makalah fisika gelombang elektromagnetik tora
TRANSCRIPT
MAKALAH FISIKA GELOMBANG
ELEKTROMAGNETIK
Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah Fisika II
Di susun oleh : SLAMET KASTORO NIM. 112130206
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
YOGYAKARTA
2014
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terjadinya gelombang elektromagnetik, arus listrik dapat menghasilkan
(menginduksi) medan magnet. Ini dikenal sebagai gejala induksi magnet. Peletak
dasar konsep ini adalah Oersted yang telah menemukan gejala ini secara
eksperimen dan dirumuskan secara lengkap oleh Ampere. Gejala induksi magnet
dikenal sebagai Hukum Ampere. Kedua, medan magnet yang berubah-ubah
terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan listrik dalam bentuk
arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai gejala induksi elektromagnet. Konsep
induksi elektromagnet ditemukan secara eksperimen oleh Michael Faraday dan
dirumuskan secara lengkap oleh Joseph Henry. Hukum induksi elektromagnet
sendiri kemudian dikenal sebagai Hukum Faraday-Henry.
Dari kedua prinsip dasar listrik magnet di atas dan dengan
mempertimbangkan konsep simetri yang berlaku dalam hukum alam, James Clerk
Maxwell mengajukan suatu usulan. Usulan yang dikemukakan Maxwell, yaitu
bahwa jika medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan
medan listrik maka hal sebaliknya boleh jadi dapat terjadi. Dengan demikian
Maxwell mengusulkan bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu dapat
menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Usulan Maxwell ini kemudian
menjadi hukum ketiga yang menghubungkan antara kelistrikan dan kemagnetan.
Jadi, prinsip ketiga adalah medan listrik yang berubah-ubah terhadap waktu dapat
menghasilkan medan magnet. Prinsip ketiga ini yang dikemukakan oleh Maxwell
pada dasarnya merupakan pengembangan dari rumusan hukum Ampere. Oleh
karena itu, prinsip ini dikenal dengan nama Hukum Ampere-Maxwell. Dari ketiga
prinsip dasar kelistrikan dan kemagnetan di atas, Maxwell melihat adanya suatu
pola dasar. Medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat membangkitkan
medan listrik yang juga berubah-ubah terhadap waktu, dan medan listrik yang
berubah terhadap waktu juga dapat menghasilkan medan magnet. Jika proses ini
berlangsung secara kontinu maka akan dihasilkan medan magnet dan medan
listrik secara kontinu. Jika medan magnet dan medan listrik ini secara serempak
merambat (menyebar) di dalam ruang ke segala arah maka ini merupakan gejala
gelombang. Gelombang semacam ini disebut gelombang elektromagnetik karena
terdiri dari medan listrik dan medan magnet yang merambat dalam ruang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian gelombang elektromagnetik ?
2. Apakah kegunaan gelombang elektromagnetik ?
3. Jelaskan tentang spektrum gelombang elektromagnetik ?
4. Bagaimanakah pemanfaatan gelombang elektromagnetik ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Gelombang Elektromagnetik
James Clerk Maxwell (1831-1879), adalah orang pertama yang menghitung
besar laju rambatan gelombang elektro-magnet dalam ruang hampa. Cahaya
termasuk gelombang elektro-magnetik. Cepat rambat gelombang elektromagnetik
(c) tergantung dari permitivitas (ε ) dan permeabilitas ( µ) zat.
Untuk medium hampa udara, Untuk medium hampa udara, εr dan µr
masing-masing sama dengan 1. Cepat rambat gelombang elektromagnetik dengan
εo= 8,85 x 10-12 dan µo = 4x 10-7 diperoleh sebesar c = 3 x 108 m/s. Dengan
demikian dapat dihitung cepat rambat gelombang elektromagnetik pada suatu
medium, jika diketahui permitifitas dan permeabilitas relatifnya.
