makalah bakteri.docx

48
makalah bakteri BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil (Kusnadi, dkk, 2003). Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya. Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk persediaan.enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk perngolahan bahan makanan akan diproduksi bila bahan makanan tersebut sudah ada. Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat (Darkuni, 2001). Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka setiap mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan. Dunia mikroorganisme terdiri dari berbagai kelompok jasad renik (makhluk halus). Kebanyakan bersel satu atau uniseluler.

Upload: ridwan-conan

Post on 15-Jan-2016

22 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

fh

TRANSCRIPT

Page 1: makalah bakteri.docx

makalah bakteri

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil (Kusnadi,

dkk, 2003). Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan

aktivitas kehidupan antara lain dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan

bereproduksi dengan sendirinya. Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi

karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar

sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi

zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk

menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang tidak diperlukan

tidak akan disimpan dalam bentuk persediaan.enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk

perngolahan bahan makanan akan diproduksi bila bahan makanan tersebut sudah ada.

Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan

dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat (Darkuni, 2001). Oleh karena

aktivitasnya tersebut, maka setiap mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik

yang merugikan maupun yang menguntungkan.

Dunia mikroorganisme terdiri dari berbagai kelompok jasad renik (makhluk halus).

Kebanyakan bersel satu atau uniseluler. Ciri utama yang membedakan kelompok organism

tertentu dari mikroba yang lain adalah organisasi bahan selulernya. Dunia mikroba terdiri dari

Monera (Virus dan sianobakteri), Protista, dan Fungi. Mikroorganisme tersebut diantaranya

adalah bakteri, jamur, dan virus. Secara umum, bakteri, jamur, dan virus mempunyai morfologi

dan struktur anatomi yang berbeda. Di dalam kehidupannya beberapa mikroorganisme seperti

bakteri, jamur, dan virus selalu dipengaruhi oleh lingkungannya dan untuk mempertahankan

hidupnya mikroorganisme melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Adaptasi ini dapat terjadi

secara cepat serta bersifat sementara waktu dan dapat pula perubahan itu bersifat permanen

sehingga mempengaruhi bentuk morfologi serta struktur anatomi dari bakteri, jamur, dan virus.

Untuk mengidentifikasikan suatu mikroorganime dapat dilakukan dengan mengetahui morfologi

Page 2: makalah bakteri.docx

dan struktur anatominya. Oleh karena itu kita perlu mengetahui bentuk morfologi dan struktur

anatomi dari bakteri.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana anatomi pada bakteri?

2. Bagaimana morfologi pada bakteri?

3. Bagaimana fisiologi pada bakteri?

4. Bagaimana klasifikasi pada bakteri?

5. Bagaimana reproduksi pada bakteri?

6. Apa manfaat dari bakteri?

7. Bagaimana pemanfaatan bakteri dalam teknologi pangan?

1.3   Tujuan Makalah

Penulisan makalah ini bertujuan untuk:

1.    memberikan informasi kepada para pembaca, agar mereka mengetahui apa manfaat, bagaimana

pemanfaatan bakteri tersebut dan pentingnya bakteri bagi kehidupan manusia.

2.    Untuk memahami lebih dalam tentang bakteri

1.4  Manfaat Penyusunan Makalah

Penulisan ini berguna untuk kepentingan pendidikan khusunya pendidikan sains, selain itu juga

berguna sebagai:

1.      Proes pembelajaran sains biologi

2.      Menginformasikan kepada pembaca untuk lenih mengetahui tentang bakteri.

Page 3: makalah bakteri.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Teoritis

Bentuk umum mikroorganisme terdiri dari satu sel (uniseluler), seperti yang umum

didapatkan pada bakteri, ragi, dan mikroalga. Bentuk mikroorganisme dapat juga berbentuk

filamen atau serat, yakni rangkaian sel yang terdiri dari 2 sel atau lebih yang berbentuk rantai,

seperti yang umum didapatkan pada fungi. Bentuk filamen paa kenyataannya dapat berupa

filamen semu bila hubungan antara sel satu dengan lainnya tidak nyata atau tidak ada. Sedangkan

bentuk filament benar, kalau hubungan antara satu sel dengan lainnya terdapat hubungan yang

jelas, baik hubungan secara morfologis (bentuk) maupun secara fisiologi (fungsi sel).

2.2 Pembahasan

2.2.1 Anatomi bakteri

Bakteri tersusun atas dinding sel dan isi sel. Disebelah luar dinding sel terdapat selubung

atau kapsul. Di dalam sel bakteri tidak terdapat membrane dalam (endomembran) dan organel

bermembran seperti kloroplas dan mitkondria. Struktur tubuh bakteri dari lapisan luar hingga

bagian dalam sel yaitu flagela, dinding sel, membrane sel, mesosom, lembaran fotosintetik,

sitoplasma, DNA, plasmid, ribosom, dan endospora.

a. Flagela

Flagela terdapat salah satu ujung, pada kedua ujung atau pada perukaan sel. Fungsinya

untuk bergerak. Berdasar letak dan jumlahnya, tipe flagella dapat dibedakan menjadi montrik,

amfitrik, lofotrik, dan peritrik.

Flagela terbuat dari protein yang disebut flagelin. Flagella berbetuk seperti pembuka sumbat

botol. Fungsinya adalah untuk bergerak. Flagella berputar seperti baling-baling untuk

menggerakkan bakteri. Flagela melekat pada membrane sel.

Page 4: makalah bakteri.docx

b.   Dinding sel

Dinding sel tersusun atas peptidoglikan yakni polisakarida yang berikatan dengan protein.

Dengan adanya dinding sel ini, tubuh bakteri memiliki bentuk yang tetap. Fungsi dinding sel

adalah untuk melindungi sel.

Berdasarkan struktur protein dan polisakarida yang terkandung di dalam dinding sel ini,

bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri gram positif dan gram negatif. Jika bakteri diwarnai

dengan tinta Cina kemudian timbul warna pada dinding selnya, maka bakteri itu tergolong

bakteri gram positif. Sebaliknya, jika diberi warna dengan tinta Cina namun tidak menunjukkan

perubahan warna pada dinding selnya, maka bakteri itu digolongkan ke dalam bakteri gram

negatif. Bakteri gram positif mempunyai peptidoglikan di luar membran plasma. Pada bakteri

gram negatif, peptidoglikan terletak di antara membran plasma dan membran luar dan jumlahnya

lebih sedikit. Umumnya bakteri gram negatif lebih patogen.

