makalah dashor mitha fix

16

Click here to load reader

Upload: annissa-ilmia-paramitha-siregar

Post on 28-Dec-2015

32 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

makalah dasar horti

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Dashor Mitha Fix

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Budidaya tanaman hias saat ini tidak lagi sekedar menjadi hobi

melainkan sudah menjadi satu bentuk peluang usaha. Jika dilakukan

dengan penuh ketelatenan dan keseriusan, maka bukan tidak mungkin

tanaman hias yang awalnya dibudidayakan karena hobi semata malah

menjadi bentuk usaha sampingan dengan potensi penghasilan yang

lebih besar daripada penghasilan pokok seorang pegawai. Untuk

mencapai hal ini, tentu saja tidak bisa diwujudkan dalam sekejap,

mengingat ada bermacam masalah tehnis maupun non-tehnis yang

perlu diperhatikan dalam jenis budidaya ini.

Sebelum memulai langkah pembudidayaan tanaman, ada hal

pokok yang perlu anda pahami bahwa budidaya apapun termasuk

tanaman hias haruslah didasari dengan rasa suka dan minat pada hal

tersebut, karena sesuatu yang dilandasi kecintaan pastinya dapat

dijalani tanpa terasa berat. Begitu pula dengan budidaya tanaman hias,

alangkah baiknya bila memang anda adalah seorang penghobi tanaman

hias selain tentu saja pengetahuan seputar tanaman hias harus anda

kuasai.

Untuk pemilihan tanaman, bagi pemula sebaiknya memilih

jenis tanaman yang tak terlalu sulit perawatannya. Jangan memilih

jenis tanaman yang sensitif dan membutuhkan perawatan khusus. Yag

dimaksud disini adalah mulailah dengan jenis tanaman yang mudah

perawatannya, sehingga kelak jika anda sudah memiliki banyak

pengalaman, bisa ditingkatkan dengan jenis tanaman yang

perawatannya lebih rumit lagi. Contoh-contoh tanaman yang dipilih

untuk tanaman hias bagi pemula biasanya suplir, anggrek, palem,

anthurium, euphorbia dan sebagainya.

1

Page 2: Makalah Dashor Mitha Fix

2

Tanaman hias seperti euphorbia memerlukan lokasi tumbuh

pada kisaran temperatur 4-40 celcius.Di habitat aslinya tanaman ini

tumbuh di lahan terbuka dan cukup toleran berada di lokasiternaung.

Pertumbuhan tanaman euphorbia, baik vegetatif (pertumbuhan tunas,

daun, batang dan akar) serta pertumbuhan generatif (pertumbuhan

bunga,buah dan biji) tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik, tetapi

juga oleh faktor iklim dan pemeliharaan. Faktor iklim meliputi suhu,

cahaya dan kelembaban

B. Rumusan Masalah

1. Anatomi dari tanaman hias Euphorbia milii.

2. Cara pembudidayaan Euphorbia milii.

3. Manfaat dan khasiat Euphorbia milii.

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk menambah pengetahuan tentang tanaman hias Euphorbia

milii.

2. Untuk melihat dan memahami cara berbudidaya tanaman hias

Euphorbia milii.

D. Manfaat Penulisan

1. Sebagai pusat penyimpan data dan dokumentasi yang berbentuk

secara fisik tentang tanaman hias Euphorbia milii.

2. Sebagai bahan referensi dan media pembelajaran.

Page 3: Makalah Dashor Mitha Fix

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Euphorbia berasal dari daerah Madagaskar dan kemudian menyebar ke

seluruh dunia, termasuk ke Indonesia. Nama Euphorbia berasal dari nama

Euphorbus, seorang dokter dari Mauritania, Afrika Utara, yang telah berjasa pada

rajanya. Meskipun demikian, beberapa spesies diakui merupakan tanaman asli

daerah lain. Misalnya Euphorbia characias subsp. Wulfenii dari Portugal,

Euphorbia griffithii dari Himalaya, dan Euphorbia marganita dari Amerika Utara.

