makalah fix
DESCRIPTION
tugas kewirusTRANSCRIPT
MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
UPAYA MENJADI ORANG YANG BERKARAKTER DALAM RANGKA
WIRAUSAHA
DISUSUN OLEH :
RICKY KURNIAWAN 21030113130147
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena atas karunia-Nya, mampu
menyelesaikan makalah yang berjudul “Upaya Menjadi Orang Yang Berkarakter Dalam Rangka
Wirausaha”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu demi terselesaikannya makalah
ini, terutama kepada:
1. Ir. Amin Nugroho, MS , selaku dosen mata kuliah Kewirausahaan
2. Kedua orang tua dan segenap keluarga yang telah memberi motivasi demi
terselesaikannya makalah ini
3. Teman-teman yang membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Masih disadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat menyempurnakan
makalah ini dan melaksanakan perbaikan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan bagi dunia ilmu pengetahuan.
Semarang, Januari 2015
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
I.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................1
I.2 TUJUAN......................................................................................................................2
BAB II ISI..................................................................................................................................3
II.1 PENGERTIAN WIRAUSAHA..................................................................................3
II.2 CIRI-CIRI SEORANG YANG MEMILIKI JIWA WIRAUSAHA...........................4
II.3 DASAR UNTUK MENJADI WIRAUSAHA YANG BERKARAKTER.................6
II.4 HAMBATAN-HAMBATAN YANG SERING DIHADAPI WIRAUSAHA...........9
II.5 KIAT DAN KUNCI SUKSES DALAM BERWIRAUSAHA...................................11
BAB III PENUTUP....................................................................................................................14
III.1 KESIMPULAN.........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Wirausaha atau kewirausahaan adalah kemampuan untuk berdiri sendiri, berdaulat,
merdeka lahir dan bathin, sumber peningkatan kepribadian, suatu proses dimana orang mengejar
peluang, merupakan sifat mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dituntut untuk mampu
mengelola, menguasai, mengetahui dan berpengalaman untuk memacu kreatifitas.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada
tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman
dikenal dengan unternehmer.Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa
negaraseperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang
mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500
sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia,
kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja.
Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman
kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan
masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Siapapun bisa
menjadi seorang wirausahawan, baik itu masih remaja maupun yang sudah dewasa sekalipun.
Namun sayangnya, di jaman sekarang ini masih sedikit sekali orang yang berani melakukan
wirausaha. Banyak orang yang sebenarnya ingin melakukan wirausaha, namun kebanyakan
merasa terhalang oleh karena modal, sedangkan sebagian yang lain takut untuk memulai
wirausaha karena takut gagal. Tidak sedikit juga orang-orang yang ketika mendengar kata
wirausaha takut karena adanya anggapan bahwa seorang wirausaha bisa menjadi sukses karena
bakat dan keturunan, seorang wirausaha selalu sebagai investor, seorang wirausaha
membutuhkan keberuntungan, seorang wirausaha harus selalu sukses dan tidak gagal.
Pandangan-pandangan seperti itu yang membuat jumlah wirausaha di Indonesia tidak
berkembang dengan pesat.
Untuk menjadi seorang wirausaha yang benar-benar kuat dan berkarakter diperlukan
dasar yang kuat. Dasar-dasar tersebut bisa dipelajari oleh semua orang, dan tentu saja semua
1
orang bisa menjadi wirausaha yang baik dan berkarakter. Oleh karena itu, makalah ini akan
membahas mengenai dasar yang diperlukan untuk menjadi wirausaha yang berkarakter.
I.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui ciri-ciri seorang wirausaha
2. Untuk mengetahui dasar dan karakteristik seorang wirausaha yang berkarakter
3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi seorang wirausaha
4. Untuk mengetahui kiat dan kunci sukses menjadi seorang wirausaha
2
BAB II
ISI
II.1. Pengertian wirausaha
Wirausaha atau kewirausahaan adalah kemampuan untuk berdiri sendiri, berdaulat,
merdeka lahir dan bathin, sumber peningkatan kepribadian, suatu proses dimana orang mengejar
peluang, merupakan sifat mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dituntut untuk mampu
mengelola, menguasai, mengetahui dan berpengalaman untuk memacu kreatifitas.
