makalah finishkan

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang berukuran sangat kecil yaitu dalam skala micrometer atau micron (µ) atau sepersejuta meter dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Dalam percakapan sehari-hari atau untuk kepentingan praktis mikroorganisme sering disebut sebagai mikroba atau kuman. Untuk mempelajarinya diperlukan cara tertentu yaitu observasi mikroskopik dan biakan atau pure culture. Termasuk dalam golongan mikroorganisme adalah bakteri (eubactera, archaebacteria), fungi (yeasts, molds), protozoa, microscopic algae dan virus serta beberapa macam cacing (helmints). Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi Seperti yang telah dipaparkan di makalah sebelumnya tentang teknkik mempelajari mikroorganisme, pada pembahasan kali ini akan di bahas lanjutan dari beberapa teknik mempelajari mikroorganisme lainnya diantaranya ialah Isolasi, Identifikasi, Perbanyakan, dan Pemeliharaan. Oleh sebab itu, untuk mengetahui mengenai teknik tersebut secara mendalam pada makalah 1

Upload: richard-shakespeare

Post on 29-Sep-2015

11 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

teknik mempelajari mikroorganisme II

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangMikroorganisme merupakan makhluk hidup yang berukuran sangat kecil yaitu dalam skala micrometer atau micron () atau sepersejuta meter dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Dalam percakapan sehari-hari atau untuk kepentingan praktis mikroorganisme sering disebut sebagai mikroba atau kuman. Untuk mempelajarinya diperlukan cara tertentu yaitu observasi mikroskopik dan biakan atau pure culture. Termasuk dalam golongan mikroorganisme adalah bakteri (eubactera, archaebacteria), fungi (yeasts, molds), protozoa, microscopic algae dan virus serta beberapa macam cacing (helmints). Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologiSeperti yang telah dipaparkan di makalah sebelumnya tentang teknkik mempelajari mikroorganisme, pada pembahasan kali ini akan di bahas lanjutan dari beberapa teknik mempelajari mikroorganisme lainnya diantaranya ialah Isolasi, Identifikasi, Perbanyakan, dan Pemeliharaan. Oleh sebab itu, untuk mengetahui mengenai teknik tersebut secara mendalam pada makalah ini akan dibahas secara lebih mendalam tentang sejarah perkembangan mikrobiologi untuk lebih mengenal dan mengkaji lebih dalam tentang Teknik Mempelajari Mikroorganisme.

1.2 Rumusan Masalah1.Apa itu Mikroorganisme ?2.Bagaimanakah teknik mempelajari mikroorganisme ?

1.3 Tujuan dan Manfaat1.1 Mahasiswa mampu mengerti dan memahami pengertian dan kajian dari Mikroorganisme.1.2 Mahasiswa mampu memahami dan mengenal secara lebih mendalam tentang teknik Mempelajari Mikroorganisme.

BAB IIANALISIS DAN PEMBAHASAN2.1 PENGERTIAN MIKROORGANISMEMikroorganisme atau mikroba adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil dan hanyadapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Mikroorgnasime ada yang terusun atas satu sel(uniseluler) dan ada yang tersusun atas beberapa sel (ultiseluler).Walaupun mikroorganisme uniseluler hanya tersusun atas satu sel, namun mikroorgansime tersebut menunjukan semuakarakteristik organ hidup yaitu bermetaboliisme, bereproduksi, berdiferensisasi, melakukankomunikasi, melakukan pergerakan dan berevolusi. Orgnasime yang termasuk kedalam golongan mikroorganisme adalah bakteri, archae, fungi(kapang dan khamir), protozoa, alga, mikroskopis, dan virus. Virus, bakteri dan archaeatermasuk galam golongan prokariotik. Sedangkan fungi, prrotozoa, alga mikroskopis termasuk kedalam golongan eukariotik ( Anonim,2002) .Mikroorganisme umumnya terdapat di mana-mana, seperti di dalam tanah, di lingkungan akuatik, berkisar dari aliran air sampai lautan, dan atmosfer (Pelczar dan Chan, 1986). Mikroorganisme tersebut mempunyai beberapa peranan salah satunya mikroorganisme yang hidup dalam tanah dapat membantu pembentukan struktur tanah yang mantap, karena mikroorganisme tanah dapat mengeluarkan (sekresi) zat perekat yang tidak mudah larut dalam air (Hardjowigeno, 1992).