Bakteri gram-positif dinding selnya terdiri atas 60-100 persen peptodoglikan dan semua

bakteri gram-positif memiliki polimer iurus asam N-asetil muramat dan N-asetil glukosamin

dinding sel beberapa bakteri gram positif mengandung substansi asam teikoat yang dikaitkan 

pada asam muramat dari lapisan peptidoglikan. Asam teikoat ini berwujud dalam dua bentuk

utama yaitu asam teikoat ribitoi dan asam teiokat gliserol fungsi dari asam teiokat adalah

mengatur pembelahan sel normal. Apabila diberi pewarna gram menghasilkan warna ungu.

Bakteri gram-negatif dinding sel gram negatif mengandung 10-20 % peptidoglikan, diluar

lapisan peptidoglikan ada struktur membran yang tersusun dari protein fostolipida dan

lipopolisakarida. Apabila diberi pewarna gram

menghasilkan warna merah.

Page 5: makalah bakteri.docx

Di sebelah luar dinding sel terdapat kapsul. Tidak semua sel bakteri memiliki kapsul.

Hanya bakteri patogen yang berkapsul. Kapsul berfungsi untuk mempertahankan diri dari

antibodi yang dihasilkan selinang. Kapsul juga berfungdi untuk melindungi sel dari kekeringan.

Kapsul bakteri tersusun atas persenyawaan antara protein dan glikogen yaitu glikoprotein.

c. Membrane sel

Membrane sel tersusun atas molekul lemak dan protein, seperti halnya membran sel

organisme yang lain. Membrane sel bersifat semipermiable dan berfungsi mengatur keluar

masuknya zat keluar atau ke dalam sel.

Page 6: makalah bakteri.docx

d.   Mesosom

Pada tempat tertentu terjadi penonjolan membran sel kearah dalam atau ke sitoplasma.

Tonjolan membrane ini berguna untuk menyediakan energi atau pabrik energi bakteri. Organ sel

(organel) ini disebut mesosom. Selain itu mesosom berfungsi juga sebagai pusat pembentukan

dinding sel baru diantara kedua sel anak pada proses pembelahan.

e. Lembar fotosintetik

Khusus pada bakteri berfotosintesis, terdapat pelipatan membrane sel kearah sitoplasma.

Membrn yang berlipat-lipat tersebut berisi klorofil,dikenal sebagai lembar fotosintetik (tilakoid).

Lembar fotosintetik berfungsi untuk fotosintesis contohnya pada bakteri ungu. Bakteri lain yang

tidak berfotosintesis tidak memiliki lipatan demikian.

f. Sitoplasma

Sitoplasma adalah  cairan yang berada di dalam sel (cytos = sel, plasma= cairan).

Sitoplasma tersusun atas koloid yang mengandung berbagai molekul organik seperti karbohidrat,

Page 7: makalah bakteri.docx

lemak, protein, mineral, ribosom, DNA, dan enzim-enzim. Sitoplasma merupakan tempat

berlangsungya reaksi-reaksi metabolism.

g.   DNA

Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, disingkat DNA) atau asam inti,

merupakan materi genetic bakteri yang terdapat di dalam sitoplasma. Bentuk DNA bakteri

seperti kalung yang tidak berujung pangkal. Bentuk demikian dikenal sebagai DNA sirkuler.

DNA tersusun atas dua utas polinukleotida berpilin. DNA merupakan zat pengontrol sintesis

protein bakteri, dan merupakanzat pembawa sifat atau gen. DNA ini dikenal pula sebagai

kromosom bakteri. DNA bakteri tidak tersebar di dalam sitoplasma, melainkan terdapat pada

daerah tertentu yang disebut daerah inti. Materi genetik inilah yang dikenal sebagai inti bakteri.

Page 8: makalah bakteri.docx

h.   Plasmid

Selain memiliki DNA kromosom, bakteri juga memiliki DNA nonkromosom. DNA

nokromosom bentuknya juga sirkuler dan terletak di luar DNA kromosom. DNA nonkromosom

sirkuler ini dikenal sebagai plasmid. Ukuran plasmid sekitar 1/1000 kali DNA kromosom.

Plasmid mengandung gen-gen tertentu misalnya gen kebal antibiotik, gen patogen. Seperti

halnya DNA yang lain, plasmid mampu melakukan replikasi dan membentuk kopi dirinya dalam

jumlah banyak. Dalam sel bakteri dapat terbentuk 10-20 plasmid.

Page 9: makalah bakteri.docx

i. Ribosom

Ribosom merupakan organel yang berfungsi dalam sintesis protein atau sebagai pabrik

protein. Bentuknya berupa butir-butir kecil dan tidak diselubungi membran. Ribosom tersusun

atas protein dan RNA. Di dalam sel bakteri Escherichia coli terkandung 15.000 ribosom, atau

kira-kira ¼ masa sel bakteri tersebut. Ini menunjukkan bahwa ribosom memiliki fungsi yang

penting bagi bakteri.

j. Endospora

Bakteri ada yang dapat membentuk endospora, pembentukan endospora merupakan cara

bakteri mengatasi kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Endospora tahan terhadap

panas sehingga tidak mati oleh proses memasak biasa. Spora mati di atas suhu 120 C. jika

kondisi telah membaik, endospora dapat tumbuh menjadi bakteri seperti sedia kala.

Page 10: makalah bakteri.docx

Gambar anatomi dan morfologi bakteri

2.2.2 Morfologi  bakteri

Bakteri merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang tidak bisa dilihat oleh mata

telanjang. Bakteri memiliki bentuk bermacam-macam yaitu, bulat, batang dan spiral.

a.  Bakteri bentuk bulat

Bakteri berbentuk bulat dikenal sebagai basil. Kata basil berasal dari bacillus yang berarti

batang. Bentuk basil dapat pula dibedakan atas:

1.    Basil tunggal yaitu bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal, misalnya Salmonella

typhi, penyebab penyakit tipus.

Page 11: makalah bakteri.docx

2.    Diplobasil yaitu bakteri berbentuk batang yag bergandengan dua-dua.

3.    Streptobasil yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan memanjang membentuk rantai

misalnya Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks.

b. Bakteri bentuk bola

Bakteri berbentuk bola dikenal sebagai coccus, bakteri ini juga dapat dibedakan atas:

1.    Monokokus, yaitu bakteri berbentuk bola tunggal, misalnya Neisseria gonorrhoeae, penyebab

penyakit kencing nanah.

2.    Diplokokus, yaitu bakeri berbentuk bola yang bergandengan dua-dua, misalnya Diplococcus

pneumonia penyebab penyakit pneumonia atau radang paru-paru.

3.    Sarkina, yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok empat-empat sehngga bentuknya mirip

kubus.

