makalah fix thi
TRANSCRIPT
MAKALAH
Taksonomi Hewan Invertebrata
“PROTOZOA”
Dosen pengampu :
Prof. Dr. Suratno, M. Si
Anggota Kelompok :
Miftahul Mufid (140210103002)
Rifka Sofiatul Marwa (140210103008)
Siti Rosida (140210103019)
Erika Arifiana (140210103025)
Dita Paramytha Agustin (140210103068)
Lailatur Rahmatika (140210103075)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhanahu waTa’âla yang telah mengajarkan hamba-
hamba-Nya apa-apa yang tidak diketahui. kita memuji-Nya serta memohon
pertolongandan ampunan-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri dan
keburukan amal kita. Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang
dapat menyesatkannya, dan barang siapa di sesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang
dapat memberinya petunjuk.
Ya Allah karuniakanlah shalawat dan salam kepada sayyadina Muhammad,
keluarganya, dan para sahabatnya. Serta kepada siapa saja yang istiqomah megikuti
jejak langkahnya (sunah-sunahnya) sampai akhir zaman.
Terimah kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah
ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktunya.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
terdapat kekurangan dan kesalahan dalam menulis, menyampaikan kepustakaan yang
sekiranya perlu perbaikan dari pembaca. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempunaan makalah ini mendatang
baik dari pembaca maupun dosen pengajar.
Demikian kata pengantar dari kami penulis, semoga makalah ini bermanfaat
dan dapat digunakan sebagai mana mestinya,semoga kita semua mendapatkan faedah
dan diterangi hati dalam setiap menuntut ilmu yang bermanfaat untuk dunia dan
akherat, terima kasih atas perhatian pembaca sekalian yang budiman.
Jember, 1 September 2015
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makhluk hidup merupakan benda hidup yang mempunyai ciri-ciri yang
membedakan dengan benda tak hidup. Ciri-ciri tersebut seperti halnya
memerlukan makan, berkembang biak, tumbuh, serta bergerak.
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragaman makhluk
hidup tersebut yang membuat para ilmuwan yang ingin mempelajari makhluk
hidud secara lebih lanjut mmbuat suatu system yang disebut klaifikasi. Klasifikasi
ini bertujuan untuk mempemudah para ilmuwan memilah-milah perbedaan serta
persamaan yang terdapat pada makhluk hidup yang satu dengan yang lain.
Perbedaan dan persamaan tersebut meliputi perbedan dan persamaan baik secara
morfologo, anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan sebagainya.
Salah satu hasil klasifikasi oleh para ilmuwan adalah Protozoa. Protozoa
merupakan penghuni tempat berair atau tempat basah, bila keadaan jadi kering,
akan membuat ciste (kristal). Kegiatan hidup dilakukan oleh sel itu sendiri.
Protozoa tersebut masih dibagi menjadi beberapa golongan.
Oleh karena itu dalam makalah ini dipaparkan tentang karakteristik
protozoa, perkembangbiakan, serta kelas-kelas protozoa. Selanjutnya dapat
digunakan sebagai refrensi bagi pembaca.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan kami angkat dan bahas dalam makalah ini
diantaranya :
1. Bagaimana kingdom Protista terbagi?
2. Bagaimana karakteristik umum protozoa?
3. Bagaimana perkembangbiakkan pada Protozoa?
4. Bagaimana pembagian kelas pada Protozoa yang sesuai alat geraknya?
1.3 Tujuan
Penyusunan makalah ini memiliki beberapa tujuan, yaitu :
1
1. Memahami karakteristik protozoa
2. Memahami perkembangbiakkan pada Protozoa
3. Memahami pembagian kelas pada Protozoa yang sesuai alat geraknya
1.1 Manfaat
1. Agar dapat memahami karateristik dari protozoa.
2. Agar dapat memahami perkembangbiakan dari protozoa.
3. Agar dapat mengetahui pemabagian kelas pada filum Protozoa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Protista
Protista merupakan jasad yang umumnya yang sangat kecil ukurannya.
Sehingga sukar dilihat tanpa alat perbesaran. Protista merupakan organisme
eukariotik yang tersusun atas satu sel (monoselluler), monoselluler berkoloni,
dan multiselluler yang belum mengalami diferensiasi dalam jaringan.
Anggota Protista adalah semua organisme eukariotik yang tidak termasuk
kingdom Fungi, Plantae, dan Animalia.
Ciri-ciri Protista :
1. Protista sebagian besar uniseluler tetapi beberapa organisme multiseluler
dan kolonial.
2. Kemungkinan Protista adalah hidup bebas atau parasit.
3. Protista memiliki tipe respirasi aerobik dan memiliki mitokondria untuk
respirasi sel.
