makalah biokimia
TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Karbohidrat atau hidrat arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai
penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Di negara sedang
berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-
daerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi
hanya sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung
karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun
protein. Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan
sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam. Sebagaimana Allah berfirman
dalam Al-Quran yang artinya: Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan
langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan
hujan itu segala buah – buahan sebagai rezeki bagimu, karena itu janganlah kamu
mengadakan sekutu – sekutu bagi Allah, padahal kamu mengatahui. Dalam surat Yasin ayat
33 Allah berfirman: Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bumi yang mati
(tandus). Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian,maka dari biji-
bijian itu mereka makan.
“Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanaman-tanaman; zaitun, korma,
anggur, dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
adalah tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kamu yang memikirkan” (An-nahl, 11).
Dari ayat di atas telah membuka lebar mata dan fikiran kita bahwa Allah telah menciptakan
atau menjadikan bumi sebagai pijakan atau tempat tumbuhnya berbagai macam kebutuhan
bagi makhluk hidup baik manusia, maupun hewan. Yang salah satunya adalah buah – buahan,
karena buah – buahan diciptakan oleh Allah karena mempunyai manfaat yang besar bagi
umat manusia, begitu juga dengan sayur – sayuran. Tetapi meskipun demikian manusia tetap
tidak boleh melampaui batas. Karena Allah telah berfirman dalam Al- Qur’an Surat Al – A’
KARBOHIDRAT 1
raf ayat 31, yang berbunyi: ” makan dan minumlah, dan janganlah berlebih – lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang – orang yang berlebih – lebihan “.
Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon,
Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen dan oksigen dalam komposisi
menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino
dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan
makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan.
Sumber karbohidrat nabati dalam glikogen bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan
hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-
tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto sintese
di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari
merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak
akan dijumpai. Reaksi fotosintese sinar matahari :
6 CO2 + 6 H2O C6 H12 O6 + 6 O2
Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan menggunakan
enersi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2 dari udara dan air
(H2O) yang berasal dari tanah. Enersi kimia yang terbentuk akan disimpan di dalam daun,
batang, umbi, buah dan biji-bijian.
Karbohidrat merupakan salah satu makromolekul penting yang dibutuhkan oleh
manusia.Kerbohidrat dalam bentuk gula dan pati melambangkan bagian utama kalori total
yang dikonsumsi manusia dan kebanyakan hewan.Karbohidrat juga merupakan pusat
metabolisme tanaman hijau dan organisme fotosintetik lainnya yang menggunakan energi
cahaya untuk melakukan sintesa karbohidrat dari CO2 dan H2O (Lehninger 1982). Zat gizi
ini banyak dimiliki dalam beberapa jenis bahan makanan sebagai komponen utamanya. Oleh
karena itu, bukan hal yang sulit untuk dapat menemukan bahan menu utama setiap hidangan
ini.Karbohidrat dapat diperoleh dari banyak jenis pangan, misalnya serealia, umbi-umbian,
buah, dll. Di Indonesia, padi merupakan sumber karbohidrat yang dijadikan sebagai makanan
pokok yang masih belum tergantikan. Hal itulah yang mendasari pentingnya pengetahuan
mengenai karbohidrat yang sangat kompleks ini.
KARBOHIDRAT 2
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Penulisan makalah ini bertujuan agar pembaca dapat memahami tentang
“KARBOHIDRAT”.
2. Tujuan khusus:
a. Menjelaskan pengertian karbohidrat
b. Menjelaskan klasifikasi karbohidrat
c. Menjelaskan fungsi karbohidrat
d. Menjelaskan gangguan pada karbohidrat
KARBOHIDRAT 3
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Karbohidrat
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani
σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang paling
melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup,
terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada
tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada
tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau
mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton,
atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat
mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil.
Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai
rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n
molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus
demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
Karbohidrat juga berasal dari kata karbon dan hidrat sehingga disebut hidrat dari
karbon.Karbohidrat memiliki rumus umum Cn(H2O)m yang pada umumnya harga n = harga
m.Karbohidrat merupakan kelompok besar senyawa polihidroksildehida dan
polihidroksiketon atau senyawa-senyawa yang dapat dihidrolisis menjadi
polihidroksialdehida atau polihidroksiketon (Wahyudi,dkk., 2003:94).Karbohidrat terususun
atas dua sampai delapan monosakarida yang dikenal sebagai oligosakarida.
Karbohidrat memiliki rumus struktur dari Fisher dan Haworth.Struktur
Fishermerupakan struktur rantai terbuka sedangkan struktur Haworth merupakan struktur
tertutup (siklik). Misalnya untuk glukosa yang memiliki rumus molekul C6H12O6.
KARBOHIDRAT 4
Dalam melakukan fungsinya tubuh memerlukan tenaga/energi. Energi yang
diperlukan itu didapat dari energi potensial yaitu energi yang tersimpan dalam bahan-bahan
makanan berupa energi kimia, dimana energi tersebut akan dilepaskan setelah bahan
makanan mengalami proses metaboloisme dalam tubuh.
Di dalam tubuh, zat-zat makanan yang mengandung unsur karbon dapat
dipergunakan sebagai bahan pembentuk energi yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.
Energi yang terbentuk dapat dipergunakan untuk melakukan gerakan-gerakan tubuh baik
yang disadari maupun yang tidak disadari misal: gerakan jantung, gerakan alat
pernafasan(paru-paru), gerakan usus dan organ-organ lain dalam tubuh. Dari uraian di atas
diketahui keperluan tubuh yang utama adalah terbentuknya bahan bakar (tenaga).
Karbohidrat adalah makanan yang dapat memenuhi keperluan akan energi.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk
hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Misalnya, pada
vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh.
Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam
molekul tersebut pada proses respirasi seluler untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu,
kerangka karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis
molekul organik kecil lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak.