4.    Streptokokus, yaitu bakteri bentuk bola yang berkelompok memanjang membentuk rantai.

5.    Stafilokokus, yaitu bakteri berbentuk bola yang berkoloni membentuk sekelopok sel tidak teratur

sehingga bentuknya mirip dompolan buah anggur.

c.  Bakteri bentuk spiral

Ada tiga mcam bentuk spiral:

Page 12: makalah bakteri.docx

1.    Spiral, yaitu golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral misalnya Spirillum.

2.    Vibrio, ini dianggap sebagai bentuk spiral tak sempurna, misalnya Vibrio cholera penyebab

penyakit kolera.

3.    Spiroseta  yaitu golongan bakteri berbentuk spiral yang besifat lentur. Pada saat bergerak,

tubuhnya dapa memanjang dan mengerut.

2.2.3 Reproduksi bakteri

Bakteri bereproduksi secara vegetatif dengan membelah diri secara biner. Pada

lingkungan yang baik bakteri dapat membelah diri tiap 20 menit. Pembuahan seksual tidak

dijumpaipada bakteri, tetapi terjadi pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain

tanpa menghasilkan zigot. Peristiwa ini disebut proses paraseksual. Ada tiga proses paraseksual

yang telah diketahui, yaitu transformasi, konjugasi, dan transduksi.

Namun, proses pembiakan cara seksual berbeda dengan eukariota lainnya. Sebab, dalam

proses pembiakan tersebut tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana biasanya pada eukarion,

yang terjadi hanya berupa pertukaran materi genetika (rekombinasi genetik). Berikut ini

beberapa cara pembiakan bakteri dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri.

a. Rekombinasi Genetik

Adalah pemindahan secara langsung bahan genetic (DNA) di antara dua sel bakteri melalui

proses berikut:

1. Transformasi

Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke

sel bakteri yang lain. Pada proses transformasi tersebut ADN bebas sel bakteri donor akan

mengganti sebagian dari sel bakteri penerima, tetapi tidak terjadi melalui kontak langsung. Cara

transformasi ini hanya terjadi pada beberapa spesies saja, . Contohnya : Streptococcus

pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus, Neisseria, dan Pseudomonas. Diguga transformasi ini

merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci

yang menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri patogen yang semula tidak kebal antibiotik

dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi. Proses ini pertama kali ditemukan

oleh Frederick Grifith tahun 1982.

Page 13: makalah bakteri.docx

2. Transduksi

Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantaraan

virus. Selama transduksi, kepingan ganda ADN dipisahkan dari sel bakteri donor ke sel bakteri

penerima oleh bakteriofage (virus bakteri). Bila virus – virus baru sudah terbentuk dan akhirnya

menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage yang nonvirulen (menimbulakan respon lisogen)

memindahkan ADN dan bersatu dengan ADN inangnya, Virus dapat menyambungkan materi

genetiknya ke DNA bakteri dan membentuk profag. Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA

virus sering terbawa sepenggal DNA bakteri yang diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki

dua macam DNA yang dikenal dengan partikel transduksi (transducing particle). Proses inilah

yang dinamakan Transduksi. Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Jashua Lederberg

pada tahun 1952.

3. Konjugasi

Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –) dengan membentuk jembatan untuk

pemindahan materi genetik. Artinya, terjadi transfer ADN dari sel bakteri donor ke sel bakteri

penerima melalui ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel peneima dan ADN dipindahkan

melalui pilus tersebut. Kemampuan sel donor memindahkan ADN dikontrol oleh faktor

pemindahan ( transfer faktor = faktor F )

Page 14: makalah bakteri.docx

b. Pembelahan Biner

Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya.

Pembelahan biner mirip mitosis pada sel eukariot. Badanya, pembelahan biner pada sel bakteri

tidak melibatkan serabut spindle dan kromosom. Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase,

yaitu sebagai berikut:

1. Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.

2. Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang.

3. Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang segera berpisah dan

terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap bergandengan setelah pembelahan,

bakteri demikian merupakan bentuk koloni.

Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan setiap 20 menit sekali. Jika

pembelahan berlangsung satu jam, maka akan dihasilkan delapan anakan sel. Tetapi pembelahan

bakteri mempunyai faktor pembatas misalnya kekurangan makanan, suhu tidak sesuai, hasil

eksresi yang meracuni bakteri, dan adanya organisme pemangsa bakteri. Jika hal ini tidak terjadi,

maka bumi akan dipenuhi bakteri.

Page 15: makalah bakteri.docx

2.2.4 Klasifikasi Bakteri

Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas

dibandingkan mahluk hidup yang lain . Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat

hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada

pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup

yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki

klorofil dan berukuran renik (mikroskopis).

Page 16: makalah bakteri.docx

  Ciri-Ciri Bakteri

Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu:

1.    Organisme uniselluler

2.    Prokariot (tidak memiliki membran inti sel)

3.    Umumnya tidak memiliki klorofil

4.    Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki

ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.

5.    Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam

6.    Hidup bebas atau parasit

7.    Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas, kawah atau gambut dinding

selnya tidak mengandung peptidoglikan

8.    Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung pepti

Famili pada bakteri, dianataranya:

1.    Famili Chlorabacteriaceae

Sel berupa batang, berwarna hijau. Mengadakan fotosintesis jika ada hidrogen sulfida. Genus

yang terkenal ialah Chlorobium dengan 2 spesies, basil, anaerob, dapat menghasilkan belerang,

tetapi tidak untuk disimpan di dalam sel.

2.    Famili Nitrobacteriaceae

Kokus, basil atau spiral. Flagel tidak selalu ada. Gram negatif. Merupakan pembentuk nitrit atau

nitrat. Tanpa endospora. Habitat tanah dan air tawar. Genus yang terkenal sebagai penyusun

nitrit adalah:

•       Nitrosomonas, sel-sel bulat panjang, hidup bebas.

•       Nitrosoccccus, bentuk serupa bola, penghuni tanah, hidup bebas.

•       Nitrosocystis, sel-sel berkelompok dan dipersatukan oleh suatu selaput.

•       Nitrosogloea, sel-sel berkelompok dalam lendir.

•       Nitrosospira, sel serupa spiral, hidup bebas.

Genus yang terkenal sebagai penyusun nitrat ialah:

•       Nitrobacter, sel serupa batang-batang kecil, tidak berkelompok.

•       Nitrocystis, basil-basil kecil yang berkelompok.

3.    Famili Methanomonadaceae

Page 17: makalah bakteri.docx

Sel serupa batang, ada yang berflagel. Gram negatif. Autotrof. Habitat tanah dan air rawa-rawa.

Genus yang terkenal dari famili ini adalah:

•       Methanomonas; genus ini dapat mengoksidasi metan.

•       Hydrogenomonas; genus ini dapat mengoksidasikan hidrogen.