(Purwanto 2006)

Euphorbus yang membawa euphorbia bersosok unik dan berbunga cantik

itu menyebar ke Cina dan Thailand. Penyebaran tanaman ini tidak lepas dari jasa

pedagang pada zaman kerajaan Sukhothai. Etnis Cina di Thailand meletakkan

euphorbia di depan rumah untuk menghalau roh jahat. Mereka menancapkan dupa

serta mengikat tali merah di bagian pot. Tanaman tersebut dipercaya membawa

keberuntungan, kesuksesan dan kemakmuran. Semakin besar dan banyak bunga,

semakin beruntung dan sukses pula pemiliknya. (Soedijono 2007)

Sebagaimana halnya tanaman lain, euphorbia juga diberi nama latin untuk

mempermudah komunikasi. Sistem tata nama berdasarkan Binomial

Nomenclature yang dipelopori oleh Carolus Lineaeus pada tahun 1750-an yang

terdiri atas dua kata, yaitu genus dan spesies. Sistem klasifikasi euphorbia

menurut Lawrence (1959) adalah sebagai berikut :

Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Archichlamydeae

Famili : Euphorbiaceae

Genus : Euphorbia

Spesies : Euphorbia milii

Euphorbia griffthii Dll.

3

Page 4: Makalah Dashor Mitha Fix

4

Munculnya euphorbia impor semakin banyak denganvariasi tanaman yang

beragam, termasuk ciri dari daunnya, beberapa variasi bentuk daun sebagai

berikut :

1. Bentuk daun ada empat macam, yaitu simetri yang ditandai dengan

ujung daun lancip, oval dengan ujung daun lancip mengecil, lurus

dengan ujung daun agak membulat dan bentuk hati dengan ujung daun

terbelah menjadi dua bulatan.

2. Pangkal daun ada tiga macam, yaitpangkal melebar, lanset, dan lancip

mengecil. (Hapsari 2007).

Umumnya tanaman ini memiliki bunga sejati yang sempurna dengan organ

seksual jantan dan betina yang lengkap. Namun, ada juga yang memilki bunga

yang tidak sempurna yang tidak memiliki organ seksual dan bersifat steril,

sehingga tidak dapat digunakan untuk perbanyakan generatif. Beberapa kultivar

memiliki bunga yang keseluruhannya merupakan bunga yang tidak sempurna.

Ada pula tanaman yang sebagian bunganya merupakan bunga sempurna dan

beberapa kondisi tumbuh bunga yang tidak sempurna (Anonimb 2009).

Batang euphorbia tidak berkayu, tetapi jika tumbuh membesar akan

mengeras. Bentuk batangnya ada yang bulat, ada pula yang bersudut. Batang ini

ditumbuhi duri, ada yang berduri tunggal, ganda, dan duri yang berkelompok

(Anonima 2007).

Euphorbia sangat menyukai sinaran panas matahari secara langsung. Jika

diletakkan di bawah naungan, euphorbia hanya akan semarak dengan daun tidak

dengan bunga sedangkan jika diletakkan di bawah matahari langsung maka dapat

membantu euphorbia tersebut untuk menghasilkan bunga (Anonimc 2008).

Euphorbia termasuk tanaman yang memiliki toleransi tinggi terhadap suhu

udara. Tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah yang bersuhu hangat pada

siang hari hingga dataran tinggi dengan suhu relatif rendah. Batas suhu yang dapat

diterima euphorbia adalah 21-27° C. kisaran suhu di Indonesia, terutama di

dataran rendah cocok bagi pertumbuhan euphorbia. Bahkan, kebanyakan

euphorbia yang tumbuh di dataran rendah (di bawah 600 m dpl) lebih bagus

Page 5: Makalah Dashor Mitha Fix

5

pertumbuhannya dibandingkan dengan yang tumbuh di dataran tinggi

(Purwanto 2006).

Page 6: Makalah Dashor Mitha Fix

6

BAB III

PEMBAHASAN

A. Anatomi dari tanaman hias Euphorbia milii

Secara morfologi, tanaman euphorbia dibagi atas beberapa bagian

yaitu akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.

1. Akar

Akar euphorbia, sebagaimana semua tanaman dikotil, adalah akar

tunggang. Akan tetapi, tanaman yang diperbanyak dengan setek

memiliki perakaran serabut. Akar tersebut tumbuh langsung dari

pangkal batang. Akar yang sehat berwarna putih kecoklat-coklatan,

sedangkan akar yang sudah tua berwarna coklat.

2. Batang

Batang euphorbia ada dua macam, yaitu bulat dan bersudut.

Batang ini tumbuh tegak menjulang ke atas, tetapi beberapa spesies

ada yang melengkung. Sebagaimana tanaman kaktus, euphorbia tidak

berkayu. Akan tetapi, dengan semakin bertambahnya umur tanaman

batang akan mengeras.

3. Daun

Bentuk daun euphorbia bervariasi, meskipun tidak terlalu

banyak, ada yang berbentuk bulat telur, lonjong dan jorong. Masing-

masing daun mempunyai ketebalan berbeda-beda. Hampir semua daun

tidak bertangkai tetapi duduk pada batang. Tepi daun tidak bergerigi.

