makalah fisika sehari-hari

22
PRINSIP KERJA MONITOR TV A. Sejarah Perkembangan Monitor TV 1884 – Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis. 1888 – Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal liquid crystals, yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian. 1897 – Tabung Sinar Katoda CRT pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi dassar televisi layar tabung. 1900 – Istilah ”Televisi” pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris. 1907 – Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.

Upload: muhammad-syarif-sas

Post on 19-Jan-2016

527 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas mata kuliah fisika sehari-harijudul: monitor TV

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Fisika Sehari-hari

PRINSIP KERJA MONITOR TV

A. Sejarah Perkembangan Monitor TV

1884 – Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar

elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop elektrik

dengan resolusi 18 garis.

1888 – Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan

kristal liquid crystals, yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD.

Namun LCD baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.

1897 – Tabung Sinar Katoda CRT pertama diciptakan ilmuwan

Jerman, Karl Ferdinand Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila

terkena sinar. Inilah yang menjadi dassar televisi layar tabung.

1900 – Istilah ”Televisi” pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl

dari Rusia pada acara International Congress of Electricity yang pertama

dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.

1907 – Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah

menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.

1927 – Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat

mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya

tentang ”image dissector tube menjadi dasar kerja televisi.

1929 – Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung

katoda yang dinamakan ”kinescope”. Temuannya mengembangkan teknologi

yang dimiliki CRT.

1940 – Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi

mencapai 343 garis.

1958 – Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai

tampilan dikemukakan Dr. Glenn Brown.

Page 2: Makalah Fisika Sehari-hari

1964 – Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali

diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry

Weber.

1967 – James Fergason menemukan teknik ”twisted nematic”, layar

LCD yang lebih praktis.

1968 – Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA]yang

dipimpin George Heilmeier.

1975 – Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar

plasma berwarna.

1979 – Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan

tampilan jenis baru ”organic light emitting diode” (OLED). Sejak itu, mereka

terus mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan

Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan ”thin film transfer”

yang ringan.

1981 – Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi

HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis.

1987 – Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display

pertama kali.

1995 – Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek

layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang

lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian megadakan riset dengan

investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.

Dekade 2000- Masing-masing jenis teknologi layar semakin

disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk

terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.

Page 3: Makalah Fisika Sehari-hari

B. TV Monitor CRT

Tabung sinar katode (bahasa Inggris: cathode ray tube atau CRT),

ditemukan oleh Karl Ferdinand Braun, merupakan sebuah tabung penampilan

yang banyak digunakan dalam layar komputer, monitor video, televisi dan

oskiloskop. CRT dikembangkan dari hasil kerja Philo Farnsworth yang

dipakai dalam seluruh pesawat televisi sampai akhir abad 20, dan merupakan

dasar perkembangan dari layar plasma, LCD dan bentuk teknologi TV

lainnya

1. Bagian-bagian monitor CRT

2. Prinsip Kerja Monitor CRT

Versi paling awal CRT adalah sebuah dioda katode-dingin, sebuah

modifikasi dari tabung Crookes (lihat sinar-X) dengan layar dilapisi fosfor,

kadangkala dinamakan tabung Braun. Versi pertama yang menggunakan

kathoda panas dikembangkan oleh J.B. Johnson (yang merupakan asal istilah

noise Johnson) dan H.W. Weinhart dari Western Electric dan menjadi produk

komersial pada 1922.

Sinar katode adalah aliran elektron kecepatan tinggi yang dipancarkan

dari katode yang dipanasi oleh elemen pemanas (heater) didalam sebuah

tabung vakum. Dalam tabung sinar katode, elektron-elektron secara terarah,

diarahkan menjadi pancaran elektron, dan pancaran elektron ini difokuskan

dengan alat "defleksi yoke" oleh medan magnetik untuk diarahkan kearah

Page 4: Makalah Fisika Sehari-hari

posisi Horisontal dan Vertikal untuk men"scan" permukaan di ujung pandang

(anode), yang sebaris dengan bahan berfosfor (biasanya berdasar atas logam

transisi atau rare earth. Ketika elektron menyentuh material pada layar ini,

maka elektron akan menyebabkan timbulnya cahaya. Untuk keperluan layar

CRT ini supaya fosfor berpendar atau bercahaya diperlukan tegangan tinggi

yaitu sekitar 25 Kilo Volt sampai 27 Kilo Volt dibangkitkan oleh alat yang

bernama Flyback.

