makalah biologi - respirasi katak
DESCRIPTION
BiologiTRANSCRIPT
BAB I Pendahuluan
A. Fisiologi Hewan
Fisiologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari fungsi setiap
bagian yang membentuk organ, fungsi tiap organ tubuh makhluk hidup, serta
hubungan fungsional antar organ tubuh makhluk hidup tersebut dalam
menyelenggarakan suatu sistem kehidupan dan menciptakan kondisi
homeostatis. Homeostatis merupakan suatu kondisi tubuh yang tetap
seimbang dan tidak terpengaruh kondisi di luar tubuh. Fisiologi hewan adalah
ilmu yang mempelajari fungsi tubuh hewan dalam menyelenggarakan
kehidupan, yang mencakup proses respirasi, pencernaan, reproduksi, dan lain-
lain.
B. Katak
Amfibi adalah hewan berulang belakang (vertebrata) yang dapat hidup
di dua alam, yaitu di darat dan di air. Amfibi merupakan hewan berdarah
dingin, artinya memiliki suhu tubuh yang berubah sesuai dengan
lingkungannya. Beberapa jenis amfibi diantaranya bangsa Caecilia, bangsa
kodok dan katak, dan Salamander. Katak merupakan hewan amfibi yang
paling dikenal dalam kehidupan sehari-hari. Katak mengalami metamorfosis
dalam daur hidupnya, mulai dari telur yang kemudian menjadi berudu, yang
hidup dalam air, kemudian tumbuh menjadi katak dewasa, yang hidup lebih
banyak di darat. Pola hidup katak tersebut mengakibatkan sistem pernafasan
yang berbeda pada saat menjadi berudu maupun setelah menjadi katak
dewasa.
C. Respirasi (Pernapasan) pada Hewan
Respirasi atau pernafasan adalah suatu proses pengambilan oksigen
(O2) yang dibutuhkan untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi
karbon dioksida (CO2), uap air (H2O) dan energi. Energi yang dihasilkan pada
proses respirasi digunakan oleh organisme hidup dalam melakukan aktivitas
1
hidupnya. Proses respirasi atau pernafasan dapat pula diartikan secara
sederhana sebagai proses pengambilan gas oksigen (O2) dari lingkungan dan
pelepasan karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O) dari dalam tubuh suatu
makhluk hidup. Proses pertukaran antara gas karbon dioksida dengan oksigen
tersebut dilakukan secara difusi. Sebagian besar proses respirasi
membutuhkan oksigen sebagai oksidatornya sehingga disebut respirasi aerob.
Hewan memiliki mekanisme pernafasan dan alat pernafasan yang
bermacam-macam yang sesuai dengan struktur tubuh serta lingkungan hidup
hewan tersebut.Alat-alat pernafasan hewan tersebut berperan penting dalam
proses pemasukan oksigen (O2) dari lingkungan luar ke dalam tubuh, serta
proses pengeluaran gas karbon dioksida (CO2) dari dalam ke luar tubuh.
Hewan vertebrata memiliki alat pernafasan berupa insang, paru-paru, kulit,
dan juga alat bantu pernafasan seperti kantung udara (sakus pneumatikus)
yang terdapat pada golongan Aves.
2
Gambar 1. Insang Dalam pada Berudu
BAB II Pembahasan
Katak merupakan salah satu jenis amfibi yang dalam daur hidupnya
mengalami metamorfosis, yaitu proses perubahan bentuk tubuh secara
bertahap yang dimulai dari larva hingga dewasa. Katak melakukan proses
pembuahan di luar tubuh, artinya katak betina lebih dahulu melepaskan telur
yang pada saat bersamaan sperma dari katak jantan ikut dilepaskan. Telur
katak tersebut ditempatkan di air dan kemudian akan menjadi berudu, lalu
berkembang menjadi katak berekor, dan menjadi katak dewasa.
Perkembangan katak membuat sistem pernafasan yang dilakukan
berbeda saat masih berudu dan setelah menjadi katak dewasa.
A. Berudu
Berudu hidup sepenuhnya dalam air sehingga bernafas
menggunakan insang. Pada tahap awal, berudu bernafas menggunakan
insang luar, yang terdiri dari tiga pasang insang yang terletak pada bagian
belakang kepala berudu. Insang luar terbentuk dari lembaran-lembaran
kulit luar dan terdapat kapiler-kapiler darah. Proses pernafasan berudu
menggunakan insang luar dilakukan dengan cara menggetarkan insang-
insang tersebut, dengan demikian akan selalu terjadi pergantian air, maka
oksigen-oksigen terlarut dalam air dapat berdifusi ke dalam pembuluh-
pembuluh kapiler darah.
Alat pernafasan berudu berubah setelah 9 hingga 12 hari. Insang
luar digantikan dengan insang dalam (Gambar 1) yang fungsi dan
mekanismenya sama dengan insang luar.
