makalah diabetes melitus

31
MAKALAH PBL METABOLIK ENDOKRIN NAMA : MANDA MALIA UBRA NIM : 10 – 2009 – 047 KELOMPOK : A7 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA TAHUN 2010/2011 Kampus II : Jl. Terusan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 1

Upload: david-christian

Post on 26-Nov-2015

62 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

blok 11 metabolik endokrin

TRANSCRIPT

MAKALAH PBLMETABOLIK ENDOKRIN

NAMA: MANDA MALIA UBRANIM : 10 2009 047KELOMPOK : A7

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANATAHUN 2010/2011Kampus II : Jl. Terusan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGSebagai salah satu kelenjar endokrin, pankreas memiliki peranan yang cukup besar terhadap pengaturan sistem hormonal tubuh. Selain sebagai endokrin, pankreas juga berfungsi sebagai kelenjar eksokrin.Beberapa fungsi dari pankreas adalah mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glukagon, yang menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati. Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot.Ketika fungsi pankreas tidak lagi bekerja dengan baik, baik karena pola makan yang buruk ataupun kelainan genetik, maka keseimbangan kadar gula dalam tubuh pun ikut terganggu. Hal ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi penyakit, bahkan dapat menyebabkan kematian.Maka dari itu kita harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana keadaan pankreas secara anatomis, histologis, serta fisiologis normalnya.

1.2 TUJUANTujuan dari penulisan makalah ini adalah :a) Agar dapat mengetahui sistem metabolisme endokrin, metabolisme endokrin dan hormon hormon yang berperan.b) Agar dapat mengetahui tentang penyakit diabetes mellitus yang mencakup gejala-gejala dan faktor-faktor pemicu penyakit tersebut.

BAB IIPEMBAHASAN

Skenario :Seorang ibu umur 47 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan selama 2 bulan ini sering kencing, sering haus dan cepar merasa lapar. Walaupun banyak makan tetapi ibu merasa berat badannya menurun. Setelah melakukan pemeriksaan oleh dokter, ibu tersebut dinyatakan menderita kencing manis.

Mind Map

MakroskopisMikroskopis

Organ Pankreas

HormonGejalaKENCING MANIS

Mekanisme dan Faktor-Fakror Metabolisme

LemakProtein

Karbohidrat

2.1 STRUKTUR ENDOKRIN

2.1.1 STRUKTUR MAKROSKOPISPankreas Pankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang dan tebal sekitar 12,5 cm dan tebal + 2,5 cm (pada manusia). Pankreas terbentang dari atas sampai ke lengkungan besar dari perut dan biasanya dihubungkan oleh dua saluran ke duodenum (usus 12 jari), terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum sehingga termasuk organ retroperitonial kecuali bagian kecil caudanya yang terletak dalam ligamentum lienorenalis. Strukturnya lunak dan berlobulus.

1) Bagian Pankreas Pankreas dapat dibagi ke dalam: a) Caput Pancreatis, berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam bagian cekung duodenum. Sebagian caput meluas di kiri di belakang arteri dan vena mesenterica superior serta dinamakan Processus Uncinatus. b) Collum Pancreatis merupakan bagian pancreas yang mengecil dan menghubungkan caput dan corpus pancreatis. Collum pancreatis terletak di depan pangkal vena portae hepatis dan tempat dipercabangkannya arteria mesenterica superior dari aorta. c) Corpus Pancreatis berjalan ke atas dan kiri, menyilang garis tengah. Pada potongan melintang sedikit berbentuk segitiga. d) Cauda Pancreatis berjalan ke depan menuju ligamentum lienorenalis dan mengadakan hubungan dengan hilum lienale. 1-3

Gambar 1. Bagian-bagian pancreas

2) Hubungan a) Keanterior. Dari kanan ke kiri : colon transversum dan perlekatan mesocolon transversum, bursa omentalis, dan gaster. b) Keposterior. Dari kanan ke kiri: ductus choledochus, vena portae hepatis dan vena lienalis, vena cava inferior, aorta, pangkal arteria mesenterica superior, musculus psoas major sinistra, glandula suprarenalis sinistra, ren sinister, dan hilum lienale.