Sebelum elektron ini menyentuh fosfor, dilayar tabung kaca elektron-

elektron itu menembus pelat yang sangat tipis yang berlobang-lobang disebut

skrin yang hampir sama luasnya dengan lebar layar tabung untuk

memfokuskan tiga bintik warna RGB ( Red, Green, Blue ) untuk tabung layar

warna. Pelat logam ini sangat tipis dan peka terhadap mangnit, jika magnet

kuat akan mengubah bentuk pelat ini sehingga tidak rata dan terjadilah warna

yang semburat dan acak kerena tembakan elektron tidak terfokus pada ketiga

titik bintik-bintik RGB, dan kejadian ini disebut degausing.

Apa bila lapisan katoda dipanasi maka permukaan katoda dengan

mudah melepaskan electron-electronya.Dalam teori listrik yang bisg berpinda

atau bergerak adalah electron.Bagian electron guns akan menembakkan

elektron sesuai inputan,apabilah electron ini bertabrakan dengan lapisan

fosfot yang berada di bagian depan CRT (screen) fosfor tertembak,elektron

akan berpendar,maka kita melihat warna didepan TV.Tabung elektron-

elektron ini tentu saja tidak asal-asalan ditembakkan begitu saja,namun

terlebih dahulu di defleksikan oleh deflection yoke.itulah proses dasar

pembentukan gambar pada TV.

3. Kerusakan pada monitor CRT

Kerusakan pada monitor sangat beragam, bergantung pada merk dan

umur dari monitor tersebut. Beberapa jenis kerusakan yang sering di jumpai

dalam penggunaan monitor jenis CRT adalah sebagai berikut:

1) Mati total, pengecekan awal bisa di lakukan pada daerah power supply,

tegangan output trafo converter, dan blok horizontal. Kerusakan ini bisa

di sebabkan oleh fuse AC power yang putus, kerusakan pada power

Page 5: Makalah Fisika Sehari-hari

supply, kerusakan pada salah satu tegangan DC converter, atau pada blok

horizontal output.

2) Monitor tidak ada gambar, bisa melakukan pengecekan pada daerah

osilator, blok horizontal, blok video, melakukan pengecekan tegangan DC

secara menyeluruh, dan melakukan solderan ulang pada bagian-bagian

yang mengalami panas tinggi, seperti blok horizontal dan video.

3) Tampilan warna gambar tidak lengkap, seperti gambar kuning atau merah.

Ini bisa di sebabkann oleh kerusakan pada kabel signal/VGA, dan juga

pada bagian blok video. Periksa solderan pada blok video, dan cek apakah

ada komponen yang mati/rusak.

4) Gambar gelap, ini bisa di sebabkan dari tabung/CRT yang sudah terlalu

lama di pakai (usia CRT tua), sehingga filamen CRT sudah lemah, bisa di

akali dengan mencangkok tegangan heater 6.3 volt, dengan cara

menginduksikan tegangan heater pada trafo FBT atau trafo converter.

Gambar gelap bisa juga di sebabkan oleh kerusakan pada elco/capasitor

heater.

5) Size gambar tidak normal, bisa terlalu lebar atau kecil di tengah, biasanya

di sebabkan karena transistor pada bagian horizontal rusak.

4. Perawatan Monitor CRT

Berikut tips-tips yang harus diperhatikan agar monitor CRT lebih

awet dan tahan lama.

1) Tidak dibenarkan menutup dengan kain, plastik pada ventilasi udara

monitor ini dikarenakan monitor merupakan alat elektronik yang juga

menghasilkan panas, jadi panas yang dihasil akibat proses kerja sebuah

monitor harus dibuang atau dikeluarkan melalui lobang ventilasi udara,

sehingga ventilasi udara ini tidak boleh ditutup selama kita menggunakan

monitor tersebut. Bila ingin menutup monitor agar terhindar dari

debusebaiknya dilakukan setelah pekerjaan selesai dan monitor sedang

tidak digunakan (mati).

