makalah excavator

33
 MAKALAH ALAT BERAT EXCAVATOR DISUSUN OLEH: RISMA INDAH PURNAMA 3111120014 3 SIPIL 2 SORE TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI JAKARTA DEPOK 2014

Upload: risma-indah-purnama

Post on 14-Oct-2015

2.290 views

Category:

Documents


610 download

DESCRIPTION

makalah exscavator, mulai dari pengertian sampai perhitungan kebutuhan pekerja

TRANSCRIPT

MAKALAH ALAT BERATEXCAVATOR

DISUSUN OLEH:RISMA INDAH PURNAMA31111200143 SIPIL 2 SORETEKNIK SIPILPOLITEKNIK NEGERI JAKARTADEPOK2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunianya penulis dapat menyelesaikan Makalah Alat Berat ini.

Dimana pembuatan Makalah Alat Berat ini dimaksudkan sebagai hasil observasi mahasiswa terhadap penggunaan alat berat di pekerjaan konstruksi sipil yang ada di lapangan, khususnya penggunaan Alat berat EXCAVATOR. Selain itu, pembuatan makalah ini memberikan manfaat yang besar bagi penulis untuk mempelajari kegunaan dan produktivitas alat berat dalam suatu pekerjaan.

Terselesainya makalah ini tidak lepas dari bantuan orang-orang yang terlibat didalamnya. Karena itu, penulis senantiasa mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kusumo Drajat S, Ir. Msi. selaku dosen pengajar sekaligus pembimbing.

Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan serta ketidak sempurnaan, untuk itu penulis harapkan kritik dan saran yang membangun untuk karya selanjutnya. Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua rekan mahasiswa.

Depok, Mei 2014

Penulis

1. PENGERTIAN

Excavator atau sering juga disebut Backhoe adalah alat yang fungsi utamanya untuk mengeruk dan menggali tanah / materi dengan menggunakan bucket yang terpasang pada lengan / arm. Selain itu excavator juga dapat diaplikasikan untuk menghancurkan batuan (hammering) atau mengebor (drilling), dsb.

Tujuannya adalah untuk membantu dalam melakukan pekerjaan yang sulit agar menjadi lebih ringan dan dapat mempercepat waktu pengerjaan sehingga dapat menghemat waktu. Excavator banyak digunakan untuk:1) Menggali parit, lubang, dan pondasi2) Penghancuran gedung3) Meratakan permukaan tanah4) Mengangkat dan memindahkan material5) Mengeruk sungai6) Pertambangan

Beberapa bidang industri yang menggunakannya antara lain konstruksi, pertambangan, infrastruktur, dan sebagainya.

2. Jenis ExcavatorDengan adanya Perbedaan Kebutuhan dari masing masing bidang industri, maka para perusahaan pembuat excavator melengkapi unitnya dengan berbagai jenis excavator berdasarkan fungsinya. Excavator diklasifikasikan berdasarkan jenis bucketnya diantaranya yaitu sebagai berikut:1) Standard bucket merupakan jenis yang paling banyak digunakan karena penggunaanya yang fleksible untuk beberapa kondisi pekerjaan.

Gambar 2.1 Standard bucket

2) Ripper bucket cocok digunakan untuk menggali lapisan bebatuan atau tanah liat yang keras. Bucket jenis ini memiliki penetrasi yang cukup dalam.

Gambar 2.2 Ripper Bucket

3) Trapezoidal bucket digunakan untuk membuat saluran atau kanal irigasi.

Gambar 2.3 Trapezoidal bucket

4) Slope finishing bucket digunakan untuk meratakan permukaan tanah kerena memiliki bucket yang datar dan lebar. Biasa digunakan untuk meratakan jalan, kanal, sisi lereng, sisi sungai, dll.

Gambar 2.4 Slope finishing bucket

5) Ditch cleaning bucket cocok digunakan untuk membersihkan sungai atau mengeruk lumpur dari dasar sungai. Bucket ini memiliki beberapa lubang yang berfungsi sebagai tempat keluarnya air.

