makalah etnofarmasi

7
MAKALAH ETNOFARMASI PERAN ETNOFARMASI DALAM PENEMUAN OBAT ANTIINFLAMASI Di susun oleh: RIZQI FAUZIAH 142210101091 RAMADHAN RIZKI P. 142210101093 INASA HAZRINA 142210101095 TIARA ISMIHAYATI K. 142210101099 MOHAMMAD RESA H. 142210101101 BAGIAN BIOLOGI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JEMBER 2016

Upload: tiara-ismihayati-khoirunisa

Post on 10-Jul-2016

61 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

ini dari jurnal

TRANSCRIPT

Page 1: makalah etnofarmasi

MAKALAH ETNOFARMASI

PERAN ETNOFARMASI DALAM PENEMUAN OBAT ANTIINFLAMASI

Di susun oleh:

RIZQI FAUZIAH 142210101091

RAMADHAN RIZKI P. 142210101093

INASA HAZRINA 142210101095

TIARA ISMIHAYATI K. 142210101099

MOHAMMAD RESA H. 142210101101

BAGIAN BIOLOGI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS JEMBER

2016

Page 2: makalah etnofarmasi

PENDAHULUAN

Penyakit amandel dan adenoid adalah kondisi yang sering dilakukan pembedahan atau operasi. Nyeri pasca operasi dapat diobati dengan terapi analgesik sistemik yang di kombinasi dengan infiltrasi lokal anestesi atau aplikasi lokal analgesik. Obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) digunakan untuk menghilangkan rasa sakit seperti amandel dan juga dapat mengurangi rasa mual dan muntah pasca operasi.Sebagian besar efek dari NSAID dapat terjadi akibat penghambatan sintesis prostaglandin. Namun, NSAID yang bersifat reversibel dapat menghambat produksi A2 tromboksan dan karena itu dapat menghambat agregasi platelet dan memperpanjang waktu perdarahan.

Salvia officinalis (SO) secara luas digunakan sebagai produk obat herbal. Berbagai komponen telah diisolasi dari SO (diterpenoid, flavonoid, triterpenoid, glikosida fenolik, dan turunan asam fenolik). SO diyakini efektif dalam beberapa kondisi medis yang memerlukan pengobatan topikal, karena kebanyakan memiliki sifat anti-inflamasi. Benzydamine hidroklorida (BNZD) adalah NSAID pertama yang digunakan untuk aplikasi topikal. Pada aplikasi topikal, konsentrasi sistemik obat minimal dan bioavailabilitas adalah sekitar 87%, yang menunjukkan bahwa obat ini diserap dengan baik di tempat aplikasi. Penelitian yang telah di publikasikan di MEDLINE menunjukkan bahwa tidak ada perbandingan BNZD dengan SO, dimana di Serbia banyak digunakan sebagai terapi adjuvant obat tradisional untuk pengobatan NSAID sistemik dalam mengontrol nyeri pasca operasi amandel. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk membandingkan efikasi dan toleransi BNZD dengan terapi SO sebagai adjuvant dalam pengobatan nyeri pasca operasi setelah tonsilektomi, adenoidektomi, atau keduanya.PASIEN DAN METODE Studi klinis acak dilakukan pada Departemen Otorhinolaryngology,dengan rentang waktu yang di butuhkan dari Januari 2002 sampai Juli 2002. Pasien yang di pilih adalah pasien yang memenuhi syarat untuk penelitian seperti anak-anak (usia 3-12 tahun) dan dewasa (Berusia 13-45 tahun) yang menjalani tonsilektomi, adenoidektomi, atau keduanya.. Persiapan pra operasi dilakukan untuk memperoleh rinci riwayat kesehatan. Pasien yang tidak memenuhi syarat, wanita hamil atau menyusui dikeluarkan dari penelitian. Metode yang digunakan pada anak-anak, teknik konvensional untuk menghilangkan amandel dan adenoid dilakukan dengan pasien di bawah anestesi umum, sedangkan pada orang dewasa menggunakan teknik konvensional dilakukan menerima anestesi pasien lokal. Keduanya dilakukan dengan Tonsilektomi yaitu dengan menggunakan Kombinasi dari diseksi tajam dan tumpul,sedangkan adenoidectomy dilakukan dengan menggunakan sebuah adenotome. Perdarahan intraoperatif dikontrol menggunakan tamponade, aspirasi, fibrin lem, kauter bipolar, atau jahitan.