3) Vaskularisasi a) Arteriae A.pancreaticoduodenalis superior (cabang A.gastroduodenalis ) A.pancreaticoduodenalis inferior (cabang A.mesenterica cranialis) A.pancreatica magna dan A.pancretica caudalis dan inferior cabang A.lienalis b) Venae Venae yang sesuai dengan arteriaenya mengalirkan darah ke sistem porta

4) Aliran Limfatik Kelenjar limfe terletak di sepanjang arteria yang mendarahi kelenjar. Pembuluh eferen akhirnya mengalirkan cairan limfe ke nodi limfe coeliaci dan mesenterica superiores.

5) Inervasi Berasal dari serabut-serabut saraf simpatis (ganglion seliaca) dan parasimpatis (vagus).

6) Ductus Pancreaticus a) Ductus Pancreaticus Mayor (Wirsungi) Mulai dari cauda dan berjalan di sepanjang kelenjar menuju ke caput, menerima banyak cabang pada perjalanannya. Ductus ini bermuara ke pars desendens duodenum di sekitar pertengahannya bergabung dengan ductus choledochus membentuk papilla duodeni mayor Vateri. Kadang-kadang muara ductus pancreaticus di duodenum terpisah dari ductus choledochus. b) Ductus Pancreaticus Minor (Santorini) Mengalirkan getah pancreas dari bagian atas caput pancreas dan kemudian bermuara ke duodenum sedikit di atas muara ductus pancreaticus pada papilla duodeni minor. c) Ductus Choleochus et Ductus Pancreaticus Ductus choledochus bersama dengan ductus pancreaticus bermuara ke dalam suatu rongga, yaitu ampulla hepatopancreatica (pada kuda). Ampulla ini terdapat di dalam suatu tonjolan tunica mukosa duodenum, yaitu papilla duodeni major. Pada ujung papilla itu terdapat muara ampulla.

Gambar 2. Ductus pancreaticus pada pancreas

2.1.2 STRUKTUR MIKROSKOPISPankreas berperan sebagai kelenjar eksokrin dan endokrin. Kedua fungsi tersebut dilakukan oleh sel-sel yang berbeda. A. Bagian Eksokrin Pankreas dapat digolongkan sebagai kelenjar besar, berlobulus dan merupakan tubuloasinosa kompleks. Asinus berbentuktubular, dikelilingi lamina basal dan terdiri atas 5-8 sel berbentuk piramid yang tersusun mengelilingi lumen sempit. Tidak terdapat sel mioepitel. Di antara asini, terdapat jaringan ikat halus mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe, saraf dan saluran keluar.

Gambar 3. Sel-sel Asinar pada Pankreas

B. Bagian Endokrin Bagian endokrin pankreas, yaitu Pulau Langerhans, tersebar di seluruh pankreas dan tampak sebagai massa bundar, tidak teratur, terdiri atas sel pucat dengan banyak pembuluh darah yang berukuran 76175 mm dan berdiameter 20 sampai 300 mikron tersebar di seluruh pankreas, walaupun lebih banyak ditemukan di ekor daripada kepala dan badan pankreas. Pulau ini dipisahkan oleh jaringan retikular tipis dari jaringan eksokrin di sekitarnya dengan sedikit serat-serat retikulin di dalam pulau. Sel-sel ini membentuk sekitar 1% dari total jaringan pankreas. Pada manusia, pulau Langerhans terdapat sekitar 1-2 juta pulau. Masing- masing memiliki pasokan darah yang besar. Darah dari pulau Langerhans mengalir ke vena hepatika. Sel-sel dalam pulau dapat dibagi menjadi beberapa jenis bergantung pada sifat pewarnaan dan morfologinya. Dengan pewarnaan khusus, sel-sel pulau Langerhans terdiri dari empat macam : 41) Sel Alfa, sebagai penghasil hormon glukagon. Terletak di tepi pulau, mengandung gelembung sekretoris dengan ukuran 250nm, dan batas inti kadang tidak teratur.2) Sel Beta, sebagai penghasil hormon insulin. Sel ini merupakan sel terbanyak dan membentuk 60-70% sel dalam pulau. Sel beta terletak di bagian lebih dalam atau lebih di pusat pulau, mengandung kristaloid romboid atau poligonal di tengah, dan mitokondria kecil bundar dan banyak. 3) Sel Delta, mensekresikan hormon somatostatin. Terletak di bagian mana saja dari pulau, umumnya berdekatan dengan sel A, dan mengandung gelembung sekretoris ukuran 300-350 nm dengan granula homogen. 4) Sel F, mensekresikan polipeptida pankreas. Pulau yang kaya akan sel F berasal dari tonjolan pankreas ventral. 4