Berikut pengertian dan definisi kewirausahaan menurut beberapa para ahli :
1. Peter F Drucker
Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new
and different).
2. Arif F. Hadipranata
Wirausaha adalah sosok pengambil risiko yang diperlukan untuk mengatur dan
mengelola bisnis serta menerima keuntungan financial ataupun non uang.
3. Kathleen
Wirausaha adalah orang yang mengatur, menjalankan, dan menanggung risiko bagi
pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya dalam dunia usaha.
4. Robbin & Coulter
Kewirausahaan adalah proses dimana seorang individu atau kelompok individu
menggunakan upaya terorganisir dan sarana untuk mencari peluang untuk menciptakan
nilai dan tumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui inovasi dan
keunikan, tidak peduli apa sumber daya yang saat ini dikendalikan.
5. Soeharto Prawiro
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up
phase) dan perkembangan usaha (venture growth).
mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.
6. Joseph Schumpeter
Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-
perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut
bisa dalam bentuk:
3
(1) memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru
(2) memperkenalkan metoda produksi baru
(3) membuka pasar yang baru (new market)
(4) memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru
(5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha
dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya
dengan kombinasi sumber daya.
7. Penrose
Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem
ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas
kewirausahaan.
8. Israel Kirzner
Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi
ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik
dalam menjalankan sesuatu.
9. Raymond
Wirausaha adalah orang yang kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkanya untuk
meningkatkan kesejahteraan diri masyarakat dan lingkungan.
10. Kasmir
Wirausaha adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha
dalam berbagai kesempatan.
II.2. Ciri-ciri seorang yang memiliki jiwa wirausaha
Seseorang yang berjiwa wirausaha harus mampu membuat kekuatan sendiri menjadi
lebih produktif sehingga dapat memberikan manfaat bagi dirinya dan orang lain. Untuk
mendapatkan hasil yang baik, seorang wirausaha mampu menggunakan kekuatan yang ada, baik
rekan sekerja, atasan, kekuatan bawahan, dan kekuatan sendiri serta lingkungan kerja. Oleh
karenanya seorang wirausaha harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Mempunyai keberanian untuk mengambil risiko dalam menjalankan usahanya, untuk
mengejar keuntungan yang merupakan imbalan dari karyanya.
2. Mempunyai daya kreasi, imajinasi dan kemampuan yang sangat tinggi untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan.
4
3. Mempunyai semangat dan kemauan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi.
4. Selalu mengutamakan efisiensi dan penghematan biaya.
5. Mempunyai kemampuan untuk menarik bawahan dan rekan usaha yang mempunyai
kemampuan tinggi.
6. Mempunyai cara analisis yang tepat, sistematis, dan metodologis.
7. Tidak konsumtif, selalu menanamkan kembali keuntungan yang diperoleh, baik untuk
keperluan usaha yang sudah ada atau menanamkannya pada usaha-usaha yang baru.
8. Mempunyai kemampuan yang tinggi dalam memanfaatkan kesempatan yang ada, dengan
membawa teknik-teknik baru dan mengorganisasi usaha-usahanya secara efektif dan
efisien.
Sementara itu, menurut pendapat Bygrave ciri-ciri atau karakteristik wirausahawan dikenal
dengan istilah 10 D, yaitu sebagai berikut.
a. Dream (Visi ke Depan)
Seorang wirausahawan harus mempunyai visi atau pandangan ke masa depan untuk
meningkatkan dan mengembangkan usahanya serta mempunyai kemampuan untuk
mewujudkan visinya.
b. Decisiveness (Keputusan dengan Cepat)
Seorang wirausahawan adalah orang yang dapat bekerja dengan cepat dalam
menghasilkan sesuatu. Selain itu juga dapat membuat suatu keputusan dengan cepat,
tepat dan penuh perhitungan, agar berhasil dalam mengembangkan usahanya.
c. Doers (Melaksanakan Keputusan)
Seorang wirausahawan dalam mengambil keputusan akan langsung menindaklanjuti.