Ujung daun juga bervariasi, ada yang runcing, tumpul dan ujung

terbelah. Susunan daun euphorbia berselang-seling atau saling

berhadapan dan duduk pada ruas batang tanaman.

4.  Bunga

Bunga euphorbia muncul membentuk dompolan-dompolan,

setiap dompol terdiri atas 4-32 kuntum. Ada empat bagian utama

bunga, yaitu mahkota bunga semu, benang sari, putik dan bakal buah.

Mahkota bunga yang berwarna-warni yang kita kenal sebagai bunga

6

Page 7: Makalah Dashor Mitha Fix

7

sebetulnya adalahbrachtea (seludang) bunga yang sudah mengalami

modifikasi sehingga menyerupai mahkota. Oleh karena itu, sering kali

bunga euphorbia disebut bermahkota semu.

5. Buah

Buah berbentuk seperti kapsul dan tersusun membentuk

dompolan yang terdiri atas 3-4 buah. Buah ini terletak di ujung tangkai

bunga. Buah muda berwarna hijau dan apabila sudah tua buah akan

berwarna coklat. Buah tua harus segera dipetik, sebelum pecah dengan

sendirinya. Pemetikan buah dilakukan pada pagi hari, karena pada

siang hari biji yang sudah kering akan terpelanting bila terkena sinar

matahari.

6. Biji

Biji euphorbia terdapat di dalam buah. Biji yang berwarna

coklat tua ini berbentuk bulat, dengan diameter antara 0,3-0,5 cm. Biji

akan terbentuk setelah 3-6 hari sejak penyerbukan dan dapat segera

disemaikan setelah dipetik.

B. Cara pembudidayaan Euphorbia milii

Euphorbia milii dapat tunbuh pada kisaran temperature 4-40 C.

habitat aslinya, tanaman ini tumbuh di lahan terbuka (full sun) dan cukup

toleran berada dilokasi sedikit ternaung. Namun, tanaman ini relative tidak

jika ditempatkan dalam ruangan. Meskipun toleran terhadap kondisi

ternaung, tapi pertumbuhan euphorbia akan lebih optimal apabila ditanam

di lahan terbuka. Kondisi ternaung akan mempengaruhi pertumbuhan

tanaman terutama pertumbuhan tunas aksilar dan pembungaan. Pada

kondisi ternaung, kecepatan tumbuh vegetativnya lebih relative cepat,

tetapi tunas yang terbentuk lebih sedikit dan lemas.

Euphorbia milii menyukai mikroklimat yang kering (Rh 70%) dan

membutuhkan media tanam yang lebih lembab dibandingkan dengan jenis

euphorbia lainnya. Pada kelembapan rendah, tajuk tanaman dapat tumbuh

dengan baik bila disertai dengan penyiraman yang memadai. Sementara

itu, kelembapan udara yang terlalu tinggi akan menurunkan aktifitas

Page 8: Makalah Dashor Mitha Fix

8

metabolism tanaman, sehingga tanaman peka terhadap serangan penyakit.

Namun E.milii masih bisa di tanam di daratan tingga asal pencahayaannya

cukup dan curah hujan rendah.

Memperbanyak euphorbia bisa dilakukan dengan cara vegetatif

atau generatif. Cara generatif/menggunakan biji biasanya akan dihasilkan

keturunan yang berbeda dengan induknya. Sedangkan cara vegetatif, baik

itu setek batang dan sambung batang (grafting) akan dihasilkan tanaman

yang lebih cepat berbunga dan tidak berbeda dengan tanaman induk.

Perbanyakan euphorbia dengan biji jarang dilakukan karena lama dan

tingkat keberhasilannya rendah.

Setek batang cara cara mudah memperbanyak tanaman euphobia.

Selain mudah, tingkat keberhasilannya tinggi dan tanaman cepat berbunga.

Pilih batang yang sehat dengan diameter 2 cm dan tidak terlalu tua. Potong

menggunakan pisau tajam dan steril agar luka tidak menjadi busuk.

Panjang batang ideal untuk setek sebaiknya 15-20 cm. Buang daunnya,

sisakan 3-4 lembar saja. Lap hingga bersih getah susu yang keluar dari

pangkal batang. Diamkan di tempat teduh 4-5 jam agar luka mengering.

Olesi dengan zat perangsang akar dan bibit siap ditanam.