Gambar 4. Sel-sel pulau Langerhans

2.2 MEKANISME DAN FAKTOR FAKTOR METABOLISME

2.2.1 MEKANISME ENDOKRINA. Karbohidrat Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, Karbohidrat yang ada dalam diet sebagian besar adalah polimer heksosa, diantaranya yang paling penting adalah glukosa, galaktosa, dan fruktosa.Begitu masuk ke dalam sel, glukosa secara normal difosforilasi untuk membentuk glukosa-6-fosfat, Enzim yang mengkatalisis reaksi ini adalah heksokinase. Kemudian dipolimerisasi atau dikatabolisme menjadi glikogen. Proses pembentukan glikogen disebut dengan glikogenesis, dan pemecahan glikogen disebut dengan glikogenolisis. Glikogen terdapat banyak pada jaringan tubuh, tetapi pasokan utama adalah hati dan otot rangka. 5-8Pemecahan glikogen menjadi piruvat atau laktat disebut dengan glikolisis. Glikolisis berlangsung di dalam sitosol semua sel, glikolisis juga dapat bekerja tanpa oksigen.Glikolisis memerlukan : glukosa, 2 ATP, 2 ADP, 2PO42-, NAD+ dengan bantuan 10 enzim sehingga glikolisis menghasilkan : 2 piruvat, 2NADH, 2H2O, 4 ATP. Dengan kata lain proses glikolisis menghasilkan 2 ATP dan 2 buah piruvat yang akan dilanjutkan menuju siklus asam sitrat. 9Lalu Piruvat dikonversi menjadi asetil-KoA oleh piruvat dehidrogenase menjadi asetil CoA di mitokondria dengan menghasilkan 2 buah NADH, pada saat aerob. Tetapi pada saat anaerob tubuh tidak dapat membuat NAD+ dari oksigen, oleh karena itu NADH harus di degenerasikan dengan membentuk laktat atau glikolisis akan terhenti. Akan tetapi laktat memerlukan oksigen ekstra untuk mengoksidasinya. Glukosa dapat dikonversikan menjadi lemak melalui asetil-KoA, tetapi bersifat irreversible. 9Siklus asam sitrat adalah serangkaian reaksi untuk memetabolis asetil-KoA menjadi CO2 dan atom H. Asetil-KoA pertama kali dikondensasi dengan oksaloasetat, untuk membentu sitrat. Dalam sebuah rangkaian yang terdiri dari tujuh reaksi berurutan, 2 molekul CO2 dikeluarkan sehingga terbentuk lagi oksaloasetat. Siklus asam sitrat memerlukan O2 dan tidak berfungsi pada kondisi anaerobik. Reaksi ini menghasilkan : 2 GTP, 6 NADH, 2 FADH2. 9