Kegiatannya dilaksanakan secepat mungkin dengan penuh perhitungan. Ia tidak mau
menunda kesempatan yang baik dalam menjalankan bisnisnya.
d. Determination (Penentuan/Kebulatan Tekad)
Seorang wirausahawan melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian, rasa
tanggung jawab, dan tidak mudah menyerah, walaupun dihadapkan pada halangan dan
rintangan yang mustahil untuk diatasi.
e. Dedication (Pengabdian)
Seorang wirausahawan harus mempunyai dedikasi (mengutamakan pekerjaan) yang
tinggi terhadap bisnisnya, kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarga untuk
5
sementara waktu. Ia melaksanakan pekerjaannya tanpa kenal lelah. Semua perhatiannya
dipusatkan untuk kegiatan bisnisnya.
f. Devotion (Mencintai Pekerjaan)
Seorang wirausahawan harus mencintai pekerjaan bisnisnya dan produk yang
dihasilkannya. Hal inilah yang mendorong keberhasilan yang efektif untuk menjual
produknya.
g. Details (Dapat Memerinci)
Seorang wirausahawan sangat memperhatikan faktor-faktor yang sangat rinci terhadap
apa yang terjadi selama menjalankan kegiatan usahanya. Dia tidak mengabaikan faktor-
faktor yang kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
h. Destiny (Bertanggung Jawab atas Nasib Usahanya)
Seorang wirausahawan bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak
dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau bergantung pada orang lain.
i. Dollars (Kekayaan)
Seorang wirausahawan tidak mengutamakan pada pencapaian kekayaan. Motivasinya
bukan karena masalah uang. Dia berasumsi jika berhasil dalam bisnisnya, maka ia pantas
mendapat laba, bonus, atau hadiah.
j. Distribute (Membagi-bagi)
Seorang wirausahawan bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-
orang kepercayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai
sukses dalam bisnisnya.
II.3. Dasar untuk menjadi wirausaha yang berkarakter
Menjadi wirausaha yang sukses bukan hanyalah sekadar memiliki ciri-ciri jiwa
wirausaha, namun perlu memiliki karakteristik atau dasar yang diperlukan bagi dalam diri
seseorang. Karakteristik yang umumnya dimiliki seorang wirausahawan:
1. Inovatif
Inovasi adalah kemampuan seorang wirausahawan menemukan solusi. Orientasi
kewirausahaan erat kaitannya dengan karakteristik personal.
2. Berani mengambil resiko.
6
Karakteristik seorang wirausahawan lainnya adalah kemauan menanggung resiko.
Seorang wirausahawan dengan perhitungan yang matang berani menanggung resiko jika
perhitungan yang salah.
3. Terobsesi oleh kesempatan
Seorang wirausahawan selalu mencari dan memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk
menciptakan produk atau jasa yang baru atau lebih baik dari yang sudah ada. Kesempatan
dapat muncul karena adanya produk baru seperti munculnya telephone seluler, computer,
dll.
4. Kreatif
Berbagai factor teori kreatifitas dalam pendekatan konvergensi (confluence approach)
menurut Baron dan Share adalah:
Keterampilan intelektual, kemampuan melihat masalah dengan cara baru.
Pengetahuan dasar yang luas dan kaya.
Cara berfikir yang tepat.
Memiliki kepribadian seperti berani mengambil resiko dan toleran.
Mempunyai motivasi intrinsic dan berorientasi pada tugas.
Lingkungan yang menunjang kreatifitas.
5. Memiliki motif berprestasi
Orang yang mulai berbisnis adalah mereka yang merasakan dan mempunyai keyakinan
diri yang kuat. Jika kita akan menempatkan uang kita pada ririko tertentu, kita harus
mempunyai keyakinan kuat bahwa kita akan berhasil. Jika mau berwirausaha kita harus
mempunyai kebutuhan berprestasi “Need for Achivement” yang kuat. Wirausahawan
yang berhasil dicirikan oleh dorongan atau motivasi (drive), kemampuan berfikir,
kompetensi hubungan manusia, keterampilan teknis dan komunikasi.