2) Hindari meletakkan benda cair di atas monitor karena benda cair

merupakan penghantar listrik yang baik sehingga apabila benda cair

Page 6: Makalah Fisika Sehari-hari

tersebut tumpah ke dalam monitor menyebabkan adanya hubungan pendek

yang berakibat pada rusaknya komponen elektornik di dalam monitor.

3) Bersihkan selalu debu-debu yang melekat pada bagian luar monitor

sesering mungkin agar mengurangi masuknya debu ke dalam monitor.

Debu juga memiliki sat besi yang juga penghantar jadi debu juga bisa

menyebabkan hubungan pendek pada rangkain elektronik monitor.

4) Gunakan stabiliser (stavolt) yang baik dan memiliki penggerak motor

untuk menghindari naik turunnya tegangan listrik agar perubahan tegangan

listrik tidak berpengaruh langsung terjadap komponen elektornik yang ada

di dalam monitor.

B. TV Monitor LCD

Monitor LCD tidak lagi menggunakan tabung elektron tetapi

menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini

menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan

layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang lebih tinggi

dibandingkan dengan CRT. Karena bentuknya yang pipih, maka monitor

jenis flat tersebut menggunakan energi yang kecil dan banyak digunakan pada

komputer-komputer portabel.

1. Bagian-bagian

2. Prinsip Kerja

Secara Sederhana LCD (Liquid Crystal Display) terdiri dari dua

bagian utama. yaitu Backlight dan kristal cair. Backlight sendiri adalah

Bagian-bagian:1. Cahaya Lampu2. Polarizing Filter3. Kaca substrat4. Elektroda Transparant5. Penyaring warna6. Kristal Cair

Page 7: Makalah Fisika Sehari-hari

sumber cahaya LCD yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah (berteknologi

seperti) lampu neon. Lampu Backlight ini berwarna putih. Lalu bagaimana

caranya LCD bisa menampilkan banyak warna. Disinilah peran dari kristal

cair. Kristal cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan

susunan dari beberapa ratus cahaya dengan warna yang berbeda. Beberapa

ratus cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau

perubahan arah sinar. Warna yang akan dihasilkan tergantung pada sudut

refleksi. Jadi jika beda sudut refleksi maka beda pula warna yang dihasilkan.

Dengan memberikan tegangan listrik dengan nilai tertentu. Kristal cair dapat

berubah sudutnya. Dan karena tugas kristal cair adalah untuk merefleksikan

cahaya dari backlight maka cahaya backlight yang sebelumnya putih bisa

berubah menjadi banyak warna. Kristal cair bekerja seperti tirai jendela. Jika

ingin menampilkan warna putih kristal cair akan membuka selebar-lebarnya

sehingga cahaya backlight yang berwarna putih akan tampil di layar. Namun

Jika ingin menampilkan warna hitam. Kristal Cair akan menutup serapat-

rapatnya sehingga tidak ada cahaya backlight yang yang menembus (sehingga

di layar akan tampil warna hitam). Jika ingin menampilkan warna lainnya

tinggal atur sudut refleksi kristal cair.

Contrast Ratio adalah perbandingan tingkat terang (brightness) pada

posisi paling putih dan paling hitam. Pada waktu kristal cair menutup serapat-

rapatnya untuk menghasilkan warna hitam seharusnya tidak ada cahaya

backlight yang menembusnya. Namun kenyataannya masih ada cahaya

backlight yang bisa menembus kristal cair sehingga tidak bisa menampilkan

warna hitam dengan baik. Inilah salah satu kekurangan LCD. Jadi semakin

besar Contrast Ratio maka semakin bagus pula LCD dalam menampilkan

warna. cara paling mudah untuk mengetahui seberapa bagus Contrast Ratio

LCD adalah dengan menampilkan warna hitam di layar. Jika warna hitam

tersebut cenderung abu-abu maka masih ada sedikit cahaya backlight yang

berhasil menembus kristal cair.