4.    Famili Thiobacteriaceae

Sel berupa kokus, basil atau vibrio. Mengokidasikan belerang. Tidak berwarna. Habitat tempat-

tempat yang mengandung hidrogen sulfida. Genus yang terkenal ialah:

•       Thiospira, berupa spiral yang panjangnya sampai 50µ.

•       Thiobacillus dengan 9 spesies, terkenal sebagai bakteri denitrifikan.

•       Thiobacillus thiooxidans, autotrof, dapat mengoksidasikan belerang dan sulfat belerang menjadi

asam belerang. Dengan hidup dalam lingkungan yang pH-nya kurang daripada 1, sedang pH

yang optimum ialah antara 2 sampai 3,5.

5.    Famili Psseudomonadaceae

Sel berupa batang lurus, kadang-kadang serupa bola. Bergerak dengan flagel yang terdapat pada

ujung. Jumlah flagel satu atau lebih. Beberapa spesies tidak bergerak. Gram positif. Habitat

tanah atau air tawar dan air laut. Banyak spesies hidup sebagai parasit pada tanaman, tidak begitu

banyak pada hewan. Genus yang banyak dikenal adalah:

•       Pseudomonas dengan 149 spesies dan 11 spesies tambahan, berpigmen hijau muda atau hijau

tua. Pigmen meresap ke dalam medium. Biasanya penghuni tanah atau air. Pseudomonas

aeruginosa kadang-kadang kedapatan di dalam luka pada hewan atau manusia. Bakteri ini

menyebabkan timbulnya nanah yang kebiru-biruan. Beberapa spesies yang lain menyebabkan

penyakit pada tanaman.

•       Xanthomonas dengan 60 spesies dan 3 spesies tambahan. Banyak di antara spesies-speseies ini

hidup sebagai parasit pada tanaman.

•       Acetobacter dengan 7 spesies, penghasil asam cuka.

•       Photobacterium dengan 4 spesies, saproba pada ikan, daging yang sudah busuk; menghasilkan

cahaya.

•       Halobacterium, suka tumbuh di tempat-tempat yang kadar garam dapurnya tinggi.

6.    Famili Caulobacteraceae

Page 18: makalah bakteri.docx

Sel berupa batang, lurus atau bengkok. Dalam fase mengembara, sel-sel mempunyai flagel.

Dalam fase diam, sel-sel bertangkai. Tangkai melekat pada suatu substrat. Gram negatif.

Pembiakan secara tranversal. Habitat air tawar dan air laut. Genus yang banyak dikenal ialah:

•       Caulobacter, sel yang muda mengembara, flagel monotorik. Sel dewasa melekat pada suatu

tanaman di dalam air dengan suatu tangkai.

•       Gallionella dengan 5 spesies, sel serupa gerinjal, tangkai berbelit-belit. Penimbun oksida besi.

Gallionella ferruginea banyak kedapatan di perairan.

7.    Famili Siderocapsaceae

Sel serupa bola, bulat-panjang, atau serupa batang. Berkelompok dalam lendir yang mengandung

besi atau mangan. Banyak bakteri besi masuk dalam famili ini. Genus yang terkenal ialah:

•       Siderocapsa, penghuni air tawar.

•       Siderococcus, sel berbentuk bola.

•       Siderobacter, bentuk sel serupa batang.

8.    Famili Spirillacea

Sel bengkok, flagel kebanyakan monotrik. Habitat perairan atau sebagai parasit, patogen pada

hewan dan manusia. Genus yang banyak dikenal ialah:

•       Vibrio dengan 37 spesies. Saproba, parasit atau patogen. Vibrio comma dengan flagel yang

monotrik adalah penyebab penyakit cholera asiatica.

•       Desulfovibrio dengan 3 spesies. Pleomorfik, anaerob. Desulfovibrio desulfiricans terkenal

sebagai bakteri denitrifikan.

•       Methanobacterium, anaerob, autotrof atau heterotrof, menghasilkan gas metan .

•       Cellvibrio dengan 4 spesies, pengurai selulosa.

•       Cellofalcicula dengan 3 spesies; sel bengkok dan meruncing pada kedua ujung. Penghuni tanah,

pengurai selulosa.

•       Spirillum dengan 9 spesies, lofotrik, aerob, saproba atau patogen. Spirillum volutans adalah

bakteri yang paling besar di antara spiril; mengandung butir-butir volutin dalam sitoplasma.

Spirillum minus dapat menimbulkan penyakit yang disebut ‘demam akibat gigitan tikus’.

Kelompok Utama bakteri Berdasarkan Bergey’s Manual Edisi ke-8

Kelompok 1 : Bakteri Fototrofik

Page 19: makalah bakteri.docx

Ciri-ciri :

•       Bentuk sel bulat, batang, vibrio, atau spiral.

•       Gram negatif .

•       Perkembangbiakan dengan pembelahan biner.

•       Bergerak dengan flagella atau nonmotil.

•       Fotosintetik.

•       Bakterioklorofil.

•       Berpigmen.

•       Habitat di lingkungan akuatik.

Contoh : Thiospirillum sp., Chromatium sp.

         Kelompok 2 : Bakteri Luncur

Ciri-ciri :

•       Bentuk sel batang, bola atau filamen.

•       Gram negatif.

•       Motil

•       Sel-sel dapat terbenam dalam lendir.

•       Beberapa membentuk tubuh buah.

•       Habitat di tanah, bahan tumbuhan membusuk, lingkungan akuatik.

Contoh : Cytophagales

         Kelompok 3 : Bakteri Berselongsong

Ciri-ciri :

•       Sel terbungkus dalam selongsong.

•       Bentuk sel batag, atau seperti filmen.

•       Motil.

•       Gram negatif.

•       Beberapa membentuk pelekap ( dasar penghisap) yang digunakan untuk menempelkan diri pada

permukaan.

•       Habitat di lingkungan akuatik dan lumpur.

Contoh : Sphaerotilus, Leptothrix, Cladothrix, Crenothrix

         Kelompok 4 : Bakteri kuncup dan/atau bakteri berapendiks

Ciri-ciri :

Page 20: makalah bakteri.docx

1.    Sel dengan prosteka atau pelekap.

2.    Perbanyakan dengan berkuncup dan membelah.

3.    Motil karena flagela kutub atau nonmotil.

4.    Bentuk sel bola, oval, ginjal, batang dengan ujung meruncing, beberapa menunjukkan

pertumbuhan seperti hifa ( filament).

5.    Habitat di tanah, lingkungan akuatik.

Contoh : Hyphomirobium.

         Kelompok 5 : Bakteri Spiroket

Ciri-ciri :

•       Dinding sel lentur (tidak kaku).

