makalah beton print no gambar

39
Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jembatan merupakan bagian dari jalan yang sangat diperlukan dalam sistem jaringan transportasi darat yang akan menunjang pembangunan nasional di masa yang akan datang. Oleh sebab itu perencanaan, pembangunan dan rehabilitasi serta fabrikasi perlu diperhatikan seefektif dan seefisien mungkin, sehingga pembangunan jembatan dapat mencapai sasaran umur jembatan yang direncanakan. Pada zaman modern ini jembatan di Indonesia semakin berkembang. Jembatan tidak hanya melintasi jalan raya ataupun sungai, bahkan dapat melintasi laut sekalipun. Semakin berkembangnya zaman maka model dan tipe jembatan pun semakin banyak dan berkembang, diantaranya jembatan kayu, jembatan beton dan jembatan baja. Bentuk dan tipe jembatannya pun beraneka ragam, mulai dari jembatan jembatan beton (concrete bridge), jembatan rangka (truss bridge), jembatan gantung (suspension bridge), lengkung–batu (stone arch bridge) hingga jembatan Haubans (Cable stayed). Pada kesempatan ini penulis akan membahas tentang jembatan beton baik struktur, material, dan beban – beban yang mempengaruhinya. Jembatan yang penulis amati adalah Jembatan IR. Juanda ke 2, yaitu jembatan yang melewati Sungai Ciliwung yang berada di Depok, Jawa Barat. Jembatan ini mempunyai bentang sepanjang 70 meter. B. Tujuan Tujuan dibuatnya tugas ini adalah untuk dapat merancang sebuah jembatan berdasarkan data penampang sungai Ciliwung yang diketahui dan

Upload: zetira-desviananda

Post on 17-Sep-2015

259 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Jembatan beton bertulang dan prategang

TRANSCRIPT

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Jembatan merupakan bagian dari jalan yang sangat diperlukan dalam

    sistem jaringan transportasi darat yang akan menunjang pembangunan

    nasional di masa yang akan datang. Oleh sebab itu perencanaan, pembangunan

    dan rehabilitasi serta fabrikasi perlu diperhatikan seefektif dan seefisien

    mungkin, sehingga pembangunan jembatan dapat mencapai sasaran umur

    jembatan yang direncanakan.

    Pada zaman modern ini jembatan di Indonesia semakin berkembang.

    Jembatan tidak hanya melintasi jalan raya ataupun sungai, bahkan dapat

    melintasi laut sekalipun. Semakin berkembangnya zaman maka model dan tipe

    jembatan pun semakin banyak dan berkembang, diantaranya jembatan kayu,

    jembatan beton dan jembatan baja. Bentuk dan tipe jembatannya pun

    beraneka ragam, mulai dari jembatan jembatan beton (concrete bridge),

    jembatan rangka (truss bridge), jembatan gantung (suspension bridge),

    lengkungbatu (stone arch bridge) hingga jembatan Haubans (Cable stayed).

    Pada kesempatan ini penulis akan membahas tentang jembatan beton baik

    struktur, material, dan beban beban yang mempengaruhinya. Jembatan yang

    penulis amati adalah Jembatan IR. Juanda ke 2, yaitu jembatan yang melewati

    Sungai Ciliwung yang berada di Depok, Jawa Barat. Jembatan ini mempunyai

    bentang sepanjang 70 meter.

    B. Tujuan

    Tujuan dibuatnya tugas ini adalah untuk dapat merancang sebuah

    jembatan berdasarkan data penampang sungai Ciliwung yang diketahui dan

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    2

    dapat menghitung struktur dan beban-beban yang mempengaruhi sebuah

    jembatan. Selain itu, untuk memenuhi tugas mata kuliah Konstruksi Beton.

