makalah biokimia ren

16
MAKALAH BIOKIMIA Nama : RENDY HERDIANTO.H N.I.M : C.0105.10.031 Prodi : S1 Keperawatan ( Tingkat 1) 1

Upload: rendy-hermawan

Post on 02-Dec-2015

52 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

makalah biokimia

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Biokimia Ren

MAKALAH BIOKIMIA

Nama : RENDY HERDIANTO.HN.I.M : C.0105.10.031

Prodi : S1 Keperawatan ( Tingkat 1)

1

Page 2: Makalah Biokimia Ren

STIKES BUDI LUHURJL. Kerkof No.243, Leuwigajah Cimahi Selatan

KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur saya membuat Makalah untuk memenuhi tugas

yang telah saya buat yang telah disusun.

Tujuan penyusunan makalah ini yaitu memenuhi tugas Biokimia

yang berjudul “ Fungsi, Prinsip kerja, Dan Cara keja, Titrimetri dan

Spektrofotometri ” .

Akhirnya, Saya berharap makalah ini dapat berguna. Kritik dan saran

yang sifatnya membangun sangat saya harapkan untuk untuk perbaikan

selanjutnya.

Cimahi, Oktober 2010

PENYUSUN,

2

Page 3: Makalah Biokimia Ren

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..2DAFTAR ISI……………………………………………………………………….3

Pendahuluan………………………………………………..……..............4

Titrimetri.....................................................................................................6

Spektrofotometri…………………….…….………….…………….….....8

Kesimpulan..............…….………….......………...……………………….10

PENUTUP………………………………………………………………………….11

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….......12

3

Page 4: Makalah Biokimia Ren

PENDAHULUANA. Latar Belakang

Secara garis besar jenis analisis dikelompokan menjadi : analisis secara fisik,

kimia, fisikokimia, mikrobiologis, organoleptik. Analisis berasal dari bahasa latin yaitu

analusys yang berarti melepaskan. Secara umum analisis dapat diartikan usaha pemisahan

satu-kesatuan materi bahan menjadi komponen-komponen penyusunnya sehingga dapat

diketahui lebih lanjut. Analisis juga dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu analisis

kualitatif dan kuantitatif.

Analisis kualitatif adalah analisis yang menyangkut identifikasi zat, yaitu unsur

atau senyawa apa yang ada di dalam suatu contoh, sedangkan analisis kuantitatif adalah

analisis mengenai penentuan berapa zat tertentu ada di dalam suatu contoh, zat yang

ditentukan sering disebut sebagai zat yang diinginkan atau analit ( dapat terdiri dari

sebagian kecil atau besar dari contoh yang dianalisis). Jika analit terdapat lebih dari 1%

dianggap sebagai konstituen utama, apabila berjumlah sekitar 0,01 sampai 1% disebut

konstituen kurang penting, sedangkan jumlahnya kurang dari 0,01% dianggap sebagai

konstituen runut.

Analisis volumetri merupakan bagian dari analisis secara kuantitatif. Analisis

volumetri disebut juga titrimetri karena proses analisisnya berupa titrasi, larutan standar

(pereaksi) sebagai titran yang ditempatkan di dalam buret yang digunakan untuk

mentitrasi larutan yang akan ditentukan jumlah analitnya.

Sedangkan gravimetri merupakan salah satu cabang utama kimia analisis.

Gravimetri menjadi metode klasik yang masih sering digunakan. Gravimetri adalah

penentuan jumlah zat didasarkan pada penimbangan. Penimbangan merupakan

penimbangan hasil reaksi setelah zat yang dianalisis direaksikan. Hasil reaksi dapat

berupa sisa bahan atau suatu gas yang terjadi atau suatu endapan yang dibentuk dari

bahan yang dianalisis.

Gravimetri merupakan cara analisis tertua dan paling murah. Hanya saja

gravimetri memerlukan waktu yang relatif lama dan hanya dapat digunakan untuk kadar

komponen yang cukup besar. Suatu kesalahan kecil, secara relatif akan berakibat besar.

4

Page 5: Makalah Biokimia Ren

Kendati demikian gravimetri masih dipergunakan untuk keperluan analisis karena waktu

pengerjaannya yang tidak perlu terus-menerus dilakukan analis karena setiap tahapan

pengerjaan memakan waktu yang cukup lama.

B. Tujuan

Setelah membaca modul ini, mahasiswa dapat melakukan analisis secara

titrimetri dan spektrofotometri.

