makalah fix

20
ANALISIS PUTUSAN NOMOR 675 K/Pdt/2013 TENTANG GUGATAN CLASS ACTION TERHADAP PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI Disusun oleh : Kevin Simamarta (2011200041) Nadia Pricilia Hutabarat (2012200047) Muhamad Yodi Nugraha (2012200188) Dosen : Prof. Dr. Bernadette Mulyati Waluyo, S.H., M.Hum.,.CN.

Upload: inazda-wildan

Post on 06-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Fix

ANALISIS PUTUSAN NOMOR 675 K/Pdt/2013

TENTANG GUGATAN CLASS ACTION TERHADAP PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI

Disusun oleh :

Kevin Simamarta (2011200041)

Nadia Pricilia Hutabarat (2012200047)

Muhamad Yodi Nugraha (2012200188)

Dosen : Prof. Dr. Bernadette Mulyati Waluyo, S.H., M.Hum.,.CN.

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

2014

Page 2: Makalah Fix
Page 3: Makalah Fix

Deskripsi para pihak

1. Tergugat II/Pembanding/Pemohon Kasasi : PT. PLN (PERSERO) Cq. GENERAL MANAGER PT. PLN (PERSERO) PIKITRING JAWA-BALI & NUSA TENGGARA, berkedudukan di Jalan Slamet No. 1 Candi Baru, Semarang. 50232, dalam hal ini diwakili oleh Yusuf Mirand selaku General Manager PT PLN (PERSERO) Unit Induk Pembangunan Jaringan Jawa Bali dalam hal ini memberi kuasa pada Dhoni Martien, S.H, M.H dan kawan-kawan, para Advokat berkantor di jalan Dr. Setia Budi No. 17A Pamulang, Tanggerang Selatan, Banten, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 18 Desember 2012; Pemohon Kasasi dahulu Tergugat II/Pembanding.

2. Tergugat I/ Turut Terbanding: PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA Cq. MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL R.I Cq DIREKTORAT JENDERAL LPE, berkedudukan di Jalan Rasuna Said Blok X2 Kav. 7-8 Kuningan – Jakarta Selatan 12950;

3.Penggugat/ Terbanding/ Termohon Kasasi :

i. MAMAN HERMANA, Jabatan Ketua IKKS – SB;ii. TETENG, Jabatan Koordinator Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten

Bandung.iii. USEP, Jabatan Koordinator Desa Cibodas, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten

Bandung.iv. NANA HIDAYAT, Koordinator Desa Manggung Harja, Kecamatan Ciparay, Kabupaten

Bandung.v. RAHMAT, Koordinator Desa Pakutandang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung.

vi. KOSWARA, Koordinator Desa Ancol Mekar, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung.

vii. DADANG, Koordinator Desa Negla, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung.viii. CUCU, Koordinator Desa Sindang Panon, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung.

ix. MAMAD SODIKIN, Jabatan Koordinator Desa Haur Pugur, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.

x. IBU YANTI, Jabatan Koordinator Desa Ranca Kasumba, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung.

xi. DEDE RUSMANA, Jabatan Koordinator Desa Rancakole, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung.

xii. MAMAN, Jabatan Koordinator Desa Mekar Sari, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung.

xiii. YUYUN SOPARI, Jabatan Koordinator Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.Dalam hal ini kesemuanya memberi kuasa kepada MH Bahrul Hidayat, S.H dan Heri Haerul Kusdinar, S.H, para Advokat, berkantor di Jalan Bojong Raya Nomor 25 Holis, Kota Bandung, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggan 10 Januari 2013.