Gambar 2.5 Ditch cleaning bucket

6) Single shank ripper digunakan untuk mempersiapkan lahan untuk digali terutama yang memiliki lahan bebatuan dan digunakan juga untuk mencabut akar atau batang pohon.

Gambar 2.6 Single shank ripper

7) Three shank ripper merupakan alat yang efisien untuk menggali batu pada lereng, mengahancurkan dan mengangkat pondasi beton, dan juga untuk mencabut akar atau batang pohon.

Gambar 2.7 Three shank ripper

8) Clamshell bucket digunakan untuk memindahkan material.

Gambar 2.8 Clamshell bucket

9) Coal bucket dan chip bucket sangat efisien dan aman ketika digunakan untuk menangani material seperti batubara, pecahan batu, dll.

Gambar 2.9 Chip bucket

10) Spike hammer cocok digunakan untuk menghancurkan struktur beton, lereng, bendungan, dll.

Gambar 2.10 Spike hammer

11) Grapple digunakan untuk mengangkat batang kayu.

Gambar 2.11 Grapple

12) Lifting magnet digunakan untuk mengangkat dan memindahkan bahan bahan yang terbuat dari logam.

Gambar 2.12 Lifting magnet

13) Scrap grapple digunakan untuk mengangkat dan memindahkan material dengan bentuk yang tidak beraturan. Memiliki empat buah cakar yang dapat membuka dan menutup dengan silinder hidrolik masing-masing.

Gambar 2.13 Scrap grapple

14) Magnet fork excavator yang didasarkan pada lifting magnet dan fork yang memberikan performa pengoperasian dalam penanganan potongan-potongan material yaitu dengan mengkombinasikan gaya magnet dan gaya penekanan fork.

Gambar 2.14 Magnet fork excavator

Bucket yang berbeda akan berpengaruh terhadap komponen-komponen yang lainnya, terutama tingkat pembebanan yang berbeda. Sehingga desain pada excavator dapat berubah menyesuaikan jenis dan bentuk dari bucket.

3. KOMPONEN ALAT EXCAVATORExcavator terdiri dari beberapa komponen, yaitu:1) Work equipment assemblya) Boom

Gambar 3.1 Boom

b) Arm

Gambar 3.2 Arm

c) Bucket

Gambar 3.3 Bucket

d) Cylinder Boom cylinder

Gambar 3.4 Boom cylinder

Arm cylinder

Gambar 3.5 Arm cylinder Bucket cylinder

Gambar 3.6 Bucket cylinder

e) Upper stucture

Gambar 3.7 Upper structure

f) Operator cab

Gambar 3.8 Operator cab

g) Center frame

Gambar 3.9 Center frame

h) Left and right undercarriage

Gambar 3.10 Left and right undercarriage

i) Other

Gambar 3.11 Other

4. KONDISI KERJADibawah ini beberapa kondisi kerja yang disesuaikan dengan kombinasi dari ukuran bucket, panjang arm, dan panjang boom, untuk hydraulic excavator agar bekerja dengan baik.a. Wider working range kombinasi yang dipakai yaitu menggunakan long arm, long boom, dan small capacity bucket.

Gambar 4.1 Wider working range

b. Larger production kombinasi yang dipakai yaitu menggunakan short boom, short arm, dan large capacity bucket.

Gambar 4.2 Larger production

c. Larger digging force, larger lifting capacity kombinasi yang dipakai yaitu menggunakan short arm dan ripper atau narrow bucket.

Gambar 4.3 Larger digging force

d. Heavy duty work kombinasi yang dipakai yaitu menggunakan strengthened boom, strengthened arm, dan heavy duty bucket.

Gambar 4.4 Heavy duty work

Jadi Kombinasi dari boom dan arm pada berbagi posisi sangat berpengaruh pada kapasitas dari bucket.

