makalah evalusai
TRANSCRIPT
MAKALAH EVALUASI PENDIDIKAN
KONSEP PENILAIAN BERBASIS KELAS
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK II
PARAMITA DEWI (06101010025)
SURI HAPIZIAH (06101010003)
SUCI FERALIA RATIKASESHA (06101010021)
BELLA ASLIYANIZAR PUTRI (06101010033)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Evaluasi atau penilaian sangat dibutuhkan dalam berbagai kegiatan kehidupan manusia sehari-hari, karena disadari atau tidak, sebenarnya evaluasi sudah sering dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk diri sendiri maupun kegiatan sosial lainnya. Hal ini dapat dilihat mulai dari berpakaian, setelah berpakaian ia berdiri dihadapan kaca apakah penampilannya sudah wajar atau belum.Dalam pendidikan evaluasi merupakan salah satu komponen dari sistem pendidikan yang harus dilakukan secara sistematis dan terencana sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang akan dicapai dalam proses pendidikan dan proses pembelajaran. Untuk itu seorang guru harus benar-benar mempersiapkan dengan benar evaluasi tersebut, Sebelum menyiapkan evaluasi belajar guru terlebih dahulu harus mengetahui apa esensi dari penilaian itu sendiri.Dalam makalah ini akan diulas beberapa poin yang tentunya berkaitan dengan penilaian, yang khususnya adalah penilaian berbasis kelas. Diantaranya adalah pengertian penilaian, bentuk-bentuk penilaian, Tujuan fungsi serta manfaat penlaian, dan lingkup penilaian.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis mengambil rumusan masalah:1. Apakah pengertian penilaian?2. Apakah pengertian, fungsi, serta tujuan penilaian berbasis kelas?3. Apa saja prisnsip penilaian berbasis kelas itu ?4. Apa saja bentuk-bentuk penilaian berbasis kelas itu?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENILAIAN
1. Secara etimologi
Evaluasi (penilaian) berasal dari bahasa Inggris Evaluation, akar katanya value yang berarti
nilai atau harga. Nilai dalam bahasa arab disebut al-qimah atau al-taqdir. Dengan demikian
secara harfiah evaluasi pendidikan al-Taqdir al- Tarbawiy dapat diartikan sebagai penilaian
dalam (bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan
pendidikan atau juga dapat diartikan sebagai proses menentukan nilai suatu objek.
2. Secara Terminologi
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian penilaian berdasarkan Terminologinya,
diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi
yang sangat diperlukan untuk membuat alternative keputusan (Mehrens & Lehmann,
1978:5).
b. Edwin Wandt dan Gerald W. Brown mengemukakan bahwa, Evaluasi adalah suatu
tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
c. Menurut m. Chabib Thoha, evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk
mengetahui keadaan objek dengan menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan
dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.
Dengan demikian evaluasi bukan sekedar menilai suatu aktifitas secara spontan dan
incidental, melainkan kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik, dan
berdasarkan atas tujuan yang jelas. Penilaian berbeda dengan pengukuran (measurement),
karena pengukuran lebih bersifat kuantitatif. Bahkan pengukuran merupakan instrument
untuk melakukan penilaian atau dengan kata lain pengukuran menjawab pertanyaan “how
much”, sedangkan penilaian menjawab pertanyaan “what value”.
B. PENILAIAN BERBASIS KELAS (PBK)
1. Pengertian Penilaian Berbasis Kelas
Penilaian Berbasis Kelas (PBK) adalah penilaian sebagai “assessment”. Aratinya
data dan informasi dari PBK merupakan salah satu bukti yang dapat digunaka untuk
mengukur keberhasilan suatu program pendidikan yang dilakukan oleh guru dalam rangka
proses pembelajaran. PBK merupakan proses pengumpulan, pelaporan dan penggunaan
informasi hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru untuk menetapkan tingkat
pencapaian dan penguasaan peserta didik terhadap tujuan pendidikan ( standar komptensi,
komptensi dasar, dan indikator pencapaian hasil belajar). Penilaian Berbasis Kelas
merupakan prinsip, sasaran yang akurat dan konsisten. tentang kompetensi atau hasil
belajar siswa serta pernyataan yang jelas mengenai perkembangan dan kemajuan siswa.
maksudnya adalah hasil Penilaian Berbasis Kelas dapat menggambarkan kompetensi,
keterampilan dan kemajuan siswa selama di kelas.