2.2 TEKNIK MEMPELAJARI MIKROORGANISMEAdapun teknik mempelajari mikroorganisme akan di paparkan di bawah ini diantaranya :A. ISOLASIIsolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya (Sutedjo, 1996). Jika sel-sel tersebut tertangkap oleh media padat pada beberapa tempat yang terpisah, maka setiap sel atau kumpulan sel yang hidup akan berkembang menjadi suatu koloni yang terpisah, sehingga memudahkan pemisahan selanjutnya (Sutedjo, 1996). Bila digunakan media cair, sel-sel mikroba sulit dipisahkan secara individu karena terlalu kecil dan tidak tetap tinggal di tempatnya. Akan tetapi bila sel-sel itu dipisahkan dengan cara pengenceran, kemudian ditumbuhkan dalam media padat dan dibiarkan membentuk koloni, maka sel-sel tersebut selanjutnya dapat diisolasi dalam tabung-tabung reaksi atau cawan petri-cawan petri yang terpisah (Sutedjo, 1996).Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam mengisolasi mikroorganisme adalah : 1. Sifat dan jenis mikroorganisme 2. Habitat mikroorganisme3. Medium pertumbuhan4. Cara menginokulasi dan inkubasi 5. Cara mengidentifikasi6. Cara pemeliharaannya (Dwidjoseputro, 1998).

Metode IsolasiAda bermacam-macam metode isolasi yang dapat digunakan. Macam-macam metode isolasi tersebut antara lain:1. Isolasi tunggal merupakan metode isolasi dengan cara meneteskan bahan yang mengandung mikroorganisme pada suatu kaca penutup dengan menggunakan mikropipet, yang kemudian diteliti dibawah obyektif mikroskop.2.Isolasi gores merupakan metode isolasi dengan cara menggeser atau menggoreskan ujung jarum ose yang telah mengandung mikroorganisme dengan hati-hati di atas permukaan agar secara zig zag yang dimulai dari dasar tabung menuju ke bagian atas tabung.3. Isolasi tebar merupakan metode isolasi dengan cara menebarkan bahan yang mengandung mikroorganisme pada permukaan atas tabung.4. Isolasi tuang merupakan metode isolasi dengan cara mengambil sedikit sampel campuran bakteri yang telah diencerkan dan sampel tersebut kemudian disebarkan didalam suatu medium dari kaldu dan gelatin encer ( Dwidjoseputro, 2003 ).Adapun isolasi mikroba juga dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara penggoresan dan cara penaburan.a. Isolasi mikroba dengan cara penggoresanTujuan utama dari penggoresan ini adalah untuk menghasilkan koloni-koloni bakteri yang terpisah dengan baik dari suspensi sel yang pekat. Cara ini lebih menguntungkan bila ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tapi memerlukan ketrampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah.Ada beberapa teknik goresan, antara lain : 1. Goresan T2. Goresan kuadran 3. Goresan radian4. Goresan sinambung .

b. Isolasi mikroba dengan cara penaburanCara penaburan (pour plate) merupakan cara yang kedua di samping penggoresan untuk memperoleh biakan murni dari biakan campuran mikroba. Cara ini berbeda dari cara penggoresan dimana media agar diinokulasi dalam keadaan tetap cair yaitu pada suhu 45 C, dan demikian pula koloni-koloni akan berkembang di seluruh media, tidak hanya pada permukaan. Untuk beberapa tujuan hal ini menguntungkan, contohnya dalam mempelajari pertumbuhan koloni streptococcal pada sel-sel darah merah. Distribusi koloni-koloni yang lebih baik juga diperoleh dalam cawan penaburan yang dibuat dengan baik, dan isolasi akan lebih mudah dibuat. Supaya koloni yang tumbuh dalam cawan tidak terlalu banyak ataupun sedikit maka contoh diencerkan hingga beberapa kali pengenceran dan ditaburkan pada beberapa cawan (Nuniek, 2001).Khusus ntuk isolasi khamir dan jamur dikenal beberapa teknik inokulasi yaitu :1. Teknik pengenceran 2. Teknik Hansen3. Teknik Lindner4. Mikromanipulator5. Isolasi spora dari sporangium (Winarni, 1997).Pada isolasi mikroorganisme air digunakan metode pengenceran bertingkat. Tujuan dari metode ini adalah untuk mendapatkan satu kultur murni atau dengan kata lain satu koloni mikroorganisme saja. Koloni adalah kumpulan organisme yang berasal dari satu sel. Pengenceran dilakukan sebanyak 3 kali. Pertama-tama air susu dipipet satu ml kemudian diteteskan pada 9 ml aquades steril. Setelah itu di homogenkan larutan secara merata dengaan alat bernama vortex mixer. Setelah itu diambil lagi 1 ml dari pengenceran1 1d0engan menggunakan pipet ukur khusus. Diteteskan pada 9 ml aqudes steril lagi, dan begitu seterusnya hingga didapatkan pengenceran 10 -3.