5. PERHITUNGAN PEKERJAAN MENGGUNAKAN EXCAVATOR5.1. ProduktivitasPerhitungan produktivitas pekerjaan untuk motor grader setiap satu jam adalah sebagai berikut:

Keterangan :Q= Produktivitas (m/jam)CT= Cycle Time (menit)q = Kapasitas bucket (m3) k= Faktor bucketE = kondisi manajemen dan medan kerja

Depth ConditionDumping Condition

Dig. DepthEasyNormalRather difficultDifficult

Spec. Max. Digging

< 40 %0,70,91,11,4

40% - 75%0,811,31,6

> 75 %0,91,11,51,8

Tabel 5.1. Digging Depth

typeswing angle

45 - 90090 - 1800

PC 6010-1313-16

PW 6010-1313-16

PC 8011-1414-17

PC 10011-1414-17

PW 10011-1414-17

PC 12011-1414-17

PC 15013-1616-19

PW 15013-1616-19

PC 18013-1616-19

PC 20013-1616-19

PC 21014-1717-20

PW 21014-1717-20

PC 22014-1717-20

PC 24015-1818-21

PC 28015-1818-21

PC 30015-1818-21

PC 36016-1919-22

PC 40016-1919-22

PC 65018-2121-24

PC 100022-2525-28

PC 160024-2727-30

Tabel. 5.2. Swing Angle

excavator condfaktor bucket

easy1,1-1,2

average1-1,1

ruther difficult0,8-0,9

diffucult0,7-0,8

Tabel 5.3. Faktor bucketJob conditionfaktor

good0,83

average0,75

rather poor0,67

poor0,58

Tabel 5.4. Job condition

5.2. Contoh SoalPekerjaan tebing sebanyak 1/3 panjang jalan. Dimana panjang jalan yang dibuat adalah 5 km. Alat yang digunakan untuk pekerjaan tebing adalah excavator dengan tipe SK 130.Metode Kerja1. Digging condition/ Digging depth = 40 70 %2. Swing angle < 90 %3. Kapasitas bucket 0,75 m34. Manajemen pelaksanaan bagus (good)

Ditanya :1. Produktifitas alat dalam 1 jam2. Durasi pelaksanaan pekerjaan3. Biaya pelaksanaan pekerjaan apabila diketahui BP&O Rp. 900.000,-/jam4. Berapa harga satuan pekerjaan per m35. Buat penjadwalan pekerjaan

PENYELESAIAN1. Produktivitas alat dalam 1 jamKapasitas bucket (q1) = 0,75 m3Kondisi tanah mudah (easy) maka nilai factor bucket (k) = 1,1 1,2 ~ 1,1q = q1 x k q = 0,75 m3 x 1,1 = 0,825 m3Swing angle < 90 %maka nilai CT = 15 18 detik ~ 18 detik Digging condition/Digging depth = 40 70 % maka nilai factor koreksi (k) = 1,0

CT = 18 x 1CT = 18 detik = 0,3 menitQ = (60 x q)CTQ = ( 60 x 0,825 ) = 165 Lm3/jam 0,3Manajemen pelaksanaan bagus (good) maka nilai E = 0,83

Q = Q x EQ = 165 Lm3/jam x 0,83Q = 136,95 Lm3/jam

2. Durasi Pekerjaan TebingVolume TanahTanah asli : 1/3 x 5.000 m x 3 m x 1,5 m = 75.000 m3Tanah gembur (loose): 75.000 m3 x 1,25 L = 93.750 Lm3 Durasi 1 tim = V loose = 93.750 Lm3 = 684,556 jam ~ 685 jam ~ 98 hariProduktivitas 136,95 Lm3/jam

3. Biaya Pelaksanaan Pekerjaan BP & O = Rp. 900.000,-/jam Biaya pelaksanaan = Rp. 900.000,-/jam x 685 jam = Rp. 616.500.000,-

4. Harga Satuan Pekerjaan

HSP = Biaya Pelaksanaan= Rp. 616.500.000,- = Rp 8.220 ,-/ m3 Volume 75.000 m3

6. SPESIFIKASI ALAT EXCAVATOR TYPE SK 130 L6.1. Dimensi

Gambar 6.1 Dimensi excavator type SK 130 L

6.2. Spesifikasi

Gambar 6.2. Spesifikasi

6.3. Working Ranges

Gambar 6.3. Working Ranges

6.4. Digging force

Gambar 6.4. Digging force

7. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJABerikut adalah Kompetensi Substansi Operator Standar Kompetensi Nasional Alat Berat, dalam penggunaan Excavator.