Page 4: Makalah Fix

KASUS POSISI

Pada tahun 1996, para Tergugat ( PT. PLN (PERSERO) Cq. GENERAL MANAGER PT. PLN (PERSERO) PIKITRING JAWA-BALI & NUSA TENGGARA ) telah mendirikan proyek Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 500 KV jalur dua yang melintangi wilayah Kabupaten Bandung, proyek tersebut ternyata melintasi tanah dan bangunan milik warga dan termasuk tanah dan bangunan milik Para Penggugat sehingga menyebabkan kerugian tersendiri bagi warga dan para penggugat yang tanah dan bangunannya terlintasi oleh jalur proyek tersebut, dikarenakan terjadi kerugian, para pemegang usaha jasa ketenagalistrikan wajib memberikan ganti rugi sebelum melaksanakan pekerjaannya yang dimana para pemegang usaha tersebut sama sekali tidak memberikan ganti rugi dalam bentuk apapun hingga proyek selesai dibuat. Warga beserta para penggugat di tahun 2011 sebenarnya telah mengajukan penyelesaian perkara dengan menggunakan cara mediasi atau musyawarah, namun para pemegang usaha menolak hal tersebut dan ingin menyelesaikan perkara melalui jalur hukum, sehingga para warga yang diwakilkan oleh perwakilan class action masyarakat yang dirugikan atas kasus ini mendaftarkan perkara ini ke Pengadilan Negeri Bale Bandung. Pada tahun 2011 keluarlah putusan No. 74/Pdt.G/2011/PN.BB yang memenangkan pihak dari warga dan para wakil kelas, lalu di tahun selanjutnya para tergugat menyatakan banding sehingga di tahun 2012 keluarlah putusan No.463/Pdt/2011/PT.Bdg yang ternyata malah menguatkan putusan judex facti, lalu tidak puas dengan kekalahan di dua pengadilan sebelumnya, pembanding di Pengadilan Tinggi Bandung mengajukan permohonan kasasi dan di tahun 2013 keluarlah putusan No. 675/K/Pdt/2013 yang menyatakan pembanding berada di pihak yang kalah dan wajib membayar seluruh biaya perkara dalam tingkat kasasi dan memenuhi seluruh putusan yang diputus oleh judex facti.

DASAR GUGATAN PENGADILAN NEGERI (PIHAK PENGGUGAT CLASS ACTION)

Bahwa menurut Undang-undang; pemegang usaha jasa ketenagalistrikan wajib memberikan ganti rugi sebelum melaksanakan pekerjaannya seperti yang di atur oleh UndangUndang Kelistrikan Nomor 15 Tahun 1985 Pasal 2, yang diganti oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2002 Pasal 35 dan diubah oleh Undang-Undang Nomor 30 tahun 2009 Pasal 30 tentang Ketenagalistrikan;

Bahwa sampai gugatan ini dibuat, para Penggugat dan sebagian banyak; warga Desa Panenjoan (Kecamatan Cicalengka), Desa Cibodas (Kecamatan Solokan Jeruk), Desa Langen Sari (Kecamatan Solokan Jeruk), Desa Mangun Harja (Kecamatan Ciparay), Desa Paku Tandang (Kecamatan Ciparay), Desa Mekar Laksana (Kecamatan Ciparay), Desa Aneol Mekar (Kecamatan Arjasari), Desa Negla (Kecamatan Banjaran), Desa Sindang Panon (Kecamatan Banjaran) yang tanah dan bangunannya terlintasi proyek Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 500 KV Jalur Dua tidak pernah menerima ganti rugi dalam bentuk apapun;

Page 5: Makalah Fix

Sehingga total Luas Tanah yang terlewati jalur SUTET di 14 Desa adalah sebagai berikut:NO Nama Desa Luas Tanah/M2

1 Desa Nanjung 32793 2 Desa Panenjoan 680 3 Desa Haur Pugur 1426 4 Desa Rancakasumba 840 5 Desa Mekar sari 98.0 6 Desa Cibodas 14166 7 Desa Langen Sari 18956 8 Desa Mangun Harja 7357 9 Desa Pakutandang 13705 10 Desa Mekarlaksana 3683 11 Desa Neglasari 13859 12 Desa Sindang panon 5286 13 Desa Ancol Mekar 1125 14 Desa Rancakole 1671

Total : 116527

Bahwa warga 14 Desa tersebut diatas pada umumnya, serta Para Penggugat pada khususnya; merasa sangat dirugikan sekali serta berkeberatan terhadap adanya proyek yang melintasi tanah dan bangunan milik warga dan para Penggugat tersebut; Apalagi sampai saat ini para Penggugat belum mendapatkan ganti rugi apapun.