a. Tandai semua tabung reaksi yang berisi aquades 9 ml (A, B, C, dst) dan tandai pula masing-masing cawan petri dengan nilai pengencerannya.b. Kocok (divoteks) suspensi kuman (tanah) yang sebelumnya diencerkan dengan aquades 9 ml dan dipindahkan 1 ml suspensi tersebut ke botol A.c. Kocok tabung reaksi A (divorteks) sehingga suspensinya tercampur secara homogen dan juga menyebabkan bakteri tersebar dan terlepas dari kelompok atau rantainya.d. Pindahkan 1 ml dari tabung reaksi A ke Be. Pindahkan 1 ml dari tabung reaksi B ke C. Dari tabung reaksi C dipindahkan 1 ml ke cawan petri yang telah ditandai berdasarkan nilai pengencerannya, kemudian putar-putar cawan tersebut sehingga suspensi tercampur dengan baik. Hal ini dilakukan serupa pada tabung reaksi D.f. Setelah perlakuan pengenceran dilakukan, maka beberapa cawan petri yang berisi suspensi tersebut dimasukkan ke dalam inkubator (37C) dengan membalik cawan petri.

B. IDENTIFIKASIDalam mengidentifikasian mikroorganisme pada makalah ini di contohkan pada salah satu jenis mikroorganisme yakni bakteri.Metode untuk mengidentifikasi bakteri ada beberapa macam, di antaranya:-Morfologi Makroskopi : dilakukan dengan mengamati karakteristik dari pola pertumbuhan mikroorganisme pada media buatan yang diamati dengan mata telanjang (tanpa alat bantu).-Morfologi Mikroskopi : dilakukan dengan mengamati ukuran, bentuk, isi sel, organel sel, dan susunan sel ketika diamati dengan mikroskop pada perbesaran tertentu.-Karakteristik zat warna (pewarnaan) : kemampuan mikroorganisme untuk biasanya digunakan dengan pemeriksaan secara mikroskopi sebagai bagian dari identifikasi bakteri.-Persyaratan lingkungan : kemampuan mikroorganisme untuk hidup pada berbagai suhu, menggunakan oksigen atau gas lain, pada berbagai tingkat pH, atau pun keberadaan ion dan garam lainnya seperti NaCl.-Persyaratan nutris : kemampuan mikroorganisme untuk menggunakan berbagai macam sumber karbon dan nitrogen sebagai substrat bernutrisi ketika tumbuh pada keadaan lingkungan tertentu.-Resistens : menujukkan karakteristik resistensi terhadap antibiotik tertentu, logam berat pada mikroorganisme tertentu-Antig : menentukan karakteristik mikroorganisme dengan berbagai macam metode serologi dan imunologi-Subseluler : menentukan bagian bagian molekuler sel yang menjadi tipe pada beberapa takson, kelompok organisme, dengan menggunakan metode analisis. Contohnya, komponen dinding sel, membran sel, dan komponen dari enzim dari sel membrane.

C. PERBANYAKANPerbanyakan Mikroba dapat ditempuh dengan berbagai cara, antara lain dengan Biopestisida dan rendaman air kedelai. - Biopestisida adalah suatu pestisida yang mengandung mikroorganisme seperti bakteri patogen, virus dan jamur. Pestisida biologi yang saat ini telah banyak dipakai adalah jenis insektisida biologi (mikroorganisme pengendali serangga) dan jenis fungisida biologi (mikroorganisme pengendali jamur). Meskipun jenis-jenis lain seperti bakterisida, nematisida dan herbisida biologi telah banyak diteliti, tetapi saat ini belum banyak dipakai dan juga untuk dikomersilkan.- Rendaman Kedelai, menurut Misfit Putrina dan Fardedi dalam penelitiannya menyebutkan bahwa air rendaman kedelai yang merupakan limbah tahu dan air kelapa dapat dijadikan sebagai media perbanyakan bakteri Bacillus thuringiensis yang merupakan bakteri entomopatogen Spodoptera litura karena media tersebut dinilai lebih murah dan mudah untuk didapatkan daripada Nutrien Broth yang mahal meskipun dalam perkembangannya Bt lebih cepat tumbuh di Nutrien Broth. Menurut Thiery dan Fachron (1997) kualitas nutrien pada media sangat mempengaruhi terhadap pertumbuhan, tingkat sporulasi dan produksi senyawa toksin dari Bacillus thuringiensis. Perbanyakan bakteri skala industri biasanya menggunakan teknik fermentasi dengan suatu alat yang disebut fermentor yang kemudian menghasilkan bakteri yang siap dikemas dan dipasarkan. Selanjutnya Sjamsuripura et al. (1984), menyatakan bahwa Bakteri membutuhkan air, karbon, energi, nitrogen, elemen mineral dan faktor pertumbhan (suhu, pH, aerasi). Karbon adalah sumber utama dalam sintesa untuk menghasilkan sel baru dan karbohidrat merupakan sumber karbon yang mungkin dan paling ekonomis. Nitrogen yang dibutuhkan biasanya diperoleh dari garam-garam amonium, tetapi Bt membutuhkan pula Nitrogen organik yang harus diberikan dalam bentuk asam amino tunggal atau mterial kompleks meliputi asam nukleat dan vitamin. Kebutuhan asam amino sangat bervariasi antara satu galur dengan galur lainnya, oleh karena itu bila pola kebutuhan asam amino suatu galur belum diketahui secara pasti sebaiknya sumber nitrogen diberikan dalam bentuk dimana semua jenis asam amino terdapat di dalamnya. Bentuk yang murah dari nitrogen organik adalah material kaya protein dari binatang dan tumbuhan, seperti tepung kedelai, sari rendaman jagung, ekstrak ragi dan sebagainya. Untuk menjamin sporulasi yang sempurna Bt membutuhkan perimbangan yang serasi antara sumber karbon dan nitrogen.