Macam alat penggali (EXCAVATOR) yaitu :1. Alat penggali sistem hidrolisPower shovel dan backhoe yang termasuk kedalam alat penggali hidrolis memiliki bucket yang di pasangkan di depannya. Alat penggeraknya traktor dengan roda ban atau crawler. Backhoe bekerja dengan cara menggerakkan bucket ke arah bawah dan kemudian menariknya menuju badan alat. Sebaliknya front shovel bekerja dengan cara menggerakkan bucket ke arah atas dan menjauhi badan alat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa backhoe menggali material yang berada dibawah permukaan di mana alat tersebut berada, sedangangkan front shovel menggali material di permukaan dimana alat tersebut berada.

1.1 BackhoePengoprasaian backhoe umumnya untuk penggalian saluran, terowongan, atau basment. Backhoe beroda ban biasanya tidak digunakan untuk penggalian, tetapi lebih sering digunakan untuk pekerjaan umum lainnya. Backhoe digunakan pada pekerjaan penggalian di bawah permukaan serta untuk penggalian material keras. Dengan menggunkana backhoe maka akan di dapatkan hasil galian yang rata. Pemilihan kapasitas bucket backhoe harus sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan.

Gambar 8.1 Backhoe dan bagian-bagiannya

1.1.2 Bagian BackhoeBackhoe terdiri dari 6 bagian utama, yaitu struktur atas yang dapat berputar, boom, lengan (arm), bucket, slewing ring, dan struktur bawah. Boom, lengan dan bucket digerakkan dengan sistem hidrolis. Struktur bawah adalah penggerak utama yang dapat berupa roda ban atau roda crawler. Ada 6 gerakan dasar backhoe yang mencakup gerakan-gerakan pada masing-masing bagian, yaitu:1. Gerakan boom: merupakan gerakan boom yang mengarahkan bucket menuju tanah galian. 2. Gerakan bucket menggali: merupakan gerakan bucket saat menggali matrial.3. Gerakan bucket membongkar : adalah gerakan yang arahnya berlawanan dengan saat menggali.4. Gerakan lengan: merupakan gerakan mengangkat elngan dengan radius sampai 100.5. Gerakan slewing ring: gerakan pada as yang bertujuan agar bagian atas backhoe dapat berputar 360.6. Gerakan struktur bawah : dipakai untuk perpindahan tempat jika area telah selesai di gali.

1.1.3 Teknik PenggalianCara kerja backhoe pada saat penggalian adalah sebagai berikut: 1. Boom dan bucket bergerak maju.2. Bucket digerakkan meuju alat.3. Bucket melakukan penetrasi ke dalam tanah.4. Bucket yang telah penuh di angkat.5. Struktur atas berputar.6. Bucket di ayun sampai material di dalamnya keluar.

1.1.4 Produktivitas Backhoe Jenis material berpengaruh pada perhitungan produktivitas backhoe. Penentuan waktu siklus backhoe didasarkan pada pemilihan kapasitas bucket. Rumus yang dipakai untuk menghitung kapasitas backhoe adalah: (Tabel 8.1)Produktivitas dihitung dalam m3 / jam, CT adalah waktu siklus (Tabel 8.1) S adalah faktor koreksi untuk kedalaman dan sudut putar (Tabel 8.2) dan BFF di dapat dari Tabel 8.3Tabel 8.1 waktu siklus backhoe beroda crawler (menit)Jenis Materi Ukuran Alat

0,67 m30,94-1,72 m3>1,72 m3

Kerikil, pasir, tanah organik0,240,30,4

Tanah, lempung lunak0,30,3750,5

Batuan, lempung keras0,3750,4620,6

(sumber: Cosntruction and Management, 1998)

Tabel 8.2 Faktor koreksi (S) untuk kedalaman dan Sudut PutarKedalaman Penggalian (% dari Maks.)Sudut Putar ()