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    3

    BAB II

    ANALISA PERHITUNGAN JEMBATAN

    1.1 Data Hasil Survey

    Nama Jembatan : Jembatan IR. Juanda ke 2

    Lokasi Jembatan : IR. Juanda, DEPOK

    Lebar Sungai : 70,8 meter

    Kedalaman Sungai : 11,55 meter

    Kedalaman Air : 1,18 meter

    Jenis Sungai : Sungai Alam / Hanyutan

    Jenis Jembatan : Jembatan Baja

    Fungsi Jembatan : Jalan Penghubung / Jalan Mayor

    Lebar Jembatan : 17 meter

    Panjang Jembatan : 70 meter

    1.2 Perencanaan Pelat Lantai

    1.2.1 Penentuan Pelat Lantai Beton Bertulang

    fc = 30 MPa

    Tulangan Longitudinal Fy = 240 MPa

    Tulangan Bagi fy = 240 MPa

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    4

    L

    y

    = 3,5 m

    Lx = 1,8125 m

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    5

    1.2.2 Penentuan Dimensi

    Hmin 200 mm

    H (100 + 40 . Lx)

    H (100 + 40 . 1,8125)

    H 172,5 mm

    Diambil h = 200 mm = 20 cm = 0,20 m

    1.2.3 Kontrol Pelat terhadap Geser Ponds (V)

    P = 11,25 TON = 11250 Kg

    a1 =0,2 m

    b1 = 0,5 m

    Fc beton = 30 Mpa

    K = 1,3

    t lantai jembatan = 0,23 m

    Karena perhitungan control geser ponds tidak oke, Maka kami penulis merubah

    tinggi beton menjadi 0,23 m.

    P = 11,25 TON = 11250 Kg

    a1 = 0,2 m

    b1 = 0,5 m

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    6

    Fc beton = 30 Mpa

    K = 1,3

    t lantai jembatan = 0,2 m diganti menjadi 0,23 m

    Vc 2 . d [( ) ( )] (

    )

    ( ) [

    ]

    1.2.4 Pembebanan

    a. Beban Mati

    QDL = pelat = 0,23 x 2,4 = 0,552 t/m

    aspal = 0,08 x 2,2 = 0,176 t/m

    0,728 t/m

    b. Beban Hidup

    QLL =

    14,625 t/m

    1.2.5 Perhitungan Momen Ultimate

    QDL = Mlx = 0,001 x (0,728 x 1,3) x 1,8125 x 53,3125

    = 0,1657 tm

    = Mly = 0,001 x (0,728 x 1,3) x 1,8125 x 15 = 0,466

    tm

    = Mtx = - ( 0,001 x (0,728 x 1,3) x 1,8125 x 81,0625)

    = - 0,252 tm

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    7

    = Mty = - ( 0,001 x (0,728 x 1,3) x 1,8125 x 53,9375)

    = - 0,167 tm

    QLL =

    0,276

    0,11

    = Mxs = Mlx = 0,156888 x (146,25 x 1,8) x 0,5 x 0,2

    = 4,130 tm

    = Mys = Mly = 0,155836 x (146,25 x 1,8) x 0,5 x 0,2

    = 4,102 tm

    = Mxvs = Mtx = - (0,16542 x (146,25 x 1,8) x 0,5 x 0,2)

    = - 4,354 tm

    = Myvs = Mty = - (0,155836 x (146,25 x 1,8) x 0,5 x 0,2)

    = - 4,102 tm

    1.2.6 Perhitungan Tulangan

    1.2.6.1 Penulangan Arah X

    Mtx = - 0,252 - 4,354 = - 4,606 tm

    Mlx = 0,1657 + 4,130 = 4,29 tm

    Baik tp maupun lp menggunakan Mu = 4,606 = 46,06 KNm

    = 1168,96

    = 0,00378

    P min =

    0,0035

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    8

    P max = 0,75 x 0,0244 = 0,0183

    Tulangan Longitudinal

    Tulangan

    Digunakan tulangan

    Jumlah tulangan ( )

    Digunakan tulangan

    Tulangan bagi

    Digunakan tulangan bagi

    Jumlah tulangan ( )

    Digunakan tulangan

    1.2.6.2 Penulangan arah y

    Mty = - 0,167 - 4,102 = - 4,269tm

    Mly = 0,466 + 4,102 = 4,568 tm

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    9

    Berhubung Mx My

    4,606 4,568

    Tulangan longitudinal D13 150 mm

    Tulangan bagi

    Tulangan susut

    As = 0,002 x 100 x 23 = 4,6

    Digunakan tulangan bagi

    Jumlah tulangan ( )

    Digunakan tulangan

    1.3 PERHITUNGAN BALOK BETON BERTULANG

    Digunakan :