D. PEMELIHARAANPemeliharaan kultur mikroorganisme umumnya menggunakan medium yang sudah disterilisasi, baik berupa medium cair maupun medium padat dan dilakukan secara aseptik. Penyimpanan dan pemeliharaan kultur cair yaitu dengan menumbuhkan suatu kultur mikroorganisme dalam suatu medium cair dengan suhu dan waktu inkubasi tertentu tergantung pada jenis mikroorganisme. Pertumbuhan mikroorganisme ditandai dengan adanya kekeruhan, bentuk cincin, pelikel, dan flokulen serta ada tidaknya endapan. Kultur cair dapat disimpan dengan cara dibekukan atau dikeringkan sehingga sel-sel mikroorganisme berada dalam keadaan dorman yaitu tidak dapat tumbuh dan berkembang biak tetapi tidak mati. Penyimpanan dan pemeliharaan kultur padat yaitu dengan menumbuhkan suatu kultur mikroorganisme dalam suatu media padat, baik dengan metode agar miring, agar tegak maupun agar cawan.Agar dapat mempelajari sifat pertumbuhan dari masing-masing jenis mikroorganisme, maka setiap mikroorganisme yang berbeda dipisahkan satu dengan yang lainnya, sehingga terbentuk suatu kultur murni yang disebut isolat. Kultur murni yaitu suatu biakan yang terdiri dari sel-sel dari satu spesies atau satu galur mikroorganisme. Kultur murni dapat diperoleh dengan cara isolasi baik dengan menggunakan metode gores (streak), metoda tanam (plant), metoda tusuk (stab), dan metoda tuang.Salah satu cara dalam penyimpanan dan pemeliharaan mikroba adalah dengan cara peremajaan berkala. Peremajaan yakni dengan cara memindahkan atau memperbaharui biakan mikroorganisme dari biakan lama ke media tumbuh yang baru secara berkala. Pertumbuhan suatu mikroba dapat ditinjau dari 2 segi :- pertumbuhan dari segi sel sebagi individu- pertumbuhan dari segi kelompok sebagai suatu populasiPertumbuhan populasi diartikan sebagai adanya penambahan volume serta bagian-bagian lainnya yang diartikan juga penambahan kuantitas atau kandungan didalam selnya. Sedangkan pertumbuhan populasi merupakan akibat dari adanya pertumbuhan individu, misalkan dari satu sel menjadi dua, dari dua menjadi empat, dan seterusnya hingga jumlahnya mencapai tujuan.Tetapi pada mikroba pertumbuhan individu (sel) dapat berubah menjadi pertumbuhan populasi sehingga batas antara pertumbuhan sel sebagai individu dan satu kesatuan populasi yang kemudian terjadi kadang-kadang karena terlalu cepat perubahannya sehingga sulit untuk diamati.Adapun temperatur merupakan salah satu faktor untuk mempengaruhi mikroba batas temperatur bagi kehidupan mokroba terletak antara 0 - 900 C. Batas temperatur bagi miokroba dibagi 3, yaitu:- Minimum- Optimum- Maksimum

BAB III PENUTUP

3.1 KesimpulanAdapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah :1. Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil dan hanyadapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Mikroorgnasime ada yang terusun atas satu sel (uniseluler) dan ada yang tersusun atas beberapa sel (ultiseluler). 2. Mikroorganisme umumnya terdapat di mana-mana, seperti di dalam tanah, di lingkungan akuatik, berkisar dari aliran air sampai lautan, dan atmosfer .3. Teknik mempelajari mikroorganisme, diantaranya adalah :-Isolasi-Identifikasi- Pemeliharaan - Perbanyakan.3.2 SaranAdapun saran yang dapat diambil dari makalah ini adalah penyaji materi harus memberikan gambaran spesifik tentang teknik mempelajari mikroorganisme agar dapat di mengerti oleh pembaca makalah.

9