PERLAKUAN

Anak-anak menerima suspensi ibuprofen 20 mg / kgBB per hari secara per oral yang dibagi menjadi 3 dosis. Orang dewasa menerima tablet diklofenak 100 mg / d (50 mg BID) Per Oral. Pada anak-anak, semprotan BNZD diterapkan 4 sampai 8 jam setelah operasi oleh dokter bedah yang melakukan operasi tersebut, dan kemudian 6 kali sehari oleh orang tua atau wali, yang menerima petunjuk aplikasi dari seorang perawat yang

Page 3: makalah etnofarmasi

terlatih. Pada orang dewasa, obat kumur BNZD diberikan 4 sampai 8 jam setelah operasi, dan kemudian 6 kali sehari oleh pasien, yang menerima petunjuk aplikasi dari seorang perawat yang terlatih. SO disiapkan sebagai infus dengan mempersiapkan 3 g herbal per 200 mL air panas dan digunakan sebagai obat kumur oleh anak-anak dan orang dewasa 4 sampai 8 jam setelah operasi, dan kemudian 6 kali sehari. Semua perawatan diberi selama 4 minggu.

UJI EFIKASI DAN TOLERABILITASKami menguji hipotesis bahwa BNZD setidaknya sama efektif dengan persiapan SO

herbal dalam mengurangi nyeri pasca operasi dan infeksi lokal dan tolerabilitas yang sebanding. Pengukuran pertama yaitu penilaian nyeri pada diri pasien yang dilakukan pada skala dikotomis pada hari 1, 2, 4, dan 7 setelah operasi. Adanya nyeri ringan atau tidak ada nyeri mewakili satu kategori, sedangkan adanya nyeri sedang atau berat mewakili lainnya. Pengukuran kedua adalah ditandai dengan infeksi lokal dan / atau perdarahan pasca operasi, secara klinis dinilai oleh 2 ahli THT untuk tugas pengobatan, pada hari-hari pasca operasi 1, 2, 4, dan 7 setelah operasi. Semua pasien diperiksa oleh penyidik untuk efek samping lainnya pada hari 1, 2, 4, 7, dan 14 dan minggu ke-4 setelah operasi. Efek samping dicatat pada formulir laporan kasus selama masa studi dan dimasukkan pada formulir laporan kasus oleh penyidik.ANALISIS STATISTIK

Untuk anak-anak, perhitungan ukuran sampel dilakukan untuk mendeteksi perbedaan dalam proporsi pasien yang mengalami nyeri sedang atau berat pada hari 2 setelah operasi. Penelitian kami menunjukkan bahwa sekitar 30% dari anak-anak yang diperlakukan dengan SO mengalami nyeri sedang atau berat pada hari 2 setelah operasi. Penulis berasumsi bahwa kejadian nyeri sedang atau berat mengalami penurunan 15% dengan BNZD.

Pengurangan risiko untuk sakit sedang atau berat untuk intervensi dibandingkan dengan kontrol (SO) dimana kelompok dinilai menggunakan pengurangan risiko relatif (RRR), pengurangan risiko absolut (ARR), dan jumlah yang diperlukan untuk mengobati (NNT). Dalam analisis RRR, ARR, dan NNT, 95% Cls dihitung. Analisis statistik dilakukan menggunakan software Statistika versi 6.1 (StatSoft, Inc., Tulsa, Oklahoma).HASIL DAN DISKUSI

Total 454 pasien diuji kelayakannya. Dari jumlah tersbut dinyatakan 420 yang dinyatakan layak dan dipilih secara acak (217 wanita, 203 pria, 278 anak-anak, dan 142 dewasa). 420 pasien dilakukan analisis terhadap efikasi dan tolerabilitasnya. 138 anak menerima BNZD dan 140 anak mnerima SO, kdua golongan sama-sama mnrima suspensi diklofenak 20 mg/kg BB per hari. 72 dewasa menerima BNZD dan 70 dewasa menerima SO, kedua golongan sama-sama menerima diklofenak 10 mg/hari. Pasien tidak diijinkan menerima pengobatan analgesik tambahan.

Semua pasien mengalami nyeri sedang atau berat pada hari operasi. Sebuah proporsi nyeri sedang atau berat pada setiap titik waktu pada anak-anak yang diobati dengan adjuvan BNZD yang jauh lebih rendah daripada mereka yang dirawat dengan SO. Orang dewasa yang diobati dengan BNZD melaporkan jumlah signifikan lebih rendah nyeri sedang atau parah pada hari 1 dan 2 setelah operasi dibandingkan yang diobati dengan SO.