Hubungan antara medan listrik (E), medan magnet (B), dan arah rambatan
(c) gelombang elektromagnetik dapat ditentukan dengan menggunakan aturan
tangan kiri. Elektromagnetik dari kata “Elektro” dan “Magnetik” yang berarti
gelombang yang terdiri dari energy Listrik dan Magnet yang memancar dengan
sumber Muatan yang bergerak bolak-balik. System kerja elektromagnetik
merambat dengan system tangan kanan manusia yaitu arah jari keatas adalah
Medan Listrik, arah telapak tangan adalah Medan Magnet, dan arah jempol adalah
arah merambat vektor gelombang.
Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau
tidak ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan
beberapa karakter yang bisa diukur, yaitu: panjang gelombang/wavelength,
frekuensi, amplitude/amplitude, kecepatan. Amplitudo adalah tinggi gelombang,
sedangkan panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak. Frekuensi adalah
jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu satuan waktu. Frekuensi
tergantung dari kecepatan merambatnya gelombang. Karena kecepatan energi
elektromagnetik adalah konstan (kecepatan cahaya), panjang gelombang dan
frekuensi berbanding terbalik. Semakin panjang suatu gelombang, semakin rendah
frekuensinya, dan semakin pendek suatu gelombang semakin tinggi frekuensinya.
Energi elektromagnetik dipancarkan, atau dilepaskan, oleh semua masa di
alam semesta pada level yang berbeda-beda. Semakin tinggi level energi dalam
suatu sumber energi, semakin rendah panjang gelombang dari energi yang
dihasilkan, dan semakin tinggi frekuensinya. Perbedaan karakteristik energi
gelombang digunakan untuk mengelompokkan energi elektromagnetik.
2. Kegunaan Gelombang Elektromagnetik
Saat ini hampir semua manusia memiliki peralatan yang satu ini. Dia begitu
kecil yang bisa dengan nyaman diletakkan di dalam saku, namun dianggap
memiliki fungsi yang sangat besar terutama untuk berkomunikasi. Ya, benda itu
adalah sebuah ponsel (telepon seluler). Saat ini ponsel tidak hanya digunakan
untuk menelpon saja tetapi juga untuk fungsi lain seperti mengirim dan menerima
pesan singkat (sms), mendengarkan musik, atau mengambil foto. Bagaimana
perangkat ponsel dapat terhubung dengan perangkat ponsel yang lain padahal
mereka saling berjauhan?
Konsep yang bisa menjelaskan fenomena ini adalah konsep gelombang
elektromagnetik. Dan, konsep gelombang elektromagnetik ternyata sangat luas
tidak hanya berkaitan dengan TV atau ponsel saja, melainkan banyak aplikasi lain
yang bisa sering kita temukan sehari-hari di sekitar kita. Aplikasi tersebut meliputi
microwave, radio, radar, atau sinar-x. Sebagaimana yang telah dibahas
sebelumnya bahwa ada dua hukum dasar yang menghubungkan gejala kelistrikan
dan kemagnetan.
Pertama, arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Ini
dikenal sebagai gejala induksi magnet. Peletak dasar konsep ini adalah Oersted
yang telah menemukan gejala ini secara eksperimen dan dirumuskan secara
lengkap oleh Ampere. Gejala induksi magnet dikenal sebagai Hukum Ampere.
Michael Faraday, penemu induksi elektromagnetik:
Kedua, medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan
(menginduksi) medan listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai
gejala induksi elektromagnet. Konsep induksi elektromagnet ditemukan secara
eksperimen oleh Michael Faraday dan dirumuskan secara lengkap oleh Joseph
Henry. Hukum induksi elektromagnet sendiri kemudian dikenal sebagai Hukum
Faraday-Henry.
Dari kedua prinsip dasar listrik magnet di atas dan dengan mempertimbangkan
konsep simetri yang berlaku dalam hukum alam, James Clerk Maxwell
mengajukan suatu usulan. Usulan yang dikemukakan Maxwell, yaitu bahwa jika
medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan listrik
maka hal sebaliknya boleh jadi dapat terjadi. Dengan demikian Maxwell
mengusulkan bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu dapat
menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Usulan Maxwell ini kemudian
menjadi hukum ketiga yang menghubungkan antara kelistrikan dan kemagnetan.