45607590120180

301,331,261,211,151,080,95

501,281,211,161,11,030,91

701,161,11,0510,940,83

901,0410,950,90,850,75

(Sumber: Construction Methods and Management, 1998)

Tabel 8.3 Faktor Koreksi (BFF) untuk Alat GaliMaterialBFF(%)

Tanah dan tanah organik80-110

Pasir dan kerikil90-100

Lempung keras65-95

Lempung basah50-90

Batuan dengan peledakan buruk40-70

Batuan dengan peledakan baik70-90

Contoh 8.1 :Backhoe digunakan untuk melakukan penggalian lempung keras. Alat mempunyai kapasitas 1.6 m3 . Rata-rata kedalaman penggalian adalah 5.6 m dengan maksimum kedalaman penggalian adalah 8 m. Sudut putar alat adalah 75. Berapa produktivitas alat jika efisiensi kerja adalah 50 menit/jam?Jawab: BFF (Tabel 8.3) untuk lempung keras adalah 68-85%, gunakan 80% Waktu siklus (Tabel 8.1) adalah 0.462 menitProsentase kedalaman = 5.6 m/ 8m = 0.7 = 70%Maka didapat S = 1,05 (Tabel 8.2)Produktivitas backhoe :P = 1,6 x x 1,05 x 0,8 x P = 145,45 m3 / jam

1.2 Front ShovelFront Shovel digunakan untuk menggali material yang letaknya di atas permukaan di mana alat tersebut berada. Alat ini mempunyai kemapuan untuk menggali material yang keras. Jika material yang akan digali bersifat lunak, maka font shovel akan mengalami kesulitan. Dengan demikian, waktu penggalian dapat menjadi lebih lama. Sama halnya dengan kondisi waktu penggalian dapat menjadi lebih lama. Sama halnya dengan kondisi di mana permukaan material yang akan digali lebih tinggi dari ketinggian minimum yang diperbolehkan untuk mengisi bucket. Maka dari itu ada faktor penggali untuk ketinggian penggalian dan pengaruh sudut putaran yang harus diperhitungkan dalam menentukan produktivitas front shovel.

Gambar 8.2 Front shovel

1.2.2 Kriteria Pemilihan Front ShovelDalam memilih front shovel sebagai alat penggali, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Pertama adalah biaya penggalian. Biaya penggalian tergantung pada besarnya pekerjaan, biaya yang harus dikeluarkan untuk mengangkut front shovel ke proyek, dan biaya langsung. Kedua adalah kondisi pekerjaan. Kondisi pekerjaan di lapangan akan menentukan pemilihan jumlah dan kapasistas alat.pekerjaan penggalian material keras akan lebih mudah dilakukan oleh front shovel dengan bucket yang besar, sama halnya dengan penggalian material hasil peledakan. Jika pekerjaan harus dilakukan pada waktu yang relatif singkat, maka dapat digunakan beberapa front shovel kecil atau satu front shovel besar. Kapasitas alat pengangkutan yang tersedia juga dapat mempengaruhi pemilihan besarnya front shovel yang akan di pakai.