B. Klasifikasi karbohidrat
Karbohidrat yang terdapat pada makanan dapat dikelompokkan menjadi tiga:
1) Monosakarida
Karbohidrat yang paling sederhana (simple sugar), oleh karena tidak bisa lagi
dihidrolisa. Monosakarida larut di dalam air dan rasanya manis, sehingga secara umum
disebut juga gula. Penamaan kimianya selalu berakhiran -osa. Dalam Ilmu Gizi hanya ada
tiga jenis monosakarida yang penting yaitu, glukosa, fruktosa dan galaktosa.
Monosakarida diklasifikasikan berdasarkan tiga karakteristik yang berbeda:
penempatan gugus karbonil, jumlah atom karbon yang dikandungnya, dan wenangan kiral
nya. Jika gugus karbonil merupakan aldehida, monosakarida adalah suatu aldosa, jika gugus
KARBOHIDRAT 5
karbonil adalah keton, monosakarida adalah suatu ketose. Monosakarida dengan tiga atom
karbon disebut triosa, mereka dengan empat disebut tetroses, lima disebut pentosa, heksosa
enam adalah, dan sebagainya.
Kedua sistem klasifikasi tersebut sering digabungkan. Sebagai contoh, glukosa adalah
aldohexose (suatu aldehida enam karbon), ribosa adalah aldopentose (suatu aldehida lima-
karbon), dan fruktosa adalah ketohexose (keton enam karbon).
Setiap atom karbon bantalan gugus hidroksil (-OH), dengan pengecualian pada karbon
pertama dan terakhir, yang asimetris, membuat mereka stereocenters dengan dua konfigurasi
yang mungkin masing-masing (R atau S). Karena asimetri ini, sejumlah isomer mungkin ada
untuk semua formula monosakarida yang diberikan. Para aldohexose D-glukosa, misalnya,
memiliki rumus (C · H 2 O) 6, yang semua kecuali dua atom karbon yang enam stereogenic,
membuat D-glukosa salah satu dari 2 4 = 16 stereoisomer mungkin. Dalam kasus
gliseraldehida, aldotriose, ada satu sepasang stereoisomer yang mungkin, yang enantiomer
dan epimers. 1,3-dihidroksiaseton, yang ketose sesuai dengan gliseraldehida aldosa, adalah
molekul simetris tanpa stereocenters). Penugasan D atau L adalah dibuat sesuai dengan
orientasi dari karbon asimetrik terjauh dari gugus karbonil: dalam proyeksi Fischer standar
jika gugus hidroksil yang di sebelah kanan adalah molekul gula D, selain itu adalah gula L.
"D-" dan "L-" prefiks tidak harus bingung dengan "d-" atau "l-", yang menunjukkan arah
bahwa gula berputar cahaya terpolarisasi bidang. Ini penggunaan "d-" dan "l-" tidak lagi
diikuti dalam kimia karbohidrat.
Ring-isomer rantai lurus
Kelompok aldehid atau keton dari monosakarida rantai lurus akan bereaksi reversibel dengan
gugus hidroksil pada atom karbon yang berbeda untuk membentuk, hemiacetal atau
hemiketal membentuk cincin heterosiklik dengan jembatan oksigen antara dua atom karbon.
Cincin dengan lima dan enam atom disebut bentuk furanose dan pyranose, masing-masing,
dan ada dalam kesetimbangan dengan bentuk rantai lurus.
Selama konversi dari rantai lurus bentuk ke bentuk siklik, atom karbon yang mengandung
oksigen karbonil, yang disebut karbon anomeric, menjadi pusat stereogenic dengan dua
konfigurasi yang mungkin: Atom oksigen mungkin mengambil posisi di atas atau di bawah
bidang cincin . Pasangan yang mungkin dihasilkan dari stereoisomer yang disebut anomers.
KARBOHIDRAT 6
Dalam''''anomer α,-OH substituen pada karbon anomeric terletak di sisi berlawanan (trans)
dari cincin dari sisi cabang OH CH 2. Bentuk alternatif, di mana CH 2 OH dan substituen
hidroksil anomeric berada pada sisi yang sama (cis) dari pesawat dari cincin, disebut
β''''anomer. Anda dapat mengingat bahwa anomer β adalah cis oleh mnemonic itu, "Itu selalu
lebih baik untuk sampai βe". Karena cincin dan rantai lurus bentuk interconvert mudah, baik
anomers ada dalam kesetimbangan. Ia memiliki banyak kegunaan seperti peran penting
dalam industri kertas dan tekstil, dan digunakan sebagai bahan baku untuk produksi dari
rayon (viscose melalui proses), selulosa asetat, seluloid, dan nitroselulosa. Kitin memiliki
struktur yang serupa, tetapi mengandung nitrogen cabang samping, meningkatkan
kekuatannya. Hal ini ditemukan di arthropoda exoskeletons dan dalam dinding sel dari
beberapa jamur. Ia juga memiliki kegunaan ganda, termasuk benang bedah.
Polisakarida lainnya termasuk callose atau laminarin, chrysolaminarin, xilan, Mannan,
fucoidan, dan galactomannan.
Glukosa
Glukosa merupakan suatu aldoheksosa, disebut juga dekstrosa karena memutar
bidang polarisasi ke kanan. Glukosa merupakan komponen utama gula darah, menyusun
0,065- 0,11% darah kita.
Glukosa dapat terbentuk dari hidrolisis pati, glikogen, dan maltosa. Glukosa sangat penting
bagi kita karena sel tubuh kita menggunakannya langsung untuk menghasilkan energi.
Glukosa dapat dioksidasi oleh zat pengoksidasi lembut seperti pereaksi Tollens sehingga sering
disebut sebagai gula pereduksi.