Depdiknas (2002), menjelaskan bahwa Penilaian Berbasis Kelas (PBK) merupakan
salah satu komponen dalam kurikulum berbasis kompetensi. PBK itu sendiri pada dasarnya
merupakan kegiatan penilaian yang dilaksanakan secara terpadu dalam kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan dengan mengumpulkan kerja siswa (portofolio), hasil karya
(produk), penugasan (proyek), kinerja (performance), dan tes tertulis (paper and pen).
Fokus penilaian diarahkan pada penguasaan kompetensi dan hasil belajar siswa sesuai
dengan level pencapaian prestasi siswa.
2. Tujuan Fungsi dan Manfaat Penilaian Berbasis Kelas
Tujuan umum PBK adalah untuk memberikan penghargaan terhadap pencapaian belajar
siswa dan memperbaiki program dan kegiatan pembelajaran. Secara khusus tujuan PBK
adalah untuk memberikan (a) informasi tentang kemajuan belajar, (b) informasi yang
dapat digunakan untuk membina kegiatan belajar lebih lanjut; (c) motivasi belajar siswa,
dan melakukan bimbingan yang lebih tepat. PBK hendaknya menjamin bahwa hasil kerja
siswa dan pencapaian belajarnya dapat diidentifikasi.
Selanjutnya, Surapranata dan Hatta (2004:4) menyebutkan tujuan penilaian berbasis
kelas sebagai berikut:
(1) Menjamin agar proses pembelajaran peserta didik tetap sesuai dengan kurikulum. Guru
mengumpulkan informasi kemajuan belajar peserta didik melalui berbagai jenis penilaian
kelas untuk memperoleh gambaran pencapaian kompetensi yang telah ditentukan dalam
KBK sesuai waktu yang telah ditentukan.
(2) Memeriksa kelemahan dan kelebihan yang dimiliki peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung.
(3) Mencari dan menemukan hal-hal yang menyebabkan terjadinya kelemahan dalam
proses pembelajaran. Melalui PBK guru dapat menganalisis kelemahan yang terjadi,
sehingga pembelajaran yang lebih efektif dapat segera dilakukan.
(4) Menyimpulkan Apakah peserta didik telah mencapai seluruh atau sebagian kompetensi
yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Kesimpulan itu sangat penting dilakukan sebagai
bagian dari pelaporan yang disampaikan kepada peserta didik, orang tua, sekolah, atau
pihak lain yang memerlukan pelaporan hasil pendidikan.
Fungsi PBK
Penilaian kelas oleh guru memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut.
1) Fungsi motivasi, yaitu penilaian guru harus mendorong motivasi siswa untuk belajar
dan merasa kegiatan tersebut menyenangkan serta menjadi kebutuhannya.
2) Fungsi belajar tuntas, penilaian kelas harus diarahkan untuk memantau ketuntasan
belajar siswa. Rencana penilaian harus disusun sesuai dengan target kemampuan yang
harus dikuasai siswa pada setiap semester dan kelas sesuai dengan daftar kemampuan yang
telah ditetapkan.
3) Fungsi sebagai indikator efektivitas pembelajaran, penilaian kelas juga dapat
digunakan untuk melihat seberapa jauh proses belajar mengajar telah berhasil.
4) Fungsi umpan balik, hasil penilaian harus dianalisis oleh guru sebagai bahan umpan
balik baik bagi siswa maupun untuk guru itu sendiri. Dalam hal-hal tertentu hasil penilaian
juga dapat menjadi umpan balik bagi sekolah dan orangtua agar secara bersama-sama
mendorong dan membantu ketercapaian target penguasaan kemampuan yang telah
ditetapkan.
Manfaat PBK
Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas (2002) dalam dokumen Kurikulum Berbasis
Kompetensi mengemukakan hasil penilaian berbasis kelas berguna untuk:
1. Memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan
kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.
2. Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik
sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remedial.
3. Sebagai umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan
sumber belajar yang digunakan.
4. Menjadi masukan bagi guru guna merancang kegiatan belajar.
5. Memberikan informasi kepada orangtua dan komite sekolah tentang efektivitas
pendidikan.
6. Memberi umpan balik bagi pengambil kebijakan (Diknas Daerah) dalam
mempertimbagkan konsep penilaian kelas yang baik untuk digunakan.