    Beton fc = 30 Mpa

    Tulangan Utama dan sengkang fy = 410 Mpa

    1.3.1 Penentuan Dimensi

    h = (

    ) = 1,5 (

    ) = 1m = 100 cm

    B =

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    10

    B =

    =

    100 cm = 50 cm

    h = 1,3 m

    h = ( )= 165+(0,06 x 14000) = 1005 mm = 110 cm

    b = 0,65 m

    B =

    B =

    =

    110 cm = 55 cm

    1.3.2 Pembebanan

    a. Beban Mati Lantai

    Aspal

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    11

    Girder =

    Sehingga Beban Mati (qDL) menjadi

    b.Beban Hidup qLL

    PLL

    1.3.3 Perhitungan Momen ultimate dan Geser

    Mu = (

    . qDL . L

    2 . Fb ) + (

    . qLL . L

    2 . Fb ) + (

    . PLL . Fb )

    = (

    . 2,9887 . 142 . 1,3 ) + (

    . 1,63125 . 142 . 1,8) + (

    . 12,43375 . 1,8 )

    = 245,460845 t-m = 2454,60845 kN-m

    Mu = (

    . qDL . L

    2 . Fb ) + (

    . qLL . L

    2 . Fb )

    = (

    . 2,9887 . 142 . 1,3 ) + (

    . 1,63125 . 142 . 1,8)

    = 55,70940667 t-m = 557,0940667 kN-m

    Vu = (

    . qDL . L . Fb ) + (

    . qLL . L . Fb ) + (

    )PLL)

    = (

    . 2,9887. 14 . 1,3 ) + (

    . 1,63125 . 14 . 1,8 ) + (

    ) . 12,43375)

    = 59,0301075 t = 590,301075 kN

    Penentuan nilai

    d = 5 + 0,8 +

    = 6,9 cm

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    12

    d = 130 ( 0,8 + 2,2 + 5 +

    ) = 119,5 cm

    Penggambaran jarak d,dpada girder beton bertulang

    1.3.4 Penulangan Longitudinal (Tulangan Lapangan dan Tulangan Tumpuan)

    Tulangan Lapangan

    = 0,1

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    13

    = 0,008855526

    min =

    =

    = 0,003414634

    balance = 0,0325 (didapat dari tabel)

    max = 0,75 . B = 0,75 x 0,0325 = 0,024375

    As = .b.d = 0,0142 x 65 x 119,5 = 68,7852977 cm2

    Digunakan tulangan D22

    = 3,8 cm2

    n =

    = 18,09507461 20 tulangan

    jarak tulangan = (( ) ( ) ( ))

    > 3,3

    (1,5 x 2,2) (ok)

    Digunakan tulangan tarik 10 D22

    Tulangan Tumpuan

    = 0,00188< min, makan MIN = 0,0034

    As = .b.d = 0,0034 x 65 x 123,1 = 27,32 cm2

    Digunakan tulangan D22

    = 3,8 cm2 (didapat dari tabel)

    n =

    = 7,188 8 tulangan

    Digunakan tulangan tarik 10 D22 karena telah dihitung dari penulangan

    lapangan.

    1.3.5 Penulangan Sengkang

    Sengkang di tepi

    Vu = 99,02952 ton

    min < < max (OK)

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    14

    Vc = (

    ) . b . d = (

    ) x 0,65 x 123,1 = 73043,3674 kg

    = 73,0433674 ton

    Vn =

    =

    = 84,328725 ton

    Vs = Vn Vc = 84,328725 73,0433674 = 11,2853576 ton

    As sengkang = 2 x 0,5 = 1 cm2

    S =

    =

    = 26,17905523 => 8 - 250

    Sengkang di Lapangan

    Jarak sengkang di lapangan (dua kali jarak sengkang ditumpuan).