4. Protista adalah eukariota sejati dan bernukleus
5. Protista bereproduksi secara seksual (syngamy) dan aseksual.
Protista dibagi menjadi tiga kelompok:
1. Protista mirip tumbuhan (Algae)
2. Protista mirip hewan (Protozoa)
3. Protista mirip jamur
B. Karakteristik Umum Protozoa
Hewan paling sederhana di dunia ini adalah protozoa. Disebut paling
sderhana karena hewan tersebut hanya terdiri dari satu sel dan biasanya
berukurn mikroskopis antara 5-5000 mikron, rata-rata antara 30-300 mikron
(Sugiarji, 2005:26)
Protozoa termasuk mikroorganisme (mikros=kecil), organisme
(makhluk hidup), besarnya antara 3 mikron sampai 100 mikron. Protozoa
3
merupakan penghuni tempat berair atau tempat basah, bila keadaan jadi
kering, akan membuat cyste (kristal). Kegiatan hidup dilakukan oleh sel itu
sendiri. Di dalam sel terdapat alat-alat yang melakukan kegiatan hidup. Alat-
alat itu misalnya : inti (nukleus), butir inti (nukleoulus), rongga (vakuola),
mitokondria. Pada umumnya protozoa bersel satu, tetapi ada beberapa spesies
yang membentuk koloni. Umumnya di dalam satu sel terdapat satu inti, tetapi
dari beberapa spesies secara generatif berkonjugasi karena individu jantan
dan betina belum jelas perbedaannya. Sesuai dengan sifat sel binatang,
umumnya protozoa berdinding selaput plasma tipis, bentuk tubuh protozoa
ada yang selalu berubah-ubah ada juga yang tetap bentuk bola atau bulat
panjang dengan atau tidak dengan suatu flagel atau silia. Protozoa hanya
dapat hidup dari zat-zat organik, merupakan konsumen dalam komunitas
mereka memakai bakteri/mikroorganisme lain/sisa-sisa organisme. Di
perairan umumnya merupakan zooplankton (Adun R, 2011:8).
C. Filum Protozoa terbagi menjadi beberapa kelas, yaitu :
1. Kelas Rhizopoda atau Sarcodina
(Rhiza = akar, pous = kaki, sarcodes = gumpalan, sarx = daging)
Protoplasma rhizopoda dapat menjadi kaki semu (pseudopodia ; pseudo =
semu, pous = kaki) untuk bergerak dengan gerakan amoeboid. Hidup di air
tawar,dilaut, dan parasit pada binatang lain atau manusia. Berkembang
biak secara vegetatif dengan membelah diri
Contoh : Amoeba proteus
Contoh : representatif: Amoeba proteus ( a=tidak, amoeba=bentuk).
Hidup di tempat yang basah/ tempat berair. Tubuh terdiri atas kulit luar
(ektoplasma), selaput luar disebut plasmolemma. Bagian dalam disebut
4
endoplasma yang padanya terdapat inti, rongga makanan, rongga
berdenyut, bagian plasmagel, bagian plasmasol dan butiran-butiran lemak.
Rongga berdenyut berfungsi sebagai alat pengeluaran cairan supaya nilai
osmosis isi sel terpelihara (gel berkadar air rendah, sol berkadar air tinggi).
Bila dari Amoeba diambil intinya, akan segera mati tetapi bila diambil
prostoplasmanya akan membentuk protoplasma baru. Amoeba memakan
bakteri, Alga bersel satu dan makhluk hidup yang bersel satu lainnya.
Makanan dicerna di rongga makanan, sisanya ditinggalkan. Berkembang
biak secara vegetatif membelah diri di dahului dengan pembelahan intinya.
Amoeba mengamil oksigen untuk pernafasan dan mengeluarkan
karbondioksida mealui selaput plasma.
Berdasarkan cara hidupnya amoeba dibedakan :
a. Hidup diluar tubuh organisme lain atau manusia disebut Ecto amoeba
(Ectomoeba), contohnya Amoeba proteus
b. Hidup didalam tubuh organisme lain atau manusia disebut Ento
amoeba (Entamoeba), contohnya Entamoeba disenteries atau
Entamoeba histolitika di usus halus dan Entamoeba colli penghuni
usus tebal.
Contoh lain dari kelas Rhizopoda :
1) Arcella vulgaris, rangka luar dari kitin, terdapat di air tawar.
2) Difflugia corona, rangka luar mengandug wasir, terdapat di air tawar.
3) Foraminifera (Globierina bulloides), rangka luar dengan zat kapur
dengan celah-celah tempat keluarnya benang-benang protplasma
sebagai kaki semu (pseudopodia).