1.2.3 Teknik PenggalianTahapan penggalian dengan menggunakan front shovel meliputi gerakan lengan, boom dan bucket. Boom digerakkan naik dan turun jika diperlukan. Setelah bucket terisi, baru struktur atas berputar pada slewing ring-nya. Pada proses ini alat sebisa mungkin tidak berpindah. Langkah-langkah pekerjaannya adalah sebagai berikut:1. Gerakan bucket ke depan sampai bagian ujung bucket menyentuh material.2. Gerakan bucket ke atas yang bertujuan untuk menggaruk tebing sehingga bucket terisi.3. Tarik bucket ke aras alat saat sudah terisi penuh material.4. Struktur atas berputar untuk pembongkaran material baik dengan membentuk timbunan ataupun pada truk.5. Saat posisi tebing sudah jauh dari jangkauan, alat digerakkan mendekati tebing untuk pekerjaan penggalian berikutnya.1.2.4 Produktivitas Front Shovel1.2.4.1 Pengaruh material terhadap produktivitasUntuk material yang mudah digali seperti pasir dan kerikil ketinggian optimum penggalian berkisar antara 30 sampai 50% dari ketinggian maksimum penggalian. Sedangkan untuk tanah pada umumnya maka ketinggian optimum kurang sedikit dari 40% ketinggian maksimum penggalian. Pada material yang sulit untuk dimuat seperti lempung dan batuan hasil peledakan ketinggian optimum penggalian berkisar 50% dari ketinggian maksimum penggalian. Kapasitas bucket front shovel tergantung dari jenis material. Oleh sebab itu, ada faktor koreksi dalam menentukan kapasitas bucket. Faktor koreksi tersebut dikalikan dengan kapasitas bucket (heaped capacity).1.2.4.2 Waktu SiklusFaktor-faktor yang mempengaruhi siklus kerja front shovel adalah kapasitas muat bucket dengan muatan, pembongkaran muatan dan gerakan bucket kosong. Untuk bucket berukuran antara 2,3 sampai 3,8 m3 , waktu siklus front shovel adalah:1. Waktu muat : 7 sampai 9 detik2. Waktu berputar dengan muatan : 4 sampai 6 detik3. Waktu bongkar : 2 sampai 4 detik4. Waktu berputar kembali : 4 sampai 5 detik1.2.4.3 ProduktivitasSelain jenis material, faktor-faktor penting yang mempengaruhi produktivitas front shovel adalah kondisi mesin, ketinggian penggalian, sudut putar dan gerakan alat pada slewing ringnya. Ketinggian penggalian sebaiknya pada tinggi optimal. Ketinggian optimal membuat alat dapat mengisi material penuh dalam satu siklus. Jika ketinggian lebih besar dari ketinggian optimal maka dapat menyebabkan bucket tidak terisi penuh. Sedangkan jika ketinggian gali lebih kecil dari pada ketinggian optimal maka akan menyebabkan alat membentuk lubang yang dapat mengakibatkan longsor.Pengaruh ketinggian penggalian dan sudut putaran dijabarkan dalam tabel 8.4 sudut putaran merupakan sudut boom yang berputar sudut putaran bertambah maka waktu siklus akan bertambah. Produktivitas ideal didapatkan bila sudut putaran adalah 90.Tabel 8.4 Faktor penggali untuk ketinggian penggalian dan sudut putaran.presentasi kedalaman optimum sudut putaran

45607590120150180

400,930,890,850,80,720,650,59

601,11,030,960,910,810,730,66

801,221,121,040,980,860,770,69

1001,261,161,0710,880,790,71

1201,21,111,030,970,860,770,7

1401,121,040,970,910,810,730,66

1601,030,960,90,850,750,670,62

Contoh 8.2:Front shovel dengan kapasitas 3m3 mempunyai ketinggian maksimum penggalian 10 m. Alat digunakanuntuk pemuatan tanah dengan tinggi permukaan 5m. Karena situasi lapangan maka sudut putaran alat 60. Berapa produktivitas sebenarnya jika waktu siklus alat adalah 18 detik?Jawab:Ketinggian optimum untuk alat dan material adalah:40% x 10 m = 4 mDari tabel 8.3, BFF adalah 80 110%, ambil nilai 100%Produktivitas ideal untuk setiap jam:(60 menit-jam : ( 18 detik / 60 detik-menit)) x 3 m3 x 1 = 600 m3 / jam Persen ketinggian optimum : 5 m : 4 m = 1,25 = 125%Koreksi untuk ketinggian dan putaran (Tabel 8.4) adalah 1,015 maka produktivitas sebenarnya:600 x 1,015 = 609 m3/jam

2. Alat Penggali Sistem KabelDragline dan clamshell adalah alat gali yang termasuk dalam alat penggali sistem kabel. Alat penggeraknya traktor dengan crawler. Alat dasar dari dragline dan clamshell adalah bucket yang dipasangkan pada laltice boom. Panjang boom dragline dan clamshell sama seperti crane akan tetapilebih panjang daripada boom alat gali lain.