    8 - 500

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    15

    GAMBAR

    RENCANA

    GIRDER BETON

    BERTULANG

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    16

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    17

    1.4 PERENCANAAN BALOK PRATEGANG

    Dimensi Beton Prategang

    1.4.1 Penentuan Dimensi

    Digunakan beton fc 42 MP

    Lo = 32 m

    fc = 42 MPa

    selongsong = 10 cm

    Jumlah selongsong L = 32 m 3 buah

    Tebal Pelat (hf) = 0,23 m

    1.4.2 Pembebanan

    Beban Mati

    Aspal : b x t x Bj

    : 1,8125 x 0,08 m x 2,2 t/m3 = 0,319 t/m

    Pot I : b x t x Bj

    : 1,8125 x 0,23 x 2,4 t/m3 = 1,0005 t/m

    Pot II : b x t x Bj

    : 0,2 x 1,69 x 2,4 t/m3 = 0,8112 t/m

    Pot III : wb x t x Bj

    : 0,7 x 0,375 x 2,4 t/m3 = 0,63 t/m

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    18

    Lantai kerja : b x t x Bj

    : 1,6125 x 0,07 x 2,4 t/m3 = 0,27 t/m

    Sehingga jumlah Beban Mati (qDL) = 3,0316 t/m

    Beban Hidup

    PLL : 4,9 x 1,4 x 1,8125 = 12,43375 ton

    qLL : 0,9 x (0,5+

    ) x 1,8125 = 1,580273t/m

    1.4.3 Perhitungan Momen Ultimate dan Kontrol Dimensi

    Perhitungan Momen Ultimate dan Kontrol Dimensi

    Fb DL = 1,2 - 1,3 = 1,25

    Fb LL = 1,8

    Mu Beban = (

    . qDL . L

    2 . Fb ) + (

    . qLL . L

    2 . Fb ) + (

    . PLL . L . Fb )

    = (

    . 3,0316 . 322 . 1,25 ) + (

    . 1,580273 . 322 . 1,8 ) + (

    . 12,43375 . 32 . 1,8 )

    = 1028,197 t-m

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    19

    =

    = 0,136

    =

    = 0,11

    = 0,0602 ( didapat dari grafik)

    Mukp = 0,0602 x fc x b x d2 = 0,0602 x 5000 x 181,25 x 183,52

    = 1558,181056 t-m

    Mukp . Mu beban

    1558,18 x 0,8 1028,197

    1558,18 t-m 1028,197 t-m (OK!)

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    20

    1.4.4 Perhitungan Momen Inersia

    a. Kondisi Awal dilapangan (ditengah bentang)

    Yb =

    = 61,45 cm = 62 cm

    Ya = 170 62 = 108cm.

    Ix = Io + Ip = 4184622 + 9527755 = 13712377 cm4.

    Wa =

    =

    = 126324,8 cm3.

    Wb =

    =

    = 223141,7 cm3.

    Ka =

    =

    = 42,3 cm. = 42 cm

    Kb =

    =

    = 23,9 cm. =24 cm

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    21

    b. Kondisi terkhir ditengah bentang

    Yb =

    = 114,44 cm = 114 cm

    Ya = 193 114 = 79 cm.

    Ix = Io + Ip = 4368395 + 43085894 = 47454289 cm4.

    Wa =

    =

    = 604085cm3.

    Wb =

    =

    = 414649 cm3.

    Ka =

    =

    = 43,91 cm.= 44 cm

    Kb =

    =

    = 63,97 cm. = 64 cm

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    22

    c. Kondisi awal di ujung penampang

    Ix =

    = 28659166,67 cm4.

    Ka =

    =

    = 28,333 cm.

    Kb =

    =

    = 28,333 cm

    d. Kondisi Akhir di Ujung Penampang

    Yb =

    = 111cm ; Ya = 190 111 = 79cm

    Ix = I0 + Ig = 75811489,13 cm4

    Wa =

    =

    = 964701,4163cm3

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    23

    Wb =

    =

    = 680445,1039 cm3

    Ka =

    =

    = 42 cm

    Kb =

    =

    = 59 cm

    1.4.5 Penentuan Gaya Prategang dan Diamater

    e = 61,45 24 = 37,45 cm.

    qDL = Ac kondisi awal tengah bentang x Bj

    = 0,5275 m x 2,4 t/m3 = 1,512 t/m.