3. Prinsip-prinsip Penilaian Berbasis Kelas
Prinsip-prinsip umum PBK adalah valid, mendidik, berorientasi pada kompetensi, adil dan
objektif, terbuka, berkesinambungan, menyeluruh, dan bermakna.
a. Valid
PBK harus mengukur apa yang seharusnya diukur dengan menggunakan jenis tes
yang terpercaya atau shahih. Artinya, adanya kesesuaian alat ukur dengan fungsi
pengukuran dan sasaran pengukuran.
b. Mendidik
PBK harus memberikan sumbangan positif pada pencaian hasil belajar peserta didik.
c. Berorientasi pada kompetensi
PBK harus menilai pencapaian kompetensi peserta didik yang meliputi seperangkat
pengetahuan, sikap, ketrampilan, dan nilai yang terrefleksi dalam kebiasaan berfikir
dan bertindak.
d. Adil dan Objektif
PBK harus mempertimbangkan rasa keadilan dan objektifitas ppeserta didik, tanpa
membeda-bedakan jenis kelamin, latar belakng etnis, budaya, dan berbagai hal yang
memberikan kontribusi pada pelajaran.
e. Terbuka
PBK hendaknya dilakukan secara terbuka bagi berbagai kalangan, sehingga
keputusan tentang keberhasilan peserta didik jelas bagi pihak-pihak yang
berkepentingan, tanpa ada rekayasa atau sembunyi-sembunyi yang dapat merugikan
semua pihak.
f. Berkesinambungan.
PBK harus dilakukan secara terus-menerus atau berkesinambungan dari waktu ke
waktu, untuk mengetahui secara menyeluruh perkembangan peerta didik, sehingga
kegiatan dan unjuk kerja peserta didik dapat dipantau melalui penilaian.
g. menyeluruh
PBK harus dilakukan secara menyeluruh, yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotik serta berdasarkan pada strategi dan prosedur penilaian dengan berbagai
bukti hasil belajar peserta didik yang dapat dipertanggungnjawabkan kepada semua
pihak.
h. Bermakna
PBK diharapkan mempunyai makna yang signifikan bagi semua pihak. untuk itu,
PBK hendaknya mudah dipahami dan dapat ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang
berkepentingan.
Adapun prinsip-prinsip khusus penilaian berbasis kelas adalah sebagai berikut:
1. Apa pun jenis penilaiannya harus memungkinkan adanya kesempatan yang
terbaik bagi peserta didik untuk menunjukkan apa yang mereka ketahui dan pahami,
serta mendemonstrasikan kemampuannya.
a. Pelaksanaan penilaian berbasis kelas hendaknya dalam suasana yang bersahabat,
tidak mencekam dan tidak mengancam.
b. Semua peserta didik mempunyai kesempatan dan perlakuan yang sama dalam
menerima program pembelajaran sebelum dan selama proses penilaian berbasis kelas
c. Peserta didik harus mengetahui dan memahami secara jelas tentang penilaian
berbasis kelas
d. Kriteria untuk membuat keputusan atas hasil penilaian berbasis kelas hendaknya
disepakati dengan peserta didik dan orang tua atau wali.
2. Setiap guru harus mampu melaksanakan prosedur penilaian berbasis kelas dan
pencatatan secara tepat.
a. Prosedur penilaian berbasis kelas harus dapat diterima dan dipahami oleh guru
secara jelas
b. Prosedur penilaian berbasis kelas dan catatan harian hasil belajar peserta didik
hendaknya mudah dilaksanakan sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran, dan tidak
harus mengambil waktu yang berlebihan.
c. Catatan harian harus mudah dibuat, jelas, mudah dipahami, dan bermanfaat untuk
perencanaan pembelajaran
d. Inforamsi yang diperoleh untuk menilai semua pencapaian hasil belajar peserta
didik dengan berbagai cara harus digunakan sebagaimana mestinya
e. Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik yang bersifat positif untuk
pembelajaran selanjutnya, perlu direncanakan oleh guru dan peserta didik
f. Klasifikasi dan kesulitan belajar harus ditentukan sehingga peserta didik
mendapatkan bimbingan dan bantuan belajar yang sewajarnya
g. Hasil penilaian hendaknya menunjukkan kemajuan dan keberlanjutan pencapaian
belajar peserta didik.
h. Penilaian semua aspek yang berkaitan dengan pembelajaran.
i. Peningkatan keahlian guru sebagai kosekuensi dari diskusi pengalaman dan
membandingkan metode dan hasil penilaian perlu dipertimbangkan
j. Pelaporan penampilan peserta didik oleh guru kepada orang tua atau wali, dan
atasannya harus dilaksanakan secara periodic.
4. Teknik Penilaian Berbasis Kelas
Sebagaimana prinsip relevansi, dimana suatu pendidikan akan bermakana apabila
kurikulum yang dipergunakan relevan (terkait) dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat,
maka teknik penilaian yang relevanpun akan berdampak pada perkembangan siswa.
Beragam teknik dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar
peserta didik, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar. Teknik
pengumpulan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar
peserta didik berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai.