Bahwa perbuatan para Tergugat dalam mendirikan proyek Sutet 500 KV jaringan dua yang melintasi tanah dan bangunan milik para Penggugat adalah merupakan Perbuatan Melawan Hukum karena belum memberikan ganti rugi sebagaimana mestinya.

Bahwa para Penggugat telah berusaha untuk dapat duduk bersama dengan para Tergugat guna membicarakan dan menyelesaikan permasalahan ini, namun para Tergugat malah menyarankan agar para Penggugat memilih jalur hukum.

Bahwa para Penggugat telah mengalami kerugian baik materil maupun imateril akibat proyek Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 500 KV yang dibangun oleh para Tergugat ;

Kerugian Materiil :

1) Kerugian dari Kepemilikan Tanah dan nilai ekonomis tanah.Tanah yang diatasnya terlintangi jalur Sutet tidak dapat dipergunakan lagi secara sempurna sesuai hak keperdataan atas tanah tersebut dimana para Penggugat meminta Ganti Rugi Atas Tanah

Page 6: Makalah Fix

tersebut Per m2 adalah sebesar 116.527 m2 X Rp300.000,00 = Rp34.958.100.000,00 (tiga puluh empat miliar sembilan ratus lima puluh delapan juta seratus ribu rupiah );

2)Kerugian Dari Sudut Kesehatan Masyarakat.Banyak peneliti yang ahli dibidangnya menyatakan jaringan transmisi tegangan tinggi dapat menyebabkan sakit kepala, gangguan tidur, lesu, menurunnya libido, kanker dan lekeumia, ganti rugi untuk biaya kesehatan serta adanya asuransi atau jaminan kesehatan untukmasing-masing Penggugat adalah sebesar Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) per desa dimana ada 14 (empat belas) desa sehingga jumlahnya adalah = Rp250.000.000,00 x 14 =Rp3.500.000.000.00 (tiga miliar lima ratus juta rupiah);

Kerugian Immateriil

Kerugian dari segi psikologis :

Dengan adanya Proyek Sutet 500 KV jalur dua yang melintasi tanah dan bangunan milik para Penggugat telah menimbulkan rasa tidak aman, tidak para Penggugat dan keluarganya, setidak-tidaknya seperti:

• Kekhawatiran kabel jaringan akan putus seketika;• Kekhawatiran akan tersambar petir;• Kekhawatiran pondasi tower akan terganggu dan runtuh akibat penggalian tanah dan pengeboran air tanah yang tidak terawasi;• Kekhawatiran akan terjangkit penyakit-penyakit yang mematikan;• Serta karena jaringan Sutet 500 KV tersebut menimbulkan suara yang sangat mengerikan apalagi pada saat malam hari anginkencang dan hujan besar;

Para Penggugat memohon ganti rugi atas segala kerugian immaterial tersebut masing-masing Penggugat sebesar Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) sehingga jumlah ganti rugi secara keseluruhan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah);

10.Bahwa dengan demikian jumlah kerugian yang dialami oleh para Penggugat dan dituntutkan kepada para Tergugat baik materiil maupun imateriil adalah sebesar:

Ganti rugi materiil: Rp34.968.900.000,00 + Rp3.500.000.000,00 =Rp38.468.900.000,00

Ganti rugi immateriil: Rp10.000.000.000,00

Total: Rp48.468.900.000,00 (empat puluh delapan miliar empat ratus enam puluh delapan juta sembilan ratus ribu rupiah)

Dengan mekanisme pembayarannya langsung dibayarkan kepada para koordinator yang jumlahnya disesuaikan dengan luas tanah setiap desanya yang terlintangi oleh proyek Saluran Udara Tegangan EkstraTinggi 500 KV jalur dua;

Page 7: Makalah Fix

Bahwa apabila para Tergugat tidak dapat memenuhi tuntutan para Penggugat maka mohon kiranya proyek Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 500 KV jalur dua yang melintasi tanah dan bangunan milik para Penggugat mohon dipindahkan saja dan melintasikepada daerah-daerah yang tidak terdapat bangunan berpenghuni;

PETITUM PARA PENGGUGAT :

Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas para Penggugat mohon kepada Pengadilan Negeri Bale Bandung agar memberikan putusan sebagai berikut:

Primair:

1. Mengabulkan gugatan para Penggugat seluruhnya;

2. Menyatakan para Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum;

3. Menghukum para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar ganti

rugi sebesar:

Ganti Rugi Materiil: Rp34.968.900.000,00 + Rp3.500.000.000,00 = Rp38.468.900.000,00

Ganti Rugi Immateriil: Rp10.000.000.000,00

Total: Rp48.468.900.000,00 (empat puluh delapan miliar empat ratus enam puluh delapan juta sembilan ratus ribu rupiah);

4. Menghukum para Tergugat untuk memindahkan proyek Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 500 KV jalur dua ke daerah-daerah/lokasi yang tidak berpenghuni; seandainya tidak mampu membayar tuntutan ganti rugi yang diajukan oleh Para Penggugat;

5. Menghukum para Tergugat untuk meminta maaf kepada para Penggugat satu halaman penuh di tiga koran harian terkenal di Jawa Barat selama tiga hari berturut-turut;

6. Menghukum para Tergugat untuk membayar uang paksa sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) per hari setiap keterlambatannya;

7. Menghukum para Tergugat untuk membayar biaya yang timbuI dalam perkara ini secara tanggung renteng;

8. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun adaupaya verzet, Banding dan Kasasi (uitvoerbaar bij voorraad);

Page 8: Makalah Fix

Subsidair

Dalam Peradilan yang baik, mohon keadilan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

EKSEPSI TERGUGAT I

Adapun eksepsi yang dilayangkan oleh Tergugat I PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA Cq. MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL R.I Cq DIREKTORAT JENDERAL LPE yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Gugatan para Penggugat Kabur (obscuur libel) yang dimana gugatan Para Penggugat tidak disusun secara sistematis dan cermat, menjadikan gugatan tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard) karena Para Penggugat tidak memiliki kualitas untuk mengajukan gugatan perwakilan/kelompok, karena berdasarkan Pasal 1 Huruf a PERMA Nomor 1 tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok ini tidak sesuai dengan kapasitas yang dibawa Penggugat, karena Penggugat memposisikan diri pada dua posisi berbeda, yaitu disatu sisi mengatasnamakan Pengurus suatu organisasi IKKS, dan disisi lain bertindak sebagai Perwakilan suatu kelompok masyarakat tertentu.

2. Gugatan Kurang Pihak, yang dimana terdapat beberapa kabupaten yang tidak memiliki koordinator, yang dimana kabupaten-kabupaten tersebut adalah diluar Kabupaten Bandung.

3. Gugatan Salah Alamat, dimana Para Penggugat menempatkan Tergugat I yang dimana Dirjen Ketenagalistrikan (dahulu masih Dirjen LPE) didalilkan sebagai pihak yang melaksanakan pembangunan tersebut, dimana tugas sebenarnya dari Dirjen Ketenagalistrikan hanya merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang Ketenagalistrikan.

4. Surat Gugatan yang diajukan Para Penggugat tidak memenuhi kriteria surat gugatan perwakilan kelompok sebagaimana dipersyaratkan dalam PERMA Nomor 1 tahun 2002 diantaranya tidak adanya tuntutan atau petitum tentang ganti rugi harus dikemukakan secara jelas dan rinci.

EKSEPSI TERGUGAT II

Berikut ini eksepsi yang diajukan oleh Tergugat II PT. PLN (PERSERO) Cq. GENERAL MANAGER PT. PLN (PERSERO) PIKITRING JAWA-BALI & NUSA TENGGARA diantaranya :

1. Gugatan Para Penggugat Tidak Memenuhi Syarat Formil dengan alasan tidak jelasnya anggota kelompok yang terdiri dari wakil kelompok, lalu selanjutnya tidak terdapat kesamaan fakta atau dasar hukum antara wakil kelompok dengan anggota kelompok dalam

Page 9: Makalah Fix

pengajuan gugatan class action ini, lalu tidak adanya kesamaan kepentingan dan kesamaan tujuan karena setiap daerah memiliki nilai jual tanah yang berbeda-beda.