James Clerk Maxwell peletak dasar teori gelombang elektromagnetik:
Jadi, prinsip ketiga adalah medan listrik yang berubah-ubah terhadap waktu
dapat menghasilkan medan magnet. Prinsip ketiga ini yang dikemukakan oleh
Maxwell pada dasarnya merupakan pengembangan dari rumusan hukum Ampere.
Oleh karena itu, prinsip ini dikenal dengan nama Hukum Ampere-Maxwell.
Dari ketiga prinsip dasar kelistrikan dan kemagnetan di atas, Maxwell melihat
adanya suatu pola dasar. Medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat
membangkitkan medan listrik yang juga berubah-ubah terhadap waktu, dan
medan listrik yang berubah terhadap waktu juga dapat menghasilkan medan
3. Spektrum Gelombang Elektromagnetik
Gelombangelektromagnetik yang dirumuskan oleh Maxwell ternyata
terbentang dalam rentang frekuensi yang luas. Sebagai sebuah gejala gelombang,
gelombang elektromagnetik dapat diidentifikasi berdasarkan frekuensi dan
panjang gelombangnya. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik
sebagaimana gelombang radio atau sinar-X.
Masing-masing memiliki penggunaan yang berbeda meskipun mereka
secara fisika menggambarkan gejala yang serupa, yaitu gejala gelombang, lebih
khusus lagi gelombang elektromagnetik. Mereka dibedakan berdasarkan frekuensi
dan panjang gelombangnya. Gambar di atas menunjukkan spektrum gelombang
elektromagnetik.
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik. Akan tetapi, spektrum
gelombang elektromagnetik masih terdiri dari berbagai jenis gelombang lainnya,
yang dibedakan berdasarkan frekuensi atau panjang gelombangnya. Spektrum
gelombang elektromagnetik, menurut ITU berdasarkan besar frekuensinya dapat
dibagi menjadi: Extramely low freguency, Very low freguncy, low freguency,
medium freguensi, high freguency, very high freguency (VHF), ultrahigh
freguency (UHF), superhigh freguency (SHF), extremely high freguency (EHF),
dan tremendously high freguency (THF).
4. Pemanfaatan Gelombang Elektromagnetik
Pemanfaatan Spektrum Gelombang Elektromagnetik dalam Kehidupan- Jauh
sebelum Maxwell meramalkan gelombang elektromagnetik, cahaya telah
dipandang sebagai gelombang. Akan tetapi, tidak seorang pun tahu jenis
gelombang apakah cahaya itu. Baru setelah adanya hasil perhitungan Maxwell
tentang kecepatan gelombang elektromagnetik dan bukti eksperimen oleh Hertz,
cahaya dikategorikan sebagai gelombang elektromagnetik. Tidak hanya cahaya
yang termasuk gelombang elektromagnetik melainkan masih banyak lagi jenis-
jenis yang termasuk gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik
telah dibangkitkan atau dideteksi pada jangkauan frekuensi yang lebar. Jika diurut
dari frekuensi terbesar hingga frekuensi terkecil, yaitu sinar gamma, sinar-X, sinar
ultraviolet, sinar tampak (cahaya), sinar inframerah, gelombang mikro (radar),
gelombang televisi, dan gelombang radio. Gelombang-gelombang ini disebut
spektrum gelombang elektromagnetik. Berikut adalah pemanfaatan gelombang
elektromagnetik pada spektrum tersebut:
a. Sinar Gamma
Sinar gamma merupakan salah satu spektrum gelombang
elektromagnetik yang memiliki frekuensi paling besar atau panjang
gelombang terkecil. Frekuensi yang dimiliki sinar gamma berada dalam
rentang 1020 Hz sampai 1025 Hz. Sinar gamma dihasilkan dari peristiwa
peluruhan inti radioaktif. Inti atom unsur yang tidak stabil meluruh
menjadi inti atom unsur lain yang stabil dengan memancarkan sinar
radioaktif, di antaranya sinar alfa, sinar beta, dan sinar gamma. Di antara
ketiga sinar radioaktif ini, yang termasuk gelombang elektromagnetik
adalah sinar gamma. Sementara dua lainnya merupakan berkas partikel
bermuatan listrik. Jika dibandingkan dengan sinar alfa dan sinar beta, sinar
gamma memiliki daya tembus yang paling tinggi sehingga dapat
menembus pelat logam hingga beberapa sentimeter. Sekarang, sinar
gamma banyak dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, diantaranya untuk
mengobati penyakit kanker dan mensterilkan peralatan rumah sakit. Selain
itu, sinar gamma dapat digunakan untuk melihat kerusakan pada logam.