•       Morfologi sel langsing terpilin (spiral).

•       Perbanyakan dengan pembelahan melintang.

•       Motil.

•       Banyak spesies gram negatif.

•       Habitat di tanah dan lingkungan akuatik.

•       Patogenesitas.

Contoh : Treponema pallidum

         Kelompok 6 : Bakteri Spiral dan Lengkung

Ciri-ciri :

•       Dinding sel kaku.

•       Bentuk sel batang terpilin-pilin.

•       Motil karena flagella.

•       Gram negatif.

•       Habitat di lingkungan akuatik, organ-organ reproduktif, saluran pencernan, dan rongga mulut

hewan ( termasuk manusia).

•       Patogenesitas.

Contoh : Campylobacter fetus.

         Kelompok 7 : bakteri batang dan kokus aerobik gram negatif

Ciri-ciri :

•       Morfologi sel batang, lonjong, bola, dimensi khas untuk bakteri.

Page 21: makalah bakteri.docx

•       Motil karena flagella atau nonmotil.

•       Aerobik.

•       Gram negatif.

•       Beberapa dapat menambat nitrogen dari udara, dapat mengoksidasi senyawa berkarbon satu,

dapat menghancurkan berbagai macam senyawa.

•       Habitat di tanah, lingkungan akuatik, dan air asin.

•       Patogenesitas.

Contoh : Brucella dan Francisella tularensis.

         Kelompok 8 : Batang anaerobik Fakultatif Gram negative

Ciri-ciri :

•       Morfologi sel batang pendek.

•       Motil, flagella secara merata tersebar diseluruh permukaan sel atau nonmotil.

•       Anaerobic fakultaif.

•       Habitat di lingkungan akuatik, tanah , makanan, air seni, tinja.

•       Patogenesitas.

Contoh : escherichia coli, salmonella sp.

         Kelompok 9 : Batang gram negatif anaerobik

Ciri-ciri :

•       Morfologi sel batang,lurus, atau lengkung, memperlihatkan banyak sekali pleomorfisme.

•       Motilitas, beberapa spesies nonmotil.

•       Anaerob obligat.

•       Habitat di rongga-rongga alamiah pada manusia dan hewan, juga saluran pencernaan serangga.

•       Patogenesitas.

Contoh : Desulfovibrio, Succinivibrio, Butyrivibrio, Selenomonas

         Kelompok 10 : Kokobasilus dan kokus gram negative

Ciri-ciri :

•       Morfologi sel : kokus, berpasangan (diplokokus),beberapa kokobasili (batang-batang

pendek),terdapat tunggal dan berpasangan.

•       Nonmotil.

•       Gram negatif.

Page 22: makalah bakteri.docx

•       Aerobik.

•       Habitat di saluran lendir manusia dan hewan.

•       Patogenesitas.

Contoh : Neisseria gonorrhoeae dan Neisseria meningitidis.

         Kelompok 11 : Bakteri anaerobik gram negative

Ciri-ciri :

•       Morfologi sel sngat kecil sampai sel-sel bulat yang lebih besar.

•       Nonmotil.

•       Anaerobik.

•       Habitat di saluran pernafasan dan pencernaan manusia dan hewan.

•       Parasitik.

Contoh : Veillonella

         Kelompok 12 : bakteri kemolitotrofik gram negatif

Ciri-ciri :

•       Autotrofik.

•       Morfologi sel : bulat, batang, spiral, membran berlapis banyak pada beberapa spesies.

•       Motil karena flagella atau nonmotil.

•       Habitat di tanah, limbah, lingkungan akuatik, lingkungan alamiah yang banyak mengndung

belerang, besi atau mangan.

Contoh : Nitrococcus

         Kelompok 13 : bakteri penghasil metan (metanogenik)

Ciri-ciri :

•       Autotrofik atau heterotrofik.

•       Morfologi sel : bola, batang, spiral.

•       Motil karena flagella kutub atau nonmotil.

•       Gram positif atau gram negatif.

•       Anaerobic.

•       Beberapa spesies termofilik.

•       Habitat di saluran gastrointestinal pada hewan, endapan pada lingkungan akuatik dan limbah.

Page 23: makalah bakteri.docx

Contoh : Methanospirillum.

         Kelompok 14 : kokus gram positif

Ciri-ciri :

•       Morfologi sel :kokus terdapat tunggal atau berpasangan, dalam rantai, paket, atau gerombol.

•       Nonmotil.

•       Gram positif.

•       Anaerobic fakultatif atau mikroaerofilik.

•       Heterotrofik.

•       Habitat di tanah, air tawar, kulit, dan selaput lendir pada binatang berdarah panas termasuk

manusia.

•       Patogenesitas.

Contoh : Sarcina

         Kelompok 15 : batang dan kokus pembentuk endospora

Ciri-ciri :

•       Morfologi sel : batang.

•       Motil karena flagella atau nonmotil.

•       Reaksi gram : kebanyakan gram positif.

•       Aerobic, anaerobic fakultatif, anaerobic, atau mikroaerofilik.

•       Endospora.

•       Habitat di tanah, air, lingkungan akuatik, saluran pencernaan hewan dan manusia.

•       Patogenesitas.

Contoh : Sporosarcina

         Kelompok 16 : bakteri gram positif tak membentuk spora

Ciri-ciri :

•       Morfologi sel : Basilus terdapat tunggal atau dalam rantai.

•       Nonmotil.

•       Gram positif.

•       Anaerobic atau anaerobic fakultatif.

•       Habitat di produk persusuan, produk dari daging dan butiran, air, limbah, serta produk

fermentasi, rongga mulut, vagina, serta saluran pencernaan makanan hewan termasuk manusia.

Contoh : Lactobacillus.

Page 24: makalah bakteri.docx

         Kelompok 17 : aktinomisetes dan organisme yang sekerabat

Ciri-ciri :

•       Morfologi sel sangat beragam dan pleomorfik, bentuk batang tak beraturan,filament, dan

filamen bercabang, struktur miselium.

•       Nonmotil.

•       Gram positif.

•       Aerobic, anaerobic, atau anaerobic fakultatif.

•       Habitat di tanah, lingkungan akuatik, air, dan binatang serta manusia.

•       Patogenesitas.

contoh : Mycobacterium tubercolosis.

         Kelompok 18 : riktesia

Ciri-ciri :

•       Morfologi sel :batang pendek, atau lonjong.

•       Gram negatif.

•       Nonmotil.

•       Parasit obligat intraselular ( kultivasi laboratories dalam system kultur jaringan atau hewan).

•       Habitat di serangga pembawa, burung, dan mamalia terasuk manusia.

•       Patogenesitas.