2. Gugatan Para Penggugat Kabur dan Tidak Jelas (obscuur libel) dengan alasan bahwa Tergugat II tidak pernah menggunakan istilah Jalur maupun Jalur 11 sebagaimana yang didalilkan oleh Para Penggugat sebagaimana tertera didalam posita perkara a quo.

PUTUSAN PENGADILAN NEGERI BALE BANDUNG

Menolak eksepsi Tergugat I, dan II untuk seluruhnya;

Dalam Pokok Perkara :

1. Menerima dan mengabulkan gugatan Perwakilan Kelompok dari Para Penggugat untuk sebagian.

2. Menyatakan Tergugat I dan Tergugat II melakukan perbuatan melawan hukum.

3. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng untuk membayar ganti rugi kepada Para Penggugat :

Kerugian Materiil sebesar Rp.1.044.050.000,00 (satu miliar empat puluh empat juta lima puluh ribu rupiah) berupa pemberian kadedeuh dalam bentuk dana tali asih kepada para Penggugat sebanyak 313 orang langsung ke alamat KTP melalui wesel pos atau sejenisnya.

Kerugian Imateriil sebesar Rp.3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) dengan ketentuan jumlah tersebut dibagi sama rata antara para Penggugat sebanyak 782 orang.

4. Menghukum Tergugat I, dan Tergugat II untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara secara tanggung renteng sebesar Rp. 16.433.000,00 (enam belas juta empat ratus tiga puluh tiga ribu rupiah).

5. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya.

PUTUSAN PENGADILAN TINGGI BANDUNG

Majelis hakim Pengadilan Tinggi Bandung memutuskan untuk menguatkan putusan Judex Facti (Pengadilan Negeri).

Page 10: Makalah Fix

DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG (PT. PLN (PERSERO)

Ad.1 Judex Facti Telah Salah Dan Keliru Dalam Menerapkan Hukum Dengan Mengabaikan Ketidakberwenangan Pengadilan Negeri Bale Bandung Secara Kompetensi Relatif;

Bahwa dalam perkara aquo, Judex Facti tingkat banding dan tingkat pertama sama sekali tidak mempertimbangkan ketidakberwenangan Pengadilan Negeri Bale Bandung/Judex Facti tingkat pertama tidak memiliki wewenang/ kompetensi relatif mengadili perkara aquo, hal ini didasari oleh alasan berikut :

Bahwa dalam hal ada lebih dari seorang Tergugat masing-masing bertempat tinggal dalam wilayah pengadilan negeri yang berbeda-beda, menurut pasal 118 HIR, penggugat dapat mengajukan di Pengadilan Negeri dimana salah seorang tergugat bertempat tinggal, (vide putusan No.261 K/Sip/1973)

Bahwa dalam perkara aquo, ternyata Tergugat I berkedudukan di Jakarta, dan Tergugat II berkedudukan di Semarang- Jawa Tengah.

Bahwa berdasarkan hal tersebut maka sesungguhnya para penggugat hanya dapat mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri yang dalam yurisdiksi di satu alamat tergugat;

Bahwa dalam perkara a quo ternyata para penggugat mengajukan gugatan kepada Pengadilan Negeri Bale Bandung, yang sesungguhnya tidak memiliki wewenang untuk mengadili perkara a quo, oleh karena tidak memenuhi syarat kompetensi relatif;

Bahwa berdasarkan uraian diatas, maka sudah cukup menurut hukum bagi Judex Juris untuk menyatakan membatalkan Putusan Judex Facti tingkat banding, dan mengadili perkara a quo dengan amar: Menolak seluruh gugatan para Termohon Kasasi I/Para Terbanding I/Para Penggugat;

Ad2.Judex Facti telah salah dan keliru dalam menerapkan hukum pembuktian dalam menilai bukti-bukti surat dari para Termohon Kasasi/Para Penggugat yang hanya berupa Photo copy;

Bahwa dalam perkara a quo, Judex Facti tingkat Banding dan Tingkat Pertama telah keliru dan salah dalam menerapkan hukum pembuktian dalam menilai bukti-bukti surat yang diajukan para Termohon Kasasi I yang ternyata hanya berupa Photo Copy;