Penilaian kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian
kompetensi yang memuat satu ranah atau lebih. Berdasarkan indikator-indikator ini dapat
ditentukan cara penilaian yang sesuai, apakah dengan tes tertulis, observasi, tes praktek,
dan penugasan perseorangan atau kelompok. Untuk itu, ada tujuh teknik yang dapat
digunakan, yaitu penilaian portofolio penilaian kinerja, penilaian penugasan, penilaian
hasil kerja, penilaian hasil tertulis, dan penilaian sikap. Untuk lebih jelasnya tentang teknik
penilaian akan dijabarkan berikut ini:
1. Penilaian Melalui Portofolio (Portfolio)
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada berbagai
informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dalam satu periode
tertentu. Informasi perkembangan siswa tersebut dapat berupa karya siswa dari proses
pembelajaran yang dianggap terbaik oleh siswanya, hasil tes (bukan nilai), piagam
penghargaan atau bentuk informasi lain yang terkait dengan kompetensi tertentu dalam
satu mata pelajaran. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan penilaian
portfolio adalah sebagai berikut.
1) Karya yang dikumpulkan adalah benar-benar karya yang bersangkutan.
2) Menentukan contoh pekerjaan mana yang harus dikumpulkan.
3) Mengumpulkan dan menyimpan sampel karya.
4) Menentukan kriteria untuk menilai portfolio.
5) Meminta peserta didik untuk menilai secara terus menerus hasil portfolionya.
6) Merencanakan pertemuan dengan peserta didik yang dinilai.
7) Dapat melibatkan orang tua dalam menilai portfolio.
Penilaian dengan portfolio memiliki karakteristik tertentu, sehingga penggunaannya juga
harus sesuai dengan tujuan dan substansi yang diukur. Mata pelajaran yang memiliki
banyak tugas dan jumlah peserta didik yang tidak banyak, penilaian dengan cara portfolio
akan lebih cocok.
2. Penilaian Melalui Unjuk Kerja (Performance)
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan
atau kinerja siswa dalam melakukan sesuatu Cara penilaian ini lebih otentik daripada tes
tertulis karena bentuk tugasnya lebih mencerminkan kemampuan siswa yang sebenarnya.
Semakin banyak kesempatan guru mengamati unjuk kerja siswa, semakin reliable hasil
penilaian kemampuan siswa.
3. Penilaian Melalui Penugasan (Proyek/Project)
Penilaian melalui proyek dilakukan terhadap suatu tugas atau penyelidikan yang dilakukan
siswa secara individual atau kelompok untuk periode tertentu. Tugas tersebut berupa suatu
investigasi sejak dari perencanaan pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan
penyajian data. Proyek seringkali melibatkan pencarian data primer dan sekunder,
mengevaluasi secara kritis hasil penyelidikan, dan kerjasama dengan orang lain.
4. Penilaian Melalui Hasil kerja (Produk/Product)
Penilaian hasil kerja adalah penilaian terhadap kemampuan siswa membu-at produk-
produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (gambar, lukisan,
pahatan), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.
Cara ini tidak hanya melihat hasil akhirnya saja tetapi juga dari proses pembuatannya,
contoh: kemampuan siswa menggunakan berbagai teknik menggambar, menggunakan
peralatan dengan aman, membakar kue dengan hasil baik, bercita rasa enak, dan
penampilan menarik.
5. Penilaian Melalui Tes Tertulis (Paper & Pen)
Tes tertulis biasanya diadakan untuk waktu yang terbatas dan dalam kondisi tertentu. Tes
Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada siswa dalam
bentuk tulisan. Dalam menjawab soal siswa tidak selalu merespon dalam bentuk menulis
jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai,
menggambar dan lain sebagainya.
Pusat kurikulum balitbang depdiknas (2002) mengemukakan seperangkat alat
penilaian dan jenis tagihan yang dapat digunakan dalam penilaian berbasis kelas, antara
lain:
1. Kuis
Digunakan untuk menanyakan hal-hal prinsip dari pelajaran yang lalu secara singkat,
bentuknya berupa isian singkat, dan dilakukan sebelum pelajaran dimulai
2. Pertanyaan lisan di kelas
Digunakan untuk mengungkap penguasaan peserta didik tentang pemahaman konsep,
prinsip, atau teorema.
3. Ulangan harian
Dilakukan secara periodic pada akhir pengembangan kompetensi.
4. Tugas individu
Dilakukan secara periodic untuk diselesaikan oleh setiap peserta didik dalam waktu
tertentu dan dapat berupa tugas rumah.
5. Tugas kelompok
Digunakan untuk menilai kemampuan kerja kelompok dalam upaya pemecahan masalah.