6. Mampu mengerjakan tugas dengan lebih baik.
Wirausahawan harus memiliki kemampuan dan keterampilan untuk melaksanakan sebuah
tugas dengan lebih baik dari pada yang lainnya. Bakat merupakan modal untuk mencapai
suatu keberhasilan, bakat juga merupakan penyelesaian. Jika kita dapat memenuhi
pekerjaan secara penuh berarti kita berhasil menyelesaikannya.
7. Kesabaran dan kesiapan
7
Memulai usaha apapun selalu beresiko gagal, kesulitan dana dan lainnya. Agar berhasil
diperlukan waktu, kesabaran dan kesiapan dalam menghadapi kendala-kendala yang
datang menghadang.
8. Tidak menunggu semua ada
Memulai usaha tidak perlu menunggu semua ada. Yang harus kita lakukan adalah
memanfaatkan yang ada dan melengkapi sambil berjalan. Yang paling esensial untuk
memulai bisnis adalah ide dan gagasan dan bagaimana mewujudkannya.
9. Memiliki hubungan social yang baik
Memulai usaha seringkali perlu bantuan orang lain seperti keluarga, teman, dan bank.
Namun sebelum mencari dukungan dari orang lain kita harus mulai dari diri sendiri.
10. Menyukai apa yang kita lakukan.
Modal utama menjalani usaha adalah menyenangi usaha yang kita lakukan. Tanpa minat
kita akan mudah menyerang ditengah jalan bila mengalami berbagai persoalan.
11. Menguasai ilmu dalam bidang usaha yang dilakukan.
Yang dimaksud ilmu adalah segala hal yang menyangkut usaha yang akan kita lakukan.
Dengan bermodalkan ilmu (skill) yang memadai paling tidak usaha yang kita hadapi
tidak tersendat. Konsumen cenderung membeli barang atau jasa ditempat yang bik
pengelolaannya atau penyajiannya baik.
12. Memiliki modal usaha
Wirausahawan yang akan membuka usaha juga memerlukan modal. Modal dapat berupa
modal sendiri atau kerja sama dengan orang lain.selain itu, modal juga dapat berupa
hubungan baik dan kepercayaan.
13. Amanah dan jujur
Terakhir wirausahawan harus amanah, jujur, dan teliti. Seorang wirausahawan harus
harus menepati janji, tidak menipu pelanggan,, dan tetep memegang teguh pendirian.
14. Mengenali kesempatan
Salah satu upaya agar kita mengenali kesempatan adalah mempunyai akses atas informasi
dan mampu memanfaatkannya sebaik mungkin. Upaya kea rah itu dapat dilakukan
melalui pekerjaan yang menyeruplai mereka dengan informasi.
8
II.4. Hambatan-hambatan yang sering dihadapi wirausaha
Untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses tentunya ada hal-hal atau tantangan yang
sering dihadapi oleh para wirausahawan. Pada umumnya, ada beberapa tantangan ataupun
masalah yang dihadapi dalam menjalankan suatu usaha, diantaranya :
1. Ketidakmampuan Manajemen
Dalam kebanyakan UKMK, kurangnya pengalaman manajemen atau lemahnya
kemampuan pengambilan keputusan merupakan masalah utama dari kegagalan usaha.
Pemiliknya kurang mempunyai jiwa kepemimpinan dan pengetahuan yang diperlukan
untuk membuat bisnisnya berjalan.
2. Kurang Pengalaman
Idealnya, calon wirausahawan harus memiliki keterampilan teknis yang memadai
(pengalaman kerja mengenai pengoperasian fisik bisnis dan kemampuan konsep yang
mencukupi); kemampuan memvisualisasi, mengkoordinasi, dan mengintegrasikan
berbagai kegiatan bisnis menjadi keseluruhan yang sinergis.