D-glukosa
β-D-glukosa α-D-glukosa
KARBOHIDRAT 7
Terkadang orang menyebutnya gula anggur ataupun dekstrosa. Banyak dijumpai di
alam, terutama pada buah-buahan, sayur-sayuran, madu, sirup jagung dan tetes tebu. Di
dalam tubuh glukosa didapat dari hasil akhir pencemaan amilum, sukrosa, maltosa dan
laktosa.
Glukosa dijumpai di dalam aliran darah (disebut Kadar Gula Darah) dan berfungsi sebagai
penyedia energi bagi seluruh sel-sel dan jaringan tubuh. Pada keadaan fisiologis Kadar Gula
Darah sekitar 80-120 mg %. Kadar gula darah dapat meningkat melebihi normal disebut
hiperglikemia, keadaan ini dijumpai pada penderita Diabetes Mellitus.
Fruktosa
Disebut juga gula buah ataupun levulosa. Merupakan jenis sakarida yang paling manis,
banyak dijjumpai pada mahkota bunga, madu dan hasil hidrolisa dari gula tebu. Di dalam
tubuh fruktosa didapat dari hasil pemecahan sukrosa. Fruktosa adalah suatu heksulosa,
disebut juga levulosa karena memutar bidang polarisasi ke kiri. Merupakan satu-satunya
heksulosa yang terdapat di alam. Fruktosa merupakan gula termanis, terdapat dalam madu
dan buah-buahan bersama glukosa.
Fruktosa dapat terbentuk dari hidrolisis suatu disakarida yang disebut sukrosa. Sama seperti glukosa,
fruktosa adalah suatu gula pereduksi.
(a)
(b)
Struktur fruktosa: (a) struktur terbuka (b) struktur siklis
KARBOHIDRAT 8
Galaktosa
Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang ada di dalam tubuh merupakan
hasil hidrolisa dari laktosa. Galaktosa merupakan suatu aldoheksosa. Monosakarida ini jarang
terdapat bebas di alam. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula
yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang manis jika dibandingkan
dengan glukosa dan kurang larut dalam air. Seperti halnya glukosa, galaktosa juga merupakan
gula pereduksi.
D-galaktosa
β-D-galaktosa α-D-galaktosa
2) Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari 2 molekul monosakarida, yang
dihubungkan oleh ikatan glikosida. Ikatan glikosida terbentuk antara atom C 1 suatu
monosakarida dengan atom O dari OH monosakarida lain. Hidrolisis 1 mol disakarida akan
menghasilkan 2 mol monosakarida. Berikut ini beberapa disakarida yang banyak terdapat di
alam, yaitu sukrosa, maltosa dan laktosa.
Sukrosa
Adalah gula yang kita pergunakan sehari-hari, sehingga lebih sering disebut gula meja
(table sugar) atau gula pasir dan disebut juga gula invert. Mempunyai 2 (dua) molekul
monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Sukrosa
juga terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan sehari-hari sukrosa dikenal
KARBOHIDRAT 9
dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa yang dihubungkan
oleh ikatan 1,2 –α.
Sukrosa terhidrolisis oleh enzim invertase menghasilkan α-D-
glukosa dan β-D-fruktosa. Campuran gula ini disebut gula
inversi, lebih manis daripada sukrosa.
Jika kita perhatikan strukturnya, karbon anomerik (karbon
karbonil dalam monosakarida) dari glukosa maupun fruktosa
di dalam air tidak digunakan untuk berikatan sehingga
keduanya tidak memiliki gugus hemiasetal.
Akibatnya, sukrosa dalam air tidak berada dalam
kesetimbangan dengan bentuk aldehid atau keton sehingga
sukrosa tidak dapat dioksidasi. Sukrosa bukan merupakan gula
pereduksi.
Maltosa
Maltosa adalah suatu disakarida dan merupakan hasil dari hidrolisis parsial tepung
(amilum). Maltosa tersusun dari molekul α-D-glukosa dan β-D-glukosa.
Struktur maltosa
Dari struktur maltosa, terlihat bahwa gugus -O- sebagai penghubung antar unit yaitu
menghubungkan C 1 dari α-D-glukosa dengan C 4 dari β-D-glukosa. Konfigurasi ikatan
glikosida pada maltosa selalu α karena maltosa terhidrolisis oleh α-glukosidase. Satu
molekul maltosa terhidrolisis menjadi dua molekul glukosa. Mempunyai 2 (dua) molekul
monosakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Di dalam tubuh maltosa didapat dari
hasil pemecahan amilum, lebih mudah dicema dan rasanya lebih enak dan nikmat. Dengan
KARBOHIDRAT 10
Struktur sukrosa
Jodium amilum akan berubah menjadi warna biru.Peranan perbandingan amilosa dan amilo
pektin terlihat pada serelia; Contohnya beras, semakin kecil kandungan amilosa atau
semakin tinggi kandungan amilopektinnya, semakin lekat nasi tersebut. Pulut sedikit sekali
amilosanya (1-2%), beras mengandung amilosa > 2%. Berdasarkan kandungan amilosanya,
beras (nasi) dapat dibagi menjadi 4 golongan:
amilosa tinggi 25-33%
amilosa menengah 20-25%
amilosa rendah 09-20%
amilosa sangat rendah
Laktosa
Laktosa adalah komponen utama yang terdapat pada air susu ibu dan susu sapi. Laktosa
tersusun dari molekul β-D-galaktosa dan α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4'-β.
Struktur laktosa
Hidrolisis dari laktosa dengan bantuan enzim galaktase yang dihasilkan dari pencernaan,
akan memberikan jumlah ekivalen yang sama dari α-D-glukosa dan β-D-galaktosa. Apabila
enzim ini kurang atau terganggu, bayi tidak dapat mencernakan susu. Keadaan ini dikenal
dengan penyakit galaktosemia yang biasa menyerang bayi.
3) Polisakarida
Merupakan senyawa karbohidrat kompleks, dapat mengandung lebih dari 60.000
molekul monosakarida yang tersusun membentuk rantai lurus ataupun bercabang.