6. Ulangan semester
Digunakan untuk menilai ketuntasan penguasaan kompetensi pada akhir program semester.
Dari aspek kognitif ulangan harian dapat digunakan untuk mengungkap mengingat sampai
dengan evaluasi. Untuk aspek psikomotor dapat dilakukan ujian praktik, dan untuk aspek
afektif dapat dilakukan dengan pengumpulan data/hasil pengamatan dalam kurun waktu
satu semester
7. Ulangan kenaikan
Digunakan untuk mengetahui ketuntasan peserta didik menguasai materi dalam satu tahun
ajaran.
8. Laporan kerja praktik
Digunakan untuk mata pelajaran yang ada kegiatan praktikumnya, seperti fisika, kimia,
biologi, dan bahasa.
9. Response atau ujian praktik
Digunakan untuk mata pelajaran yang ada kegiatan praktikumnya. Tujuannya untuk
mengetahui penguasaan akhir, baik dari aspek kognitif maupun psikomotor.
5. Pelaksanaan PBK
Penilaian dilakukan terhadap hasil belajar siswa berupa kompetensi sebagaimana
yang tercantum dalam KBM setiap mata pelajaran. Di samping mengukur hasil belajar
siswa sesuai dengan ketentuan kompetensi setiap mata pelajaran masing-masing kelas
dalam kurikulum nasional, penilaian juga dilakukan untuk mengetahui kedudukan atau
posisi siswa dalam 8 level kompetensi yang ditetapkan secara nasional. Penilaian berbasis
kelas harus memperlihatkan tiga ranah yaitu: pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan
keterampilan (psikomotorik) ketiga ranah ini sebaikanya dinilai proposional sesuai dengan
sifat mata pelajaran yang bersangkutan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian adalah prinsip kontinuitas, yaitu guru
secara terus menerus mengikuti pertumbuhan, perkembangan dan perubahan siswa.
Penilaiannya tidak saja merupakan kegiatan tes formal, melainkan juga:
1). Perhatian terhadap siswa ketika duduk, berbicara, dan bersikap pada waktu belajar atau
berkomunikasi dengan guru dan sesama teman;
2). Pengamatan ketika siswa berada di ruang kelas, di tempat ibadah dan ketika mereka
bermain.
Untuk memperoleh hasil penilaian, guru dapat menyiapkan intrumen penilaian
yang dapat berupa: Soal tes tertulis, soal tes lisan, lembar observasi lembar portofolio,
lembar skala sikap, lembar cheklistg, lembar pedoman wawancarah, lembar pedoman
pengamatani, lembar pedoman penelitian, dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
1. Evaluasi (Penilaian) adalah suatu tindakan atau suatu proses terencana untuk
mengetahui keadaan objek dengan menggunakan instrument dan hasilnya
dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.
2. PBK yaitu suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang
proses dan hasil belajar peserta didik dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian,
pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat, dan konsisten, serta
mengidentifikasi pencapaian kompetensi dan hasil belajar pada mata pelajaran yang
dikemukakan melalui pernyataan yang jelas tentang standar yang harus telah dicapai
disertai dengan petunjuk kemajuan belajar peserta didik dan pelapornya.
3. Fungsi PBK diantaranya adalah fungsi bagi peserta didik dan untuk guru sendiri.
4. Tujuan PBK ada tujuan secara umum dan tujuan khusus.
5. Bentuk-bentuk penilaian PBK adalah: Kuis, pertanyaan lisan, ulangan harian, tugas
individu, tugas kelompok, ulangan semester, ulangan kenaikan, dan response atau
ujian praktik.
6. Prinsip umum dari penilaian adalah: Valid, mendidik, berorientasi pada kompetensi,
adil dan objektif, terbuka, berkesinambungan, menyeluruhdan bermakna.
REFERENSI
Anonim. 2011. Penilaian Berbasis Kelas. (online),
(http://copyduty.blogspot.com/2011/04/penilaian-berbasis-kelas.html, diakses 1 Maret
2013)
Anonim. 2011. Penilaian Berbasis Kelas. (online),
(
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/195901191986011-
USEP_KUSWARI/Bab_VII_Penilaian_Berbasis_Kelas.pdf, diakses 1 Maret 2013)
Anonim. 2011. Penilaian Berbasis Kelas. (online),(
http://mardiatuljannahku.blogspot.com/2011/12/penilaian-berbasis-kelas-sebagai.html,
diakses 1 Maret 2013)
Tomi. 2009. Penlaian Berbasis Kelas. (Online),
(http://tomindflys.blogspot.com/2009/01/penilaian-berbasis-kelas.html, diakses 1 maret
2013)