3
B. Katak
Berudu yang telah mengalami metamorfosis sempurna setelah
tiga bulan akan menjadi katak dewasa. Katak memiliki alat pernafasan
yang berbeda dengan berudu. Alat pernafasan katak terdiri atas rongga
mulut, paru-paru dan kulit, yang sangat berguna karena kebiasaan hidup
katak hidup di daratan dan di air.
Pada katak, oksigen dapat berdifusi dalam rongga mulut melalui
selaput rongga mulut. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat
pernafasan karena tipis dan terdapat pembuluh-pembuluh kapiler yang
bermuara pada rongga mulut. Pada saat terjadi gerakan pada rongga
mulut dan faring (bagian antara akhir lubang hidung hingga pangkal
tenggorokan), maka lubang hidung akan terbuka dan glotis (pangkal
tenggorokan) tertutup, sehingga udara berada di rongga mulut dan
berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis.
Pernafasan dengan kulit dilakukan secara difusi. Hal ini karena
kulit katak tipis, selalu lembab dan banyak mengandung pembuluh
kapiler darah. Pernafasan menggunakan kulit berlangsung efektif baik di
daratan maupun saat di dalam air. Oksigen yang masuk melalui kulit
akan diangkut melalui pembuluh vena kulit paru-paru (vena pulmo
kutanea) menuju ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh,
sebaliknya karbon dioksida (CO2) dari jaringan akan dibawa ke jantung,
dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru melalui arteri kulit paru-paru
(arteri pulmo kutanea), dengan demikian pertukaran oksigen (O2) dan
karbon dioksida (CO2) terjadi di kulit.
Katak juga bernafas menggunakan paru-paru, walaupun paru-paru
katak belum sebaik mammalia. Paru-paru katak berupa sepasang kantung
tipis yang elastis (Gambar 2) sehingga udara pernafasan dapat berdifusi,
dan dinding paru-paru banyak dikelilingi kapiler darah dan juga lipatan.
Akibat lipatan-lipatan tersebut permukaan paru-paru menjadi lebih luas,
hal ini akan mengoptimalkan pengikatan oksigen yang dilakukan oleh
pembuluh darah yang banyak terdapat di permukaan dinding paru-paru.
4
Paru-paru dan rongga mulut katak dihubungkan oleh bronkus
yang pendek. Proses pernafasan katak meliputi inspirasi dan ekspirasi
yang berlangsung pada saat mulut dalam keadaan tertutup.
Katak tidak memiliki tulang rusuk dan diafragma sehingga
mekanisme pernafasan katak terjadi karena adanya kontraksi atau
relaksasi dari otot-otot pernafasan yaitu otot rahang bawah
(submandibularis), sternohioideus, geniohioideus, dan otot perut.
Mekanisme inspirasi dan ekspirasi pada sistem pernafasan katak dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Fase Inspirasi
Fase inspirasi dimulai dengan menutupnya mulut dan tekak.
Otot sternohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut membesar,
akibatnya oksigen (O2) masuk melalui koane (lubang pada rongga
hidung belakang). Setelah koane menutup, otot submandibularis dan
otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil.
Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru
melalui celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen
diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan
sebalikanya karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan.
5
Gambar 2. Paru-paru Katak
2. Fase Ekspirasi
Mekanisme ekspirasi terjadi setelah adanya pertukaran gas
dalam paru-paru, otot rahang bawah berelaksasi sementara otot perut
dan sternohioideus berkontraksi. Hal ini mengakibatkan paru-paru
akan mengecil sehingga udara tertekan keluar dan masuk ke dalam
rongga mulut. Selanjutnya koane membuka sedangkan celah tekak
menutup, sehingga terjadi kontraksi otot rahang bawah yang diikuti
oleh kontrakssi otot geniohioideus. Akibatnya rongga mulut
mengecil dan udara yang kaya akan karbon dioksida (CO2) terdorong
keluar melalui koane.
6
Gambar 3. Mekanisme Inspirasi dan Ekspirasi pada Katak
Gambar 4. Mekanisme Pernafasan Katak
BAB III Simpulan
Fisiologi hewan adalah ilmu yang mempelajari tentang fungsi tubuh
hewan dalam menyelenggarakan kehidupan, salah satunya adalah proses respirasi
hewan. Katak merupakan hewan amfibi yang hidup di dua alam dan memiliki
sistem pernafasan yang khusus pada tiap tahap metamorfosisnya. Berudu katak
bernafas menggunakan insang luar yang kemudian berkembang menjadi insang
dalam. Katak dewasa bernafas menggunakan rongga mulut, paru-paru dan kulit.
Mekanisme inspirasi dan ekspirasi katak berlangsung karena adanya kontraksi
atau relaksasi dari otot-otot rahang bawah dan otot perut.
7