b. Sinar-X
Sinar-X, dikenal juga sebagai sinar Röntgen. Nama ini diambil dari
penemunya, yaitu Wilhelm C. Röntgen (1845 – 1923). Sinar-X dihasilkan
dari peristiwa tumbukan antara elektron yang dipercepat pada beda
potensial tertentu. Sinar-X digunakan dalam bidang kedokteran, seperti
untuk melihat struktur tulang yang terdapat dalam tubuh manusia. Jika
Anda pernah mengalami patah tulang, sinar ini dapat membantu dalam
mencari bagian tulang yang patah tersebut. Hasil dari sinar ini berupa
sebuah film foto yang dapat menembus hingga pada bagian tubuh yang
paling dalam. Orang yang sering merokok dengan yang tidak merokok
akan terlihat bedanya dengan cara menyinari bagian tubuh, yaitu paru-
paru. Paru-paru orang yang merokok terlihat bercak-bercak berwarna
hitam, sedangkan pada normalnya paru-paru manusia cenderung utuh
tanpa bercak.
c. Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet dihasilkan dari radiasi sinar Matahari. Selain itu,
dapat juga dihasilkan dari transisi elektron dalam orbit atom. Jangkauan
frekuensi sinar ultraviolet, yaitu berkisar diantara 105 hertz sampai dengan
1016 hertz. Sinar ultraviolet dapat berguna dan dapat juga berbahaya bagi
kehidupan manusia. Sinar ultraviolet dapat dimanfaatkan untuk mencegah
agar bayi yang baru lahir tidak kuning warna kulitnya. Selain itu, sinar
ultraviolet yang berasal dari Matahari dapat merangsang tubuh manusia
untuk memproduksi vitamin D yang diperlukan untuk kesehatan tulang.
Sinar ultraviolet tidak selamanya bermanfaat. Lapisan ozon di atmosfer
Bumi (pada lapisan atmosfer) berfungsi untuk mencegah supaya sinar
ultraviolet tidak terlalu banyaksampai ke permukaan Bumi. Jika hal
tersebut terjadi, akan menimbulkan berbagai penyakit pada manusia,
terutama pada kulit.
d. Sinar Tampak
Sinar tampak atau cahaya merupakan gelombang elektromagnetik
yang dapat dilihat dan sangat membantu dalam penglihatan. Anda tidak
akan dapat melihat apapun tanpa bantuan cahaya. Sinar tampak memiliki
jangkauan panjang gelombang yang sempit, mulai dari 400 nm sampai
dengan 700 nm. Sinar tampak terdiri atas tujuh spektrum warna, jika
diurutkan dari frekuensi terkecil ke frekuensi terbesar, yaitu merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila, dan ungu (disingkat mejikuhibiniu). Sinar tampak
atau cahaya digunakan sebagai penerangan ketika di malam hari atau
ditempat yang gelap. Selain sebagai penerangan, sinar tampak digunakan
juga pada tempat-tempat hiburan, rumah sakit, industri, dan
telekomunikasi.