B. Protein Protein TubuhTiga per empat zat padat tubuh terdiri dari protein (otot, enzim, protein plasma, antibodi, hormon), protein ini merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan peptide yang terdiri dari ikatan komplek dengan fibril protein fibrosa. Macam protein fibrosa terdiri atas: kolagen (tendon, kartilago, tulang); elastin (arteri); keratin (rambut, kuku); dan aktin-miosin. Bentuk sederhana dari protein disebut asam amino. Asam amino dibedakan: asam amino esensial dan asam amino non esensial. Asam amino esensial terdiri atas: T2L2V HAMIF (treonin, triptofan, lisin, leusin, valin histidin, arginin, metionin, isoleusin, fenilalanin), sedang asam amino non esensial terdiri atas: SAGA SATGA (serin, alanin, glisin, asparadin sistein, asam aspartat, tirosin, glutamin, asam glutamat). Jumlah asam amino dalam darah tergantung jumlah yang diterima dan jumlah yang digunakan. Proses absorbsi asam amino dalam dingding usus adalah proses transport aktif yang memelukan energy. Dalam keadaan berpuasa. Konsentrasi asam amino dalam darah 3.5-5 mg/ 100ml darah. Setelah ada asupan makanan menjasi 5-10mg/100ml darah. Dan turun kembali setelah 6 jam. 8-9Transport Protein Protein diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam amino masuk darah, di dalam darah asam amino disebar keseluruh sel untuk disimpan dalam bentuk protein (dengan menggunakan enzim). Selanjutnya protein dalam sel ini akan di simpan dan diolah oleh hati.

C. LemakLipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini. Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam air, maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan ke dalam sel epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa. Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses pembentukan trigliserida ini dinamakan esterifikasi. Sewaktuwaktu jika kita membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi.Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA). 8-9Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energy jangka panjang. Jika sewaktu- waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis. Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolism karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida. Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis. Badan- badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik.5-9 Keadaan ini dapat menyebabkan kematian.

2.2.2 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI METABOLISME ENDOKRINDiabetes mellitus atau lebih dikenal dengan istilah penyakit kencing manis mempunyai beberapa faktor pemicu penyakit tersebut, antara lain:

a) Pola makanMakan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu timbulnya diabetes mellitus. konsumsi makan yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan sekresi insulin dalam jumlah yang memadai dapat menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat dan pastinya akan menyebabkan diabetes melitus.b) Obesitas (kegemukan)Orang gemuk dengan berat badan lebih dari 90 kg cenderung memiliki peluang lebih besar untuk terkena penyakit diabetes militus. Sembilan dari sepuluh orang gemuk berpotensi untuk terserang diabetes mellitus.c) Faktor genetikDiabetes mellitus dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Gen penyebab diabetes mellitus akan dibawa oleh anak jika orang tuanya menderita diabetes mellitus. Pewarisan gen ini dapat sampai ke cucunya bahkan cicit walaupun resikonya sangat kecil.d) Bahan-bahan kimia dan obat-obatanBahan-bahan kimia dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang pankreas, radang pada pankreas akan mengakibatkan fungsi pankreas menurun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Segala jenis residu obat yang terakumulasi dalam waktu yang lama dapat mengiritasi pankreas.e) Penyakit dan infeksi pada pancreasInfeksi mikroorganisme dan virus pada pankreas juga dapat menyebabkan radang pankreas yang otomatis akan menyebabkan fungsi pankreas turun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Penyakit seperti kolesterol tinggi dan dislipidemia dapat meningkatkan resiko terkema diabetes mellitus.f) Pola hidupPola hidup juga sangat mempengaruhi faktor penyebab diabetes mellitus. Jika orang malas berolah raga memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit diabetes mellitus karena olah raga berfungsi untuk membakar kalori yang berlebihan di dalam tubuh. Kalori yang tertimbun di dalam tubuh merupakan faktor utama penyebab diabetes mellitus selain disfungsi pankreas.

Faktor-faktor di atas adalah sebagian contoh dari penyebab diabetes mellitus, sebenarnya masih banyak sekali faktor-faktor pemicu diabetes mellitus. Dengan menerapkan pola makan dan pola hidup yang sehat merupakan pencegahan awal penyakit diabetes mellitus.

2.3 HORMONHormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel. Sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-beda. Sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol. Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel. Ikatan antara hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah fungsi sel. Pada akhirnya hormon mengendalikan fungsi dari organ secara keseluruhan:Hormon mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan, perkembangbiakan dan ciri-ciri seksual. Hormon mempengaruhi cara tubuh dalam menggunakan dan menyimpan energy. Hormon juga mengendalikan volume cairan dan kadar air dan garam di dalam darah.