3. Lemahnya Kendali Keuangan
Dalam hal ini ada dua kelemahan mendasar yang perlu digarisbawahi, yaitu: kekurangan
modal dan kelemahan dalam kebijakkan kredit terhadap pelanggan. Banyak
wirausahawan membuat kesalahan pada awal bisnis dengan hanya “modal dengkul,” yang
merupakan kesalahan fatal. Wirausahawan cenderung sangat optimis dan sering salah menilai
uang yang dibutuhkan untuk masuk ke dalam bisnis. Sebagai akibatnya, mereka memulai
usaha dengan modal yang terlalu sedikit dan tampaknya permodalan yang memadai tidak akan
pernah tercapai mengingat perusahaan mereka memerlukan semakin banyak uang untuk
mendanai pertumbuhannya. Apapun kasusnya, pemilik bisnis kecil harus mengendalikan
penjualan kredit secara hati- hati karena kegagalan mengendalikannya dapat
menghancurkan kesehatan keuangan bisnis kecil.
4. Gagal Mengembangkan Perencanaan Strategis.
Terlalu banyak wirausahawan yang mengabaikan proses perencanaan strategis, karena
mereka mengira hal tersebut hanya bermanfaat untuk perusahaan besar saja. Namun,
kegagalan perencanaan biasanya mengakibatkan kegagalan dalam bertahan hidup dan ini
berlaku untuk keduanya usaha besar maupun usaha kecil. Sebab, tanpa suatu strategi
9
yang didefinisikan dengan jelas, sebuah bisnis tidak memiliki dasar yang berkesinambungan
untuk menciptakan dan memelihara keunggulan bersaing di pasar.
5. Pertumbuhan Tak Terkendali
Pertumbuhan merupakan sesuatu yang alamiah, sehat, dan didambakan oleh semua
perusahaan, tetapi pertumbuhan haruslah terencana dan terkendali. Pakar manajemen
Peter Drucker menyatakan bahwa perusahaan yang baru berdiri dapat diperkirakan mengalami
pertumbuhan terlalu pesat dibandingkan dengan basis modal mereka apabila penjualan
meningkat 40 sampai 50 persen. Idealnya, perkembangan harus didanai dari laba ditahan
atau dari tambahan modal pemiliknya, tetapi sebagian besar bisnis mengambil pinjaman
paling tidak untuk sebagian investasi modalnya.
6. Lokasi yang buruk
Untuk bisnis apapun, pemilihan lokasi yang tepat untuk sebagian merupakan suatu seni –
dan untuk sebagian lagi ilmu. Sangat sering, lokasi bisnis dipilih tanpa penelitian,
pengamatan, dan perencanaan yang layak. Beberapa wirausahawan memilih lokasi hanya
karena ada tempat kosong. Akibat ketidaktepanan lokasi ini, penjualan tidak berkembang
dan bisnis tersebut terancam gagal.
7. Pengendalian Persediaan yang Tidak Baik
Umumnya, investasi terbesar yang harus dilakukan manajer bisnis kecil adalah dalam
persediaan, namun pengendalian persediaan adalah salah satu tanggung jawab manajerial
yang paling sering diabaikan. Tingkat persediaan yang tidak mencukupi akan
mengakibatkan kekurangan dan kehabisan stok, yang akhirnya mengakibatkan pelanggan
kecewa dan pergi.
8. Ketidakmampuan Membuat Transisi Kewirausahaan.
Berhasil melewati “tahap awal kewirausahan” bukanlah jaminan keberhasilan bisnis.
Setelah berdiri, pertumbuhan biasanya memerlukan perubahan gaya manajemen yang
secar drastis berbeda. Kemampuan-kemampuan yang tadinya membuat seorang wirausahawan
berhasil seringkali mengakibatkan ketidakefektifan manajerial. Pertumbuhan
mengharuskan wirausahawan untuk mendelegasikan wewenang dan melepaskan kegiatan
pengendalian sehari-hari – sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh banyak
wirausahawan.
10
II.5. Kiat dan kunci sukses dalam berwirausaha
Ada sepuluh kunci sukses menjalani usaha secara umum, yaitu:
1. Pusatkan diri pada apa yang kita inginkan. Prinsip ini merupakan prinsip yang paling
penting. Kita tidak mau gagal dalam berwirausaha, kekuranganpelanggan atau hasil kerja
yang tidak memuaskan.