Makalah ini bertujuan agar dapat memahami dan mengoperasikan

spektrofotometri untuk pengukuran sampel suatu larutan dengan konsentrasi yang

berbeda-beda.

5

Page 6: Makalah Biokimia Ren

TITRIMETRI

A. Beberapa Pengertian dan Istilah TitrimetiAnalisa titrimetri atau analisa volumetrik adalah analisis kuantitatif dengan

mereaksikan suatu zat yang dianalisis dengan larutan baku (standar) yang telah diketahui

konsentrasinya secara teliti, dan reaksi antara zat yang dianalisis dan larutan standar

tersebut berlangsung secara kuantitatif.

Larutan baku (standar) adalah larutan yang telah diketahui konsentrasinya secara

teliti, dan konsentrasinya biasa dinyatakan dalam satuan N (normalitas) atau M

(molaritas).

Indikator adalah zat yang ditambahkan untuk menunjukkan titik akhir titrasi telah

di capai. Umumnya indicator yang digunakan adalah indicator azo dengan warna yang

spesifik pada berbagai perubahan pH.

Titik Ekuivalen adalah titik dimana terjadi kesetaraan reaksi secara stokiometri

antara zat yang dianalisis dan larutan standar.

Titik akhir titrasi adalah titik dimana terjadi perubahan warna pada indicator yang

menunjukkan titik ekuivalen reaksi antara zat yyang dianalisis dan larutan standar.

B.Prinsip Kerja TitrimetriPrinsip-prinsip yang harus dipenuhi untuk dapat dilakukan analisis titrimetri atau

analisis volumetrik adalah sebagai berikutReaksinya harus berlangsung sangat

cepat.Harus ada perubahan yang terlihat pada saat titik ekuivalen tercapai, baik secara

kimia maupun secara fisika.Harus ada indicator jika reaksi tidak menunjukkan perubahan

kimia atau fisika. Indikator potensiometrik dapat pula digunakan.Reaksinya harus

sederhana serta dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi yang kuantitatif/stokiometrik

C.Cara Kerja Analisis Titrimetri

6

Page 7: Makalah Biokimia Ren

Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat dilakukan analisis volumetrik adalah

sebagai berikut :

1. Reaksinya harus berlangsung sangat cepat.

2. Reaksinya harus sederhana serta dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi yang

kuantitatif/stokiometrik.

3. Harus ada perubahan yang terlihat pada saat titik ekuivalen tercapai, baik secara kimia

maupun secara fisika.

4. Harus ada indikator jika reaksi tidak menunjukkan perubahan kimia atau fisika.

Indikator potensiometrik dapat pula digunakan.

Alat-alat yang digunakan pada analisa titrimetri ini adalah sebagai berikut :

1. Alat pengukur volume kuantitatif seperti buret, labu tentukur, dan pipet volume yang

telah di kalibrasi.

2. Larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya secara teliti atau baku primer dan

sekunder dengan kemurnian tinggi.

3. Indikator atau alat lain yang dapat menunjukkan titik akhir titrasi telah di capai.

D.FUNGSI TITRIMETRImereaksikan suatu zat yang dianalisis dengan larutan baku (standar) yang telah

diketahui konsentrasinya secara teliti, dan reaksi antara zat yang dianalisis dan larutan

standar tersebut berlangsung secara kuantitatif.

SpektrofotometerSpektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada pengukuran

serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombamg

spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor

7

Page 8: Makalah Biokimia Ren

fototube. Benda bercahaya seperti matahari atau bohlam listrik memancarkan spektrum

yang lebar terdiri atas panjang gelombang. Panjang gelombang yang dikaitkan dengan

cahaya tampak itu mampu mempengaruhi selaput pelangi mata manusia dan karenanya

menimbulkan kesan subyektif akan ketampakan (vision). Dalam analisis secara

spektrofotometri terdapat tiga daerah panjang gelombang elektromagnetik yang

digunakan, yaitu daerah UV  (200 – 380 nm), daerah visible (380 – 700 nm), daerah

inframerah (700 – 3000 nm)

Prinsip kerja Spektrofotometri Prinsip kerja spektrofotometri adalah dengan menggunakan spektrofotometer

yang pada umumnya terdiri dari unsur-unsur seperti sumber cahaya, monokromator, sel,

fotosel, dan detektor. Sumber radiasi spektrofotometer dapat digunakan lampu deuterium

untuk radiasi di daerah sinar ultraviolet sampai 350 nm, atau lampu filamen untuk sinar

tampak sampai inframerah. Sinar yang dikeluarkan sumber radiasi merupakan sinar

polikromatis, sehingga harus dibuat menjadi sinar monokromatis oleh monokromator.