Polisakarida rasanya tawar (tidak manis), tidak seperti monosakarida dan disakarida. Di
KARBOHIDRAT 11
dalam Ilmu Gizi ada 3 (tiga) jenis yang ada hubungannya yaitu amilum, dekstrin, glikogen
dan selulosa.
Amilum (zat pati)
Pati terbentuk lebih dari 500 molekul monosakarida. Merupakan polimer dari glukosa.
Pati terdapat dalam umbi-umbian sebagai cadangan makanan pada tumbuhan. Jika
dilarutkan dalam air panas, pati dapat dipisahkan menjadi dua fraksi utama, yaitu amilosa
dan amilopektin. Perbedaan terletak pada bentuk rantai dan jumlah monomernya. Amilosa
adalah polimer linier dari α-D-glukosa yang dihubungkan dengan ikatan 1,4-α. Dalam satu
molekul amilosa terdapat 250 satuan glukosa atau lebih. Amilosa membentuk senyawa
kompleks berwarna biru dengan iodium. Warna ini merupakan uji untuk mengidentifikasi
adanya pati.
Struktur amilosa
Molekul amilopektin lebih besar dari amilosa. Strukturnya bercabang. Rantai utama
mengandung α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4'-α. Tiap molekul glukosa pada
titik percabangan dihubungkan oleh ikatan 1,6'-α.
KARBOHIDRAT 12
Struktur amilopektin
Hidrolisis lengkap pati akan menghasilkan D-glukosa. Hidrolisis dengan
enzim tertentu akan menghasilkan dextrin dan maltosa.
Amilum juga termasuk sumber energi utama bagi orang dewasa di seluruh penduduk dunia,
terutama di negara sedang berkembang oleh karena di konsumsi sebagai bahan makanan
pokok. Sumber: umbi-umbian,serealia dan biji-bijian merupakan sumber amilum yang
berlimpah ruah oleh karena mudah didapat untuk di konsumsi. Jagung, beras dan gandum
kandungan amilurnnya lebih dari 70%, sedangkan pada kacang-kacangan sekitar 40%.
Amilum tidak larut di dalam air dingin, tetapi larut di dalam air panas membentuk cairan
yang sangat pekat seperti pasta; peristiwa ini disebut “gelatinisasi”.
Dekstrin
Dekstrin adalah karbohidrat yang dibentuk selama hidrolisis pati menajdi gula oleh
panas, asam dan atau enzim. Maltosa, sukrosa dan laktosa adalah disakarida yang memiliki
rumus empiris sama (C12H22O11) tetapi berbeda dalam struktur. Dekstrin dan pati memiliki
rumus umum yang sama , – [Cx(H2O)y)]n - (y = x – 1), yang mana unit glukosa bersatu
dengan yang lainnya membentuk rantai (polisakarida) tetapi dektrin memiliki ukuran lebih
kecil dan kurang kompleks dibandingkan pati. Dektrin larut dalam air tetapi dapat
diendapkan dengan alkohol. Dektrin memiliki sifat seperti pati. Beberapa dekstrin bereaksi
denngan iodin memberikan warna biru dan larut dalam alkohol 25% (disebut amilodekstrin)
sedang yang lainnya berwarna coklat-kemerahan dan larut dalam alkohol 55% (disebut
eritrodekstrin) dan yang lainnya tidak membentuk warna dengan iodin serta larut dalam
KARBOHIDRAT 13
alkohol 70 (disebut akhrodekstrin), yang juga diidentifikasi sebagai desktrosa ekuivalen
(DE) . DE yang tinggi menunjukkan adanya depolimerisasi pati yang besar. Maltodekstrin
adalah produk dengan DE rendah.
Glikogen
Glikogen merupakan simpanan karbohidrat dalam bentuk glukosa di dalam tubuh
yang berfungsi sebagai salah satu sumber energi. Terbentuk dari mokekul glukosa yang
saling mengikat dan membentuk molekul yang lebih kompleks, simpanan glikogen memilik
fungsi sebagai sumber energi tidak hanya bagi kerja otot namun juga merupakan sumber
energi bagi sistem pusat syaraf dan otak.
Di dalam tubuh, jaringan otot dan hati merupakan dua kompartemen utama yang digunakan
oleh tubuh untuk menyimpan glikogen. Pada jaringan otot,glikogen akan memberikan
kontribusi sekitar 1% dari total massa otot sedangkan di dalam hati glikogen akan
memberikan kontribusi sekitar 8-10% dari total massa hati. Walaupun memiliki persentase
yang lebih kecil namun secara total jaringan otot memiliki jumlah glikogen 2 kali lebih besar
di bandingkan dengan glikogen hati.
Pada jaringan otot, glukosa yang tersimpan dalam bentuk glikogen dapat digunakan secara
langsung oleh otot tersebut untuk menghasilkan energi. Begitu juga dengan hati yang dapat
mengeluarkan glukosa apabila dibutuhkan untuk memproduksi energi di dalam tubuh. Selain
itu glikogen hati juga mempunyai peranan yang penting dalam menjaga kesehatan tubuh
yaitu berfungsi untuk menjaga level glukosa darah.
Sebagai sumber energi simpanan glikogen yang terdapat di dalam tubuh secara langsung akan
mempengaruhi kapasitas/ performa seorang atlet saat menjalani program latihan ataupun juga saat
pertandingan. Secara garis besar hubungan antara konsumsi karbohidrat, simpanan glikogen dan
performa olahraga dapat di simpulkan sebagai berikut:
• Konsumsi karbohidrat yang tinggi akan meningkatkan simpanan glikogen tubuh.
• Semakin tinggi simpanan glikogen maka kemampuan tubuh untuk melakukan
aktivitas fisik juga akan semakin meningkat
• Level simpanan glikogen tubuh yang rendah menurunkan/membatasi
kemampuan
atlet untuk mempertahankan intensitas dan waktu latihannya.