Contoh : Chlamydia. Rickettsia prowazekii, Chlamydia trachomatis, Coxiella burnetii.

         Kelompok 19 : mikoplasma

Ciri-ciri :

•       Morfologi sel : tidak ada dinding sel sejati, kandungan sel terbungkus oleh membrn berlapis 3

yang tak kaku.

•       Nonmotil.

•       Gram negatif.

•       Anaerobic fakultatif.

•       Habitat di selaput lendir saluran pernafasan dan saluran alat kelamin bawah.

•       Patogenesitas.

Contoh : koloni mycoplasma molare, Mycoplasma mycoides, M. homonia, M. orale,

Acholeplasma, Spiroplasma

Page 25: makalah bakteri.docx

  PENAMAAN BAKTERI

Di dalam biologi terdapat ketentuan dalam memberi nama suatu spesies. Carolus Linnaeus

memberi nama spesies dengan dua kata yan diambil dari bahasa Latin atau dilatinkan. Pemberian

nama dengan dua kata itu dikenal dengan istilah binomial nomenklatur. Ketentuan penamaan

tersebut adalah sebagai berikut:

1.    Nama spesies terdiri dari dua kata dalam bahasa Latin atau kata yang dilatinkan.

2.    Nama pertama menunjukan nama genus, oleh sebab itu huruf pertama menggunakan huruf

kapital.

3.    Nama kedua merupakan nama spesifik atau penunjuk jenis yang huruf awalnya ditulis dengan

huruf kecil.

4.    Nama spesies dicetak miring atau digaris bawah, atau dicetak dengan huruf yang berbeda

dengan teks yang lain. Tujuan dicetak miring atau diberi garis bawah adalah agar nama-nama itu

mudah terbaca di dalam teks.

5.    Nama ilmiah yang lengkap perlu mencantumkan nama penulis (nama keluarga atau

singkatannya). Penulis adalah orang yang pertama kali memberi nama, mendeskripsikan, dan

menerbitkan publikasi tentang organisme tersebut.

Sebagai contoh kita ambil Streptococcus lactis, yaitu yang terkenal sebagai pengasam susu.

Bakteri ini termasuk :

1.    Dunia (Regnum) – Tumbuhan

2.    Divisi – Protophyta

3.    Klas – Schizomycetes

4.    Ordo – Eubacteriales

5.    Sub-ordo – Eubacteriineae

6.    Famili – Lactobacteriaceae

7.    Sub-famili – Streptococceae

8.    Genus – Streptococcus

9.    Spesies – lactis

2.2.5 Manfaat dan Bahaya Bakteri Untuk Kehidupan Manusia

Page 26: makalah bakteri.docx

 Bakteri dengan kata lain Bacterium atau Bacteria adalah kelompok Micro Organisme

yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk dalam Prokariota dan berukuran

sangat kecil (Mikroskopik) tetapi memiliki peranan yang tidak kecil terhadap Manusia. Bakteri

yang jumlahnya bisa mencapai 400 jenis ini, secara sedernaha dapat dikelompokkan menjadi

bakteri penyebab infeksi dan penyakit (bakteri jahat) dan bakteri bermanfaat (bakteri baik).

Struktur sel bakteri sangat sederhana, tanpa nukleus (inti sel), kerangka sel dan organel-organel

lain seperti mitokondria dan kloroplas.

Sejauh ini kita selalu beranggapan kalau bakteri itu merupakan penyebab penyakit yang

sangat berbahaya. Bakteri yang tidak dapat dilihat langsung oleh mata telanjang ini dapat dengan

mudah ygmenghampiri dan kita tanpa disadari. Disamping dapat menyebabkan penyakit, bakteri

juga dapat kita manfaatkan untuk kehidupan kita. Berikut adalah beberapa manfaat Bakteri

versi Bermanfaat.

1.      Bakteri Bermanfaat untuk menjaga keseimbangan lingkungan disekitar kita, misalnya bakteri

pengurai. Bakteri jenis ini dapat di manfaatkan untuk menguraikan tumbuhan atau hewan yang

telah mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri pengurai juga menguraikan protein,

Karbohidrat dan senyawa organik lainnya menjadi Carbondioksida, gas amoniak dan senyawa

lainnya yang bersifat sederhana sehingga bakteri ini dapat membersihkan lingkungan dari

sampah. Bayangkan kalau tidak ada bakteri yang dapat menguraikan sampah, tentunya akan

timbul berbagai masalah dalam lingkungan kita.

2.      Bakteri Bermanfaat untuk memulihkan dan mengatur usus dari kerja berat, jenis bakteri ini

adalah bakteri Lactobacillus Acidophilus dan Bifidobacteria (bifidus). Bakteri ini juga dapat

berfungsi sebagai eleminator racun karena mampu menonaktifkan senyawa racun seperti nitrat

yang dihasilkan oleh mikroorganisme lain dan makanan, sebagai pelindung sistem imun

(kekebalan tubuh) karena bakteri ini mampu merangsang pembentukan antibodi yang mencegah

Page 27: makalah bakteri.docx

kelebihan pertumbuhan bakteri berbahaya, mencegah timbulnya infeksi saluran kemih,

meningkatkan perlindungan terhadap patogen, virus dan bakteri jahat, memulihkan

keseimbangan usus setelah pemberian antibiotik, kemoterapi, mencegah pembentukan gas akibat

pembusukan dan peragian.

3.      Bakteri jenis Escherichia coli berperan untuk pembusukan makanan, Rhizobium Leguminosarum

berfungsi mengikat nitrogen, Lactobacillus Bulgaricus bermanfaat untuk pembuatan Yogurt,

Acetobacter Xilinum bermanfaat untuk pembuatan nata de coco, Lactobacillus Casei bermanfaat

untuk pembuatan keju, Methanobecterium bermanfaat pembuatan Biogas dan Streptomyces

Griceus bermanfaat untuk pembuatan antibiotik Streptomisin.

Demikian beberapa manfaat dari Bakteri Untuk Kehidupan Manusia. Karena tidak ada

satupun ciptaan-Nya yang tak bermanfaat.

Bahaya bakteri

Dalam jumlah yang berlebihan bakteri E. Coli dapat mengakibatkan diare, dan bila

bakteri ini menjalar ke sistem/organ tubuh yang lain dapat menginfeksi. Seperti pada saluran

kencing, jika bakteri E. Coli sampai masuk ke saluran kencing dapat mengakibatkan infeksi

saluran kemih/kencing [ISK], umumnya terjadi pada perilaku sek yang salah [anal sek] juga

resiko tinggi bagi wanita karena posisi anus dan saluran kencingnya cukup dekat sehingga

kemungkinan bakteri menyebrang cukup besar tepatnya ketika membersihkan anus setelah BAB

[Buang Air Besar] untuk itu arahkan air juga tangan ke arah belakang saat membersihkan anus

jangan ke depan agar tidak mengkontaminasi saluran kencing.