Bahwa Sesungguhnya nyata-nyata dalam perkara a quo, bukti-bukti surat yang diajukan oleh Para Termohon Kasasi I/Para Penggugat adalah merupakan bukti surat berupa Photo Copy yang tidak ditunjukkan/diperlihatkan aslinya di muka sidang, sehingga bukti surat tersebut tidak sah sebagai alat bukti surat dan sudah seharusnya untuk tidak dipertimbangkan, hal ini didasari oleh alasan-alasan berikut:

Page 11: Makalah Fix

i. Bahwa seluruh bukti-bukti surat yang diajukan oleh Para Penggugat/Para Termohon Kasasi I, ternyata seluruhnya merupakan bukti-bukti Photo Copy yang tidak ditunjukkan dan tidak diperlihatkan aslinya.

ii. Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka sudah cukup menurut hukum bagi Judex Juris untuk menyatakan membatalkan Putusan Judex Facti tingkat banding, dan mengadili perkara a quo dengan amar: Menolak seluruh gugatan para Termohon Kasasi I/para Terbanding I/para Penggugat;

Ad.3 Judex Facti Telah Salah Dan Keliru Dalam Mengabulkan Dalil Gugatan para Penggugat/para Termohon Kasasi I Karena Tidak Didasari Oleh Pertimbangan Putusan Yang SaksamaICukup (Onvoldoende Gemotiveerd)

Bahwa dalam dalam pekara a quo, Judex Facti tingkat banding dan tingkat pertama telah keliru dan salah dalam menerapkan hukum dalam mengabulkan gugatanPara Penggugat dengan tanpa didasari oleh pertimbangan putusan yang seksama/cukup (onvoldoende gemotiveerd), hal ini didasarkan oleh alasan berikut:

Bahwa Judex Facti menyatakan bahwa terdapat 313 orang warga yang belum menerima uang tali asih/kadedeuh, sehingga menghukum Pemohon Kasasi untuk membayarkan uang tali asih/ kadedeuh kepada 313 orang warga tersebut;

• Bahwa pertimbangan hukum tersebut nyata-nyata keliru, karena tidak didasari oleh pertimbangan yang saksama dan cukup. Sudah seharusnya, Judex Facti menguji terlebih dahulu, yaitu:

• Apakah benar 313 orang warga tersebut adalah penduduk baru yang datang setelah Sutet 500 kv dibangun;

• Apakah 313 orang warga tersebut merupakan ahli waris dan atau anakdari warga yang telah tinggal lebih dahulu di wilayah yang bersangkutan;

• Apakah 313 orang warga tersebut sebelumnya telah menerima ganti rugi

Apakah 313 orang warga tersebut sebelumnya telah menerima ganti rugi atau tali asih/kompensasi, dikarenakan adanya kesimpangsiuran di tengah masyarakat mengenai kedua istilah tersebut dan kecenderungan mencampuradukkan bahwa setiap warga menerima kedua bentuk gantirugi tersebut;

Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka sudah cukup menurut hukum bagi Judex Juris untuk menyatakan membatalkan Putusan Judex Facti tingkat banding, dan mengadili perkara a quo dengan amar: Menolak seluruh gugatan para Termohon Kasasi/Terbanding I/para Penggugat

Ad.4 Judex Facti Telah Salah Dan Keliru Dalam Menerapkan Hukum Membuktian Dengan Mengabaikan Bukti-Bukti Surat Yang Diajukan Pemohon Kasasi/Tergugat II/Pembanding

Page 12: Makalah Fix

Bahwa dalam perkara a quo, Judex Facti tingkat banding dan tingkat pertama telah keliru dan salah dalam menerapkan hukum membuktikan dengan mengabaikan bukti-bukti surat yang diajukan Pemohon Kasasi/Tergugat II, halini didasarkan oleh alasan berikut :

