makalah dot

12
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu penghasil karet terbesar di dunia. Karet tersebut kebanyakan diekspor dalam bentuk mentah ke berbagai Negara penghasil produk – produk turunan karet. Rata – rata industri dalam negeri kurang memanfaatkan karet mentah tersebut dengan kualitas yang baik karena ketersediaan alat pengolahan yang belum berkembang baik. Lateks karet iradiasi atau lateks alam pekat pra-vulkanisasi adalah lateks alam yang divulkanisasi dengan menggunakan teknologi nuklir, dan langsung dapat digunakan untuk membuat barang karet seperti sarung tangan, balon, topeng, bola, produk dekorasi panggung/film, dot bayi dll. Dewasa ini banyak wanita yang bekerja sebagai wanita karir sehingga harus mengorbankan sedikit perhatiannya pada anaknya terutama wanita yang memilki anak balita. Anak balita memerlukan ASI yang harus diberikan dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Namun karena kesibukan wanita karir, ibu perlu memiliki dot bayi yang digunakan sebagai pengganti. Dot bayi terbuat dari bahan dasar lateks alam iradiasi. Pengolahan lateks alami radiasi artinya cara membuat lateks alam iradiasi dari lateks alam/getah pohon karet

Upload: bahtiar-qori

Post on 11-Nov-2015

69 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

produk olahan karet

TRANSCRIPT

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangIndonesia merupakan salah satu penghasil karet terbesar di dunia. Karet tersebut kebanyakan diekspor dalam bentuk mentah ke berbagai Negara penghasil produk produk turunan karet. Rata rata industri dalam negeri kurang memanfaatkan karet mentah tersebut dengan kualitas yang baik karena ketersediaan alat pengolahan yang belum berkembang baik. Lateks karet iradiasi atau lateks alam pekat pra-vulkanisasi adalah lateks alam yang divulkanisasi dengan menggunakan teknologi nuklir, dan langsung dapat digunakan untuk membuat barang karet seperti sarung tangan, balon, topeng, bola, produk dekorasi panggung/film, dot bayi dll.Dewasa ini banyak wanita yang bekerja sebagai wanita karir sehingga harus mengorbankan sedikit perhatiannya pada anaknya terutama wanita yang memilki anak balita. Anak balita memerlukan ASI yang harus diberikan dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Namun karena kesibukan wanita karir, ibu perlu memiliki dot bayi yang digunakan sebagai pengganti. Dot bayi terbuat dari bahan dasar lateks alam iradiasi. Pengolahan lateks alami radiasi artinya cara membuat lateks alam iradiasi dari lateks alam/getah pohon karet dengan menggunakan sinar gamma Cobalt-60 atau berkas elektron sebagai sumber energi.Namun Indonesia bukan negara yang memproduksi dot bayi sehingga harus mengimpor di negara negara pemroduksi dot berkualitas seperti negara Jepang. Untuk lebih mengetahui mengenai dot bayi, makalah ini kami susun dengan sebaik-baiknya.

1.2 TujuanTujuan pembuatan makalah dot bayi adalah sebagai berikut.a. Untuk mengetahui proses pembuatan dot bayi dengan bahan dasar lateks alam.

1.3 ManfaatManfaat pembuatan makalah dot bayi adalah sebagai berikut.a. Memahami pembuatan dot bayi dengan karet alam iradiasi

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Dot BayiPenggunaan dot bayi dimulai pada abad ke 16. Dot bayi yang digunakan terbuat dari kantung perca yang diolesi madu, air gula, atau beras, gandum, daging dan ikan. Pada abad ke 17, muncul dot yang juga dikunyah. Penggunaan dot tersebut ditujukan untuk mengurangi rasa sakit pada saat pertumbuhan gigi. Dot tersebut terbuat dari gigi ular atau gading gajah. Dan mulai abad 18, muncullah dot yang terbuat dari karet. Namun, awalnya dot tersebut berbentuk keras, hitam dan bau.

2.2 Pembuatan Dot BayiDot bayi yang ada di pasaran terbuat dari silikon, karet alam radiasi ataupun plastik. Penggunaan bahan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.a. Dot bayi dari silikonSilikon adalah polimer sintetis yang terbuat dari senyawa kimia inert. Penggunaan silikon ini menjadikan dot lebih mahal. Namun, produk akan stabil pada suhu tinggi dan tahan oksidasi. Dot bayi yang terbuat dari silikon umumnya berwarna putih dan bening.Proses pembuatan dot bayi dari bahan baku silikon menggunakan alat molding injection.Polimer pelet

Pencairan suhu 360-420oF (182-216oC)

Pencetakan tekanan 300-700 Psi

Pendinginan

Pengeluaran dari cetakan

Pertama, polimer pelet dicairkan pada suhu sangat tinggi yaitu 360-420oF atau 182-216oC. Pelet tersbut dimasukkan ke dalam mesin hopper. Lelehan tersebut digunakan sebagai injeksi. Setelah itu, lelehan dicetak dengan menggunakan tekanan 300-700 Psi. Setelah itu, dilakukan pendinginan dan pemadatan polimer. Setelah polimer dingin, pisahkan dari cetakan. Bagian tersebut dikeluarkan dari cetakan secara otomatis. Proses pembuatan dot ini memerlukan waktu 10-100 detik tergantung pada waktu polimer untuk memadat ketika didinginkan. Setelah itu, dilakukan pengemasan dot. Produk dot bayi tersebut dianggap tidak steril namun hanya dianggap bersih. Oleh sebab itu diperlukan sterilisasi sebelum menggunakan produk ini.