Sedangkan bakteri Escherichia Coli tipe O157:H7 sudah dipastikan berbahaya, E. Coli

tipe O157:H7 dapat bertahan hidup pada suhu yang sangat rendah dan asam. Untuk bakteri E.

Coli yang sedang mewabah di Eropa [Jerman] saat ini belum diketahui jenisnya [kemungkinan

tipe O157:H7]. Selain di usus besar bakteri ini banyak juga di alam liar, jadi masak makanan

dengan matang dan jaga kebersihan untuk menghindari dampak buruk dari Escherichia Coli -

Manfaat dan Bahaya Bakteri E. Coli.

Bakteri Penyebab Penyakit

Page 28: makalah bakteri.docx

1. Corynebacterium diphteriae: Dipteri

2. Mycobacterium tuberculosis: TBC

3. Neissheria gonnorhoeae: Kencing nanah / Gonorhoe

4. Treponema pallidum: Sifilis

5. Vibrio cholera: Kolera

6. Salmonella thypii: Thypus

7. Shigella dysentriae: Disentri

8. Bordetella perfusis: Batuk rejan.

2.2.6 Pemanfaatan Mikroorganisme di Bidang Pangan Berbasis Bioteknologio Konvensional

A. Mikroorganisme

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga

untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme

mikroskopik. Mikroorganisme dapat menjadi bahan pangan ataupun mengubah bahan pangan

menjadi bentuk lain. Proses yang dibantu oleh mikroorganisme misalnya melalui fermentasi,

seperti keju, yoghurt, dan berbagai makanan lain termasuk kecap dan tempe. Pada masa

mendatang diharapkan peranan mikroorganisme dalam penciptaan makanan baru seperti

mikroprotein dan protein sel tunggal. Mengenal sifat dan cara hidup mikroorganisme juga akan

sangat bermanfaat dalam perbaikan teknologi pembuatan makanan.

B. Bioteknologi

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,

fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses

produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui

aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu

organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme

tersebut.

C. Bioteknologi Konvensional / Tradisional

Page 29: makalah bakteri.docx

Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme

untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom,

dan kecap. Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan.

Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain

tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai

bioteknologi masa lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya

penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim.

D. Pemanfaatan Biotektnologi Konvensional Di bidang Pangan

1. Pengolahan Produk Susu

Susu dapat diolah dengan bioteknologi sehingga menghasilkan produk-produk baru, seperti

yoghurt, keju, dan mentega.

Yoghurt

-       Untuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian besar

lemak dibuang.

-       Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus bulgaricus

dan Streptococcus thermophillus.

-       Kedua bakteri tersebut ditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya

disimpan selama ± 5 jam pada temperatur 45oC.

-       Selama penyimpanan tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat dari kegiatan

bakteri asam laktat.

Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita rasa. Yoghurt yang nikmat dan bergizi siap

dinikmati.

Page 30: makalah bakteri.docx

Yoghurt dalam kemasan

Metabolisme Bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus Menjadi

Yoghurt

Prinsip pembuatan yoghurt adalah fermentasi susu dengan cara penambahan bakteri-bakteri

Laktobacillus bulgaris dan Streptoccus thermophillus. Dengan fermentasi ini maka rasa yoghurt

akan menjadi asam, karena adanya perubahan laktosa menjadi asam laktat oleh bakteri-bakteri

tersebut. Apabila tidak diinginkan rasa yang tidak terlalu asam, tambahkan zat pemanis (gula,

sirup) maupun berbagai flavour buatan dari buah-buahan strawberry, nenas, mangga, jambu, dan

sebagainya.

Minuman lactobacillus yang banyak dijual di pasaran dan yoghurt ternyata punya

perbedaan. Menurut Carmen, dalam proses pembuatannya, minuman lactobacillus hanya

menggunakan satu bakteri yaitu Lactobacillus bulgaricus. Sedangkan prinsip pembuatan yoghurt

adalah fermentasi susu dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus

thermophilus. Kedua macam bakteri tersebut akan menguraikan laktosa (gula susu) menjadi

asam laktat dan berbagai komponen aroma dan citarasa. Lactobacillus bulgaricus lebih berperan

pada pembentukan aroma, sedangkan Streptococcus thermophilus lebih berperan pada

pembentukan cita rasa yoghurt.

Proses fermentasi yoghurt berlangsung melalui penguraian protein susu. Sel-sel bakteri

menggunakan laktosa dari susu untuk mendapatkan karbon dan energi dan memecah laktosa

tersebut menjadi gula sederhana yaitu glukosa dan galaktosa dengan bantuan enzim β-

galaktosidase. Proses fermentasi akhirnya akan mengubah glukosa menjadi produk akhir asam

laktat.

Page 31: makalah bakteri.docx

Laktosa → Glukosa+Galaktosa →Asam piruvat → Asam laktat+CO2+H2O

Adanya asam laktat memberikan rasa asam pada yoghurt. Hasil fermentasi susu ini

merubah tekstur susu menjadi kental. Hal ini dikarenakan protein susu terkoagulasi pada suasana

asam, sehingga terbentuk gumpalan. Proses ini memakan waktu 1-3 hari yang merupakan waktu

tumbuh kedua bakteri, dan bekerja menjadi 2 fasa, kental dan bening encer dan rasanya asam.

Setelah diketemukannya jenis bakteri Lactobacillus yang sifat-sifatnya dapat bermanfaat

bagi manusia dan dapat dibuat menjadi yoghurt, maka berkembanglah industri pembuatan

yoghurt. Yoghurt ini dibuat dari susu yang difermentasikan dengan menggunakan bakteri

Lactobacillus, pada suhu 40 derajat celcius selama 2,5 jam sampai 3,5 jam. Asam laktat yang

dihasilkan oleh bakteri tersebut dapat mengubah susu menjadi yogurt yang melalui proses

fermentasi.

Keju

Pada pembuatan keju, kelompok bakteri yang dipergunakan adalah bakteri asam laktat. Bakteri

asam laktat yang bisa digunakan adalah Lactobacillus dan Sterptococcus. Ada 4 macam jenis

keju, yaitu :

1.    Keju sangat keras, contoh: keju Romano, keju Permesan.

2.    Keju keras, contoh: keju Cheddar, keju Swiss.

3.    Keju setengah lunak, contoh: keju Requefort (keju biru).

4.    Keju lunak, contoh: keju Camembert.

Proses pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu dengan suhu 90oC atau

dipesteurisasikan melalui pemanasan sebelum kultur bakteri asam laktat dinokulasikan

(ditanam), kemudian didinginkan sampai 30oC.