e. Sinar Inframerah
Sinar inframerah memiliki jangkauan frekuensi antara 1011 hertz
sampai 1014 hertz. Sinar inframerah dihasilkan dari transisi elektron dalam
orbit atom. Benda yang memiliki temperatur yang lebih relatif terhadap
lingkungannya akan meradiasikan sinar inframerah, termasuk dari dalam
tubuh manusia. Sinar ini dimanfaatkan, di antaranya untuk pengindraan
jarak jauh, transfer data ke komputer, dan pengendali jarak jauh (remote
control). Seorang tentara yang sedang berperang dapat melihat musuhnya
dalam kegelapan dengan bantuan kacamata inframerah yang dapat melihat
hawa panas dari seseorang. Dengan menggunakan kacamata ini dengan
sangat mudah seseorang dapat ditemukan dalam ruangan gelap. Sinar
inframerah dapat digunakan juga dalam bidang kedokteran, seperti
diagnosa kesehatan. Sirkulasi darah dalam tubuh Anda dapat terlihat
dengan menggunakan bantuan sinar inframerah. Selain itu, penyakit
seperti kanker dapat dideteksi dengan menyelidiki pancaran sinar
inframerah dalam tubuh Anda.
f. Gelombang Mikro
Gelombang mikro dihasilkan oleh rangkaian elektronik yang
disebut osilator. Frekuensi gelombang mikro sekitar 1010 Hz. Gelombang
mikro disebut juga sebagai gelombang radio super high frequency.
Gelombang mikro digunakan, di antaranya untuk komunikasi jarak jauh,
radar (radio detection and ranging), dan memasak (oven). Di pangkalan
udara, radar digunakan untuk mendeteksi dan memandu pesawat terbang
untuk mendarat dalam keadaan cuaca buruk. Antena radar memiliki dua
fungsi, yaitu sebagai pemancar gelombang dan penerima gelombang.
Gelombang mikro yang dipancarkan dilakukan secara terarah dalam
bentuk pulsa. Ketika pulsa dipancarkan dan mengenai suatu benda, seperti
pesawat atau roket pulsa akan dipantulkan dan diterima oleh antena
penerima, biasanya ditampilkan dalam osiloskop. Jika diketahui selang
waktu antara pulsa yang dipancarkan dengan pulsa yang diterima Δt dan
kecepatan gelombang elektromagnetik c = 3 × 108 m/s, jarak antara radar
dan benda yang dituju (pesawat atau roket), dapat dituliskan dalam
persamaan berikut
s = ½ c.Δt
dengan: s = jarak antara radar dan benda yang dituju (m), c =
kecepatan gelombang elektromagnetik (3 × 108 m/s), dan
Δt = selang waktu (s).
Angka 2 yang terdapat pada Persamaan muncul karena pulsa
melakukan dua kali perjalanan, yaitu saat dipancarkan dan saat diterima.
Saat ini radar sangat membantu dalam pendaratan pesawat terbang ketika
terjadi cuaca buruk atau terjadi badai. Radar dapat berguna juga dalam
mendeteksi adanya pesawat terbang atau benda asing yang terbang
memasuki suatu wilayah tertentu.
g. Gelombang Radio
Mungkin Anda sudah tahu atau pernah mendengar gelombang ini.
Gelombang radio banyak digunakan, terutama dalam bidang
telekomunikasi, seperti handphone, televisi, dan radio. Di antara spektrum
gelombang elektromagnetik, gelombang radio termasuk ke dalam
spektrum yang memiliki panjang gelombang terbesar dan memiliki
frekuensi paling kecil. Gelombang radio dihasilkan oleh elektron pada
kawat penghantar yang menimbulkan arus bolak-balik pada kawat.
Kenyataannya arus bolak-balik yang terdapat pada kawat ini, dihasilkan
oleh gelombang elektromagnetik. Gelombang radio ini dipancarkan dari
antena pemancar (transmitter) dan diterima oleh antena penerima
(receiver). Jika dibedakan berdasarkan frekuensinya, gelombang radio
dibagi menjadi beberapa band frekuensi. Nama-nama band frekuensi
beserta kegunaannya dapat Anda lihat pada tabel berikut ini.