Page 4: makalah etnofarmasi

Pada anak-anak, risiko infeksi pasca operasi memberikan hasil yang sama antara BNZD dan SO. Insiden perdarahan pasca operasi selama periode penelitian memberikan hasil yang sama antara kelompok BNZD dan SO padsa ana-anak dan orang dewasa. Di antara kedua perlakuan memberikan efek samping yang kecil dan insiden yang sama. Pada BNZD, 4 anak-anak dan 1 orang dewasa menerima ≥1 efek samping. Pada SO, 3 anak-anak dan 2 orang dewasa melaporkan adanya efek samping. Meskipun langka, laporan efek samping yang paling umum pada BNZD adalah muntah dan pada SO adalah muntah dan konstipasi. Karena efek samping tersebut biasa disebutkan dengan inaktivasi pasca operasi diperpanjang, kurangnya asupan makanan sebelum operasi , atau efek cepat pemberian anestesi sistemik sebelum operasi

Dalam studi ini, risiko untuk nyeri parah setelah tonsilektomi, adenoidektomi, atau keduanya berkurang ketika BNZD digunakan sebagai terapi adjuvant pengganti SO. Risiko nyeri dengan terapi adjuvant SO dapat berkurang sebanyak 84% pada minggu pertama setelah operasi. Terapi adjuvant BNZD memiliki sifat lebih besar dalam mengurangi nyeri dibandingkan dengan SO telah diamati pada hari pertama dan satu minggu pasca operasi. Salah satu temuan dari penelitian ini adalah risiko infeksi yang lebih rendah ketika BNZD, bukan SO, diterapkan sebagai terapi adjuvant. Dibandingkan dengan SO, tingkat infeksi pada BNZD dengan diklofenak pada orang dewasa secara signifikan lebih rendah. Diasumsikan bahwa 1 dari 5 orang yang diobati dengan SO timbul infeksi pasca operasi, sedangkan pada pasien dengan perlakuan BNZD tidak. BNZD dilaporkan memiliki aktivitas antimikroba, efektif dalam mengendalikan kolonisasi fana rongga mulut oleh mikroba, menunjukkan khasiat sinergis bakterisida, dan memiliki sifat fungistatik dan fungisida.

Sifat antibakteri diklofenak telah dijelaskan, dan tampaknya layak untuk dikaji apakah pengurangan risiko infeksi yang ditemukan dalam penelitian ini adalah karena efek sinergis dari BNZD dan diklofenak. Namun, risiko infeksi pada anak-anak adalah 6,9% lebih rendah dengan BNZD dibandingkan dengan SO, menunjukkan bahwa juga ada efek ketika BNZD digunakan sebagai adjuvant dengan ibuprofen, senyawa yang juga memiliki beberapa aktivitas antibakteri. Penelitian lebih lanjut bisa mengklarifikasi sejauh mana kontribusi BNZD topikal untuk pengurangan risiko infeksi.

Peneliti tidak menemukan perbedaan yang signifikan antar BNZD dan SO dalam kejadian perdarahan pasca operasi, menunjukkan bahwa kekhawatiran tentang perdarahan berkepanjangan terkait dengan penggunaan NSAID pada orang dewasa dan anak-anak mungkin tidak relevan secara klinis pada pengobatan topikal. Pemberian sistemik NSAID mungkin disertai dengan efek samping serius. Namun, efek samping tersebut tampaknya sebagian besar tidak terjadi dengan pemberian NSAID topikal. Hasil dari penelitian ini memungkinkan studi lebih lanjut mengenai kapasitas BNZD topikal untuk menggantikan NSAID sistemik sebagai pengontrol nyseri pasca operasi.

Kesimpulannya dalam uji klinis ini anak-anak dan orang dewasa yang menjalani tonsilektomi, adenoidektomi, atau keduanya, BNZD, sebagai adjuvant untuk NSAID, lebih efektif daripada SO dalam mengendalikan nyeri pasca operasi dan infeksi. Efek meringankan sakit dari BNZD adalah onset cepat dan bertahan selama seminggu setelah operasi. Profil keamanan BNZD adalah sebanding dengan SO. Selain itu, penggunaan BNZD tidak dikaitkan dengan risiko tinggi untuk awal perdarahan pasca operasi.

Page 5: makalah etnofarmasi

DAFTAR PUSTAKA

SinIša Lalićević MD, and Ivan Djordjević, MD. 2004. Comparison of Benzydamine Hydrochloride and Salvia officinalis as an Adjuvant Local Treatment to Systemic Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drug in Controlling Pain After Tonsillectomy, Adenoidectomy, or Both: An Open-Label, Single-Blind, Randomized Clinical Trial.