Hormon-hormon yang dihasilkan : 5-8a) Insulin Insulin adalah suatu polipeptida yang mengandung dua rantai asam amino yang dihubungkan oleh jembatan disulfida. Terdapat perbedaan kecil dalam komposisi asam amino molekul dari satu spesies ke spesies lain. Perbedaan ini biasanya tidak cukup besar untuk dapat mempengaruhi aktivitas biologi suatu insulin pada spesies heterolog tetapi cukup besar untuk menyebabkan insulin bersifat antigenik. Insulin dibentuk di retikulum endoplasma sel B. Insulin kemudian dipindahkan ke aparatus golgi, tempat ia mengalami pengemasan dalam granula-granula berlapis membran. Granula-granula ini bergerak ke dinding sel melalui suatu proses yang melibatkan mikrotubulus dan membran granula berfusi dengan membran sel, mengeluarkan insulin ke eksterior melalui eksositosis. Insulin kemudian melintasi lamina basalis sel B serta kapiler dan endotel kapiler yang berpori mencapai aliran darah. Waktu paruh insulin dalam sirkulasi pada manusia adalah sekitar 5 menit. Insulin berikatan dengan reseptor insulin lalu mengalami internalisasi. Insulin dirusak dalam endosom yang terbentuk melalui proses endositosis. Enzim utama yang berperan adalah insulin protease, suatu enzim di membran sel yang mengalami internalisasi bersama insulin. Efek faal insulin bersifat luas dan kompleks. Efek-efek tersebut biasanya dibagi menjadi efek cepat, menengah dan lambat. Efek cepat (detik)Peningkatan transpor glukosa, asam amino dan K+ ke dalam sel peka insulin. Efek menengah (menit)Stimulasi sintesis protein, penghambatan pemecahan protein, pengaktifan glikogen sintetase dan enzim-enzim glikolitik, penghambatan fosforilase dan enzim-enzim glukoneogenik. Efek lambat (jam)Peningkatan mRNA enzim lipogenik dan enzim lain. Efek insulin pada berbagai jaringan: Jaringan AdiposaMeningkatkan masuknya glukosaMeningkatkan sintesis asam lemakMeningkatkan sintesis gliserol fospatMenungkatkan pengendapan trigliseridaMengaktifkan lipoprotein lipaseMenghambat lipase peka hormonMeningkatkan ambilan K+ OtotMeningkatkan masuknya glukosa Meningkatkan sintesis glikogenMeningkatkan ambilan asam aminoMeningkatkan sintesis protein di ribosomMenurunkan katabolisme proteinMenurunkan pelepasanasam-asam amino glukoneogenikMeningkatkan ambilan ketonMeningkatkan ambilan K+ HatiMenurunkan ketogenesisMeningkatkan sintesis proteinMeningkatkan sintesis lemakMenurunkan pengeluaran glukosa akibat penurunan glukoneogenesis dan peningkatan sintesis glukosaMeningkatkan pertumbuhan sel