KARBOHIDRAT 14
• Level simpanan glikogen tubuh yang rendah menyebabkan atlet menjadi cepat
lelah
jika dibandingkan dengan seorang atlet dengan simpanan glikogen tinggi.
• Konsumsi karbohidrat setelah latihan/pertandingan akan mempercepat
penyimpanan glikogen yang kemudian juga akan mempercepat proses pemulihan
(recovery) seorang atlet
Glikogen juga merupakan “pati hewani”, terbentuk dari ikatan 1000 molekul, larut di dalam
air (pati nabati tidak larut dalam air) dan bila bereaksi dengan iodium akan menghasilkan
warna merah. Glikogen terdapat pada otot hewan, manusia dan ikan. Pada waktu hewan
disembelih, terjadi kekejangan (rigor mortis) dan kemudian glikogen dipecah menjadi asam
laktat selama post mortum. Sumber banyak terdapat pada kecambah, serealia, susu, syrup
jagung (26%).
Selulosa
Selulosa merupakan polisakarida yang banyak dijumpai dalam dinding sel pelindung seperti
batang, dahan, daun dari tumbuh-tumbuhan. Selulosa merupakan polimer yang berantai
panjang dan tidak bercabang. Suatu molekul tunggal selulosa merupakan polimer rantai lurus
dari 1,4’-β-D-glukosa. Hidrolisis selulosa dalam HCl 4% dalam air menghasilkan D-glukosa.
Struktur
selulosa
KARBOHIDRAT 15
Dalam sistem pencernaan manusia terdapat enzim yang dapat memecahkan ikatan α-
glikosida, tetapi tidak terdapat enzim untuk memecahkan ikatan β-glikosida yang terdapat
dalam selulosa sehingga manusia tidak dapat mencerna selulosa. Dalam sistem pencernaan
hewan herbivora terdapat beberapa bakteri yang memiliki enzim β-glikosida sehingga hewan
jenis ini dapat menghidrolisis selulosa. Contoh hewan yang memiliki bakteri tersebut adalah
rayap, sehingga dapat menjadikan kayu sebagai makanan utamanya. Selulosa sering
digunakan dalam pembuatan plastik. Selulosa nitrat digunakan sebagai bahan peledak,
campurannya dengan kamper menghasilkan lapisan film (seluloid).
Hampir 50% karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah selulosa, karena
selulosa merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan. Selulosa
tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia, oleh karena tidak ada enzim untuk memecah
selulosa. Meskipun tidak dapat dicerna, selulosa berfungsi sebagai sumber serat yang dapat
memperbesar volume dari feses, sehingga akan memperlancar defekasi.
Dahulu serat digunakan sebagai indeks dalam menilai kualitas makanan, makin tinggi
kandungan serat dalam makanan maka nilai gizi makanan tersebut dipandang semakin
buruk. Akan tetapi pada dasawarsa terakhir ini, para ahli sepakat bahwa serat merupakan
komponen penyusun diet manusia yang sangat penting. Tanpa adanya serat, mengakibatkan
terjadinya konstipasi (susah buang air besar).
Fungsi serat:
a. Mencegah Penyakit Jantung Koroner
Kolesterol telah lama diduga sebagai penyebab terjadinya aterosklerosis yang
akhirnya berakibat timbulnya penyakit jantung koroner. Produk akhir metabolisme
kolesterol adalah asam empedu. Serat yang berasal dari makanan sesampainya di saluran
pencernaan akan mengikat asam empedu. Dalam keadaan terikat, asam empedu ber sarna-
sarna serat dikeluarkan dalam bentuk feses. Dengan dernikian semakin banyak serat
dimakan, maka semakin banyak lernak dan kolesterol dikeluarkan. Nabi bersabda yang
artinya : “Ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal daging, bila ia
baik maka sehatlah seluruh tubuh itu baik, dan jika ia rusak maka akan sakitlah seluruh
tubuh itu. Sesungguhnya itu adalah jantung. (HR.Bukhori dan Muslim). Al-qolbu di atas
dapat diartikan sebagai suatu benda yang berwujud segumpal daging yang dapat diartikan
sebagai jantung dan dapat diartikan pula sebagai ruh atau sesuatu hal yang abstrak, tidak
KARBOHIDRAT 16
dapat dilihat atau diraba. Firman Allah dalam surat artinya : “Katakanlah tidak (sesuatu)
menimpa kami kecuali apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami,
dan hanya kepada Allah juga orang-orang mukmin itu berserah diri”. (QS. At-Taubat : 51).
Maksudnya adalah meyakini bahwa semua penyakit yang menimpa manusia adalah
ketetapan dari Allah, bukan karena sesuatu yang lain. Sabda Rosul : “Pencegahan itu pokok
dari segala jenis pengobatan”. (HR. Bukhori dan Muslim)
b. Mencegah kanker pada usus besar
Kanker pada usus besar (kolon) diakibatkan masuknya benda-benda asing ke dalam
usus besar, benda-benda asing tersebut akan diubah sifatnya menjadi karsinogenik. Adanya
serat kasar yang melalui kolon, mengakibatkan lingkungan rnikroba terganggu sehingga
aktifitas mikroba tersebut berkurang.