2. Atasi frustasi. Banyak wirausahawan kecil yang memulai usahanya dengan harapan dapat
mengangkat taraf hidupnya. Memang betul, namun dapat pula menyebabkan masalah.
Kuncilah adalah hadapi semua masalah dan cari solusinya daripada menganggapnya
sebagai tantangan atau ajakan untuk tumbuh.
3. Atasi kebosanan. Hadapilah rasa bosan dengan positif. Sebagian besar wirausahawan
memiliki sifat visioner yang secara konstan muncul dengan gagasan-gagasan yang brilian
dan orang yang memiliki kemampuan yang luar biasa untuk berpikir kreatif.
4. Setiap mengambil keputusan ingatlah selalu “Bagaimana keputusan itu memberi nilai
tambah bagi kehidupan atau usaha kita?” nilai tambah merupakan bahan dasar yang dapat
memberikan kesuksesan keuangan dan memastikan bahwa usaha yang kita jalankan
menawarkan sesuatu yang setiap orang mencarinya.
5. Buatlah setiap keputusan berwirausaha dengan didasari pertanyaan “Bagaimana hal ini
akan memberi nilai tambah kepada pelanggan wirausaha atau pada kehidupan kita?”
6. Ciptakan identitas usaha berdasarkan hasil akhir yang kita tetapkan dari pada berdasarkan
kondisi kita saat ini. Tidak jarang kita menetapkan tujuan yang tinggi. Tetapi tak jarang
menemui kesulitan memahami bagaimana kita mencapainya.
7. Jauhkan pikiran-pikiran sempit dalam diri kita seperti takut ditolak, penghargaan diri (self
esteem) yang rendah, dan kurang fokus sebab hal-hal tersebut akan membesar manakala
kita bekerja sendiri tanpa seorang atasan yang mengawasi kita.
8. Kembangkan pikiran yang memberdayakan dalam diri kita. Kita dapat menjauhkan diri
dari pikiranpikiran sempit dalam diri kita. Namun, bila tidak menggantikannya dengan
pikiran-pikiran yang memberdayakan, kita akan kembali kepikiran-pikiran lama.
9. Ciptakan sumber penghasilan yang beragam. Jangan menyimpan sumber daya kita dalam
satu usaha saja, “Don‟t keep all their eggs in one basket.” Jika kita seorang pelatih,
pertimbangkan untuk mebuat buku kerja dan produk yang berkaitan dengan penghasilan
kita.
11
10. Mintalah bantuan dan nasihat dari mentor dan pelatih. Jika kita ingin membuka bisnis
foto kopi, bertanyalah dulu seluk beluk bisnis itu pada orang yang telah lama malang
melintang dan berhasil dalam bisnis tersebut
Kunci sukses berwirausaha menurut Jan B. King, diantaranya adalah :
1. Kita hanya menjual sebuah produk atau jasa hanya bila menguntungkan.
2. Terus kurangi biaya operasional.
3. Kembangkan produk barang atau jasa baru sambil mempertahankan kualitas produk yang
ada.
4. Ciptakan dan pelihara tingkat kepuasan konsumen pada tingkat paling tinggi.
Kunci Sukses berwirausaha menurut Prijaksono yaitu untuk sukses berwirausaha kita harus
memiliki keberanian untuk mengambil langkah pertama dan senantiasa focus kepada impian kita.
