jurnal
JNC 7)
13
Tabel di bawah ini membahas tentang indikasi komplikasi yang membutuhkan obat anti
hipertensi yang tepat untuk kondisi resiko tinggi. (Jurnal JNC 7 )
14
Penyakit iskemik jantung
Penyakit iskemik jantunga dalah kondisi umum organ yang rusak akibat hipertensi.
Pada pasien dengan hipertensi dan angina pectoris yang stabil, obat pertama yang dipilih bias
anya adalah BB, selain itu long acting CCBs dapat digunakan. Pada pasien dengan penyakit
jantung akut (angina tidak stabil dangan ganguan myocardial ),hipertensi harusd iobati
dengan BBs dan ACEIs dengan tambahan obat lain jika dibutuhkan untuk mengontrol
tekanan darah. Pada pasien dengan gangguan postmyocardial, ACEIs, BBs dan antagonis
aldosteron dapat digunakan untuk pngobatan yang lebih baik. Mengontrol kolesterol secara
intensif dan aspirin juga dapat digunakan. (Lany Gunawan.Hipertensi : Tekanan darah tinggi
Yogyakarata.Kansius.2001)
Gagal jantung
Gagal jantung adalah kondisi dimana rongga systole dan diastole tidak berfungsi,
akibat hipertensi systole dan IHD. Pengaturan tekanan darah dan control kolestrol adalah
langkah pencegahan awal untuk resiko tinggi gagal jantung. Pada orang dengan tidak
memiliki gejala disfungsi ventrikel direkomendasikan menggunakan obat ,ACEIs dan BBs.
15
Sedangkan pada pasien dengan gejala disfungsi ventrikel atau gagal jantung stadium akhir,
ACEIs, BBs, ARBs dan aldosterobloker dapat digunakan terusbersama dengan loop diuretic.
Hipertensi diabetes
Kombinasi dari 2 atau lebih obat selalu dibutuhkan untuk mencapai target <130/80
mmHg. Thiaziddiuretic, BBs, ACEIs, ARB sdan CCBs adalah obat yang bermanfaat
mengurangi CVD dan timbulnya stroke pada pasien dengan penyakit diabetes. ACEIs atau
ARB adalah pengobatan dasar yang baik dalam mengurangi albuminuria.
Penyakit ginjal kronis
Hipertensi dapat muncul pada pasien dengan kondisi seperti ini, dan mereka juga harus
mengatur tekanan darah mereka. Diperlukan tiga atau lebih obat untuk mencapai target
tekanan darah<130/80 mmHg. ACEIs dan ARBs dapat memberikan efek yang baik pada
penyakit diabetes dan non diabetes renal.
Penyakit cerebrovascular
Mengatur tekanan darah pada tingkat sedang kurang lebih 160/100 mmHg adalah langkah
yang tepat hingga kondisi tekanan darah menjadi stabil. Angka stroke yang dapat kambuh
dapat ditekan dengan obat ACEI dantiaziddiuretik. (Lany Gunawan.Hipertensi:Tekanan
Darah Tinggi,yogyakarta.kanisius.2001)
II.5 PENCEGAHAN HIPERTENSI
Usaha pencegahan juga bermanfaat bagi penderita hipertensi agar penyakitnya tidak
menjadi lebih parah, tentunya harus disertai pemakaian obat-obatan yang harus ditentukan
oleh dokter. Agar terhindar dari komplikasi fatal hipertensi, harus diambil tindakan
pencegahan yang baik (Stop high blood pressure), antara lain dengan cara sebagai berikut :
(Mansjoer Arif,Triyanti Kuspuji,DKK.Kapita selekta kedokteran jilid 1 Edisi III.fakultas
kedokteran UI 2001)
1. Mengurangi konsumsi garam
2. Menghindari kegemukan
3. Membatasi konsumsi lemak
4. Olahraga teratur
5. Makan banyak sayur segar
6. Tidak merokok dan tidak minum alkohol
7. Latihan relaksasi atau meditasi
8. Berusaha membina hidup yang positif.
16
BAB III
PENUTUP
17
BAB III.1 KESIMPULAN
Seseorang dikatakan terkena hipertensi mempunyai tekanan dara sistolik ≥140mmHg dan
tekanan darah diastoltik ≥90mmHg. Penyakit ini adalah penyakit yang berbahaya karena
merupakan salah satu faktor resiko terjadinya stroke. Hipertensi berdasarkan penyebabnya
dibagi menjadi 2, yaitu hipertensi primer atau merupakan hipertensi dengan penyebab yang
tidak diketahui secara pasti. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh
penyebab spesifik tertentu, misalnya penyakit ginjal, penyakit endokrin atau karena penyakit
koartasio aorta.
Pengobatan hipertensi dapat dilakukan secara non faramakologis dan farmakologis.
Secara non farmakologis dapat dilakukan dengan cara mengubah gaya hidup yang lebih
sehat. Sedangkan secara farmakologis dengan menggunakan obat anti hipertensi. Obat-obat
antihipertensi dapat dikombinasikan dengan obat lain untuk mendapat efek terapi maksimal
dan untuk kondisi penyakit komplikasi tertentu pemilihan obat hipertensi juga harus
diperhatikan.
BAB III.2 SARAN
1. Perlu dilakukan penyuluhan informasi kepada masyarakat tentang bahaya hipertensi
2. Perlu dilakukan komunikasi dan informasi obat hipertensi kepada masyarakat.
3. Perlu adanya penyuluhan informasi kepada masyarakat tentang gaya hidup yang sehat
untuk mencegah hipertensi.
·
18
DAFTAR PUSTAKA
2. Mansjoer Arif, Triyanti Kuspuji, Savitri Rakmi, Wardani Wahyu Ika, Setiowulan,
Editor, Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi III, Media Aesculapius Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, 2001.
3. Gunawan, Lany. Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi , Yogyakarta, Penerbit Kanisius,
2001.
4. Smith Tom. Tekanan Darah Tinggi : Mengapa terjadi, Bagaimana mengatasinya ?,
Jakarta, Penerbit Arcan, 1995.
5. Chung, Edward.K. Penuntun Praktis Penyakit Kardiovaskuler, Edisi III,
diterjemahkan oleh Petrus Andryanto, Jakarta, Buku Kedokteran EGC, 1995.
6. The Seventh Report Of the Joint National Committee on Preventation, Detection,
Evaluation and Treatment of High Bload Pressure, 2003.
7. My Cek, Mary J., Richard A. Harvey, Pamela C. Champe., Farmakologi 2001, Jakarta
Widya Medika
19