4) Heliozoa (Actinophrys sol), rangka luar dari kersik, celah-celah teratur
tempat keluarnya psedopodia, hidup di air tawar
5) Radiolaria (Lichnaspis giltichii), rangka luar dari kersik, bercelah-
celah tempat keluarnya peseudopidia, rangka luar yang telah kosong
dan mengendap merupakan tanah Radiolaria yang dimanfaatkan
sebagai alat penggosok (Adun, R
2. Kelas Flagellata atau Mastigophora
5
(Flagrum=masti=bulu cambuk)
Contoh : Euglena viridis
Bentuk tubuh lebih tetap tanpa rangka luar, tubuhnya dilindungi oleh
suatu selaput yang fleksibel yang disebut pellicle, disebelah luarnya
terdapat selaput plasma. Alat gerak gerak berupa bulu cambuk
(flagrum=mastix). Hidup di air tawar,di laut, atau parasit pada organisme
lain atau manusia. Contoh-contoh flagellata :
a. Euglena viridis (ber-chlorophyll) dan Astasia sp. (tidak berklorofil).
b. Noctiluca scintilluca/ Noctiluca miliaris. Hidup dilaut ada 2 flagella
panjang dan pendek, sering bersimbiosis dengan alga. Noctiluca
dapat menyebabkan laut bercahaya pada malam hari (luminescent).
c. Volvox globator. Hidup di air tawar, merupkan koloni dari beribu-
ribu binatang bersel satu dengan masing-masing mempunyai dua
flagell. Didalam koloni dapat terbentuk koloni baru dan kemudian
melepaskan diri dari koloni lama menjadi koloni tersendiri.
d. Trypanosoma. Mempunyai satu flagell, hidup sebagai parasit pada
bintang maupun manusia,penyebab penyakit tidur.
3. Kelas Sporozoa (Sporo=benih, spora, zoion=binatang)
Tidak memiliki alat gerak.
Contoh : Plasmodium sp.
6
Sporozoa kurang begitu dikenal dengan baik dibandingkan dengan
Protozoa yang lainnya karena hewan ini tidak terdapat pada kolam atau
perairan. Hewan-hewan ini merupakan hewan yang parasit. Siklus hidup
dari beberapa Sporozoa sangat rumit karena menyangkut, beberapa spesies
hospes. Contoh yang paling umum untuk dipelajari adalah Plasmodium
yang menyebabkan penyakit malaria, diketemukan oleh Charle Laverar,
Ronald Ross dan Grasi, dikeluarkan oleh nyamuk Annopeles.
Berkembang biak secara vegetatif di dalam tubuh manusia dan
generatif di dalam tubuh nyamuk. Di dalam tubuh nyamuk, gemetosit yang
terisap nyamuk akan berubah menjadi mikro dan makrogamet.
Mikrogamet (gametosit jantan) bentuk kecil memanjang dengan
makrogamet (gametosit betina) bentuk bulat. Perkawinan antara mikro dan
makrogamet menghasilkan suatu zigot. Zigot membentuk ookinet di dalam
dinding usus nyamuk, inti ookinet membelah menjadi banyak bagian
(sporogoni) yang masing-masing bagian dengan protoplasmanya menjadi
sporozoid-sporozoid. Sporozoid kemudian meninggalkan gelembung dan
menyebar di dalam alat pencernaan dan sampai di kelenjar ludah nyamuk.
Bila nyamuk menusuk atau menggigit manusia, sporozoid akan masuk ke
dalam tubuh manusia. Di dalam tubuh manusia sporozoi akan menyerang
sel hati (siklus eksoerytrositik) kemudian menyerang erytrosit (siklus
erytrositik) (eschizogony), selanjutnya membiak secara vegetatif menjadi
merozoid yang disebut sporulasi. Pada sporulasi, satu nukleus (inti)
membelah berulang-ulang dan tiao-tiap inti yang terjadi diikuti bagian-
bagian sitoplasma. Merozoid menyerang sel-sel darah merah baru dan
berulanglah pembiakkan secara vegetatif lagi. Setelah pembiakkan
vegetatif terjadi berulang-ulang, diantara merozoid-merozoid yang telah
ada di dalam sel-sel darah merah itu ada yang berubah menjadi gametosit
(sel kelamin) yang dapat terisapoelh nyamuk bila menggigit penderita,
kemudian berubah menjadi mikrogamet dan makrogamet seperti yang
telah dijelaskan diatas.
7
4. Kelas Cilliata/Infusoria (Cilium=kelopak mata)
Contoh : Paramecium caudatum
Hidup di air tawar yang banyak mengandung bakteri atau zat-zat organik.
Bentuknya seperti sandal (cenela), ada bagian yang dampak di sebelah
depan dan meruncing di bagian belakang. Padanya terdapat banyak silia
untuk alat gerak dengan cara bergetar. Terdapat trichocyst, mulut, rongga
makanan dan rongga berdenyut, macronukleus, micronukleus dan sel
dubur.