b. Dot bayi dari karet alam iradiasiKaret alam iradiasi adalah lateks alam yang telah melalui proses radiasi dengan menggunakan sinar gamma Cobalt-60 atau berkas elektron sebagai sumber energi. Daya simpan lateks alam iradiasi lebih tahan lama yaitu selama 6 bulan. Lateks iradiasi ini tidak menyebabkan penyakit kanker atau alergi dalam produknya. Lateks iradiasi sudah tidak mengandung protein yang dapat menyebabkan alergi pada penggunanya, khususnya bayi. Produk dot bayi yang terbuat dari karet alam iradiasi umumnya berwarna kuning. Proses pembuatan dot bayi dari karet alam iradiasi yaitu:

Karet alam iradiasiBahan penggumpal

Pengadukan

Pencelupan cetakan dot ke bahan penggumpal 15 detik

Pembalikan cetakan

Pencelupan dalam lateks alam iradiasi

Pengeringan cetakan

Pelepasan dot

Perendaman dengan air selama 17 jam

Pencucian

Pengemasan

Pertama, karet alam iradiasi dicampurkan dengan bahan penggumpal. Penggunaan bahan penggumpal ini dilakukan guna menjadikan karet yang awalnya berbentuk cair dapat menjadi pada dan mudah dicetak. Setelah itu, dilakukan pengadukan agar kedua bahan homogen. Setelah itu, dilakukan pencelupan cetakan dot ke bahan penggumpal selama 15 detik. Pencelupan ini untuk semakin mempermudah penggumpalan karet nantinya. Setelah itu, angkat dan balik cetakan agar adonan yang ada di cetakan tidak menetes dan merata. Setelah itu, dilakukan pencelupan kembali selama 15 detik pada karet alam iradiasi yang telah mengalami pencampuran dengan bahan penggumpal. Setelah itu, dilakukan pengeringan cetakan dengan menggunakan suhu ruang. Setelah memadat, produk yang berada di cetakan dikeluarkan. Setelah itu, dilakukan perendaman dengan air selama 17 jam. Perendaman dilakukan untuk mengurangi bahan yang dapat membahayakan. Selain itu, dimungkinkan dilakukan penambahan zat anti mikroba ataupun stabilizer agar dapat membuat produk menjadi anti mikroba dan tahan terhadap segala perlakuan. Setelah itu dilakukan pencucian dan pengemasan.Sebelum dilakukan pengemasan, dilakukan uji pada dot bayi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji tarik dengan menggunakan tekanan kuat. Selain itu, dilakukan pula pemeriksaan terhadap ukuran lubang dot bayi. Untuk menguji ketahanannya, dilakukan uji didih dimana dot bayi dilakukan pendidihan di air dengan suhu yang tinggi. Diharapkan nantinya tidak ada perubahan struktur dot setelah proses pemanasan dan pendinginan.2.3 Jenis Dot BayiJenis dot bayi yang berada di pasaran bergantung pada pabrik yang mengeluarkan produk tersebut. Umumnya, produk dot bayi dibedakan berdasarkan ukuran lubangnya. Umumnya ukuran tersebut ditinjau dari waktu menyusu yang ideal yaitu 10-15 menit dalam setiap proses. Ukuran yang tersedia yaitu S, M dan L. Ukuran S direkomendasikan untuk bayi baru lahir hingga berusia tiga bulan. Ukuran M direkomendasikan utuk bayi usia tiga bulan ke atas dan ukuran L direkomendasikan untuk kebutuhan bayi diatas M dan S.

2.4 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Dot BayiPenggunaan dot bayi pada anak dapat menimbulkan keuntungan dan kerugian. Keuntungan penggunaan dot bayi yaitu:a. Membantu anak untuk tidurb. Mengurangi resiko sindrom kematiann bayi mendadakKerugian penggunaan dot bayi yaitu:a. Menganggu pertumbuhan bayib. Meningkatkan resiko infeksi telingac. Menunda belajar bicarad. Masalah pada gigi

2.5 Cara Mensterilkan Dot BayiBotol bayi direbus menggunakan air mendidih yang fungsinya untuk membunuh kuman dan mensterilkan. Bisa juga menggunakan cara alternatif membersihkan botol bayi tanpa menggunakan air panas adalah dengan menggunakan anti septik khusus bayi dan air mineral dalam kemasan. Gunakan sikat botol khusus bayi untuk membersihkan bagian dalam, lalu gunakan cairan anti septik khusus bayi agar botol steril. Setelah selesai, bilas botol bayi sampai bersih menggunakan air mineral dalam kemasan. Pembersihan dot menggunakan air panas menyebabkan dot mudah robek.

BAB 3. PENUTUP

3.1 KesimpulanDari makalah pembuatan dot bayi diatas maka dapat disimpulkan bahwa:1. Dot bayi dibuat dari karet alam iradiasi yang dicampur dengan bahan penggumpal,

3.2 SaranDiperlukan penelitian lebih lanjut terhadap produk dot bayi

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Pacifier. http://asibayi.com/arsip/kelebihan-dan-kekurangan-penggunaan-pacifier/. Diakses tanggal 22 April 2015.Henry Francis DuPont Museum Winterthur 1999. Anak-anak! 200 Tahun Anak. Hanover, New Hampshire: University Press of New England.Pigeon Indonesia. 2013. Nipple. http://www.pigeon.co.id/products/categories/based-on-categories/nursing-bottle-and-nipple/nipple. Diakses tanggal 22 April 2015.