Pada orang normal, pankreas mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan jumlah insulin yang dihasilkan dengan intake karbohidrat, tetapi pada penderita diabetes fungsi pengaturan ini hilang sama sekali.Pengaturan fisiologis kadar glukosa darah sebagian besar tergantung dari : Ekstraksi glukosa Sintesis glikogen GlikogenesisSemua peristiwa di atas terjadi di dalam hati. Konsentrasi gula darah yang konstan perlu dipertahankan karena glukosa merupakan satu-satunya zat gizi yang dapat digunakan oleh otak, retina dan epitel germaninativum dalam jumlah cukup untuk menyuplai energi mereka sesuai dengan yang dibutuhkannya. Oleh karena itu, perlu mempertahankan konsentrasi glukosa darah pada kadar yang seimbang.Setelah masuk ke dalam tubuh, zat gula akan diedarkan ke seluruh sel tubuh melalui aliran darah. Kelebihan zat gula karena kurangnya aktivitas akan disimpan oleh tubuh. Bagi mereka yang kurang melakukan aktivitas seperti jarang berolahraga, kelebihan zat gula tersebut akan disimpan dalam bentuk lemak. Sedangkan bagi orang yang sering beraktivitas akan disimpan dalam bentuk otot seperti pada atlet binaragawan. Proses pengubahan zat gula yang ada dalam darah menjadi lemak atau otot terjadi dengan bantuan hormon insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Jadi hormon insulin bertugas untuk mendeteksi apabila kadar gula dalam darah tinggi karena belum dibutuhkan oleh tubuh, yang akan diturunkan dengan cara mengubahnya menjadi otot dan lemak. Sebaliknya bila zat gula dalam dibutuhkan oleh tubuh (karena adanya suatu aktivitas) dan sementara belum ada masukan zat gula melalui makanan maka hormon glukagon akan merombak lemak tubuh atau otot menjadi zat gula yang selanjutnya bisa digunakan untuk menghasilkan tenaga. Seperti telah disinggung sebelumnya, insulin merupakan suatu hormon yang dihasilkan oleh sel beta di pankreas. Insulin berfungsi untuk meningkatkan penyimpanan karbohidrat, lemak dan protein. Hormon ini bertanggung jawab untuk proses glikogenesis, yaitu perubahan glukosa menjadi glikogen dalam hati dan otot, serta menyebabkan lipogenesis, yaitu pembentukan trigliserida dan lemak. Ia juga menghambat pemecahan lemak dan meningkatkan penghasilan glukosa dalam hati. Malfungsi insulin dapat mengakibatkan terjadinya diabetes mellitus. b) GlukagonMolekul glukagon adalah polipepida rantai lurus yang mengandung 29n residu asam amino dan memiliki molekul 3485. Glukagon merupakan hasil dari sel-sel alfa, yang mempunyai prinsip aktivitas fisiologis meningkatkan kadar glukosa darah. Glukagon melakukan hal ini dengan mempercepat konversi dari glikogen dalam hati dari nutrisi-nutrisi lain, seperti asam amino, gliserol, dan asam laktat, menjadi glukosa (glukoneogenesis). Kemudian hati mengeluarkan glukosa ke dalam darah, dan kadar gula darah meningkat. Sekresi dari glukagon secara langsung dikontrol oleh kadar gula darah melalui sistem feed-back negative. Ketika kadar gula darah menurun sampai di bawah normal, sensor-sensor kimia dalam sel-sel alfa dari pulau Langerhans merangsang sel-sel untuk mensekresikan glukagon. Ketika gula darah meningkat, tidak lama lagi sel-sel akan dirangsang dan produksinya diperlambat. Jika untuk beberapa alasan perlengkapan regulasi diri gagal dan sel-sel alfa mensekresikan glukagon secara berkelanjutan, hiperglikemia (kadar gula darah yang tinggi) bisa terjadi. Olah raga dan konsumsi makanan yang mengandung protein bisa meningkatkan kadar asam amino darah juga menyebabkan peningkatan sekresi glukagon. Sekresi glukagon dihambat oleh GHIH (somatostatin). Glukagon kehilangan aktivitas biologiknya apabila diperfusi melewati hati atau apabila diinkubasi dengan ekstrak hati, ginjal atau otot. Glukagon juga diinaktifkan oleh inkubasi dengan darah. Indikasinya ialah bahwa glukagon dihancurkan oleh sistem enzim yang sama dengan sistem yang menghancurkan insulin dan protein-protein lain.

c) SomatostatinSomatostatin dijumpai di sel D pulau langerhans pankreas. Somatostatin menghambat sekresi insulin, glukagon, dan polipeptida pankreas dan mungkin bekerja lokal di dalam pulau-pulau pankreas. Penderita tumor pankreas somatostatin mengalami hiperglikemia dan gejala-gejala diabetes lain yang menghilang setelah tumor diangkat. Para pasien tersebut juga mengalami dispepsia akibat lambatnya pengosongan lambung dan penurunan sekresi asam lambung, dan batu empedu, yang tercetus oleh penurunan kontraksi kandung empedu akibat inhibisi sekresi CCK. Sekresi somatostatin pankreas meningkat oleh beberapa rangsangan yang juga merangsang sekresi insulin, yakni glukosa dan asam amino, terutama arginin dan leusin. Sekresi juga ditingkatkan oleh CCK. Somatostatin dikeluarkan dari pankreas dan saluran cerna ke dalam darah perifer.