Untuk berubah menjadi seorang wirausahawan yang sukses, ada sepuluh kebiasaan yang perlu
kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari, yaitu :
1. Temukan tujuan hidup kita dan bermimpilah sepanjang waktu.
2. Jangan berhenti berinovasi.
3. Belajar sepanjang hayat.
4. Akumulasikan asset kita
5. Gunakan strategi yang tepat
6. Kembangkan tim kerja kita
7. Sistematisasikan wirausaha kita.
8. Bangun jejaring kerjasama dan aliansi.
9. Jadilah investor cerdas.
10. Beramal dan mengucap syukur.
Kunci sukses berwirausaha menurut Liraz yaitu paling tidak ada empat langkah untuk mencapai
sukses, yakni perencanaan yang tepat, persiapan yang matang, pelaksanaan yang baik, dan tidak
mudah untuk menyerah, menggunakan falsafah untuk menggapai sukses menjadi tips berikut :
1. Ikuti perkembangan jaman. Bergabungkah dalam organisasi yang berkaitan dengan bisnis
kita.
2. Buat rencana keuangan. Catat semua pemasukan dan pengeluaran setiap harinya. Buat
jangka panjang dan jangka pendek.
12
3. Perkirakan aliran uang tunai kita harus bisa memperkirakan aliran uang tunai, paling
tidak untuk tiga bukan kedepan.
4. Bentuk dewan penasehat atau cari tenaga ahli, untuk memberi ide, saran atau kritik
terhadap kita dan produk yang akan ditawarkan.
5. Jaga keseimbangan antara kerja, santai, dan keluarga.
6. Kembangkan jaringan (networking). Tak ada salahnya berkenalan dan bergaul dengan
orang-orang yang berhubungan atau bisa mendukung bisnis kita.
7. Disiplin/motivasi. Aspek terberat dalam dalam usaha adalah disiplin untuk bekerja secara
teratur.
8. Selalu waspada dan siap. Rajin melakukan evaluasi pasar, produk dan sistem pemasaran.
9. Cintai pekerjaan. Miliki sense of belonging pada pekerjaan dan produk yang dihasilkan.
10. Jangan mudah menyerah. Jika ingin cepat berhasil, segeralah bangkit dan belajar dari
kegagalan.
13
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Wirausaha atau kewirausahaan adalah kemampuan untuk berdiri sendiri, berdaulat,
merdeka lahir dan bathin, sumber peningkatan kepribadian, suatu proses dimana orang mengejar
peluang, merupakan sifat mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dituntut untuk mampu
mengelola, menguasai, mengetahui dan berpengalaman untuk memacu kreatifitas.
Dasar untuk menjadi wirausaha yang berkarakter yaitu seseorang harus memiliki :
1. Inovatif
2. Berani mengambil resiko.
3. Terobsesi oleh kesempatan
4. Kreatif
5. Memiliki motif berprestasi
6. Mampu mengerjakan tugas dengan lebih baik.
7. Kesabaran dan kesiapan
8. Tidak menunggu semua ada
9. Memiliki hubungan social yang baik
10. Menyukai apa yang kita lakukan.
11. Menguasai ilmu dalam bidang usaha yang dilakukan.
12. Memiliki modal usaha
13. Amanah dan jujur
14. Mengenali kesempatan
Ada banyak hambatan dalam berwirausaha tetapi kita harus mampu menanggulangi hambatan-
hambatan itu untuk bisa menjadi wirausaha yang sukses.
14
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Ciri-Ciri Wirausaha. http://ssbelajar.blogspot.com/2013/05/ciri-ciri-
wirausaha.html. Diakses tanggal 2 Januari 2015.
Mienyantono. 2013. Pengertian dan Definisi Wirausaha Menurut Para Ahli.
http://lifeskill.staff.ub.ac.id/2013/10/01/pengertian-dan-definisi-wirausaha-menurut-para-
ahli-2/. Diakses tanggal 1 Januari 2015.
Rahmawati, Fajri. 2013. Tantangan Dan Masalah Dalam Berwirausaha.
http://industri18fajrirahmawati.blogspot.com/2013/01/tantangan-dan-masalah-dalam-
berwirausaha.html. Diakses tanggal 2 Januari 2015.
Sugihartono. http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_JEPANG/1963010419
88031-SUGIHARTONO/PERKULIAHAN/Kewirausahaan/Kewirausahaan.pdf. Diakses
tanggal 3 Januari 2015.
Yusron, Ahmad. 2014. Kewirausahaan. http://www.slideshare.net/. Diakses tanggal 3 Januari
2015.
15