    Jadi qDL = 1,266 t/m

    Momen Ultimate (MDL) =

    x q x l2

    =

    x 1,266 x 322 = 162,048 tm = 16204800 kgcm

    Ya = 107,8

    Yb = 68,2cgs

    e=43,2

    -140Pi

    6200

    43,2 Pi162381 17 ~ -300

    -300256667

    + + =

    89 Pi6200

    43,2 Pi

    =

    -33

    -240

    cgc

    1.4.6 Cek Penampang Untuk Anchor

    Jarak antara Ka dan Kb bagian ujung = 82 cm

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    24

    Dipakai 3 anchor ukuran (31,5 x 31,5) cm

    Jarak antar anchor = * ( )

    = 9,5 cm 5 cm..............ok!

    Jarak antara Ka dan Kb bagian tengah = 42 cm

    Dipakai 3 selongsong dengan 10,1 cm

    Jarak antar selongsong = ( )

    = 5,85 cm 5 cm.................ok!

    1.4.7 Kontrol Tegangan Pada Saat Lantai Dicor

    Pi = 1000000 Kg

    Loss = 7%

    Pe 1 =1000000 (

    ) x 1000000 = 900000 Kg

    M Pe 1 = Pe 1 x e = 900000 x 37,45 = 33705000 Kgcm

    qLT = Lantai kerja = 0,07 x 1,8125 x 2,4 = 0,3045

    Pelat lantai = 0,23 x 1,8125 x 2,4 = 1,0005

    Beban kerja = 0,1 x 1,8125 = 1,8125

    Sehingga qLT menjadi = 0,3045 + 1,0005 + 1,8125 = 1,48625 t/m

    MLT =

    x q x l2 =

    x 1,48625 x 322 = 166,912 t-m = 19024000 kg-cm

    1.4.8 Loss Of Prestress

    Kehilangan Tegangan Pada Kondisi Awal

    - Penyusutan / Pemendekan Beton

    Pi =

    =

    = 10711,56 Kg/cm2

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    25

    Ec = 4700 = 4700 = 30459 Mpa = 304594 Kg/cm2

    Loss =

    ( )x Ec = 0,00135 x 304594 = 412,4 Kg/cm2

    %Loss akibat susut =

    x 100% =

    x 100% = 3,85 %

    - Slip Anchor

    Pi =

    =

    = 10711,56 Kg/cm2

    Es = 1950000 Kg/cm2

    = 3 mm

    %Loss =

    x100% =

    x 100% = 1,71 %

    - Gesekan Tendon / Kabel

    P0 =

    =

    = 1176471 Kg

    P0 =

    =

    = 12723,28 Kg/cm2

    e = 2,7183

    = 0,18

    K = 0,15 x

    = 0,048

    y = 2 x e = 2 x 37,45 = 74,9 cm

    =

    rad =

    rad = 0,046 rad

    PX = P0e-(+Kx) = 1176471 x 2,7183 - (0,2 x 0,046 +0,048)

    = 111100,72 Kg

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    26

    %Loss =

    x100% =

    x100% = 5,48%

    Jumlah loss awal = 3,85 % + 1,71% + 5,48% = 11,04%

    Kehilangan Tegangan Pada Kondisi Akhir

    - Rangkak Beton

    Es = 1950000 Kg/cm2

    Ec = 4700 x 10 = 332340,18 Kg/cm2

    cc = 1,5

    Pi = 1000000 Kg

    Ap = 55,77cm2

    fp1 =

    (1-loss awal) =

    (1-0,1) = 16253,48349Kg/cm2

    e =

    =

    = 5,86

    loss = cc x fc x e = 1,5 x 50 x 5,8 = 435 Kg/cm2

    %Loss =

    x100% =

    x100% = 4,51 %

    - Relaksasi Tendon

    fp =

    =

    = 15008,06 /cm2

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    27

    fp =

    15000 km/cm

    K4 = log [5,4 x j1,6] = log [5,4 x 281,6] = 7,55

    .

    =

    = 1,00 > 0,85

    K5 = 1,7

    K6 =

    =

    = 1,5

    Rb = 2%

    Rt = K4 x K5 x K6 x Rb = 7,55 x 1,7 x 1,5 x 0,02 = 0,385

    fp1 =

    (1-loss awal) =

    (1-0,1) = 16253,48 Kg/cm2.`

    fc = loss susut + loss rangkak = 412,4 + 902,06 = 1314,46 Kg/cm2.