-       Selanjutnya bakteri asam laktat dicampurkan.

-       Akibat dari kegiatan atau aktivitas bakteri tersebut pH menurun dan susu terpisah menjadi

cairan whey dan dadih padat, proses ini disebut pendadihan.

-       Kemudian ditambahkan enzim renin dari lambung sapi muda untuk mengumpulkan dadih.

-       Enzim renin dewasa ini telah digantikan dengan enzim buatan, yaitu klimosin.

Page 32: makalah bakteri.docx

-   Dadih yang terbentuk selanjutnya dipanaskan pada temperatur 32oC – 42oC dan ditambah

garam, kemudian ditekan untuk membuang air dan disimpan agar matang. Adapun whey yang

terbentuk diperas lalu digunakan untuk makanan sapi.

Metabolisme Bakteri Asam Laktat

Bakteri asam laktat berfungsi memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat

menurut reaksi berikut :

C12H22O11 + H2O  →  4CH3CHOHCOOH + Laktosa + Air + Asam laktat

1. Pengasaman

Susu dipanaskan agar bakteri asam laktat, yaitu Streptococcus and Lactobacillus dapat tumbuh.

Bakteri-bakteri ini memakan laktosa pada susu dan merubahnya menjadi asam laktat. Saat

tingkat keasaman meningkat, zat-zat padat dalam susu (protein kasein, lemak, beberapa vitamin

dan mineral) menggumpal dan membentuk dadih.

2. Pengentalan

Bakteri rennet ditambahkan ke dalam susu yang dipanaskan yang membuat protein menggumpal

dan membagi susu menjadi bagian cair (air dadih) dan padat (dadih). Setelah dipisahkan, air

dadih kadang dipakai untuk membuat keju seperti Ricotta dan Cypriot hallumi namun biasanya

air dadih tersebut dibuang. Rennet mengubah gula dalam susu menjadi asam dan protein yang

ada menjadi dadih. Jumlah bakteri yang dimasukkan dan suhunya sangatlah penting bagi tingkat

kepadatan keju. Proses ini memakan waktu antara 10 menit hingga 2 jam, tergantung kepada

banyaknya susu dan juga suhu dari susu tersebut.

3. Pengolahan dadih

Page 33: makalah bakteri.docx

Beberapa keju lunak dipindahkan dengan hati-hati ke dalam cetakan. Sebaliknya pada keju-keju

lainnya, dadih diiris dan dicincang menggunakan tangan atau dengan bantuan mesin supaya

mengeluarkan lebih banyak air dadih. Semakin kecil potongan dadih maka keju yang dihasilkan

semakin padat.

 Bahan yang Digunakan dalam Pembuatan Keju

Keterangan :

1. Susu (dalam gelas takar)

2. Termometer

3. Sendok takar

4. Gelas-gelas

5. Kultur Lactobaccilus bulgaricus

6. Lipase

7. Rennet

8. pH paper

 Mentega

-       Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonosto

ceremoris.

-       Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman.

-       Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan.

-       Kemudian lemak mentega diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.

   

Page 34: makalah bakteri.docx

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:

Bakteri tersusun atas dinding sel dan isi sel. Disebelah luar dinding sel terdapat selubung

atau kapsul. Di dalam sel bakteri tidak terdapat membrane dalam (endomembran) dan organel

bermembran seperti kloroplas dan mitkondria. Struktur tubuh bakteri dari lapisan luar hingga

bagian dalam sel yaitu flagela, dinding sel, membrane sel, mesosom, lembaran fotosintetik,

sitoplasma, DNA, plasmid, ribosom, dan endospora.

Bakteri merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang tidak bisa dilihat oleh mata

telanjang. Bakteri memiliki bentuk bermacam-macam yaitu, bulat, batang dan spiral.

Bakteri bereproduksi secara vegetatif dengan membelah diri secara biner. Pada

lingkungan yang baik bakteri dapat membelah diri tiap 20 menit. Pembuahan seksual tidak

dijumpaipada bakteri, tetapi terjadi pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain

tanpa menghasilkan zigot. Peristiwa ini disebut proses paraseksual.

Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-

tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri

memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah

organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik

(mikroskopis).

3.2 Saran

Karena keterbatasan informasi dan pengetahuan tentang bakteri dan pemanfaatannya,

ditambah lagi dengan kurangnya pemahaman tentang pembuatan makalah ini. Mengakibatkan

terdapat sedikit kesulitan dalam pembuatan makalah ini. Tetapi, karena keterbatasan itulah

penulis termotivasi untuk menjadi lebih baik.

Maka dari itu penulis berharap agar lebih memahami tentang pembuatan makalah,

begitupun waktu yang dibutuhkan agar lebih diperpanjang lagi sehingga dihasilkan makalah

yang lebih baik lagi.

Page 35: makalah bakteri.docx

DAFTAR PUSTAKA

http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/11/02/optimalisasi-peran-lactobacillus-bulgaricus-

dalam-proses-produksi-yogurt/ (diunduh 13 Desember 2011)

http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/13/peranan-rhizopus-oryzae-pada-industri-tempe-

dalam-peranan-peningkatan-gizi-pangan/ (diunduh 4 Desember 2011)

http://books.google.co.id/books?

id=OzMMylYcf0IC&pg=PA35&lpg=PA35&dq=metabolisme+saccharomyces+cerevisiae+menj

adi+roti&source=bl&ots=n-

6oIJDhrF&sig=Kiuek79MBOwv0ZeyddVHD5xBhww&hl=id&ei=EVPITrXDAeuNmQXV54Q

E&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=4&ved=0CC0Q6AEwAw#v=onepage&q&f=false

(diunduh 27 Oktober 2011)

http://gugusimam.wordpress.com/2010/10/17/proses-produksi-keju/ (diunduh 28 Oktober 2011)

Sumber

http://semuaitubermanfaat.blogspot.com/2012/01/manfaat-bakteri-untuk-kehidupan-

mausia.html#ixzz2MGu7tHe6

http://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasi (diunduh 28 Oktober 2011)

http://nurhidayat.lecture.ub.ac.id/2009/04/tahapan-proses-pembuatan-tempe/comment-page-1/

(diakses 4 Desember 2011)

http://www.smallcrab.com/makanan-dan-gizi/878-pengolahan-pangan-dengan-fermentasi

(diunduh 3 Desember 2011)

http://tries-cheese.blogspot.com/  (diunduh 12 Desember 2011)

http://www.emingko.com/2011/06/manfaat-dan-bahaya-bakteri-e-coli.html#ixzz2MGyAUw