c. Mencegah penyakit Diabetes
Pernyataan ini didukung oleh suatu penelitian yang dilakukan di Capetown, yang
menunjukkan bahwa pada penduduk yang mengkonsumsi serat rata-rata 6,5 gram per hari
ditemukan penderita Diabetes sebanyak 3,6 %. Sedangkan penduduk yang makan serat rata-
rata 24,8 gram per hari hanya ditemukan 0,05 % penderita. Oleh karena penyakit diabetes
sering didapati bersamaan dengan terjadinya obesitas dan obesitas merupakan resam
penyakit aterosklerosis, maka pengaturan konsumsi lemak dalam diit penderita perlu diatur
secara seksama. Terganggunya penggunaan glukosa oleh tubuh pada penderita diabetes akan
mendorong terjadinya proses penggunaan lemak sebagai sumber energi (lipolisis). Hal itu
menyebabkan naiknya kandungan asam lemak bebas dalam darah. Biasanya asam lemak
bebas itu dalam hati akan diubah secara bertahap menjadiasetil KoA. Akan tetapi pada
penderita deabetes, karena kandungan asam lemak itu tidak semuanya diubah menjadi asetil
KoA, tetapi sebagian menjadi asam asetoasetat yang kemidian menjadi zat keton. Naiknya
konsentrasi zat keton dalam darah akan menyebabkan pH darah menjadi turun, dan akhirnya
akan mengakibatkan terjadinya ketoasidosis pada penderita. Kandungan lemak dalam diit
penderita diabetes yang dianjurkan berkisar antara 30% -40% kandungan kalori total. lemak
yang digunakan haruslah dipilih dari jenis lemak tak jenuh dan kandungan kolesterol
seminimal mungkin. Dalam masyarakat indonesia mempunyai pola makanan yang berbeda
dengan orang barat. Dimana masyarakat kita cenderung lebih banyak mengkonsumsi
makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan lemak. Kebiasaan lain masih melekat
KARBOHIDRAT 17
dari masyarakat indonesia adalah kebiasaan ngemil, hal itu bukanlah jelek, tetapi akan
mempengaruhi berat badannya.
Dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa kita diperintahkan untuk makan makanan yang
halal dan tidak boleh makan secara berlebihan. Sesuai dengan ayat Al Qur’an yang
dijelaskan dalam surat (Almaidah : 87,88).
Artinya : ” Hai orang – orang beriman, janganlah kamu haramkan apa – apa yang
baik yang Allah telah halalkan bagimu, dan janganlah kamu melampui batas.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang – orang yang melampui batas. Dan makanlah
makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu dan
bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepadanya “. (Almaidah : 87,88)
d. Mencegah penyakit divertikular
Konsumsi serat yang cukup akan menghasilkan feses yang lembut sehingga dengan
konstraksi otot yang rendah (<> 90 mm Hg). Apabila tekanan kuat tersebut berlangsung
berulang ulang setiap hari dalam jangka waktu yang lama, maka otot-otot kolon menjadi
lelah dan lemah. Keadaan ini menyebabkan penyakit “divertikular”, yaitu penonjolan
bagian luar usus berbentuk bisul yang kadang-kadang disertai peradangan yang dapat
menimbulkan infeksi.
e. Mencegah kegemukan
Dengan adanya serat, maka penyerapan karbohidrat, lemak dan protein menjadi ber
kurang. Serat mampu memberikan perasaan kenyang dalam waktu yang cukup lama.
Obesitas adalah suatu keadaan yang melebihi dari berat badan relatif seseorang sebagai
akibat penumpukan zat gizi terutama karbohidrat, lemak dan protein atau sering dikenal
kelebihan lemak dalam tubuh. Secara klasik obesitas telah diidentifikasi sebagai bobot
yang lebih besar dari 20% bobot yang layak bagi pria dan wanita untuk tinggi tertentu.
Obesitas berarti lemak tubuh yang membahayakan kesehatan, sedangkan overweight
menggambarkan kelebihan dibandingkan berat badan normal. Obesitas dan overweight
dapat memicu beberapa penyakit seperti jantung koroner, diabetes mellitus, stroke,
tekanan darah tinggi, asam urat dan dislipidemia. Obesitas dan overweight yang tidak
ditangani secara cepat akan meningkatkan penyakit penyerta, memendeknya usia harapan
hidup serta merugikan dari sisi hilangnya produktifitas pada usia produktif. Sebagaimana
dalam suatu hadist yang artinya:” jauhilah olehmu makanan dan minuman dengan
KARBOHIDRAT 18
berlebih-lebihan karena yang demikian dapat merusak kesehatan tubuh, menimbulkan
penyakit dan memberi kemalasan (kesulitan) ketika akan sholat. Dan hendaklah bagimu
bersikap sedang atau (kecukupan) karena yang demikian akan membawa kebaikan pada
tubuh dan menjauhkan diri dari sikap berlebih-lebihan.” (H.R. Bukhori). Mereka
cenderung mengejar bagaimana bisa bebas menikmati hidup. Rosulullah bersabda:
“Lambung manusia itu tempatnya segala penyakit. Sedangkan pencegahan itu pokok dari
segala pengobatan.” (HR ad-Dailami)
” Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang telah Allah
halalkan bagimu, dan janganlah kamu melampui batas. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang melampui batas. Dan makanlah makanan yang halal lagi baik
dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu dan bertakwalah kepada Allah yang kamu
beriman kepada-Nya”. Dengan mengkonsumsinya secara rutin, bisa membuat tubuh lebih
bugar. Tetapi dengan takaran yang cukup. Berdasarkan paparan diatas, maka Allah
berfirman dalam Qs. Al-an’am : 95: Artinya : “Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir
tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati
dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah
Allah, maka mengapa kamu masih berpaling ?” Sumber serat yang baik adalah sayuran,
buah-buahan, serealia dan kacang-kacangan. Memakan sayuran dan buah-buahan dalam
jumlah yang banyak. Produk makanan hewani, seperti daging, ikan susu dan telur serta
basil-basil olahannya, umumnya mengandung serat dalam jumlah yang sedikit. Sayuran
yang banyak mengandung serat adalah, bayam, kangkung, buncis, daun beluntas, daun
singkong, kacang panjang, daun katuk, daun kelor, sawi, kecipir, kol dan lain-lain. Buah-
buahan yang banyak mengandung tinggi serat adalah, alpukat, belimbing, srikaya,
cempedak, nangka, durian, jeruk, kedondong, kemang, mangga, nenas dan sebagainya.