    %Loss = Rt[

    ]x100% = 0,385[

    ]x100% =3,38 %.`

    Jumlah loss akhir = 4,51% + 3,38% = 9,17%

    Total loss = 6,03% + 3,38% = 9,42% < Loss rencana = 10%

    1.4.9 Kontrol Geser Tumpuan

    Pe = 837000 Kg

    = inv. tg

    = inv. tg

    = 6,13

    Pv = Pe sin 837000 x sin 6,13 = 89378,78 Kg

    R =

    qDL L 1,2 +

    qLL L 1,8 + PLL 1,8

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    28

    =

    x 3,856 x 32 +

    x 0,87 x 32 + 4,9 x 1,8125

    = 84,53525 ton = 84535 Kg

    Vc = R Pv = 84,535 - 89504,04 = 89588,57 Kg

    Ph = Pe cos = 837000 cos 6,13 = 832214,17 Kg

    Vc = [ 1 +

    ] [

    ] bw d

    =[ 1 +

    ] [

    x 10 ] x 70 x 1,93 = 58900474,63 Kg

    Vc < Vc ............(Tidak perlu Tulangan Geser)

    1.4.10 Tulangan End Zone

    Pi per Cover Plate =

    = 3333333,3 Kg

    A Cover Plate = 31,5 x 31,5 = 992,25 cm2

    f =

    = 335,93 Kg/cm2

    fcc = 0,6 x 50 Mpa = 300 Kg/cm2

    f > fcc............(Perlu tulangan end zone)

    P end zone = ( f fcc ) x Agc = ( 335,93 300 ) x 9240 = 9123,18 Kg

    Akan digunakan tulangan 29 dengan As = 6,6 cm2.

    fe = 0,6 x fu = 0,6 x 4000 = 2400 Kg/cm2.

    = 6,6x 2400 = 15840 Kg.

    Jumlah Tulangan (n) =

    = 8 tulangan.

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    29

    Keliling sengkang bagian luar = 60 + 60 + 190 + 190 = 500 cm.

    Keliling sengkang bagian dalam = 40 + 40 + 170 + 170 = 420 cm.

    Jarak antar tulangan bagian luar

    - Atas dan Bawah = ( )

    = 3,8 cm > 1,5 d...............ok!

    - Kiri dan Kanan = ( )

    = 4,1 cm > 1,5 d...............ok!

    Jarak antar tulangan bagian dalam

    - Atas dan Bawah = ( )

    = 4,52 cm > 1,5 d...............ok!

    - Kiri dan Kanan = ( )

    = 10,6 cm > 1,5 d...............ok!

    1.5 Pelat Lantai Kerja

    1.5.1 Pembebanan

    ( )

    ( )

    ( )

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    30

    (

    ) (

    ) (

    )

    (

    ) (

    )

    (

    )

    ( ) ( )

    ( )

    1.5.2 Penulangan

    Tulangan Longitudinal

    =

    = 0,0118964 = dan

    = 0,0484

    =

    =

    =

    Digunakan =

    Jumlah tulangan n =

    =

    =

    pKp =

    =

    =

    Digunakan

    Tulangan Bagi

    =

    =

    =

    Digunakan =

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    31

    Jumlah tulangan n =

    =

    pKp =

    =

    =

    1.6 Perencanaan Kolom / Pilar

    Digunakan : fc = 30 MPa

    fy = 400 MPa ( longitudinal)

    fy = 240 MPa ( sengkang )

    Lo = 16 m

    Tinggi Kolom = 6 m

    kolom = 1,5 m

    1.6.1 Pembebanan 1

    DL = trotoar = 2 X 0.25 X 0.8 x 23 x 2.4 = 22.08

    aspal = 0.08 X 7 X 23 x 2.2

    = 28.33

    lantai = 0.23 X 8.6 X 23 x 2.4

    = 109.186

    girder BB = 0.8 X 0.57 X 9 x 2.4

    = 9.8496

    girder BP = 5.825 Xl 24

    = 139.8

    per head = 1.65 X 0.8 X 8.6 x 2.4

    = 27.2448

    1/2 kolom = 0.7853982 X 1.5 X 4.9 x 2.4

    = 13.8544

    sandaran = 0.1 X 23 X 2

    = 4.6 +

    894,6989081 ton-m

    LL = (0,90 x 14 x 16) + (4,9 x 14) =270,2 ton-m

    Pu = ((1,3 x 894,698) + (1,6 x 270,2 )) x 10 = 4323,2 KN

    Fu = 0,15 x 1,25 x 1,125 x (270,2 x 10 x 1,3) = 9442,02 KN

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    32

    Mu = Fu x h = 944,202 x 6 = 9253,18 KNm

    et =

    =

    = 2,18 m

    e 15 + ( 0,03 . h )