Tanam dengan media sekam bakar, pasir halus, pupuk kandang dan

tanah berhumus dengan perbandingan 2:1:1:1. Tanam bibit pada media

yang telah di siapkan dan letakan di tempat teduh dengan intensitas cahaya

60-70%. Agar tanaman tampil prima dan banyak berbunga, lakukan

pemupukan secara berkala. Pupuk NPK dengan dosis 1 g/tanaman

diberikan secara rutin setiap 1 bulan sekali. Jika tak mau repot, pupuk slow

release seperti Osmocate, Dekastar dan Magamp bisa diberikan setiap 4

bulan sekali dengan dosis 5 g/tanaman.

Menyiram terlalu banyak akan mengakibatkan busuk akar dan

batang karena media tergenang air. Kurang siraman juga berakibat

tanaman berdaun kerdil, menguning bahkan mati. 

Euphorbia juga ada yang berupa species, ada juga yang varietas

(biasa disebut jenis hibrida atau hasil persilangan). Euphorbia berkerabat

Page 9: Makalah Dashor Mitha Fix

9

dekat dengan kastuba, sehingga euphorbia juga adalah jenis tanaman yang

peka terhadap cahaya pada malam hari. Adanya cahaya malam hari

menjadikan tanaman ini tidak mau berbunga, tetapi akan mempercepat

atau memacu tumbuhnya tunas samping.

C. Manfaat dan khasiat Euphorbia milii

Euphorbia milii selain digunakan sebagai tanaman hias, juga

berkhasiat sebagai obat. Obat yang dibuat dari E.milii diantaranya yaitu:

1. Pendarahan rahim

Bunga sebanyak 10-15 kuntum direbus dengan 50 gram daging sapi

tanpa lemak. Kudapan itu bisa dimakan sebagai sup.

2. Hepatitis

Pucuk batang yang masih segar (9-15 g), diiris tipis dan direbus

dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Air rebusan tersebut bisa

diminum dengan madu.

3. Luka bakar

Daun dan batang direbus dengan air sampai mendidih, setelah dingin

digunakan sebagai pengompres.

4. Bisul

Batang diiris tipis dan dibakar dan ditempelkan pada bisul.

Page 10: Makalah Dashor Mitha Fix

10

BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan makalah diatas dapat diperoleh kesimpulan sebagai

berikut :

a. Walaupun Euphorbia milii suka berpanas-panasan tapi media tanam

bagi tanaman ini harus lembab dan harus disertai dengan penyiraman

yang teratur.

b. Penanaman Euphorbia milii tidak bisa sembarangan tempat karena

dapat mempengaruhi pertumbuhan Euphorbia milii itu sendiri.

c. Euphorbia Milii sendiri digolongkan ke dalam tanaman beracun

(poison plant), karena getah susu (eksudat) dari tanaman ini jika

berkoagolasi (bercampur) dengan darah akan menyebabkan

pertumbuhan sel abnormal. 

d. Perbanyakan tanaman euphorbia dapat dengan mudah dilakukan

dengan cara vegetatif, yaitu dengan stek.

e. Selain sebagai tanaman hias euphorbia dapat berguna sebagai tanaman

obat, seperrti mengobati bisul maupun luka bakar.

2. Saran

Dengan melihat kesimpulan diatas maka penulis menyarankan

bahwa sebaiknya :

a. Dalam membudidayakan tanaman euphorbia mencoba dengan

menggunakan cara perbanyakan generatif dengan harapan dapat

memperoleh hasil yang berbeda.

b. Untuk lebih mengoptimalkan hasil budidaya euphorbia perlu adanya

peningkatan pengawasan terhadap tanaman sehingga kualitas

euphorbia tetap terjaga dengan baik.

10

Page 11: Makalah Dashor Mitha Fix

11

DAFTAR PUSTAKA

Anonima 2007. Budidaya Tanaman Euphorbia. http://www.bbpp-lembang.in.. Diakses pada tanggal 23 Desember 2013 pada pukul 17.00 WIB.

Anonimb 2009. Euphorbia Sebagai Tanaman Hias dan Tanaman Obat . http://www.puspita-klaten.co.cc. Diakses pada tanggal 23 Desember 2013 pada pukul 17.40 WIB.

Anonimc 2008. Tanaman Euphorbia. http://simplyeko.com. Diakses pada tanggal 23 Desember 2013 pada pukul 17.45 WIB.

Hapsari B dan Budiana N S 2007. Euphorbia Milii. Penebar Swadaya. Jakarta.Lawrence G H M 1959. Taxonomy of Vascular Plant. New York : The

Macmillan Co.Purwanto A W 2006. Euphorbia Tampil Prima dan Semarak Berbunga.

Kanisius. YogyakartaSoedijono B. dan Rudi H 2007. Agar Euphorbia Tampil Menawan. Penebar

Swadaya. Jakarta.

10