d) Polipeptida pankreasPolipeptida pankreas manusia merupakan suatu polipeptida linear yang dibentuk oleh sel F pulau langerhans. Hormon ini berkaitan erat dengan polipeptida YY (PYY), yang ditemukan di usus dan mungkin hormon saluran cerna; dan neuropeptida Y, yang ditemukan di otak dan sistem saraf otonom. Sekresinya meningkat oleh makanan yang mengandung protein, puasa, olahraga, dan hipoglikemia akut. Sekresinya menurun oleh somatostatin dan glukosa intravena. Pemberian infus leusin, arginin, dan alanin tidak mempengaruhinya, sehingga efek stimulasi makanan berprotein mungkin diperantarai secara tidak langsung. Pada manusia, polipeptida pankreas memperlambat penyerapan makanan, dan hormon ini mungkin memperkecil fluktuasi dalam penyerapan. Namun, fungsi faal sebenarnya masih belum diketahui.

2.4 GEJALADiabetes mellitus, (bahasa Yunani : diabanein, tembus atau pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) adalah kelainan metabolis yang disebabkan oleh banyak faktor, dengan simtoma berupa hiperglisemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari : defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin, atau keduanya.[2] defisiensi transporter glukosa. atau keduanya.Gangguan metabolisme ini menyebabkan tubuh kekurangan energi, itu sebabnya penderita diabetes melitus umumnya terlihat lemah, lemas dan tidak bugar. Gejala umum yang dirasakan bagi penderita diabetes yaitu : Banyak kencing (polyuria) terutama pada malam hari Gampang Haus dan banyak minum (polydipsia) Mudah lapar dan banyak makan (polyphagia) Mudah lelah dan sering mengantuk Penglihatan kabur Sering pusing dan mual Koordinasi gerak anggota tubuh terganggu Berat badan menurun meskipun makannya diperbanyak Sering kesemutan dan gatal-gatal pada tangan dan kaki Hasil pemeriksaan gula darah menunjukkan : hari biasa lebih besar dari 200 mg/dl dan lebih besar atau sama dengan 126 mg/dl saat berpuasa.Semua Gejala itu merupakan efek dari kadar gula darah yang tinggi yang akan mempengaruhi ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan untuk mengencerkan glukosa sehingga penderita sering buang air kecil dalam jumlah yang banyak (poliuri) dan Akibat poliuri ini maka penderita merasakan haus yang berlebihan sehingga banyak minum (polidipsi). Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih, penderita mengalami penurunan berat badan. Untuk mengkompensasikan hal ini penderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan (polifagi).

BAB IIIPENUTUP

3.1 KESIMPULANBagian endokrin pankreas adalah pulau langerhans. Pulau langerhans menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti : insulin yang dihasilkan sel beta, glucagon yang dihasilkan sel alpha, smastostatin yang dihasilkan sel delta dan polipeptida pankreas yang dihasilkan oleh sel F. Metabolisme endokrin meliputi metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Gangguan metabolisme sistem endokrin akan menimbulkan penyakit, salah satunya diabetes mellitus. Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Gejala umum yang dirasakan penderita diabetes mellitus diantaranya : poliuria, polidipsia dan poliplagia.

DAFTAR PUSTAKA

1) Snell, Richard S. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 5. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC ; 20062) Pearce, Efelin C. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama ; 20063) Wibowo DS. Anatomi tubuh manusia. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia ; 20054) Junqueira L, Carneiro CJ. Histologi dasar teks dan atlas. Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC ; 20075) Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 22. Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC ; 20086) Sherwood L. Fisiologi manusia. Edisi 2. Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC ; 20017) Guyton dan Hall. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 2. Jakarta : Penertbit buku kedokteran EGC ; 20078) Almatsier S. Prinsip dasar ilmu gizi. Edisi 6. Jakarta : PT Gramedia pustaka utama ; 20069) Winata SD, Anna DW, Satriabudi MI,dkk. Metabolik endokrin-1. Bahan kuliah blok 11. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana. 20102