    e 15 + ( 0,03 x 6000)

    e 195 mm 0,2 m

    Cek kelangsingan =

    =

    = 22 > 23 ideal

    1.6.2 Penentuan nilai 1

    Ag =

    . . d2 =

    . . 1,692 = 2,24 m2 = 22420 cm2

    Pengaruh Lentur (Pu) =

    =

    = 0,11

    Pengaruh Momen (Mu) =

    =

    = 0,01

    Dari grafik didapat : r = 0,085 dan = 1,2

    = r . = 0,85 x 1,2 = 0,0102

    b = 0,0960 ( dari grafik )

    max = 0,75 . b = 0,75 x 0,0960 = 0,072

    min =

    =

    = 0,0035

    1.6.3 Perhitungan Tulangan 1

    As = .Ag = 0,0102 x 17671 = 339,292 cm2

    Digunakan tulangan D32

    = 8,042

    n =

    = 21,91 22 Tulangan

    digunakan tulangan 43 D32

    min < < max

    0,0035 < 0,0102< 0,072 OK!

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    33

    d = kolom (2 x 5) (2 x sengkang) tulangan

    = 220 (2 x 5) (2 x 1) 3,2 = 204,8 cm

    Kel. Lingkaran = . d = x 134,8 = 423,272 cm2

    a = ( )

    =

    ( )

    = 27,5 cm > 4,48 cm OK

    1.6.4 Penulangan Sengkang 1

    Vc = (

    ) = (

    ) = 161,318 Kg

    94,42 0,7 x 161,318

    94,42 112,93 OK (tulangan sengkang praktis)

    Digunakan sengkang 10 mm

    8,04 cm2

    Vn =

    Vs = Vn Vc = 70,0671 161,318 = -91,25 Kg

    Vc > Vn Tidak Perlu Tulangan Geser

    Smax =

    D10 350

    Digunakan : fc = 30 MPa

    fy = 400 MPa ( longitudinal)

    fy = 240 MPa ( sengkang )

    Lo = 23 m

    Tinggi Kolom = 7,5 m

    kolom = 2,4 m

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    34

    1.6.5 Pembebanan

    DL = trotoar = 2 X 0.25 X 0.8 X 23 X 2.4 = 22.08

    aspal = 0.08 X 7 X 23 X 2.2

    = 28.33

    lantai = 0.23 X 8.6 X 23 X 2.4

    = 109.186

    girder BB = 0.8 X 0.57 X 9 x 2.4

    = 9.8496

    girder BP = 5.825 Xl 24

    = 139.8

    per head = 1.65 X 0.8 X 8.6 x 2.4

    = 27.2448

    1/2 kolom = 0.7853982 X 1.5 X 4.9 x 2.4

    = 13.8544

    sandaran = 0.1 X 23 X 2

    = 4.6 +

    894,6989081 ton-m

    LL = (0,90 x 14 x 16) + (4,9 x 14) =270,2 ton-m

    Pu = ((1,3 x 894,698) + (1,8 x 270,2 )) x 10 = 6026,7 KN

    Fu = 0,15 x 1,25 x 1,125 x (270,2 x 10 x 1,3) = 9442,02 KN

    Mu = Fu x h = 944,202 x 7,5 = 7081,5 KNm

    et =

    =

    = 1,17 m

    e 15 + ( 0,03 . h )

    e 15 + ( 0,03 x 7500)

    e 240 mm 0,24 m

    Cek kelangsingan =

    =

    = 22 < 23 ideal

    1.6.6 Penentuan nilai

    Ag =

    . . d2 =

    . . 1,692 = 2,24 m2 = 22420 cm2

    Pengaruh Lentur (Pu) =

    =

    = 0,11

    Pengaruh Momen (Mu) =

    =

    = 0,01

    Dari grafik didapat : r = 0,015 dan = 1,2

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    35

    = r . = 0,85 x 1,2 = 0,018

    b = 0,2319 ( dari grafik )