Radiasi yang melewati monokromator diteruskan ke zat yang akan diukur dan sebagian

radiasinya akan diserap oleh zat tersebut. Zat yang  akan  diukur nilai  absorbannya

diletakkan pada sel dengan wadah kuvet. Sinar yang diteruskan akan mencapai fotosel

dan energi sinar diubah menjadi energi listrik (Khopkar 2003). Namun, nilai yang

dihasilkan dari spektrofotometer bukanlah nilai absorban (A) melainkan  transmitan  (T).

Oleh karena itu nilai  T  tersebut harus dikonversi ke dalam nilai A zatyang diukur.

Konversi menggunakan rumus A= – log % T. Konversi ini dilakukan karena yang terukur

adalah nilai transmitan (besarnya sinar radiasi yang melewati zat dan ditangkap detektor),

sedangkan yang diinginkan adalah nilai absorban (besarnya sinar radiasi yang terserap

oleh zat) dari zat yang diukur.

3. Cara Kerja Alat Spektrofotometer

Spektrometer secara luas digunakan di laboratorium mengajar. Instruksi khusus akan

berbeda dengan model lain, tapi prinsip tetap.

8

Page 9: Makalah Biokimia Ren

1. Instrumen harus telah hangat selama minimal 15 menit. sebelum digunakan.

Saklar listrik ganda sebagai kontrol.

2. Gunakan tombol panjang gelombang untuk mengatur panjang gelombang yang

diinginkan. gelombang Extreme, dalam rentang ultraviolet atau inframerah,

memerlukan filter khusus, sumber cahaya, dan / atau pemegang sampel (cuvettes).

3. Dengan sampel penutup tertutup, gunakan kontrol nol untuk menyesuaikan jarum

meter ke "0" pada skala transmitansi% (tanpa sampel di instrumen jalan cahaya

diblokir, sehingga membaca cahaya fotometer sama sekali).

4. Lap tabung berisi larutan referensi dengan laboratorium menghapus dan tempat ke

dalam pemegang sampel. Tutup penutup dan gunakan tombol kontrol lampu

untuk mengatur jarum meter ke "0" pada skala absorbansi.

5. Lepaskan tabung referensi, menyeka sampel pertama atau tabung standar,

masukkan dan tutup penutup. Baca dan merekam absorbansi, tidak transmitansi

tersebut.

6. Lepaskan tabung sampel, menyesuaikan dengan nol, dan mengkalibrasi ulang jika

perlu sebelum memeriksa sampel berikutnya.

4.FUNGSI SPEKTROFOTOMETRIAlat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi

panjang gelombang. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu

tergantung pada senyawaan atau warna terbentuk.

Kesimpulan

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan tentang beberapa

teknik yang dapat digunakan dalam penelitian biokimia dan memilih teknik-teknik yang

paling sesuai dengan bidang biokimia yang diteliti serta mahasiswa dapat memahami dan

9

Page 10: Makalah Biokimia Ren

mengoperasikan spektrofotometri untuk pengukuran sampel suatu larutan dengan

konsentrasi yang berbeda-beda.

PENUTUPAlhamdulillah tugas Makalah Biokimia Tentang “Pengertian, prinsip kerja,

Dan Cara keja, Titrimetri dan Spektrofotometri ” ini telah selesai dan issya allah

dapat memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibu / Bapak Dosen mata Kuliah

10

Page 11: Makalah Biokimia Ren

Biokimia. dan maafkan bila ada kesalahan apapun dari dalam makalah ini dan

harap dimaklum.

Akhir kata saya berharap semoga Makalah ini dapat berguna dan

diterima.

Cimahi, Oktober 2010

PENYUSUN,

DAFT

AR PUSTAKA

o http://chemistryoche.blogspot.com/2010/04/titrimetri.html

http://sekara08.student.ipb.ac.id/2010/06/18/spektrofotometer/

11

Page 12: Makalah Biokimia Ren

o http://www.google.co.id/search?

hl=id&source=hp&q=spektrofotometri&aq=f&aqi=g10&aql=&oq=&gs_rfai=

o Khopkar S. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : Universitas Indonesia

(UI-Press)

o http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_analisis/spektrofotometri/

12