Seralia yang kaya serat adalah beras, jagung, jali dan jewawut. Beras giling mernpunyai
kadar swerat dan vitamin (khususnya vitamin B I) lebih rendah dari beras turnbuk, karena
itu memilih beras sebaiknya jangan yang terlalu bersih (putih). Kacang-kacangan yang
banyak mengandung serat adalah kacang bogar, kacang merah, kacang ijo, kedele, serta
kacang-kacangan lainnya.
Sumbangan yang berasal dari karbohidrat pada berbagai makanan dapat dilihat pada
tabel. 1 dan 2. Sumber utama karbohidrat yang dapat di cerna berasal dari nabati.
Makanan yang berasal dari tanaman ini juga merupakan satu-satunya sumber serat.
KARBOHIDRAT 19
TABEL 1 Derajat kemanisan
Sebagai standart sukrosa 100
Fruktosa 173
Sukrosa 100
Glokosa 74
Galaktosa 32
Maltosa 32
Laktosa 16
TABEL 2 Bahan makanan sumber karbohidrat
Bahan makanan KH……gr/100 bahan
Beras 76-80
Singkong 35
Gaplek 81
Ubi rambat 28
Jagung 64-74
Kentang 19
KARBOHIDRAT 20
Gandum(terigu 77
Sagu 85
Tabel 3 sumber karbohidrat yang berasal dari hewani dan nabati
Bahan pangan KH terutama dalam bentuk Persen energi berasal
dari KH
HEWANI
IKAN - Dapat diabaikan
KERANG-KERANGAN
TIRAM Glikogen 20-25
KEPITING
UDANG Glikogen 2-4
DAGING - Dapat diabaikan
HATI(BERBAGAI
HEWAN)
Glikogen 10
SUSU
SAPI Laktosa 30-50
ASI Laktosa 50
NABATI
KARBOHIDRAT 21
BIJI-BIJIAN Pati 65-90
KENTANG Pati 80
BUAH-BUAHAN Fluktosa,glukosa,sukrosa 80-95
SAYUR-SAYURAN Sukrosa,Amilum 60-90
JAMUR Amilum 40-50
C. Fungsi karbohidrat
Inilah Beberapa Manfaat dan Fungsi Karbohidrat bagi tubuh:
Fungsi Karbohidrat Sebagai Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh.Karbohidrat
merupakan sumber energi utama bagi seluruh penduduk dunia karena relatif terjangkau dan
mudah didapatkan.Setiap gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori. Keberadaan karbohidrat
di dalam tubuh, sebagian ada pada sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi,
sebagian terdapat pada hati dan jaringan otot sebagai glikogen, dan sebagian lagi sisanya
diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan
lemak.Kegemukan adalah salah satu akibat dari terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat.
Fungsi Karbohidrat Sebagai Penghemat Protein
Bila kebutuhan karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan sebagai
cadangan makanan untuk memenuhi kebutuhan energi dan mengalahkan fungsi utamanya
sebagai zat pembangun. Hal ini berlaku sebaliknya, jika kebutuhan karbohidrat tercukupi,
maka protein hanya akan menjalankan fungsi utamanya sebagai zat pembangun.
Fungsi Karbohidrat Sebagai Pengatur Metabolisme Lemak
KARBOHIDRAT 22
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna.
Fungsi Karbohidrat Sebagai Pemberi Rasa Manis Pada Makanan
Fungsi karbohidrat berikutnya adalah memberi rasa manis pada makanan, khususnya
monosakarida dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama, dan Fruktosa
adalah jenisgula yang paling manis.
Fungsi Karbohidrat Untuk Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat dapat membantu proses pengeluaran feses dengan cara mengatur
peristaltik usus, hal ini dapat didapat dari selulosa dalam serat makanan yang berfungsi
mengatur peristaltik usus. Serat pada makanan dapat membantu mencegah kegemukan,
kanker usus besar, diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan kolesterol
tinggi. Laktosa yang terdapat pada susu dapat membantu penyerapan kalsium.
Keberadaannya yang tinggal lebih lama dalam saluran cerna memberikan keuntungan karena
menyebabkan pertumbuhan bakteri baik.
D. Gangguan akibat konsumsi karbohidrat
Hiperglikemia
hiperglikemia, atau gula darah tinggi adalah suatu kondisi di mana jumlah
yang berlebihan glukosa beredar dalam plasma darah. Ini umumnya merupakan
tingkat glukosa darah 10 + mmol / l (180 mg / dl), tetapi gejala mungkin tidak
memulai untuk menjadi terlihat sampai nomor kemudian seperti 15-20 + mmol / l
(270-360 mg / dl) atau 15,2 -32,6 mmol / l. Namun, tingkat kronis melebihi 125 mg /
dl dapat menghasilkan kerusakan organ.
Kadar glukosa diukur dalam:
1. Miligram per desiliter (mg / dl), di Amerika Serikat dan negara-negara lain (misalnya,
Jepang, Perancis, Mesir, Kolombia), atau
KARBOHIDRAT 23
2. Milimol per liter (mmol / l), yang dapat diperoleh dengan membagi (mg / dl) dengan
faktor 18.
Jurnal ilmiah sedang bergerak ke arah menggunakan mmol / l; beberapa jurnal sekarang
menggunakan mmol / l sebagai unit primer namun kutipan mg / dl dalam tanda kurung.