Response Time Kristal cair pada LCD bekerja dengan cara membuka

dan menutup layaknya tirai. Proses buka tutup ini berlangsung sangat cepat

Page 8: Makalah Fisika Sehari-hari

(mengikuti pergerakan gambar di layar). Karena itulah ada istilah Response

Time di LCD. Response Time adalah waktu yang diperlukan untuk berubah

dari posisi kristal cair tertutup rapat (waktu menampilkan warna hitam) ke

posisi kristal cair terbuka lebar (waktu menampilkan warna putih). Jadi

semakin cepat response time maka semakin baik. Response Time yang lambat

akan menimbulkan cacat gambar yang disebut ghosting atau jejak gambar.

Biasanya pada objek yang bergerak cepat dan menimbulkan jejak gambar

seperti beberapa bujur sangkar yang terlihat seperti persegi.

Sudut Pandang (Viewing Angle) Monitor LCD memiliki sudut

pandang yang terbatas jika dibandingkan dengan monitor CRT. Gambar

objek pada monitor CRT bisa dilihat dengan jelas dari sudut 180 derajat

sekalipun. Namun tidak dengan monitor LCD. Jika pandangan kita sedikit

bergeser dari LCD maka gambar objek akan terlihat lebih gelap atau lebih

terang. Jika anda seorang yang butuh privasi maka hal ini tidak menjadi

masalah karena orang disamping anda tidak dapat melihat apa yang ada di

monitor anda dengan mudah. Akan tetapi jika anda ingin melihat film

bersama-sama dengan teman-teman tentu hal ini akan menjadi masalah.

Perkembangan teknologi monitor LCD ini sangatlah cepat. Akhir-

akhir ini muncul beberapa tipe monitor LCD terbaru seperti LED, amoled

bahkan bermunculan tv dengan monitor layar sentuh touch screen, namun

secara umum prinsip kerjanya tetap sama, perbedaannya terletak pada lampu

yang di gunakan untuk memancarkan cahaya putih dari belakang lapisan

kristal cair, pada monitor tipe LED sumber cahaya putih menggunakan lampu

LED (Light Emitting Diode) prinsip dari lampu ini sangat berbeda dengan

neon, LED merupakan salah satu jenis dioda yang terdiri dari sebuah chip

bahan semikonduktor diolah untuk menciptakan sebuah struktur yang disebut

pn (positif-negatif) persimpangan. Bila tersambung ke sumber tegangan,

mengalir powersource arus dari sisi p-atau anoda ke sisi n, atau katoda, tetapi

tidak dalam arah sebaliknya. Pembawa muatan (elektron dan lubang elektron)

mengalir ke junction dari elektroda. Ketika elektron bertemu lubang, itu jatuh

ke tingkat energi yang lebih rendah, dan melepaskan energi dalam bentuk

Page 9: Makalah Fisika Sehari-hari

foton (cahaya). Oleh karena itu tidak ada pemberat atau Starter diperlukan,

sehingga dibutuhkan daya listrik yang lebih kecil. Konstruksi lapisan LED

tidak lebih dari 500 nm atau sama tipisnya dengan selembar kertas. Sifat

transparan pada lapisan LED memungkinkan cahaya terpencar keluar secara

optimal. Konsumsi daya listrik rendah dan terbuat dari bahan organik. Biaya

operasional yang relatif rendah dan proses perakitan yang relatif sederhana

dibanding LCD. Memiliki jangkauan wilayah warna, tingkat terang, dan

tampilan sudut pandang yang sangat luas. Piksel LED memancarkan cahaya

secara langsung, sedangkan LCD menggunakan teknologi backlight. LED

memiliki waktu reaksi hanya kurang dari 0.01 ms.