    max = 0,75 . b = 0,75 x -0,2314 = 0,2319

    min =

    =

    = 0,0035

    1.6.7 Perhitungan Tulangan

    As = .Ag = 0,0102 x 17671 = 339,292 cm2

    Digunakan tulangan D32

    = 8,042

    n =

    = 42,187 43 Tulangan

    digunakan tulangan 43 D32

    d = kolom (2 x 5) (2 x sengkang) tulangan

    = 240 (2 x 5) (2 x 1) 3,2 = 224,8 cm

    Kel. Lingkaran = . d = x 134,8 = 423,272 cm2

    a = ( )

    =

    ( )

    = 13,68 cm > 4,48 cm OK

    1.6.8 Penulangan Sengkang

    Vc = (

    ) = (

    ) = 161,318 Kg

    94,42 0,7 x 161,318

    94,42 112,93 OK (tulangan sengkang praktis)

    Digunakan sengkang 10 mm

    = 8,04 cm2

    Vn =

    Vs = Vn Vc = 70,0671 161,318 = -91,25 Kg

    min < < max

    0,0035 < 0,018 < 0,2319 OK!

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    36

    Vc > Vn Tidak Perlu Tulangan Geser

    Smax =

    D10 350

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    37

    BAB III

    KESIMPULAN

    1. Plat Lantai

    Tebal = 23 cm

    Fc = 30 MPa

    Tulangan Lapangan:

    o Tulangan tarik X = 6 D13 150

    o Tulangan Tarik Y = 5 D13 - 200

    o Tulangan bagi X = 6 D10 150

    o Tulangan bagi Y = 6 D10 150

    Tulangan Tumpuan :

    o Tulangan tarik X = 6 D13 150

    o Tulangan Tarik Y = 5 D13 - 200

    o Tulangan bagi X = 6 D10 150

    o Tulangan bagi Y = 6 D10 - 150

    2. Balok / Girder Beton Bertulang

    Tinggi = 130 cm

    Lebar = 65 cm

    Fc = 30 Mpa

    Fy = 410 Mpa

    Tulangan Longitudinal (tumpuan dan lapangan) :

    o Tulangan tarik = 8 D32

    o Tulangan tekan = 4 D32

    Tulangan Sengkang :

    o Tumpuan = D10 - 100

    o Lapangan = 10 - 200

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    38

    3. Balok / Girder Beton Prategang 1

    Tinggi = 107 cm

    bw = 20 cm

    bwb = 70 cm

    d = 166 cm

    Fc = 50 MPa

    Jumlah selongsong = 3

    selongsong = 10 cm

    Pi =1000000 Kg

    Jumlah tendon = 17

    Anchor type = 19 K 15

    Dongkrak = K500

    Tekanan kompresor = 435,25bar

    Loss Rencana = 20%

    Loss Susut = 3,85%

    Loss Slip Angkur = 1,71%

    Loss Gesekan Tendon = 5,48%

    Loss Rangkak Beton = 4,51%

    Relaksasi Tendon = 3,38%

    4. Kolom 1

    Tinggi pier head = 300 cm

    Panjang pier head = 286 cm

    kolom = 150 cm

    Tinggi pilar = 6000 cm

    Tulangan pokok = 43 D32

    Sengkang = D10 - 350

  • Perencanaan Jembatan Bertulang dan Prategang 2014

    39

    5. Kolom 2

    Tinggi pier head =108 cm

    Panjang pier head = 306 cm

    kolom = 150 cm

    Tinggi pilar = 75000 cm

    Tulangan pokok 43 D32

    Sengkang = D10 - 350

    Data-data tersebut merupakan data dari hasil perhitungan perencanaan

    jembatan beton berdasarkan pada beban yang bekerja pada jembatan dan

    bentang jembatan. Proses perhitungan didalam merencanakan dimensi dan

    penulangan jembatan beton didasarkan pada peraturan dan sudah sesuai

    dengan parameter-parameter yang berlaku. Maka dari itu berdasarkan hasil

    perhitungan tersebut, jembatan beton yang kami rencanakan dapat dikatakan

    aman terhadap beban yang bekerja pada jembatan tersebut dan dapat

    digunakan oleh masyarakat umum.