Relatif:
72 mg / dl = 4 mmol / l
90 mg / dl = 5 mmol / l
108 mg / dl = 6 mmol / l
126 mg / dl = 7 mmol / l
144 mg / dl = 8 mmol / l
180 mg / dl = 10 mmol / l
270 mg / dl = 15 mmol / l
288 mg / dl = 16 mmol / l
360 mg / dl = 20 mmol / l
396 mg / dl = 22 mmol / l
594 mg / dl = 33 mmol / l
Kadar glukosa bervariasi sebelum dan sesudah makan, dan pada berbagai waktu hari, definisi
"normal" bervariasi di kalangan profesional medis. Secara umum, batas normal bagi
kebanyakan orang (dewasa puasa) adalah sekitar 80 sampai 110 mg / dl atau 4 sampai 6
mmol / l. Sebuah subjek dengan rentang yang konsisten di atas 126 mg / dl atau 7 mmol / l
umumnya diadakan untuk memiliki hiperglikemia, sedangkan kisaran yang konsisten di
bawah 70 mg / dl atau 4 mmol / l dianggap hipoglikemik. Dalam puasa orang dewasa, darah
glukosa plasma tidak boleh melebihi 126 mg / dl atau 7 mmol / l. Berkelanjutan tingkat yang
lebih tinggi menyebabkan kerusakan gula darah ke pembuluh darah dan ke organ-organ
mereka suplai, yang mengarah ke komplikasi diabetes.
KARBOHIDRAT 24
Hiperglikemia kronis dapat diukur melalui tes HbA1c. Definisi hiperglikemia akut bervariasi
menurut studi, dengan mmol / l tingkat dari 8 sampai 15.
Pengobatan hiperglikemia membutuhkan penghapusan penyebab, misalnya,''''pengobatan
diabetes adalah diabetes bila penyebabnya. Hiperglikemia akut dan berat dapat diobati
dengan pemberian insulin langsung dalam kebanyakan kasus, di bawah pengawasan medis.
Hypoglikemia
ipoglikemia atau hipoglikemia adalah istilah medis untuk sebuah negara yang dihasilkan oleh
lebih rendah dari tingkat normal glukosa darah. Istilah harfiah berarti "di bawah-manis darah"
(Gr.''hipo-'',''glykys'',''Haima'').
Hipoglikemia dapat menghasilkan berbagai gejala dan efek tetapi masalah utama timbul dari
pasokan memadai glukosa sebagai bahan bakar untuk otak, mengakibatkan gangguan fungsi
(neuroglycopenia). Efek dapat berkisar dari samar-samar "firasat buruk" untuk kejang,
pingsan, dan (jarang) kerusakan otak permanen atau kematian.
Bentuk yang paling umum dari hipoglikemia sedang dan berat terjadi sebagai komplikasi dari
pengobatan diabetes mellitus dengan insulin atau obat oral. Hipoglikemia kurang umum pada
orang non-diabetes, namun dapat terjadi pada semua usia, dari banyak penyebab. Di antara
penyebab insulin yang berlebihan yang diproduksi dalam tubuh, kesalahan bawaan
karbohidrat, asam lemak, metabolisme asam amino atau organik, obat-obatan dan racun,
alkohol, kekurangan hormon, tumor tertentu, kelaparan berkepanjangan, dan perubahan
metabolisme yang berhubungan dengan infeksi atau kegagalan berbagai sistem organ.
Hipoglikemia diperlakukan cepat dengan mengembalikan tingkat glukosa darah normal oleh
konsumsi makanan atau administrasi dekstrosa atau karbohidrat cepat dicerna menjadi
glukosa. Dalam keadaan tertentu itu diperlakukan dengan suntikan atau infus glukagon.
Hipoglikemia yang berkepanjangan atau berulang dapat dicegah dengan membalikkan atau
menghilangkan penyebab yang mendasari, dengan meningkatkan frekuensi makan, dengan
obat-obatan seperti diazoxide, octreotide, atau glukokortikoid, atau bahkan dengan operasi
pengangkatan pankreas banyak.
Tingkat glukosa darah cukup rendah untuk mendefinisikan hipoglikemia mungkin berbeda
untuk orang yang berbeda, dalam situasi yang berbeda, dan untuk tujuan yang berbeda, dan
KARBOHIDRAT 25
kadang-kadang telah menjadi kontroversi. Kebanyakan orang dewasa yang sehat menjaga
kadar glukosa puasa di atas 70 mg / dL (3,9 mmol / L), dan mengembangkan gejala
hipoglikemia bila glukosa turun di bawah 55 mg / dL (3 mmol / L).
Kadang-kadang bisa sulit untuk menentukan apakah gejala seseorang adalah karena
hipoglikemia. Ahli endokrin (dokter dengan keahlian dalam gangguan metabolisme glukosa)
biasanya mempertimbangkan kriteria disebut sebagai tiga serangkai Whipple sebagai bukti
konklusif bahwa gejala individu dapat dikaitkan dengan hipoglikemia bukan ke beberapa
penyebab lainnya:
1. Gejala diketahui disebabkan oleh hipoglikemia
2. Rendah glukosa pada saat gejala-gejala muncul
3. Pembalikan atau perbaikan gejala atau masalah ketika glukosa dikembalikan ke
normal
Hipoglikemia juga merupakan istilah dalam budaya populer dan pengobatan alternatif untuk
kondisi, umum sering didiagnosis diri, ditandai dengan kegoyahan dan suasana hati berubah
dan berpikir, tetapi tanpa glukosa rendah diukur atau risiko kerusakan parah. Hal ini
diperlakukan dengan mengubah pola makan.
BAB 111
PENUTUP
A. Kesimpulan
KARBOHIDRAT 26
Karbohidrat merupakan suatu makromolekul penting bagi mahkluk hidup.
Dibutuhkan oleh mahkluk hidup sebagai sumber energi dan untuk menjalankan
fungsi biologi penting lainnya, yaitu sebagai penyedia sementara glukosa, unit
struktural dan penyangga dalam dinding sel bakteri, tanaman dan perekat antar
sel, penyusun membran sel otak dan sistem saraf, dan juga sebagai gula pereduksi.
B. Saran
Karbohidrat sangat diperlukan oleh tubuh, sehingga pasokan karbohidrat yang
cukup harus diperhatikan. Karbohidrat dapat diperoleh dari kentang, serealia,
madu, buah-buahan ataupun nasi.
KARBOHIDRAT 27