Rentang Frekuensi Gelombang Radio, berikut nama band,
singkatan, frekuensi, panjang gelombang, dan Contoh Penggunaan:
1. Extremely Low Frequency(ELF)=(3 – 30GHz),(105 –
104km),Komunikasi dengan bawah laut
2. Super Low Frequency(SLF)=(30 – 300GHz),(104 –
103km),Komunikasi dengan bawah laut
3. Ultra Low Frequency(ULF)=(300 – 3000Hz),(103 –
102km),Komunikasi dalam pertambangan
4. Very Low Frequency(VLF)=(3 – 30GHz),(102 –
104km),Komunikasi di bawah laut
5. Low Frequency(LF)=(30 – 300GHz),(10 – 1km) Navigasi
6. Medium Frequency(MF)=(300 – 3000GHz),(1 – 10–1km),Siaran
radio AM
7. High Frequency(HF)=(3 – 30GHz),(10–1 – 10–2km),Radio amatir
8. Very High Frequency(VHF)=(30 – 300GHz),(10–2 – 10–
3km),Siaran radio FM dan televisi
9. Ultra High Frequency(UHF)=(300 – 3000Hz),(10–3 – 10–
4km),Televisi dan handphone
10. Super High Frequency(SHF)=(3 – 30GHz),(10–4 – 10–
5km),Wireless LAN
11. ExtremelyHighFrequency(EHF)=(30 – 300GHz),(10–5 – 10–
6km),Radio astronomi
Manfaat Gelombang Elektromagnetik di bidang teknologi (Fisika):
Perlu diketahui. Rentang/spektrum Gelombang Elektromagnetik (GEM).
Terdiri dari beberapa urutan, yakni sinar gamma, sinar X, ultra violet, cahaya
tampak, infra merah, gelombang mikro, gelombang TV dan gelombang radio, dst
dalam urutan ini frekuensinya makin kecil, tapi panjang gelombangnya makin
besar.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Begitu besar peranan gelombang elektromagnetik yang bermanfaat dalam
kehidupan kita sehari-hari, tanpa kita sadari keberadaannya. Spektrum
elektromagnetik adalah rentang semua radiasi elektromagnetik yang mungkin.
Spektrum elektromagnetik dapat dijelaskan dalam panjang gelombang, frekuensi,
atau tenaga per foton. Spektrum ini secara langsung berkaitan :
Spektrum elektromagnetik dapat dibagi dalam beberapa daerah yang
terentang dari sinar gamma gelombang pendek berenergi tinggi sampai pada
gelombang mikro dan gelombang radio dengan panjang gelombang sangat
panjang. Pembagian ini sebenarnya tidak begitu tegas dan tumbuh dari
penggunaan praktis yang secara historis berasal dari berbagai macam metode
deteksi. Biasanya dalam mendeskripsikan energi spektrum elektromagnetik
dinyatakan dalam elektronvolt untuk foton berenergi tinggi (di atas 100 eV),
dalam panjang gelombang untuk energi menengah, dan dalam frekuensi untuk
energi rendah (? = 0,5 mm). Istilah “spektrum optik” juga masih digunakan secara
luas dalam merujuk spektrum elektromagnetik, walaupun sebenarnya hanya
mencakup sebagian rentang panjang gelombang saja (320 – 700 nm)[1].
Dan beberapa contoh spektrum elektromagnetik seperti :
1. Radar (Radio Detection And Ranging),digunakan sebagai pemancar dan
penerima gelombang)
2. Infra Merah
3. Dihasilkan dari getaran atom dalam bahan dan dimanfaatkan untuk
mempelajari struktur molekul
4. Sinar tampak
5. Mempunyai panjang gelombang 3990 Aº – 7800 Aº.
6. Ultra ungu
7. Dimanfaatkan untuk pengenalan unsur suatu bahan dengan teknik
spektrosko