●Bahwa Pemohon Kasasi/Pembanding semula Tergugat II pada saat di persidangan telah memberikan alat bukti berupa fotocopy Daftar Nominatif Pembayaran Tali Asih/Kompensasi dan Surat Pernyataan Warga yang terlampir dalam bukti T.II-6.1 sampai T.lI-6.8. Bahwa sesuaidalam Pasal 164 Het Herzien Inlandsch Reglement (“HIR”) jo. Pasal 1866 KUHPerdata, alat bukti dalam peradilan perdata adalah:

a) bukti tertulis;

b) bukti saksi;

c) persangkaan;

d) pengakuan;

e) sumpah

●Bahwa bukti tertulis yang dimiliki Pemohon Kasasi adalah bukti yang nilai kekuatan pembuktiannya berada di atas bukti saksi yang dimiliki para Penggugat/Para Terbanding I/Para Termohon Kasasi I sehingga seharusnya lebih dipertimbangkan oleh Judex Facti;

• Bahwa berdasarkan Pasal 1866 KUHPerdata di atas dapat disimpulkan bahwa kekuatan bukti tertulis T.lI-6.1 sampai T.II-6.8 berupa bukti Pembayaran Tali Asih/Kompensasi yang telah diverifikasi oleh TimFPMPPS yang diserahkan langsung kepada Warga yang berada dalam daftar Nominatif, serta dikuatkan oleh Surat pernyataan Warga tertanggal 11 Januari 1999 yang ditandatangani langsung oleh Perangkat Desa setempat yang diserahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Bale Bandung. Sehingga dengan demikian, bukti yang dimiliki oleh Pemohon Kasasi lebih tinggi nilai pembuktiannya secara formil dari pada bukti saksi Heri Susanto Boas yang dihadirkan oleh Para Termohon Kasasi I yang justru menyatakan hal yang berlawanan

●Bahwa dengan adanya bukti tertulis berupa Surat Keputusan MenteriEnergi dan Sumber Daya Mineral Nomor 121-12/20/600.4/2009 tentangPembentukan Tim FPMPPS yang pada akhirnya mengeluarkan kebijakan pemberian Tali Asih kepada Warga berdasarkan Daftar Nominatif yang diserahkan oleh Perangkat Desa kepada Tim FPMPPS untuk diverifikasi oleh Termohon Kasasi, sesungguhnya telah membuktikan bahwa Pemohon Kasasi/Pembanding semula Tergugat II sudah melaksanakan Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 121-12/20/ 600.4/2009 tentang Pemberian Tali Asih/Kompensasi berdasarkan surat kesepakatan dan pernyataan warga yang disetujui oleh Perangkat Desa dan Pihak PT. PLN (Persero) sebagai Juru Bayar. Dengan adanya bukti yang dimiliki Pemohon Kasasi tersebut, maka terbukti bahwa para Termohon Kasasi I/para Terbanding I/para Penggugat telah tidak lagi memiliki hak untuk mengajukan gugatan a quo dan bahkan sudah

Page 13: Makalah Fix

sepatutnya harus dikualifikasi sebagai Perbuatan Melawan Hukum, sehingga tidak patut dan tidak layak gugatan dikabulkan oleh Pengadilan Negeri Bale Bandung dan dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Bandung;

●Berdasarkan alat-alat bukti surat dan saksi yang diajukan Para Termohon Kasasi I/para Terbanding I/para Penggugat, maka sudah dapat dijadikan alasan hukum untuk menyatakan bahwa seluruh dalil-dalil gugatan a quo tidak beralasan hukum dan tidak terbukti, sehingga oleh karenanya gugatan aquo sudah cukup dan patut untuk ditolak atau setidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;

Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka sudah cukup menurut hukum bagi Judex Juris untuk menyatakan membatalkan Putusan Judex Facti tingkat banding, dan mengadili perkara a quo dengan amar: Menolak seluruh gugatan para Termohon Kasasi I/para Terbanding I/para Penggugat.

PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG

Mahkamah Agung berpendapat bahwa alasan-alasan kasasi yang diajukan tidak dapat dibenarkan karena Judex Facti tidak salah dalam menerapkan hukum dengan pertimbangan :

1. Gugatan Class Action tersebut memiliki kesamaan fakta dan kesamaan dasar hukum serta kesamaan jenis tuntutan diantara kelompok dan anggota kelompoknya.