Pada monitor LCD yang menggunakan teknologi touch screen

ditambahkan lapisan sensor sentuh khusus yang akan membuat seolah-olah

layar dapat menerima dan merespon sentuhan, umumnya terdapat 3 prinsip

kerja dari monitor LCD berlapiskan sensor touch screen ini yaitu resistive,

capacitive dan surface acoustic wave system

a. Resistive Screen merupakan sistem resistif layarnya dilapisi oleh lapisan

tipis berwarna metalik yang bersifat konduktif dan resistif terhadap sinyal-

sinyal listrik. Maksud dari lapisan yang bersifat konduktif adalah lapisan

yang bersifat mudah menghantarkan sinyal listrik, sedangkan lapisan

resistif adalah lapisan yang menahan arus listrik. Kedua lapisan ini

dipisahkan oleh sebuah bintik-bintik transparan pemisah, sehingga lapisan

ini pasti terpisah satu sama lain dalam keadaan normal. Pada lapisan

konduktif tersebut juga mengalir arus listrik yang bertugas sebagai arus

referensi. Ketika terjadi sentuhan kedua lapisan ini akan dipaksa untuk

saling berkontak langsung secara fisik. Karena adanya kontak antara

lapisan konduktif dan resistif maka akan terjadi gangguan pada arus listrik

referensi tersebut. Efek dari gangguan ini pada lapisan konduktif adalah

akan terjadi perubahan arus-arus listriknya sebagai reaksi dari sebuah

kejadian sentuhan. Perubahan nilai arus referensi ini kemudian dilaporkan

ke controllernya untuk di proses lebih lanjut lagi. Informasi sentuhan tadi

diolah secara matematis oleh controller sehingga menghasilkan sebuah

Page 10: Makalah Fisika Sehari-hari

koordinat dan posisi yang akurat dari sentuhan tersebut. Kemudian

informasi diintegrasikan dengan program lain sehingga menjadi aplikasi

yang mudah digunakan. Layar dengan teknologi ini memiliki tingkat

kejernihan gambar sebesar 75% saja, sehingga monitor akan tampak

kurang jernih. Touch sensor jenis ini sangat rentan dan lemah terhadap

sentuhan benda-benda yang agak tajam.eknologi ini tidak akan

terpengaruh oleh elemen-elemen lain di luar seperti misalnya debu atau

air, namun akan merespon semua sentuhan yang mengenainya, baik itu

menggunakan jari tangan langsung maupun menggunakan benda lain

seperti stylus. Sangat cocok digunakan untuk keperluan di dalam dunia

industri seperti di pabrik, laboratorium, dan banyak lagi.

Definisi sederhananya:

Layar yang cara kerjanya harus ditekan, dapat menggunakan jari atau

benda apapun yg ditekankan di layar. Kelemahan untuk layar ini adalah

jika diletakkan dikantong (terutama kantong celana), bisa tertekan-tekan

dan mengakibatkan layar jadi gampang rusak karena sering tertekan.

b. Capacitive Screen merupakan sistem kapasitif memiliki sebuah lapisan

pembungkus yang merupakan kunci dari cara kerjanya, yaitu pembungkus

yang bersifat capasitive pada seluruh permukaannya. Panel touchscreen ini

dilengkapi dengan sebuah lapisan pembungkus berbahan indium tinoxide

yang dapat meneruskan arus listrik secara kontiniu untuk kemudian

ditujukan ke sensornya. Lapisan ini dapat memanfaatkan sifat capacitive

dari tangan atau tubuh manusia, maka dari itu lapisan ini dipekerjakan

sebagai sensor sentuhan dalam touchscreen jenis ini. Ketika lapisan berada

dalam status normal (tanpa ada sentuhan tangan), sensor akan mengingat

sebuah nilai arus listrik yang dijadikan referensi. ketika jari tangan Anda

menyentuh permukaan lapisan ini, maka nilai referensi tersebut berubah

karena ada arus-arus listrik yang berubah yang masuk ke sensor. Informasi

dari kejadian ini yang berupa arus listrik akan diterima oleh sensor yang

akan diteruskan ke sebuah controller. Proses kalkulasi posisi akan dimulai

di sini. Kalkulasi ini menggunakan posisi dari ke empat titik sudur pada

Page 11: Makalah Fisika Sehari-hari

panel touchscreen sebagai referensinya. Ketika hasil perhitungannya

didapat, maka koordinat dan posisi dari sentuhan tadi dapat di ketahui

dengan baik. Akhirnya informasi dari posisi tersebut akan diintegrasikan

dengan program lain untuk menjalankan sebuah aplikasi. Capasitive

touchscreen baru dapat bekerja jika sentuhan-sentuhan yang ditujukan

kepadanya berasal dari benda yang bersifat konduktif seperti misalnya jari.