2.1 DraglineDragline merupakan alat gali yang dipakai untuk menggali material dengan jangkauan yang lebih jauh dari alat-alat gali lainnya. Ketinggian timbunan hasil pembongkaran, radius pergerakan dan jangkauan penggalian dragline lebih besar dibandingkan dengan dari alat gali lainnya pada ukuran bucket yang sama. Jika dibandingkan dengan dari alat gali lainnya pada ukuran bucket yang sama. Jika dibandingkan dengan front shovel, untuk kapasitas yang sama maka penggunaan dragline akan memberikan jangkauan yang lebih jauh. Namun dilihat dari segi produktivitasnya, dengan kapasitas yang sama maka produktivitas front shovel lebih besar daripada produktivitas dragline.Jangkauan penggalian dragline dapat diperluas dengan menambahkan panjang boom. Dengan boom yang cukup panjang maka stabilitas dragline harus diperhitungkan karena penambahan panjang boom dapat mengakibatkan pengurangan kekuatan alat. Pada bagian ujung bucket dikaitakan kabel drag yang berfungsi untuk menarik bucket ke arah dragline saat penggalian. Umumnya alat dioprasikan pada sudut boom 40. Jenis material yang digali sebaiknya material yang lunak sampai agak keras. Pemakaian dragline sangan menguntungkan pada proyek pembuatan saluran di mana tenanh mengandung air. Selain itu juga dragline digunakan untuk penggalian di bawah permukaan air. Dragline dengan bucket yang kecil dan ringan biasanya untuk penggalian material lepas dan kering. Jika dragline akan dipakai untuk penggalian material yang lebih keras maka pada alat tersebut harus ditambahkan rantai drag dan bucket diperkuat dengan pelat baja yang berfungsi untuk membantu bucket dalam menggali batuan pecah dan material padat. Bucket dragline yang sedang biasanya dipakai untuk menggali lempung dan kerikil atau pasir padat.Hal yang perlu mendapat perhatian saat pengoprasian dragline anatar lain ukuran bucket harus disesuaikan dengan kemampuan akat serta gigi bucket haruslah cukup kuat untuk melakukan penetrasi ke dalam tanah. Selain itu juga rantai penarik jangan sampai rusak.Dragline mengalami kesulitan dalam mengontrol pembongkaran muatan. Karean itu sebaiknya alat pengangkut yang dipakai untuk mengangkut material hasil penggalian dragline berukuran besar. Ukuran kapasitas alat pengangkut sebaiknya 5 sampai 6 kali ukuran bucket dragline.

Dalam melkukan penggalian, drgaline bekerja melalui beberapa tahapan. Tahapan tersebut berupa satu siklus yang dimulai dari penggalian sampai pembongkaran. Adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:1. Dengan gerakan mengayun, bucket menuju posisi menggali. Agar bucket jatuh tegak lurus dengan tanah maka drag cable dan hoist cable dikendorkan.2. Kemudian drag cable ditarik ditarik dan hoist cable dimainkan agar kedalaman penggalian teratur.3. Setelah bucket penuh, hoist cable dikunci dan bucket ditarik.4. Boom kemudian melakukan berputar menuju tempat pembongkaran.

Tabel 8.5 Kedalaman Optimum dan Produktivitas Ideal Dragline dengan Boom Pendek (m dan bcm/jam)Jenis MaterialUkuran Bucket (m3)

0,290,380,570,760,961,151,341,531,91

lempung berpasir, tanah organik1,51,71,82,02,12,22,42,52,6

537299122149168187202233

pasir dan kerikil1,51,71,822,12,22,42,52,6

496995118141160180195225

Tanah Umum1,822,42,52,62,72,83,03,2

425781104127147162177204

Lempung Keras2,22,52,72,83,13,33,53,63,8

27426985104123139150177

Lempung basah dan lengket2,22,52,72,83,13,33,53,63,8

152342587385100112135

(Sumber: Construction Planning, Equipment, and Methods, 1996)

Tabel 8.6 Faktor Pengali untuk Kedalaman Penggalian dan Pengaruh SwingPresentase Kedalaman OptimumSudut Swing