Berkembang biak secara vegetatif membelah diri secara transversal,
dimulai dengan membelah macronukleus yang diikuti oleh sitoplasmanya,
membelah diri dapat terjadi ± tiap 24 jam. Setelah terjadi beberapa kali
pembiakan vegetatif, terjadilah pembiakan generatif secara konjugasi yang
dimulai pertemuan antara dua individu pada bagian mulut, kemudian
terjadi peristiwa selanjutnya macronuclius lenyap, micronukleus
membelah secara miosis menjadi empat, tiga diantaranya lenyap yang satu
membelah menjadi micronukleus (haploid) dan terjad tukar menukar
micronukleus sehingga terjadi persatuan micronukleus haploid menjadi
mikcronukleus diploid, tiap individu memisahkan diri. Micronucleus di
dalam masing-masing individu akan membelah tiga kali berturut-turut
menjadi delapan, empat diantaranya menjadi macronukleus, tiga lenyap
dan satu menjadi micronukleus. Dalam keadaan demikian tiap individu
dan micronukleusnya akan mengadakan pembelahan dua kali berturut-
turut hingga menjadi empat paramecium baru dengan macronukleus,
micronucleus dan perlengkapan lainnya yang lengkap.
8
Respirasi dan ekskresi terjadi melalui permukaan tubuhnya (selaput
plasma). Tubuhnya dilindungi oleh pellicle, dibawah pellicle terdapat
trichocyst yang akan dikeluarkan jika dirangsang. Trchocyst ini berfungsi
juga sebagai alat perlindungan jika diserang oleh musuh.
Sekalipun umumnya cilliata hidup di air tawar tetapi juga ada yang hidup
di tempat lain, misalnya di dalam usus tebal manusia yang sewaktu-waktu
dapat menimbulkan gangguan perut, contoh : Balantidium coli.
Contoh-contoh lain daripada Cilliata :
1. Didinium nasutum (Holotricha), merupakan predator di dalam
ekosistem perairan, dapat menjadi pemangsa Paramecium.
2. Stentor coeruleus (Heterortcicha), biasanya menetap pada suatu
tempat, sekalipun suatu waktu dapat berpindah tempat.
3. Vorticella campanula (Peritricha), bertangkai lurus atau spiral, hidup
pada suatu tempat, silia hanya sekitar mulut.
4. Stylonychia mytilus (Hipotricha), bentuk spiral siput, silia
berkelompok-kelompok, hidup merayap di dasar kolam, banyak
terdapat pada permukaan daun yang terendam air.
5. Padophrya collini, ketika masih muda bersilia dan setelah dewasa
bertentekel untuk mengisap zat-zat dari mangsanya, juga bertangkai
cilliata yang bersilia ketika muda dan bertangkai oleh beberapa ahli
dimasukkan ke dalam kelas tersendiri yaitu kelas Suctoria.
N
o
Subfilum Kelas Sub. Kelas Ordo Spesies
1. Sarcomas
tighopora
Rhizopo
da/
sarcodina
Rhizopoda Amoebida
(lobosa)
Amoeba proteus
Arcellida
(Testaceae)
Arcella sp
Foraminifera Hidup sebagai bentuk
Lagena sp, Bolivina
sp,Textularia sp,
Quinquelocullina sp,
Cibicides sp, Nadosaria sp,
Asterootalia sp.
9
Hidup sebagai plankton :
Globigerinoides sp,
Hastigerina sp, Orbulina
sp, Globoratlia sp,
Hastigerinella sp.
Mastigop
hora
Phytomasti
gina
Euglenida Euglena sp.
2. Cilliopho
ra
Cilliata Holatricha Gymnoestomati
da
Paramecium caudatum
Spiroticha Heterotricha Stentor sp
Peritrichia Peritrichia Vorticella sp
3. Sporozoa Telospor
ea
Gregarinda Monocytis sp.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Karakteristik umum protozoa antara lain mikroorganisme
(mikros=kecil), organisme (makhluk hidup), besarnya antara 3 mikron
sampai 100 mikron. Protozoa merupakan penghuni tempat berair atau tempat
basah, bila keadaan jadi kering, akan membuat ciste (kristal). Terdapat 4
kelas dari protozoa, anatar lain : Kelas Rhizopoda atau Sarcodina, Kelas
Flagellata atau Mastigophora, Kelas Sporozoa (Sporo=benih, spora,
zoion=binatang), dan Kelas Cilliata/Infusoria (Cilium=kelopak mata).
3.2 Saran
Untuk pemakalah diharapkan mencari referensi lebih banyak dan akurat
agar makalah menjadi semakin baik.
11
Daftar Pustaka
Anonim. 2011. Protista_2_3. http://blog.unila.ac.id/wasetiawan [diakses pada
tanggal 1 September 2015].
Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktik). Bandung:
Alfabeta.
Suwignyo, Sugiarji, dkk. 2005. Avertebrata Jilid 1. Bogor : Penebar Swadaya.
12