Tampilan layarnya memiliki kejernihan hingga sekitar 90%, sehingga

cocok untuk digunakan dalam berbagai keperluan interaksi dalam publik

umum seperti misalnya di restoran, kios elektronik, lokasi Point Of Sales,

dsb.

Definisi sederhananya: Harus dengan sentuhan jari, tidak dapat

menggunakan benda lain (kuku, stylus, dsb). Karena layar ini bekerja

dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada ditubuh kita. Layar sentuh

model kapasitif ini hampir tidak memiliki kelemahan yang berarti, karena

layar ini adalah pengembangan terbaru untuk menggantikan layar resistif.

c. Surface Acoustic Wave System merupakan teknologi touchscreen ini

memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi kejadian di

permukaan layarnya. Di dalam monitor touchscreen ini terdapat dua

tranduser, pengirim dan penerima sinyal ultrasonik. Selain itu dilengkapi

juga dengan sebuah reflektor yang berfungsi sebagai pencegah agar

gelombang ultrasonic tetap berada pada area layar monitor. Kedua

tranduser ini dipasang dalam keempat sisi, dua vertikal dan dua horizontal.

Ketika panel touchscreen-nya tersentuh, ada bagian dari gelombang

tersebut yang diserap oleh sentuhan tersebut, misalnya terhalang oleh

tangan, stylus, tuts, dan banyak lagi. Sentuhan tadi telah membuat

perubahan dalam bentuk gelombang yang dipancarkan. Perubahan

gelombang ultrasonik yang terjadi kemudian diterima oleh receiver dan

diterjemahkan ke dalam bentuk pulsa-pulsa listrik. Selanjutnya informasi

sentuhan tadi berubah menjadi sebentuk data yang akan di teruskan ke

controller untuk diproses lebih lanjut. Data yang dihasilkan dari sentuhan

Page 12: Makalah Fisika Sehari-hari

ini tentunya adalah data mengenai posisi tangan Anda yang menyentuh

sinyal ultrasonik tersebut. Jika ini dilakukan secara kontinyu dan terdapat

banyak sekali sensor gelombang ultrasonic pada media yang disentuhnya,

maka jadilah sebuah perangkat touchscreen yang dapat Anda gunakan.

Teknologi ini tidak menggunakan bahan pelapis metalik melainkan sebuah

lapisan kaca, maka tampilan dari layar touchscreen jenis ini mampu

meneruskan cahaya hingga 90 p

3. Kerusakan pada monitor LCD

1) LCD Mati Total tidak ada raster sama sekali - Untuk jenis kerusakan ini

biasanya yang kena adalah bagman AC-Maticnya, Untuk komponen

seperti transistor maupun kapasitor mungkin masih ada penggantinya,

asalkan bukan traAo maupun ac-matic bahkan inAerternya yang kena,

Karena jikaLCD inAerter yang kena maka akan sulit sekali mencari

penggantinya, karena komponen ini penghasil cahaya neon pada cream

lamp. Karena berdasarkan berbagai pengalaman repair, jika me-repair

LCD kok yang terkena sudah inAerter bahkan cream lamp maka minta

ampun untuk mencari penggantinya karena sulit menggunakan seri

equiAalen mengingat komponen ini bisa dibilang menghasilkan daya

paling tinggi. Kalaupun ada penggantinya, harganya cukup mahal.

2) Layar LCD tiba-tiba blur mengeluarkan gambar kabur dan membias -

Biasanya jenis kerusakan ini karena frame maupun elemen carbon pada

LCD ada yang kotor atau mengeluarkan serbuk arang, sehingga gambar

jadi membias, Kalau elemen carbon belum luka, mungkin masih bisa

diatasi dengan membersihkannya menggunakan air lunak semacam

alkohol atau cuka yang berkadar 40 - 70%, Tapi jika sudah luka maka

harus ganti satu frame dengan rangkanya, dan akhirnya harus ganti LCD.