3045607590120150180

201,060,990,940,90,870,810,750,7

401,171,081,020,970,930,850,780,72

601,241,131,061,010,970,880,80,74

801,291,171,091,040,990,90,820,76

1001,321,191,111,051,000,910,830,77

1201,291,171,091,030,980,90,820,76

1401,251,141,061,000,960,880,810,75

1601,201,101,020,970,930,850,790,73

1801,151,050,980,940,900,820,760,71

2001,101,000,940,900,870,790,730,69

Produktivitas dragline tergantung pada faktor-faktor seperti jenis material, kedalaman penggalian, sudut swing, ukuran bucket, panjang boom, kapasitas alat pengangkut dan kondisi lapangan. Produktivitas alat dihitung pada konsidi tanah asli atau bank condition.Contoh 8.3 :Dragline dengan kapasitas 1,34 m3 digunakan untuk menggali lempung keras. Kedalaman penggalaian 2,8 m dan sudut putaran boom adalah 90. Jika efisiensi kerja adalah 50 menit per jam berapakah produktivitas alat?Jawab:Kedalaman optimum penggalian (Tabel 8.5) adalah 3,5 mPresentase kedalaman optimum (2,8 : 3,5) x 100% = 80%Dari tabel 8.6 faktor penggali adalah 0,99Produktivitas alat = 139 x 0,99 x 50/60 = 114,675 bcm/jam

2.2 ClamshellPada umumnya clamshell digunakan untuk penggalian tanah lepas seprti pasir, kerikil, batuan pecah, dan lain-lain. Clamshell mengangkat material secara vertikal. Ukuran bucket pada clamshell mengangkat material secara vertikal. Ukuran bucket pada clamshell bervariasi antara ringan sampai berat. Bucket yang ringan umumnya digunakan untuk memindahkan material, sedangkan bucket berukuran berat digunakan untuk menggali. Pada bucket yang berukuran berat umumnya dipasangkan gigi yang membantu alat dalam menggali material. Dalam pemilihan tipe bucket perlu diperhatikan bahwa bucket yang berat dapat mempersulit pengangkutan namun membantu penggalian.Pada pengoprasian clamshell perlu diperhatikan bahwa penggalian tergantung pada berat bucket serta kapasitas mesin seperti yang telah di jelaskan diatas. Selain itu panjang rantai akan mempengaruhi kedalaman penggalian. Sedangkan jangkauan clamshell akan tergantung pada panjang boom. Untuk memaksimalkan daya angkat clamshell maka boom yang digunakan sependek mungkin. Hal ini erat kaitannya dengan kestabilan alat. Semakin panjang boom maka alat akan semakin tidak stabil yang pada akhirnya akan menurunkan daya angkat alat. Daya angkat clamshell juga dapat ditingkatkan dengan memperkecil sudut swing.Pada umumnya waktu siklus clamshell didapat dari hasil perkiraan berdasarkan pengalaman. Siklus kerja clamshell meliputi kegiatan-kegiatan pengisian (filling) bucket. Pengangkatan bucket penuh, berputar, dan pembongkat=ran (dumping). Secara lebih detail, cara kerja clamshell pada saat pengisian bucket adalah sebagai berikut:1. Bucket digantungkan pada kepala crane melalui hoist cable.2. Kemudian tag cable dilepas3. Bucket turun karena beratnya sendiri dan rahangnya membuka4. Untuk mengisi bucket, rahang ditutup dengan menarik tag cable

Perhitungan produktivitas clamshell menggunkan persamaanProsduktivitas = v x x BFF x efisiensiContoh 8.4 :Clamshell dengan kapasitas 1,34 m3 digunakan untuk menggali pasir.Diperkirakan waktu siklus alat adalah 30 detik dengan efisiensi 55 menit/ jam. Berapakah produktivitas alat tersebut?Jawab:Produktivitas =1,34 x x 1 x 55 / 60 = 147,4 lcm/ jam

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com/search/excavator Standar Kompetensi Nasional Alat Berat Edisi Pertamawww.wikipediaindonesia.com2008 , Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi Ir Rostiyanti, Susy Fatena. Cetakan I edisi 2