2. Berdasarkan bukti P.1 s/d P.16 terdapat 782 orang yang tanah dan rumahnya terlintasi sutet dan belum menerima ganti rugi dalam bentuk tali asih dengan total 313 anggota kelompok.

3. Benar adanya dikarenakan sutet tersebut menjadikan nilai tanah dan bangunan menurun.

PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG

1. Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PT. PLN (PERSERO) Cq. GENERAL MANAGER PT. PLN (PERSERO) PIKITRING JAWA-BALI & NUSA TENGGARA.

2. Menghukum Pemohon Kasasi/Tergugat II/Pembanding untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sejumlah Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).

Page 14: Makalah Fix

ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG

1. Didalam pertimbangan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/Tergugat II/Pembanding yang menyatakan bahwa terjadi pengabaian terhadap kompetensi relatif dari Pengadilan Negeri Bale Bandung dimana Tergugat I bertempat di Jakarta dan Tergugat II bertempat di Semarang-Jawa Tengah, namun gugatan dilangsungkan di Pengadilan Negeri Bale Bandung yang jelas pengadilan tersebut tidak berwenang untuk mengadili perkara tersebut, namun hal tersebut tidak dipertimbangkan kembali oleh Mahkamah Agung yang dimana berdasarkan Pasal 123 ayat (1) HIR jo. SEMA No. 4 Tahun menyatakan bahwa apabila gugatan :

1. gugatan tidak memiliki dasar hukum;

2. gugatan error in persona dalam bentuk diskualifikasi atau plurium litis consortium;

3. gugatan mengandung cacat atau obscuur libel; atau

4. gugatan melanggar yurisdiksi (kompetensi) absolute atau relatif dan sebagainya.

Maka seharusnya gugatan tersebut dianggap cacat formil (surat kuasa, error in persona, obscuur libel, premature, kedaluwarsa, ne bis in idem), putusan yang dijatuhkan harus dengan jelas dan tegas mencantumkan dalam amar putusan: menyatakan gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard/NO).

2. Dikarenakan kami tidak mendapatkan dokumen putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung, jadi kami menganalisis berdasarkan dua kemungkinan, perihal pembuktian yang dijadikan pertimbangan dalam kasasi, pihak pemohon kasasi menyatakan bahwa alat bukti yang diajukan termohon kasasi tidak lebih kuat dibandingkan alat bukti yang sudah diberikan oleh pemohon, karena alat bukti yang diajukan termohon kasasi hanyalah berbentuk photo copy fotocopy Daftar Nominatif Pembayaran Tali Asih/Kompensasi dan Surat Pernyataan Warga yang terlampir dalam bukti T.II-6.1 sampai T.lI-6.8.

Pengaturan tentang alat bukti berupa salinan atau Photo Copy tersebut tertera didalam pasal 1888 KUHPerdata menyatakan bahwa "Kekuatan pembuktian suatu bukti tulisan adalah pada akta aslinya. Apabila akta yang asli itu ada, maka salinan-salinan serta ikhtisar-ikhtisar hanyalah dapat dipercaya, sekadar salinan-salinan serta ikhtisar-ikhtisar itu sesuai dengan aslinya, yang mana senantiasa dapat diperintahkan mempertunjukkannya” lalu diperkuat dengan adanya kaidah yang dikeluarkan didalam praktik pengadilan melalui Putusan MA No.: 3609 K/Pdt/1985 yang menyatakan bahwa “Surat bukti fotokopi yang tidak

Page 15: Makalah Fix

pernah diajukan atau tidak pernah ada surat aslinya, harus dikesampingkan sebagai surat bukti.” Berdasarkan hal tersebut kita perlu melihat bahwa Mahkamah Agung tetap menggunakan bukti yang diajukan oleh Para Penggugat yang hanya berupa Photo Copy, ada kemungkinan bahwa yang diajukan Para Penggugat terdapat surat aslinya sehingga hakim tetap menggunakan Photo Copy tersebut sebagai alat bukti. Namun apabila memang Para Penggugat tidak dapat membuktikan surat aslinya, seharusnya majelis hakim Mahkamah Agung mengesampingkan alat bukti tersebut.