3) LCD mengeluarkan dot - Jika dalam kondisi demikian, bisa segera

dibersihkan dengan air lunak tadi, namun juga tergantung jika dot diluar

screen utama maka masih bisa dibersihkan, namun jika berada didalam

solusi terakhir adalah membongkarnya, meskipun ada cara lain yaitu

membersihkannya dengan metode penguapan atau sublimasi dengan

Page 13: Makalah Fisika Sehari-hari

teknik khusus, teknik ini cukup sulit karena membutuhkan pengalaman

dan jam terbang sangat khusus seperti untuk menangani kerusakan poin-1.

4) Saat dinyalakan led power laptop normal tapi LCD Blank layar hitam,

meskipun LED Power nyala atau blink tapi ketika dapat input masukan

dari VGA tetap saja berkedip-kedip seperti tidak dapat signal Aga, Jika

mengalami kerusakan ini, biasanya yang harus direplace adalah IC

Suspend yang mengatur dim switch triger Aga dengan LCD, atau jika

berbentuk chipset bisa direset itupun jika jelas diketahui pin data dan

resetnya, Karena LCD keluaran terbaru biasanya IC suspend sudah

terintegrasi dengan chipset gambar rgb-nya atau ( IC DriAer LCD).

4. Perawatan Monitor LCD

1) Gunakan LCD maksimal 4 - 5 jam, setelah itu matikan dengan tombol

power digit sekaligus tegangan AC 220nya, karena jika hanya dengan

tombol power, sebenarnya ac-matic LCD masih mengikat tegangan

meskipun belum diumpan ke modul penghasil gambar (Chipset Image

Engine) maupun RGB. Kelalaian melakukan ini biasanya berdampak pada

kerusakan poin-1 diatas.

2) Gunakan LCD dengan frekuensi rate tidak terlalu tinggi, Misalkan LCD

anda mampu menampilkan resolusi maksimal 1280 X 1024 85HZ, Maka

sebaiknya anda unakan frekuensi refresh rate 60HZ, Karena etaran yang

terlalu tinggi terutama untuk layar-layar dengan inchi besar sepert 19 Inch

ketas biasanya lebih peka pada frekuensi tinggi dan jika sudah terlalu

lama, biasanya mengakibatkan kerusakan jenis poin-2 diatas.

3) Pakailah LCD di tempat atau ruangan yang bisa anda jaga kebersihannya,

dan jangan membawa makanan yang mengandung minyak didepannya,

Jika anda suka nemil atau makan sambil menggunakan komputer dengan

layar LCD, sebaiknya hentikan dahulu acara kerja dengan komputer anda,

dan pindah ke lain tempat yang meman khusus untuk makan makanan

kesukaan anda, Karena percikan sedikit saja meskipun tak terlihat biasanya

akan menimbutkan noktah yang permanen dan jika dibiarkan terlalu lama

bisa menimbulkan dot pitch seperti kerusakan pada poin-3.

Page 14: Makalah Fisika Sehari-hari

4) Usahakan jika anda memiliki socketnya, pakailah input jangan DB-9

keluaran VGA (Sinyal Analog) tapi unakan input digital menggunakan

socket DFI (Sinful Digital) karena sinyat in memiliki trigger lebih halus

ketimban sinyal analog, dan dengan cara in bisa membuat IC-Suspend

LCD lebih awet dan tahan lama, Gunakan ini jika anda menggunakan

VGA yang support DFI, Karena tidak semua Aga memiliki keluaran

output DFI dan tidak semua LCD memiliki sinyal digital, meskipun

sekarang rata-rata LCD sudah compatible dengan socket ini. Signal analog

Bari Aga dengan socket DB-9 in yang paling dominan menyebabkan

kerusakan poin-4. Terutama jika resolusi Aga card anda dibawah standar

monitor LCD yang diunakan, Jadi pakai VGA usahakan yang mampu

menhasilkan resolusi diatas monitor LCD yang anda gunakan.